“Out of The Box”, Anak CIBI Kerap Pecahkan Masalah dengan Cara Tak Terduga
Tim Redaksi
KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com —
Di ruang kelas Cerdas Istimewa dan Bakat Istimewa (CIBI) SD Al-Azhar Syifa Budi Cibubur, Nagrak, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, ide-ide luar biasa kerap lahir dari meja belajar para siswanya.
Anak-anak di kelas ini bukan hanya cepat memahami pelajaran, tetapi juga memiliki cara berpikir yang melampaui anak seusianya.
“
Out of the box
. Dia selalu berpikir di luar dari orang kebanyakan orang memikirkan tentang itu,” kata Kepala Sekolah SD Al-Azhar Syifa Budi Cibubur, Eko Sri Wijiyanti, atau akrab disapa Wiwit, Selasa (7/10/2025).
Menurut Wiwit, anak-anak dalam program CIBI sering kali menampilkan pola pikir yang sulit ditebak, bahkan oleh para guru.
Mereka tak hanya menyerap ilmu, tetapi juga berani mengekspresikan dan mengembangkan pengetahuan yang diperoleh dengan cara kreatif.
Salah satu pengalaman yang paling berkesan bagi Wiwit terjadi saat ia memberi proyek sederhana kepada para siswa, yaitu mencari solusi atas masalah sehari-hari.
Topik yang diangkat saat itu adalah “anak-anak yang sering terjatuh hingga patah tulang di lingkungan sekolah”.
“Saya cuma kasih masalah, silakan kalian buat pemecahan permasalahannya,” ujarnya.
Respons para siswa di luar dugaan. Alih-alih membuat laporan tertulis, mereka menciptakan miniatur manusia dari kertas seperti wayang-wayangan lengkap dengan poster edukatif.
Tujuannya untuk mengampanyekan kepada adik-adik kelas tentang pentingnya bermain dengan hati-hati agar terhindar dari cedera.
“Nanti istirahat, kami mau ke adik-adik kelas, mau kasih tahu bahwa bermain itu harus berhati-hati. Kalau tidak, kamu bisa patah tulang kayak begini,” ungkap Wiwit menirukan ucapan salah satu siswa program CIBI.
Benar saja, saat jam istirahat tiba, anak-anak itu bergerak ke kantin sekolah. Mereka memperlihatkan miniatur dan poster kepada adik kelas sambil menjelaskan tentang tulang, jenis-jenis patah tulang, serta bahayanya jika tidak dirawat dengan benar.
Yang membuat Wiwit semakin terkesan, semangat para siswa tidak berhenti setelah proyek berakhir. Beberapa anak tetap melanjutkan “kampanye kecil” itu secara mandiri.
Mereka mencari informasi tambahan dari internet tentang berbagai tipe patah tulang dan mendiskusikannya kembali di kelas.
Anak-anak CIBI yang duduk di kelas 4 hingga 6 itu tidak hanya memahami nama-nama tulang dalam tubuh manusia, tetapi juga mengenali berbagai kelainan dan cedera tulang.
Bagi Wiwit, pengalaman itu menjadi bukti bahwa siswa-siswa CIBI bukan hanya cerdas secara akademis, melainkan juga memiliki empati sosial dan rasa ingin tahu yang tinggi.
Mereka mampu mengubah pengetahuan menjadi aksi nyata — bukan sekadar hafalan, tetapi bentuk kepedulian yang tumbuh dari pemahaman mendalam.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
"Out of The Box", Anak CIBI Kerap Pecahkan Masalah dengan Cara Tak Terduga Megapolitan 7 Oktober 2025
/data/photo/2025/10/07/68e4e3de4dc30.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)