Organisasi: Persis

  • Kader PDIP Andi Widjajanto Buka Suara soal Isu Ijazah Jokowi Dicetak di Pasar Pramuka

    Kader PDIP Andi Widjajanto Buka Suara soal Isu Ijazah Jokowi Dicetak di Pasar Pramuka

    GELORA.CO – Kader PDIP sekaligus mantan Sekretaris Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Jusuf Kalla pada Pemilu 2014, Andi Widjajanto, akhirnya angkat bicara terkait isu pembuatan ijazah palsu di Pasar Pramuka yang sempat disinggung Beathor Suryadi.

    Dalam sebuah wawancara yang dikutip dari channel Youtube Sentana TV, Andi Widjajanto menegaskan bahwa dirinya tidak pernah berinteraksi dengan Beathor maupun terlibat dalam praktik yang disebutkan.

    “Saya tidak pernah berinteraksi dengan Bang Betor terkait ijazah, tidak pernah ada pembicaraan soal itu, dan tidak ada keterlibatan saya dalam urusan ijazah yang sekarang ramai dibicarakan,” ujar Andi Widjajanto.

    Andi menegaskan bahwa tugasnya sebagai Sekretaris Tim Kampanye Nasional pada Pemilu 2014 hanyalah memastikan kelengkapan dokumen administrasi yang menjadi persyaratan pencalonan.

    Ia menekankan bahwa semua dokumen, termasuk ijazah, dinyatakan sah dan lengkap oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

    “Saat itu saya hanya memastikan dokumen administrasi untuk KPU lengkap. Semua dokumen sudah diverifikasi dan dinyatakan sah oleh KPU. Tugas saya selesai di situ,” tegas Andi.

    Ia juga menyatakan bahwa pada tahun 2014, tidak pernah terbesit di pikirannya untuk mempertanyakan keaslian ijazah Joko Widodo.

    “Saat itu Pak Jokowi sudah dua kali menjadi Wali Kota dan satu kali menjadi Gubernur. Tidak ada pertanyaan di kepala saya mengenai keaslian ijazah beliau,” ungkapnya.

    Saat ditanya apakah ia pernah melihat ijazah asli yang dilegalisir, Andi membenarkan bahwa ia pernah melihat dokumen tersebut.

    Namun, ia mengaku tidak mengingat secara detail bagaimana tampilan ijazah itu, termasuk apakah ijazah tersebut mirip dengan yang kini ramai beredar di media sosial.

    “Saya memang pernah melihat ijazah yang dilegalisir, tapi saya sudah tidak ingat lagi detailnya seperti apa. Saya anggap itu proses administrasi yang biasa saja pada saat itu,” ujarnya.

    Terkait kabar bahwa KPU melakukan verifikasi langsung ke Universitas Gadjah Mada (UGM), Andi menegaskan bahwa itu merupakan wewenang KPU.

    Ia tidak mengetahui secara pasti apakah KPU melakukan pengecekan lapangan atau tidak.

    “Itu memang menjadi tugas KPU untuk memverifikasi dokumen. Saya tidak tahu apakah mereka melakukan pengecekan langsung ke kampus, tapi dokumen yang kami serahkan sudah dinyatakan sah dan lengkap,” jelas Andi.

    Saat disinggung tentang keberadaan tim yang menyiapkan dokumen untuk pencalonan Jokowi, termasuk nama-nama seperti Widodo dan David yang disebut oleh Beathor, Andi mengaku mengenal mereka tetapi menegaskan bahwa dirinya tidak terlibat dalam urusan teknis penyusunan dokumen tersebut.

    “Saya kenal dengan Pak Widodo dan Pak David. Tapi saya tidak tahu persis peran mereka dalam proses penyusunan dokumen itu. Itu mungkin bagian dari tim internal Pak Jokowi sejak beliau menjabat sebagai Wali Kota,” katanya.

    Menanggapi desakan sejumlah pihak agar isu ini diusut lebih dalam, Andi menyerahkan sepenuhnya kepada publik dan otoritas yang berwenang.

    “Kalau masyarakat masih penasaran, silakan saja menelusuri. Tapi bagi saya, secara formal, proses administrasi pada Pemilu 2014 dan 2019 sudah dinyatakan sah dan lengkap oleh KPU. Itu cukup,” tutup Andi.

  • 5 Remaja yang Terlibat Pembacokan di Kebayoran Disebut Bukan Warga Setempat
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        19 Juni 2025

    5 Remaja yang Terlibat Pembacokan di Kebayoran Disebut Bukan Warga Setempat Megapolitan 19 Juni 2025

    5 Remaja yang Terlibat Pembacokan di Kebayoran Disebut Bukan Warga Setempat
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sam, Ketua RT 007 RW 012 Gandaria Utara, Kelurahan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan menyebut, lima remaja yang terlibat insiden pembacokan di wilayahnya pada Sabtu (14/6/2025) bukan warga setempat. 
    “Memang kejadiannya di sini, tapi bukan, dia bukan warga sini. Pelakunya bukan warga sini, korbannya juga,” terang Sam saat ditemui di tempat kejadian perkara (TKP), Kamis (19/6/2025).
    Sam bahkan baru mengetahui insiden pembacokan itu ketika pihak keluarga remaja yang terlibat datang untuk melihat rekaman kamera pengawas (CCTV) di sekitar TKP.
    “Tahunya juga karena ada keluarga yang minta, katanya korbannya, tapi kami juga enggak tahu itu keluarga korban atau pelaku,” katanya.
    Sam menyampaikan, saat insiden pembacokan terjadi, tidak ada warga setempat di sekitar lokasi.
    Adapun berdasarkan petunjuk waktu rekaman CCTV, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 02.15 WIB.
    “Biasanya kami ngepos di warung dekat masjid. Tapi waktu itu memang, mungkin karena habis hujan juga ya, jadi pada enggak keluar, kejadiannya juga kan sudah malam banget,” tuturnya.
    Hingga kini Sam tak mengetahui identitas kelima remaja yang terlibat dalam insiden tersebut.
    “Itu masih bocah bisa dibilang. Korbannya anak SMP, pelakunya mungkin baru lulus SMA,” katanya.
    Sebelumnya diberitakan, remaja laki-laki berinisial FA (15) menjadi korban pembacokan di Jalan Kubis II, Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (14/6/2025) dini hari.
    Kejadian itu terekam kamera pengawas (CCTV) Mushala Al-Huda yang tak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP).
    Dari rekaman video terungkap, mulanya ada tiga remaja yang berboncengan naik sepeda motor tiba-tiba menghantam tembok di Jalan Kubis II.
    Tak lama, muncul dua remaja lain yang berboncengan menggunakan sepeda motor, seolah tengah mengejar tiga remaja yang motornya menghantam tembok.
    Remaja itu langsung memarkirkan kendaraan persis di belakang motor yang telah terjatuh.
    Sementara, dua dari tiga remaja yang semula berboncengan dan motornya menghantam tembok seketika kabur dari lokasi.
    Tersisa satu remaja yang ternyata merupakan FA. FA yang masih dalam posisi terjatuh dikepung oleh dua remaja yang berboncengan belakangan.
    Seketika, satu dari dua remaja itu membacokkan senjata tajam diduga celurit ke arah perut FA. Korban sempat terlihat kesakitan sebelum akhirnya kabur ke Jalan Karya Utama.
    Usai insiden itu, keluarga korban pun melapor ke Polsek Kebayoran Baru. Saat ini, polisi masih memburu pelaku.
    “(Pelaku) belum ditangkap, lagi dalam penyelidikan ya,” kata Kanit Reskrim Polsek Kebayoran Baru, Suparmin, saat dikonfirmasi, Kamis (19/6/2025).
    Sementara itu, korban masih menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Fatmawati.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tergusurnya Ruang Publik di Glodok
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        19 Juni 2025

    Tergusurnya Ruang Publik di Glodok Megapolitan 19 Juni 2025

    Tergusurnya Ruang Publik di Glodok
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
     
    Ruang publik
    atau lapangan olahraga di
    Kebon Torong
    , Kelurahan Glodok digusur Pemerintah Jakarta Barat untuk
    pembangunan puskesmas
    .
    Puskesmas yang dibangun oleh Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Barat ini menuai penolakan warga setempat yang merasakan dampak kehilangan
    ruang publik
    .
    Ketua Lapangan Kebon Torong, Purnadi, mengatakan warga RT 12 dan 13, RW 01, Kelurahan Glodok, sudah menyampaikan penolakan atas pembangunan puskesmas tersebut sejak 2023.
    Bahkan, di setiap sosialisasi, warga mengeklaim selalu menolak pembangunan puskesmas. Namun, pemerintah tetap menjalankan proyek puskesmas di lapangan olahraga tersebut.
    “Kita tidak setuju pembangunan puskesmas dengan menggusur lapangan olahraga yang aktif digunakan. Tidak hanya untuk berolahraga, tetapi juga untuk sebagai ruang terbuka hijau dan juga untuk fungsi sosial budaya,” ujar Purnadi saat ditemui Kompas.com, Kamis (19/6/2025).
    Selama ini, menurut pengakuan Purnadi, lapangan yang telah rata dengan tanah ini secara swadaya dikelola warga setempat untuk tai chi, taekwondo, tenis, bola basket, dan kegiatan lainnya yang sejak lama telah dirawat.
    Selain itu, lapangan tersebut juga dimaknai warga untuk menjalankan fungsi sosial budaya lantaran persis di sampingnya terdapat bangunan yang diduga cagar budaya bernama Yayasan Sejahtera Kemurnian.
    “(Bangunan) itu sejak lama sudah digunakan untuk komunitas misalnya angklung, paduan suara, seni kaligrafi China,” ungkapnya.
    Purnadi juga menjelaskan, lapangan tersebut telah menjadi simbol saksi kebangkitan warga setelah kerusuhan Mei 1998.
    “Terutama setelah kerusuhan Mei 1998, jadi komunitas lokal bangkit dan ini adalah saksi kebangkitannya,” ujar dia.
    “Setelah kerusuhan Mei itu kemudian membangun, membentuk sebuah komunitas kaligrafi China sampai kelas untuk kursus Mandarin,” tambah Purnadi.
    Dalam pantauan Kompas.com, lapangan tersebut kini sudah tak berbentuk.
    Terlihat dalam lokasi terdapat eskavator hingga satu alat bor besar yang telah bekerja untuk membangun puskesmas.
    Lumpur sisa pengerjaan terlihat keluar hingga menyentuh tepi jalan raya.
    Di sisi lain, hampir semua rumah warga di sekitar lapangan menempel spanduk penolakan atas proyek puskesmas.
    “Satu-satunya ruang publik kami akan dihancurkan. Tanpa Rasa Empati,” tulis salah satu spanduk di depan pagar rumah warga.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Momen Canggung Pemain Juventus Simak Trump Bicara Soal Iran

    Momen Canggung Pemain Juventus Simak Trump Bicara Soal Iran

    Jakarta

    Ada yang menarik ketika Presiden Amerika Serikat Donald Trump berbicara tentang perang Iran dan Israel di Gedung Putih. Di belakang Trump, tampak para pemain sepakbola Juventus yang berdiri canggung mendengarkan perkataan Trump.

    Dilansir media-media Amerika, dalam momen yang berlangsung di Ruang Oval, Gedung Putih pada Rabu (18/6) waktu setempat, terlihat para anggota klub Juventus — yang termasuk pemain AS, Timothy Weah dan Weston McKennie serta manajer Igor Tudor — berdiri canggung di belakang Trump saat berbicara di depan para wartawan.

    Saat itu, Trump berbicara tentang kemungkinan keterlibatan AS dalam perang antara Israel dan Iran. Mengingat kekhawatiran tentang konflik antara Israel dan Iran yang memanas menjadi perang yang lebih luas di kawasan tersebut, para wartawan ingin mendesak Trump agar memberikan jawaban yang lebih jelas daripada ‘Saya mungkin melakukannya, saya mungkin tidak’ ketika menyangkut keputusan untuk melancarkan serangan terhadap target nuklir Iran.

    Trump mengatakan bahwa ‘tidak mungkin’ Iran diizinkan memiliki senjata nuklir.

    “Anda mungkin harus berjuang,” kata Trump kepada para wartawan. “Dan mungkin itu akan berakhir dengan sangat cepat, tetapi tidak mungkin Anda mengizinkan Iran memiliki senjata nuklir, apakah Anda harus berperang atau tidak,” cetusnya.

    “Karena seluruh dunia akan meledak, [saya] tidak akan membiarkan itu terjadi,” imbuh Trump.

    Momen itu ramai dibahas para pengguna media sosial.

    Tonton juga “Trump soal AS akan Ikut Serang Iran: Kita Lihat Nanti” di sini:

    “Sebagai penggemar Juventus sejak beberapa dekade lalu, tidak pernah terlintas dalam pikiran saya bahwa kombinasi persis ini akan terjadi bahkan di abad berikutnya,” kata seorang pengguna X menanggapi momen tersebut.

    “Wajah mereka mengatakan semuanya,” tulis pengguna X lainnya.

    “Mengapa Juventus ada di sana? lol,” kata yang lainnya.

    Diketahui bahwa Piala Dunia Antarklub FIFA sedang berlangsung di Washington, DC. Klub raksasa Italia, Juventus berada di ibu kota AS tersebut untuk menghadapi klub Al Ain. Staf Gedung Putih memutuskan untuk mengundang mereka ke Ruang Oval untuk bertemu dan menyapa Trump.

    Tonton juga “Trump soal AS akan Ikut Serang Iran: Kita Lihat Nanti” di sini:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kunjungan ke Rusia, Prabowo dan Putin akan Bahas Isu Global hingga Potensi Kerja Sama

    Kunjungan ke Rusia, Prabowo dan Putin akan Bahas Isu Global hingga Potensi Kerja Sama

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Luar Negeri Sugiono mengungkapkan bahwa pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden Rusia Vladimir Putin tidak hanya membahas hubungan bilateral Indonesia-Rusia.

    Sugiono menekankan kedua kepala Negara juga akan menyampaikan ragam pembahasan lain yang menyentuh isu-isu global seperti konflik Iran dan Israel.

    “Saya tidak tahu persis detil pembicaraannya. Tapi saya yakin, kedua pemimpin juga akan berbicara baik itu masalah-masalah regional maupun global,” ujar Sugiono menjawab pertanyaan soal kemungkinan pembahasan isu Iran-Israel dalam pertemuan bilateral tersebut, Kamis (19/6/2025) waktu setempat.

    Selain itu, Sugiono juga mengungkap adanya pembahasan mengenai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Indonesia dan Rusia, termasuk kemungkinan kerja sama dalam kerangka kawasan Eurasia.

    “Soal MoU, hal ini sebenarnya kemarin juga sudah disampaikan kepada kami saat pertemuan saya dengan Menteri Luar Negeri Rusia. Tadi juga sudah dilaporkan ke Bapak Presiden, dan mudah-mudahan bisa segera disetujui karena ada beberapa hal yang sifatnya teknis,” jelas Sugiono.

    Namun, dia menegaskan bahwa domain utama pembahasan MoU tersebut berada di tangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

    “Ini domennya Pak Menko Ekonomi. Biarkan beliau lah yang nanti memberi keterangan lebih lanjut,” tutur Sugiono.

  • Iran-Israel Lanjutkan Serangan, Trump Pertimbangkan Campur Tangan AS

    Iran-Israel Lanjutkan Serangan, Trump Pertimbangkan Campur Tangan AS

    Jakarta

    Iran dan Israel terus saling melancarkan serangan pada Rabu (18/06) malam, sementara Presiden AS Donald Trump menimbang sejauh mana AS akan terlibat.

    Pertikaian kedua negara memasuki hari keenam, menjadikannya konfrontasi paling sengit dalam sejarah mereka dan memicu kekhawatiran akan perang berlarut-larut yang bisa melanda Timur Tengah.

    Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan telah menyerang lebih dari 20 target militer di ibu kota Iran, Teheran, pada Rabu (18/06) malam.

    IDF menyebut telah menghantam “situs nuklir dan rudal kunci” di Teheran yang digambarkannya sebagai lokasi yang “memicu program senjata Iran dan serangan terhadap warga sipil Israel.”

    IDF menambahkan telah mengidentifikasi rudal yang diluncurkan dari Iran. Pertahanan udara ‘Iron Dome’ Israel diketahui efektif mencegat mayoritas rudal.

    Sebelumnya, Trump menyatakan “Bisa saja saya lakukan, bisa juga tidak,” saat ditanya apakah AS akan bergabung dalam serangan Israel ke Iran.

    Presiden AS itu menambahkan: “Tidak ada yang tahu apa yang ingin saya lakukan. Tapi saya bisa katakan ini: Iran sedang dalam banyak masalah dan ingin bernegosiasi.”

    Sejauh ini, AS belum meminta izin penggunaan pangkalan Inggris di Siprus atau Diego Garcia untuk kemungkinan serangan, lapor koresponden BBC Jonathan Beale.

    Pemimpin tertinggi Iran juga memperingatkan Trump tentang “kerugian yang tak terpulihkan” jika AS campur tangan dalam serangan Israel.

    Saling serang di dunia maya

    Getty ImagesDalam foto yang disediakan oleh Kantor Pemimpin Tertinggi Iran ini, Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei menyampaikan pidato di siaran televisi nasional pada 18 Juni 2025 di Teheran, Iran.

    Sebelumnya, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyerukan “perang dimulai” melalui serangkaian unggahan di media sosial X.

    Dia juga menulis dalam unggahan berbeda bahwa Iran “tidak akan pernah berkompromi dengan Zionis”.

    “Kami tidak akan menunjukkan belas kasihan kepada Zionis,” demikian bunyi terjemahan unggahan tersebut.

    Unggahan Khamenei mengemuka setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyebut soal keberadaan dirinya.

    EPASistem pertahanan udara ‘Kubah Besi’ milik Israel menangkal gempuran rudal Iran ke Tel Aviv, pada Selasa (17/06).

    Trump menulis: “Kami tahu persis di mana sosok yang disebut ‘Pemimpin Tertinggi’ itu bersembunyi.”

    “Ia adalah target yang mudah, tetapi aman di sana – Kami tidak akan menghabisinya (membunuhnya!), setidaknya untuk saat ini.”

    Trump kemudian menulis dalam unggahan berikutnya: “MENYERAH TANPA SYARAT!”

    Sebelumnya, Trump mengatakan bahwa “semua orang harus segera mengungsi dari Teheran”.

    Baca juga:

    Hingga saat ini pertikaian antara Iran maupun Israel tidak menunjukkan tanda-tanda mereda.

    Justru sebaliknya, kedua kubu terus bertukar serangan rudal balistik.

    Kepala staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi, memperingatkan penduduk Israel “terutama Tel Aviv dan Haifa perlu dievakuasi sesegera mungkin untuk menyelamatkan nyawa mereka”.

    Di sisi lain, tentara Israel memperingatkan penduduk di Distrik 18 Teheran bahwa akan ada serangan terhadap infrastruktur militer Iran di wilayah tersebut.

    Beberapa saat setelah peringatan disampaikan, ledakan telah dilaporkan terjadi di beberapa bagian ibu kota Iran, menurut laporan media Iran seperti disampaikan kantor berita Reuters.

    Getty ImagesAsap mengepul setelah Israel dilaporkan menyerang sebuah gedung yang digunakan oleh media pemerintah Iran di Teheran, pada 16 Juni 2025.

    Hingga Rabu (18/06) Kementerian Kesehatan Iran mengatakan sedikitnya 224 orang tewas dan lebih dari 1.200 orang terluka dalam serangan udara Israel sejak Jumat (13/06).

    Adapun Israel mengatakan sedikitnya 24 orang tewas akibat serangan Iran selama periode yang sama.

    Perhitungan berbeda disampaikan Organisasi nirlaba Aktivis Hak Asasi Manusia di Iran (HRANA) yang melacak korban sejak serangan dimulai pada Jumat (13/06).

    Menurut HRANA, sebanyak 224 warga sipil tewas, dengan 188 orang terluka.

    Sebanyak 109 anggota militer tewas dan 123 orang terluka, kata organisasi itu.

    HRANA juga mencatat sebanyak 119 orang tewas, dan 335 orang terluka, yang belum teridentifikasi.

    Total korban di Iran, menurut HRANA, mencapai 452 orang tewas dan 646 orang terluka.

    BBC

    Trump sebelumnya mengisyaratkan bahwa ia dapat mencapai kesepakatan diplomatik dengan Iran guna mengakhiri konflik. “Begitu saya meninggalkan tempat ini, kami akan melakukan sesuatu,” kata Trump merujuk KTT G7 di Kanada. KTT tersebut akan berakhir pada Selasa (17/06).

    Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mengatakan di media sosial bahwa jika Trump “sungguh-sungguh dalam berdiplomasi” dan ingin menghentikan pertempuran, “Hanya perlu satu panggilan telepon dari Washington untuk membungkam” Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

    Namun, ia memperingatkan bahwa jika AS “terperosok” dalam konflik, hal itu akan “menghancurkan prospek solusi yang dinegosiasikan”.

    BBC EPAKawasan permukiman di Ramat Gan, dekat Tel Aviv, Israel, hancur akibat gempuran rudal Iran, pada Sabtu (14/06).

    Israel membuat klaim bahwa serangannya telah mengenai ratusan lokasi, termasuk markas besar Kementerian Pertahanan Iran, Organisasi Inovasi dan Penelitian Pertahanan, fasilitas nuklir Natanz, dan fasilitas nuklir Isfahan.

    Rudal Israel juga menghantam kilang minyak dan kapal tanker minyak Shahran, di Iran.

    Video yang dipublikasikan oleh warga Iran di media sosial dan telah diautentikasi oleh BBC Verify menunjukkan kebakaran besar di depot minyak sebelah barat laut ibu kota Teheran itu.

    EPATerjadi antrean kendaraan untuk mengisi bahan bakar di Teheran, kemarin.

    Dari pantauan video-video yang diunggah di media sosial dalam beberapa hari terakhir menunjukkan antrean bahan bakar dan lalu lintas saat orang-orang mencoba meninggalkan ibu kota.

    Di sisi lain, pesan-pesan Israel yang meminta orang-orang untuk mengungsi dari kota-kota merupakan bagian dari “operasi psikologis musuh”, kata juru bicara pemerintah Iran.

    Fatemeh Mohajerani juga menegaskan bahwa internet Iran telah “diperlambat” untuk “memerangi serangan siber” di negara tersebut.

    Menteri Pertahanan Israel telah memperingatkan bahwa penduduk Teheran akan “membayar harga” atas serangan Iran terhadap warga Israel dan meminta penduduk untuk mengungsi.

    Rencana membunuh Ayatollah Khamenei dan pergantian rezim

    Di tengah baku serang antara Israel dan Iran, muncul kabar bahwa Presiden AS Donald Trump menolak rencana Israel untuk membunuh Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menurut tiga pejabat AS kepada CBS News, mitra BBC di AS.

    Seorang pejabat AS mengatakan Israel memiliki kesempatan untuk membunuh Khamenei. Namun, Trump menyampaikan kepada Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, bahwa itu bukan “ide yang bagus”.

    Para pejabat itu mengatakan percakapan antara Netanyahu dan Trump terjadi setelah Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap Iran pekan lalu. Penolakan Trump terhadap usulan tersebut pertama kali dilaporkan oleh kantor berita Reuters.

    EPARudal balistik Iran menghantam kawasan permukiman di Rishon LeZion, dekat Tel Aviv, Israel, Sabtu (14/06).

    Selama wawancara dengan Fox News, Netanyahu tidak secara langsung mengonfirmasi atau membantah laporan Reuters.

    “Ada begitu banyak laporan palsu tentang percakapan yang tidak pernah terjadi dan saya tidak akan membahasnya,” katanya. “Tetapi saya dapat memberi tahu Anda bahwa saya pikir kami melakukan apa yang perlu kami lakukan. Saya pikir Amerika Serikat tahu apa yang baik untuk Amerika Serikat dan saya tidak akan membahasnya,” kata Netanyahu.

    Baca juga:

    Dalam wawancara dengan Fox News, Benjamin Netanyahu ditanya apakah perubahan rezim di Iran merupakan bagian dari upaya Israel.

    “Itu bisa jadi hasilnya, karena rezim Iran sangat lemah,” katanya.

    Netanyahu mengeklaim rezim Iran saat ini tidak “memiliki rakyat”, dan mengatakan “80% rakyat” ingin menggulingkan pemerintah Iran.

    Ia juga mengatakan, “rakyat Persia dan orang Yahudi telah memiliki persahabatan lama”, dan menambahkan, “keputusan untuk bertindak, untuk bangkit saat ini adalah keputusan rakyat Iran”.

    Netanyahu mengatakan bahwa, kalaupun Iran setuju untuk berhenti menembakkan rudal ke Israel sebagai bagian dari kesepakatan apa pun, itu tidak berarti Teheran akan berhenti mengembangkan kemampuan nuklir.

    “Masalahnya di sini bukan de-eskalasi. Masalahnya di sini bukan gencatan senjata. Masalahnya adalah menghentikan hal-hal yang mengancam kelangsungan hidup kita,” katanya.

    Sebagai pengingat, Iran telah berulang kali membantah bahwa mereka memiliki program senjata nuklir.

    Iran balas serangan Israel

    ReutersAsap membumbung di tengah serangan rudal Iran ke Tel Aviv, Israel, pada Jumat (13/06).

    Sebelumnya, Korps Garda Revolusi Iran membalas serangan Israel dengan melancarkan gempuran rudal balistik terhadap “puluhan target, pusat militer, dan pangkalan udara” di Israel. Iran menamai operasi itu “True Promise 3”.

    Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei memperingatkan bahwa pasukan Iran akan “bertindak dengan kekuatan” terhadap Israel.

    Dalam tulisan di media sosial X, ia memperingatkan Israel “tidak akan lolos tanpa cedera dari kejahatan ini”.

    Di Yerusalem dan Tel Aviv, terdapat laporan bunyi ledakan dan kilatan cahaya terang saat sistem pertahanan ‘Kubah Besi’ Israel berusaha mencegat serangan itu.

    Beberapa rudal Iran dilaporkan menghantam beberapa tempat, termasuk di Tel Aviv dan Ramat Gan, kota dekat Tel Aviv.

    Reuters Serangan rudal Iran menghantam bangunan di Ramat Gan, Israel, pada Jumat (13/06). Reuters Sejumlah korban luka-luka akibat serangan rudal Iran ke Kota Ramat Gan, Israel, pada Jumat (13/06). ReutersSistem pertahanan udara Kubah Besi menangkal sejumlah serangan rudal Iran di Tel Aviv, pada Jumat (13/06).

    Menurut juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Avichay Adraee, Iran meluncurkan kurang dari 100 rudal dalam dua gelombang ke Israel.

    Dalam sebuah posting di X, ia mengeklaim sebagian besar rudal Iran berhasil dicegat atau gagal mencapai target.

    “Ada sejumlah kecil bangunan yang terkena serangan, beberapa karena pecahan peluru dari operasi intersepsi,” tambahnya.

    Sebanyak 40 orang dirawat di rumah sakit Israel setelah serangan Irandua di antaranya dalam kondisi kritis.

    Israel gempur puluhan lokasi di Iran

    Militer Israel memulai serangan ke puluhan lokasi di berbagai wilayah Iran, pada Jumat (13/06).

    Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan serangan Israel “menyasar ke jantung program pengayaan nuklir Iran”. Dalam serangan itu, kepala Garda Revolusi Iran dilaporkan tewas.

    “Israel meluncurkan Operasi Rising Lion, operasi militer yang ditargetkan untuk menangkal ancaman Iran terhadap kelangsungan hidup Israel,” kata Netanyahu pada Jumat (13/06).

    “Operasi ini akan terus berlanjut sampai berapapun hari yang diperlukan untuk menghilangkan penyebarannya.”

    “Dalam beberapa bulan terakhir, Iran telah mengambil langkah-langkah yang belum pernah diambil sebelumnya, langkah-langkah untuk mempersenjatai uranium yang diperkaya ini,” tambahnya.

    “Jika tidak dihentikan, Iran dapat memproduksi senjata nuklir dalam waktu yang sangat singkat. Bisa jadi satu tahun. Bisa jadi dalam beberapa bulan, kurang dari satu tahun. Ini adalah bahaya yang jelas dan nyata bagi kelangsungan hidup Israel.”

    Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan serangan ke sejumlah lokasi di Iran mengungkap “sifat keji” Israel.

    Dia menambahkan, Israel “telah menyiapkan nasib pahit untuk dirinya sendiri, yang pasti akan diterimanya” dengan melakukan serangan ke Iran.

    Seorang juru bicara angkatan bersenjata Iran mengatakan bahwa AS dan Israel akan membayar “harga yang mahal” untuk serangan tersebut.

    “Angkatan bersenjata pasti akan menanggapi serangan Zionis ini,” kata juru bicara militer Iran, Abolfazl Shekarchi, sebagaimana dikutip kantor berita Reuters.

    Presiden AS Donald Trump mengaku telah mengetahui rencana Israel menyerang Iran. Namun, dia menegaskan bahwa militer AS tidak berperan dalam operasi tersebut.

    “Iran tidak dapat memiliki bom nuklir dan kami berharap untuk kembali ke meja perundingan. Kita lihat saja nanti,” katanya kepada Fox News.

    “Ada beberapa orang dalam kepemimpinan yang tidak akan kembali,” katanya, seraya mencatat bahwa AS telah mengonfirmasi bahwa beberapa pemimpin Iran telah tewas dalam serangan tersebut.

    Kepala Garda Revolusi dan ilmuwan nuklir Iran dilaporkan tewas

    Kepala Garda Revolusi Iran, Hossein Salami, tewas dalam serangan Israel, demikian dilaporkan media pemerintah Iran.

    Ia termasuk di antara beberapa pemimpin senior yang tewas dalam serangan Israel.

    Hossein Salami mungkin adalah pemimpin Iran paling senior yang tewas dalam serangan Israel.

    Salami pertama kali bergabung dengan Garda Revolusi pada 1980 saat Perang Iran-Irak.

    Seiring dengan kenaikan pangkatnya di militer, ia makin dikenal karena retorikanya yang keras terhadap AS dan sekutu-sekutunya.

    Sejak tahun 2000-an, ia telah dikenai sanksi oleh Dewan Keamanan PBB dan AS atas keterlibatannya dalam program nuklir dan militer Iran.

    Dia menjabat sebagai kepala Garda Revolusi pada 2024 ketika Iran melancarkan serangan militer langsung pertamanya terhadap Israel, dengan mengerahkan lebih dari 300 pesawat nirawak dan rudal.

    Ketika ketegangan dengan Israel meningkat dalam beberapa hari terakhir, Salami mengatakan pada Kamis (12/06) bahwa Iran “sepenuhnya siap untuk segala skenario, situasi, dan keadaan”.

    “Musuh mengira mereka dapat melawan Iran dengan cara yang sama seperti mereka melawan warga Palestina yang tak berdaya yang dikepung Israel,” katanya. “Kami teruji dalam perang dan berpengalaman.”

    Selain Hossein Salami, media pemerintah Iran menyebutkan bahwa Mohammad Bagheri, kepala staf Angkatan Bersenjata Iran, tewas dalam serangan Israel.

    Korban berikutnya adalah Gholamali Rashid, komandan Markas Pusat Khatam-al Anbiyaperusahaan konstruksi yang bernaung di bawah Korps Garda Revolusi Iran.

    Dua ilmuwan nuklir senior juga tewas dalam serangan Israel.

    Salah satunya adalah Fereydoon Abbasi, mantan kepala Organisasi Energi Atom Iran (AEOI). AEOI bertanggung jawab atas fasilitas nuklir Iran.

    Abassi selamat dari upaya pembunuhan di Teheran pada 2010.

    Sosok berikutnya adalah Mohammad Mehdi Tehranchi, rektor Universitas Islam Azad di Teheran. Dia disebut-sebut terlibat dalam program senjata nuklir Iran.

    Lokasi mana saja yang menjadi target Israel?

    Seorang pejabat militer Israel mengatakan bahwa serangan itu diarahkan ke puluhan lokasi di berbagai wilayah Iran. Targetnya adalah lokasi rudal jarak jauh Iran dan segala fasilitas yang terkait dengan program nuklir, kata pejabat itu.

    Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengungkap puluhan pesawat tempur terlibat dalam “tahap pertama” terhadap “target nuklir” di berbagai wilayah Iran.

    Salah satu lokasi yang menjadi target, kata Netanyahu, adalah fasilitas pengayaan uranium di Kota Natanz, sekitar 225 km sebelah selatan Teheran, ibu kota Iran.

    Stasiun televisi pemerintah Iran melaporkan bahwa markas besar Garda Revolusi di Teheran turut menjadi sasaran serangan Israel.

    Media lokal juga melaporkan api dan asap keluar dari lokasi tersebut.

    Garda Revolusi Islam adalah cabang Angkatan Bersenjata Iran dan salah satu organisasi paling kuat di negara itu.

    BBC

    Iran telah lama menyatakan bahwa program nuklirnya hanya untuk tujuan sipil. Iran memiliki beberapa fasilitas nuklir, beberapa di antaranya telah menjadi sasaran serangan Israel.

    Namun, banyak negaraserta Badan Energi Atom Internasional (IAEA)tidak yakin bahwa program nuklir Iran hanya untuk tujuan sipil.

    Pekan ini, Dewan Gubernur IAEA secara resmi menyatakan Iran melanggar kewajiban nonproliferasinya untuk pertama kalinya dalam 20 tahun.

    Mereka mengutip “banyak kegagalan” Iran untuk memberikan jawaban lengkap tentang keberadaan bahan nuklir yang tidak dilaporkan serta persediaan uranium yang telah diperkaya.

    Laporan IAEA sebelumnya menyebut Iran telah memperkaya uranium hingga kemurnian 60%, cukup mendekati uranium tingkat senjata untuk membuat sembilan bom nuklir.

    Iran mengatakan resolusi itu “politis”.

    Berdasarkan keterangan sejumlah saksi mata sebagaimana dilaporkan kantor berita Reuters yang mengutip Nour Newslembaga pemberitaan di bawah pemerintah Iranledakan terdengar di timur laut Teheran.

    Reporter BBC juga mendapat informasi dari orang-orang di Teheran yang mengonfirmasi ledakan tersebut.

    Media pemerintah Iran melaporkan bahwa Israel telah menyerang area pemukiman di Teheran dan beberapa kota lainnya.

    Kantor berita Reuters mengutip stasiun TV pemerintah Iran yang menyebutkan bahwa sejumlah anak-anak termasuk di antara korban tewas.

    Kondisi darurat di Israel, AS mengeklaim tidak terlibat

    Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, juga menetapkan keadaan darurat di Israel.

    “Setelah serangan preventif terhadap Iran, serangan rudal dan pesawat nirawak terhadap Israel dan penduduk sipilnya diperkirakan akan segera terjadi,” begitu bunyi pengumuman keadaan darurat tersebut.

    Akibat serangan itu, semua penerbangan di bandara internasional utama di Teheran telah ditangguhkan, menurut media pemerintah Iran.

    Bandara Internasional Imam Khomeini terletak sekitar 30 km di barat daya ibu kota Iran.

    Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio membuat klaim bahwa negaranya tidak terlibat dalam serangan tersebut.

    “Malam ini, Israel mengambil tindakan sepihak terhadap Iran. Kami tidak terlibat dalam serangan terhadap Iran dan prioritas utama kami adalah melindungi pasukan Amerika di kawasan tersebut,” kata Rubio.

    “Israel memberi tahu kami bahwa mereka yakin tindakan ini diperlukan untuk membela diri,” ujarnya.

    “Presiden Trump telah mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi pasukan AS dan tetap berhubungan erat dengan mitra regional kami. Saya tegaskan: Iran tidak boleh menargetkan kepentingan atau personel AS,” kata Rubio.

    Berita ini akan diperbarui secara berkala

    Tonton juga Video Ancaman Khamenei ke AS Jika Ikut Campur Konflik Iran-Israel

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Saling Balas Trump vs Khamenei yang Menolak Menyerah

    Saling Balas Trump vs Khamenei yang Menolak Menyerah

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendesak Iran agar mau menyerah tanpa syarat. Namun, Pemimpin tertinggi Iran Ali Khamenei menolak untuk menyerah.

    Sebagaimana diketahui,Trump mengatakan Iran seharusnya menandatangani kesepakatan dengan Washington mengenai program nuklirnya sebelum serangan Israel dimulai. Trump meyakini sekarang Teheran pasti ingin mencapai kesepakatan dengan AS.

    Trump juga mengatakan bahwa Iran bodoh jika tidak menandatangani kesepakatan nuklir dengan AS.

    “Seperti yang telah saya katakan, saya pikir kesepakatan akan ditandatangani, atau sesuatu akan terjadi, tetapi kesepakatan akan ditandatangani, dan saya pikir Iran bodoh jika tidak menandatanganinya,” ucap Trump saat berbicara kepada wartawan di sela-sela KTT G7, seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (17/6).

    Trump, pada Senin (16/6), mengatakan Iran tidak akan menang dalam konflik dengan Israel, dan negara itu harus kembali melakukan perundingan “sebelum terlambat”.

    “Mereka harus mencapai kesepakatan, dan itu menyakitkan bagi kedua belah pihak, tetapi saya mengatakan bahwa Iran tidak akan memenangkan perang ini, dan mereka harus berdialog, dan mereka harus berdialog segera, sebelum terlambat,” cetus sang Presiden AS.

    Bagaimana kata Trump soal Iran? Baca halaman selanjutnya.

    Trump Peringatkan Khamenei

    Presiden AS Donald Trump. (Reuters)

    Trump mengatakan bahwa AS tidak akan membunuh pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei ‘untuk saat ini’. Meski begitu, Trump memperingatkan Khamenei agar Iran tidak melakukan serangan lebih lanjut.

    Dilansir kantor berita AFP, Rabu (18/6), Trump mengklaim mengetahui persembunyian Khamenei. Ia menyebut Khamenei menjadi sasaran empuk.

    “Kami tahu persis di mana yang disebut ‘Pemimpin Tertinggi’ itu bersembunyi. Ia adalah sasaran empuk, tetapi aman di sana — Kami tidak akan menghabisinya (membunuhnya!), setidaknya tidak untuk saat ini,” kata Trump dalam akun pribadinya di Truth Social.

    Trump memperingatkan Khamenei agar tidak melakukan serangan lebih lanjut. Trump pun tampaknya menuntut penyerahan diri tanpa syarat dari Teheran.

    “Tetapi kami tidak ingin rudal ditembakkan ke warga sipil, atau tentara Amerika. Kesabaran kami menipis. Terima kasih atas perhatian Anda terhadap masalah ini!” kata Trump, kemudian mengunggah pesan yang berbunyi: ‘Penyerahan diri tanpa syarat!’

    Khemenei Ogah Menyerah

    Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. (Office of the Iranian Supreme Leader/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS)

    Pemimpin tertinggi Iran Ali Khamenei bersumpah bahwa negaranya tidak akan menunjukkan belas kasihan terhadap para penguasa Israel. Hal ini disampaikannya pada Rabu (18/6), beberapa jam setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendesak Iran untuk “menyerah tanpa syarat”.

    “Kita harus memberikan tanggapan yang kuat kepada rezim Zionis teroris. Kita tidak akan menunjukkan belas kasihan kepada Zionis,” tulis Khamenei di media sosial X, seperti dilansir Al Arabiya dan AFP, Rabu (18/6).

    Pekan lalu, Israel meluncurkan serangan udara besar-besaran yang menghantam fasilitas nuklir dan militer Iran, serta kawasan permukiman.

    Lihat Video ‘Ancaman Khamenei ke AS Jika Ikut Campur Konflik Iran-Israel’:

    Halaman 2 dari 3

    (rdp/rfs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Waspada Mata-mata, Iran Minta Warga Hapus WhatsApp dan Instagram

    Waspada Mata-mata, Iran Minta Warga Hapus WhatsApp dan Instagram

    Jakarta

    Otoritas radio dan televisi Iran mengeluarkan peringatan kepada warganya, memerintahkan mereka untuk tidak menggunakan WhatsApp dan Instagram.

    Dikutip dari Arab News, dalam sebuah pernyataan, badan tersebut mengklaim kedua platform ini mengirimkan informasi pribadi dan data lokasi pengguna ke Israel, yang secara efektif melabelinya sebagai spyware yang digunakan oleh musuh-musuh Iran.

    Iran telah diserang habis-habisan oleh Israel. Serangan minggu ini mengungkap lemahnya kemampuan spionase Iran, karena puluhan agen Mossad melakukan operasi besar di ibu kota, Teheran.

    Disebut Alat Mata-mata

    Sebuah laporan yang disiarkan di Channel 2 yang berafiliasi dengan pemerintah Iran, menyebutkan bahwa WhatsApp dan Instagram memfasilitasi akses Israel ke data pribadi.

    Atas alasan itu, Iran memerintahkan masyarakat untuk sepenuhnya menghapus aplikasi tersebut dari ponsel mereka atau tidak menggunakannya untuk sementara waktu.

    Pada hari yang sama, Komando Keamanan Elektronik Iran mengumumkan aturan yang melarang pejabat negara dan personel keamanan menggunakan semua bentuk alat komunikasi digital.

    Perang Iran-Israel Meningkat

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Selasa (17/6) mengatakan bahwa pihaknya mengetahui ‘persis’ di mana Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei berada, dan mengatakan bahwa ia aman untuk saat ini, namun memperingatkan bahwa kesabaran mereka semakin menipis.

    “Kami tahu persis di mana yang disebut ‘Pemimpin Tertinggi’ itu bersembunyi. Dia adalah target yang mudah, tetapi aman di sana. Kami tidak akan menghabisinya (membunuhnya), setidaknya untuk saat ini,” kata Trump dalam sebuah unggahan di media sosial.

    “Tetapi kami tidak ingin rudal ditembakkan ke warga sipil, atau tentara Amerika. Kesabaran kami sudah menipis. Terima kasih atas perhatian Anda terhadap masalah ini!”

    “MENYERAH TANPA SYARAT!” imbuh Trump dalam unggahan lanjutan di media sosial.

    Komentar itu muncul beberapa menit setelah Trump mengklaim memiliki kendali penuh atas wilayah udara Iran.

    Untuk diketahui, eskalasi dipicu oleh serangan Israel terhadap Iran. Pada 13 Juni 2025, Israel melancarkan serangan berskala besar terhadap berbagai kota di Iran, yang menargetkan fasilitas nuklir dan pimpinan militer senior.

    Serangan tersebut menewaskan Kepala Staf Umum Iran, Panglima Tertinggi Garda Revolusi, beberapa komandan tinggi, dan sembilan ilmuwan nuklir. Total korban tewas warga sipil dilaporkan mencapai 224 orang.

    Iran kemudian membalas dengan serangan rudal balistik terhadap Israel, yang mengakibatkan 24 kematian dan lebih dari 500 luka-luka.

    (rns/fay)

  • Harga Minyak Melambung Usai Trump Ancam Pimpinan Tertinggi Iran – Page 3

    Harga Minyak Melambung Usai Trump Ancam Pimpinan Tertinggi Iran – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Harga minyak mentah berjangka melonjak lebih dari 4% pada hari Selasa, setelah mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menuntut penyerahan tanpa syarat dari Iran dan mengancam Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.

    Dikutipd ari CNBC, Rabu (18/6/2025), harga minyak untuk kontrak minyak mentah AS untuk pengiriman Juli naik USD 3,07 atau 4,28% menjadi ditutup di USD 74,84 per barel.

    Sementara itu, patokan global Brent untuk pengiriman Agustus naik USD 3,22 atau 4,4% menjadi USD 76,45 per barel. Kenaikan harga berlanjut setelah penutupan perdagangan Selasa, dengan minyak mentah AS dan Brent naik hampir 5%.

    Trump menyebut Khamenei sebagai “target yang mudah” dan memperingatkan bahwa kesabaran AS mulai habis. Dalam unggahan di platform media sosial miliknya, Truth Social, Trump menuntut Iran menyerah tanpa syarat.

    “Kami tahu persis di mana ‘Pemimpin Tertinggi’ itu bersembunyi,” kata Trump. “Dia adalah target yang mudah, tapi aman di sana – Kami tidak akan menghabisinya (membunuh!), setidaknya untuk saat ini. Tapi kami tidak ingin ada rudal yang diarahkan ke warga sipil atau tentara Amerika. Kesabaran kami mulai habis.”

    Peningkatan Kesiapan Militer AS di Timur Tengah

    Pada Selasa sore, Trump menggelar pertemuan dengan tim keamanan nasionalnya di Ruang Situasi Gedung Putih. Di saat yang sama, Pentagon memindahkan aset militer ke Timur Tengah untuk memperkuat posisi pertahanan AS dan memperluas opsi militer Trump.

    Sebelumnya pada hari Senin, harga minyak mentah sempat turun setelah muncul laporan bahwa Iran menginginkan gencatan senjata dengan Israel. Namun harapan itu pupus seiring berlanjutnya konflik hingga hari kelima, dengan Trump mengambil sikap lebih keras terhadap Iran.

    Trump bahkan meninggalkan pertemuan puncak G7 di Kanada lebih awal dan menyerukan evakuasi total dari ibu kota Iran, Teheran.

    “Singkatnya, IRAN TIDAK BOLEH MEMILIKI SENJATA NUKLIR,” tulis Trump dalam unggahan media sosial. “Saya sudah katakan berkali-kali! Semua orang harus segera meninggalkan Teheran!”

    Kepada wartawan di Air Force One, Trump mengatakan dirinya menginginkan “akhir yang nyata” atas konflik ini, bukan hanya kesepakatan gencatan senjata. Ia juga menegaskan bahwa ia “tidak terlalu ingin bernegosiasi” dengan Iran dan tidak ada ancaman spesifik yang melatarbelakangi seruannya untuk evakuasi Teheran.

     

  • Trump Ancam Iran, Tapi Tak Akan Bunuh Khamenei ‘Untuk Sekarang’

    Trump Ancam Iran, Tapi Tak Akan Bunuh Khamenei ‘Untuk Sekarang’

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa AS tidak akan membunuh pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei ‘untuk saat ini’. Meski begitu, Trump memperingatkan Khamenei agar Iran tidak melakukan serangan lebih lanjut.

    Dilansir kantor berita AFP, Rabu (18/6/2025), Trump mengklaim mengetahui persembunyian Khamenei. Ia menyebut Khamenei menjadi sasaran empuk.

    “Kami tahu persis di mana yang disebut ‘Pemimpin Tertinggi’ itu bersembunyi. Ia adalah sasaran empuk, tetapi aman di sana — Kami tidak akan menghabisinya (membunuhnya!), setidaknya tidak untuk saat ini,” kata Trump dalam akun pribadinya di Truth Social.

    Trump memperingatkan Khamenei agar tidak melakukan serangan lebih lanjut. Trump pun tampaknya menuntut penyerahan diri tanpa syarat dari Teheran.

    “Tetapi kami tidak ingin rudal ditembakkan ke warga sipil, atau tentara Amerika. Kesabaran kami menipis. Terima kasih atas perhatian Anda terhadap masalah ini!” kata Trump, kemudian mengunggah pesan yang berbunyi: ‘Penyerahan diri tanpa syarat!’

    Sebelumnya, Donald Trump mengatakan Iran seharusnya menandatangani kesepakatan dengan Washington mengenai program nuklirnya sebelum serangan Israel dimulai. Trump meyakini sekarang Teheran pasti ingin mencapai kesepakatan dengan AS.

    “Seperti yang telah saya katakan, saya pikir kesepakatan akan ditandatangani, atau sesuatu akan terjadi, tetapi kesepakatan akan ditandatangani, dan saya pikir Iran bodoh jika tidak menandatanganinya,” ucap Trump saat berbicara kepada wartawan di sela-sela KTT G7, seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (17/6/2025).

    Trump, pada Senin (16/6), mengatakan Iran tidak akan menang dalam konflik dengan Israel, dan negara itu harus kembali melakukan perundingan “sebelum terlambat”.

    (fca/fca)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini