Blog

  • Imunisasi di Wilayah Bencana Sumatera Terganggu, Lokasi Penyimpanan Vaksin Rusak

    Imunisasi di Wilayah Bencana Sumatera Terganggu, Lokasi Penyimpanan Vaksin Rusak

    Jakarta

    Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI buka-bukaan soal kondisi program imunisasi di wilayah bencana Sumatera yang terganggu akibat bencana alam beberapa waktu lalu. Direktur Imunisasi Kemenkes RI Indri Yogyaswari mengungkapkan ada tiga tantangan besar dalam pelaksanaan program imunisasi di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara, yaitu stok, penyimpanan, dan tenaga kesehatan.

    Indri mencontohkan misalnya di Provinsi Aceh, banyak tempat penyimpanan vaksin yang rusak karena banjir besar. Ini juga ditambah dengan kondisi listrik yang masih belum bekerja sempurna.

    “Kita konfirmasi ke teman-teman di daerah, puskesmas itu banyak yang terdampak kan. Jadi refrigeratornya pada jungkir balik dan tidak bisa dipakai. Listrik juga masih down, sekarang masih diproses, beberapa puskesmas mulai di-up lagi listriknya,” ungkap Indri dalam acara temu media di Jakarta Selatan, Senin (22/12/2025).

    Kondisi-kondisi tersebut membuat proses imunisasi terganggu, terlebih vaksin harus disimpan dengan temperatur yang baik.

    Selain itu, Indri juga menyoroti faktor tenaga kesehatan atau vaksinator. Pada saat ini, kebanyakan tenaga kesehatan lebih difokuskan untuk pelayanan kesehatan bagi korban di pengungsian. Ini ditambah dengan situasi tenaga kesehatan yang juga terdampak bencana.

    Untuk mengatasi hal ini, Kemenkes sudah mengeluarkan surat edaran (SE) dari Direktorat Jenderal Penanggulangan Penyakit tentang Kewaspadaan PD3I (penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi) di wilayah tersebut. Selain itu, Indri menyebut pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak daerah, untuk mencari solusi terkait hal ini.

    “Target kita adalah imunisasi tambahan di pos pengungsian, kemudian di desa yang terdampak langsung, sama yang tempat-tempat munculnya suspek. Karena kan suspek campak kan di situ. Itu yang kita mau sasar dulu,” ungkap Indri.

    Kemenkes menanggapi kondisi ini dengan serius. Terlebih, Aceh sebagai salah satu wilayah terdampak bencana juga menjadi salah satu wilayah dengan cakupan imunisasi lengkap 14 antigen terendah di Indonesia dengan 36,7 persen.

    Sementara itu, Sumatera Barat sebanyak 43,4 persen dan Sumatera Utara sebanyak 62,3 persen.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/kna)

  • Imunisasi di Wilayah Bencana Sumatera Terganggu, Lokasi Penyimpanan Vaksin Rusak

    Imunisasi di Wilayah Bencana Sumatera Terganggu, Lokasi Penyimpanan Vaksin Rusak

    Jakarta

    Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI buka-bukaan soal kondisi program imunisasi di wilayah bencana Sumatera yang terganggu akibat bencana alam beberapa waktu lalu. Direktur Imunisasi Kemenkes RI Indri Yogyaswari mengungkapkan ada tiga tantangan besar dalam pelaksanaan program imunisasi di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara, yaitu stok, penyimpanan, dan tenaga kesehatan.

    Indri mencontohkan misalnya di Provinsi Aceh, banyak tempat penyimpanan vaksin yang rusak karena banjir besar. Ini juga ditambah dengan kondisi listrik yang masih belum bekerja sempurna.

    “Kita konfirmasi ke teman-teman di daerah, puskesmas itu banyak yang terdampak kan. Jadi refrigeratornya pada jungkir balik dan tidak bisa dipakai. Listrik juga masih down, sekarang masih diproses, beberapa puskesmas mulai di-up lagi listriknya,” ungkap Indri dalam acara temu media di Jakarta Selatan, Senin (22/12/2025).

    Kondisi-kondisi tersebut membuat proses imunisasi terganggu, terlebih vaksin harus disimpan dengan temperatur yang baik.

    Selain itu, Indri juga menyoroti faktor tenaga kesehatan atau vaksinator. Pada saat ini, kebanyakan tenaga kesehatan lebih difokuskan untuk pelayanan kesehatan bagi korban di pengungsian. Ini ditambah dengan situasi tenaga kesehatan yang juga terdampak bencana.

    Untuk mengatasi hal ini, Kemenkes sudah mengeluarkan surat edaran (SE) dari Direktorat Jenderal Penanggulangan Penyakit tentang Kewaspadaan PD3I (penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi) di wilayah tersebut. Selain itu, Indri menyebut pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak daerah, untuk mencari solusi terkait hal ini.

    “Target kita adalah imunisasi tambahan di pos pengungsian, kemudian di desa yang terdampak langsung, sama yang tempat-tempat munculnya suspek. Karena kan suspek campak kan di situ. Itu yang kita mau sasar dulu,” ungkap Indri.

    Kemenkes menanggapi kondisi ini dengan serius. Terlebih, Aceh sebagai salah satu wilayah terdampak bencana juga menjadi salah satu wilayah dengan cakupan imunisasi lengkap 14 antigen terendah di Indonesia dengan 36,7 persen.

    Sementara itu, Sumatera Barat sebanyak 43,4 persen dan Sumatera Utara sebanyak 62,3 persen.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/kna)

  • Komdigi Prioritaskan Pemulihan Jaringan di Sumatra-Aceh

    Komdigi Prioritaskan Pemulihan Jaringan di Sumatra-Aceh

    Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) merespons ramainya perbincangan pro dan kontra di media sosial terkait bantuan bagi korban banjir dan tanah longsor di Sumatra Barat, Sumatra Utara, dan Aceh.

    Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media Komdigi Fifi Aleyda Yahya menekankan pentingnya semangat gotong royong untuk mempercepat pemulihan pascabencana di wilayah terdampak. 

    Dia menyebutkan, Komdigi sendiri memprioritaskan pemulihan konektivitas telekomunikasi agar aktivitas masyarakat dapat kembali berjalan.

    “Jadi fokus kami sama-sama bekerja keras ya untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Kalau masih ada yang kurang kami mohon maaf. Nah mudah-mudahan ini jaringan telekomunikasi di Sumatera ini bisa segera pulih,” kata Fifi dalam Kegiatan Pengiriman Bantuan 100 Genset, Bantuan Alat Komunikasi, dan Logistik ke Sumatra di Cargo Bandara Halim Perdanakusuma, Senin (22/12/2025).

    Komdigi mencatat tingkat pemulihan jaringan telekomunikasi di Sumatra Utara telah mencapai 97%, Sumatra Barat sekitar 99%, sementara Aceh masih berada di kisaran 80%. Fifi menegaskan, upaya pemulihan di Aceh difokuskan pada wilayah yang masih terdampak berat, seperti Bener Meriah, Gayo Lues, dan Aceh Tamiang.

    “Fokusnya kami ingin segera memberikan pemulihan telekomunikasi ya agar masyarakat bisa berkomunikasi dengan orang-orang terkasihnya dengan baik dan tenang,” katanya.

    Di sisi lain, perbincangan publik di media sosial turut diramaikan oleh aksi penggalangan dana yang dilakukan kreator konten sekaligus CEO Malaka Project, Ferry Irwandi. Melalui platform Kitabisa.com, aksi tersebut berhasil menghimpun donasi hingga Rp10 miliar.

    Aksi penggalangan dana tersebut sempat disinggung dalam Rapat Kerja Komisi I DPR RI bersama Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid. Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Endipat Wijaya, mengkritik narasi yang menyebut pemerintah tidak hadir di wilayah bencana.

    “Orang yang cuma datang sekali seolah-olah paling bekerja di Aceh, padahal negara udah hadir dari awal. Ada orang baru datang, baru bikin satu posko ngomong pemerintah enggak ada. Padahal pemerintah udah bikin ratusan posko di sana,” katanya.

    Isu lain yang turut memicu polemik di media sosial adalah soal perizinan penggalangan dana oleh influencer. 

    Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menegaskan pemerintah tidak melarang masyarakat melakukan penggalangan donasi bagi korban bencana di Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Aceh.

    “Dipersilakan [donasi], tak perlu izin langsung saja. Tapi nanti kalau sudah selesai nanti bisa urus izinnya belakangan,” kata Gus Ipul.

    Dia menekankan aturan perizinan bukan bentuk pembatasan, melainkan mekanisme pertanggungjawaban agar dana bantuan dikelola secara transparan dan akuntabel. “Kalau bencana silakan kumpulkan dulu, tapi kalau sudah selesai dilaporkan. Boleh [lakukan donasi dahulu],” katanya.

    Gus Ipul juga mengapresiasi solidaritas publik serta memastikan koordinasi antara Kementerian Sosial, BNPB, TNI, Polri, dan pemerintah daerah terus berjalan untuk mempercepat penanganan darurat, termasuk distribusi logistik dan operasional dapur umum.

    Selain itu, beredar pula kabar di media sosial mengenai bantuan kemanusiaan dari diaspora Indonesia yang disebut-sebut dikenakan pajak atau bea masuk. Isu tersebut dibantah langsung oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa.

    Purbaya menegaskan bantuan kemanusiaan dari diaspora Indonesia di luar negeri untuk korban bencana di Sumatra tidak dikenakan pajak maupun bea masuk saat masuk ke Indonesia.

  • Harga Sayur di Dataran Tinggi Pasuruan Berangsur Pulih, Petani Mulai Tersenyum

    Harga Sayur di Dataran Tinggi Pasuruan Berangsur Pulih, Petani Mulai Tersenyum

    Pasuruan (beritajatim.com) – Harga sayur-mayur di wilayah dataran tinggi Kabupaten Pasuruan kini mulai menunjukkan tren positif setelah sempat mengalami penurunan harga yang cukup tajam. Meski sebelumnya petani mengeluh, saat ini nilai jual komoditas sayur di tingkat petani dilaporkan sudah berangsur normal kembali.

    Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan, Agus Setiya Wardana, memastikan bahwa fluktuasi harga yang terjadi pekan lalu dipicu oleh puncak musim panen dan gangguan distribusi akibat banjir di wilayah lain. Agus juga menepis kekhawatiran terkait isu impor kentang asal China yang sempat meresahkan para petani lokal.

    “Isu impor kentang dari China itu sebenarnya untuk industri bahan baku snack, bukan untuk konsumsi sayur di pasar,” jelas Agus Wardana, Senin (22/12/2024).

    Mengenai ketersediaan sarana produksi, pihak legislatif menegaskan bahwa distribusi pupuk bagi petani di wilayah atas saat ini sudah berjalan lancar tanpa ada kelangkaan. Hal ini sekaligus menjawab keresahan warga pegunungan yang sebelumnya sempat kesulitan mendapatkan asupan nutrisi untuk tanaman mereka.

    Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), masyarakat diimbau untuk tidak panik terhadap ketersediaan bahan pangan di pasar. Stok sayur-mayur di wilayah Pasuruan dipastikan melimpah karena bertepatan dengan masa panen raya di berbagai sentra pertanian.

    “Hari ini karena musim panen, maka tidak akan terjadi kenaikan harga yang signifikan dan stok sayuran di Kabupaten Pasuruan aman,” pungkas Wardana.

    Menurut data dari Siskaperbapo, harga kentang saat ini sudah mencapai Rp14.000, sementara harga kol mencapai Rp7.000. Meski harga naik, namun kenaikannya tergolong lambat, yakni sekitar 0,5 persen hingga 0,8 persen. (ada/kun)

  • Tanggapan TransJakarta soal Emak-emak Ngamuk Nggak Dikasih Duduk

    Tanggapan TransJakarta soal Emak-emak Ngamuk Nggak Dikasih Duduk

    Jakarta

    TransJakarta buka suara soal video viral emak-emak ngamuk dan maki-maki penumpang lain setelah tak dikasih duduk. Mereka berharap, insiden tersebut tak terulang lagi di lain hari.

    Ayu Wardhani selaku Kepala Departemen Humas dan CSR TransJakarta mengimbau agar sesama penumpang bisa saling menjaga dan menghormati. Sebab, dengan demikian, situasi di kendaraan bisa lebih kondusif.

    “Kami mengimbau agar seluruh pelanggan agar saling menjaga dan menghormati pelanggan lain saat menggunakan layanan TransJakarta,” kata Ayu Wardhani melalui keterangan resminya, dikutip dari 20detik, Senin (22/12).

    Di kesempatan yang sama, Ayu juga menjelaskan, ada empat kategori penumpang yang harus diprioritaskan, yakni ibu hamil, penyandang disabilitas, lansia dan orang tua yang membawa bayi/balita.

    Sebagai catatan, video emak-emak ngamuk di TransJakarta viral setelah dibagikan akun Instagram @hani.rajagukguk. Bukan hanya merekam video, Hani juga menjadi penumpang yang dimaki-maki wanita paruh baya tersebut.

    Hani menjelaskan, dia tidak sedang duduk di kursi prioritas. Namun, tiba-tiba, emak-emak yang berdiri di depannya meminta duduk dengan kalimat ofensif dan marah-marah. Padahal, ketika itu, Hani mengaku sedang tak enak badan.

    “Ibu-ibu ini malah marah-marah nggak jelas, marah-marah sepanjang jalan. Terus ngatain saya an*ing, bang*at, tol*l dan ngedoain saya besok sakit sampai nggak bisa bangun,” tulis @hani.rajagukguk.

    Melalui potongan video yang beredar, emak-emak itu memang berulang kali menyerang si penumpang dengan kata-kata tak pantas. Dia tetap ofensif meski sudah ditahan-tahan penumpang lain.

    “Dear PT TransJakarta, tolong diperbanyak kursi untuk prioritas biar ibu ini nggak marah-marah. Kita yang nggak duduk di kursi prioritas kan punya hak dapet tempat duduk juga buat istirahat,” kata Hani.

    (sfn/dry)

  • Jaksa yang Sempat Kabur dan Tabrak Petugas saat OTT Tiba di Gedung KPK

    Jaksa yang Sempat Kabur dan Tabrak Petugas saat OTT Tiba di Gedung KPK

    Bisnis.com, JAKARTA — Kepala Seksi Perdata dan Tata Usaha Kejaksaan Negeri Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Tri Taruna Fariadi yang sempat menabrak petugas saat operasi tangkap tangan akhirnya tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin (22/12/2025).

    Dari pantauan Bisnis di lokasi, Tri Taruna tiba di KPK pukul 12.50 WIB. Dia mengenakan jaket bewarna biru dan dikawal oleh dua orang TNI. Kepada wartawan, Taruna mengaku tidak pernah menabrak petugas KPK.

    “Tidak pernah saya nabrak,” katanya.

    Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo mengatakan Tri Taruna diserahkan dari Kejagung untuk setelahnya dilakukan pemeriksaan secara intensif.

    “Benar, sudah diserahkan dari Kejaksaan Agung. Selanjutnya langsung dilakukan pemeriksaan,” jelas Budi dalam keterangan tertulis.

    Tri Taruna diduga terlibat dalam kasus dugaan pemerasan terhadap sejumlah kepala dinas di HSU. Saat konferensi pers Sabtu (20/12/2025), KPK menetapkan Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Hulu Sungai Utara Albertinus Parlinggoman Napitupulu (APN) dan Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Kabupaten Hulu Sungai Utara Asis Budianto (ASB) sebagai tersangka.

    Pada konferensi pers itu, Tri Taruna tidak dihadirkan karena dirinya kabur dan sempat menabrak petugas saat petugas KPK melakukan tangkap tangan di wilayah HSU.

    “Benar, pada saat sesuai dengan laporan dari petugas kami yang melaksanakan penangkapan terhadap terduga itu melakukan perlawanan dan melarikan diri,” ucap Plt. Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu.

  • Harga Beras Melambung di Maluku-Papua Jelang Nataru, Ini Biang Keroknya!

    Harga Beras Melambung di Maluku-Papua Jelang Nataru, Ini Biang Keroknya!

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengungkap harga beras di zona III mengalami lonjakan menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).

    Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bapanas Maino Dwi Hartono mengatakan beras di wilayah Maluku dan Papua perlu mendapat perhatian serius.

    “Beras khususnya ini beras medium maupun premium di zona 3, wilayah Maluku-Papua yang masih menjadi perhatian. Ini memang karena faktor distribusi yang memang membutuhkan biaya tidak sedikit, terutama di daerah-daerah yang remote,” kata Maino dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi 2025 di YouTube Kemendagri, Senin (22/12/2025).

    Adapun, pemerintah mengandalkan peran Satgas Pengendalian Harga Beras untuk menekan harga beras. Maino mengeklaim langkah pengendalian harga beras tersebut sudah mulai terlihat di sebagian wilayah.

    “Semenjak ada Satgas Pengendalian Harga Beras, harga beras medium, premium, baik di zona 1 dan 2 mengalami penurunan yang cukup signifikan dan sebetulnya sudah di bawah HET. Namun khusus di zona 3, di Maluku—Papua memang trennya masih tetap stabil tinggi,” ujarnya.

    Di samping itu, Bapanas juga mengambil langkah lain dengan menyewa gudang-gudang di Papua untuk memperkuat distribusi beras.

    “Kami sudah menyewa gudang-gudang filial di seluruh wilayah Kabupaten Papua yang saat ini mungkin tidak tersedia gudang Bulog, sehingga diharapkan dengan rencana gudang-gudang tersebut, supply pasokan maupun ketersediaan beras di semua wilayah ini akan meningkat,” pungkasnya.

    Selain harga beras, pemerintah juga memantau pergerakan harga cabai di sejumlah wilayah di Indonesia menjelang Hari Raya Nataru.

    Kementerian Perdagangan (Kemendag) tengah memantau kenaikan harga komoditas pangan yang terdampak faktor cuaca, di samping tingginya permintaan saat momentum hari besar keagamaan nasional.

    Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Dirjen PDN) Kemendag Iqbal Shoffan Shofwan menyampaikan bahwa menjelang periode libur Natal dan tahun baru (Nataru), terdapat fluktuasi harga pada komoditas tertentu seperti cabai, meskipun masih terkendali.

    “Sepertinya sejauh ini masih baik, tetapi yang perlu kita garis bawahi adalah komoditas seperti cabai segala macam karena faktor cuaca,” kata Iqbal saat ditemui di Kantor Kemendag, Jakarta Pusat, Kamis (19/12/2025).

    Menurutnya, potensi kenaikan harga komoditas pangan tersebut akan berkurang saat musim hujan diperkirakan berakhir pada Maret 2026, bertepatan dengan momentum hari raya Idulfitri.

  • Horor 12 Mayat Ditemukan di Pinggiran Ibu Kota Guatemala

    Horor 12 Mayat Ditemukan di Pinggiran Ibu Kota Guatemala

    Guatamela City

    Otoritas Guatemala menemukan sedikitnya 12 mayat di area hutan di pinggiran Guatemala City, ibu kota Guatemala. Temuan mengerikan itu diduga berkaitan dengan tindak kekerasan geng kriminal di negara Amerika Tengah tersebut.

    Dinas pemadam kebakaran setempat dan laporan media lokal, seperti dilansir AFP, Senin (22/12/2025), menyebut mayat-mayat itu dibuang ke area yang menjadi lokasi para penjahat sering membuang mayat.

    Temuan selusin mayat itu terjadi dalam kurun waktu tiga di sebuah kawasan hutan yang ada di pinggiran Guatemala City.

    Juru bicara dinas pemadam kebakaran Guatemala City, Hans Lemus, mengatakan kepada wartawan bahwa dua mayat di antaranya ditemukan pada Jumat (19/12) waktu setempat, kemudian tiga mayat lainnya beserta kerangka manusia ditemukan pada Sabtu (20/12) waktu setempat.

    Pada Minggu (21/12), dengan bantuan sejumlah anjing pelacak, otoritas berwenang menemukan enam mayat lainnya berserta bagian tubuh manusia, yang dibungkus kain dan kantong plastik.

    Identitas mayat-mayat itu tidak diungkap ke publik.

    Namun Kementerian Dalam Negeri Guatemala, dalam pernyataan kepada wartawan, mengatakan bahwa temuan mayat itu berkaitan dengan pembunuhan yang mungkin melibatkan geng-geng kriminal yang saling memperebutkan wilayah.

    Guatemala marak dilanda kekerasan kriminal, terutama yang didalangi oleh geng Barrio 18 dan Mara Salvatrucha (MS-13). Kedua geng kriminal itu telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Guatemala dan Amerika Serikat (AS).

    Temuan mayat dalam jumlah cukup banyak bukanlah hal yang langka terjadi di Guatemala. Pada Oktober lalu, para petugas penyelamat menemukan sedikitnya sembilan mayat di bawah sebuah jembatan di kota Palencia, dekat ibu kota Guatemala City.

    Otoritas Guatemala mengatakan bahwa hampir separuh dari tindak kekerasan di negara tersebut dilakukan oleh para pengedar narkoba dan anggota geng kriminal yang memeras uang dari para pelaku bisnis setempat.

    Guatemala mengakhiri tahun lalu dengan tingkat pembunuhan 16,1 per 100.000 penduduk, lebih dari dua kali lipat rata-rata global.

    Tonton juga video “Geger Penemuan Mayat Pria dengan Mulut Berbusa di Jambi”

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

  • Pantau Pasar Senen, Wagub Rano Karno Tegaskan Stok Pangan Jakarta Terkendali hingga Januari 2026

    Pantau Pasar Senen, Wagub Rano Karno Tegaskan Stok Pangan Jakarta Terkendali hingga Januari 2026

    Rano mengatakan, Pemprov DKI Jakarta memperkuat strategis pengendalian harga pangan melalui kerja sama antarwilayah, salah satunya dengan mendatangkan pasokan cabai langsung dari Aceh.

    Dia menyebut, kebutuhan cabai masyarakat Jakarta sangat besar sehingga tidak bisa hanya bergantung pada pasokan dari satu daerah.

    “Kebutuhan cabai Jakarta setiap hari 1,4 ton. Luar biasa potensinya,” kata Rano.

    Pendistribusian cabai dari Aceh telah dimulai sejak Jumat lalu dan dilakukan melalui koordinasi dengan Kementerian Pertanian serta kelompok petani setempat.

    Sebanyak 1,4 ton cabai dari Aceh telah masuk ke Jakarta dan disalurkan ke seluruh gerai Pasar Jaya. Cabai-cabai tersebut dijual dengan harga di bawah pasaran, yakni berkisar di Rp40.000 per kilogram, dengan harga pasar mencapai Rp50.000 per kilogram atau lebih.

    “Harganya kita tetap di bawah harga pasar. Yang kita lakukan Ini sekarang seperti contoh kita jual sekitar Rp40.000 per kilo. Tapi di harga di pasaran Rp 50.000 lebih,” sambung Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Agus Himawan saat mendampingi pemantauan Bersama Rano Karno.

    Ke depan, lanjut dia, Pemprov DKI Jakarta juga akan membuka peluang kontrak forming dengan daerah penghasil cabai seperti Aceh agar pasokan lebih stabil dan berkelanjutan.

    “Kalau kita punya kontrak forming dengan wilayah setempat, kalau memang nanti teman-teman kita saudara kita di Aceh bisa menjadi mengadakan untuk stok cabai di Jakarta, itu akan jauh lebih baik lagi,” tambah Rano.

     

  • Jelang Natal dan Tahun Baru, PLTMG Gunungsitoli Siap Jaga Pasokan Listrik di Tengah Cuaca Ekstrem

    Jelang Natal dan Tahun Baru, PLTMG Gunungsitoli Siap Jaga Pasokan Listrik di Tengah Cuaca Ekstrem

    Liputan6.com, Gunungsitoli – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), pemerintah memastikan keandalan sistem kelistrikan di berbagai wilayah, termasuk daerah kepulauan yang rawan terdampak cuaca ekstrem. Salah satunya di Pulau Nias, Sumatra Utara, yang menjadi perhatian khusus.

    Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, didampingi Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot, meninjau langsung Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Gunungsitoli pada Minggu (21/12/2025). Peninjauan dilakukan untuk memastikan kesiapan pembangkit menghadapi potensi gangguan akibat cuaca ekstrem, sekaligus menjamin aktivitas masyarakat tetap berjalan lancar selama masa libur panjang.

    Saat meninjau ruang kendali pembangkit, Wapres Gibran menekankan pentingnya stabilitas pasokan energi jelang hari besar keagamaan.

    “Ketersediaan listrik yang andal dapat memberikan rasa aman serta mendukung kelancaran aktivitas ibadah dan kehidupan sehari-hari masyarakat,” kata Gibran.

    PLTMG jadi Penopang Utama Sistem Listrik Nias 

    Dalam kunjungan tersebut, Wakil Menteri ESDM Yuliot menyebut PLTMG Gunungsitoli memiliki peran strategis sebagai tulang punggung sistem kelistrikan di Pulau Nias. Dengan kapasitas terpasang mencapai 5 x 6,9 megawatt (MW), pembangkit ini diandalkan sebagai penyokong utama beban puncak di wilayah tersebut.

    “Pembangkit ini menjadi salah satu penopang utama beban puncak listrik di wilayah kepulauan tersebut,” ujar Yuliot.

    Ia menambahkan, seluruh sistem operasional PLTMG Gunungsitoli saat ini berada dalam kondisi prima. Kesiapan energi primer, baik gas maupun bahan bakar minyak (BBM) cadangan, turut dipastikan aman, terutama dalam mengantisipasi lonjakan konsumsi listrik pada malam Natal dan Tahun Baru.

    Pemulihan Pascabencana Berjalan Cepat 

    Masih dalam kunjungan yang sama, Yuliot turut melaporkan progres pemulihan sistem kelistrikan di beberapa wilayah Sumatra Utara yang sempat terdampak bencana. Ia menyampaikan bahwa proses recovery berlangsung cepat berkat kesiapan tim ESDM dan PT PLN (Persero).

    “Dari total 554.048 pelanggan yang sempat terdampak bencana di Sumatra Utara, sebanyak 541.678 pelanggan kini lampunya sudah menyala kembali. Ini bukti sistem dan tim kami bekerja keras dan siap siaga,” jelasnya.

    Menurut Yuliot, sisa 2.370 pelanggan yang masih belum menyala bukan karena kendala pasokan listrik, melainkan akibat akses menuju lokasi yang terhalang longsor. Meski demikian, pihak ESDM dan PLN terus mengupayakan pemulihan secepat mungkin.

    Infrastruktur Pendukung Berfungsi Optimal 

    Pemerintah juga memastikan seluruh infrastruktur penunjang pembangkit, termasuk fasilitas regasifikasi LNG (Liquefied Natural Gas), dalam kondisi optimal dan siap menghadapi peningkatan beban selama periode Nataru.

    Langkah ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah untuk menjamin layanan kelistrikan yang andalan dan berkelanjutan, khususnya bagi masyarakat di wilayah-wilayah terluar seperti Pulau Nias yang tengah bersiap menyambut momen keagamaan besar.