500 Ribu NIK Penerima Bansos Pakai Duit Buat Judol, Kemensos Tak Akan Langsung Coret
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Menteri Sosial Saifullah Yusuf (
Gus Ipul
) menegaskan bahwa pemerintah tidak serta-merta mencoret penerima
bantuan sosial
(bansos) yang terindikasi menggunakan dananya untuk praktik
judi online
(judol).
Kemensos akan melakukan evaluasi dan edukasi terlebih dahulu kepada pihak yang terindikasi bermain judol menggunakan dana bansos.
“Tapi kalau yang ini bagian dari jaringan atau apa, ya bisa-bisa ada tindak lanjut dari situ,” kata Gus Ipul usai Rapat Koordinasi Implementasi Penggunaan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) untuk
Bantuan Sosial
, Pemberdayaan Sosial, dan Program Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial di Grand Mercure, Jakarta, Selasa (8/7/2025).
“Tapi kita kedepankan edukasi lah, kalau ini benar-benar mereka dari keluarga yang miskin atau miskin ekstrem. Jadi kita akan lalui proses itu,” lanjut Gus Ipul.
Namun demikian, jika dalam proses asesmen ditemukan indikasi kuat bahwa bansos sengaja digunakan untuk judi dan tidak ada iktikad baik dari penerima, maka pencoretan dari daftar bantuan menjadi opsi yang terbuka.
“Kalau proses itu sudah dilalui dan mereka memang kelihatannya memang niat ya untuk menggunakan bansos untuk judi, maka ada potensi kita coret,” tegasnya.
Namun demikian, Gus Ipul menyatakan bahwa pihaknya belum mengambil keputusan final.
“Nanti kami belum berani berspekulasi. Kita belum berani berspekulasi, ini baru data yang diberikan ke kami, itu pun belum semua,” ujar Gus Ipul.
Adapun indikasi bansos yang digunakan untuk judol didapat dari koordinasi bersama Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Ada 500.000-an NIK yang terdaftar sebagai penerima bansos, yang menggunakan dana bansos untuk judol.
Ia menyebutkan bahwa setiap kasus akan dianalisis terlebih dahulu dengan mempertimbangkan latar belakang keluarga penerima.
“Nanti kita akan analisis, kita akan evaluasi. Ini profil keluarganya ini seperti apa? Nanti kan akan ada asesmen. Kita lihat seperti apa? Apa mereka ini gak tahu? Atau gak sadar dia main judol? Kan kita belum tahu persis,” jelasnya.
Gus Ipul mengungkapkan bahwa data yang digunakan saat ini berasal dari salah satu bank Himbara dan masih dalam tahap awal pelacakan oleh PPATK.
“Ya, baru satu bank. Nanti (koordinasi lagi dengan) PPATK ya,” tegas dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Organisasi: Persis
-
/data/photo/2025/07/07/686b7960a8a1c.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Basarnas Tak Terima Panggilan Darurat KMP Tunu, Dapat Info Sudah Tenggelam
Basarnas Tak Terima Panggilan Darurat KMP Tunu, Dapat Info Sudah Tenggelam
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (
Basarnas
) Marsekal Madya TNI M Syafi’i mengungkapkan pihaknya tidak menerima panggilan darurat dari
KMP Tunu Pratama Jaya
yang tenggelam di
Selat Bali
.
Syafi’i menyebut Basarnas baru menerima informasi ketika KMP Tunu sudah tenggelam.
Hal tersebut Syafi’i sampaikan dalam rapat Komisi V DPR dengan Basarnas dan BMKG di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (7/7/2025).
“Pada saat kejadian memang yang kami harapkan bahwa Basarnas itu mendapatkan informasi pada saat awal kedaruratan terjadi. Namun yang terjadi kami juga tidak tahu persis kejadiannya, bahwa informasi itu kami dapat pada saat kapal sudah hilang dari permukaan,” ujar Syafi’i.
Syafi’i mengatakan, 10 menit setelah menerima informasi, Basarnas langsung bergerak ke lokasi. Namun, pada malam itu, Basarnas tidak berhasil menemukan apapun.
“Pada malam itu, kita tidak menemukan apa-apa. Kemudian sampai akhirnya informasi pertama kita dapat yaitu kira-kira jam 3 atau 4 pagi baru korban pertama ditemukan, kira-kira di 10 mil dari lokasi yang memungkinkan,” jelasnya.
Menurut Syafi’i, jarak Basarnas dengan titik hilangnya kapal pada pukul 23.00 waktu setempat, awalnya sebenarnya hanya 1,2 mil saja.
Namun, ketika korban ditemukan pertama kali pada pukul 03.00 waktu setempat, jaraknya sudah sejauh 18 km.
“Pada pencarian hari pertama, yaitu pada pagi hari, ini kita dibantu oleh seluruh potensi SAR yang ada, mulai dari nelayan, penduduk, dan seluruh kapal yang ada di situ. Begitu mendengar informasi ada di bagian selatan, semua kekuatan baru kita kerahkan arah selatan,” kata Syafi’i.
“Kami sampaikan total kekuatan yang melaksanakan operasi pada hari ini jumlah personel sebanyak 600 lebih personel, yang terdiri ABK atau alutsista dari kapal ada 18 kapal yang tergabung. Kemudian dari unsur heli juga dari unsur Basarnas dibantu heli dari kepolisian dan TNI AL,” imbuhnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2022/08/11/62f4bf076603e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Sarjana-sarjana yang Nyemplung Got demi Jadi PPSU… Megapolitan 7 Juli 2025
Sarjana-sarjana yang Nyemplung Got demi Jadi PPSU…
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com
– Di balik sempitnya peluang kerja dan mahalnya harga kebutuhan hidup, Musarotun (29) menaruh harap pada sepasang sepatu boot dan sebongkah tekad.
Ia bukan siapa-siapa, bukan pula tokoh besar. Namun langkahnya menyusuri selokan di Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pekan lalu, adalah potret kecil tentang seorang ibu, seorang sarjana, yang menolak tunduk pada keadaan.
Musarotun adalah satu dari ribuan pelamar yang mendaftar menjadi petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU).
Di hari uji praktik, ia tak ragu mencemplungkan diri ke dalam selokan penuh lumpur dan sampah.
Bukan karena tidak tahu jijik, tapi karena tahu persis, ada harga hidup yang harus dibayar, dan itu tidak murah.
Ia seorang sarjana akuntansi, lulusan perguruan tinggi di Jakarta. Namun ijazah itu telah lama terlipat rapi, tertindih oleh kenyataan bahwa mencari pekerjaan bukan lagi soal nilai, tapi soal kesempatan yang kian langka.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup, apa pun akan ia kerjakan asal halal. Termasuk menyapu jalan, memanjat pohon, mencangkul, dan kini membersihkan selokan dengan tangan telanjang, tanpa sarung tangan seperti rekan-rekan lain.
Ibu dua anak ini mengikuti tahapan demi tahapan uji praktik lapangan
rekrutmen PPSU
dengan kesungguhan.
Dengan karung putih di tangan, ia memunguti sampah satu per satu dari dalam got.
Bahkan saat harus naik kembali ke atas, ia sempat kesulitan, tertahan oleh sepatu boot yang tenggelam di dasar selokan.
“Alhamdulillah dari tadi tesnya seru. Nyebur ke sekolahan juga enggak jijik,” ucapnya sambil tertawa, dikutip dari
Wartakotalive
. Senin (7/7/2025),
Musarotun datang dengan modal nekat. Ia tahu, hanya ada enam kursi yang tersedia di kelurahan itu, dan ratusan pelamar yang menginginkannya.
Tapi ia percaya, mungkin, hanya mungkin, kali ini gilirannya untuk diterima.
“Sebelumnya saya ibu rumah tangga, ngurus-ngurus rumah. Daftar PPSU harapannya untuk kemajuan ekonomi keluarga,” katanya.
Bukan hanya Musarotun yang datang dengan gelar sarjana. Di Kelurahan Serdang, Kemayoran, dua perempuan lainnya, Nabila (27) dan Febrina Nuranisa (32), juga hadir dalam seleksi PPSU.
Nabila dan Febriana pun lulusan S1 Akuntansi. Tapi gelar tak selalu menjamin lapangan kerja.
“Alasan yang pertama ingin cari kerja, yang kedua memang sudah terbiasa beberes rumah, dan sekarang ini kan memang lagi susah mencari pekerjaan, selagi ada peluang di depan mata ambil aja dulu,” kata Nabila dan Febrina.
Sekretaris Lurah (Sekkel) Serdang, M Imron Sumadi, mengatakan bahwa dari 127 pelamar, tujuh orang melamar dengan ijazah S1.
“Yang hadir enam orang,” ujarnya.
Menurut Imron, tidak ada syarat khusus untuk bisa diterima.
Terpenting, pelamar harus sanggup membersihkan, mencangkul, dan menjaga lingkungan.
“Pada prinsipnya apa yang dibutuhkan dapat dilakukan,” kata dia.
Gaji sebagai PPSU memang bukan mimpi besar, tapi cukup untuk menjaga dapur tetap mengepul.
Berdasarkan Pergub yang berlaku, gaji PPSU disesuaikan dengan Upah Minimum Provinsi (UMP) Jakarta, yakni sekitar Rp 5,3 juta per bulan.
Belum termasuk jaminan kesehatan, ketenagakerjaan, dan tunjangan hari raya (THR).
Pekerjaan ini juga menjanjikan kejelasan status dan perlindungan sosial, dua hal yang semakin langka di tengah pasar kerja yang tak ramah pada pencari kerja berijazah tinggi namun tak berpengalaman.
Di Jakarta, ada puluhan ribu petugas PPSU yang tersebar di 267 kelurahan. Di antara mereka, mungkin ada lebih banyak Musarotun, Nabila, atau Febrina.
Para sarjana yang turun ke selokan, memegang cangkul, menyapu jalan, bukan karena menyerah pada nasib, melainkan karena mereka memilih untuk tetap berjuang.
Dan di antara lumpur dan sampah yang mereka bersihkan, ada sesuatu yang tak terlihat, harga diri mereka dan harapan yang diusung, agar anak-anak mereka tak harus menempuh jalan yang sama.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2023/10/05/651d9e504fed9.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kemlu RI: 3 WNI yang Merampok di Jepang adalah Overstayer
Kemlu RI: 3 WNI yang Merampok di Jepang adalah Overstayer
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com
– Tiga Warga Negara Indonesia (WNI) yang diduga melakukan
perampokan
di Jepang adalah WNI yang sudah melanggar waktu izin tinggal alias
overstayer
.
“
KBRI Tokyo
telah menindaklanjuti informasi terkait tiga orang WNI overstayer yg ditangkap Kepolisian Ibaraki, Jepang dengan tuduhan perampokan,” kata Juru Bicara
Kemlu RI
, Rolliansyah Sumirat atau Roy, dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (4/7/2025).
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo telah melakukan pendampingan terhadap tiga WNI tersebut.
Tiga WNI itu disebut Kemlu RI berinisial JS, NAR, dan BR. Belum diketahui persis motivasi mereka merampok rumah warga lokal.
Lokasi tempat kejadian perkara ada di Aoyaki, Hokota, berlangsung pada 2 Januari 2025 silam, namun baru ditangkap oleh Kepolisian Hokota, Ibaraki, pada 30 Juni 2025.
Peristiwa ini menjadi pemberitaan di Jepang. Tiga WNI tersebut kini ditahan polisi Jepang.
“Ketiga WNI telah didampingi pengacara dan KBRI Tokyo terus berkoordinasi dengan Kepolisian Mito, Kashima dan Namegata di Prefektur Ibaraki tempat ketiga WNI tsb ditahan untuk dapat menjenguk, memeriksa kondisi mereka dan melakukan wawancara untuk mengetahui motif dan detil informasi lainnya,” kata Roy.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

200 Sekolah Rakyat yang Dialiri Internet 100 Mbps akan Dibiayai Kemensos
Jakarta –
Sebanyak 200 Sekolah Rakyat akan mendapatkan kecepatan internet 100 Mbps. Koneksi dalam program prioritas Presiden Prabowo Subianto itu akan didanai oleh langsung oleh Kementerian Sosial (Kemensos).
“Jadi, internet Sekolah Rakyat sudah diputuskan pembiayaannya oleh Kemensos),” ujar Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Kementerian Komdigi, Wayan Toni Supriyanto ditemui awak media di Jakarta, Jumat (4/7/2025).
Penyediaan koneksi internet 100 Mbps di Sekolah Rakyat merupakan kewajiban Kementerian Komdigi. Nantinya internet tersebut dapat dimanfaatkan untuk kegiatan belajar-mengajar di era digital seperti saat ini.
“Kami, Komdigi, hanya memastikan infrastruktur mendekatkan ke Sekolah Rakyat dan menjaga Quality of Service-nya sesuai dengan kapasitas yang diberikan. Tapi rata-rata ingat, karena kebutuhannya untuk Sekolah Rakyat. Artinya apa? Itu fixed broadband juga, bukan seluler, kalau coverage kan selular,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid beberapa waktu meninjau kesiapan internet ngebut di dua Sekolah Rakyat di Yogyakarta, yakni Sekolah Rakyat Menengah 19 Kabupaten Bantul dan Sekolah Rakyat Menengan Atas 20 Kabupaten Sleman.
Dengan adanya internet 100 Mbps di Sekolah Rakyat, pemerintah menyebutkan akan menciptakan pendidikan berbasis digital, di mana hal itu sejalan dengan agenda besar pemerintah terkait transformasi digital nasional.
Direncanakan Sekolah Rakyat akan mulai dibuka Agustus hingga September 2025. Kemensos mengatakan fasilitas pendidikan tersebut memanfaatkan Balai Latihan Kerja (BLK) baik milik Kementerian Ketenagakerjaan maupun pemerintah daerah di berbagai provinsi, kabupaten, dan kota sebagai bagian dari tahap program prioritas Prabowo.
“Konsepnya sama persis seperti di SMA Taruna Nusantara dengan nanti di dalamnya ada SD, SMP, dan SMA dengan fasilitas 100 persen dibiayai oleh APBN,” ungkap Sekretaris Jenderal Kemensos Robben Rico.
Selama masa rintisan, pemerintah menggunakan skema pinjam pakai gedung selama satu tahun. Gedung tersebut direnovasi dan akan dikembalikan dalam kondisi layak guna kepada Pemda.
(agt/rns)
-
/data/photo/2025/07/04/686724de93dab.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Panggung untuk Uji Coba Car Free Night Mulai Dipasang di Bundaran HI Megapolitan 4 Juli 2025
Panggung untuk Uji Coba Car Free Night Mulai Dipasang di Bundaran HI
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Sejumlah pekerja mulai memasang kerangka panggung untuk uji coba
Car Free Night
(CFN) di area Bundaran Hotel Indonesia (HI),
Jakarta
Pusat, Jumat (4/7/2025).
Berdasarkan pantauan
Kompas.com
pada pukul 07.32 WIB, kerangka besi panggung sudah dalam proses pemasangan.
Meski belum rampung, tiang dan kerangka utama panggung telah berdiri kokoh dengan dominasi warna hitam.
Panggung ini terletak persis bersampingan dengan Halte TransJakarta
Bundaran HI
Astra dan telah dilengkapi dengan layar videotron raksasa.
Selain itu, ada dua layar videotron kecil yang terpasang di sekitar lokasi panggung berdiri, tepatnya di depan Hotel Mandarin dan Pos Kepolisian Bundaran HI.
Sejumlah tenda kecil untuk para kru yang bekerja juga sudah didirikan di sisi panggung. Para pekerja tampak sibuk memasang lampu di atas kerangka besi yang tingginya sekitar setengah dari Monumen Selamat Datang.Sementara itu, lalu lintas di area Bundaran HI terpantau ramai lancar. Proses pembangunan panggung tidak mengganggu aktivitas masyarakat yang melintas.
Petugas kepolisian dan Dinas Perhubungan (Dishub) terlihat bersiaga di sekitar lokasi untuk mengatur lalu lintas dan memastikan keamanan kegiatan.
Salah satu warga, Ija (27), mengaku antusias menyambut gelaran uji coba CFN. Ia mengaku bersemangat untuk datang dan meramaikan acara yang berlangsung pada besok malam.
“Keren ya, biasanya kan cuma malam tahun baru, ini CFD malam ada panggung, nanti datang lah aku,” ucapnya kepada
Kompas.com
di lokasi, Jumat.
Ija mengungkapkan, dirinya akan mengajak anggota keluarganya untuk meramaikan uji coba CFN.
“Nanti aku ajak keluarga ku, seru pasti ini,” imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta akan menggelar uji coba Car Free Night (CFN) pada Sabtu (5/7/2025)
Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno mengatakan, uji coba ini menjadi bagian dari rangkaian acara perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-498 Kota Jakarta, sekaligus menyambut datangnya bulan Muharram 1447 Hijriah.
“Jam 7 malem, soft car free day nih. Makanya kita mau mulai,” ucap Rano, Rabu (2/7/2025).
Rano menambahkan, dalam acara ini akan digelar pawai obor yang melibatkan sekitar 10 ribu peserta.
Para peserta akan berjalan kaki dari Bundaran Hotel Indonesia (HI) menuju kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.
Namun, obor yang digunakan bukan obor api seperti biasa, melainkan obor elektrik yang dinilai Rano lebih ramah lingkungan.Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
-

HMSP Ungkap Inovasi Produk Bebas Asap Dorong Pertumbuhan Ekonomi
JAKARTA – PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), bersama perusahaan induknya, Philip Morris International (PMI), terus memperkuat komitmennya terhadap inovasi berbasis sains dan teknologi melalui pengembangan produk bebas asap di Indonesia.
Adapun sejak peluncurannya pada 2019, produk ini tidak hanya menawarkan alternatif bagi konsumen dewasa, tetapi juga menciptakan dampak ekonomi yang signifikan melalui kolaborasi lintas sektor.
Sales Director Sampoerna Yohan Lesmana, menekankan bahwa inovasi sejati terjadi ketika produk yang lebih baik dan berbasis sains dapat diakses oleh masyarakat luas.
Menurutnya, kolaborasi dengan pelaku usaha menjadi pilar utama dalam membangun ekosistem yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
“Ini bukan hanya tentang menciptakan teknologi canggih di laboratorium; ini tentang bagaimana kita menjembatani sains dengan realitas sehari-hari, membawanya langsung ke tangan konsumen dewasa yang berhak atas pilihan yang lebih baik,” ujarnya dalam keterangannya, Kamis, 3 Juli.
Yohan menjelaskan, upaya ini telah membuahkan hasil konkret dimana hingga kini, lebih dari 600 UMKM di 20 kota telah bergabung dalam program kemitraan produk bebas asap, menciptakan lebih dari 1.300 lapangan kerja baru dan menjangkau lebih dari 150.000 toko kelontong melalui jaringan Sampoerna Retail Community (SRC).
Menurutnya, ekspansi kemitraan bahkan telah menyasar sektor-sektor baru seperti perhotelan dan kafe, membuka peluang pertumbuhan ekonomi di berbagai lini industri.
“Kami percaya dengan berkolaborasi secara mendalam, kita tidak hanya menciptakan peluang bisnis baru, tetapi juga berkontribusi pada tujuan yang lebih luas, yaitu menyediakan alternatif yang lebih baik bagi konsumen dewasa. Kemitraan ini bukan hanya bersifat transaksional semata, ini adalah program berkelanjutan yang berfokus pada nilai, inovasi, dan dampak positif jangka panjang bagi komunitas,” ujarnya.
Adapun, salah satu mitra strategis yaitu The Trans Luxury Hotel dimana melalui konversi sebagian kamar menjadi kamar ramah IQOS berdampak langsung pada efisiensi operasional hotel, seperti pengurangan biaya pembersihan, perawatan, hingga penggantian furnishing dan linen.
Director of Marketing and Communication The Trans Luxury Hotel Anggia Elgana menyampaikan bahwa di dunia hospitality sangat menjunjung tinggi kenyamanan dan kebersihan dan dengan kehadiran produk bebas asap ini sangat membantu pihaknya dalam mempertahankan standar pelayanan.
“Saya sangat optimis dan yakin bahwa masa depan industri perhotelan akan semakin bergerak menuju lingkungan yang lebih bersih dan bertanggung jawab, dan produk bebas asap akan memainkan peran penting dalam transformasi ini. Pengalaman kami di Trans Luxury Hotel membuktikan bahwa adaptasi terhadap produk bebas asap bukan lagi sekadar pilihan, melainkan sebuah keharusan. Ini adalah investasi yang akan memberikan keuntungan ganda, efisiensi operasional dan peningkatan reputasi,” tuturnya.
Anggia menyampaikan, dana yang sebelumnya digunakan untuk keperluan tersebut kini dapat dialokasikan untuk peningkatan kualitas layanan, yang pada gilirannya meningkatkan daya saing usaha.
Sementara dari sisi UMKM, produk bebas asap juga terbukti mendorong pertumbuhan bisnis, Chief Marketing Officer Maja Family Omar Karim Prawiranegara menyebut omzet usahanya meningkat hingga 25 persen sejak menyediakan area ramah produk bebas asap.
“Kami berhasil menarik segmen pelanggan baru konsumen dewasa yang mencari tempat nyaman untuk bersantai tanpa mengganggu orang lain dengan asap atau bau. Mereka cenderung datang lebih sering, lebih lama, konsumsi makanan dan minuman lebih banyak. Tak jarang, mereka juga sering membawa teman sesama pengguna nikotin dewasa untuk ikut. Ini berdampak langsung pada peningkatan penjualan kami,” ujarnya.
Kehadiran produk inovatif ini juga memperluas ekosistem ekonomi kreatif, International Graffiti Artist Darbotz menyatakan apresiasinya terhadap kehadiran area khusus IQOS di berbagai tempat, karena memungkinkan penggunaan produk tembakau tanpa bau.
Ia mengaku sempat skeptis terhadap produk bebas asap, namun berubah setelah memahami bahwa IQOS tidak melalui proses pembakaran dan didukung kajian ilmiah yang menunjukkan paparan zat berbahaya lebih rendah dibanding rokok.
“Saya jadi paham. Ternyata, produk ini tidak melalui proses pembakaran, sehingga mengurangi paparan zat berbahaya. Dan yang paling penting, ini bukan cuma klaim, tapi berbasis kajian ilmiah,” jelasnya,
Darbotz juga meyakini bahwa seni dan teknologi adalah dua elemen yang tak terpisahkan dalam menghadirkan inovasi yang berdampak positif.
Menurut dia, teknologi telah menjadi medium eksplorasi yang memungkinkan seniman untuk mewujudkan ide-ide kreatif yang sebelumnya hanya bisa dibayangkan dan melihat inovasi sebagai upaya untuk tujuan yang lebih baik.
“Di seni, saya terus mencari teknik baru, bahan baru, biar karya makin mantap. Di hidup, ya sama, saya cari alternatif yang jelas lebih baik. Nah, IQOS ini persis seperti itu, alternatif yang lebih baik,” pungkasnya.
/data/photo/2025/07/05/6868f002c5a68.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/07/06/686a627c75291.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/07/03/68663df854f34.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
