Organisasi: Persis

  • Kakak Korban Kantongi Ciri-ciri Pelaku Pelecehan Payudara di Lebak Bulus
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        27 Mei 2025

    Kakak Korban Kantongi Ciri-ciri Pelaku Pelecehan Payudara di Lebak Bulus Megapolitan 27 Mei 2025

    Kakak Korban Kantongi Ciri-ciri Pelaku Pelecehan Payudara di Lebak Bulus
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com —
    Kakak korban pelecehan seksual di Lebak Bulus, Amy, berupaya mengidentifikasi pelaku
    pelecehan payudara
    adiknya adiknya pada Rabu (21/5/2025).
    Ia telah mengumpulkan sejumlah informasi dari media sosial dan menyerahkannya ke penyidik Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (23/5/2025).
    “Info-info itu sudah saya lampirkan ke kepolisian,” ujar Amy saat dihubungi via telepon pada Senin (26/5/2025).
    Sebelum membuat laporan resmi, Amy sempat mengunggah rekaman CCTV insiden tersebut ke media sosial X.
    Dalam video tersebut, tampak seorang pria tak dikenal mendekati adiknya di depan rumah indekos, lalu melakukan pelecehan.
    Video itu viral dan telah ditonton lebih dari 18 juta kali. Melalui utasnya, Amy meminta bantuan warganet untuk membantu mengidentifikasi pelaku, lengkap dengan ciri-ciri fisik yang terekam CCTV.
    Respons positif pun datang dari warganet. Salah satu dari mereka mengaku mengenali sosok pelaku yang disebutkan Amy.
    “Salah satu warganet bilang, ciri-cirinya mirip dengan teman kerjanya. Dia mengaku kenal dan bilang pelaku sangat mirip dengan temannya itu,” ungkap Amy.
    Amy kemudian meminta tambahan informasi, termasuk foto helm dan pelat nomor kendaraan terduga pelaku. Namun, ia menyadari pelat nomor di sepeda motor pelaku sudah dilepas.
    “Itu kayak sengaja dicopot, dan saya curiga pelaku memantau unggahan saya di media sosial. Soalnya yang terlihat di CCTV hanya pelat nomor belakang, itu pun
    blur
    ,” jelasnya.
    Selain itu, Amy menerima foto helm yang diyakini milik pelaku. Setelah dibandingkan dengan rekaman CCTV, ia menemukan kemiripan yang mencolok.
    “Helmnya benar-benar persis seperti di CCTV. Cuma bedanya, visor depannya sudah dilepas. Stiker Red Bull yang sebelumnya menempel juga sudah dicopot, tapi bekasnya masih terlihat,” jelas Amy.
    Amy kini menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan kepada polisi.
    Ia berharap kasus ini bisa segera dituntaskan, mengingat adiknya tengah menjalani masa ujian dan mengalami kesulitan fokus akibat trauma dari kejadian tersebut.
    “Semoga polisi segera bergerak menyelidiki dan menangkap pelakunya,” harap Amy.
    Sebelumnya, adik Amy menjadi korban pelecehan payudara saat berdiri di depan rumah indekosnya wilayah Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan.
    Saat itu, seorang pria tak dikenal menghampirinya dengan sepeda motor dan berpura-pura menanyakan arah.
    Ketika korban menunjuk arah dengan tangan, pelaku langsung melancarkan aksinya dan kabur. Korban terjatuh dan mengalami syok.
    Kejadian ini terekam kamera CCTV dan kemudian viral di media sosial, termasuk Instagram. Video tersebut juga menarik perhatian aparat Polsek Cilandak.
    Kapolsek Cilandak Komisaris Febriman mengonfirmasi, anggotanya telah mengecek tempat kejadian perkara (TKP) dan bertemu dengan ibu korban.
    “Anggota reskrim sudah cek TKP dan bertemu dengan ibunya. Kalau mau buat laporan, silakan ke Unit PPA Polres,” kata Febriman kepada wartawan, Jumat (23/5/2025).
    Dua hari setelah kejadian, laporan polisi resmi terdaftar dengan nomor: LP/B/1800/V/2025/SPKT/Polres Metro Jaksel/Polda Metro Jaya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dedi Mulyadi akan Pidanakan dan Masukkan Barak Oknum Bobotoh Perusak GBLA

    Dedi Mulyadi akan Pidanakan dan Masukkan Barak Oknum Bobotoh Perusak GBLA

    Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi merespons rusaknya sejumlah fasilitas Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), pasca laga pamungkas Liga 1 antara Persib Bandung Vs Persis Solo.

    Sejumlah fasilitas stadion kebanggan warga Kota Bandung itu rusak usai perayaan juara Liga 1, Persib Bandung.

    Dalam unggahannya di Instagram, pria yang akrab disapa KDM itu akan menindak para penonton yang melakukan pengerusakan terhadap fasilitas yang didanai pembangunannya oleh Pemprov Jabar.

    “Proses pidana atau barak militer adalah solusi bagi anda sekalian, Hatur Nuhun.” Tulis Dedi dalam Instagramnya @dedimulyadi71.

    Sejumlah massa nampak mengambil rumput Stadion GBLA, hingga menggunting jala gawang stadion.

    Di sisi lain, pengamat hukum olahraga Eko “Maung” Noer Kristiyanto menilai pemidanaan terhadap suporter, terutama terkait pengerusakan fasilitas stadion bisa dilakukan 

    Menurutnya selama unsur atau delik pidana terpenuhi, maka proses hukum bisa dilakukan terhadap pengrusak stadion.

    “Di KUHP itu ada, delik itu adalah kegiatan-kegiatan yang bisa diancam dengan hukum pidana, selama unsur-unsurnya terpenuhi. Nah yang kemarin itu semua tuh unsur-unsurnya. Jadi yang di GBLA itu bisa kita katakan pengerusakan fasilitas umum” ujar Eko dalam unggahan video di Instagramnya, dikutip, Senin (26/5/2025).

  • Rommy jagokan Amran jadi Ketum PPP karena masukan Jokowi

    Rommy jagokan Amran jadi Ketum PPP karena masukan Jokowi

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP M.Romahurmuziy (Rommy) menjagokan Amran Sulaiman menjadi calon ketua umum PPP berdasarkan usulan dari mantan Presiden RI Joko Widodo.

    “Beberapa kali diskusi saya dengan pak Jokowi, termasuk yang di Solo, memang salah satu sebab mengapa kemudian semakin fokus nama Pak Amran karena Pak Jokowi tahu persis kualitas dan totalitas Pak Amran jika diberikan sebuah amanah,” kata Rommy dalam siaran pers resmi yang diterima Antara di Jakarta, Senin.

    Menurut Rommy, Amran memang memiliki segala kriteria yang dibutuhkan untuk memimpin PPP. Dari segi ketokohan, Amran dinilai memiliki etos kerja yang baik karena dianggap berhasil menakhodai Kementerian Pertanian di era Jokowi maupun Presiden Prabowo Subianto.

    Selain itu, latar belakang Amran yang juga sebagai pengusaha dianggap dapat mendukung PPP dari segi logistik untuk membawa PPP maju.

    “Pak Amran adalah seorang pengusaha yang sukses. Hanya kurang publikasi saja atas kesuksesan usahanya,” kata pria yang akrab di sapa Gus Rommy.

    Apa lagi, lanjut Rommy, Amran memiliki kedekatan dengan pengusaha besar Haji Isam yang dianggap dapat berdampak baik untuk PPP ke depannya.

    Namun demikian, Rommy menegaskan kehadiran Haji Isam bukan berarti untuk mengakuisisi PPP melalui Amran.

    “Sebagai pengusaha sukses, Haji Isam tidak butuh mengakuisisi partai manapun. Karena sebagai pengusaha dengan komunikasi yang luas, beliau berteman dengan seluruh partai,” kata Rommy.

    Modal ketokohan dan sumber daya yang dimiliki Amran dinilai Rommy cukup untuk membawa PPP kembali bertengger di Senayan pada Pemilu 2029 mendatang.

    Walau demikian, Rommy tetap terbuka dan berharap PPP akan dipimpin oleh tokoh terbaik dari mana pun.

    “Apakah Pak Amran betul-betul akan menjadi Ketum PPP pada Muktamar September 2025 mendatang? Waktu masih cukup panjang untuk kejutan-kejutan lainnya,” jelas Rommy.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Penghuni Apartemen Icon Gresik Geger, Perempuan Lompat dari Lantai Atas

    Penghuni Apartemen Icon Gresik Geger, Perempuan Lompat dari Lantai Atas

    Gresik (beritajatim.com) – Penghuni Apartemen Icon di Jalan Wahidin Sudirohusodo Gresik, digegerkan adanya seorang perempuan melakukan bunuh diri melompat dari ketinggian kemudian tewas di lokasi.

    Informasi yang dihimpun, peristiwa bundir itu terjadi Minggu pukul 09.30 wib. Korban yang belum diketahui identitas. Tiba-tiba melompat dari lantai atas apartemen dan meregang nyawa.

    “Iya memang benar ada bundir, jenis kelaminnya perempuan. Diduga melompat dari lantai 6,” ujar Sabrina selaku Humas PT Raya Bumi Nusantara Permai pengelolah Icon Apartemen, Minggu (25/5/2025).

    Masih menurut Sabrina, dirinya tidak mengetahui persis kejadian itu. Sebab, sejak pagi hingga siang di grup Whatsapp (WA) pribadinya ramai ada orang jatuh dari lantai atas apartemen.

    “Setelah saya tanya lagi di bagian apartemen ada perempuan sudah tergeletak dibawah dengan kondisi sudah meninggal,” paparnya.

    Terkait dengan ini lanjut dia, dirinya masih detail laporan dari pihak kepolisian. Pasalnya, saat kejadian polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) mengenai kejadian ini.

    “Kami masih menunggu laporan dari polisi terkait kejadian yang menyebabkan ada orang meninggal,” urainya.

    Hingga saat ini terkait adanga orang bundir. Aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan apa yang menjadi motif korban nekad bundir. (dny/ted)

  • Korban Banjir di Mojo Kediri Terus Dicari, Mas Dhito Berharap Mbah Tekad Segera Ditemukan

    Korban Banjir di Mojo Kediri Terus Dicari, Mas Dhito Berharap Mbah Tekad Segera Ditemukan

    Kediri (beritajatim.com) – Bencana banjir dan tanah longsor di Kecamatan Mojo pada Jumat (16/5/2025) lalu masih menyisakan duka mendalam. Pencarian Mbah Tekad, 70, salah satu warga Desa Blimbing yang hanyut terbawa banjir masih terus dilakukan.

    Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana berharap proses penyisiran yang masih berjalan segera membuahkan hasil. Sebagaimana disampaikan lewat postingan di akun media sosial pribadinya Selasa (20/5/2025).

    “Tak lupa kita umbulkan doa terbaik agar Mbah Tekad satu korban hilang di Desa Blimbing bisa segera ditemukan,” tulisnya.

    Dari bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di daerah lereng Pegunungan Wilis itu, selain korban hanyut terbawa banjir, setidaknya mengakibatkan puluhan rumah mengalami kerusakan maupun memutuskan akses jalan.

    Berdasarkan pendataan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri, kerusakan rumah tersebar di Desa Petungroto sebanyak 24 rumah akibat longsor. Kemudian, di Desa Pamongan dua rumah rusak akibat longsor, Desa Ngetrep akses jalan tertutup material longsor dan di Desa Blimbing, dua rumah rusak akibat banjir.

    Dari kejadian itu, mewaspadai ancaman bencana susulan, Mas Dhito meminta warga yang rumahnya terdampak bencana dievakuasi ke lokasi yang lebih aman. Disisi lain, pihaknya berharap warga yang ada di lereng Pegunungan Wilis itu untuk tetap waspada.

    “Kepada saudara kami yang terdampak, doa terbaik kami panjatkan. Semoga diberikan kekuatan dan ketabahan. Dan kepada kita semua terutama yang tinggal di daerah rawan longsor dan banjir, mari tingkatkan kewaspadaan,” ungkapnya.

    Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kediri Stevanus Djoko Sukrisno secara terpisah menyebut sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) pencarian Mbah Tekad yang hanyut terbawa luapan air Sungai Bruni dilakukan hingga 7 hari atau Jumat (23/5/2025).

    Penyisiran yang dilakukan menurut Djoko tidak hanya di sepanjang Sungai Bruni yang melintas di dekat rumah korban melainkan sudah sampai ke Sungai Brantas. Adapun titik pencarian dilakukan hingga Bendungan Waru Turi.

    “Melihat durasi sudah cukup lama dan kemarin juga terjadi banjir bandang kemungkinan (jasad korban) sudah sampai Brantas. Semoga segera ketemu,” urainya.

    Sebagaimana diketahui, berdasarkan informasi dihimpun saat kejadian korban berada di dapur yang lokasinya persis di dekat tikungan sungai. Intensitas hujan yang tinggi mengakibatkan air sungai meluap dan menerjang dapur hingga membawa tubuh Mbah Tekad ikut hanyut terbawa air. [ADV PKP/nm]

  • Terdakwa pemalsuan sertifikat akui urus empat sertifikat lewat polisi

    Terdakwa pemalsuan sertifikat akui urus empat sertifikat lewat polisi

    Jakarta (ANTARA) – Terdakwa pemalsuan akta otentik sertifikat Tony Sujana mengaku mempercayakan petugas Polres Jakarta Utara Sinabutar untuk mengurus empat sertifikat tanah ke Badan Pertanahan Negara (BPN) Jakarta Utara.

    Tony mengatakan hal itu dalam sidang pemalsuan keterangan dalam akta otentik terkait kepemilikan tanah di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara, Selasa.

    “Betul, saya tidak tahu prosedur. Pak Sinabutar bilang bisa bantu, jadi saya serahkan dokumen ke beliau,” kata Tony di hadapan majelis hakim.

    Ia menyebutkan bahwa empat sertifikat yang diurus berasal dari wilayah Bekasi (dulunya). Tiga sertifikat atas nama dirinya dan satu sertifikat lain atas nama Johny.

    Saat ditanya hakim mengapa tidak mengurus langsung ke BPN, Tony menjawab sudah cukup dengan peta dan data yang ada.

    “Saya tidak tahu kalau harus hadir untuk pengukuran, semua saya serahkan ke Sinabutar,” katanya

    Majelis hakim yang dipimpin Hakim Ketua, Aloysius pun menanyakan hasil dari pengurusan tersebut dan Tony mengaku tidak menemukan perbedaan antara sertifikat lama dan baru.

    “Sama persis, tidak ada perubahan,” katanya.

    Hakim juga menggali informasi soal kepemilikan dan penguasaan fisik tanah. Terdakwa Tony menjelaskan bahwa lahan tersebut dulunya dibeli orang tuanya pada tahun 1970-an dan telah bersertifikat sejak awal.

    Ia juga mengaku sempat menyurati pihak-pihak yang menduduki lahan tanpa izin, termasuk PT CHAS Sugiarto.

    “Sudah disomasi, tapi mereka tetap bertahan. Saya juga tidak tahu motif mereka,” ujarnya.

    Dalam pengakuannya, Tony mengatakan penguasaan fisik di lapangan ditugaskan kepada seseorang bernama Heru, yang sempat menjaga lahan atas perintah ayahnya sebelum meninggal.

    Sementara Jaksa Penuntut Umum (JPU), Rico Sudibyo menyoroti fakta bahwa Tony menyerahkan seluruh dokumen kepada Sinabutar tanpa memberikan surat kuasa resmi.

    “Terdakwa hanya menyerahkan sertifikat dan dokumen lain, tanpa surat kuasa. Prosesnya tidak transparan,” kata jaksa.

    Tony, yang diketahui bekerja di bidang properti, menyatakan bahwa ia tidak memahami prosedur resmi pengurusan sertifikat tanah. Oleh karena itu, ia meminta bantuan Sinabutar yang mengaku bisa membantu pengurusan ke BPN.

    Menurut Rico, salah satu dari empat sertifikat, yakni sertifikat nomor 690 sudah dibatalkan karena digugat.

    “Terdakwa menyatakan tidak tahu prosesnya, namun nyatanya ada gugatan dan pembatalan,” ujar jaksa.

    Sidang lanjutan perkara ini juga menghadirkan keterangan tertulis dari saksi ahli hukum pidana dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia Dr Flora Dianti.

    Ahli hukum pidana dari Universitas Indonesia ini tidak dapat hadir secara langsung karena berada di luar kota dan menyatakan kesediaannya memberikan pendapat ahli dan disumpah dalam kapasitasnya sebagai doktor hukum lulusan UI.

    Dalam keterangannya, ahli menyebut bahwa tindakan memproses dokumen otentik tanpa kuasa sah berpotensi melanggar hukum pidana, terutama jika ditemukan unsur keterangan palsu dalam prosesnya.

    Sidang perkara pemalsuan akta otentik sertifikat lahan seluas dua hektare di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara itu akan dilanjutkan pada Kamis (22/5) dengan agenda keterangan saksi dari pihak terdakwa.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Tebing Longsor di Ngebel Ponorogo: Rumah Kades Tertimpa, 4 Orang Luka-luka

    Tebing Longsor di Ngebel Ponorogo: Rumah Kades Tertimpa, 4 Orang Luka-luka

    Ponorogo (bertajatim.com) – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo, pada Sabtu (17/5/2025) sore memicu terjadinya bencana longsor di Dukuh Semenok, Desa Ngebek.

    Sebuah tebing setinggi 10 meter dan lebar 15 meter yang berada di belakang rumah Kepala Desa Ngebel, Suprianto (40), ambruk dan langsung menimpa dapur rumahnya.

    Insiden ini menyebabkan empat orang mengalami luka-luka. Saat kejadian, dapur rumah dalam kondisi ramai karena sedang digunakan untuk kegiatan gotong royong menyiapkan konsumsi rapat persiapan acara bersih desa yang dijadwalkan berlangsung pada 23 Mei mendatang.

    “Saat itu kami sedang menyiapkan konsumsi rapat untuk acara bersih desa tanggal 23 Mei nanti,” ungkap Endah Maya Sari (39), istri Suprianto, saat ditemui pada Minggu (18/5/2025).

    Endah juga menjadi salah satu korban dalam insiden ini. Ia menceritakan detik-detik longsor terjadi. Menurutnya, suara gemuruh terdengar dari arah belakang dapur sebelum akhirnya tebing longsor dan menimpa bangunan dapur tempat mereka berkumpul.

    “Tiba-tiba terdengar suara gemuruh dari belakang, lalu tebing runtuh, menimpa dapur tempat kami berada,” katanya.

    Dari delapan orang yang berada di lokasi saat kejadian, empat orang berhasil menyelamatkan diri. Sementara empat lainnya, termasuk Endah, mengalami luka akibat tertimpa material longsor.

    Dua korban lainnya adalah Sarilah (60) dan Untari (43), yang mengalami luka ringan. Sedangkan Meisya (9), putri Suprianto, mengalami luka sobek di kaki dan trauma. Meisya sempat mendapatkan perawatan medis di puskesmas dan kini diungsikan ke rumah neneknya demi pemulihan.

    Sekretaris Desa Ngebel, Sarwo, membenarkan bahwa hujan dengan intensitas tinggi mengguyur kawasan tersebut sejak siang hingga sore hari. Ia menduga hujan deras menjadi penyebab utama terjadinya longsor karena kondisi tanah yang labil.

    “Tebing itu memang berada persis di belakang rumah Pak Kades, dan tanahnya labil. Kejadian peringatan bagi kita semua agar lebih waspada,” ujar Sarwo.

    Pasca kejadian, warga setempat langsung bergerak cepat melakukan evakuasi dan gotong royong membersihkan puing-puing bangunan. Banyaknya material longsor membuat proses pembersihan berlangsung hingga malam.

    Kegiatan gotong royong dilanjutkan keesokan harinya untuk memastikan lingkungan kembali aman dan bersih. “Hari ini dilanjutkan lagi, warga gotong royong membersihkan material longsorannya,” pungkas Sarwo.

    Peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat di wilayah rawan bencana untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat musim hujan. [end/suf]

  • Kemarau Basah, BMKG Kalianget Prediksi Potensi Banjir Sumenep

    Kemarau Basah, BMKG Kalianget Prediksi Potensi Banjir Sumenep

    Sumenep (beritajatim.com) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Timur telah merilis waspada cuaca ekstrem selama satu pekan ini akibat perubahan atmosfer.

    Di Kabupaten Sumenep, meski tidak masuk dalam daerah waspada bencana seperti prakiraan BMKG Jawa Timur, ternyata juga mengalami musibah banjir yang cukup meluas.

    Menanggapi itu, Kepala BMKG Kalianget Sumenep, Ari Widjajanto menjelaskan, banjir di kawasan Kota Sumenep Selasa lalu juga dipicu kondisi air laut pasang.

    “Karena saat itu bertepatan dengan kondisi air laut pasang, otomatis ketinggian air juga bertambah. Kemudian intensitas curah hujan juga cukup tinggi. Itu beberapa faktor cuaca yang mempengaruhi musibah banjir kemarin,” katanya, Sabtu (17/05/2025).

    Ia memaparkan, dalam beberapa hari ke depan, BMKG memprediksi masih akan terjadi hujan di kawasan Sumenep, meski intensitasnya tidak terlalu tinggi.

    “Saat ini angin timuran yang menjadi pertanda masuk musim kemarau belum efektif. Ada sirkulasi lokal yang membuat angin menjadi lemah, sehingga muncul awan-awan yang berpotensi menyebabkan hujan,” ujarnya.

    Lebih lanjut ia menerangkan, sebenarnya dari sisi waktu, saat ini sudah masuk ke masa pancaroba atau perubahan musim dari penghujan ke kemarau. Namun ada faktor ‘pengganggu’ yang menyebabkan musim berubah.

    “Lazimnya di akhir musim penghujan, di sisi selatan Australia akan terbentuk badai. Nah, badai itu akan menyerap energi yang tersisa menjadi angin timuran yang kering menuju Indonesia dan masuklah ke musim kemarau. Tapi sekarang ini badai tidak terbentuk. Hanya bibit-bibit saja. Karena hanya bibit, maka tidak terjadi angin timuran,” ungkapnya.

    Kondisi tersebut menyebabkan masih terjadi hujan meski sudah masuk musim kemarau. “Itu yang dinamakan kemarau basah. Karakternya mirip dengan musim penghujan meski tidak sama persis,” jelasnya.

    Ia menambahkan, saat terjadi kemarau basah, ada beberapa potensi bencana yang harus diwaspadai, yakni banjir dan tanah longsor. Sedangkan untuk petir dan angin puting beliung, berdasarkan prakiraan BMKG, Sumenep relatif aman. (tem/but)

  • Tembok Taman Kehati Kota Blitar Ambruk Diterjang Banjir

    Tembok Taman Kehati Kota Blitar Ambruk Diterjang Banjir

    Blitar (beritajatim.com) – Tembok Taman Kehati di Kelurahan Tanjungsari, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar ambruk diterjang banjir luapan air sungai.  Tembok yang ambruk ini berada di sisi timur atau bagian belakang Taman Kehati.

    Genangan banjir pun masih tersisa hingga saat ini. Masyarakat sekitar memanfaatkan genangan tersebut untuk memancing ikan.

    “Iya, jebol tadi malam kayaknya temboknya ini. Kan banjir itu, makanya ini saya cari ikan di sini,” ucap Dimas, warga Kota Blitar, Selasa (13/5/2025).

    Sebenarnya Taman Kehati Blitar ini baru saja dibangun pada akhir tahun 2023 lalu. Kala itu Pemerintah Kota Blitar menggelontorkan dana sebesar Rp4,8 miliar.

    Dana itu digunakan untuk membangun taman seluas 10.900 meter persegi. Taman ini dibangun dengan konsep pelestarian flora langka. Total ada lebih dari 8.000 spesies tanaman langka dan hampir punah yang ada di Taman Kehati Blitar ini.

    Namun masih berselang 2 tahun, Taman yang dibangun dengan dana Rp4,8 miliar tersebut rusak akibat banjir. Lokasi Taman Kehati, Blitar sendiri memang berada persis di samping sungai, sehingga ketika hujan deras melanda air sungai meluap dan merobohkan tembok.

    “Ya memang hujannya sore kemarin hingga malam kan deras sekali jadi airnya meluap,” tegasnya.

    Selain merobohkan tembok, air banjir juga membuat rumput yang ada di Taman Kehati rusak. di lokasi petugas Dinas Lingkungan Hidup pun terlihat melakukan pembersihan kotoran sisa-sisa banjir.

    Hujan deras memang melanda Blitar pada Senin (12/05/2025) kemarin. Hujan yang terjadi sejak sore hari itu membuat sejumlah wilayah di Kota Blitar tergenang banjir. Bukan hanya di Taman Kehati, banjir juga terjadi jalan Anggrek Kota Blitar. [owi/beq]

  • Misteri Bumi Hitam Terungkap, Ahli Happy Temukan Cara Selamat Kiamat

    Misteri Bumi Hitam Terungkap, Ahli Happy Temukan Cara Selamat Kiamat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Di hutan hujan Amazon, ada banyak petak tanah berwarna hitam yang subur dan tersebar di beberapa lokasi. Sejak zaman purba, “bumi hitam” tersebut menopang kehidupan penduduk asli Amazon.

    Setelah puluhan tahun menjadi misteri, rahasia di balik bumi hitam di hutan Amazon kini mulai terungkap. Rahasia tersebut bisa menjadi inspirasi bagi manusia modern untuk beradaptasi dan selamat dari dampak “kiamat” perubahan iklim akibat pemanasan global.

    Penelitian terbaru menyatakan bumi hitam di hutan Amazon sengaja “diciptakan” oleh manusia pada zaman purba. Hebatnya, penduduk asli Amazon sampai saat ini masih menggunakan cara serupa untuk menjaga tanah mereka tetap “hitam.”

    Taylor Perron, penulis penelitian soal bumi hitam di Amazon, menyatakan tanah di Amazon sebetulnya sangat buruk untuk lahan pertanian karena tidak mengandung nutrisi.

    Di sisi lain, tanah berwarna hitam yang ada di beberapa lokasi di Amazon penuh dengan kandungan karbon, fosfor, dan potasium. 

    Penelitian Perron dan rekan mencoba mencari solusi dari perdebatan panjang para ahli Amazon, yaitu apakah tanah hitam tersebut adalah produksi manusia atau fenomena alami?

    Para peneliti mendatangi langsung wilayah Kuikuro di Amazon untuk mengamati langsung lahan berwarna hitam yang ada di situs purbakala dan perkampungan modern.

    Di perkampungan modern, peneliti mencatat cara penduduk setempat menumpuk limbah organik dari aktivitas pemancingan dan kebun singkong di satu lokasi penimbunan.

    Setelah beberapa tahun, limbah tersebut mulai terurai dan membentuk tanah berwarna hitam. Tanah ini kemudian digunakan untuk menanam tumbuhan pangan yang biasanya sulit tumbuh di Amazon.

    “Aktivitas ini untuk memodifikasi tanah dan meningkatkan kandungannya, seperti menyebar abu ke tanah, atau menebar arang di sekitar pohon,” kata Morgan Schmidt, anggota tim penelitian lainnya, seperti dikutip dari IFL Science.

    Penduduk desa menyebut tradisi “membuat” tanah hitam ini sebagai “eegepe.”

    Peneliti kemudian membandingkan tanah hitam di perkampungan modern dengan sampel yang diambil dari situs arkeologi purba, termasuk desa purbakala yang diketahui sebagai asal nenek moyang penduduk Kuikuro. Sampel tanah tertua diperkirakan berusia 5.000 tahun.

    Hasilnya pembandingan menunjukkan bahwa pola persebaran tanah hitam di perkampungan modern dan dari zaman purbakala, serupa. Mayoritas tanah hitam ditemukan di tengah perkampungan kemudian menyebar ke pinggiran daerah pemukiman seperti jari-jari di roda.

    Komposisi kedua tanah hitam juga sama persis yaitu kandungan fosfor, potasium, kalsium, magnesium, magan, dan zinc yang sepuluh kali lebih tinggi dari tanah di sekitarnya.

    Berdasarkan observasi, peneliti menyimpulkan bahwa penduduk setempat sengaja menciptakan tanah hitam selama ribuan tahun. Di perkampungan purba Seku, peneliti memperkirakan 4.500 ton karbon terperangkap di tanah hitam selama ratusan tahun.

    “Penduduk purba Amazon menyimpan banyak sekali karbon di tanah, masih banyak yang tersisa sampai saat ini. Ini tujuan kami dalam upaya mitigasi dampak perubahan iklim.” kata Samuel Goldberg, peneliti lainnya. “Mungkin, kita bisa menggunakan strategi ini dalam skala yang lebih besar, menyimpan karbon di dalam tanah, dan akan ‘terkunci’ di sana untuk waktu yang sangat lama.”

    (dem/dem)