Blog

  • KAI Pulihkan 13 Titik Jalur Terdampak Bencana, Jalur Perkeretaapian Sumatera Kembali Normal

    KAI Pulihkan 13 Titik Jalur Terdampak Bencana, Jalur Perkeretaapian Sumatera Kembali Normal

    Liputan6.com, Jakarta – Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin menyatakan pemulihan jalur kareta terdampak bencana di Sumatera dilakukan nonstop dalam 5×24 jam bersama pemerintah guna memastikan layanan kereta kembali aman dan andal.

    “Selama 5×24 jam nonstop, KAI melakukan pemulihan jalur secara intensif guna memastikan distribusi logistik serta mobilitas masyarakat tetap terjaga di tengah keterbatasan akses transportasi darat,” kata Bobby sebagaimana keterangan di Jakarta, Minggu (21/12/2025).

    Bobby menyampaikan gangguan prasarana perkeretaapian akibat bencana terjadi pada 13 titik di tiga jalur utama, yakni lintas Pelabuhan–Medan, Medan–Binjai, serta Tebing Tinggi.

    Ia menuturkan bencana terjadi Jumat 28 November 2025 dan sejak hari pertama KAI langsung menangani prasarana terdampak dengan mengerahkan personel, alat berat, serta rekayasa teknis di lapangan.

    “Sejak hari pertama, meski kondisi lapangan sangat berat akibat curah hujan tinggi dan akses terbatas, tim KAI tetap bekerja tanpa henti,” ucap Bobby.

    Atas instruksi pemerintah untuk segera memulihkan fasilitas publik, lanjut Bobby, KAI bersama pemerintah melakukan upaya quick recovery secara senyap agar jalur kereta api dapat kembali berfungsi dan melayani masyarakat.

    Pada tahap awal, KAI memfokuskan upaya pada asesmen menyeluruh dan penanganan darurat di titik-titik kritis. Meski belum seluruh jalur dapat dilalui secara normal, perjalanan dan distribusi logistik mulai dijalankan secara bertahap sejak H+1.

    “Upaya itu dilakukan secara konsisten hingga seluruh jalur kembali beroperasi normal dalam waktu 5×24 jam,” jelasnya.

     

    Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian menyadari bantuan dari Pemerintah belum sepenuhnya merata dan menjangkau seluruh korban bencana Sumatra. Pemerintah pun meminta maaf dan berterimakasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu para korban.

  • Pelaku Usaha Ekspor Keberatan DHE Wajib Parkir di Himbara

    Pelaku Usaha Ekspor Keberatan DHE Wajib Parkir di Himbara

    Bisnis.com, JAKARTA — Pelaku usaha ekspor keberatan dengan rencana pemerintah menerapkan sentralisasi devisa hasil ekspor (DHE) ke rekening perbankan pelat merah (Himbara) mulai 1 Januari 2026. 

    Sekadar info, aturan DHE terbaru yang akan berlaku tahun depan itu tertuang pada Peraturan Pemerintah (PP) No. 8/2025, utamanya mewajibkan pelaku usaha ekspor menyimpan DHE dalam sistem keuangan nasional paling tidak selama 12 bulan. 

    Adapun, PP sebenarnya tidak menyebut adanya sentralisasi ke rekening Himbara. Ide ini mengemuka karena evaluasi kebijakan sebelumnya, sebab menurut Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, banyak bank-bank kecil yang menerima DHE justru memutarnya lagi ke luar negeri, sehingga kontraproduktif dengan upaya memperkuat likuiditas dolar dalam negeri. 

    Rencana itu mendapat sorotan dari beberapa pelaku usaha ekspor. Salah satunya mewakili komoditas perkebunan, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Eddy Martono berharap agar rencana tersebut dipertimbangkan kembali.

    “Gapki sudah bersurat mohon agar dipertimbangkan lagi, sebab operasional bisa terganggu, dan kalau harus pinjam bank, sudah pasti ada tambahan biaya bunga, artinya biaya jadi meningkat. Masalahnya juga apabila ada pembiayaan dari non-Himbara, tapi ini akan saya cek dulu ke anggota,” ungkapnya kepada Bisnis, dikutip Minggu (21/12/2025).

    Senada, mewakili komoditas perikanan-kelautan, Gabungan Asosiasi Perikanan Indonesia (GAPI) menyebut para anggota yang terdampak aturan DHE anyar akan tertatih-tatih buat menjalani 2026.

    Ketua Umum GAPI Budhi Wibowo menjelaskan bisnis para anggota terutama terdampak aturan pencairan maksimal dolar AS ke rupiah maksimal hanya 50% dan sisanya harus ditahan.

    “Dampaknya berat, mengingat profit margin industri perikanan pada umumnya dibawah 5%. Jadi kalau 50% hasil ekspor tidak boleh dicairkan selama 12 bulan, lantas dari mana kami bisa dapat tambahan modal kerja untuk membeli bahan baku?” ungkapnya kepada Bisnis.

    Selain itu, kewajiban penempatan DHE di bank-bank Himbara juga akan menjadi masalah, sebab akan menimbulkan mekanisme kerja administratif tambahan buat para anggota yang telanjur dekat dengan bank swasta nasional.

    “Banyak pelaku usaha ekspor yang mendapatkan fasilitas kreditnya dari bank non-Himbara. Tentu bank tersebut akan sangat dirugikan kalau DHE kemudian harus disimpannya di tempat lain. Oleh karena itu, GAPI sangat mengharapkan pemerintah membatalkan rencana tersebut,” tambahnya.

    Sementara itu, Ketua Umum Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Abdul Sobur berharap aturan baru ini tak menyentuh pelaku usaha ekspor pengolah komoditas kehutanan berbasis padat karya.

    “Pertama-tama, perlu dicermati bahwa konsep sentralisasi DHE di Himbara sebenarnya lebih cocok diterapkan pada sektor berbasis komoditas alam yang memang memiliki nilai jual besar, margin tinggi, dan tidak membutuhkan perputaran modal harian yang cepat. Kalau sudah masuk ranah industri kerajinan, kondisinya sangat berbeda,” jelasnya ketika dihubungi Bisnis.

    Industri pengolahan kayu yang termasuk sektor kerajinan, seperti mebel atau furnitur, justru membutuhkan kelincahan arus modal kerja, bukan pengetatan administratif yang berpotensi menurunkan daya saing Indonesia di pasar global.

    “Arus kas industri ini hidup dari siklus produksi harian. Mulai dari pembelian bahan baku, ongkos tenaga kerja, finishing, packaging, dan shipping. Jika DHE kami juga termasuk yang harus parkir lebih lama atau hanya bisa berputar di kanal tertentu, bebannya akan langsung terasa di lingkup pabrik, apalagi UKM dan mid-size eksportir yang jumlahnya ribuan,” tambahnya.

    Menurutnya sentralisasi DHE dapat diterapkan pada sektor non-manufaktur yang tidak bergantung pada modal kerja harian.

    Industri padat karya justru harus diberikan fleksibilitas penuh, sebab harus membayar gaji tepat waktu, membeli bahan baku setiap minggu, dan menjaga suplai produksi tidak putus agar lead time lancar, sehingga buyer di luar negeri tak lantas berpaling ke negara kompetitor.

    Alhasil, untuk industri mebel & kerajinan, pemerintah cukup memperkuat kepastian transaksi valas dan transparansi, tanpa mengikat aliran cashflow secara ketat.

    “Industri kami sedang bersaing ketat dengan Vietnam, Malaysia, dan China. Jika arus kas terganggu atau biaya transaksi bertambah, daya saing turun dan buyer bisa berpindah ke negara lain. Sektor komoditas mungkin mampu menahan DHE lebih lama. Tapi untuk industri manufaktur padat karya, ruang napasnya jauh lebih sempit,” katanya.

  • Pelaku Usaha Ekspor Keberatan DHE Wajib Parkir di Himbara

    Pelaku Usaha Ekspor Keberatan DHE Wajib Parkir di Himbara

    Bisnis.com, JAKARTA — Pelaku usaha ekspor keberatan dengan rencana pemerintah menerapkan sentralisasi devisa hasil ekspor (DHE) ke rekening perbankan pelat merah (Himbara) mulai 1 Januari 2026. 

    Sekadar info, aturan DHE terbaru yang akan berlaku tahun depan itu tertuang pada Peraturan Pemerintah (PP) No. 8/2025, utamanya mewajibkan pelaku usaha ekspor menyimpan DHE dalam sistem keuangan nasional paling tidak selama 12 bulan. 

    Adapun, PP sebenarnya tidak menyebut adanya sentralisasi ke rekening Himbara. Ide ini mengemuka karena evaluasi kebijakan sebelumnya, sebab menurut Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, banyak bank-bank kecil yang menerima DHE justru memutarnya lagi ke luar negeri, sehingga kontraproduktif dengan upaya memperkuat likuiditas dolar dalam negeri. 

    Rencana itu mendapat sorotan dari beberapa pelaku usaha ekspor. Salah satunya mewakili komoditas perkebunan, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Eddy Martono berharap agar rencana tersebut dipertimbangkan kembali.

    “Gapki sudah bersurat mohon agar dipertimbangkan lagi, sebab operasional bisa terganggu, dan kalau harus pinjam bank, sudah pasti ada tambahan biaya bunga, artinya biaya jadi meningkat. Masalahnya juga apabila ada pembiayaan dari non-Himbara, tapi ini akan saya cek dulu ke anggota,” ungkapnya kepada Bisnis, dikutip Minggu (21/12/2025).

    Senada, mewakili komoditas perikanan-kelautan, Gabungan Asosiasi Perikanan Indonesia (GAPI) menyebut para anggota yang terdampak aturan DHE anyar akan tertatih-tatih buat menjalani 2026.

    Ketua Umum GAPI Budhi Wibowo menjelaskan bisnis para anggota terutama terdampak aturan pencairan maksimal dolar AS ke rupiah maksimal hanya 50% dan sisanya harus ditahan.

    “Dampaknya berat, mengingat profit margin industri perikanan pada umumnya dibawah 5%. Jadi kalau 50% hasil ekspor tidak boleh dicairkan selama 12 bulan, lantas dari mana kami bisa dapat tambahan modal kerja untuk membeli bahan baku?” ungkapnya kepada Bisnis.

    Selain itu, kewajiban penempatan DHE di bank-bank Himbara juga akan menjadi masalah, sebab akan menimbulkan mekanisme kerja administratif tambahan buat para anggota yang telanjur dekat dengan bank swasta nasional.

    “Banyak pelaku usaha ekspor yang mendapatkan fasilitas kreditnya dari bank non-Himbara. Tentu bank tersebut akan sangat dirugikan kalau DHE kemudian harus disimpannya di tempat lain. Oleh karena itu, GAPI sangat mengharapkan pemerintah membatalkan rencana tersebut,” tambahnya.

    Sementara itu, Ketua Umum Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Abdul Sobur berharap aturan baru ini tak menyentuh pelaku usaha ekspor pengolah komoditas kehutanan berbasis padat karya.

    “Pertama-tama, perlu dicermati bahwa konsep sentralisasi DHE di Himbara sebenarnya lebih cocok diterapkan pada sektor berbasis komoditas alam yang memang memiliki nilai jual besar, margin tinggi, dan tidak membutuhkan perputaran modal harian yang cepat. Kalau sudah masuk ranah industri kerajinan, kondisinya sangat berbeda,” jelasnya ketika dihubungi Bisnis.

    Industri pengolahan kayu yang termasuk sektor kerajinan, seperti mebel atau furnitur, justru membutuhkan kelincahan arus modal kerja, bukan pengetatan administratif yang berpotensi menurunkan daya saing Indonesia di pasar global.

    “Arus kas industri ini hidup dari siklus produksi harian. Mulai dari pembelian bahan baku, ongkos tenaga kerja, finishing, packaging, dan shipping. Jika DHE kami juga termasuk yang harus parkir lebih lama atau hanya bisa berputar di kanal tertentu, bebannya akan langsung terasa di lingkup pabrik, apalagi UKM dan mid-size eksportir yang jumlahnya ribuan,” tambahnya.

    Menurutnya sentralisasi DHE dapat diterapkan pada sektor non-manufaktur yang tidak bergantung pada modal kerja harian.

    Industri padat karya justru harus diberikan fleksibilitas penuh, sebab harus membayar gaji tepat waktu, membeli bahan baku setiap minggu, dan menjaga suplai produksi tidak putus agar lead time lancar, sehingga buyer di luar negeri tak lantas berpaling ke negara kompetitor.

    Alhasil, untuk industri mebel & kerajinan, pemerintah cukup memperkuat kepastian transaksi valas dan transparansi, tanpa mengikat aliran cashflow secara ketat.

    “Industri kami sedang bersaing ketat dengan Vietnam, Malaysia, dan China. Jika arus kas terganggu atau biaya transaksi bertambah, daya saing turun dan buyer bisa berpindah ke negara lain. Sektor komoditas mungkin mampu menahan DHE lebih lama. Tapi untuk industri manufaktur padat karya, ruang napasnya jauh lebih sempit,” katanya.

  • OJK Proyeksikan Pertumbuhan Perbankan Indonesia Tetap Positif di 2026

    OJK Proyeksikan Pertumbuhan Perbankan Indonesia Tetap Positif di 2026

    JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan pertumbuhan sektor perbankan Indonesia tetap positif pada tahun 2026.

    Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae menyampaikan optimisme ini didorong oleh perkiraan penurunan suku bunga global dan domestik yang berkelanjutan, yang diharapkan dapat meningkatkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dan menurunkan biaya dana.

    “Jika penghimpunan dana cukup positif, maka ketersediaan likuiditas akan terjaga dan membantu perbankan dalam melaksanakan penyaluran kredit,” jelasnya dalam keterangannya, Minggu, 21 Desember.

    Dian menyampaikan penurunan suku bunga global juga diperkirakan akan mendorong meningkatnya permintaan kredit untuk berbagai kepentingan ekonomi, sehingga pertumbuhan kredit diharapkan tetap kuat.

    Selain itu, OJK memproyeksikan rasio kredit bermasalah (NPL) perbankan tetap rendah, di kisaran plus minus 2 persen, meskipun tekanan masih datang dari segmen kredit UMKM.

    Ia menyampaikan sektor ini menjadi salah satu yang paling cepat tumbuh saat ekonomi ekspansif, namun juga paling rentan saat kondisi makro melemah.

    Dian menyampaikan implementasi berbagai program pemerintah serta dukungan kebijakan fiskal, perdagangan, industri, dan investasi diperkirakan akan meningkatkan efek multiplier ke konsumsi rumah tangga dan investasi dunia usaha, sehingga mendorong permintaan kredit perbankan.

    Berdasarkan laporan Rencana Bisnis Bank yang disampaikan pada akhir November 2025, pertumbuhan kredit pada 2026 diperkirakan sedikit meningkat dibandingkan tahun 2025.

    “Ruang penurunan suku bunga global dan domestik masih tersedia di tahun depan, sehingga diharapkan dapat berdampak positif pada pertumbuhan DPK dan ketersediaan likuiditas dan membantu perbankan dalam melaksanakan penyaluran kredit,” tuturnya.

    Ia menambahkan ketahanan perbankan yang ditunjukkan oleh tingkat permodalan juga diproyeksikan tetap kuat, berfungsi sebagai buffer terhadap ketidakpastian ekonomi global sekaligus mendukung pertumbuhan sektor perbankan.

  • Libur Nataru, Arus Kendaraan Masuk Malang Tembus 38 Ribu per Hari

    Libur Nataru, Arus Kendaraan Masuk Malang Tembus 38 Ribu per Hari

    Malang (beritajatim.com) – Peningkatkan pelayanan dan kesiapsiagaan pengamanan selama pelaksanaan Operasi Lilin Semeru 2025 dilakukan Kepolisian Resor Malang.

    Hal itu guna memastikan libur perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Libur Nataru) berlangsung aman, tertib, dan lancar.

    Sejumlah langkah pengamanan dan pelayanan publik diperkuat, seiring meningkatnya mobilitas masyarakat yang masuk ke wilayah Kabupaten Malang.

    Peningkatan arus kendaraan mulai terpantau sejak akhir pekan. Berdasarkan data Satlantas Polres Malang, jumlah kendaraan yang masuk ke wilayah Malang melalui Gerbang Tol Lawang, Singosari, Pakis, dan Malang terus mengalami kenaikan menjelang libur Natal dan Tahun Baru.

    Pada Jumat (19/12/2025), tercatat sebanyak 32.590 kendaraan masuk ke wilayah Malang. Jumlah tersebut meningkat pada Sabtu (20/12/2025) menjadi 38.627 kendaraan.

    Sementara pada Minggu (21/12/2025) hingga pukul 18.00 WIB, arus kendaraan yang masuk telah mencapai lebih dari 16 ribu kendaraan dan diperkirakan terus bertambah hingga malam hari.

    Kasatlantas Polres Malang AKP Muhammad Alif Chelvin Arliska mengatakan, peningkatan volume kendaraan sudah diantisipasi sejak awal pelaksanaan Operasi Lilin Semeru 2025. Penguatan personel dan pengaturan lalu lintas dilakukan di sejumlah titik rawan kepadatan.

    “Sejak awal operasi, kami sudah memetakan titik-titik masuk utama ke wilayah Malang, khususnya di gerbang tol Lawang, Singosari, Pakis, dan Malang. Personel disiagakan untuk memastikan arus kendaraan tetap lancar dan aman,” ujar AKP Chelvin, Minggu (21/12/2025).

    Selain pengamanan lalu lintas, Polres Malang juga mengedepankan pelayanan terpadu selama Operasi Lilin Semeru 2025 yang berlangsung selama 14 hari, mulai 20 Desember 2025 hingga 2 Januari 2026. Operasi ini didukung sinergi TNI, pemerintah daerah, serta mitra keamanan lainnya.

    Sebagaimana informasi sebelumnya, Polres Malang menyiagakan Pos Terpadu Karanglo, Pos Pelayanan Poncokusumo, serta Pos Pengamanan Kepuharjo, Lawang, Jalibar Kepanjen, JLS Bantur, dan satu pos polisi mobile yang bersifat bergerak.

    Pos-pos tersebut difungsikan untuk pelayanan masyarakat, pemantauan arus lalu lintas, hingga respons cepat terhadap situasi darurat.

    AKP Chelvin menambahkan, pengamanan tidak hanya difokuskan pada arus kendaraan, tetapi juga pada keselamatan pengguna jalan dan kesiapan menghadapi potensi gangguan selama masa libur panjang.

    “Kami mengedepankan upaya preventif dan preemtif, termasuk pengaturan lalu lintas, patroli, serta imbauan keselamatan kepada pengguna jalan. Tujuannya agar masyarakat merasa nyaman dengan kehadiran petugas di lapangan,” tegasnya.

    Ia juga mengimbau masyarakat yang akan bepergian selama libur Natal dan Tahun Baru untuk memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan prima, mematuhi rambu lalu lintas, serta menghindari kelelahan saat berkendara.

    “Keselamatan adalah prioritas utama. Kami mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga kelancaran dan keamanan selama Operasi Lilin Semeru 2025 berlangsung,” pungkas Chelvin. (yog/ted)

  • Yusril: Pemerintah Pilih Terbitkan PP Untuk Atur Penugasan Polisi di Jabatan Sipil

    Yusril: Pemerintah Pilih Terbitkan PP Untuk Atur Penugasan Polisi di Jabatan Sipil

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra, menjelaskan alasan pemerintah memilih menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) daripada langsung merevisi Undang-Undang No. 2/2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (UU Polri) dalam mengatur penugasan anggota Polri di luar struktur kepolisian.

    Menurut Yusril, langkah penyusunan PP ditempuh untuk menyelesaikan persoalan hukum pasca Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) sekaligus merespons polemik yang muncul akibat terbitnya Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Perpol) Nomor 10 Tahun 2025.

    “Pemerintah saat ini fokus menuntaskan problem pasca Putusan MK dan polemik terhadap Perpol Nomor 10 Tahun 2025 agar tidak melebar ke mana-mana. Penyusunan PP jelas akan lebih cepat dibanding menyusun UU. Karena itu, Presiden memilih pengaturan melalui PP,” ujar Yusril melalui keterangan tertulis kepada wartawan di Jakarta, Minggu (21/12/2025).

    Yusril menjelaskan, Pasal 19 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) secara tegas mengatur bahwa jabatan ASN tertentu dapat diisi oleh prajurit TNI dan anggota Polri, dengan ketentuan lebih lanjut harus diatur dalam Peraturan Pemerintah. Oleh karena itu, penyusunan PP menjadi dasar hukum yang jelas dan konstitusional. 

    Sementara Pasal 28 ayat (4) UU No 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian menegaskan bahwa anggota Polri dapat menduduki jabatan birokrasi sipil di luar kepolisian jika sudah pensiun atau mengundurkan diri. Penjelasannya pasca Putusan MK mengatakan  jabatan yang tidak boleh diisi itu adalah jabatan yang tidak mempunyai sangkut paut dengan kepolisian. Kalau demikian, jabatan apa saja yang mempunyai sangkut paut dengan Kepolisian? Ini yang akan diatur dalam PP.

    “PP yang disusun ini dimaksudkan untuk melaksanakan Pasal 28 ayat (4) UU Polri, Putusan Mahkamah Konstitusi, sekaligus Pasal 19 UU ASN. PP tersebut nantinya akan menggantikan dan sekaligus menata ulang jabatan-jabatan apa saja yang dapat diisi oleh anggota Kepolisian yang sebelumnya diatur dalam Perpol Nomor 10 Tahun 2025,” jelasnya.

    Terkait perbandingan dengan UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI) yang sejak awal mengatur penugasan prajurit TNI di luar struktur militer melalui undang-undang, Yusril menegaskan bahwa pilihan instrumen hukum tersebut merupakan kebijakan pembentuk undang-undang.

    “UU TNI memilih mengaturnya langsung dalam undang-undang. Dengan PP juga tidak ada masalah. Meski Pasal 28 ayat (4) UU Polri tidak secara eksplisit memerintahkan pengaturan lebih lanjut melalui PP, namun berdasarkan Pasal 5 UUD 1945, Presiden berwenang menetapkan PP untuk menjalankan undang-undang sebagaimana mestinya,” kata Yusril.

    Dia menambahkan, keputusan apakah UU Polri akan direvisi atau tidak sepenuhnya bergantung pada hasil kerja Komisi Percepatan Reformasi Polri yang diketuai Prof. Jimly Asshiddiqie, serta arah kebijakan Presiden setelah menerima rekomendasi dari komisi tersebut.

    “Apakah ke depan UU Polri akan diubah atau tidak, itu tergantung pada hasil kerja Komisi Percepatan Reformasi Polri dan kebijakan Presiden setelah komisi menyelesaikan tugasnya,” ujarnya.

    Yusril mengungkapkan, proses perumusan PP telah dimulai sejak dua hari lalu dengan melibatkan Kementerian PANRB, Kementerian Sekretariat Negara, dan Kementerian Hukum, di bawah koordinasi Kemenko Kumham Imipas. Presiden, kata Yusril, telah menyetujui pengaturan penugasan anggota Polri di jabatan sipil dilakukan melalui PP.

    “Diharapkan paling lambat akhir Januari 2026, PP tersebut sudah dapat diselesaikan,” kata Yusril.

  • Viral Pria Afrika Nikahi Gadis Luwu Sulsel, Netizen Membayangkan Malam Pertamanya

    Viral Pria Afrika Nikahi Gadis Luwu Sulsel, Netizen Membayangkan Malam Pertamanya

    GELORA.CO – Pernikahan gadis asal Dusun Salumakarra, Kelurahan Noling, Kecamatan Ponrang, Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) ini mendadak viral dan ramai jadi perbincangan netizen di media sosial. Bukan apa-apa, pernikahan gadis ini menarik perhatian netizen lantaran dia dinikahi pria asal Sudan, Afrika.

    Pernikahan yang viral ini terjadi pada Sabtu lalu, 20 Desember 2025. Foto-foto pernikahan gadis asal Dusun Salumakarra ini dengan pria asal Afrika, termasuk video-videonya ramai menghiasi laman media sosial, terutama Facebook.

    Salah seorang netizen, Nasdiani Tanro ikut memposting foto pernikahan kedua mempelai. Dari postingan Nasdiani, diketahui mempelai perempuan bernama Alifah Walidan dan suaminya, Malik Jok.

    “Pengantin Vir4L Pria Afrika nikahi Gadis Luwu. Selamat menempuh hidup baru, Alifah Walidan & Malik Jok. Dua insan dari dua negeri Sudan Afrika dan Luwu, Sulawesi Selatan, Indonesia kini dipertemukan oleh takdir dalam ikatan suci pernikahan. Perjalanan panjang lintas budaya, bahasa, dan jarak akhirnya bermuara pada satu janji: bersama dalam suka dan duka,” tulis Nadiani, Minggu (21/12/2025).

    “Semoga Allah SWT memberkahi setiap langkah, menyatukan hati dalam cinta dan iman, serta menjadikan rumah tangga ini sakinah, mawaddah, warahmah hingga akhir hayat. ❤️Bukti Cinta bukan tentang fisik,tapi tentang kesetiaan yang di jaga karena Allah dan keberanian untuk melangkah bersama,apa pun rintangannya untuk mengikat janji suci seumur hidup,” tulis Nasdiani lagi.

    Netizen lainnya, Murni Massi ikut memposting foto pernikahan viral ‘Afrika-Luwu’ ini. Dia juga menyampaikan ucapan selamat atas pernikahan kedua mempelai, Alifah Walidan dan Malik Jok.

    “Selamat Alifah walidan & Malik jok, Sudan Afrika & Luwu sul sel Indonesia. Selamat menempuh hidup baru semoga samawa sampai akhir h4yat💕💕,” tulisnya.

    Informasi dihimpun KORAN SERUYA, Alifah berkenalan dengan Malik lewat laman media sosial Facebook. Keduanya intens berkomunikasi lewat massanger, hingga akhirnya Malik melamar gadis pujaan hatinya itu.

    Sebagai bukti cintanya, Malik terbang jauh-jauh dari Sudan, Afrika untuk mempersunting sang pujaan hati. Dan cinta keduanya bertaut dalam ikatan suci, pada Sabtu lalu, 20 Desember 2025.

    Yang menarik dari viralnya pernikahan lintas benua ini, banyak netizen berkomentar nyeleneh mengenai malam pertama kedua mempelai itu.

    Musabanya, netizen membandingkan bentuk fisik kedua mempelai, dimana mempelai pria berkulit hitam berbadan besar dan tinggi. Sedangkan mempelai wanita ukuran normal wanita Indonesia.

    Zhal, salah satu netizen ikut berkomentar di laman Facebook SERUYA TV, atas unggahan video pernikahan viral ini. Begini komentarnya,”

    Setiap lwt di brandaku, aq hanya mampir baca komen2 org, dan 90% org bahas mslh malam pertamanya kwkwk. Ada apa dengan malam pertamanya hahha.”

  • Banjir Landa 21 Desa di Serang, Ribuan Orang Terdampak

    Banjir Landa 21 Desa di Serang, Ribuan Orang Terdampak

    Jakarta

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang, Provinsi Banten, mencatat bencana hidrometeorologi melanda 21 desa yang tersebar di sembilan kecamatan di wilayah Serang. Bencana ini terjadi akibat cuaca ekstrem selama 16-19 Desember 2025.

    Anggota Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Serang, Jhoni Ewangga, mengatakan jenis bencana yang terjadi meliputi banjir, cuaca ekstrem, dan pergerakan tanah.

    “Dampak kejadian ini mengakibatkan 1.295 Kepala Keluarga (KK) atau 4.449 jiwa terdampak. Tidak ada korban jiwa, namun kelompok rentan seperti lansia sebanyak 221 jiwa dan 456 balita turut merasakan dampaknya,” kata Jhoni dilansir Antara, Minggu (21/12/2025).

    Jhoni merinci, sembilan kecamatan yang terdampak adalah Padarincang, Cinangka, Gunungsari, Ciruas, Pontang, Bojonegara, Mancak, Waringinkurung, dan Kramatwatu.

    Selain merendam pemukiman, bencana tersebut menyebabkan kerusakan pada 1.159 unit rumah dan sejumlah fasilitas umum, termasuk Pondok Pesantren Rohudhotul Mutaqin, Masjid Jami Al-Muhajirin, dan bangunan Sekolah Satu Atap di Cikedung.

    “Penyebab utamanya adalah hujan sedang hingga lebat dengan intensitas tinggi disertai angin kencang yang mengguyur wilayah Kabupaten Serang,” ujarnya.

    Mengenai kondisi terkini, Jhoni menyampaikan bahwa sebagian besar wilayah banjir sudah mulai kondusif. Di Desa Rancasanggal, Kecamatan Cinangka, Tinggi Muka Air (TMA) dilaporkan mengalami penurunan menjadi 5-40 cm, sementara di Kampung Sukamaju, Desa Citasuk, air surut 5-15 cm.

    “Warga yang terdampak di beberapa lokasi banjir sudah mulai kembali ke rumah. Tenda pengungsi di Desa Cigelam juga sudah dibongkar karena situasi sudah aman,” jelasnya.

    BPBD Kabupaten Serang merekomendasikan penetapan status Siaga Darurat yang dapat ditingkatkan menjadi Tanggap Darurat sesuai analisis di lapangan. Pihaknya juga mengimbau kewaspadaan dini karena prakiraan cuaca menunjukkan masih ada potensi hujan sedang hingga lebat di wilayah Kabupaten Serang bagian timur.

    “Kebutuhan mendesak bagi warga saat ini antara lain peralatan kebersihan, alas tidur, makanan siap saji, sembako, selimut, dan air bersih,” pungkas Jhoni.

    Halaman 2 dari 2

    (fca/fca)

  • Kali Lamong Meluap Lagi, 9 Desa di Gresik Tergenang Banjir

    Kali Lamong Meluap Lagi, 9 Desa di Gresik Tergenang Banjir

    Gresik (beritajatim.com)– Imbas intensitas hujan deras terus mengguyur di wilayah Gresik Selatan menyebabkan debit Kali Lamong meluap lagi. Akibatnya, ada 9 desa di Kecamatan Balongpanggang dan Benjeng tergenang banjir.

    Sejumlah desa tersebut diantaranya Dapet, Sekarputih, Wotansari, Semanding, Banjaragung, dan Pucuk Kecamatan Balongpanggang, tergenang 10 hingga 35 centimeter.

    Hal yang sama dialami di dua desa yakni Lundo, Sedapurklagen, dan Deliksumber, Kecamatan Benjeng. Beberapa bangunan seperti balai desa, sekolah dasar, taman kanak-kanak, serta pendidikan anak usia dini (PAUD) terkena banjir.

    Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, FX. Driatmicko Herlambang mengatakan, terkait dengan meluapnya kembali Kali Lamong. Pihaknya terus melakukan monitoring perkembangan banjir.

    “Kami terus mengupdate perkembangannya dengan melibatkan unsur BBWS, forkopimcam Balongpanggang dan Benjeng. Termasuk pemdes yang terdampak,” katanya, Minggu (21/12/2025).

    Ia menambahkan, saat ini di beberapa desa kondisi air yang semula menggenangi rumah warga. Berangsur-angsur mulai surut.

    “Mudah-mudahan cepat surut. Sebab, berdasarkan pengalaman banjir yang menggenangi tidak berlangsung lama,” imbuhnya.

    Sementara itu, secara terpisah Babinsa
    Koramil 0817/09 Balongpanggang Serma Lukananta yang turun langsung ke lokasi menyampaikan bahwa pihaknya terus melakukan pemantauan dan pendampingan kepada masyarakat.

    “Kami bersama unsur terkait terus memantau perkembangan debit air Kali Lamong serta memberikan imbauan kepada warga agar tetap waspada dan mengutamakan keselamatan, terutama saat beraktivitas di sekitar aliran sungai,” urainya.

    Sebagai langkah penanganan, Koramil 0817/09 Balongpanggang telah berkoordinasi dengan Forkopimcam, melaksanakan bantuan penanganan bagi warga terdampak, serta melakukan pemantauan intensif terhadap perkembangan situasi banjir guna mengantisipasi kemungkinan luapan susulan.(dny/ted)

  • SPPG Badean 2 Akui Kesalahan dalam Distribusi MBG di SD Integral

    SPPG Badean 2 Akui Kesalahan dalam Distribusi MBG di SD Integral

    Bondowoso (beritajatim.com) — Polemik distribusi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SD Integral Bondowoso menguak lemahnya tata kelola dan komunikasi antara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Badean 2 dengan pihak sekolah dan wali murid.

    Kepala SPPG Badean 2 Bondowoso, Yulia Linda Lestari, mengakui adanya kekeliruan dalam pelaksanaan distribusi menu pada pekan ketiga Desember 2025, tepatnya periode Senin–Sabtu (15–20 Desember 2025).

    Pada periode tersebut, menu makanan hanya dikirim satu kali, yakni pada Selasa, 16 Desember 2025, dalam bentuk menu kering yang sejatinya diperuntukkan untuk konsumsi enam hari.

    Menu yang dikirim meliputi satu bungkus roti Mr Bread 250 gram, dua butir telur bebek asin, dua buah pisang, dua buah apel, dua buah jeruk, satu camilan kacang polong, serta susu Ultra Milk 200 ml. Namun, ketiadaan informasi tertulis dan sosialisasi yang memadai membuat wali murid menduga menu tersebut hanya jatah konsumsi satu hari.

    Akibatnya, muncul kecurigaan serius di tengah wali murid bahwa jatah makanan untuk beberapa hari tidak disalurkan secara utuh. Dugaan pengurangan hingga praktik korupsi pun mencuat, memperkeruh kepercayaan publik terhadap pelaksanaan program strategis nasional tersebut.

    Yulia menjelaskan, dalam aturan Badan Gizi Nasional (BGN), rapel menu kering memang diperbolehkan, namun dengan syarat harus ada permintaan resmi dari sekolah melalui surat tertulis.

    Masalahnya, meskipun komunikasi lisan telah dilakukan, SPPG tidak pernah menerima surat resmi dari pihak sekolah. Celakanya, kondisi ini tetap dibiarkan berjalan tanpa kejelasan prosedural.

    SPPG juga mengakui gagal mensosialisasikan kebijakan rapel menu kepada wali murid. Informasi krusial bahwa menu tersebut merupakan akumulasi untuk enam hari tidak disampaikan sama sekali. Alhasil, miskomunikasi berlapis terjadi—antara SPPG dan sekolah, serta antara sekolah dan wali murid.

    “Kami akui ini menjadi kesalahan kami. Informasi soal rapel menu tidak kami sertakan, sehingga menimbulkan salah persepsi di masyarakat,” ujar Yulia.

    Insiden ini menjadi catatan serius dan bahan evaluasi internal SPPG Badean 2. Yulia memastikan ke depan distribusi menu akan kembali dilakukan setiap hari seperti biasa. Jika dalam kondisi tertentu harus dilakukan rapel, maka menu akan dikemas satu box per siswa, disertai keterangan tertulis yang jelas mengenai jumlah hari konsumsi.

    Kasus ini menegaskan bahwa persoalan Program Makan Bergizi Gratis bukan semata soal ketersediaan makanan, tetapi juga soal disiplin administrasi, transparansi, dan komunikasi publik. (awi/but)