Menkum Hati-hati Serahkan Nama Penerima Amnesti ke Prabowo, Khawatir Kecolongan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Menteri Hukum Supratman Andi Agtas menyatakan pihaknya bakal berhati-hati untuk menyerahkan nama-nama narapidana penerima amnesti kepada Presiden Prabowo Subianto.
“Menteri Imipas sudah menyerahkan ke kami. Tetapi sekali lagi, tentu saya harus berhati-hati sebelum menyerahkan kepada Presiden,” kata Supratman di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Selasa (11/2/2025).
Ia tidak ingin 44.000 nama penerima amnesti malah tidak sesuai dengan kriteria yang telah disiapkan.
Salah satu kriterianya, penerima amnesti tidak termasuk narapidana korupsi maupun bandar narkoba.
Sementara kriteria yang berpotensi diberikan amnesti adalah narapidana politik khusus Papua tetapi bukan gerakan bersenjata, napi terlibat narkotika tetapi statusnya pemakai yang harus direhabilitasi, napi UU ITE terutama penghinaan kepada Kepala Negara, dan yang sakit berkelanjutan.
“Jangan sampai ada 44.000 orang itu ternyata tidak sesuai dengan kriteria yang telah kami sampaikan kepada Presiden. Kan nggak boleh, jangan sampai nanti ada yang tersangkut pidana korupsi, atau pidana narkotika tapi dia statusnya bandar. Nah, kami asesmen sekarang,” ucap dia.
Lebih lanjut, Supratman menegaskan, asesmen terhadap napi masih berlangsung.
Pengkajian telah diintensifkan agar amnesti diberikan secara tepat sasaran.
Supratman menegaskan, pihaknya tidak ingin kecolongan setelah nama itu disampaikan kepada Presiden.
“Kan sama dengan menjerumuskan Presiden. Nah, itu yang nggak boleh. Sehingga kami hati-hati bahwa prosesnya itu dalam waktu dekat kami akan segera rampungkan,” kata politikus Partai Gerindra ini.
Ia tidak memungkiri, nama-nama itu bisa bertambah maupun berkurang.
Amnesti pun bisa menjadi kado Lebaran bagi mereka yang menerima.
“Bisa berkurang, bisa bertambah. Ya kan? Bisa bertambah. Pokoknya secepatnya. Direktur Pidana dan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Imipas selalu melakukan komunikasi. Sampai hari ini. Itu belum berhenti. Semoga ya (jadi kado Lebaran),” kata Supratman.
Sebelumnya diberitakan, pemerintah bakal memberi pengampunan kepada narapidana atau warga binaan atas dasar kemanusiaan.
Hal ini telah disetujui oleh Presiden Prabowo saat menerima Menteri Hukum (Menkum) usai rapat bersama Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra dan Menteri HAM Natalius Pigai, 13 Desember 2024.
“Presiden akan memberikan amnesti terhadap beberapa narapidana yang saat ini sementara kami lakukan asesmen bersama dengan Kementerian Imipas (Imigrasi dan Pemasyarakatan),” kata Supratman ketika itu.
Ia menuturkan, amnesti diberikan atas pertimbangan kemanusiaan, di samping untuk mengurangi overload atau kelebihan kapasitas lapas.
Setidaknya, kelebihan muatan lapas bisa dikurangi sekitar 30 persen dengan pemberian amnesti tersebut.
Berdasarkan data Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), ada sekitar 44.000 warga binaan maupun narapidana yang memungkinkan diberikan amnesti.
Namun, jumlah pasti yang diberikan amnesti belum disepakati karena memerlukan pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI).
Secara prinsip, kata Supratman, Prabowo setuju untuk memberikan amnesti alias pengampunan.
“Yang memungkinkan untuk diusulkan amnesti kurang lebih sekitar 44.000 sekian orang. Saya belum tahu persis jumlahnya berapa,” ucap Supratman.
“Tapi selanjutnya kami akan meminta pertimbangan kepada DPR. Apakah DPR nanti dinamikanya seperti apa? Kita tunggu setelah resmi kami mengajukannya kepada Parlemen untuk mendapatkan pertimbangan,” imbuh dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Organisasi: Persis
-
/data/photo/2025/01/07/677ca5bb4bd9e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Menkum Hati-hati Serahkan Nama Penerima Amnesti ke Prabowo, Khawatir Kecolongan
-

Berjuang Belasan Tahun, Riset Gunung Padang Jadi Peradaban Tertua Dilanjut!
Jakarta –
Riset situs Gunung Padang yang berpotensi jadi bukti peradaban tertua di dunia menarik perhatian menteri. Arkeolog yang meneliti pun bergembira.
Sebelumnya, situs Gunung Padang sudah sering dibahas oleh media dalam dan luar negeri. Bahkan, penjelasan soal Gunung Padang sempat masuk Netflix ‘Ancient Apocalypse’ yang rilis di 2022. Di sana, Dr Ali Akbar Arkeolog dari Universitas Indonesia terang-terangan terhalang kendala pendanaan untuk membuktikan bahwa itu bukan sekadar gundukan biasa.
Nah, baru-baru ini, Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyampaikan bahwa penelitian Gunung Padang harus dilanjutkan.
“Menteri dan Wakil Menteri kita punya perhatian yang tinggi, ya. Bahkan sampai berkunjung ke situs Gunung Padang berdua pada 31 Desember tahun lalu,” cerita Dr Ali Akbar kepada detikINET, Selasa (11/2/2025).
Sebelum berkunjung, Menteri dan Wakil Menteri Kebudayaan pun sudah mencari tahu lebih dalam kepada Ali Akbar dan peneliti yang juga mengamati situs Gunung Padang. Setelah itu, barulah mereka pergi ke lokasi agar semuanya jadi lebih objektif.
Setelah melihatnya, respon Fadli Zon positif. Dia menyebut wilayah tersebut keren dan punya potensi lebih untuk digali.
“Lalu, statement beliau langsung “Ini harus dilanjutkan penelitiannya”, gitu. Terus dia nanya pendapat saya. Saya bilang, kumpulkan saja dulu para peneliti sejauh mana mereka sudah meneliti, supaya pemerintah tahu apa yang harus diteruskan,” terang pakar yang juga pengamat sosial-budaya Indonesia ini.
Dr Ali mengatakan bahwa Fadli Zon selalu meyakini bahwa Indonesia memiliki peradaban yang besar, akan tetapi itu semua harus ditunjukkan atau dibuktikan dengan peninggalan-peninggalannya.
“Makanya Gunung Padang selain dilanjutkan penelitiannya, akan dilakukan pemugaran. Persis seperti pemugarannya Borobudur,”
Peneliti yang dikumpulkan untuk menuntaskan misi pembuktian ini datang dari banyak pihak. Tentu saja dari ahli Universitas Indonesia hingga Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Secara umum, semua sudah ada satu kesepahamanan bahwa memang situs ini penting.
Pada Kamis silam, Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyebut Gunung Padang berpotensi menjadi bukti peradaban tertua di dunia.
“Dan menurut saya akan menjadi bagian dari sejarah peradaban yang penting dan tertua. Tapi setua apa, kita lihat nanti ya para ahli,” ujar Fadli Zon seusai membuka pameran seni karya Hardi di Galeri Nasional, Jakarta Pusat/
Fadli Zon meyakini situs Gunung Padang adalah murni buatan manusia. Menurutnya, situs gunung itu bukan tercipta karena faktor alam.
(ask/afr)
-

Pohon Aren Tumbang Menimpa Warga yang Sedang Berteduh dari Hujan, 3 Korban Tewas, 6 Lainnya Terluka – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, BALI – Hujan dan angin kencang di wilayah Kabupaten Karangasem, Bali dan sekitarnya menyebabkan sebuah pohon aren berukuran besar tumbang, Minggu (9/2/2025).
Akibatnya 3 orang yang tengah berteduh di lokasi meninggal dunia tertimpa pohon.
Peristiwa itu terjadi di Desa Bungaya, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, Bali.
Informasi dikutip dari Tribun Bali, selain 3 orang tewas, 6 orang lainnya mengalami luka-luka.
Ketiga korban meninggal dunia adalah:
I Ketut Arnawa (32)
I Gede Gunartha (51)
I Nengah Saba (49)Ketiga korban saat ini dititipkan di ruang jenazah RSUD Karangasem. Ketiga korban mengalami cedera kepala berat.
TEWAS TERTIMPA POHON – Hujan dan angin kencang di wilayah Kabupaten Karangasem, Bali dan sekitarnya menyebabkan sebuah pohon aren berukuran besar tumbang, Minggu (9/2 (Tribun Bali)
Semua korban merupakan warga Desa Bungaya.
“Semua korban merupakan warga saya asal Desa Bungaya,” ujar Perbekel Bungaya, I Made Dangin, Minggu (9/2/2025).
Sedangkan untuk korban luka-luka 5 orang dirawat di RS Balimed, Karangasem.
Mereka adalah:
I Gede Adi Juliarta, mengalami luka lecet di wajah dan kaki
I Made Ruki Rismayanta, mengalami patah kaki kanan
I Made Arta Wijaya, mengalami luka di kepala
I Nengah Kantun, mengalami luka lecet dan sesak napas
I Komang Reneng Astawa, mengalami sesak napas.“Seluruh korban masih mendapatkan penanganan intensif di IGD,” ujar Humas RS Balimed, Cristin Carolina.
Sedangkan satu korban lagi masih menjalani perawatan di RSUD Karangasem atas nama I Wayan Gede Aris.
Dia mengalami luka di paha kanan.
“Satu pasien yang kami rawat di RSUD Karangasem kondisinya sudah mulai membaik dan stabil,” kata Kabid Pelayanan RSUD Karangasem, I Komang Wirya.
Made Dangin mengungkapkan tidak mengetahui secara pasti kronologis kejadian tersebut.
Ia tidak mengetahui saat kejadian para korban sedang melakukan aktivitas apa di lokasi tersebut.
“Itu lokasi kejadiannya jauh dari permukiman warga, jadi saya kurang tahu juga seperti apa kejadiannya. Tetapi memang benar ada 3 warga kami yang meninggal dunia karena musibah itu,” ungkap Made Dangin.
Menurutnya lokasi kejadian berada dari tegalan, yang lokasinya berada di pinggiran desa. Tepatnya di perbatasan dengan Desa Asak.
Sehingga ia tidak mengetahui pasti, situasi di lokasi kejadian.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Karangasem, Iptu Gede Sukadana mengatakan, musibah itu terjadi sekitar pukul 13.00 Wita.
Saat kejadian, beberapa warga berteduh di tegalan yang berlokasi di Banjar Dinas Desa, Desa Bungaya, Kecamatan Bebandem.
Lalu tiba-tiba terjadi hujan lebat disertai angin kencang, dan seketika pohon aren berukuran besar roboh dan menimpa orang yang berteduh di bawahnya.
“Korban saat kejadian karena hujan lebat dan angin kencang, berteduh di lokasi kejadian,” ungkap Sukadana.
Dalam video yang beredar, lokasi kejadian menyerupai arena sabung ayam.
Beberapa warga tampak berusaha mengevakuasi pohon aren yang tumbang, setelah mengevakuasi korban.
“Kejadian pohon tumbang diduga karena hujan lebat disertai angin kencang. Sementara kondisi pohon yang sudah tua dan mulai rapuh. Sehingga mengakibatkan terjadinya musibah tersebut,” jelas Sukadana.
Jenazah para korban masih dititipkan di RSUD Karangasem.
Rencananya jenazah baru dibawa ke rumah duka setelah hari purnama, Rabu (12/2/2025) dan dilanjutkan dengan upacara pemakaman.
“Kalau sekarang di desa belum diperkenankan untuk melakukan pemakaman, kemungkinan setelah hari purnama ini baru jenazah dibawa ke rumah duka,” kata Made Dangin.
Berdasarkan video yang beredar di media sosial, pohon aren berukuran besar menimpa arena sabung ayam.
Pohon tumbang tersebut juga menimpa 9 orang yang berada di sekitar arena sabung ayam tersebut.
BPBD Badung Minta Perbekel Bantu Penanganan
Sementara itu, sejumlah pohon di Kabupaten Badung dilaporkan tumbang akibat hujan lebat disertai angin kencang yang terjadi di Kabupaten Badung, Minggu (9/2/2025).
Hujan yang mengguyur Badung sejak pagi, mengakibatkan sejumlah bencana, namun sebagian besar adalah pohon tumbang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Badung belum melakukan pendataan dan perekapan jumlah bencana yang terjadi.
Para petugas BPBD masih melakukan pembersihan terkait laporan pohon tumbang yang terjadi.
Dari informasi yang dihimpun Tribun Bali, pohon tumbang terjadi di areal Pura Dalem Bangun Sakti di Desa Adat Kapal, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Pohon yang tumbang menimpa bangunan warga.
Di lokasi lain, pohon enau juga tumbang menimpa rumah warga di Banjar Kembangsari, Desa Blahkiuh, Kecamatan Abiansemal.
Lokasinya persis di sebelah barat Sekolah SMP Negeri 1 Gedung Barat dan menimpa atap rumah warga.
Selain itu di wilayah Abiansemal juga terjadi pohon tumbang.
Pohon dengan ukuran sedang tumbang menimpa bangunan bengkel mobil di Banjar Geria Ayunan.
Dilaporkan selain atap rusak juga 2 unit mobil tertimpa pohon tumbang.
Pohon asem juga tumbang di Banjar Aseman, Abiansemal yang menimpa kandang babi milik warga.
Tidak ada korban jiwa namun sejumlah bangunan mengalami kerusakan akibat tertimpa pohon.
Selain itu, di wilayah Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, pelinggih taksu milik I Made Rai Suantara juga terjatuh akibat angin kencang.
Pelinggih taksu yang posisinya di lantai II itu pun menimpa bangunan tetangga.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Badung I Wayan Darma saat dikonfirmasi tidak menampik kejadian tersebut.
Pihaknya mengaku masih banyak bencana yang terjadi yang didominasi pohon tumbang.
“Jadi ada di beberapa titik pohon tumbang ini. Tim kami di lapangan juga masih melakukan atensi terkait laporan bencana dari masyarakat,” ujarnya.
Pihaknya juga meminta kepada kepala desa atau perbekel di Kabupaten Badung untuk ikut serta membantu penanganan pembersihan.
Mengingat bencana alam ada di beberapa titik, diharapkan pihak desa bisa melakukan pembersihan untuk kategori bencana ringan.
“Kami mohon kerjasama kepala desa untuk bencana yang ringan. Mengingat di beberapa titik terjadi musibah dampak dari cuaca ekstrem,” pesannya. (mit/gus)
-
.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pencitraan Jokowi Masih Pakai Cara Lama, Mantan Buzzer Buka Suara: Nggak Nyadar, Gobl*k!
GELORA.CO – Pengakuan mantan influencer atau buzzer Jokowi viral menjadi perbincangan. Ia mengaku bahwa permainan Presiden RI ke-7 itu sekarang ‘tak rapi’.
Salah satu contohnya adalah mobilisasi massa serta bus yang diparkir tak jauh dari rumah. Akun @Boediantar4 mengunggah video mengenai orang yang mengaku pernah menjadi timses Jokowi.
“Mantan influencernya jokowi buka kedok mengapa rumah jokowi di serbu warga untuk salaman dan selfie,” tulis @Boediantar4. Postingan yang dibagikan viral setelah memperoleh 1.100 retweet dan 2.500 tanda suka.
Ia mengunggah ulang video milik akun TikTok Didi Lionrich (@didilionrich). Perlu diketahui, Didi Lionrich mempunyai 129 ribu follower TikTok. Beberapa postingan miliknya cenderung menyerang kubu Jokowi. Akun @didilionrich berpendapat bila Jokowi sekarang lebih mirip influencer dibanding seorang negarawan.
“Sebenarnya menyedihkan banget nggak sih, udah jadi mantan tapi nggak mau jadi negarawan, malah turun jadi influencer. Saat Bu Mega ada di Italia jadi keynote speaker untuk sebuah event internasional dan saat Pak SBY menikmati waktunya dengan melukis dan menulis buku, Si Jokowi ini yang beda sendiri. Dia pengen ngasih pesan ke publik, walaupun dia sudah jadi mantan, tapi tetap disamperin sama yang katanya rakyat untuk sekadar selfie dan sejenisnya,” kata Didi Lionrich.
Akun @didilionrich menceritakan bahwa ia tahu ‘permainan’ Jokowi. Pegiat media sosial tersebut mengklaim pernah berada di barisan Jokowi. Didi Lionrich menilai bahwa permainan Jokowi tak rapi karena beberapa bus terekam diparkir dekat jalan masuk rumah.
“Sebenarnya gue juga curiga, ingat ya, gue dulu pernah ada di barisan dia. Gue tahu permainan mobilisasi massanya kayak gimana, terus ngambil angle buat framing-nya kayak gimana, itu tahu semua. Dan ini baunya sama. Diajak mau ikut, dikasih bingkisan supaya mau ikut, terus angkut pakai bus. Sampai hafal kan gue! Cuma yang bikin gue kaget adalah ternyata cara kerjanya masih sama persis dengan kesalahan yang sama persis. Yaitu apa? Kagak rapi cara mainnya!” sindir Didi Lionrich.
Ia juga mengungkap bahwa Jokowi tak belajar kesalahan dari masa lalu. “Mereka kok pada nggak nyadar ya udah banyak mantan orang dalam yang sekarang udah di luar barisan. Bukannya pakai strategi lain malah pakai cara yang lama. Gobl*k,” pungkas Didi Lionrich. Postingan mengenai mantan buzzer Jokowi menuai beragam komentar netizen.
Mantan influencernya jokowi buka kedok mengapa rumah jokowi di serbu warga untuk salaman dan selfie 😀😀🫣 pic.twitter.com/DTOWYDOeHi
— bantoro_ (@Boediantar4) February 7, 2025
“Iya, aneh juga sih. Kenapa nggak bicara di seminar atau kampus buat ngisi pensiun ya? Nggak cukup otak kah?” cuit @ar**v_r.
“Kalau mantan ordalnya aja sudah buka suara. Kok ya masih banyak buzzeRp cecunguk dan para jongos masih bersedia memuja dan membela,” sindir @sal**ah**d07.
“Sekarang bongkar-bongkar, padahal dulu sudah nikmati cuannya. Dasar buzzer,” balas @***anda_ma**on.





/data/photo/2025/01/23/6791fccb4af7a.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)