Organisasi: Persis

  • Kebohongan Sosok Prajurit Penembak Bos Rental Mobil, Ngaku Oknum TNI AU Ternyata Bukan – Halaman all

    Kebohongan Sosok Prajurit Penembak Bos Rental Mobil, Ngaku Oknum TNI AU Ternyata Bukan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Oknum prajurit TNI terduga pelaku penembakan bos rental mobil disinyalir melakukan kebohongan.

    Pada kronologi peristiwa sebelum penembakan di rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak, Banten, pada Kamis (2/1/2025), ia mengaku sebagai prajurit TNI Angkatan Udara (TNI AU).

    Update kabar terkini, yang bersangkutan merupakan anggota TNI Angkatan Laut (TNI AL).

    Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Laut (Puspomal) mengonfirmasi keterlibatan oknum prajurit TNI AL dalam kasus penembakan bos rental mobil itu.

    Begitu juga ditegaskan oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

    Fakta ini menepis pengakuan oknum TNI terduga pelaku penembakan yang sebelumnya berbohong kepada korban.

    Terlontar perkataan kepada korban, ia mengklaim sebagai anggota TNI AU.

    Namun hingga berita ini ditulis, identitasnya masih belum diungkap.

    Terduga pelaku tersebut kini diamankan di Puspomal.

    “Pelaku sudah diamankan di Puspomal,” kata Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI, Mayjen TNI Yusri Nuryanto, kepada wartawan, Jumat (3/1/2025).

    Yusri tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai berapa anggota TNI yang diamankan, begitu juga asal satuannya.

    Sementara itu, Danpuspom AL, Laksamana Muda TNI Samista, menyatakan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk memastikan kebenaran keterlibatan anggotanya dalam kasus ini.

    “Masih lidik ya kita. Kita masih mengumpulkan apakah ada satu keterlibatan atau tidak, kita masih belum bisa memastikan,” jelas Samista.

    Rizki Agam, anak dari korban Ilyas Abdurrahman, menceritakan kronologi awalnya ia bersama sang ayah mengejar kendaraan Honda Brio yang dibawa pelaku pada malam 1 Januari 2025.

    Saat mengadang kendaraan pelaku di pertigaan Saketi, Pandeglang, Banten, pelaku yang ada di dalam Honda Brio itu mengeluarkan senjata api.

    Pelaku juga mengaku sebagai anggota TNI AU.

    “Tiba-tiba orang di dalam mobil mengeluarkan senjata api dan bilang, ‘siapa lo, saya dari anggota TNI AU nih, awas enggak loh,’ sambil menodong senjata,” kata Rizki, Kamis (2/1/2025).

    Bukan hanya sekali, jadi saat pertama kali terdeteksi si pelaku juga sudah menodongkan senjata pada Rizki dan ayahnya, Ilyas Abdurrahman.

    Ayah dan anak itu mengejar mobil rental yang awalnya disewa pria bernama Ajat Sudrajat pada 31 Desember 2014.

    Ajat menyewa mobil Honda Brio selama tiga hari.

    Tapi baru hari pertama, mereka mendeteksi pelaku mencabut dua GPS yang menempel pada mobil itu.

    Ilyas dan Rizki kemudian mengejar mobil milik mereka itu sampai ke wilayah Pandeglang, Banten.

    “Setelah sampai di sana bertemu di jalan Saketi, berpapasan langsung saya menggep mobil saya, ternyata mobil tersebut sudah pindah tangan. Saya mengambil kunci mobil saya tetapi dari yang pegang mobil menolak dan menodongkan pistol jadi saya lepaskan,” katanya.

    Tak mau menyerah begitu saja, Rizki dan Ilyas tetap membuntuti mobil Brio miliknya itu.

    “Brio tersebut kabur dengan membawa mobil Sigra, jadi dibuntutin ada pengawalnya,” kata Rizki Agam.

    Mobil itu bergerak ke daerah Pantai Carita Anyer dan berhenti sejenak di Pantai Sambolo.

    “Jadi kita inisiatif ke Polsek Cinangka untuk minta pertolongan. Dari polsek tidak bisa menemani ambil unit tersebut,” katanya.

    Sampai kemudian mobil itu kembali bergerak ke Cilegon dan masuk tol arah Jakarta.

    Saat itu Rizki dan Ilyas meminta bantuan dari komunitas rental mobil.

    “Ada 3 mobil jaga di pintu Tol Cikupa, Balaraja, Cikande. Sudah lewat Cikande, ikut mengejar dengan saya.

    Mobil mampir di km 45 jadi mobil saya gep lagi untuk kedua kalinya,” katanya.

    Rupanya pelaku berada di mobil Sigra yang parkir persis di sampingnya.

    “Ketika kita bawa di Sigra sudah ditodongkan pistol juga. Pistol ditembakan kurang lebih 4 kali, nahasnya kena ayah saya,” paparnya.

    Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara, Marsma Ardi Syahri menyatakan keterlibatan oknum TNI AU belum bisa dipastikan.

    “Benar ada kejadian tersebut (penembakan), namun kepastian anggota TNI yang terlibat masih diselidiki Pom TNI,” kata Adi, Jumat (3/1/2025). 

    “Untuk TNI AU sejauh ini belum terlibat,” ujar dia.

    Tindak Tegas

    Polres Pandeglang menangkap penyewa mobil rental terkait kasus penembakan di Tol Tangerang Merak Km 45, Jumat (3/1/2025) (KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN)

    Panglima TNI Jenderal Agus menegaskan bahwa prajurit tersebut sudah ditangkap dan akan diproses secara hukum. 

    “Betul sudah diamankan dan akan segera diproses lebih lanjut,” kata Panglima TNI saat dikonfirmasi, Jumat (3/1/2025).

    Panglima menyampaikan pihaknya akan tegas kepada prajurit TNI tersebut jika terbukti bersalah dalam kasus ini.

    Ia berjanji TNI menegakkan proses hukum sesuai ketentuan yang berlaku.

    “Apabila terbukti bersalah akan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” ujar Jenderal Agus.

    Sementara itu Kepala Seksi Humas Polresta Tangerang Ipda Purbawa mengatakan, pelaku penembakan pemilik rental mobil di rest area Km 45 Tol Jakarta-Merak, Desa Pabuaran, Kecamatan Jayanti, Tangerang, Banten, Kamis (2/1/2025) itu diduga berjumlah empat orang.

    “Pelaku yang pasti sudah kita identifikasi, namun tidak bisa kita sampaikan ke publik, ” ujar Purbawa, Jumat (3/1/2025).

    Ia mengatakan polisi masih mengejar para pelaku.

    Salah satu terduga pelaku, Ajat Sudrajat yang menyewa mobil disebut telah ditangkap.

    Informasi tersebut disampaikan Rizki Agam, anak korban.

    Rizki mengatakan pihak kepolisian sektor Rajeg telah meringkus terduga pelaku. 

    “Alhamdulilah saya sudah dapat kabar dari kawan-kawan Polsek Rajeg ya bahwa sodara Ajat Sudrajat sudah ditangkap,” ujar Rizky seperti dikutip dari TribunJakarta yang tayang pada Jumat (3/1/2025). 

    (TribunNetwork)

  • Dinas Koperasi dan UMKM DI Yogyakarta Targetkan Pemindahan Teras Malioboro 2 Januari Ini
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        3 Januari 2025

    Dinas Koperasi dan UMKM DI Yogyakarta Targetkan Pemindahan Teras Malioboro 2 Januari Ini Yogyakarta 3 Januari 2025

    Dinas Koperasi dan UMKM DI Yogyakarta Targetkan Pemindahan Teras Malioboro 2 Januari Ini
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Kepala Dinas Koperasi dan UMKM DI
    Yogyakarta
    , Siwi Nurkyatsiwi, memastikan bahwa
    relokasi pedagang

    Teras Malioboro 2
    akan dilaksanakan pada Januari 2025.
    Menurut Siwi, teknis pengundian untuk pemindahan pedagang ke lokasi baru di Beskalan dan Ketandan sepenuhnya diserahkan kepada Pemerintah Kota Yogyakarta.
    “Yang mengikuti undian adalah para pedagang yang menyetujui kebijakan dari Pemerintah DIY maupun Pemerintah Kota Yogyakarta. Nah, disitulah dilakukan undian. Fair enggak itu kan, ini kan versi masing-masing,” ucapnya saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, pada Jumat (3/1/2025).
    Siwi menargetkan pemindahan pedagang dari Teras Malioboro 2 ke dua area baru tersebut harus selesai pada Januari ini.
    “Pemindahannya Januari. Kami punya target awal Januari, pokoknya Januari ini sudah harus pindah,” katanya.
    Ia juga menjelaskan bahwa pembangunan lokasi Teras Malioboro di Ketandan saat ini baru mencapai dua lantai, sementara pembangunan lantai ketiga mengalami keterlambatan.
    “Lantai 3 ini proses pembangunannya kan mereka ada keterlambatan sedikit lah begitu, tapi mereka sudah, yang mau ditempati sudah oke, tinggal pembersihan saja,” ungkapnya.
    Mengenai luas lapak yang akan didapatkan para pedagang, Siwi menyatakan bahwa ada variasi ukuran, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut.
    “Ada yang sama pertama begitu, tapi kalau yang kuliner atau apa itu kan sudah komunikasikan dengan teman-teman PKL kalau pastinya mereka akan bisa menyesuaikan ya kalau yang lainnya itu sama,” jelasnya.

    “Karena ini sama persis apa yang sudah didapatkan oleh teman-teman Teras Malioboro 1 dulu,” tambahnya.
    Proses relokasi ini menuai polemik. Para pedagang yang tergabung dalam Paguyuban Tri Dharma mengkritik pelaksanaan relokasi yang dianggap tidak transparan, terutama terkait mekanisme pengundian lapak.
    Ketua Koperasi Tri Dharma, Arif Usman, mengungkapkan bahwa mereka diundang untuk mengikuti pengundian yang diadakan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta pada 31 Desember 2024 di Jalan Parangtritis.
    “Sosialisasi relokasi awalnya dilakukan secara masif, di mana satu pedagang bisa diundang hingga lima kali,” ujarnya pada Kamis (2/1/2025).
    Meski sosialisasi telah dilakukan, Arif menilai pengundian tersebut tidak memenuhi prinsip transparansi.
    Banyak pedagang merasa kecewa karena tidak mendapatkan lantai 1 dan lapak strategis seperti yang dijanjikan.
    “Pengundiannya pertama tidak transparan. Yang kedua, mereka dijanjikan untuk dapat lantai 1 dan juga lapak strategis, ternyata mereka dapat di lantai 2,” tegasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tampang Oknum Anggota TNI Terduga Pelaku Penembakan Bos Rental di Tol Tangerang, Sudah Ditangkap! – Halaman all

    Tampang Oknum Anggota TNI Terduga Pelaku Penembakan Bos Rental di Tol Tangerang, Sudah Ditangkap! – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seorang oknum anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) diduga ikut terlibat dalam kasus penembakan yang menewaskan bos rental mobil di rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak, Banten, pada Kamis (2/1/2025) lalu.

    Peristiwa penembakan itu menewaskan Ilyas Abdurrahman, pemilik mobil rental yang mobilnya diduga hendak dicuri.

    Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Laut (Puspomal) mengonfirmasi keterlibatan oknum prajurit TNI AL dalam kasus penembakan bos rental mobil itu.

    “Pelaku sudah diamankan (ditangkap) di Puspomal,” kata Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI, Mayor Jenderal Yusri Nuryanto, dikonfirmasi, Jumat (3/1/2025). 

    Namun Yusri belum mengungkapkan identitas oknum prajurit TNI AL itu.

    Keterlibatan oknum anggota TNI dalam kasus penembakan yang menewaskan bos rental mobil itu juga dibenarkan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

    Jenderal Agus membenarkan oknum anggotanya itu telah diamankan oleh Puspom TNI.

    “Betul sudah diamankan,” kata Jenderal Agus, Jumat (3/1/2025).

    Jenderal Agus mengatakan prajurit TNI AL itu juga sudah diproses. 

    Ia pun memastikan akan menindak tegas jika nantinya prajurit TNI itu terbukti terlibat dalam kasus tersebut.

    “Akan segera diproses lebih lanjut apabila terbukti bersalah akan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” ujarnya.

    Keterlibatan anggota TNI dalam kasus penembakan bos rental mobil itu sebelumnya diungkapkan oleh Rizki Agam, anak dari korban Ilyas Abdurrahman.

    Rizki kemudian menceritakan kronologi awalnya ia bersama sang ayah mengejar kendaraan Honda Brio yang dibawa pelaku pada malam 1 Januari 2025.

    Saat mengadang kendaraan pelaku di pertigaan Saketi, Pandeglang, Banten, pelaku yang ada di dalam Honda Brio itu mengeluarkan senjata api.

    Pelaku juga mengaku sebagai anggota TNI AU.

    “Tiba-tiba orang di dalam mobil mengeluarkan senjata api dan bilang, ‘siapa lo, saya dari anggota TNI AU nih, awas enggak loh,’ sambil menodong senjata,” kata Rizki, Kamis (2/1/2025).

    Bukan hanya sekali, jadi saat pertama kali terdeteksi si pelaku juga sudah menodongkan senjata pada Rizki dan ayahnya, Ilyas Abdurrahman.

    Ayah dan anak itu mengejar mobil rental yang awalnya disewa pria bernama Ajat Sudrajat pada 31 Desember 2014.

    Ajat menyewa mobil Honda Brio selama tiga hari.

    Tapi baru hari pertama, mereka mendeteksi pelaku mencabut dua GPS yang menempel pada mobil itu.

    Ilyas dan Rizki kemudian mengejar mobil milik mereka itu sampai ke wilayah Pandeglang, Banten.

    “Setelah sampai di sana bertemu di jalan Saketi, berpapasan langsung saya menggep mobil saya, ternyata mobil tersebut sudah pindah tangan. Saya mengambil kunci mobil saya tetapi dari yang pegang mobil menolak dan menodongkan pistol jadi saya lepaskan,” katanya.

    Tak mau menyerah begitu saja, Rizki dan Ilyas tetap membuntuti mobil Brio miliknya itu.

    “Brio tersebut kabur dengan membawa mobil Sigra, jadi dibuntutin ada pengawalnya,” kata Rizki Agam.

    Mobil itu bergerak ke daerah Pantai Carita Anyer dan berhenti sejenak di Pantai Sambolo.

    “Jadi kita inisiatif ke Polsek Cinangka untuk minta pertolongan. Dari polsek tidak bisa menemani ambil unit tersebut,” katanya.

    Sampai kemudian mobil itu kembali bergerak ke Cilegon dan masuk tol arah Jakarta.

    Saat itu Rizki dan Ilyas meminta bantuan dari komunitas rental mobil.

    “Ada 3 mobil jaga di pintu Tol Cikupa, Balaraja, Cikande. Sudah lewat Cikande, ikut mengejar dengan saya.

    Mobil mampir di km 45 jadi mobil saya gep lagi untuk kedua kalinya,” katanya.

    Rupanya pelaku berada di mobil Sigra yang parkir persis di sampingnya.

    “Ketika kita bawa di Sigra sudah ditodongkan pistol juga. Pistol ditembakan kurang lebih 4 kali, nahasnya kena ayah saya,” pungkasnya.

    Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara, Marsma Ardi Syahri menyatakan keterlibatan oknum TNI AU belum bisa dipastikan.

    “Benar ada kejadian tersebut (penembakan), namun kepastian anggota TNI yang terlibat masih diselidiki Pom TNI,” kata Adi, Jumat (3/1/2025). 

    “Untuk TNI AU sejauh ini belum terlibat,” ujar dia.

    Polisi Kantongi identitas 4 pelaku

    Sementara itu Kepala Seksi Humas Polresta Tangerang Ipda Purbawa mengatakan, pelaku penembakan pemilik rental mobil di rest area Km 45 Tol Jakarta-Merak, Desa Pabuaran, Kecamatan Jayanti, Tangerang, Banten, Kamis (2/1/2025) itu diduga berjumlah empat orang.

    “Pelaku yang pasti sudah kita identifikasi, namun tidak bisa kita sampaikan ke publik, ” ujar Purbawa, Jumat (3/1/2025).

    Ia mengatakan polisi masih mengejar para pelaku.

    Salah satu terduga pelaku, Ajat Sudrajat yang menyewa mobil disebut telah ditangkap.

    Informasi tersebut disampaikan Rizki Agam, anak korban.

    Rizki mengatakan pihak kepolisian sektor Rajeg telah meringkus terduga pelaku. 

    “Alhamdulilah saya sudah dapat kabar dari kawan-kawan Polsek Rajeg ya bahwa sodara Ajat Sudrajat sudah ditangkap,” ujar Rizky seperti dikutip dari TribunJakarta yang tayang pada Jumat (3/1/2025). 

  • Hyundai Ungkap Wujud Creta Listrik, Mukanya Ganteng Banget!

    Hyundai Ungkap Wujud Creta Listrik, Mukanya Ganteng Banget!

    Jakarta

    Produsen roda empat asal Korea Selatan (Korsel), Hyundai, mengunggah teaser resmi Hyundai Creta Electric melalui kanal YouTube-nya. Kendaraan listrik tersebut tampil lebih futuristis dibandingkan model bensin atau regular.

    Disitat dari Indianauto dan kanal Youtube Hyundai, Jumat (3/1), Hyundai Creta listrik akan melakoni debutnya di India melalui pameran Bharat Mobility Expo (BME) pada 17 Januari 2025. Mobil tersebut kemungkinan besar akan berstatus sebagai produk global.

    Secara umum, tampilan dan dimensi Hyundai Creta listrik masih sama dengan versi bensin. Hanya saja, ada sentuhan futuristis di sejumlah bagian, termasuk mukanya yang terlihat jauh lebih modern.

    Hyundai Creta listrik. Foto: Doc. Hyundai India.

    Berbeda dengan model bensin, Creta listrik menggunakan lampu utama atau headlamp yang dirancang terhubung. Aksennya sepintas menyerupai Ioniq-series yang cukup ikonik. Kemudian logo H-nya terpasang di posisi sentral atau persis di atas penutup slot charger.

    Sementara grilnya dibuat sangat minimalis dengan pola serba kotak. Bukan hanya bagian depan, bagian belakangnya juga dirombak total dengan penggunaan lampu yang terintegrasi.

    [Gambas:Youtube]

    Sumber yang sama mengatakan, Hyundai Creta Electric akan tersedia dalam dua pilihan baterai, yakni 42 kWh dengan jangkauan maksimum 390 km dan 51,4 kWh dengan jarak tempuh 473 km. Kedua baterai tersebut hanya perlu 50 menitan untuk dicas 10-80 persen menggunakan fitur fast charger.

    Belum ada informasi detail mengenai tenaga yang bisa dihasilkan kendaraan. Namun, khusus untuk varian tertinggi, pengendara hanya perlu waktu 7,9 detik untuk melesat dari nol ke 100 km/jam.

    Hyundai telah melengkapi Creta Electric dengan fitur-fitur premium seperti teknologi Vehicle-to-Load (V2L), sistem shift-by-wire, dan kunci untuk integrasi ke ponsel pintar atau jam tangan pintar. Pembeli bisa memilih empat trim, yaitu Executive, Smart, Premium, dan Excellence.

    Hingga kini belum ada bocoran mengenai banderol resminya. Informasi terkait harga kemungkinan baru akan disampaikan saat peluncuran dua pekan lagi.

    (sfn/rgr)

  • Penemuan Arkeologi Ungkap Usia Sebenarnya Makam Yesus Kristus

    Penemuan Arkeologi Ungkap Usia Sebenarnya Makam Yesus Kristus

    Jakarta

    Gereja Makam Suci di Yerusalem diyakini oleh Umat Kristiani sebagai makam Yesus Kristus.Makam Kudus itu selama berabad-abad telah mengalami kehancuran akibat serangan, kebakaran, hingga gempa bumi.

    Sebelum dibangun kembali, makam ini pernah hancur total pada tahun 1009 M. Namun, hal tersebut memicu keraguan di kalangan cendekiawan tentang keaslian situs tersebut sebagai makam Yesus.

    Dilansir laman National Geographic, pada 2017 ada hasil uji ilmiah menunjukkan bahwa sisa-sisa gua batu kapur di dalamnya sesuai dengan makam yang ditemukan oleh masyarakat Romawi Kuno sekitar 17 abad lalu.

    Mortar yang ditemukan antara batu kapur asli makam dan lempengan marmer penutup diperkirakan berasal dari sekitar tahun 345 M. Berdasarkan catatan sejarah, makam ini pertama kali ditemukan dan diabadikan oleh orang Romawi pada sekitar tahun 326 M.

    Sampai saat ini, bukti arsitektur tertua yang ditemukan di dalam dan sekitar kompleks makam tersebut berasal dari masa Perang Salib, yang menunjukkan bahwa bangunan ini berusia kurang dari 1.000 tahun.

    Sebelumnya pada tahun 1980, Dr. James Tabor, seorang sarjana dan sejarawan terkemuka serta pensiunan Profesor Yudaisme Kuno dan Kekristenan Awal, telah mengklaim hasil temuannya tentang keberadaan Makam Yesus yang asli. Makam itu ada dalam sebuah peti mati kuno berisi tulang belulang manusia.

    Dalam penemuannya juga menjelaskan kalau di Makam Yesus tersebut ada tulisan Inskripsi dalam bahasa Yunani dan jika diterjemahkan memiliki arti ‘Tuhan, bangkitlah bangkitlah!’. Bahkan Tabor juga menyatakan bahwa Yesus dikuburkan bersama dengan Maria Magdalena.

    Namun, riset penelitian Tabor kala itu menimbulkan kontroversi bagi para kaum rohaniawan Kristen yang menganggap kalau temuan itu adalah kebohongan belaka.

    Penelitian baru pada tahun 2017 tadi memang masih belum memastikan secara pasti apakah Yesus dimakamkan di sana. Meski demikian, tanggal penemuan pada 326 M juga merupakan masa Kaisar Konstantin, kaisar Kristen pertama di Roma.

    Secara arkeologis, memang sulit untuk membuktikan bahwa makam tersebut merupakan tempat pemakaman Yesus dari Nazaret yang disalibkan di Yerusalem. Menurut catatan Perjanjian Baru, disalibkannya sekitar tahun 30 atau 33 M.

    Makam tersebut akhirnya dibuka setelah berabad-abad pada Oktober 2016, saat kuil yang melindungi makam (dikenal sebagai Edicule) menjalani restorasi besar oleh tim interdisipliner dari Universitas Teknik Nasional Athena.

    Selain itu, temuan itu juga setidaknya telah melalui riset penelitian panjang tentang material tanah, permukaan batu asli, usia sarkofagus, dan letak wilayahnya yang memiliki kesamaan persis dan sesuai dengan catatan Kitab Injil umat Kristen dan Kitab Taurat Umat Yahudi.

    Makam tersebut telah tertutup oleh batuan dinding marmer setidaknya sejak tahun 1555 M. Batuan dinding itu ada untuk mencegah para jemaat yang ingin mengambil batu asli sebagai kenang-kenangan ketika menziarahi makam.

    Selama pemugaran Edicule, para ilmuwan juga bisa menentukan bahwa sebagian besar gua pemakaman masih tertutup di dalam dinding kuil. Sampel mortar yang diambil dari sisa-sisa dinding selatan gua diberi tanggal tahun 335 dan 1570 M. Tahun itu memberikan bukti tambahan untuk pekerjaan konstruksi dari periode Romawi, serta pemugaran abad ke-16 yang terdokumentasi.

    Mortar yang diambil dari pintu masuk makam diberi tanggal abad ke-11 dan konsisten dengan rekonstruksi Edicule setelah kehancurannya pada tahun 1009.

    Sampel mortar itu telah diberi tanggal secara independen di dua laboratorium terpisah menggunakan pendaran cahaya terstimulasi optik (OSL), sebuah teknik yang menentukan waktu sedimen kuarsa terakhir kali terpapar cahaya.

    Hasil ilmiah itu dipublikasikan oleh Moropoulou dan timnya dalam jurnal Journal of Archaeological Science: Reports edisi 2018.

    Yesus Kristus adalah entitas keagamaan yang menjadi subjek perdebatan yang tak ada habisnya. Dengan banyak pakar modern meyakini, bahwa ada bukti sejarah yang mendukung keberadaannya, meskipun sebagian masih meragukannya karena kurangnya bukti.

    Hal penemuan melibatkan berbagai bidang seperti sejarah, arkeologi, sains, dan teologi, sementara perdebatan mengenai tempat peristirahatan Yesus diperkirakan akan terus berlangsung, meskipun ada berbagai penemuan baru.

    (khq/fds)

  • Sopir Calya Terancam 12 Tahun Penjara, Tabrak Satu Keluarga hingga Tewas karena Miras dan Sabu – Halaman all

    Sopir Calya Terancam 12 Tahun Penjara, Tabrak Satu Keluarga hingga Tewas karena Miras dan Sabu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polresta Pekanbaru menetapkan sopir mobil Toyota Calya bernopol F 1817 VI sebagai tersangka dalam kecelakaan maut di Jalan Hangtuah, Kota Pekanbaru, Riau.

    Sopir bernama Antoni Romansyah (44) dianggap lalai saat mengemudikan mobil sehingga menabrak satu keluarga pada Rabu (1/1/2025) sekitar pukul 06.30 WIB.

    Ketiga korban yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak berusia 10 tahun dinyatakan tewas.

    Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Jeki Rahmat Mustika, dua penumpang di dalam mobil bernama Lidia Ristiawati Putri (25) dan Deni (30) berstatus saksi.

    Berdasarkan hasil penyelidikan, Antoni positif menggunakan narkoba dan sempat menegak minuman keras di sebuah tempat hiburan malam di Pekanbaru.

    Dalam perjalanan dari Pekanbaru ke Batam, Antoni mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi.

    “Kecepatannya 80 km per jam ke atas, karena dipengaruhi minuman keras dan tidak sadar, yang bersangkutan mengambil lajur korban sehingga menabrak,” ungkapnya, Kamis (2/1/2025).

    Akibat perbuatannya, Antoni dapat dijerat pasal 311 ayat 5 dan 310 ayat 4 undang-undang nomor 22 tahun 2009 tentang LLAJ.

    “Tersangka diancam pidana penjara selama 12 tahun,” tegasnya.

    Ia menjelaskan Antoni dan Lidia merupakan pasangan kekasih.

    Lidia yang berasal dari Sukabumi, Jawa Barat, meminta Antoni mengemudikan mobilnya dari Sukabumi ke Batam.

    “Pada Minggu (29/12/2024) ketiganya berangkat dari Palembang menuju ke Pekanbaru. Sebelum berangkat, mereka memakai narkotika jenis sabu di daerah Plaju, Palembang.”

    “Alasannya biar tidak mengantuk dan badan tidak sakit selama di perjalanan. Mereka katanya memang tidak tidur selama di perjalanan,” tukasnya.

    Mereka sempat menginap di Pekanbaru pada Senin (31/12/2024) dan menghabiskan malam tahun baru di sebuah tempat hiburan malam.

    Kemudian pada Selasa (1/1/2025) pagi, mereka melanjutkan perjalanan ke Batam dalam kondisi terpengaruh miras dan narkoba.

    Di tengah perjalanan, mobil tersebut melawan arah dan menabrak sepeda motor yang dinaiki satu keluarga hingga tewas.

    Mobil bernopol F 1817 VI juga menabrak sepeda motor Honda Scoopy yang dikendarai Dwi Irawanto (22) dan Nurliani (25).

    Kedua korban tersebut selamat dan hanya mengalami luka ringan.

    Pengakuan Antoni

    Saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolresta Pekanbaru, Antoni mengaku menyesali perbuatannya.

    Ia meminta maaf kepada keluarga korban karena kelalaiannya menewaskan tiga orang yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak.

    “Kepada pihak keluarga, aku mohon maaf yang sebesar-besarnya. Untuk masyarakat Pekanbaru juga saya minta maaf. Saya menyesal,” ucap Antoni, Kamis (2/1/2025).

    Antoni membenarkan dirinya mengkonsumsi narkoba jenis sabu sebelum mengemudikan mobil dari Pelembang menuju Pekanbaru.

    “Hanya kami berdua (Lidia) saja yang nyabu,” katanya.

    Meski baru kenal empat bulan, Antoni sudah dekat dengan Lidia dan mengajaknya menghabiskan malam tahun baru bersama.

    Kata Saksi

    Sementara itu, salah satu saksi, Asep, menyatakan korban ditabrak dari arah depan dan mobil melaju dengan kecepatan tinggi.

    “Korban pengendara motor itu persis depan saya, jarak sekitar 30 meter, mobil putih melaju kencang dan tiba-tiba oleng ke kanan, langsung menghantam pengendara motor,” katanya.

    Anak dan ibu yang menjadi korban kecelakaan tewas di TKP, sedangkan ayah sempat dirawat di rumah sakit, tetapi nyawanya tak tertolong.

    Menurutnya, mobil yang datang dari arah berlawanan menabrak motor hingga hancur bahkan para korban terpental.

    Korban tak dapat menghindar karena mobil melaju sangat kencang dan berlawanan arah.

    Mobil juga menabrak sepeda motor lain yang dinaiki dua orang, tetapi para korban selamat.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul Sopir yang Tabrak Sekeluarga Hingga Tewas di Pekanbaru Terancam Hukuman 12 Tahun Penjara

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunPekanbaru.com/Rizky Amanda)

  • Kapan Fenomena Parade Planet 2025? Ini Jadwalnya

    Kapan Fenomena Parade Planet 2025? Ini Jadwalnya

    Jakarta, CNN Indonesia

    Parade planet menjadi salah satu momen yang dinantikan pada tahun 2025. Parade planet ini melibatkan Venus, Mars, Jupiter, Saturnus, dan Uranus tampak sejajar di langit.

    Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN Gerhana Puanandra Putri mengatakan fenomena ini akan terlihat mulai 21 Januari 2025.

    “Parade planet di Januari 2025 akan memperlihatkan fenomena ketika lima planet terdekat dari Bumi, yaitu planet Venus, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus dapat diamati secara bersamaan dalam satu malam,” kata Puan, melansir laman resmi BRIN.

    Namun, hanya empat planet yang dapat dilihat oleh mata telanjang, yakni Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus.

    “Karena yang satu, yang Uranus itu cukup redup, cukup sulit dibedakan dengan bintang-bintang yang lain,” jelas Puan.

    Momen ini jarang terjadi karena biasanya pengamatan planet-planet tersebut harus dilakukan dalam waktu berbeda.

    Parade planet adalah istilah yang digunakan untuk menyebut empat atau lebih planet yang berbaris di langit malam sekaligus. Istilah ini bukan istilah astronomi resmi.

    Namun, NASA telah dikenal untuk menyebut fenomena ini sebagai “parade planet”. Istilah resminya adalah kesejajaran planet.

    Melansir Cnet, Beberapa interpretasi dari frasa tersebut termasuk planet-planet yang berbaris di sisi yang sama dari Matahari, tepat di samping satu sama lain. Planet-planet tidak akan pernah sepenuhnya berbaris persis seperti terlihat di foto, tapi semuanya bisa berada di sisi yang sama dari Matahari dan relatif dekat untuk berbaris.

    Namun, dalam penggunaan sehari-hari, parade dan kesejajaran planet adalah hal yang sama dan secara sederhana menggambarkan ketika ada beberapa planet yang terlihat di langit malam pada saat yang bersamaan.

    Planet-planet ini mungkin tidak saling berdekatan dalam orbitnya tapi bisa dilihat dari sudut pandang Bumi.

    Pakar astronomi BRIN Thomas Djamaluddin mengatakan fenomena parade planet ini merupakan kejadian biasa dan sering terjadi karena planet-planet dekat bidang orbit Bumi mengitari Matahari, sehingga selalu berada di sekitar ekliptika. Namun, fenomena kali ini dianggap langka karena ada lebih dari tiga planet yang sejajar.

    “Fenomena enam planet berjajar ini disebut langka karena terjadi planet yang berjajar dengan jumlah lebih dari tiga,” kata Thomas beberapa waktu lalu.

    Penjajaran planet terjadi karena semua planet di Tata Surya mengitari Matahari kurang lebih pada bidang datar yang disebut ekliptika. Beberapa planet berada sedikit di atas atau di bawah bidang ini.

    Ini karena cara pembentukan bintang, termasuk Matahari. Bayi bintang dalam awan materi mulai berputar; awan di sekelilingnya berputar menjadi piringan yang menjadi makanan bagi bayi bintang.

    Sebuah planet terbentuk dari sisa-sisa piringan tersebut dan, jika dibiarkan begitu saja, planet akan tetap berada pada posisi yang sama.

    (tim/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Jokowi Ditusuk Gerombolan Pemuda di Bekasi, Alami Luka di Perut – Halaman all

    Jokowi Ditusuk Gerombolan Pemuda di Bekasi, Alami Luka di Perut – Halaman all

    ​Laporan Wartawan Tribun Bekasi, Rendy Rutama

    TRIBUNNEWS.COM, BEKASI – Seorang pria bernama Joko Widi Wicaksono atau yang kerap disapa Jokowi menjadi korban penyerangan sekelompok orang tak dikenal di Pertigaan Jalan Seroja, Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat.

    Jokowi mengatakan akibat diserang oleh sekelompok orang tak dikenal, bagian perutnya mengalami luka karena ditusuk. “Pas ditusuk saya sempat tidak berasa karena saya kira cuma mukul perut gitu. Ternyata pas saya lihat sudah berdarah-darah,” kata Jokowi, Kamis (2/1/2025).

    Jokowi menjelaskan peristiwa itu terjadi pada Rabu (1/1/2025) persis ketika pergantian malam tahun baru 2025.

    Awalnya, Jokowi yang merupakan penjaga kios di dekat tempat kejadian perkara (TKP) melihat ada keributan.

    Hanya saja ia mengaku tidak mengetahui penyebab keributan itu.

    Merasa tidak tenang ada keributan di dekat kiosnya, ia berinisiatif melerai dua kelompok pemuda tersebut.

    “Ributnya karena apa saya kurang tahu, cuma yang pasti ada keributan dari sebelah sana (arah Bungur) sama dari sini (arah Seroja),” jelasnya.

    Namun kata Jokowi, ketika melerai, respon kelompok yang terlibat keributan itu rupanya tidak terima dan langsung menghajarnya.

    Korban dihajar sejumlah orang dengan cara dipukul bertubi-tubi.

    Bahkan dirinya sempat dipukul menggunakan stik baseball pada bagian kepalanya.

    Hanya saja ia tidak mampu melerai karena jumlah pelaku cukup banyak.

    “Awal ceritanya saya misahin supaya enggak ada keributan, tiba-tiba salah satu pelaku pegang stik baseball langsung pukul kepala belakang saya,” tuturnya.

    Jokowi mengungkapkan dirinya mendapatkan penanganan tiga jahitan akibat luka tusuk.

    Sementara perkara ini sudah dilaporkan ke Polres Metro Bekasi Kota untuk pelaku segera ditindak.

    “Kurang lebih ada tujuh orang yang menyerang, tapi saya sudah melapor ke Polisi,” tutupnya.

  • Joko Widi Jadi Korban Penusukan di Bekasi, Berawal Ingin Melerai 2 Kelompok Tawuran – Halaman all

    Joko Widi Jadi Korban Penusukan di Bekasi, Berawal Ingin Melerai 2 Kelompok Tawuran – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribun Bekasi, Rendy Rutama Putra

    TRIBUNNEWS.COM, BEKASI – Seorang pria bernama Joko Widi Wicaksono atau yang kerap disapa Jokowi menjadi korban penyerangan di Pertigaan Jalan Seroja, Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi,  Rabu (1/1/2025) persis ketika pergantian malam tahun baru 2025.

    Jokowi mengatakan akibat diserang oleh sekelompok orang tak dikebal, bagian perutnya mengalami luka karena ditusuk.

    “Pas ditusuk saya sempat tidak berasa karena saya kira cuma mukul perut gitu. Ternyata pas saya lihat udah berdarah-darah,” kata Jokowi, Kamis (2/1/2025).

     Awalnya, Jokowi yang merupakan penjaga kios di dekat tempat kejadian perkara (TKP) melihat ada keributan.

    Ia mengaku tidak mengetahui penyebab keributan itu.

    Merasa tidak tenang ada keributan di dekat kiosnya, ia berinisiatif melerai dua kelompok pemuda tersebut. 

     “Ributnya karena apa saya kurang tahu, cuma yang pasti ada keributan dari sebelah sana (arah Bungur) sama dari sini (arah Seroja),” jelasnya. 

    Namun ketika melerai, respon kelompok yang terlibat keributan itu rupanya tidak terima dan langsung menghajarnya.

    Korban dihajar sejumlah orang dengan cara dipukul bertubi-tubi bahkan dirinya sempat dipukul menggunakan stik baseball pada bagian kepalanya.

    Hanya saja ia tidak mampu melerai karena jumlah pelaku cukup banyak. 

    “Awal ceritanya saya misahin supaya enggak ada keributan, tiba-tiba salah satu pelaku pegang stik basball langsung pukul kepala belakang saya,” tuturnya.

    Jokowi mengungkapkan dirinya mendapatkan penanganan tiga jahitan akibat luka tusuk.

    Perkara ini sudah dilaporkanny ke Polres Metro Bekasi Kota untuk pelaku segera ditindak.

    “Kurang lebih ada tujuh orang yang menyerang, tapi saya sudah melapor ke Polisi,” tutupnya.

     

  • Terungkap Basarnas Punya Anggaran di Luar APBN, Peruntukannya Diungkap Saksi Dalam Sidang – Halaman all

    Terungkap Basarnas Punya Anggaran di Luar APBN, Peruntukannya Diungkap Saksi Dalam Sidang – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W Nugraha

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Majelis hakim Alfis Setyawan mencecar mantan Kepala Unit Layanan Pengadaan (ULP) Basarnas, Kamil soal Basarnas punya anggaran di luar APBN. 

    Terkait hal tersebut Kamil mengatakan bila dana tersebut dibagi-bagi termasuk untuk para terdakwa.

    Adapun hal itu disampaikan Kamil saat menjadi saksi pada sidang kasus korupsi pengadaan truk pengangkut personel dan Rescue Carrier Vehicle di Basarnas tahun 2014 di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (2/1/2025). 

    Ia bersaksi untuk terdakwa mantan Sekretaris Utama (Sestama) sekaligus Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Basarnas, Max Ruland Boseke. 

    Selanjutnya terdakwa Direktur CV Delima Mandiri, William Widarta dan terdakwa Anjar Sulistyono selaku Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Pengawakan dan Perbekalan Direktorat Sarana dan Prasarana Basarnas sekaligus pejabat pembuat pembuat komitmen (PPK) Basarnas tahun anggaran 2014.

    Mulanya hakim mempertanyakan uang yang masuk mengapa tidak transfer melainkan harus ditunaikan. 

    “Karena pemegang kas mintanya uang cash disimpan di brankas untuk keperluan operasional Basarnas,” jawab Kamil di persidangan. 

    Kemudian hakim Alfis mempertanyakan soal penggunaan dana tersebut mengingat Basarnas sudah memiliki anggaran di APBN termasuk operasional.

    “Nah ini anggaran untuk apa ini?” tanya hakim di persidangan. 

    “Izin bapak mungkin saya cuman sedikit, itu kan ada kegiatan Darma Wanita. Itu kan non anggaran, terus kebijakan Pak Alfan itu ada uang THR, ada uang sembako, ada bantuan uang makan, karena memang tempo hari kan pemerintah belum…,” jawab Kamil. 

    Mendengar jawaban tersebut hakim kembali mempertanyakan boleh tidaknya menerima uang dari luar APBN dengan alasan untuk sembako, THR, dan segala macam.

    “Diperbolehkan?” tanya hakim. 

    Kemudian Kamil menerangkan bahwa hal itu merupakan kebijakan Kepala Basarnas Alfan Baharudin. 

    “Memang disampaikan seperti itu kebijakannya kepada saudara? Dengar sendiri dari dia?” tanya hakim yang kemudian dijawab Kamil tidak tahu. 

    “Terus saudara bisa menyampaikan seperti tadi kebijakan dari kepala badan dari mana?” tanya hakim

    “Ya karena mungkin ada dana-dana yang masuk, sudah dibagi-bagi,” jawab Kamil. 

    Termasuk yang bersangkutan juga dapat uangnya, tanya hakim. 

    “Iyalah,” jawab Kamil. 

    Hakim lalu mempertanyakan apakah para terdakwa juga mendapatkannya. 

    “Pak Max saya enggak tahu persis, cuman besarannya itu (Nggak tahu), iya Anjar juga (Terima), iya (Termasuk saya terima),” jawab Kamil. 

    Sebagai informasi dalam perkara ini, Mantan Sekretaris Utama (Setama) Basarnas Max Ruland Boseke didakwa telah merugikan keuangan negara senilai Rp 20,4 miliar terkait kasus pengadaan truk pengangkut personel dan rescue carrier vehicle di Basarnas tahun 2014.

    Kerugian itu muncul akibat dugaan korupsi pengadaan truk pengangkut personel yang memiliki nilai Rp 42.558.895.000 dan rescue carrier vehicle di Basarnas tahun 2014 Rp 43.549.312.500.

    Adapun sidang perdana digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Kamis (14/11/2024).

    Dalam dakwaannya, Jaksa Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut Max Ruland diduga melakukan tindak pidana korupsi bersama dua terdakwa lainnya yakni William Widarta selaku CV Delima Mandiri sekaligus penerima manfaat PT Trikaya Abadi Prima dan Anjar Sulistyono selaku Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Pengawakan dan Perbekalan Direktorat Sarana dan Prasarana Basarnas sekaligus pejabat pembuat pembuat komitmen (PPK) Basarnas tahun anggaran 2014.

    “Telah turut serta atau turut serta melakukan beberapa perbuatan yang harus dipandang sebagai perbuatan yang berdiri sendiri sehingga merupakan beberapa kejahatan secara melawan hukum,” kata Jaksa KPK Richard Marpaung di ruang sidang.

    Dalam surat dakwaannya, Jaksa menyebutkan, bahwa perbuatan tersebut dilakukan oleh Max Ruland dan dua terdakwa lainnya pada tahun 2013 hingga 2014. Dimana kata Richard perbuatan yang dilakukan di Kantor Basarnas RI, Kemayoran, Jakarta Pusat itu telah memperkaya Max Ruland Boseke yakni Rp 2,5 miliar dan William Widarta sebesar Rp 17,9 miliar.

    “Dalam pengadaan truk pengangkut personel dan rescue carrier vehicle di Basarnas tahun 2014 memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yaitu memperkaya William Widarta sebesar Rp 17.944.580.000,00 dan memperkaya terdakwa Max Ruland Boseke sebesar Rp 2.500.000.000,00 yang dapat merugikan negara sebesar Rp 20.444.580.000,00,” jelas Jaksa.

    Kemudian Richard menjelaskan bahwa Max dan Anjar diduga mengarahkan William selaku pemenang lelang pengadaan truk tahun 2014 untuk menaikkan harga penawaran sebesar 15 persen.

    Yang dimana penawaran 15 persen itu dengan rincian 10 persen untuk dana komando dan 5 persen sisanya untuk perusahaan pemenang lelang.

    Selain itu Richard menuturkan, bahwa dari nilai pengadaan truk Rp 42.558.895.000 itu diketahui jumlah yang benar-benar digunakan hanya senilai Rp 32.503.515.000.

    Alhasil kata dia terdapat selisih angka kelebihan bayar yaitu senilai Rp 10.055.380.000. Sedangkan terkait pembelian pengadaan Rescue Carrier Vehicle hanya sebesar Rp 33.160.112.500 yang benar-benar digunakan dari anggaran yang telah ditandatangani yaitu Rp 43.549.312.500.

    Sehingga lanjut Richard terdapat selisih sebesar Rp 10.389.200000 dari nilai pembelian peralatan tersebut.

    “Yang mengakibatkan kerugian keuangan negara seluruhnya Rp Rp 20.444.580.000,00 sebagaimana laporan investigative dalam rangka penghitungan kerugian negara atas pengadaan truk angkut personel 4WD dan pengadaan Rescue Carrier Vehicle pada Badan Sar Nasional (Basarnas) tahun 2014 yang dibuat Tim Auditor Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) RI tanggal 28 Februari 2024,” pungkasnya.

    Akibat perbuatannya Max Ruland Boseke Cs didakwa melanggar Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 Jo Pasal 18 Undang-Undang tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 Jo Pasal 65 ayat (1) ke-1 KUHP.