Organisasi: PGI

  • Detik-detik Mempelai Wanita di Lampung Meninggal Dunia Usai Ijab Kabul, Berpacaran 5 Tahun – Halaman all

    Detik-detik Mempelai Wanita di Lampung Meninggal Dunia Usai Ijab Kabul, Berpacaran 5 Tahun – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG – Seorang pengantin wanita bernama Rika Amiyana  meninggal dunia sesaat setelah pasangannya, Nur Kholik melakukan ijab kabul, pada Kamis (5/12/2024) pagi.

    Diketahui Rika dan Kholik menikah di Dusun Air Naningan Pekon Air Naningan, Kecamatan Air Naningan, Kabupaten Tanggamus, Lampung.

    Namun hari yang seharusnya membahagiakan menjadi duka bagi suami dan keluarga.

    Janur kuning yang dipasang di hari bahagianya berubah menjadi bendera kuning.

    Diketahui Rika mendadak ambruk usai melakukan sungkeman pada kedua orangtua.

    Rika dilarikan ke Puskesmas Air Naningan namun kondisinya yang semakin menurun, Rika dirujuk ke Rumah Sakit Panti Secanti, Gisting.

    Nyawa Rika Amiyana tak tertolong sebelum mendapat penanganan di rumah sakit.

    Detik-detik meninggalnya Rika ini dibagikan oleh fotografer di hari pernikahan mereka, Angga Motret.

    Suami Rika yang masih mengenakan baju pengantin tampak menangis tersedu-seduh sambil dibopong orang.

    Dekorasi pernikahan pun menjadi hiasan dalam suasan takjizah tamu undangan.

    Menurut Angga Motret, Rika Amiyana sempat mengeluhkan tidak enak badan sejak pagi sebelum akad nikah namun ijab kabul tetap berlangsung.

    Sementara, pengantin wanita belum dihadirkan, terlihat Nur Kholik mengucapkan ijab kabul dengan ayah Rika, Paiman, di hadapan para saksi.

    Setelah ijab kabul selesai dilangsungkan, barulah Rika Amiyana keluar menemui Nur Kholik yang sudah sah sebagai suaminya.

    Rika pun terlihat mencium tangan suaminya.

     

     

    Di momen tersebut, Rika sudah terlihat menahan sakitnya.

    Kemudian Rika Amiyana dan Nur Kholik sempat duduk di kursi pelaminan dan menyalami tamu undangan.

    Pada momen itu, Rika terlihat duduk di pelaminan.

    Sementara suaminya dan orang tua mereka terlihat berdiri menyambut para tamu.

    Hingga tak lama, tubuh Rika tak mampu lagi bertahan.

    Kemudian terlihat beberapa orang membopong Rika masuk ke dalam rumah.

    Menurut Angga Motret, Rika sempat dibawa ke puskesmas dan dirujuk ke rumah sakit.

    “Dari pgi ktanya udah gk enak badan mb, itu jg manten perempuan keluar stelah akad selesai, abis itu sungkeman,”

    “stlah sungkeman smpet duduk bntar trus pingsan, dbawa kepuskes drujuk ke rs secanti dan dinyatakan meninggal,” tulis Angga di kolom komentar.

    Kemudian terlihat momen jenazah Rika sedang dipasangi kain kafan di tengah rumah.

    Sosok Rika Pengantin Wanita di Lampung Meninggal Usai Akad Nikah, Sakit Jantung Sejak Usia 4 Bulan (tribun)

    Momen itu disaksikan suaminya, Nur Kholik, sambil menangis.

    Nur Kholik juga tampak tak henti mendoakan jasad sang istri yang ada di depannya.

    Beberapa orang terus memberikan dukungan kepada Nur Kholik.

    Angga juga menuturkan kalau Rika diduga meninggal dunia karena serangan jantung.

    “ktanya jantung mb. Kurang paham jg aku,” tulisnya lagi.

    Pacaran Sejak tahun 2019 

    Rika Amiyana merupakan wanita yang lahir pada 14 Agustus 1998. Ia meninggal dunia di usianya baru 26 tahun.

    Rika Amiyana lulusan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

    Tercatat Rika merupakan warga asal Pekon Air Naningan, Kabupaten Tanggamus, Lampung.

    Sosok Rika Amiyana viral dan menjadi perbincangan lantaran kisahnya.

    Ia meninggal dunia tepat setelah dinikahi oleh kekasinya, Nur Kholik, pada Kamis (5/12/2024) pagi.

    Rika Amiyana dan Nur Kholik ternyata telah membangun hubungan asmara sejak tahun 2019.

     Mereka sudah berpacaran sejak sekolah.

    Keduanya kemudian bekerja keras demi bisa melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan bahkan Rika sudah punya harapan untuk menikah sejak tiga tahun lalu.

    Lantaran hal tersebut, Rika antusias saat dibelikan cincin tunangan oleh Nur Kholid di tahun 2021.

    Namun takdir berkata lain, Rika justru meninggal dunia di pelaminan yang ia impikan selama ini.

    Rika Memiliki Riwayat Penyakit Jantung

    Pernyataan Astyana, kakak sepupu dari Rika Amiyana mengungkapkan bahwa Rika memiliki penyakit jantung sejak bayi saat usianya 4 bulan.

    Namun penyakitnya dirasakan Rika tak lama setelah almarhumah sempat melakukan suntuk vaksin TT (Tetanus Toxoid) di Puskesmas sebelum menikah.

    Saat itu, pihak Puskesmas diduga tidak menanyakan apakah Rika memiliki penyakin bawakan.

    “Ini Adik sepupu saya Rika Amiyana dy punya penyakit Cormobid jantung) dari bayi 4 bulan, dy disuntuk TT sebelum menikah dan sebelum disuntik pihak puskesmas dan tidak memeprtanyakan apakah dya punya penyakit bawaan jantung,” tulis Astyana.

    Rika disebut mengalami gejala tangan hingga kakinya bengkak hingga suhu tubuh menjadi panas.

    “Setelah disuntuk TT tangan kirinya bengkak dan kaki kanannya bengkak setelah iu badannya panas, sedangkan kalau punya penyakit tidak bileh disuntik vaksin,”

    “mohon doanya untuk adik sepupu saya, Rika Amiyana semoga Allah memberikan surganya Allah,” tandasnya. (Bangkapos/Fitri Wahyuni) 

     

     

  • Dr. Drs. H. Supian Suri, M.M. – Halaman all

    Dr. Drs. H. Supian Suri, M.M. – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Dr. Drs. H. Supian Suri, M.M. adalah calon wali kota pemenang Pilkada Depok 2024.

    Pria yang berpuluh tahun lamanya bekerja di pemerintahan Kota Depok ini merupakan anak dari pasangan Alm. H. Muhammad Ali dan ibu Almh. Hj. Lani Nihayati yang tak lain adalah mantan Kepala Desa.

    Supian Suri lahir pada tanggal 27 Februari 1975.

    Supian Suri diketahui menikah dengan Siti Barkah Hasanah, S.Ag., M.Ag.

    Pasangan Supian suri dan Siti Barkah Hasanah ini memiliki 2 orang anak.

    Mereka adalah Nurul Khaliza (18 tahun) dan Nurul Kamila (15 tahun).

    Pendidikan

    Supian Suri mempunyai latar belakang pendidikan yang cukup beragam beragam.

    Dilansir dari Tribunnewswiki, Supian Suri mengenyam bangku pendidikan D4 Ilmu Pemerintahan di Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri pada 1999.

    Kemudian Supian Suri melanjutkan pendidikan S1 Keuangan Daerah di Institut Ilmu Pemerintahan pada 2002.

    Tak sampai di situ, Supian Suri lalu mengenyam pendidikan S2 Ilmu Manajemen di Sekolah Tinggi Manajemen IMMI pada tahun 2008.

    Bahkan, Supian Suri menyelesaikan pendidikan S3 Pemerintahan di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) yang ditempuhnya sejak tahun 2019.

    Karier

    Dilansir dari laman supiansuriuntukdepok.com, Supian Suri mencantumkan daftar karier yang pernah ia tapaki.

    Berikut karier lengkap yang pernah dilewati oleh Supian Suri:

    Staff

    1999 Staf Sekretaris Daerah Kota Bekasi

    2000 Ajudan Wakil Wali Kota Depok

    Eselon IV

    2002 Sekretaris Lurah Mekarjaya Kecamatan Sukmajaya

    2005 Kepala Sub Bagian Protokol Sekretariat Daerah

    2006 Lurah Tugu Kecamatan Cimanggis dan Lurah Jatimulya Kecamatan Cilodong

    Eselon IIIb

    2011 Kepala Bidang Pendapatan II Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA)

    2014 Kepala Bagian Pemerintahan Sekretariat Daerah

    Eselon IIa

    2014 Kepala Bagian Pemerintahan Sekretariat Daerah

    2016 Sekretaris Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM (BKSDM)

    Eselon IIIa

    2017 Kepala BKPSDM 

    2019 Plt. Kepala DPUPR

    2020 Plt. Camat Cimanggis

    2020 Plt. Kepala DPMPTSP

    2021 Plt. Kepala Dinkes

    Organisasi

    Pengalaman Organisasi

    2017 – sekarang

    Ketua KORPRI Kota Depok

    2017 – 2021

    Wakil Bendahara Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Depok

    2018 – sekarang

    Bendahara Kumpulan Orang-orang Depok (KOOD)

    2018 – 2022

    Ketua III Bidang Sarana dan Prasarana Persatuan Bola Volly Seluruh Indonesia (PBVSI) Kota Depok

    2020 – sekarang

    Pembina Jabar Bergerak – Kota Depok

    2021 – sekarang

    Ketua Umum Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Kota Depok

    2021 – 2025

    Penasehat Persatuan Golf Indonesia (PGI) Kota Depok

    2022 – sekarang

    Pengurus Kwartir Cabang Pramuka Kota Depok

    2022 – 2026

    Dewaan Pembina Komite Olah Raga Masyarakat (KORMI) Kota Depok

    2022 – 2026

    Ketua Dewan Kehormatan AsKot PSSI Kota Depok

    Harta Kekayaan

    Berdasarkan pada Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara tanggal penyampaian 27 Maret 2024/Periodik – 2023, Supian Suri memiliki harta Rp 7.881.984.315.

    Supian Sui juga mencantumkan jumlah hutang sebesar Rp 287.171.922:

    Berikut adalah rincian harta kekayaan Supian Suri yang dikutip dari e-LHKPN miliknya:

    II. DATA HARTA

    A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 6.951.783.000

    1. Tanah Seluas 280 m2 di KAB / KOTA KOTA DEPOK , HASIL SENDIRI Rp. 568.300.000

    2. Tanah Seluas 760 m2 di KAB / KOTA KOTA DEPOK , WARISAN Rp. 1.415.120.000

    3. Tanah Seluas 584 m2 di KAB / KOTA KOTA DEPOK , WARISAN Rp. 1.087.408.000

    4. Tanah Seluas 542 m2 di KAB / KOTA KOTA DEPOK , WARISAN Rp. 1.091.046.000

    5. Tanah dan Bangunan Seluas 1000 m2/200 m2 di KAB / KOTA KOTA DEPOK , WARISAN Rp. 2.177.000.000

    6. Tanah dan Bangunan Seluas 300 m2/21 m2 di KAB / KOTA KOTA DEPOK , HASIL SENDIRI Rp. 612.909.000

    B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 774.700.000

    1. MOTOR, HONDA PCX Tahun 2016, HASIL SENDIRI Rp. 12.000.000

    2. MOTOR, VESPA SPRINT Tahun 2020, HASIL SENDIRI Rp. 38.000.000

    3. MOBIL, HONDA MINIBUS Tahun 2021, HASIL SENDIRI Rp. 200.000.000

    4. MOBIL, TOYOTA GR SPORT VRZ Tahun 2022, HASIL SENDIRI Rp. 524.700.000

    C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 7.000.000

    D. SURAT BERHARGA Rp. —-

    E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 435.673.237

    F. HARTA LAINNYA Rp. —-

    Sub Total Rp. 8.169.156.237

    III. HUTANG Rp. 287.171.922

    IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 7.881.984.315

    (TRIBUNNEWS.COM/Ika Wahyuningsih)

  • Profil Pasangan Calon Pilgub Lampung 2024, Berikut Partai Pengusungnya

    Profil Pasangan Calon Pilgub Lampung 2024, Berikut Partai Pengusungnya

    Melansir dari KPU pasangan Rahmat Mirjani Djausal dan Jihan Nurlela diusung oleh sembilan partai yaitu PAN, PSI, Demokrat, NasDem, PKS, PKB, Partai Buruh, Golkar, dan Gerindra.

    Profil Rahmat Mirzani Djausal

    Rahmat Mirzani Djausal dikenal sebagai seorang pria kelahiran 18 Maret 1980 di Kotabumi. Ia dikenal sebagai kader dari Partai Gerindra dan anggota DPRD Komisi V Provinsi Lampung periode 2019-2024.

    Pria berusia 44 tahun itu aktif dalam sejumlah organisasi dan sebelumnya sempat bekerja di perusahaan setelah lulus pendidikan sarjana. Sementara itu, karier politiknya dimulai ketika dipercaya Fraksi Gerindra DPRD Provinsi Lampung sejak 2019.

    Kemudian sempat menjabat sebagai Ketua DPD Gerindra Provinsi Lampung sejak 2022 hingga saat ini. 

    Riwayat Pendidikan

    SD Negeri 1 Teladan Lampung Utara (1986-1992).
    SMP Negeri 5 Kotabumi Lampung Utara (1992-1995).
    SMA Negeri 2 Bandar Lampung (1995-1998).
    S1 Teknik – Universitas Trisakti (1998-2005).
    S2 Manajemen – Universitas Lampung (2008-2012).

    Riwayat Organisasi

    1. DPD Partai Gerindra Provinsi Lampung sebagai Ketua (2022-2027).

    2. KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia) Provinsi Lampung sebagai Wakil Ketua (2009-2012).

    3. HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) Provinsi Lampung sebagai Ketua (2012-2023).

    4. BPD HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) Provinsi Lampung sebagai Ketua (2012-2023).

    5. BPP HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) sebagai Wakil Bendahara (2011-2014).

    6. PII (Persatuan Insinyur Indonesia) sebagai Anggota (2014-2017).

    7. Persatuan Baseball Softball (PERBASASI) Provinsi Lampung sebagai Ketua (2007-2022).

    8. PB DMI (Dewan Majid Indonesia) Kota Bandar Lampung sebagai Ketua (2022-2027).

    9. Persatuan Golf Indonesia (PGI) Provinsi Lampung sebagai Ketua (2023-2028).

    10. Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Provinsi Lampung sebagai Dewan Kehormatan (2020-2025).

    11. Klub Sepak Bola TS Saiburai Lampung sebagai Pembina (2017-2027).

    12. Asosiasi Pengusaha Konstruksi Nasional (ASPEKNAS) Provinsi Lampung sebagai Sekretaris (2007-2017).

    13. AABI (Asosiasi Aspal Beton Indonesia) Provinsi Lampung sebagai Wakil Ketua (2009-2017).

    Profil Jihan Nurlela

    Jihan Nurlela diketahui sebagai seorang perempuan kelahiran 22 April 1994 di Sumber Rejo. Sosoknya sempat jadi perhatian karena menjadi perempuan satu-satunya dalam kontestan Pilkada Lampung 2024.

    Selain itu, Jihan Nurlela menjadi kandidat muda dan dikenal sebagai adik mantan Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim. Sebelum terjun ke dunia politik perempuan berusia 30 tahun ini berprofesi sebagai dokter.

    Kemudian memulai karier politiknya sejak 2019 sebagai Anggota DPD-RI Dapil Lampung periode 2019-2024 dan menjabat sejak 1 Oktober 2019 setelah meraih suara sebanyak 810.373 suara. 

    Riwayat Pendidikan

    SD Negeri 2 Sumber Rejo, Lampung Timur (1999-2000).
    SMP Negeri 1 Waway Karya, Lampung Timur (2005-2008).
    SMA Negeri 1 Mayong, Kab. Jepara, Jawa Tengah (2008-2011).
    S1 Kedokteran – Universitas Lampung (2011-2015).
    S1 Dokter (Gelar Profesi) – Universitas Lampung (2015-2017).
    S2 Manajemen – Universitas Saburai (2021-2023).

    Riwayat Organisasi

    1. Pengurus Pusat Fatayat NU sebagai Kepala Bidang (2022-2027).

    2. DPW IKAPPI (Ikatan Pedagang Pasar Indonesia) Lampung sebagai Ketua (2020-2026).

    3. Pengurus Harian Satuan Komunitas Pramuka Ma’arif (Sako Ma’arif) Provinsi Lampung sebagai Ketua (2023-2025).

    4. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Lampung sebagai Anggota (2022-2025).

    5. Asosiasi Senam Kebugaran Indonesia (ASKI) sebagai Dewan Pembina (2021-2025).

    6. Lembaga kemaslahatan Keluarga NU (LKKNU) Lampung Timur sebagai Penasihat (2023-2025).

    7. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Lampung sebagai Alumni (2024).

    8. Pimpinan Wilayah Sako Ma’arif Lampung sebagai Ketua (2024-2029).

  • Besok Peringatan Hari Guru Nasional, Simak Sejarah serta Bedanya dengan Hari Lahir PGRI

    Besok Peringatan Hari Guru Nasional, Simak Sejarah serta Bedanya dengan Hari Lahir PGRI

    TRIBUNJAKARTA.COM – Besok masyarakat Indonesia akan memperingati Hari Guru Nasional, simak asal usul dan sejarah singkat dari Hari Guru Nasional.

    Tahun 2024 ini merupakan peringatan Hari Guru Nasional ke-79.

    Lantas, bagaimana asal usul dan sejarah penetapan Hari Guru Nasional?

    Sejarah Hari Guru Nasional

    Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994, hari lahir Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ditetapkan pada 25 November sekaligus diperingati sebagai Hari Guru Nasional.

    Dikutip dari pgri.or.id, organisasi perjuangan guru-guru pribumi pada zaman Belanda berdiri pada 1912 dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB).

    Organisasi ini bersifat unitaristik yang anggotanya terdiri dari para guru bantu, guru desa, kepala sekolah, dan penilik sekolah.

    Dengan latar pendidikan yang berbeda-beda, mereka umumnya bertugas di Sekolah Desa dan Sekolah Rakyat Angka Dua.

    Tidak mudah bagi PGHB memperjuangkan nasib para anggotanya yang memiliki pangkat, status sosial dan latar belakang pendidikan yang berbeda.

    Sejalan dengan keadaan itu, di samping PGHB berkembang pula organisasi guru baru antara lain Persatuan Guru Bantu (PGB), Perserikatan Guru Desa (PGD), Persatuan Guru Ambachtsschool (PGAS), Perserikatan Normaalschool (PNS), Hogere Kweekschool Bond (HKSB), disamping organisasi guru yang bercorak keagamaan, kebangsaan.

    Ada pula organisasi lainnya seperti Christelijke Onderwijs Vereneging (COV), Katolieke Onderwijsbond (KOB), Vereneging Van Muloleerkrachten (VVM), dan Nederlands Indische Onderwijs Genootschap (NIOG) yang beranggotakan semua guru tanpa membedakan golongan agama.

    Kesadaran kebangsaan dan semangat perjuangan yang sejak lama tumbuh, mendorong para guru pribumi memperjuangkan persamaan hak dan posisi dengan pihak Belanda.

    Ilustrasi Hari Guru. (Freepik.com)

    Hasilnya antara lain adalah Kepala HIS yang dulu selalu dijabat oleh orang Belanda, satu per satu pindah ke tangan orang Indonesia.

    Semangat perjuangan ini makin berkobar dan memuncak pada kesadaran dan cita-cita kemerdekaan.

    Perjuangan guru tidak lagi perjuangan perbaikan nasib, tidak lagi perjuangan kesamaan hak dan posisi dengan Belanda, tetapi telah memuncak menjadi perjuangan nasional dengan teriak “merdeka”.

    Pada 1932, nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) diubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI).

    Perubahan nama ini mengejutkan pemerintah Belanda, karena kata “Indonesia” yang mencerminkan semangat kebangsaan sangat tidak disenangi oleh Belanda.

    Sebaliknya, kata “Indonesia” ini sangat didambakan oleh guru dan bangsa Indonesia.

    Pada zaman pendudukan Jepang segala organisasi dilarang, sekolah ditutup, Persatuan Guru Indonesia (PGI) tidak dapat lagi melakukan aktivitas.

    Semangat proklamasi 17 Agustus 1945 menjiwai penyelenggaraan Kongres Guru Indonesia pada tanggal 24-25 November 1945 di Surakarta.

    Melalui kongres ini, segala organisasi dan kelompok guru yang didasarkan atas perbedaan tamatan, lingkungan pekerjaan, lingkungan daerah, politik, agama dan suku, sepakat dihapuskan.

    Mereka adalah guru-guru yang aktif mengajar, pensiunan guru yang aktif berjuang, dan pegawai pendidikan Republik Indonesia yang baru dibentuk.

    Mereka bersatu untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.

    Di dalam kongres inilah, pada 25 November 1945, 100 hari setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, PGRI didirikan.

    Dengan semangat pekik “merdeka” yang bertalu-talu, di tengah bau mesiu pemboman oleh tentara Inggris atas studio RRI Surakarta, mereka serentak bersatu untuk mengisi kemerdekaan dengan tiga tujuan:

    1. Mempertahankan dan menyempurnakan Republik Indonesia.

    2. Mempertinggi tingkat pendidikan dan pengajaran sesuai dasar-dasar kerakyatan.

    3. Membela hak dan nasib buruh umumnya, guru pada khususnya.

    Sejak Kongres Guru Indonesia itu, semua guru Indonesia menyatakan dirinya bersatu di dalam wadah PGRI.

    Jiwa pengabdian, tekad perjuangan, dan semangat persatuan dan kesatuan PGRI yang dimiliki secara historis terus dipupuk dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

    Dalam rona dan dinamika politik yang sangat dinamis, PGRI tetap setia dalam pengabdiannya sebagai organisasi perjuangan, organisasi profesi, dan organisasi ketenagakerjaan, yang bersifat unitaristik, dan independen.

    Untuk itulah, sebagai penghormatan kepada guru, pemerintah Republik Indonesia dengan Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994, menetapkan hari lahir PGRI tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional, dan diperingati setiap tahun.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Simak, Tema Perayaan Hari Guru Nasional 2024

    Simak, Tema Perayaan Hari Guru Nasional 2024

    Pada 1932 organisasi PGHB kemudian mengganti namanya menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI). Awalnya pergantian nama tersebut mendapatkan kritik dari Belanda karena adanya kata Indonesia dalam nama organisasi tersebut.

    Meski mendapatkan kritik nama PGI tetap dipertahankan hingga masa penjajahan Belanda selesai. Namun ketika masa kedudukan Jepang ternyata PGI dilarang untuk melakukan segala aktivitasnya.

    Saat itu tidak boleh ada aktivitas keogranisasian bahkan tidak boleh adanya aktivitas pendidikan. Sehingga saat kedudukan Jepang seluruh sekolah tidak diizinkan untuk menjalankan operasi.

    Akhirnya ketika Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 segala larangan tersebut berhenti dan mulai bangkit untuk melakukan aktivitas pendidikan. Adapun pada 24 hingga 25 November 1945 saat itu digelar Kongres Guru Indonesia.

    Kongres Guru Indonesia tersebut dipimpin para tokoh pendidik mulai dari Amin Singgih hingga Rh. Koesnan. Acara tersebut juga digelar di Sekolah Guru Puteri di Surakarta, Jawa Tengah.

    Melalui pelaksanaan Kongres tersebut menghasilkan keputusan penghapusan segala aspek perbedaan dalam semua organisasi dan kelompok guru. Kemudian dari kongres tersebut lahir Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang dibentuk pada 25 November 1945.

    Organisasi ini dibentuk dengan tujuan untuk menyatukan seluruh tenaga pendidik yang ada di Indonesia. Serta sebagai bentuk perjuangan guru terhadap pendidikan serta kemerdekaan di tanah air.

    Sehingga HUT PGRI diperingati sebagai Hari Guru Nasional yang jatuh pada tanggal 25 November setiap tahunnya.

  • Kelaparan Tunggu Gibran Bagi Makan Siang Gratis di Sekolah, Habibi Nyaris Pingsan: Belum Sarapan

    Kelaparan Tunggu Gibran Bagi Makan Siang Gratis di Sekolah, Habibi Nyaris Pingsan: Belum Sarapan

    TRIBUNJATIM.COM – Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka bersama Pj Gubernur DKI, Teguh Setyabudi, membagikan makan siang gratis di SDN 15 Slipi dan SLB 05, Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (19/11/2024).

    Seharusnya, pembagian makan bergizi gratis tersebut dilakukan pukul 09.30 WIB.

    Namun ada keterlambatan atas kedatangan Gibran Rakabuming.

    Hal ini menyebabkan seorang bocah SD nyaris pingsan menunggu kedatangan Gibran.

    Ia menunggu Gibran demi dibagikan makan siang gratis di sekolahnya, SDN 15 Slipi, Palmerah, Jakarta Barat.

    Diketahui, para siswa di kelas II SDN 15 Slipi sejak awal sudah tidak sabar ingin menyantap makanan siang gratis tersebut.

    Namun sampai pukul 10.00 WIB lebih, siswa SD belum juga makan karena masih menunggu kedatangan Gibran.

    Hingga salah satu siswa kelas II B bernama Habibi hampir pingsan.

    Rupanya, ia belum sarapan sejak dari rumah.

    Siswa kelas 2 SD tersebut diduga sengaja tidak makan dari rumah karena akan mendapat makan bergizi gratis dari sekolah.

    Hal itu diungkap guru kelas, Suriadin.

    Ia mengatakan, siswanya sempat dibawa ke ruang unit kesehatan sekolah (UKS) SDN 15 Slipi.

    “Sebelum dibawa saya cek jidatnya (kening) enggak panas, saya pegang perutnya panas,” tuturnya.

    “Dia belum makan ternyata, makanya hampir pingsan,” imbuhnya, dilansir dari Tribunnews.com.

    Bocah SD nyaris pingsan nunggu kedatangan Gibran demi makan siang gratis, tak makan dari rumah (Tribunnews.com)

    Menurut Suriadin, di UKS, siswa tersebut sempat diminta untuk istirahat dan diberikan teh hangat. 

    Tapi karena takut Gibran datang, siswa tersebut ingin kembali ke ruang kelasnya.

    Suriadin akhirnya meminta roti ke siswa lain untuk mengganjal perut Habibi yang lapar.

    “Infonya, sih, 10 menit lagi sampai, sampai pukul 10.13, belum makan siswanya,” pungkas Suriadin.

    Sementara itu, seorang siswa Sekolah Dasar (SD) menangis sesenggukan setelah tak kebagian susu dari Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka.

    Aksi tersebut kemudian viral beredar di media sosial.

    Saat itu, Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, sedang melakukan kunjungan ke Tana Toraja, Sulawesi Selatan, pada Rabu (13/11/2024) siang.

    Gibran sekalian membagikan susu, buku, dan sejumlah peralatan sekolah ke sejumlah siswa yang berbaris menyambutnya.

    Momen ini terjadi di sepanjang jalan protokol menuju lokasi penutupan Sidang Raya ke-18 Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI).

    Akan tetapi, di balik momen bahagia tersebut, ada kisah sedih yang dialami seorang pelajar SD bernama Shein.

    Shein yang tidak mendapatkan susu dan bingkisan dari Wapres tersebut tampak menangis hingga sesenggukan.

    Video berdurasi kurang lebih satu menit yang merekam momen itupun viral di media sosial setelah dibagikan oleh warga yang merasa kasihan kepada anak tersebut.

    Dalam video viral tersebut, Shein mengungkapkan rasa kecewanya.

    Shein mengaku sudah menunggu di jalan sejak pagi hari untu menyambut Gibran.

    Akan tetapi saat Wapres tiba dan membagikan bingkisan, dirinya tidak kebagian.

    Tangis bocah perempuan yang tak mendapat susu dari Wapres Gibran Rakabuming Raka, padahal sudah menunggu dari pagi (Istimewa via Tribun Toraja)

    Diketahui, kedatangan Gibran ke Toraja dan Toraja Utara tersebut menjadi magnet warga setempat.

    Dilansir dari Kompas.com, banyak anak-anak yang menantikan kesempatan untuk berfoto bersama.

    Bahkan mereka membentangkan spanduk bertuliskan pesan, “Selamat datang pak Gibran, Bolehkah Foto?”. 

    Gibran menutup acara tersebut dan meminta maaf atas keterlambatannya hadir, dikarenakan banyaknya warga yang ingin menyapa sepanjang jalan. 

    “Mohon maaf tadi saya terlambat karena keluar dari bandara sampai di sini.”

    “Tadi lewat kanor Sinode juga, kiri-kanan banyak warga yang ingin menyapa, jadi tidak sopan kalau lewat begitu saja.”

    “Jadi di beberapa titik terpaksa saya turun bagikan susu, buku, dan perlengkapan sekolah,” kata Gibran.

    Sementara di tempat lain, para petugas pelaksanaan program uji coba makan siang gratis di SDN 166 Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), dibuat terharu.

    Pasalnya siswi Sekolah Dasar bernama Devi memilih tidak melahap di tempat makanan dan minuman bergizi yang dihidangkan.

    Ia justru ingin membawa pulang makanan tersebut, dan alasannya cukup mengharukan.

    Momen mengharukan ini terjadi saat pembagian uji coba makan siang gratis yang berlangsung pada Sabtu (16/11/2024).

    Rupanya, Devi memilih untuk tidak menyantap makanan yang diberikan oleh jajaran Polda Sumatera Selatan.

    Tak menyentuh menu, Devi justru ingin membawa pulang makanan tersebut untuk dimakan bersama ibunya di rumah.

    Terlihat dalam video yang beredar, Devi duduk di meja, sedangkan teman-temannya sudah mulai lahap menikmati makanan yang berisi nasi dan lauk pauk.

    Seorang polisi wanita (polwan) yang mengenakan rompi bertanya, mengapa Devi tidak menyantap makanannya.

    “Kenapa enggak dimakan, sayang?” tanya Polwan tersebut.

    “Untuk mama,” jawab Devi dengan mata berkaca-kaca.

    Meskipun dibujuk untuk menyantap makanan, Devi tetap ingin membawa makanan tersebut pulang.

    “Nanti Devi lapar?” tanya petugas.

    “Enggak,” jawab Devi singkat.

    Diketahui, Devi merupakan anak yatim setelah ayahnya meninggal.

    Devi siswi SDN 166 Palembang yang enggan makan siang gratis di sekolah, ia memilih membawa makanan pulang ke rumah dan menyantapnya bersama sang ibu (Instagram/polisi_sumsel)

    Sejak itu, ibunya bekerja sebagai pembantu rumah tangga di sekitar kediaman mereka yang terletak di Balayudha untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

    “Papa sudah meninggal. Mama ngepel di rumah orang,” kata Devi dengan suara lirih.

    Polwan yang menanyai Devi tampak tidak bisa menahan air mata melihat kisah sedih yang dialami siswi SD tersebut.

    Di akhir video, teman-teman Devi memberi semangat untuknya.

    Sementara itu, Kabid Bia APK Bidkeu Polda Sumsel AKBP Kuncahyono, yang memimpin pelaksanaan uji coba makan siang gratis tersebut, membenarkan adanya video tersebut.

    Menurut Kuncahyono, program ini adalah bagian dari dukungan Polda Sumsel terhadap program pemerintah pusat yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto.

    “Kegiatan ini merupakan perintah Kapolda Sumsel dalam rangka mendukung program pemerintah Presiden Prabowo.”

    “Memberikan makanan sehat bergizi kepada anak-anak Sekolah Dasar,” ujar Kuncahyono.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Cerita Gibran soal Cibiran hingga Bully Saat Jabat Wali Kota Solo

    Cerita Gibran soal Cibiran hingga Bully Saat Jabat Wali Kota Solo

    Jakarta

    Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka bercerita soal protes dan cibiran yang ia terima saat masih menjabat sebagai Wali Kota Solo. Gibran mengaku kerap dibully karena kedapatan mengajak anak ke festival kebudayaan dan keagamaan.

    Hal ini diungkap Gibran saat menghadiri acara Sidang Raya ke-18 Persatuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) di Toraja Utara, Rabu (13/11/2024). Mulanya, Gibran mengajak keluarga besar PGI mengatasi permasalahan intoleransi.

    “Kami mohon nanti keluarga besar PGI bapak ibu semua yang hadir disini nanti bisa bersinergi dengan visi-visi dan program pemerintah terutama untuk mengatasi masalah intoleransi,” kata Gibran seperti dilihat melalui YouTube Wakil Presiden Republik Indonesia, Rabu (13/11/2024).

    Pengalaman di Solo

    Gibran lalu menampilkan kasus-kasus intoleransi yang terjadi di Solo, Jawa Tengah. Gibran mengakui kejadian intoleran kerap terjadi di kota yang pernah dipimpinnya itu.

    “Jadi kalau di Solo tiap tahun ada perayaan Imlek, dan tiap tahun dari pemerintah memasang ornamen-ornamen Imlek, patung-patung dari semua shio tapi nggak tahu ya kenapa pada saat saya menjabat itu banyak sekali yang protes,” ucapnya.

    “Padahal wali kota-wali kota sebelumnya ndak ada yang protes. Jadi ini tiap hari isinya protes terus. Ini Solo disebut sebagai cabang Tiongkok, antek-antek China,” sambungnya.

    Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka (Foto: Andhika Prasetia/detikcom)

    “Ini ada juga Bapak/Ibu yang agak miris, ada anak-anak sekolah yang menghancurkan makam, makan yang ada, mohon maaf, ornamen-ornamen Nasraninya. Ini sekolahnya langsung saya tutup dan guru beserta muridnya langsung saya berikan pembekalan biar tidak keterusan,” ucapnya.

    Meski diprotes, Gibran mengaku tak mundur untuk menjadikan Solo sebagai kota toleran. “Saya tidak mundur, justru saya bilang ke panitianya, panitia imlek, panitia Natal, tahun depan (acara) digedein aja,” ujarnya.

  • Gibran Cerita Pengalaman Dibully Netizen saat Buat Festival Ogoh-Ogoh di Solo – Page 3

    Gibran Cerita Pengalaman Dibully Netizen saat Buat Festival Ogoh-Ogoh di Solo – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming Raka menceritakan pengalamannya saat menjabat sebagai Wali Kota Solo, ketika dirinya mendapat banyak cibiran karena menghadiri festival ogoh-ogoh di Solo.

    Gibran juga mengungkapkan bahwa putra pertamanya, Jan Ethes, turut menjadi sasaran bully oleh netizen karena ikut bersamanya di acara tersebut.

    Pengalaman ini ia sampaikan saat memberikan sambutan dalam acara penutupan Sidang Raya ke-18 Persatuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) di Universitas Kristen Indonesia, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Rabu (13/11/2024).

    “Waktu saya membuat event ogoh-ogoh festival Bali, jadi tiap kali ada festival kebudayaan, festival agama, itu saya selalu ngajak anak saya biar dari kecil tahu yang namanya toleransi itu seperti apa. Jadi dari kecil saya terapkan seperti itu, biar tahu. Meskipun sepulang dari sini banyak yang mem-bully itu kok Gibran ikut festival ogoh-ogoh sama anaknya, banyak yang mencibir tapi saya tetap lurus,” kata Gibran.

     

  • Gibran Cerita Pengalaman Dibully Netizen saat Buat Festival Ogoh-Ogoh di Solo – Page 3

    Cerita Gibran soal Kota Solo Disebut Cabang Tiongkok hingga Antek China – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming Raka bercerita soal Kota Solo, Jawa Tengah yang kerap dicap sebagai Cabang Tiongkok hingga antek China. 

    Hal itu disampaikan Gibran saat memberikan sambutan di acara penutupan Sidang Raya ke-18 Persatuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI), di Universitas Kristen Indonesia, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Rabu (13/11/2024).

    Mulanya, Gibran bercerita saat dirinya menjadi Wali Kota Solo, banyak sekali yang protes karena memasang ornamen-ornamen Imlek hingga patung-patung sebagai simbol perayaan tahun baru masyarakat Tionghoa.

    “Jadi kalau di Solo tiap tahun ada perayaan Imlek, dan tiap tahun dari pemerintah memasang ornamen-ornamen Imlek, patung-patung dari semua shio tapi enggak tahu ya kenapa pada saat saya menjabat banyak sekali yang protes. Padahal sebelumnya walkot sebelumnya enggak ada yang protes, jadi ini tiap hari isinya protes terus,” kata Gibran.

    “Ini sama juga, jadi kita mau merayakan Natal kita pasang ornamen Natal banyak yang protes juga. Tapi kalau tiap kali diprotes saya tidak mundur, justru saya bilang ke panitianya panitia Imlek, panitia Natal, tahun depan digedein aja,” sambung dia.

    Selain itu, Gibran pun mengungkapkan insiden yang membuat dirinya merasa miris, yakni anak-anak sekolah menghancurkan makam yang berornamen nasrani.

    “Ini sekolahnya langsung saya tutup. Murid beserta gurunya langsung saya berikan pembekalan biar tidak keterusan,” tegasnya.

    Gibran lantas mengungkapkan bahwa Solo diesbut sebagai cabang Tiongkok dan antek-antek China. “Solo disebut sebagai cabang Tiongkok antek-antek China,” imbuh Gibran.

  • Hadiri Sidang Raya PGI, Gibran Curhat Pernah Diprotes Warga Solo karena Bela Minoritas

    Hadiri Sidang Raya PGI, Gibran Curhat Pernah Diprotes Warga Solo karena Bela Minoritas

    Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka curhat bahwa dirinya sering diprotes warga Solo karena memasang ornamen Imlek di Kantor Pemerintahan Kota Solo.

    Padahal, menurut Gibran, beberapa wali kota sebelumnya tidak pernah mendapat proses dari warga Solo karena melakukan hal yang sama. Alhasil, menurut Gibran, Kota Solo sempat dicap sebagai cabang sekaligus antek China.

    “Ini Solo disebut sebagai cabang Tiongkok, antek antek China, kenapa pada saat saya menjabat itu banyak sekali yang protes. Padahal wali kota-wali kota sebelumnya ndak ada yang protes,” tuturnya di sela-sela acara Sidang Raya XVIII Persekutuan Gereja-Gereja (PGI) di Indonesia, Rabu (13/11/2024).

    Kendati banyak warga yang protes, Gibran menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mundur dan tetap akan menjaga toleransi di Kota Solo.

    “Kalau setiap kali diprotes ya bapak ibu ya saya tidak mundur, justru saya bilang ke panitianya, panitia imlek, natal, tahun depan digedein aja,” katanya.

    Tidak hanya itu, Gibran juga mengatakan bahwa pada 2021 lalu sempat ada beberapa anak sekolah yang melakukan pengrusakan sejumlah makam umat kristen di Solo.

    “Ini sekolahnya langsung saya tutup dan guru beserta para muridnya langsung saya berikan pembekalan biar tidak keterusan,” ujarnya.

    Gibran berpandangan aksi intoleransi tidak dibenarkan oleh agama mana pun. Maka dari itu, Gibran bekerja sama dengan para tokoh agama untuk menjaga toleransi di Kota Solo.

    “Banyak yang mencibir tapi saya tetap lurus saya ingin memfasilitasi acara-acara baik itu agama, kebudayaan untuk semua agama dan golongan. Jadi jangan hanya memprioritaskan salah satu saja,” tuturnya.