TRIBUNJATIM.COM – Tengah viral di media sosial kasus pria difabel dituduh rudapaksa mahasiswi.
Pria berinisial IWAS alias Agus (21) itu bingung lantaran ia tak memiliki tangan.
Agus dituduh merudapaksa seorang mahasiswi di Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Akibat tuduhan tersebut, Agus pun resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda NTB terkait kasus dugaan pemerkosaan.
Anggota DPR RI Ahmad Sahroni pun mengurai responnya atas kasus Agus tersebut.
Dalam akun media sosialnya, Sahroni menyoroti dugaan pelanggaran hukum yang dilakukan Agus.
Sahroni pun membagikan cuplikan wawancara Agus yang dituding merudapaksa seorang mahasiswi di kampus.
Dalam wawancara tersebut, Agus mengaku sedih dan syok saat ditetapkan sebagai tersangka.
Sebab Agus jadi tidak bisa pergi keluar rumah lantaran dituduh sebagai pelaku kekerasan seksual.
“Sedih banget kayak mati semua-muanya, jadi tersangka, enggak bisa ke mana-mana,” pungkas Agus, dikutip dari TribunnewsBogor.com melalui video akun lagi viral, Jumat (29/11/2024).
Ditegaskan oleh Agus, ia tidak pernah merudapaksa wanita yang melaporkannya itu.
Sebab diungkap Agus, ia tidak mungkin bisa memaksa seorang wanita untuk berhubungan badan dengannya lantaran keterbatasan yang dimilikinya.
Untuk aktivitas sehari-hari saja Agus mengandalkan bantuan orang tuanya.
“Keadaan saya seperti ini, saya masih dimandiin sama orang tua, buang air kecil dibukain sama orang tua, buang air besar dibukain sama orang tua, makan sekali waktu disuapin, dimandiin orang tua,” ungkap Agus.
“Kok bisa saya dibilang memperkosa atau kekerasan seksual atau yang disebut berhubungan secara paksa. Bagaimana saya paksa kalau enggak dibukain? bagaimana cara saya mau kayak gitu (memerkosa)?” tanya Agus.
Mengetahui kasus yang menimpa Agus, Ahmad Sahroni syok.
Dalam postingannya, Sahroni pun bertanya ke akun Polri soal kasus Agus tersebut.
Sahroni lantas mempertanyakan apakah Agus dimungkinkan untuk memerkosa seorang mahasiswi atau tidak lantaran tergolong disabilitas.
“Ini beneran gak sih kejadian di Polda NTB ? Disablitas yg tidak memilki tangan apa iya bisa memperkosa ?” tanya Ahmad Sahroni.
Atas kasus yang menimpa Agus, netizen di media sosial pun mengurai simpati kepada pemuda berdarah Bali tersebut.
Sementara itu, Agus dalam wawancaranya di salah satu media Lombok mengurai fakta sebenarnya soal tudingan ia memerkosa mahasiswi.
Awalnya di awal Oktober 2024 lalu, Agus bertemu dengan seorang mahasiswi di kampusnya.
Kala itu Agus minta bantuan ke wanita tersebut untuk mengantarkannya ke kampus setelah makan siang.
“Setelah saya membeli makan dan minuman, saya duduk sebentar, saya ingin kembali ke kampus. Kendala saya capek jalan tidak kuat, saya berpikir untuk minta bantuan kepada orang di sekitar sana,” imbuh Agus.
Langsung minta bantuan ke seorang mahasiswi yang tidak ia kenal, Agus percaya saja saat diajak naik motor.
Tak disangka kepercayaan Agus itu justru membawanya ke jurang masalah.
Agus mengaku tiba-tiba dibawa ke sebuah penginapan oleh mahasiswi tersebut.
“Berjalan ke Islamic Center, tapi mengejutkan kok muter tiga kali di Islamic Center, tapi saya santai enggak berpikiran aneh-aneh karena bersyukur dia mau bantu. Udah muter tiga kali, balik lagi ke jalan yang sama. Saya ingin bertanya mau ke mana ini tapi enggak enak, saya diam aja. Terus muter, kok tiba-tiba sampailah di homestay enggak jauh dari Udayana,” ucap Agus.
Disuruh masuk ke kamar, Agus kian terkejut saat tiba-tiba pakaiannya dilucuti sang mahasiswi.
Agus lantas menceritakan kronologi dirinya dilecehkan oleh sang mahasiswi.
“Saya kaget dia membuka baju, celana saya. Saya diam dengan kebingungan. Dia membuka juga (bajunya). (Agus) disuruh tidur di kasur gini, dia yang di atas saya, saya telanjang, dia buka sendiri juga,” kata Agus.
Setelah dipaksa diam untuk berhubungan badan, Agus lemas tanpa bisa bertanya banyak ke sang mahasiswi.
Agus akhirnya diajak keluar penginapan oleh mahasiswi tersebut dan kembali ke kampus.
Kembali diboncengi motor oleh sang mahasiswi, Agus tersentak saat tiba-tiba ia berhenti di dekat islamic center kampus.
Di momen tersebut, sang mahasiswi langsung turun dari motor dan memeluk seorang pria.
Agus syok karena tiba-tiba difoto oleh seorang pria tak dikenal saat turun dari motor.
Tak disangka selang beberapa hari kemudian, foto Agus itu tersebar dan digambarkan seorang sosok pemerkosa yang kejam.
Agus disebut-sebut merudapaksa mahasiswi yang ditemuinya itu hingga fotonya tersebar di media sosial akun Lombok.
Hingga akhirnya kasus tersebut berujung pada proses hukum karena sang mahasiswi melaporkan Agus ke Polresta Mataram dengan kasus dugaan pemerkosaan dan kekerasan seksual.
Kasus Lain
Rahmad Effendi (35) alias casper tidak memiliki pekerjaan tetap alias serabutan. Kebutuhan sehari-sehari ditopang oleh istrinya.
Istrinya yang memiliki kerjaan ahli sulam alis itu sampai sering terima orderan ke luar kota.
Namun, Rahmad Effendi malah berbuat memalukan di kampung. Saat ditinggal dua hari kerja di Gresik, laki-laki warga Manyar Sabrangan itu nyaris mencabuli wanita inisial AM (21) yang merupakan tetangganya.
Kini Rahmad Effendi ditahan di Polsek Mulyorejo.
Kapolsek Kompol Aspul Bhakti mengatakan, tersangka sejak lama tergoda dengan paras korban.
Setiap hari tersangka memantau rumah korban. Hingga akhirnya pada 19 November 2024, mengetahui korban sendirian di rumah. Saat itu ayah korban yang merupakan tukang kayu sedang lembur kerja.
“Jelang subuh tersangka ini masuk ke rumah korban. Kebetulan, pintu rumah korban saat itu tidak terkunci, sedangkan korban dalam kondisi tidur ruang tamu,” kata Aspul.
Rahmad Effendi kemudian mengendap-endap masuk sembari melepas pakaian, dan mendekati korban. Pelaku lantas berusaha membalikkan tubuh korban yang sedang tidur dalam posisi tengkurap. Korban berontak, dan teriak-teriak meminta tolong setelah sadar di dekatnya ada laki-laki dalam keadaan telanjang.
Tersangka saat itu keluar rumah korban dan kabur. Tak lama, tetangga mendatangi korban. Awalnya korban sempat takut mengungkap orang yang hendak melecehkannya. Setelah memeriksa rekaman CCTV terlihat jelas pukul 03.30 jalan ke kampung menuju rumah korban.
Ipda Alfan Alfian, Kanit mengungkapan tersangka dinilai berkelit dalam memberikan keterangan. Casper mengatakan kepadanya bahwa nekat merudapaksa korban karena ada bisikan ghoib.
“Tersangka ngaku pas tidur itu mimpi ada bisikan kalau mau hidup enak harus memperkosa tetangganya. Terus dia bangun ke rumah korban,” tandasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com