Organisasi: Persis

  • Kabulkan Usulan Buruh, Prabowo Mau Bikin Satgas Urus PHK!

    Kabulkan Usulan Buruh, Prabowo Mau Bikin Satgas Urus PHK!

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto mendapatkan saran dari Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal untuk membentuk Satuan Tugas (Satgas) Khusus mengurus pemutusan hubungan kerja (PHK). Menurutnya, ide Said Iqbal perlu untuk direalisasikan.

    Prabowo meminta para menterinya untuk menindaklanjuti usulan ini dengan melibatkan serikat buruh, akademisi dan pihak-pihak terkait.

    “Idenya Pak Said Iqbal aku akui ini sangat penting. Saya kira, bentuk Satgas PHK, segera! Libatkan pemerintah, serikat buruh, akademisi, libatkan BPJS dan sebagainya,” sebut Prabowo dalam Sarasehan Ekonomi di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (18/4/2025).

    Dia meminta Satgas PHK nantinya akan memetakan semua peluang lapangan kerja yang ada. Para korban PHK di tanah air akan mendapatkan bantuan agar bisa bekerja dan mengembangkan diri lewat Satgas PHK.

    “Dipetakan semua peluang lapangan kerja oleh Satgas PHK. Kita akan link and match dan pemerintah akan bantu. Misalnya, Mentan juga akan rencanakan kita akan lakukan investasi besar di sektor pertanian yang serap 8 juta pekerja,” beber Prabowo.

    “Tolong Menko dan Menteri Ketenagakerjaan tolong ya,” kata Prabowo menginstruksikan menterinya yang juga hadir di tempat yang sama.

    Sebelumnya, KSPI memprediksi badai PHK akan terjadi di Indonesia dengan kemungkinan 50 ribu pekerja jadi korban imbas kebijakan tarif impor tinggi Amerika Serikat. Kalangan buruh mengusulkan ke pemerintah untuk membentuk Satuan Tugas Khusus PHK, yang terdiri dari Kementerian Ketenagakerjaan, kalangan buruh, dan DPR.

    Satgas PHK diharapkan dapat mengantisipasi situasi industri agar tidak melakukan PHK. Bila sialnya PHK tetap terjadi, setidaknya Satgas bisa meminimalisir gejolak yang terjadi. Misalnya saja kepastian hak-hak buruh yang terkena PHK bisa dijamin.

    “Apa yang disarankan oleh Litbang KSPI dan Partai Buruh ke pemerintah? Satu, pembentukan Satgas PHK, jadi satgas ini antisipasi agar bisa nggak, jangan sampai terjadi PHK. Kalau buruh kena PHK pun, Satgas bisa jamin apakah hak-hak buruh dibayar,” papar Said Iqbal dalam konerensi pers, dikutip Minggu (6/4/2025) yang lalu.

    “Satgas PHK ini harus bisa menahan gejolak apabila ada badai PHK, satgas harus antisipasi itu, mudah-mudahan ini bisa direalisir,” bebernya lagi.

    Hari ini, Said Iqbal mengusulkan langsung opsi pembentukan Satgas PHK persis seperti yang dia katakan sebelumnya secara langsung ke Prabowo. Gayung bersambut, Prabowo akan merealisasikan usulan tersebut.

    (acd/acd)

  • Cerita Dongeng Fabel Bahasa Indonesia Keledai dan Zebra, Cocok Dibacakan untuk Anak Sebelum Tidur

    Cerita Dongeng Fabel Bahasa Indonesia Keledai dan Zebra, Cocok Dibacakan untuk Anak Sebelum Tidur

    Cerita Dongeng Fabel Bahasa Indonesia Keledai dan Zebra, Cocok Dibacakan untuk Anak Sebelum Tidur

    TRIBUNJATENG.COM – Inilah dongeng fabel yang cocok dibacakan untuk anak sebelum tidur tentang Keledai dan Zebra.

    Di sebuah hutan, tinggallah seekor keledai. Maxi namanya.

    Maxi bagaikan katak dalam tempurung. Ia tak pernah bersahabat dan mengenal perilaku binatang hutan lainnya.

    Pada suatu hari, Maxi merasa jemu dengan suasana hutan. Ia ingin berjalan-jalan.

    Belum lama berjalan-jalan, ia bertemu dengan seekor binatang yang belum pernah dilihatnya.

    “Selamat pagi, kawan,” sapa Maxi.

    “Lo? Kau mengenalku? Kita, kan, belum pernah bertemu?” tanya Maxi keheranan.

    “Ya memang belum pernah. Tetapi semua zebra bahkan zebra yang masih kecil pun mengenalmu.

    Misalnya kalau di sekolah mereka membuat kesalahan dalam berhitung atau lupa sewaktu menghafal sajak, maka….”

    “Aku tahu! Pasti mereka bilang persis seekor keledai. Betul, kan?” tanya Maxi ketus. Ia merasa terhina.

    “Lalu, kau, siapa namamu?” tanya Maxi.

    “Namaku Zebra! Semua makhluk di hutan ini sangat menghormatiku. Manusia juga menghormatiku.

    Misalnya mereka selalu menyeberang di tempat penyeberangan yang dinamakan zebra cross, seperti namaku,” ujar Zebra dengan sombong.

    Dengan hati sedih keledai meninggalkan teman barunya.

    “Ah, kalau saja aku memiliki garis-garis hitam di tubuhku. Pasti semua makhluk akan mengormati aku juga,” pikir Maxi Keledai.

    Ia lalu berjalan dengan langkah gontai.

    “Hai Keledai, mengapa wajahmu begitu sedih?” sapa seekor kera.

    “Eh, selamat siang, kawan. Aku…,” jawab Maxi gelagapan.

    “Sudahlah! Tenangkan dulu dirimu, baru kau ceritakan kesedihanmu,” kata kera yang terkenal cerdik.

    “O ya, perkenalkan namaku Kera,” sambungnya lagi.

    “Kera, aku sedang berpikir bagaimana caranya agar aku memiliki garis-garis hitam seperti Zebra,” kata Keledai menceritakan kesedihannya.

    “Ha ha ha…. Itu, sih, soal mudah. Kalau kamu mau, aku bisa menolongmu. Tapi, ada syaratnya.”

    “Apa syaratnya? Cepat katakan!” desak Keledai yang sudah tak sabar lagi.

    “Sudah lah! Tenangkan dahulu dirimu, baru kau ceritakan kesedihanmu,” kata Kera yang terkenal cerdik.

    “O ya, perkenalkan, namaku Kera!”

    “Kera, aku sedang berpikir bagaimana caranya agar aku mempunyai garis-garis hitam seperti Zebra,” kata Kekedai menceritakan kesedihannya.

    “Ha ha ha… Itu, sih, soal mudah. Kalau kau mau, aku bisa menolongmu, tapi dengan syarat.”

    “Ya, apa syaratnya? Cepat katakan!” desak Keledai tak sabar lagi.

    “Syaratnya mudah saja. Kau hanya harus menunjukkan padaku kebun pisang yang ada di hutan ini.”

    “Baiklah!”

    Kera lalu mengambil sebuah arang dan mulai menggambar garis-garis hitam di tubuh Maxi keledai.

    Satu jam kemudian, selesailah tugas Kera. Tubuh Maxi sudah bergaris-garis seperti zebra.

    “Sobat, sudah selesai,” kata Kera.

    “Nah, sekarang giliranmu untuk memenuhi permintaanku.”

    Keledai lalu pergi ke sebuah sungai. Di sana ia bercermin di permukaan air.

    “Ah, sekarang semua orang akan menghormati aku. Binatang-binatang lain tidak akan menganggao aku binatang bodoh,” ujarnya dengan puas.

    Keledai lalu mengajak Kera menyeberang sungai. Pohon pisang yang mereka cari, letaknya di seberang sungai.

    Kera yang tak pandai berenang naik ke atas punggung Maxi si Keledai.

    Akan tetapi, apa yang terjadi? Bukankah arang akan luntur jika terkena air?

    Keledai tidak menyadari perubahan itu. Setibanya di seberang, Maxi Keledai kembali bercermin di permukaan air.

    “Uh, Kera penipu? Mana garis-garis hitamku?” tanya Keledai sambil menangis. Ia menendang-nendang Kera.

    Untung di tepi sungai itu ada Burung Hantu yang terkenal arif dan bijaksana.

    Kera lalu mengadukan apa yang sebenarnya terjadi.

    “Keledai, kau tak usah menangis. Garis-garis yang dibuat Kera itu sementara sifatnya.

    Sedangkan garis-garis hitam yang dimiliki Zebra adalah karunia Tuhan, yang tak mungkin hilang.

    Kau tak usah merasa iri karenanya. Bukankah kau juga memiliki keistimewaan?

    Misalnya kau disenangi manusia karena dapat membantu menarik pedati,” ujar Burung Hantu.

    Setelah mendengarkan apa yang disampaikan oleh Burung Hantu, Maxi Keledai menyadari kelebihannya.

    Ia berjanji tidak akan iri lagi.

    (*)

  • Wujudkan Swasembada, APROPI Dukung Upaya Pemerintah Hadirkan Pestisida Terjangkau dan Berkualitas – Halaman all

    Wujudkan Swasembada, APROPI Dukung Upaya Pemerintah Hadirkan Pestisida Terjangkau dan Berkualitas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Saat mendampingi kunjungan kerja Presiden Prabowo Subianto ke Majalengka, Senin (7/4/2025), Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi secara langsung menyampaikan sejumlah persoalan yang tengah dihadapi sektor pertanian di wilayahnya.

    Salah satu keluhan utama yang disuarakan adalah mahalnya biaya pembasmi hama atau pestisida yang ditanggung para petani.

    Yanno Nunuhitu, Ketua Umum Asosiasi Produsen Pestisida Indonesia (APROPI) memberikan tanggapan terkait keluhan Dedi Mulyadi.

    Dirinya mengatakan, tidak dapat dipungkiri bahwa tercapainya swasembada pangan di Indonesia sangat bergantung pada penggunaan pestisida yang tepat dan efektif.

    “Tanpa pestisida, sulit untuk memastikan hasil pertanian yang optimal,” ujar Yanno dalam keterangan yang diterima.

    Menurutnya, penggunaan pestisida di Indonesia diawasi dengan ketat oleh Kementerian Pertanian, yang bertujuan memastikan bahwa semua produk pestisida yang beredar tidak hanya efektif tetapi juga aman bagi manusia, lingkungan, dan ekosistem pertanian.

    “Kami sepenuhnya mendukung pendapat Kang Dedi Mulyadi terkait pentingnya upaya bersama untuk menghadirkan pestisida bermutu dengan harga yang lebih terjangkau bagi para pelaku industri pertanian Indonesia. Hal ini sangat penting agar para petani dapat tetap mendapatkan produk berkualitas dengan harga yang wajar,” katanya.

    Yanno menjelaskan, sebagian besar pestisida yang digunakan di Indonesia masih berasal dari impor.

    Sehingga harga dan ketersediaanya sangat dipengaruhi oleh kebijakan negara produsen. 

    “Ini menjadi tantangan tersendiri bagi sektor pertanian kita. APROPI, sebagai asosiasi produsen pestisida dalam negeri, meminta dukungan serta campur tangan pemerintah agar Indonesia tidak bergantung pada pestisida impor,” ujarnya.

    APROPI menilai, jika langkah ini ini dilakukan akan mengurangi ketergantungan dan membantu mendorong industri pestisida lokal untuk berkembang.

    “Di Jawa Barat, terdapat empat pabrik pestisida milik anggota APROPI yang siap berkolaborasi dengan pemerintah daerah, termasuk Kang Dedi Mulyadi, untuk menghasilkan pestisida yang tidak hanya efektif dan efisien, tetapi juga aman bagi pengguna, konsumen hasil pertanian, serta lingkungan,” katanya.

    Lebih lanjut, APROPI mendukung sepenuhnya gerakan swasembada pangan yang digagas oleh Presiden RI.

    “Kami siap berperan aktif dalam mewujudkan ketahanan pangan Indonesia, 1000 persen,” kata Yanno.

    Diberitakan sebelumnya, Dedi menjelaskan, meski ketersediaan pupuk saat ini sudah lancar, beban berat petani belum terangkat sepenuhnya karena mahalnya biaya pembelian pestisida.

    Menurutnya para petani, harus mulai menyemprot lahan sejak sebelum masa tanam untuk mengendalikan hama seperti keong.

    “Biaya paling tinggi justru datang dari kebutuhan akan obat-obatan, karena sejak sebelum tanam sudah harus disemprot. Saya sendiri petani, dan tahu persis kondisinya,” kata Dedi di hadapan Presiden.

    Dia menambahkan bahwa dalam kurun dua bulan masa tanam hingga panen, penyemprotan harus dilakukan hampir setiap dua hari sekali.

    Jenis hama pun beragam, sehingga petani tak cukup membeli satu jenis pestisida saja.

    “Hama datang silih berganti. Baru hilang, datang lagi. Ini yang membuat biaya makin tinggi,” jelasnya.

  • Eks Agen CIA Klaim Tahu Lokasi Tabut Perjanjian yang Disebutkan dalam Alkitab

    Eks Agen CIA Klaim Tahu Lokasi Tabut Perjanjian yang Disebutkan dalam Alkitab

    GELORA.CO – Seorang mantan agen Dinas Intelijen Pusat Federal Amerika Serikat (CIA) telah mengklaim bahwa ia tahu persis di mana Ark of Covenant atau Tabut Perjanjian, yang disebutkan dalam Allkitab itu sebenarnya berada.

    Tabut Perjanjian adalah kotak kayu berhias emas yang konon merupakan peti penyimpanan dan relik keagamaan yang dianggap sebagai objek paling suci oleh orang Bani Israil. Dalam Kitab Keluaran disebutkan bahwa Tuhan memerintahkan Nabi Musa untuk membuat peti ini selama 40 hari tinggal di Gunung Sinai.

    Mayor Ed Dames bekerja untuk CIA sebagai mata-mata sepanjang 1980-an dan mengatakan bahwa ia tahu di mana Tabut Perjanjian itu sebenarnya berada.

    Dames bahkan mengklaim bahwa ia tidak hanya tahu di mana lokasinya, tetapi juga bahwa ia adalah bagian dari program rahasia Angkatan Darat AS yang menggunakan orang-orang yang dikenal sebagai ‘pemantau jarak jauh’ untuk mengungkap informasi tentang objek atau orang dari masa lalu.

    Berbicara kepada MailOnline, Dames membagikan dokumen yang menyatakan bahwa dia terlibat dalam proyek Stargate, yang berlangsung dari 1977 hingga 1995, saat proyek itu dihentikan. Dia diduga sebagai salah satu ‘pengamat jarak jauh’, dan ia membantu melacak lokasi Tabut itu di dunia.

    Ia mengklaim bahwa benda itu berada di dalam Gua Leluhur, yang terletak di Hebron, Tepi Barat.

    Menurut kepercayaan Kristen, Yahudi, dan Islam, di sinilah beberapa tokoh yang disebutkan dalam kitab suci seperti Nabi Ibrahim, Ishak, dan Yakub dimakamkan.

    Disebutkan dalam Alkitab bahwa Tabut Perjanjian yang dibangun Bani Israil berbentuk peti sebagai peti emas. Tabut ini dibuat tak lama setelah orang-orang Bani israil melarikan diri dari Mesir pada abad ke-13 SM.

    Lebih lanjut diyakini bahwa Nabi Musa meletakkan Sepuluh Perintah di peti tersebut, yang menurut para sejarawan disimpan di Ruang Mahakudus, ruang terdalam di Kuil kuno Yerusalem, tetapi saat Yerusalem dijarah Babilonia pada 586 SM, Tabut tersebut menghilang.

    Penglihatan Jarak Jauh

    Dames mengklaim bahwa kekuatan pikirannya, yang katanya ia ajarkan kepada orang lain untuk digunakan juga, membimbingnya ke ‘sejenis terowongan batu’. Ia mengatakan bahwa ia masih mengajarkan orang lain ‘penglihatan jarak jauh’, karena ia menggunakan ‘kemampuannya’ terutama untuk mencari anak-anak yang hilang.

    “Saya berada di dalam tempat yang gelap, dan saya merasa sangat tidak aman karena ada perasaan yang tidak dapat saya gambarkan. Tidak pernah merasakannya sebelumnya, dan itu membuat saya takut,” katanya berbicara tentang pencarian Tabut yang hilang itu kepada Mail Online.

    “Saya berada di dalam semacam terowongan batu, dan ada sebuah objek, dan objek itu berbentuk kotak dan berat serta padat,” jelasnya.

    “Gelap, saya masih sedikit gelisah, tetapi saya masih dapat mengendalikan alam bawah sadar saya.

    “Ide-ide konkret yang terkait dengan target adalah struktur kotak,” kata mantan agen CIA tersebut.

    Ia kemudian merasakan sebuah ‘relik suci’ dan akan menyelidiki detail tentang bagaimana benda itu muncul, mencatat bahwa itu adalah ‘alkitabiah’.

    Menurutnya, sesi penglihatan jarak jauh kedua membuatnya mengklaim bahwa benda itu berada di Gua Leluhur. Dames berkata bahwa ketika menjadi bagian dari program Stargate, ia ditugaskan menjadikan Tabut itu sebagai target selama pelatihan.

    Tak Ada Bukti Konkret

    Sebuah dokumen CIA yang tampaknya muncul kembali mengungkapkan apa yang ditemukan dalam latihan pada tahun 1988, yang menyatakan bahwa pelatihan itu berlokasi di Timur Tengah.

    Dames mengklaim bahwa ia memasuki ‘kondisi kesadaran yang berubah’ untuk menemukan targetnya, menggunakan kelima indranya.

    Pada tahun 90-an, LA Times melaporkan bahwa ‘paranormal’ dapat menjadi berharga bagi mereka, menghabiskan jutaan dolar untuk mendatangkan mereka.

    Saat ini tidak ada bukti konkret yang menunjukkan bahwa Tabut itu pernah ada, dan meskipun Dames mengklaim bahwa itu nyata dan berada di Tepi Barat, tidak seorang pun diizinkan memasuki gua-gua kuno ini, yang berarti lokasinya mungkin tidak akan pernah dapat diverifikasi.

  • Tarif Listrik Naik 2 Kali Lipat! PT PLN Ngeles

    Tarif Listrik Naik 2 Kali Lipat! PT PLN Ngeles

    GELORA.CO – Warganet +62 mengeluhkam kenaikan biaya tarif listrik pada awal April 2025 ini. Sebagian warganet kaget nilai yang harus dibayarkan pada listrik pasca bayar naik hingga 2 kali lipat.

    Hal ini tengah ramai menjadi perbincangan di media sosial, salah satunya X alias Twitter. Banyak warga pengguna listrik pascabayar mengeluhkan harga yang harus dibayarnya atas pemakaian bulanan mereka.

    Akun X @SeputarTe****** mengumpulkan sejumlah keluhan warganet. Akun tersebut memulai dengan cuitan yang menanyakan keluhan dalam membayar tagihan listrik pada April 2025.

    Salah satu keluhan muncul dari nama pengguna @bosleb***. Dia menyampaikan tagihan listrik yang harus dibayarkan mencapai sekitsr Rp 700 ribu dengan daya listrik 2.200 VA. Angka itu dipandang lebih tinggi ketimbang waktu normal dan di luar masa diskon tarif listrik periode Januari-Februari 2025.

    “Aku tiba lonjak jadi 700 rb.. 2200..waktu januari februari 250 rban..harusnya sih 500 rb kalau tarif kembali normal, tpi kog mlaah jadi 700rb, apa krn ac blum kecuci yah jdi dia kerja extra..,” tulisnya, dikutip Monitorindonesia.com, Senin (7/4/2025).

    Warganet dengan nama pengguna @kpten****. Dia mengeluh harus membayar tagihan listrik hingga Rp 230 ribu. Pada masa diskon, dia hanya membayar sekitar Rp 75 ribu dengan pemakaian normal.

    “Ih iya betul, kemarin waktu dpt potongan 50% aku cuma bayar 75k an brarti kalo full kan sekitar 150 aja. Tp bulan ini 230k, naik dikit sih tapi kerasa weh kalo diatas 200 mah, padahal pemakaian sama aja kaya bulan” sebelumnya huft,” katanya.

    Sedangkan warganet lainnya menanggap tidak ada sesuatu yang berlebihan. Sebagian menyadari kalau pembayaran tagihan listrik kembali ke tarif normal setelah 2 bulan mendapat diskon 50 persen.

    Pengguna @snvi**** mengunggah grafik tagihan listriik bulanannya. Terlihat ada penurunan bayar pada pemakaian Januari-Februari yang dibayar Februari-Maret 2025 dengan biaya Rp 370-414 ribu.

    Namun, pada pembayaran April 2025 melonjak ke Rp 778 ribu. Angka ini tidak jauh berbeda dengan pembayaran yang dilakukannya untuk periode November 2024 hingga Januari 2025 sekitar Rp 780-800 ribu.

    Pengguna lainnya, @gajah**** juga menunjukkan tren yang serupa. Menurutnya, saat ini pembayaran tarif listrik kembali ke normal.

    “Punyaku mirip-mirip kwh nya sama bulan sebelumnya, apa karena bayarnya persis di tgl 1 ya jadi ga beda jauh sama sblm diskon 50%?,” cuitnya.

    PLN Ngeles

    PT PLN (Persero) menegaskan bahwa tidak ada perubahan tarif listrik setelah berakhirnya diskon 50 persen. Kenaikan tagihan listrik pascabayar yang dialami sebagian pelanggan dinilai akibat peningkatan konsumsi listrik.

    Vice President Komunikasi Korporat PLN, Grahita Muhammad, menyampaikan bahwa besaran tagihan listrik mengacu pada pola penggunaan masing-masing pelanggan.

    “Adanya lonjakan tagihan listrik bisa disebabkan oleh pola pemakaian listrik yang meningkat,” kata Grahita dikutip pada Senin (7/4/2025).

    Lantas dia menyarankan para pelanggan untuk mengecek penggunaan listrik mereka secara berkala melalui aplikasi PLN Mobile. “Bagi pelanggan pascabayar yang ingin mengetahui riwayat penggunaan listriknya dapat mengaksesnya di aplikasi PLN Mobile,” katanya.

    Grahita menambahkan bahwa masa diskon tarif listrik telah berakhir pada 1 Maret 2025. Dengan demikian, tarif yang berlaku saat ini kembali ke tarif normal.

    “Per tanggal 1 Maret 2025 atau setelah berakhirnya periode diskon tarif listrik 50 persen, maka tarif listrik kembali normal sesuai penetapan Pemerintah. Untuk triwulan kedua 2025 ini, tarif listrik tetap tidak mengalami perubahan,” jelas Grahita.

    Seperti diketahui, program diskon listrik 50 persen yang telah dinikmati masyarakat Indonesia selama dua bulan telah resmi berakhir per Sabtu 1 Maret 2025. Dengan berakhirnya diskon ini maka tagihan listrik di awal April untuk pemakaian Maret akan kembali normal. Diskon ini diberikan sebelumnya selama 2 bulan yaitu Januari dan Februari. Diskon listrik yang diberikan sebesar 50 persen.

  • Sampai Kapan Puasa Syawal 1446 Hijriah Tahun 2025? Haruskah Berurutan? Simak Niat dan Ketentuannya – Halaman all

    Sampai Kapan Puasa Syawal 1446 Hijriah Tahun 2025? Haruskah Berurutan? Simak Niat dan Ketentuannya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sampai kapan puasa syawal 1446 Hijriah/2025? Apakah harus dikerjakan secara berurutan?

    Diketahui saat ini umat muslim telah memasuki bulan Syawal 1446 Hijriah.

    Di bulan Syawal ini umat muslim dianjurkan untuk melaksanakan puasa sunnah syawal.

    Puasa sunah ini biasanya dilaksanakan selama 6 hari di bulan Syawal, bisa secara berturut-turut maupun tidak.

    Keutamaan menjalankan puasa Syawal terdapat dalam hadits yang diriwayatkan Muslim, berasal dari Abu Ayyub Al Anshori yang pernah mendengar sabda Nabi Muhammad SAW.

    “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR Muslim).

    Hadis yang menjadi dalil utama pelaksanaan puasa sunah Syawal dapat dilihat dari Abu Ayyub Al Anshori. Berdasarkan riwayat tersebut, puasa sunah Syawal dikerjakan selama 6 hari lamanya.

    Sementara berdasarkan Kemenag RI, menurut penjelasan Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani dalam kitab Nihayatuz Zain, puasa Syawal dimulai pada tanggal 2 Syawal.

    Hal ini sesuai dengan hadits yang mengatakan bahwa puasa sunah Syawal dianjurkan dilakukan enam hari persis setelah Hari Raya Idul Fitri.

    Atau untuk tahun ini Idul Fitri pada 31 Maret 2025 atau 1 Syawal 1446 H.

    Artinya, puasa Syawal dimulai pada tanggal 2 Syawal 1446 H.

    Apabila kita konversi tanggal 2 Syawal 1446 H ke dalam kalender Masehi, maka puasa Syawal dimulai sejak, Selasa, 1 April 2025.

    Pelaksanaannya paling utama dikerjakan berurutan selama 6 hari, yakni mulai tanggal 2-7 Syawal.

    Namun, Syekh Ibnu Hajar al-Haitami dalam  Tuhfatul Muhtaj fi Syarhil Minhaj berpendapat bahwa puasa Syawal dapat dilakukan secara terpisah, tidak harus berturut-turut, dengan memilih enam hari yang sesuai kenyamanan dan kesempatan dalam bulan Syawal, mengutip baznas.go.id.

    Oleh karena itu, seseorang diperkenankan melaksanakan puasa Syawal, misalnya tiap hari Senin dan Kamis, melewati tanggal 13, 14, 15, dan seterusnya selama masih berada di bulan Syawal.

    Seandainya seseorang berniat puasa Senin-Kamis atau puasa ayyamul bidl (13,14, 15 setiap bulan hijriah), ia tetap mendapatkan keutamaan puasa Syawal sebab tujuan dari perintah puasa rawatib itu adalah pelaksanaan puasanya itu sendiri terlepas apa pun niat puasanya.

    Dijelaskan juga puasa sunnah tersebut dapat dilakukan selama bulan Syawal yakni sampai hari Senin, 28 April 2025.

    Bisakah menggabungkan puasa syawal dengan puasa Senin Kamis?

    Adapun, mengenai puasa Senin dan Kamis, dalam sejumlah riwayat disebutkan bahwa puasa tersebut adalah puasa sunnah yang ditunggu-tunggu Rasulullah SAW. Beliau mengerjakannya dengan sungguh-sungguh.

    Dari Aisyah RA, ia mengatakan:

    “Rasulullah SAW sangat antusias dan bersungguh-sungguh dalam melakukan puasa pada hari Senin dan Kamis.” (HR Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, Imam Ahmad)

    Lantas dalam  pelaksanaannya,  puasa enam hari bulan Syawal bisa bertepatan dengan hari Senin dan hari Kamis, mengutip kemenag.go.id.

    Dalam keadaan demikian, apakah boleh berniat puasa Syawal sekaligus berniat puasa hari Senin atau hari Kamis?

    Menurut para Ulama, menggabungkan niat puasa Syawal dengan niat puasa hari Senin atau hari Kamis hukumnya adalah boleh dan sah.

    Ini disebabkan karena puasa Syawal dan puasa hari Senin atau hari Kamis memiliki kesamaan dalam jenis dan bentuk ibadahnya, yaitu keduanya sama-sama berupa ibadah puasa sunnah. 

    Sehingga keduanya boleh digabung dan dilakukan secara bersamaan.

    Syaikh Abu Bakar Syatha dalam Kitab I’anatut Thalibin mengatakan, seseorang yang berniat menggabungkan dua puasa sunnah, maka dia mendapatkan keduanya. Ia mengibaratkan hal ini seperti bersedekah kepada keluarga yang niat sedekah dan silaturahmi.

    “Ketahuilah terkadang ditemukan dua sebab dalam puasa, seperti puasa Arafah atau Asyura bertepatan dengan hari Senin atau Kamis, atau hari Senin atau Kamis bertepatan dengan puasa enam hari Syawal. Dalam keadaan ini, sangat dianjurkan berpuasa untuk menjaga dua sebab tersebut. Jika seseorang berniat melakukan keduanya, maka dia mendapatkan keduanya” jelasnya.

    Niat Puasa

    Berikut bacaan niat puasa sunah Syawal dan puasa sunah Senin Kamis atau menggabungkan keduanya. 

    Untuk membaca niatnya, adalah dengan membaca niat puasa Syawal sekaligus Senin Kamis secara bergantian. 

    Niat Puasa Syawal

    ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺻَﻮْﻡَ ﻏَﺪٍ ﻋَﻦْ ِﺳﺘَﺔٍ ِﻣﻦْ ﺷَﻮَﺍﻝٍ ﺳُﻨَﺔً ِﻟﻠَﻪ ﺗَﻌَﺎﻟَﻲ

    Nawaitu Shauma Ghadin ‘Ansittatin Min Syawaali Sunnatan Lillaahi Ta’aalaa.

    Artinya: “Aku niat berpuasa sunnah 6 Hari bulan Syawal karena Allah Ta’ala.”

    Niat Puasa Senin

    نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

    Nawaitu sauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi ta’ala. Saya niat puasa hari Senin, sunah karena Allah ta’ala.

    Artinya: “Saya niat puasa sunnah hari Senin, sunnah karena Allah Taala.”

    Niat Puasa Kamis

    نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

    Nawaitu sauma yaumal khomiisi sunnatan lillahi ta’ala.

    Artinya: “Saya niat puasa sunnah hari Kamis, sunnah karena Allah Taala.”

    (Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

  • 7
                    
                        Palu Godam Trump dan Krisis Multidimesi Indonesia
                        Nasional

    7 Palu Godam Trump dan Krisis Multidimesi Indonesia Nasional

    Palu Godam Trump dan Krisis Multidimesi Indonesia
    Antropolog, Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember
    SAAT
    terjadi krisis rupiah pada akhir 1997 (lalu diikuti krisis politik yang menjatuhkan Orde Baru pada 1998), kita menuduh George Soros, pelaku bisnis keuangan berkebangsaan Amerika Serikat (AS), sebagai biang keladi.
    Aksi Soros dianggap sebagai penyebab mata uang Indonesia dan sejumlah negara di Asia Tenggara terguncang.
    Mingguan Forum Keadilan No. 9 Tahun VI, 11 Agustus 1997, misalnya, menurunkan dua laporan. Laporan pertama berjudul “Spekulan Beraksi, Rupiah pun Diuji” (hlm. 88). Kedua berjudul “Soros, Si ‘Perampok’ Dermawan” (hlm. 89).
    Kedua tulisan membicarakan Soros dan aksi-aksinya sehingga mata uang Indonesia merosot tajam.
    Apakah menjelang paruh 2025 nanti,
    Donald Trump
    , Presiden AS, akan menjadi tertuduh sebagaimana Soros dulu? Tertuduh apa? Tertuduh sebagai biang keladi krisis multidimensi Indonesia dengan segala risikonya.
    Sebagaimana dilaporkan berbagai media massa, Donald Trump telah mengumumkan kebijakan tarif yang disebutnya “Hari Pembebasan” (
    Liberation Day
    ) pada 2 April 2025.
    Tentu saja pembebasan dari sudut pandang AS. Bukan sudut pandang sejumlah negara yang disebut Trump.
    Pengumuman Trump itu persis saat kita sedang cuti bersama dalam rangka perayaan Lebaran. Kita pun sedang asyik membicarakan suasana Lebaran para elite politik di Tanah Air, saling puji antarelite.
    Sudah lazim di Indonesia, Lebaran diisi tradisi “open house” elite politik: rakyat mengantre untuk bersalaman dengan pemimpinnya, mantan anak buah mendatangi kediaman mantan bosnya, dan sebagainya. Secara antropologis, tradisi Lebaran memang berfungsi integrasi sosial.
    Namun, masalahnya, realitas sosial yang kita hadapi terlampau keras untuk dipulihkan dengan pendekatan simbolik-kultural semata. Realitas sosial membutuhkan aksi nyata, bukan pantas-pantasan, bukan pemerah bibir.
    Lalu, apakah kebijakan tarif Presiden Trump akan berpengaruh serius pada realitas sosial sebagaimana tindakan Soros dulu? Seberapa gawat kebijakan Trump itu bagi Indonesia?
    Tajuk
    Kompas
    (04/04/2025) menyebut kebijakan tarif Trump sebagai “palu godam Presiden Trump”. Metafor yang juga saya pinjam untuk judul tulisan ini memberi kesan besar dan berat sekali dampak yang ditimbulkannya.
    Bahkan, menurut Profesor Mari Pangestu, Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional, kebijakan Trump itu merupakan bentuk proteksionis terbesar sejak tahun 1930-an, saat perang dagang terjadi menjelang “Depresi Besar” (
    Kompas
    , 04/04/2025).
    Sejarah mencatat, krisis ekonomi dunia pada 1930-an, akhirnya mengantarkan Perang Dunia II.
    Sebagian dunia, termasuk Indonesia, saat itu masih di bawah pemerintah kolonial. Keadaan rakyat jajahan semakin sengsara.
    Produksi perkebunan yang menjadi andalan pemerintah kolonial mengalami penurunan tajam akibat krisis ekonomi dunia. Rakyat jajahan bertambah terpukul.
    Menurut catatan Kartodirdjo dan Djoko Suryo (1994), mahaguru sejarah dari UGM, pemerintah Hindia-Belanda menerapkan politik “pengetatan”, di antaranya dengan menurunkan upah kerja. Akibatnya, pendapatan rakyat merosot tajam sampai pada tingkat subsistensi.
    Rakyat lalu menggambarkan keadaan waktu itu dengan sebutan zaman “meleset”, pelesetan dari kata “malaise”.
    Namun, meski rakyat merasakan zaman “meleset”, tidak bisa dipungkiri bahwa hubungan antara pemerintah Hindia-Belanda dan rakyat adalah hubungan antara penjajah dan terjajah. Zaman “meleset” lalu dimaknai pula sebagai kesadaran baru.
    Kondisi objektif (keadaan zaman) membuahkan kondisi subjektif (kesadaran baru) rakyat jajahan. Begitulah dialektika tanah jajahan pada zaman “meleset”. Ujungnya, pertumbuhan dan perluasan pergerakan nasional untuk kemerdekaan Indonesia.
    Lalu, apa hubungannya dengan palu godam Trump? Inti kebijakan tarif Presiden Trump, sejumlah negara, juga Indonesia, akan dikenai tarif, karena dinilai telah merugikan AS.
    Selain dikenakan tambahan bea masuk sebesar 10 persen, yang berlaku mulai 5 April, negara-negara yang oleh Trump dianggap sebagai ”the worst offenders” akan dikenai tarif lebih tinggi mulai 9 April. Negara-negara tersebut sebagian besar dari Uni Eropa dan Asia.
    Trump memandang, sejumlah negara mitra dagang AS telah mengambil keuntungan. Menurut Trump, saatnya negara-negara mitra dagang AS itu membayar balik melalui kenaikan tarif.
    Indonesia dikenai tarif 32 persen. Dua negara ASEAN, yakni Thailand dan Vietnam, dikenai tarif lebih tinggi, masing-masing 36 persen dan 46 persen.
    Kebijakan Trump itu, menurut tajuk
    Kompas
    (04/04/2025), mirip dengan upaya AS terhadap negara-negara Eropa terkait pertahanan.
    AS menggertak Eropa agar menambah belanja pertahanan demi kepentingan NATO. AS menilai dirinya terlalu banyak memberi kepada Eropa dalam belanja pertahanan.
    Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor Indonesia ke AS sepanjang 2024 mencapai 27,6 miliar dollar AS, sedangkan impor dari AS sebesar 10,4 miliar dollar AS.
    Indonesia surplus sebesar 17,2 miliar dollar AS. Surplus itu dilihat Trump sebagai alasan untuk menaikkan tarif.
    Tentu saja kebijakan Trump itu menghebohkan. Dampak bagi Indonesia akan sangat terasa. Sektor ekspor dinilai sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.
    Ekspor utama Indonesia ke pasar AS meliputi alat elektronik, tekstil dan produk tekstil, alas kaki, udang dan juga produk kayu (
    Kompas
    , 04/04/2025).
    Di sektor alas kaki, misalnya, lebih dari 45 persen ekspor ditujukan ke pasar AS. Sektor ini menyerap sekitar 3,6 juta tenaga kerja, dengan konsentrasi industri di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
    Tanda-tanda kita akan memasuki zaman “meleset” lagi?
    Sungguh berat buat Indonesia. Saya membayangkan betapa pusing Presiden Prabowo sebagai pemimpin pemerintahan. Ibarat “jatuh terhimpit tangga”, Presiden Trump berpeluang tertuduh sebagai biang keladi, serupa Soros dulu, bila kita benar-benar jatuh lalu terhimpit tangga.
    Tak ada cara lain, pemerintahan Presiden Prabowo harus bekerja lebih keras lagi. Tenaga, pikiran dan hatinya. Jangan biarkan palu godam Trump membuat kita jatuh terhimpit tangga.
    Kita butuh kejujuran dan keterbukaan. Bukankah sebelum palu godam Trump diumumkan, kita sesungghnya sudah jatuh duluan?
    Keadaan jatuh itu dirumuskan oleh para mahasiswa dengan sebutan “Indonesia Gelap”. Bila diuraikan tentu banyak hal mengisi tesis “Indonesia Gelap”.
    Memang dibantah oleh pejabat pemerintah, tapi dengan retorika sinis: “Kau yang gelap”. Bukan dengan fakta dan retorika yang masuk akal.
    Lalu, disusul Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot. Nilai rupiah terhadap dollar AS juga merosot mendekati angka Rp 17.000 per dollar AS. Pelemahan daya beli pun tak terhindarkan.
    Krisis ketenagakerjaan juga menghadang sejalan dengan semakin melambatnya perekonomian. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) menjadi momok belakangan ini.
    Hidup rakyat semakin berat. Di kalangan kelas menengah, sudah muncul pernyataan “makan tabungan”.
    Tanda-tanda hidup semakin sulit juga tercermin dari penurunan jumlah pemudik Lebaran 2025. Menurut Kementerian Perhubungan, jumlah pemudik Lebaran 2025 turun 24 persen.
    Penurunan jumlah pemudik mengindikasikan pendapatan yang dibelanjakan menyusut, terutama pada kelompok menengah ke bawah.
    Hal itu, saya kira, linier dengan maraknya PHK akhir-akhir ini. Linier pula dengan kebijakan “efisiensi” pemerintah, sehingga banyak kegiatan ekonomi terpaksa dibatalkan.
    Pada zaman “meleset” dikenal politik “pengetatan”, kini kebijakan “efisiensi”. Boleh jadi keduanya tak jauh berbeda. Kehidupan rakyat bertambah sengsara dari sebelumnya.
    Sementara itu, pemerintah dan pejabatnya tampak asyik dengan kepentingan sendiri. Mereka pongah dengan pandangan dan kebenaran sendiri.
    Keluh kesah rakyat terkesan diremehkan. Rakyat dibiarkan hidup sendirian bersama kecemasan dan pesimismenya.
    Pemerintah dan pejabatnya juga cenderung reaksioner dan ketus menanggapi kritik publik. Bukan menghadirkan ketenangan buat rakyat, melainkan malah terkesan “menantang” (orang Jawa menyebut “ngece”, “njarak”). Akibatnya, relasi konfliktual keduanya justru menajam.
    Pada sisi lain, penanganan isu korupsi yang kronis di Indonesia juga belum menunjukkan kemajuan yang berarti. Kita baru disuguhi penangkapan sejumlah pejabat yang diduga korup dan nilai korupsi yang membuat kita geleng-geleng kepala. Itu pun ditengarai hanya pejabat pinggiran dan terkesan tebang pilih. Tak ada efek jera.
    Pemerintah dan DPR ternyata malah mendahulukan pengesahan revisi UU TNI (meski mengundang penolakan sejumlah kalangan) daripada pengesahan undang-undang perampasan aset.
    Padahal, undang-undang perampasan aset dinilai banyak pihak sebagai salah satu instrumen penting pemberantasan korupsi.
    Singkat kata, Indonesia sesungguhnya sedang didera krisis multidimensi. Antarbidang kehidupan saling terkait dan memperburuk satu sama lain.
    Di tengah krisis multidimensi itu, palu godam Trump berpotensi besar membuat kita jatuh terhimpit tangga. Palu godam Trump potensial sekali membuat krisis multidimensi semakin mendalam.
    Tak ada cara lain, secara internal pemerintah harus mengubah secara radikal pendekatan kepada rakyat. Pemerintah harus menjauhi hal-hal yang menajamkan relasi konfliktual dengan rakyat, baik kebijakan maupun perilaku dan tutur kata pejabatnya.
    Sembari secara eksternal menguatkan kerja sama di antara negara-negara menengah guna melepas ketergantungan kepada kekuatan besar. Metafor palu godam untuk kebijakan tarif Trump sekaligus merefleksikan ketergantungan yang besar kepada pasar AS.
    Namun, ikhtiar secara eksternal itu tak mungkin bisa segera dipetik buahnya. Karena itu, ikhtiar secara internal menjadi kunci. Keteladanan pemimpin Indonesia pada hari-hari ini amat sangat penting, sangat-sangat dibutuhkan.
    Palu godam Trump niscaya bisa dilemahkan dengan jiwa besar pemimpin yang mau menyatu dengan pikiran dan perasaan rakyat.
    Niscaya rakyat bersedia menerima keadaan apapun tatkala para pemimpin bersedia membersamainya.
    Meminjam Bung Karno, rakyat membutuhkan pemimpin yang setia kepada sumbernya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Arus Balik di Stasiun Bandung dan Kiaracondong Meningkat, Puncaknya Diperkirakan Besok

    Arus Balik di Stasiun Bandung dan Kiaracondong Meningkat, Puncaknya Diperkirakan Besok

    JABAR EKSPRES — Arus balik Lebaran mulai menunjukkan peningkatan di wilayah PT KAI Daop 2 Bandung. Per Sabtu (5/4/2025) jumlah penumpang yang datang ke Bandung lebih tinggi dibanding mereka yang berangkat dari kota ini.

    Humas PT. KAI Daop 2 Bandung, Kuswardoyo, lonjakan penumpang sudah terjadi saat ini, tercatat mencapai nyaris 10.000 penumpang yang bertolak dari Bandung maupun sebaliknya.

    “Jumlah penumpang hari ini yang berangkat dari Stasiun Bandung ada 6.133 penumpang, sedangkan yang datang mencapai 7.077 penumpang,” ungkap Kuswardoyo saat dikonfirmasi Jabar Ekspres, Sabtu (5/4) sore.

    Hal serupa juga terlihat di Stasiun Kiaracondong, sebanyak 3.084 penumpang tercatat berangkat, sementara yang datang mencapai 4.965 penumpang.

    BACA JUGA: Pemkot Bandung Kecolongan, Pungli di Bonbin Masih Terjadi!

    Dia merincikan, dihitung sejak hari pertama Lebaran, 31 Maret 2025, hingga hari ini, tercatat 61.005 penumpang telah berangkat dari Stasiun Bandung, dan 66.606 penumpang tiba di sana.

    Masih berdasarkan catatan pihaknya, sementara arus balik di Stasiun Kiaracondong, total keberangkatan mencapai 26.573 penumpang dan kedatangan 26.022 penumpang.

    Menurut Kuswardoyo, puncak arus balik diperkirakan terjadi pada Minggu (6/4/2025). Namun ia menekankan bahwa prediksi ini masih bisa berubah, mengingat tren mudik dan balik tahun ini tidak persis sama dengan tahun-tahun sebelumnya.

    BACA JUGA: Pungli di Bandung Zoo, Pengunjung: Masker dan Parkir Seharga Es Kopi

    “Sejauh ini kemungkinan masih akan berubah melihat tren mudik dan balik yang berbeda dari tahun sebelumnya,” pungkasnya.

  • Ngeri-ngeri Sedap! Ini Dampak Rupiah Melemah Gegara Kebijakan Tarif Trump

    Ngeri-ngeri Sedap! Ini Dampak Rupiah Melemah Gegara Kebijakan Tarif Trump

    Jakarta: Nilai tukar rupiah akhir-akhir ini terasa makin ringkih, apalagi kalau dibandingkan dengan dolar Amerika Serikat (AS). 
     
    Nah, salah satu penyebab yang bisa bikin rupiah makin lemah datang dari kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump, yang dikenal dengan sebutan Reciprocal Tariff alias tarif resiprokal.
     
    Pada penutupan perdagangan kemarin, mengacu data Bloomberg, rupiah berada di posisi Rp16.652,5 per dolar. Sedangkan berdasarkan Yahoo Finance, rupiah berada di level Rp16.554 per USD.

    Apa sih sebenarnya dampak dari melemahnya rupiah? Dan kenapa kebijakan tarif Trump bisa bikin rupiah kepanasan? kita akan siman di artikel ini.

    Apa itu kebijakan tarif resiprokal?
    Kebijakan tarif resiprokal adalah aturan perdagangan yang intinya jika negara lain memberlakukan tarif tinggi pada barang dari AS, maka AS akan melakukan hal yang sama terhadap barang dari negara tersebut.
     
    Kebijakan ini bisa bikin harga barang-barang impor di AS termasuk dari negara berkembang seperti Indonesia jadi lebih mahal. Efek dominonya? Bisa memicu inflasi di AS.
     

    Kenapa inflasi di AS bisa bikin rupiah melemah?
    Melansir Antara, Sabtu, 5 April 2025, menurut Ekonom Indef Fadhil Hasan, inflasi di AS bisa bikin bank sentral mereka, alias The Fed, menaikkan suku bunga.
     
    Kalau suku bunga di AS naik, maka investor global cenderung lari ke aset-aset yang lebih aman dan menguntungkan, seperti obligasi pemerintah AS. Akibatnya, modal yang tadinya parkir di negara berkembang kayak Indonesia bakal keluar alias terjadi capital outflow.
     
    “Untungnya kan sekarang ini kita masih libur, sehingga kita belum mengetahui secara persis setelah adanya kebijakan ini, dalam short term itu gimana dampaknya terhadap nilai tukar rupiah itu, walaupun kemarin kita mengetahui bahwa memang ada sedikit pelemahan, walaupun kemudian katanya kemarin itu ada sedikit menguat kembali,” ucap dia.
    Kalau rupiah melemah, apa dampaknya buat kita?
    Beberapa hal yang kamu harus ketahui jika rupiah terus melemah:

    Harga barang impor naik

    Gadget, barang elektronik, bahkan bahan baku industri yang diimpor bakal makin mahal.

    BBM bisa ikut naik

    Karena Indonesia masih impor minyak, pelemahan rupiah bisa bikin biaya impor BBM naik, dan ini bisa bikin harga jual BBM di dalam negeri ikut naik.

    Utang pemerintah dan swasta membengkak

    Utang dalam dolar otomatis jadi lebih mahal saat dibayar dengan rupiah yang nilainya turun.

    Bisa picu inflasi domestik

    Barang-barang kebutuhan sehari-hari yang ikut naik harganya bisa bikin inflasi melonjak.

    Tertekan dari segala arah

    Fiskal, defisit anggaran, hingga neraca perdagangan bisa kena imbas. Ekonomi bisa makin berat kalau tidak diantisipasi dengan baik.
     
    Kebijakan ekonomi global, sekilas terlihat jauh, tapi dampaknya bisa terasa sampai ke kantong kita. Melemahnya rupiah itu bukan sekadar angka tapi menyangkut daya beli, biaya hidup, hingga nasib utang negara.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Tarif Resiprokal AS Berpotensi Bikin Kurs Rupiah Terdepresiasi

    Tarif Resiprokal AS Berpotensi Bikin Kurs Rupiah Terdepresiasi

    JAKARTA – Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Fadhil Hasan menganggap kebijakan tarif resiprokal (Reciprocal Tariff) Amerika Serikat (AS) berpotensi membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terdepresiasi.

    “Untungnya kan sekarang ini kita masih libur, sehingga kita belum mengetahui secara persis setelah adanya kebijakan ini, dalam short term itu gimana dampaknya terhadap nilai tukar rupiah itu, walaupun kemarin kita mengetahui bahwa memang ada sedikit pelemahan, walaupun kemudian katanya kemarin itu ada sedikit menguat kembali,” katanya dilansir ANTARA, Jumat, 4 April.

    Dengan adanya kebijakan ini, lanjut Fadhil, maka harga produk impor yang dijual di Amerika semakin mahal dan dapat memicu inflasi. Sebagai respon atas keadaan tersebut, Federal Reserve (The Fed) kemungkinan bakal menaikkan atau menahan diri tidak menurunkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi.

    Apabila ada tekanan terhadap inflasi AS yang dibarengi dengan kenaikan suku bunga The Fed, maka bisa menyebabkan capital outflow dari negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, karena obligasi AS menjadi lebih menarik bagi investor.

    “Ini yang kemudian saya kira menyebabkan terjadinya depresiasi lebih lanjut daripada nilai tukar rupiah kita..itu kan spillover-nya kemana-mana, kepada hutang, kepada fiskal kita, dan seluruhnya. Jadi, saya kira selain dampak perdagangan, tapi juga dampak terhadap depresiasi nilai tukar rupiah dan yang lainnya itu juga perlu kita antisipasi,” ungkap dia.

    Dalam sisi perdagangan, dia menganggap dampak tarif resiprokal AS terhadap Indonesia cenderung moderat.

    Beberapa produk ekspor Indonesia akan terdampak akibat dari kebijakan ini adalah tekstil, garmen, alas kaki, kemudian palm oil. Secara total, dia menyatakan ada 10 produk ekspor Indonesia yang akan terdampak tarif resiprokal AS.

    Kendati demikian, mengingat kebijakan tarif berlaku bagi semua negara, terutama negara-negara pesaing Indonesia seperti Vietnam, Malaysia, dan Thailand, Fadhil menganggap dampak yang dialami Tanah Air lebih moderat.

    Saat ini, AS merupakan partner dagang terbesar kedua Indonesia setelah China dengan total share dari ekspor Tanah Air ke Amerika sekitar 10,5 persen. Indonesia juga memperoleh surplus perdagangan dengan Amerika sebesar 16,8 miliar dolar AS.

    Pada Rabu (2/4), Presiden AS Donald Trump mengumumkan kenaikan tarif sedikitnya 10 persen ke banyak negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia, terhadap barang-barang yang masuk ke negara tersebut.

    Indonesia berada di urutan ke delapan di daftar negara-negara yang terkena kenaikan tarif AS, dengan besaran 32 persen. Sekitar 60 negara bakal dikenai tarif timbal balik separuh dari tarif yang mereka berlakukan terhadap AS.

    Berdasarkan daftar tersebut, Indonesia bukan negara satu-satunya di kawasan Asia Tenggara yang menjadi korban dagang AS. Ada pula Malaysia, Kamboja, Vietnam serta Thailand dengan masing-masing kenaikan tarif 24 persen, 49 persen, 46 persen, dan 36 persen.

    Trump mengatakan bahwa tarif timbal balik itu bertujuan untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja di dalam negeri.

    Ia dan para pejabat pemerintahannya berpendapat bahwa AS telah “dirugikan” oleh banyak negara akibat praktik perdagangan yang dianggap tidak adil.

    Tarif-tarif yang telah lama diancamkan Trump itu diumumkan dalam acara “Make America Wealthy Again” di Rose Garden, Gedung Putih.