Organisasi: Persis

  • Terungkap, Luluk Berupaya Lindungi Anaknya Dari Reruntuhan Akibat Ledakan di Rumah Polisi Mojokerto – Halaman all

    Terungkap, Luluk Berupaya Lindungi Anaknya Dari Reruntuhan Akibat Ledakan di Rumah Polisi Mojokerto – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MOJOKERTO – Luluk Sudarwati (40) berupaya melindungi anaknya M Kaffa (3) dari reruntuhan tembok dinding rumahnya yang hancur akibat ledakan yang berasal dari rumah polisi di Desa Sumolawang, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

    Diketahui, Luluk dan anaknya tewas dalam peristiwa yang terjadi pada Senin (13/1/2025).

    Upaya Luluk Sudarwati melindungi anaknya M Kaffa dalam peristiwa tersebut terungkap berdasarkan hasil pemeriksaan tim Biddokkes Polda Jatim.

    Hasil identifikasi jenazah, Luluk Sudarwati dan anaknya M Kaffa meninggal dalam kondisi lemas kekurangan oksigen akibat tertimpa reruntuhan rumah yang ambruk terkena ledakan.

    Biddokkes Polda Jatim, Tutik Purwanti, mengatakan, pihaknya melakukan identifikasi terhadap jenazah korban di RSUD Prof dr Soekandar Mojosari Mojokerto.

    Identifikasi jenazah memperkuat dugaan korban meninggal, posisi korban Luluk melindungi anaknya saat tertimpa reruntuhan rumah.

    “Pemeriksaan jenazah korban, (Kaffa) didapati beberapa luka lecet di bagian wajah dan anggota badan gerak atas dan bawah. Identifikasi jenazah (Luluk) luka lecet pada wajah, lengan dan kaki,” jelasnya dalam keterangan pers di Mapolres Mojokerto, Selasa (14/1/2025).

    Ia mengungkapkan, pemeriksaan terhadap jenazah korban juga ditemukan tanda-tanda asfiksia yang merupakan kekurangan oksigen pada tubuh.

    “Kami temukan asfiksia, merupakan tanda kondisi lemas karena kekurangan oksigen pada kedua jenazah tersebut. Jenazah hanya dilakukan pemeriksaan luar,” ungkap Tutik Purwanti.

    Dikatakan Tutik, kesimpulan pemeriksaan forensik memperkuat dugaan korban meninggal akibat tertimpa material rumah yang roboh terkena ledakan.

    “Kondisi korban utuh tidak ditemukan luka bakar, hanya ditemukan luka lecet dan memar. Sehingga, dapat kita simpulkan bahwa penyebab korban meninggal akibat terkena reruntuhan, dari tanda asfiksia berupa kuku membiru dan pendarahan kelopak mata serta luka lecet sesuai kondisi korban saat ditemukan,” katanya.

    Kodi sebelumnya mengungkap dirinya tak menyangka istri dan anaknya akan tewas dalam insiden ledakan rumah polisi.

    Saat kejadian Kodi sedang bekerja di sawah yang tidak jauh dari rumahnya, sekitar pukul 08.00 WIB.

    Ketika sedang bekerja di sawah, ia mendapat kabar rumah iparnya, Aipda Maryudi, anggota Polsek Dlanggu yang berada persis di samping kediamannya, meledak.

    “Saya pas di sawah sekitar jam 08.00-09.00 WIB, dapat kabar rumahnya Mas Yudi (Aipda Maryudi) meledak,” kata Kodi, Senin (13/1/2025).

    Mendapat kabar itu, sontak dirinya bergegas pulang.

    Setibanya di rumah, ia mencari keberadaan istri dan anaknya.

    Ia terkejut melihat istri dan anaknya yang saat itu tidur di kamar dalam kondisi tak bernyawa tertimpa dinding rumah akibat ledakan tersebut.

    “Terus saya pulang, saya cari anak dan istri saya,” ucap Kodi.

    Ia mengungkapkan, tidak ada firasat sebelum peristiwa tragis yang menimpa keluarganya.

    “Tidak ada firasat apa-apa,” ujarnya.

    Dari pihak keluarga menyerahkan sepenuhnya penyelidikan ledakan rumah polisi, yang masih saudaranya tersebut.

    Aipda Maryudi merupakan kakak ipar dari Luluk Sudarwati.

    “Iya nanti diserahkan ke pihak kepolisian,” ucapnya.

    Saat ini jenazah Luluk Sudarwati (41) bersama anaknya, M Kaffa (3) sudah dimakamkan di pemakaman umum desa setempat.

    Sementara itu, Kapolres Mojokerto AKBP Ihram Kustarto mengatakan pihaknya saat ini sudah menurunkan tim laboratorium forensik untuk mengungkap penyebab pasti ledakan tersebut.

    “Tim Labfor sudah kita lakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) dan barang bukti sudah kita amankan, mohon waktu untuk penyebab masih terus kita dalami,” ucap AKBP Ihram Kustarto di lokasi kejadian ledakan, Senin (13/1/2025).

    Menurut dia, setelah olah TKP yang dilakukan Tim Labfor Polda Jatim dan Inafis Polres Mojokerto, diamankan sejumlah barang bukti dari rumah tersebut.

    “Yang pasti ada tabung gas tiga kilogram dan perangkat-perangkat elektronik, karena kebetulan yang bersangkutan hobi elektronik,” jelasnya.

    Ia mengungkapkan, pemilik rumah, Aipda Maryudi yang juga anggota Polsek Dlanggu, diperiksa Propam untuk dimintai keterangan terkait peristiwa ledakan di rumahnya.

    “Yang bersangkutan selaku pemilik rumah, sekarang sedang kami lakukan pemeriksaan internal maupun penyelidikan di Satreskrim,” ujar AKBP Ihram Kustarto.

    Untuk memudahkan penyelidikan, satu alat berat dikerahkan untuk mengevakuasi puing-puing reruntuhan bangunan rumah yang terdampak ledakan.

    “Tim Labfor sudah berada di sini, kemudian Satreskrim di lokasi untuk melakukan penyelidikan,” ujarnya.

    AKBP Ihram Kustarto pun menegaskan peristiwa ledakan rumah mengakibatkan dua korban meninggal. 

    Tim Labfor dan Biddokkes Polda Jatim juga memastikan terkait penyebab kematian korban.

    “Bahwa betul korban meninggal dunia, dan yang memastikannya adalah dokter di rumah sakit. Kalau terkait penyebab kematian korban secara spesifik adalah hasil swab baju korban disampaikan Labfor dan kondisi korban saat dilakukan pertolongan oleh Biddokkes,” bebernya.

    Menurut dia, hasil pemeriksaan korban tidak ada luka bakar maupun yang sebabkan ledakan.

    “Hasil pemeriksaan baju korban tidak ada kandungan yang berakibat terhadap ledakan, maupun luka bakar,” kata AKBP Ihram Kustarto.

    Tim Labfor Polda Jatim, AKBP Agus Santosa menjelaskan, pihaknya mengambil sampel dari baju korban dan tidak ditemukan residu bahan peledak klorat diduga kuat sisa dari petasan kembang api atau sreng dor.

    Alat bukti klorat ditemukan di pusat ledakan rumah milik Aipda Muryadi, anggota Bhabinkamtibmas Polsek Dlanggu Mojokerto.

    “Kita menggunakan alat untuk pemeriksaan sampel dari baju ibu maupun anak, hasilnya negatif. Jadi tidak ada bahan peledak (klorat) di situ. Baju dalam kondisi utuh,” ujarnya.

    Sekadar informasi selain mengakibatkan korban jiwa, ledakan dari rumah polisi tersebut pun mengakibatkan lima rumah warga rusak, satu di antaranya mengalami kerusakan yang tidak terlalu parah.

     

    Penulis: Mohammad Romadoni

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Kasih Ibu Sampai Akhir Hayat, Luluk Lindungi Anaknya Saat Tertimpa Reruntuhan Rumah Akibat Ledakan

  • Cuaca Jatim Rabu, 15 Januari 2025: Hujan Ringan dan Petir Mendominasi, Siang Hari Bertambah 6 Daerah

    Cuaca Jatim Rabu, 15 Januari 2025: Hujan Ringan dan Petir Mendominasi, Siang Hari Bertambah 6 Daerah

    TRIBUNJATIM.COM – Simak prakiraan cuaca yang dirilis oleh Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) untuk besok Rabu 15 Januari 2025.

    Pada pagi hari hujan petir diprediksi akan melanda wilayah Bojonegoro.

    Kemudian hujan ringan akan turun di 27 daerah, di antaranya Sidoarjo, Banyuwangi, Kota dan Kabupaten Blitar, Jember, Jombang, Kota dan Kabupaten Kediri, Kota Batu, Kota dan Kabupaten Madiun, Kota dan Kabupaten Malang, serta Kota Mojokerto.

    Lanjut di Lamongan, Lumajang, Magetan, Nganjuk, Ngawi, Pacitan, Pamekasan, Kabupaten Pasuruan, Ponorogo, Kabupaten Probolinggo, Sidoarjo, Trenggalek, Tuban, dan Tulungagung.

    Pada siang hari, wilayah yang dilanda hujan petir bertambah menjadi 6 daerah, termasuk Surabaya, Bangkalan, Magetan, Nganjuk, Pacitan, dan Sampang.

    Lalu, hujan ringan akan mengguyur wilayah Gresik, Kota Mojokerto, Lamongan, Lumajang, Pamekasan, Kabupaten Probolinggo, dan Tuban.

    Pada malam hari, giliran wilayah Kota Kediri dan Kabupaten Malang yang akan dilanda hujan petir.

    Kemudian, hujan ringan juga masih akan turun di daerah Surabaya, Kota dan Kabupaten Blitar, Gresik, Kota Batu, Kota Malang, Kota dan Kabupaten Probolinggo, Lamongan, Nganjuk, Pacitan, Sumenep, dan Tulungagung.

    Pada dini hari, hujan petir akan melanda wilayah Lumajang dan hujan ringan akan turun di wilayah Trenggalek.

    Sedangkan, untuk wilayah yang tidak disebutkan, diprediksi tidak akan turun hujan sepanjang hari.

    Penggunaan Sunscreen untuk Aktivitas di Luar Rumah

    Karena cuaca Jatim besok masih didominasi cerah, Tribunners jangan lupa menggunakan sunscreen atau tabir surya saat beraktivitas di luar rumah.

    Penggunaan sunscreen direkomendasikan BMKG untuk menghindari efek buruk paparan sinar matahari secara langsung terhadap kulit.

    Mengingat bahaya terik matahari yang terlalu panas, bisa membuat kulit luka bakar atau sunburn.

    Gejalanya berupa bercak kemerahan atau kecokelatan pada kulit, meradang, dan terasa panas saat disentuh.

    Sehingga perlu perlindungan yang ampuh setidaknya untuk mengantisipasi hal-hal tersebut.

    Sunscreen menjadi salah satu cara jitu untuk menghindari sinaran matahari langsung.

    Bisa digunakan untuk tubuh dan juga wajah.

    Saat ini banyak produk yang bisa dijadikan pilihan untuk penggunaan sunscreen.

    Tak hanya wanita, sunscreen dapat juga dipakai oleh pria dan anak-anak.

    Anda bisa menggunakan sunscreen 30 menit sebelum ke luar rumah dan aplikasikan ulang setiap 2 jam sekali.

    Dalam sunscreen terkandung SPF (Sun Protection Factor), seperti SPF 30, SPF 50 dan lainnya.

    Angka tersebut memberi tahu Anda berapa lama sinar UVB matahari akan memerahkan kulit Anda jika Anda menggunakan sunscreen persis seperti yang diarahkan dibandingkan dengan jumlah waktu tanpa sunscreen, dikutip dari Skin Cancer.

    Artinya, jika Anda menggunakan produk SPF 30 dengan benar, Anda akan membutuhkan waktu 30 kali lebih lama untuk terbakar dibandingkan jika Anda tidak menggunakan sunscreen.

    Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Koin Jagat, Permainan Viral Berburu ‘Harta Karun’ dan Disorot Menkomdigi

    Koin Jagat, Permainan Viral Berburu ‘Harta Karun’ dan Disorot Menkomdigi

    Jakarta

    Permainan berburu Koin Jagat saat ini sedang viral di media sosial. Permainan ini menyerupai konsep treasure hunt atau berburu harta karun di dunia nyata (offline). Menariknya dari permainan ini adalah pengguna bisa menukarkan koin yang didapat dengan uang tunai atau hadiah lainnya. Lalu bagaimana cara bermain Koin Jagat? Simak penjelasannya.

    Apa Itu Aplikasi Berburu Koin Jagat

    Koin Jagat merupakan permainan yang menggunakan aplikasi ‘Jagat’ sebagai platform utamanya. Pemain dapat bermain secara offline dengan mengikuti titik-titik lokasi yang ditampilkan pada peta di dalam aplikasi.

    Koin Jagat merupakan bagian dari permainan Treasure Hunt yang tersedia dalam aplikasi Jagat, sebuah platform sosial berbasis peta digital. Permainan ini mengajak pengguna untuk mencari dan mengumpulkan koin virtual yang tersebar di berbagai lokasi di dunia nyata, menciptakan pengalaman interaktif yang menarik.

    Setiap koin memiliki nilai tukar yang berbeda, menawarkan hadiah uang tunai yang bervariasi sesuai jenis koin yang ditemukan. Hal ini menambah daya tarik permainan, sekaligus memberikan insentif kepada pengguna untuk terus berpartisipasi dalam pencarian koin di berbagai tempat.

    Nilai Hadiah Koin Jagat

    Adapun harta karun yang diburu berupa koin dengan 3 jenis yakni emas, perak, dan perunggu. Koin tersebut harus dikumpulkan sebanyak-banyaknya oleh pengguna aplikasi karena dapat ditukarkan dengan hadiah uang. Tantangannya, koin tersebut diletakkan di tempat tersembunyi

    Koin Perunggu: Nilainya berkisar antara Rp300.000 hingga Rp1.000.000.Koin Perak: Memiliki nilai yang lebih tinggi, meskipun detail lengkapnya belum dirilis.Koin Emas: Koin ini menawarkan hadiah tertinggi, menjadikannya incaran utama para pemain.Bagaimana Cara Main Koin Jagat?

    Berdasarkan informasi dari akun Instagram @Jagatapp_id, berikut langkah-langkah untuk ikut berburu Koin Jagat.

    Unduh aplikasi Jagat di Play Store atau App Store.Aktifkan treasure map di pojok kanan atas aplikasi.Amati peta dan pilih koin target.Cari koin sesuai lokasi yang ditampilkan.Setelah menemukan koin, masukkan nomor seri dan kode unik di belakang koin untuk menukarkan hadiah.Tidak boleh membagikan kode penukaran kepada siapa pun sebelum menukarkan koin.Petunjuk Lokasi Koin

    Aplikasi Jagat juga memberikan panduan mengenai lokasi penyembunyian koin sebagai berikut.

    Koin tidak tertanam di dalam tanah atau tanaman.Koin tidak diletakkan di tempat berbahaya seperti air atau area terlarang.Koin tidak disembunyikan di balik batu bata atau tempat lain yang perlu ‘dipaksa’ untuk dibuka.Koin tidak berada di area yang tak diizinkan untuk dimasuki.Mencari koin dengan cara yang sopan dan tidak merusak lingkungan atau mengganggu warga/penjual di sekitar.Lokasi Bermain Koin Jagat

    Lokasi koin biasanya ditempatkan di area publik seperti taman kota, alun-alun, dan tempat umum lainnya. Tapi perlu diingat saat bermain harus tetap menjaga fasilitas umum dengan tidak merusaknya agar permainan tetap aman dan nyaman.

    Tetap Waspada Bermain Koin Jagat

    Pengamat Keamanan Siber Vaksincom Alfons Tanujaya, mengungkapkan bahwa aplikasi ini meminta hak akses lokasi yang sangat tinggi alias Allow all time dan precise location.

    “Jadi server Jagat ini tahu persis di mana seluruh usernya dan lokasinya. Ini berhubungan dengan privasi. Tergantung usernya yah, kalau nyaman di tracking 24 jam oleh aplikasi yah itu yang terjadi di apps ini” kata Alfons kepada detikINET.

    “Selain itu tentunya secara teknis menghabiskan sumber daya seperti baterai lebih cepat habis karena tersedot aplikasi lokasi yang aktif 24 jam,” lanjutnya.

    Menurut Alfons, pengguna yang akan mendapatkan treasure ini sedikit dan yang bermain akan sangat banyak. Jadi kemungkinan mendapatkan koin sangat kecil. Tetapi sebagai aktivitas luar ruang sebenarnya sah-sah saja dan ini memberikan variasi aktivitas luar ruang yang menarik.

    “Kalau mau aman yah ketika aplikasi tidak digunakan, location sharingnya dimatikan,” demikian sarannya.

    Disorot Menkomdigi

    Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid juga buka suara terkait viralnya masyarakat berburu ‘Koin Jagat’. Mereka kini memantau apakah Koin Jagat sesuai aturan atau tidak.

    Meutya juga mengaku bahwa sebelumnya juga banyak pertanyaan yang masuk melalui fitur Direct Message di akun media sosialnya soal fenomena yang sedang heboh belakangan ini.

    “Pagi ini kami sudah berkoordinasi dengan Wakil Menteri Pak Angga Raka untuk menindaklanjuti mengenai aplikasi ini. Saya sendiri baru mendapat masukan, sehingga kita akan pelajari dulu,” ujar Meutya di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta, Senin (13/1/2025).

    Disampaikannya, ia juga berkoordinasi persoalan berburu Koin Jagat itu dengan Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Komdigi, Alexander Sabar. Yang dibahas adalah bagaimana cara penanganan yang dilakukan pemerintah dalam menyikapi hal tersebut.

    “Nanti tentu juga ini di bawah Pak Alex di Dirjen Pengawasan Ruang Digital untuk dipelajari, apa sebetulnya aplikasi ini, kerugian seperti apa, dampaknya, kemudian juga aturan-aturan mana yang bertentangan dengan undang-undang atau aturan yang ada,” ucapnya.

    (jsn/jsn)

  • Lantang Lolly Tak Mau Lahir dari Ibu Kontroversial, Nikita Mirzani: Bisa Gak Ya Allah Dimasukin Lagi

    Lantang Lolly Tak Mau Lahir dari Ibu Kontroversial, Nikita Mirzani: Bisa Gak Ya Allah Dimasukin Lagi

    TRIBUNJATIM.COM – Nikita Mirzani kenang mendiang ibunya di tengah masalah dengan Laura Meizani Mawardi, alias Lolly. 

    Lolly baru-baru ini bikin heboh gegara kabur dari rumah aman atau safe house. 

    Ia melarikan diri ke kantor pengacara Razman Nasution, kuasa hukum Vadel Badjideh. 

    Tak pulang ke rumah ibunya, lantang Lolly mengaku tak bangga lahir dari seorang Nikita Mirzani

    “Kalau bisa memilih pengennya lahir di rahim siapa pun saya mau, jujur. Karena saya nggak bangga,” sambung Lolly.

    Ia merasa sang ibu selalu ribut dan dinilai sebagai artis kontroversial.

    Hal itu membuatnya muak dan memilih melarikan diri.

    “Mohon maaf sekali saya nggak bangga memiliki ibu yang kontroversial seperti itu, ribut sana-sini.”

    “Saya sudah capek, saya sudah muak, makanya ini saya melarikan diri,” tandas Lolly.

    Mengetahui ucapan putri semata wayangnya, Nikita Mirzani kenang momen bersama mendiang ayah dan ibunya. 

    “Larangan yang saya bikin di rumah sama persis sama larangan yang diterapkan ketika mama&papa saya masih hidup.”

    “Saya bukan anak perempuan satu-satunya yang dimanja oleh papa&mama saya.”

    “Sering kali saya dipukul pakai gagang sapu ijuk, sapu lidi. Kepala gesper, digampar, dicubit bahkan ditimpuk pake ember cucian yang gede banget.”

    “Tapi tidak pernah ada amarah atau benci ke orang tua saya.”

    “Tapi anak zaman sekarang dikunci di kamar, disuruh diet diteriakin ga boleh pacaran sama siluman, dihukum disuruh live di rumah, dari pada nonton tv 24 jam, padahal duitnya buat itu anak, malah dipikirnya saya adalah orang tua yang kejam,” tulis @nikitamirzanimawardi_172.

    Nelangsa, Nikita Mirzani curhat apakah bisa kembali memasukkan Lolly ke dalam rahimnya. 

    “Laura bilang, dia tidak pernah minta dilahirkan dari rahim saya, kalau bisa dibalik saya juga tidak mau melahirkan anak yang udah gede dirawat dengan penuh kasih sayang seperti ini suka sama laki yang beda alam.”

    “Bisa gak sih ya Allah dimasukin lagi,” tulis Nikita Mirzani.

    Nikita Mirzani jawab ucapan Lolly yang tak ingin lahir dari rahimnya (Instagram @nikitamirzanimawardi_172)

    Dalam Instagram sebelumnya, Nikita juga mempertanyakan kasih sayang seperti apa yang diinginkan Lolly hingga menyebut ibunya durhaka.

    “Mama, cucumu bilang jangan takut sama orang tua hanya karena dia melahirkan kita. Kita sebagai anak boleh durhaka sama ibunya.”

    “Maafin Laura ma, sebenarnya ga gitu kali ma bahasanya.”

    “Lolly, andai saja waktu bisa diputar ulang, saya hanya ingin mama dan papa saya kembali.”

    “Karena saya tidak bisa hidup tanpa mama dan papa saya.”

    “Kamu adalah anak yang diharapkan dalam keluarga, bukan hanya anak perempuan satu-satunya, tapi juga cucu satu-satunya perempuan.”

    Nikita Mirzani jawab pernyataan Lolly soal jangan takut pada orang tua (Instagram @nikitamirzanimawardi_172)

    “Apa yang kamu inginkan dalam dunia ini. Kasih sayang seperti apa yang kurang diberikan?”

    “Apakah kamu ingin digendong terus layaknya bayi? Harusnya kamu bersyukur ketika kamu lahir masih ada nenek dan kakek yang mencintai dan mengurusmu.”

    “Azka dan Arkana mereka berdua terlahir tanpa ada kedua orang tua saya dan tanpa didampingi ayahnya masing-masing dengan cerita yang berbeda-beda.”

    “Saya single parent berjuang sekuat tenaga membesarkan kamu dan kedua adik-adikmu agar mendapat kehidupan yang layak.”

    “Tapi Tuhan membuat saya kuat menjalani hari-hari saya karena ada anak-anak yang dititipkan Tuhan kepada saya.”

    “Pedih perih sedih semua kepahitan saya jalanin sendiri tanpa dibantu siapapun waktu saya tertatih, tidak ada yang peduli di saat saya menjalanin hari-hari saya yang sulit.”

    “Kemana mereka yang sekarang ada seperti mencaci & memaki saya dalam urusan anak. Sedih pasti karena perjuangan saya sampai di titik ini tidak mudah.”

    “Seolah-olah mereka tahu betul bagaimana jalan hidup saya. Tapi biarlah mereka bebas berpendapat.”

    “Hidup saya terus berjalan karena ada 2 jagoan saya yang harus saya jaga sampai Azka dan Arka tumbuh menjadi laki-laki dewasa,” tulis @nikitamirzanimawardi_172.

     

    Berita Seleb lainnya

  • Kartu BIN Ungkap Profil Brigjen TNI Purn Hendrawan yang Tewas di Laut Marunda, Punya Karir di AS

    Kartu BIN Ungkap Profil Brigjen TNI Purn Hendrawan yang Tewas di Laut Marunda, Punya Karir di AS

    TRIBUNJAKARTA.COM – Kartu tanda anggota (KTA) Badan Intelijen Negara (BIN) menguak profil atau identitas jenazah yang tewas di laut wilayah Marunda, Cilincing, Jakarta Utara..

    KTA warna biru tertanda tangan Sekretaris Utama BIN, Zaelani tahun 2015 itu ditemukan bersama sejumlah kartu lainnya yang ada pada jenazah.

    Pada kartu tersebut tertera nama Hendrawan Ostevan, S.IP, MBA.

    Identitas jenazah memang sudah dikonfirmasi pihak kepolisian berinisial HO, persis seperti identitas pada KTA BIN.

    KTA tersebut dikeluarkan di Jakarta, 20 Februari 2015, berlaku sampai 31 Desember 2015.

    Pada tahun tersebut, Hendrawan menjabat Tim Ahli Deputi – III, dengan pangkat pembina utama dan golongan IV e (Pens).

    Selain itu, di tubuh Hendrawan juga ditemukan kartu Surat Izin Mengemudi (SIM) TNI.

    Dari kartu yang diterbitkan pada 2017 dan berlaku sampai 2018 itu, diketahui, Hendrawan kelahiran Bandung 24 Oktober 1949. Saat meninggal, dirinya berusia 75 tahun.

    Pada tahun 2017 itu, ia sudah berpangkat Brigjen  TNI (Purn), dengan kesatuan Persatuan Purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Pepabri).

    Penelusuran Tribunnews.com, Hendrawan Ostevan merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1975.

    Dia menikah dengan Linda Ratna Komalasari. 

    Dikutip dari laman Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS), Hendrawan pernah tercatat menjadi atase bidang pertahanan dan militer Kedubes Indonesia di AS pada tahun 2002.

    Selain itu, Hendrawan juga tercatat pernah memimpin satu peleton BP Yonif 145/BS dalam tugas operasi Seroja di Timor-Timur (sekarang Timor Leste) pada 8 April 1976 lalu.

    Dikutip dari laman Yonzipur, pada saat itu, Hendrawan masih berpangkat Lettu Czi.

    Penemuan Jenazah

    Jenazah Hendrawan Ostevan ditemukan mengapung di sekitar Dermaga KCN Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, pada Jumat (10/1/2025).

    Jumeri, warga sekitar, melihat jenazah pria tersebut diangkut oleh petugas ke atas dermaga.

    “Kita lihat jenazahnya diangkut di sini, itu jenazahnya laki-laki,” kata Jumeri di lokasi, Senin (13/1/2025).

    Jumeri mengaku tak tahu pasti bagaimana korban bisa tenggelam di laut Marunda.

    Yang jelas, pada saat evakuasi jenazah, ia melihat bahwa korban berjenis kelamin laki-laki dan sempat terdengar bahwa ada mobil juga yang ikut tercebur di lautan itu.

    “Kita nggak tahu bisa kecebur gimana, tahu-tahu di sini ada (petugas) yang ngambil jenazah. Ada polisi juga. Kalau masalah nyemplungnya di mana kita nggak tahu,” ucap Jumeri.

    “Iya katanya ada mobilnya yang kecebur juga katanya,” sambung dia.

    Sementara itu, berdasarkan pantauan TribunJakarta.com di dermaga KCN Marunda pada Senin (13/1/2025) petang, pihak kepolisian dari Ditpolairud Polda Metro Jaya dan beberapa satuan lainnya terpantau melakukan upaya pencarian barang bukti di lokasi.

    Menggunakan kapal operasional Polair, petugas melakukan penyisiran di sekitar lautan Marunda, untuk mencari barang bukti diduga mobil yang tenggelam di lokasi.

    Hingga pukul 18.30 WIB, petugas menghentikan pencarian barang bukti tersebut dan akan melanjutkannya esok hari, Selasa (24/1/2025).

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, menjelaskan, pihaknya menemukan rekaman CCTV terkait tewasnya Brigjen TNI (Purn) Hendrawan Ostevan.

    “Tim gabungan dari Polres Pelabuhan Tanjung Priok dan Polsek Kawasan Kali Baru telah melakukan penelusuran CCTV yang diduga merupakan tempat kejadian perkara (TKP),” kata Ade Ary.

    Berdasarkan rekaman CCTV, jelas Ade Ary, korban terlihat mengendarai mobil Toyota Vios berpelat nomor B 1606 LB.

    Saat itu mobil korban masuk ke Dermaga KCN Marunda sekitar pukul 00.35 WIB.

    “⁠Penelusuran CCTV ditemukan mobil yang kendarai korban tersebut melaju menyusuri Kade 07-08 hingga ke ujung dermaga sampai jatuh ke laut,” ungkap Ade Ary.

    Ade Ary menuturkan, penyidik gabungan juga masih mencari mobil korban yang tercebur ke laut.

    “Kita lagi mencari mobil yang dikemudikan korban,” ujar mantan Kapolres Metro Jakarta Selatan.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Pemkab Mojokerto Turun Tangan Assessment Rumah Warga yang Rusak Terdampak Ledakan

    Pemkab Mojokerto Turun Tangan Assessment Rumah Warga yang Rusak Terdampak Ledakan

    TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO– Pemkab Mojokerto melalui (Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Perhubungan)
    turun tangan melakukan assessment dampak kerusakan rumah warga, pasca insiden ledakan rumah polisi di Desa Sumolawang, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto. 

    Petugas DPRKP2 tampak mengecek kondisi rumah warga yang berada persis di pusat ledakan. 

    Dua rumah kondisinya rusak parah yaitu, rumah Aipda Maryudi anggota Bhabinkamtibmas Polsek Dlanggu dan rumah Kodi suami dari Luluk Sudarwati (40) dan anaknya M. Kaffa (3), yang menjadi korban ledakan tersebut.

    “Kedatangan di sini untuk menghitung luasan, ukuran rumah yang nantinya mau dibangunkan. Nanti kita rapatkan dulu dengan pimpinan,” ucap Kabid Perumahan DPRKP2 Kabupaten Mojokerto, Inayah S.A, Selasa (14/1/2025).

    Menurut Inayah, pihaknya juga melibatkan pemilik rumah dan sekdes Sumolawang saat melakukan assessment rumah warga yang rusak terdampak ledakan.

    “Ini sudah rata dengan tanah, kita ajak pemilik rumah dan sekdes setempat untuk mengukur luasannya karena nanti itu menyangkut perhitungannya,” jelasnya.

    Kondisi rumah terdampak ledakan rata dengan tanah yang merupakan kediaman Aipda Maryudi, termasuk rumah Kodi berada persis di sisi timur.

    “Ada dua rusak parah yaitu rumah korban, dan dua rumah di sampingnya rusak pada bagian atap,” ujar Inayah.

    Dirinya menyebut perbaikan rumah rusak terdampak ledakan belum pasti apakah nantinya menggunakan bantuan anggaran dari Pemda atau tidak. 

    “Itu nanti masih dirapatkan lagi, karena mengingat ini awal tahun ini
    perlu kebijakan-kebijakan pimpinan dan kita tidak bisa menentukan. Harus ada rapat nanti titik temunya di mana, pada hasil rapat,” kata Inayah.

    Ia menambahkan, intervensi Pemda untuk membantu warga terdampak ledakan dapat dilakukan, yang nantinya akan diputuskan dalam rapat di Pemkab Mojokerto besok Rabu pagi.

    “Intervensi bantuan kan banyak, bisa melalui CSR (Corporate Social Responsibility) atau lainnya. Itu nanti dibahas dalam rapat tersebut,” pungkasnya

  • Pagar laut Kabupaten Bekasi untuk pelabuhan perikanan

    Pagar laut Kabupaten Bekasi untuk pelabuhan perikanan

    Panjang pagar bambu ini ditargetkan akan berdiri hingga lima kilometer di luas area kurang lebih 50 hektare

    Kabupaten Bekasi (ANTARA) – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Barat menyatakan, pagar bambu sepanjang dua kilometer dengan lebar area 70 meter di pesisir laut Desa Segarajaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, diperuntukkan bagi proyek pelabuhan perikanan.

    “Panjang pagar bambu ini ditargetkan akan berdiri hingga lima kilometer di luas area kurang lebih 50 hektare,” kata Kepala UPTD Pelabuhan Perikanan Muara Ciasem pada DKP Jawa Barat Ahman Kurniawan di Bekasi, Selasa.

    Ia menjelaskan, proyek ini melibatkan beberapa pihak baik negeri maupun swasta. Luas area 50 hektare untuk kegiatan ini merupakan sumbangsih dua perusahaan yakni PT Tunas Ruang Pelabuhan Nusantara atau (TRPN) dan PT Mega Agung Nusantara (MAN).

    “Jadi sebelah kiri alur ini dimiliki oleh TRPN dan sebelah kanannya dimiliki oleh PT MAN,” katanya.

    Kondisi pagar bambu di pesisir laut Desa Segarajaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat untuk proyek pelabuhan perikanan, Selasa. (ANTARA/Pradita Kurniawan Syah).

    Dia memastikan pagar bambu yang terletak persis di perairan Pal Jaya itu bertujuan untuk pembangunan alur pelabuhan sebagaimana tindak lanjut dari perjanjian kerja sama antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan PT TRPN​​​​​​​.

    “Dalam perjanjian kerja sama itu, TRPN menyanggupi penataan kawasan pelabuhan perikanan yaitu Satuan Pelayanan Pangkalan Pendaratan Ikan atau PPI Pal Jaya, Desa Segarajaya,” ucapnya.

    Berdasarkan ketentuan kerja sama, masing-masing pihak yang terlibat melaksanakan isi perjanjian dan salah satunya adalah penataan kawasan, termasuk pembangunan alur pelabuhan PPI Paljaya ini.

    “Usai adanya kesepakatan tersebut, masing-masing kepentingan kemudian dapat memprosesnya. Kami dari DKP Jabar memiliki visi untuk penataan kawasan pelabuhan sementara dari pihak swasta pengembang atau investor dengan tujuan bisnis bisa berjalan berdampingan,” katanya.​​​​​​​

    Ahman menilai alur tersebut penting untuk memudahkan akses keluar masuk nelayan dari laut lepas menuju pangkalan pendaratan guna melakukan aktivitas bongkar muat hasil tangkapan ikan.

    Kemudian pada bagian darat akan dibangun tempat pelelangan ikan (TPI) bagi nelayan secara terpusat. Kawasan utara Kabupaten Bekasi ini diproyeksikan menjadi kawasan industri perikanan.

    Kerja sama proyek ini sendiri direncanakan berlangsung hingga tahun 2028 atau selama lima tahun terhitung sejak penandatanganan kerja sama antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan perusahaan terlibat pada Juni 2023.

    “Dan kami ditugaskan sebagai unit pelaksana teknis. Kami berharap pelabuhan bisa rampung sesuai masa kontrak yakni lima tahun pekerjaan,” katanya​​​​​​​.

    Ahman juga menyebutkan konsep pembangunan pelabuhan perikanan ini memiliki tiga fasilitas yakni fasilitas pokok terdiri atas alur pelabuhan atau akses keluar dan masuk perahu nelayan, dilengkapi dermaga, kolam labuh hingga mercusuar.

    Kemudian fasilitas penunjang seperti perkantoran, fasilitas umum, kamar mandi, toilet dan masjid. Terakhir fasilitas fungsional mencakup TPI, pasar ikan, pengolahan ikan, dan bongkar docking kapal ketika ada perbaikan.

    “Tiga fasilitas ini lah yang ada di dalam perjanjian kerja sama dengan swasta tersebut,” katanya.

    Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Bekasi asal daerah pemilihan (dapil) V meliputi Kecamatan Babelan, Muaragembong dan Tarumajaya Marjaya Sargan memastikan pagar laut di perairan utara Bekasi berbeda dengan di Tangerang.

    “Beda, Bekasi itu legal, buat Pelabuhan PPI (pangkalan pendaratan ikan), resmi itu, beda seperti di Tanggerang, jadi bukan misterius,” katanya.

    Dia menyatakan, pembangunan kawasan PPI Paljaya itu merupakan kegiatan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat yang menggandeng pihak ketiga melalui upaya pengembangan.

    Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

  • Warga dan istri korban ungkap sosok terduga pembunuh Sandy Permana

    Warga dan istri korban ungkap sosok terduga pembunuh Sandy Permana

    Kabupaten Bekasi (ANTARA) – Warga Perumahan TNI-Polri RT 05 RW 08, Desa Cibarusah Jaya, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, hingga istri korban mengungkap sosok terduga pembunuh aktor laga pemeran sinetron Misteri Gunung Merapi 3 Sandy Permana.

    “Nanang Irawan alias Gimbal (45) terduga pelaku pembunuhan terhadap Sandy Permana pernah tinggal berdampingan dan rumahnya bersebelahan dengan rumah korban,” kata warga setempat Bambang Prayitno (56) di Bekasi, Selasa.

    Ia mengatakan beberapa tahun lalu terduga pelaku yang juga pernah bekerja sebagai kru film itu tinggal persis di samping rumah korban, namun beberapa lama kemudian rumah tersebut dijual ke salah satu temannya.

    “Kru juga, kru film, memang rumahnya pertama sampingan rumah itu terus di-over sama temannya juga namanya Imam. Dia (terduga pelaku) pindah ke sini, masih satu kompleks, tetapi beda gang,” katanya.

    Namun, Bambang tidak menyebut alasan terduga pelaku memilih pindah ke rumah barunya itu. Sosok Nanang Irawan alias Gimbal pun dikenal baik hanya saja pria berambut gondrong itu lebih pendiam.

    “Orangnya baik, cuma dia pendiam, pendiam saja memang begitu sifatnya,” ucapnya.

    Ade Andriani, istri korban Sandy Permana, saat diwawancara di kediaman kompleks Perumahan TNI Polri, RT 05 RW 08, Desa Cibarusah Jaya, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa. (ANTARA/Pradita Kurniawan Syah).

    Istri korban Ade Andriani juga mengungkap sosok terduga pelaku sebagai pribadi yang tertutup dan jarang melakukan sosialisasi dengan warga sekitar.

    “Ciri-cirinya itu kalau kita di sini memanggil dia limbat, karena rambutnya gimbal, terus orangnya tidak pernah ngomong, badan penuh tato,” kata Ade.

    Terduga pelaku tinggal bersama istri dan anak-anaknya dan sudah berdomisili di perumahan tersebut sejak 13 tahun yang lalu. Terduga pelaku diketahui juga pernah bekerja sebagai kru pada sinetron Tukang Bubur Naik Haji dan Misteri Gunung Merapi 3.

    “Kita dekat cuma sama istrinya, kalau suaminya kan dia sama siapa pun dia tidak mau dekat sepertinya,” katanya.

    Hingga saat ini terduga pelaku yang identitasnya sudah dikantongi itu masih diburu aparat Polda Metro Jaya dan Polres Metro Bekasi. Keluarga korban terus berharap agar pelaku bisa segera tertangkap dan kasus ini segera terungkap.

    Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Mengayam matras bambu untuk tol tanggul laut Semarang-Demak

    Mengayam matras bambu untuk tol tanggul laut Semarang-Demak

    Semarang (ANTARA) – Pekerjaan konstruksi jalan Tol Semarang-Demak Seksi I yang menghubungkan Kota Semarang hingga Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, terus dikebut.

    Konstruksi jalan tol di pesisir yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa tersebut sudah mulai dihubungkan dengan ruas tol dalam Kota Semarang yang berujung di sekitar Jalan Kaligawe yang merupakan jalur utama pantura.

    Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mencatat hingga Januari 2025, ruas tol seksi I sepanjang 10,6 km tersebut sudah mencapai 28,7 persen.

    Seksi I sendiri terbagi dalam tiga paket pekerjaan, salah satu paket yang menarik untuk dinanti adalah paket B sepanjang 6,7 km.

    Pada pekerjaan paket B tersebut, konstruksi yang dibangun bukan hanya untuk jalan tol, namun juga berfungsi sebagai tanggul laut.

    Banjir limpasan air laut yang masuk ke darat atau rob menjadi salah satu bencana alam yang menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah.

    Tidak hanya menggenangi kawasan permukiman maupun kawasan industri, banjir rob juga secara berkala menggenangi jalur pantura di wilayah Sayung, Kabupaten Demak.

    Posisi konstruksi jalan tol yang persis berada di tepi laut menjadi tantangan tersendiri dalam proses pembangunannya.

    Kondisi tanah yang lunak memerlukan timbunan yang solid sebagai konstruksi jalan tol yang sekaligus berfungsi sebagai tanggul laut.

    Karena itu, pelaksana proyek menggunakan metode matras bambu sebagai konstruksi jalan yang akan dibangun di atasnya.

    Dari sekitar 6,7 km panjang jalan tol di pekerjaan paket B tersebut, sekitar 6,2 km di antaranya membutuhkan konstruksi matras bambu

    Teknik yang digunakan, tujuh batang bambu diikat menjadi satu dengan menggunakan tali nilon.

    Anyaman bambu kemudian di susun di struktur tanah yang lunak di tepian laut hingga 13 lapisan. Susunan tersebut kemudian diuruk dengan tanah untuk dipadatkan.

    Proses tersebut dilakukan hingga beberapa kali, sampai struktur tersebut mengeras dan kuat untuk selanjutnya dibangun jalan di atasnya.

    Direktur Jalan Bebas Hambatan Kementerian Pekerjaan Umum Wilan Oktavian menyebut memerlukan waktu 425 hari untuk menyelesaikan konstruksi dengan metode matras bambu tersebut. Misalnya satu lapisan matras bambu kemudian ditimbun tanah. Di butuhkan waktu sekitar 45 hari untuk pemadatan.

    Proses pelapisan matras bambu kembali dilakukan di atasnya dan dibutuhkan waktu untuk memastikan kepadatannya.

    Pemadatan paling lama dilakukan pada lapisan terakhir yang membutuhkan waktu lebih dari 100 hari. Untuk keperluan metode matras bambu ini, setidaknya membutuhkan 7,3 juta batang bambu.

    Bambu-bambu itu sendiri didatangkan dari berbagai daerah di Jawa Tengah, Yogyakarta, hingga Jawa Barat.

    Dari panjang konstruksi 6,2 km yang harus dibangun dengan matras bambu, kini tinggal menyisakan 1 km lagi untuk penyelesaiannya.

    Dampak ekonomi

    Teknik matras bambu yang merupakan inovasi anak bangsa tersebut membutuhkan ketelitian dan kesabaran dalam pengerjaannya.

    Oleh karena itu, seksi I Tol Semarang-Demak tersebut masuk dalam proyek padat karya yang membutuhkan banyak pekerja.

    Pelaksana proyek mempekerjakan sekitar 3.400 tenaga kerja, khususnya untuk pekerjaan di paket B yang nantinya akan menjadi tanggul laut itu.

    Para pekerja didatangkan tidak hanya dari wilayah Jawa Tengah, namun juga Jawa Timur, Jawa Barat, hingga Kalimantan.

    Tol Semarang-Demak Seksi I yang dibiayai dengan APBN dengan nilai sekitar Rp10,8 triliun itu sendiri diperkirakan selesai pada April 2027.

    Tersambungnya jalan tol dari Kota Semarang hingga Kabupaten Demak tersebut akan menambah nilai tambah perekonomian bagi kedua wilayah.

    Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono menyebut tersambungnya Tol Semarang-Demak akan meningkatkan mobilitas barang maupun manusia antarkedua wilayah. Karena itu, kebutuhan sosial kemasyarakatan juga harus didukung.

    Tol Semarang-Demak mampu mengurangi waktu tempuh hingga biaya transportasi jika dibanding harus melewati jalan konvensional di jalur pantura.

    Kendaraan bermotor yang di waktu normal membutuhkan 30 menit dan 60 menit jika terjadi kemacetan di jalur pantura akan dipangkas hanya menjadi 10 menit jika menggunakan jalan tol.

    Kondisi tersebut juga berdampak terhadap pengurangan biaya transportasi hingga hanya menjadi seperlimanya saja. Dengan demikian, jika biaya per trip biasanya Rp25 ribu, bisa ditekan menjadi Rp5 ribu.

    Kondisi tersebut akan menciptakan produktivitas di bidang transportasi logistik. Pengintegrasian jalan tol dengan fungsi sebagai tanggul laut juga berdampak terhadap nilai ekonomi.

    Sebagai tanggul laut, ruas tol tersebut akan mengatasi banjir rob di kawasan pesisir Semarang dan Demak.

    Keberadaan tanggul laut tersebut juga akan didukung dengan dua kolam retensi yang pembangunannya menjadi satu bagian dari proyek jalan tol tersebut.

    Tanggul laut akan membantu sekitar 576 ha lahan di pesisir utara yang menjadi langganan banjir rob tersebut mengering. Kondisi itu diharapkan akan kembali meningkatkan nilai ekonomi tanah di kawasan yang sering dilanda rob.

    Dengan demikian, proses pembangunan jalan tol di pesisir Semarang dan Demak tersebut harus dipastikan terselesaikan dengan baik.

    Proses pengerjaan dengan teknik yang membutuhkan kesabaran dan ketelitian tersebut diharapkan dapat selesau sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.

    Perkembangan pelaksanaan pembebasan tanah hingga akhir 2024 tercatat sudah mencapai 85,4 persen.

    Meski belum terbebas seluruhnya, kondisi tersebut tidak akan mengganggu pelaksanaan pembangunan konstruksi.

    Upaya pembebasan lahan akan beriringan dengan pelaksanaan pekerjaan konstruksi sesuai dengan perencanaan yang telah disiapkan.

    Editor: Masuki M. Astro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Gilbert Agius Yakin PSIS Semarang Segera Bangkit Setelah Kalah dari Persita Tangerang

    Gilbert Agius Yakin PSIS Semarang Segera Bangkit Setelah Kalah dari Persita Tangerang

    TRIBUNJATENG.COM, BOGOR – Pelatih PSIS Semarang Gilbert Agius yakin timnya segera bangkit setelah menelan kekalahan di kandang Persita Tangerang.

    PSIS Semarang gagal meraih poin penuh dalam lawatannya menghadapi tuan rumah Persita Tangerang di Stadion Pakansari Bogor, Minggu (12/1/2025) sore.

    Laga pekan ke-18 BRI Liga 1 2024/2025 itu berakhir dengan skor 2-1 untuk tuan rumah.

    Gol Persita dicetak Marios Ogkmpoe menit 3, dan Eber Bessa menit 51.

    Duel pemain PSIS Semarang Evandro Brandao (kiri) dengan pemain Persita Tangerang Ryuji Utomo (kanan) pada laga pekan ke -18 Liga 1 2024-2025 di Stadion Pakansari Bogor, Minggu (12/1/2025). (PSIS SEMARANG)

    Sementara PSIS mencetak gol lewat Septian David Maulana menit 11.

    Hasil ini membuat PSIS masih tertahan di urutan 14 klasemen sementara.

    Sementara Persita Tangerang naik ke posisi empat klasemen.

    Kekalahan ini membuat PSIS gagal melakukan revans kontra Persita.

    Sebab pada pertemuan kedua tim di putaran pertama, PSIS kala itu kalah 0-1.

    Selanjutnya, PSIS akan menjamu Persis Solo di pekan ke-19 BRI Liga 1 2024/2025 di Stadion Jatidiri Semarang, 20 Januari mendatang.

    Usai laga, pelatih PSIS Semarang Gilbert Agius mengaku laga kontra Persita tak sesuai dugaan.

    Hal ini karena Persita mampu unggul cepat di babak pertama dan kedua.

    Di babak pertama, PSIS tertinggal di menit-menit awal. Beruntung tim Mahesa Jenar mampu menyamakan kedudukan hingga turun minum.

    Namun di awal-awal babak kedua, PSIS kembali tertinggal di menit-menit awal.

    “Kami memulai pertandingan dengan di babak pertama dan kedua tertinggal di menit-menit awal.

    Tentunya ini sulit memulai dengan tertinggal satu gol,” kata Gilbert dalam jumpa pers.

    “Di babak pertama setelah menyamakan kedudukan kami bisa mengontrol permainan.

    Tapi selamat untuk Persita yang meraih tiga poin,” ucapnya.

    Di sisa musim ini, PSIS masih menyisakan 16 laga lagi.

    Tim Mahesa Jenar wajib bangkit agar tak terpuruk di papan bawah, apalagi masuk ke zona degradasi.

    Gilbert menyebut, timnya membutuhkan kemenangan untuk meningkatkan kepercayaan diri tim.

    “Ke depan kami ingin bangkit dan meraih kemenangan.  

    Dengan begitu kepercayaan diri tim akan meningkat,” katanya.

    “Dengan pemain yang ada saat ini kami akan mencari solusi karena mereka ini akan jadi andalan kami pada 16 laga tersisa musim ini,” tandas Gilbert.

    Sementara itu, pemain PSIS Riyan Ardiansyah mengatakan kekalahan atas Persita ini menjadi evaluasi tersendiri buatnya.

    “Menurut saya laga hari ini berjalan cukup baik.

    Dalam laga ini kami tertinggal satu gol di awal babak kedua, dan satu gol di babak kedua.

    Kami berupaya mengejar tapi kita belum bisa mencetak gol.

    Ke depannya saya pribadi sebagai pemain akan mengevaluasi,” ungkapnya. (*)