Pacuan Kuda Tradisional Gayo, Tradisi dan Pesta Rakyat Khas Kabupaten Aceh Tengah

Pacuan Kuda Tradisional Gayo, Tradisi dan Pesta Rakyat Khas Kabupaten Aceh Tengah

Liputan6.com, Aceh – Masyarakat di Kabupaten Aceh Tengah memiliki tradisi sekaligus pesta rakyat tradisional yang masih dilestarikan hingga sekarang, yakni pacuan kuda tradisional gayo. Acara ini digelar dua kali dalam setahun, yakni saat peringatan HUT Kota Takengon pada Februari dan HUT RI pada Agustus.

Setelah Provinsi Aceh mengalami pemekaran kabupaten, terdapat tiga kabupaten yang ikut dalam acara ini, yakni Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Bener Meriah, dan Kabupaten Gayo Lues. Konon, pacuan kuda di Takengon sudah ada sejak zaman kolonial.

Hanya saja, penyelenggaraannya hanya dilakukan setelah masa panen hasil pertanian. Kuda-kuda yang dipacu kala itu adalah kuda yang juga berfungsi sebagai pembajak sawah.

Salah satu hal menarik dalam pesta rakyat ini adalah keberadaan joki cilik. Umumnya, para joki cilik ini masih duduk di bangku SMP.

Saat sedang menunggang kuda, mereka tidak mengenakan pelana. Kemampuan ini seolah menjadi bakat alami anak-anak setempat.

Sementara itu, kuda-kuda yang mereka gunakan adalah hasil persilangan kuda dari Australia dan kuda dari Gayo yang masih kecil-kecil yang datang bantuan dari pemerintah setempat. Saat ini, kuda-kuda dari Gayo tersebut sudah mulai tinggi-tinggi.

 

Polres Pemalang Sterilisasi Gereja jelang Natal 2024