Organisasi: Persis

  • 500 Ribu NIK Penerima Bansos Pakai Duit Buat Judol, Kemensos Tak Akan Langsung Coret

    500 Ribu NIK Penerima Bansos Pakai Duit Buat Judol, Kemensos Tak Akan Langsung Coret

    500 Ribu NIK Penerima Bansos Pakai Duit Buat Judol, Kemensos Tak Akan Langsung Coret
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Sosial Saifullah Yusuf (
    Gus Ipul
    ) menegaskan bahwa pemerintah tidak serta-merta mencoret penerima
    bantuan sosial
    (bansos) yang terindikasi menggunakan dananya untuk praktik
    judi online
    (judol).
    Kemensos akan melakukan evaluasi dan edukasi terlebih dahulu kepada pihak yang terindikasi bermain judol menggunakan dana bansos.
    “Tapi kalau yang ini bagian dari jaringan atau apa, ya bisa-bisa ada tindak lanjut dari situ,” kata Gus Ipul usai Rapat Koordinasi Implementasi Penggunaan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) untuk
    Bantuan Sosial
    , Pemberdayaan Sosial, dan Program Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial di Grand Mercure, Jakarta, Selasa (8/7/2025).
    “Tapi kita kedepankan edukasi lah, kalau ini benar-benar mereka dari keluarga yang miskin atau miskin ekstrem. Jadi kita akan lalui proses itu,” lanjut Gus Ipul.
    Namun demikian, jika dalam proses asesmen ditemukan indikasi kuat bahwa bansos sengaja digunakan untuk judi dan tidak ada iktikad baik dari penerima, maka pencoretan dari daftar bantuan menjadi opsi yang terbuka.
    “Kalau proses itu sudah dilalui dan mereka memang kelihatannya memang niat ya untuk menggunakan bansos untuk judi, maka ada potensi kita coret,” tegasnya.
    Namun demikian, Gus Ipul menyatakan bahwa pihaknya belum mengambil keputusan final.
    “Nanti kami belum berani berspekulasi. Kita belum berani berspekulasi, ini baru data yang diberikan ke kami, itu pun belum semua,” ujar Gus Ipul.
    Adapun indikasi bansos yang digunakan untuk judol didapat dari koordinasi bersama Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
    Ada 500.000-an NIK yang terdaftar sebagai penerima bansos, yang menggunakan dana bansos untuk judol.
    Ia menyebutkan bahwa setiap kasus akan dianalisis terlebih dahulu dengan mempertimbangkan latar belakang keluarga penerima.
    “Nanti kita akan analisis, kita akan evaluasi. Ini profil keluarganya ini seperti apa? Nanti kan akan ada asesmen. Kita lihat seperti apa? Apa mereka ini gak tahu? Atau gak sadar dia main judol? Kan kita belum tahu persis,” jelasnya.
    Gus Ipul mengungkapkan bahwa data yang digunakan saat ini berasal dari salah satu bank Himbara dan masih dalam tahap awal pelacakan oleh PPATK.
    “Ya, baru satu bank. Nanti (koordinasi lagi dengan) PPATK ya,” tegas dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Basarnas Tak Terima Panggilan Darurat KMP Tunu, Dapat Info Sudah Tenggelam

    Basarnas Tak Terima Panggilan Darurat KMP Tunu, Dapat Info Sudah Tenggelam

    Basarnas Tak Terima Panggilan Darurat KMP Tunu, Dapat Info Sudah Tenggelam
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (
    Basarnas
    ) Marsekal Madya TNI M Syafi’i mengungkapkan pihaknya tidak menerima panggilan darurat dari
    KMP Tunu Pratama Jaya
    yang tenggelam di
    Selat Bali
    .
    Syafi’i menyebut Basarnas baru menerima informasi ketika KMP Tunu sudah tenggelam.
    Hal tersebut Syafi’i sampaikan dalam rapat Komisi V DPR dengan Basarnas dan BMKG di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (7/7/2025).
    “Pada saat kejadian memang yang kami harapkan bahwa Basarnas itu mendapatkan informasi pada saat awal kedaruratan terjadi. Namun yang terjadi kami juga tidak tahu persis kejadiannya, bahwa informasi itu kami dapat pada saat kapal sudah hilang dari permukaan,” ujar Syafi’i.
    Syafi’i mengatakan, 10 menit setelah menerima informasi, Basarnas langsung bergerak ke lokasi. Namun, pada malam itu, Basarnas tidak berhasil menemukan apapun.
    “Pada malam itu, kita tidak menemukan apa-apa. Kemudian sampai akhirnya informasi pertama kita dapat yaitu kira-kira jam 3 atau 4 pagi baru korban pertama ditemukan, kira-kira di 10 mil dari lokasi yang memungkinkan,” jelasnya.
    Menurut Syafi’i, jarak Basarnas dengan titik hilangnya kapal pada pukul 23.00 waktu setempat, awalnya sebenarnya hanya 1,2 mil saja.
    Namun, ketika korban ditemukan pertama kali pada pukul 03.00 waktu setempat, jaraknya sudah sejauh 18 km.
    “Pada pencarian hari pertama, yaitu pada pagi hari, ini kita dibantu oleh seluruh potensi SAR yang ada, mulai dari nelayan, penduduk, dan seluruh kapal yang ada di situ. Begitu mendengar informasi ada di bagian selatan, semua kekuatan baru kita kerahkan arah selatan,” kata Syafi’i.
    “Kami sampaikan total kekuatan yang melaksanakan operasi pada hari ini jumlah personel sebanyak 600 lebih personel, yang terdiri ABK atau alutsista dari kapal ada 18 kapal yang tergabung. Kemudian dari unsur heli juga dari unsur Basarnas dibantu heli dari kepolisian dan TNI AL,” imbuhnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sarjana-sarjana yang Nyemplung Got demi Jadi PPSU…
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        7 Juli 2025

    Sarjana-sarjana yang Nyemplung Got demi Jadi PPSU… Megapolitan 7 Juli 2025

    Sarjana-sarjana yang Nyemplung Got demi Jadi PPSU…
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Di balik sempitnya peluang kerja dan mahalnya harga kebutuhan hidup, Musarotun (29) menaruh harap pada sepasang sepatu boot dan sebongkah tekad.
    Ia bukan siapa-siapa, bukan pula tokoh besar. Namun langkahnya menyusuri selokan di Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pekan lalu, adalah potret kecil tentang seorang ibu, seorang sarjana, yang menolak tunduk pada keadaan.
    Musarotun adalah satu dari ribuan pelamar yang mendaftar menjadi petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU).
    Di hari uji praktik, ia tak ragu mencemplungkan diri ke dalam selokan penuh lumpur dan sampah.
    Bukan karena tidak tahu jijik, tapi karena tahu persis, ada harga hidup yang harus dibayar, dan itu tidak murah.
    Ia seorang sarjana akuntansi, lulusan perguruan tinggi di Jakarta. Namun ijazah itu telah lama terlipat rapi, tertindih oleh kenyataan bahwa mencari pekerjaan bukan lagi soal nilai, tapi soal kesempatan yang kian langka.
    Untuk memenuhi kebutuhan hidup, apa pun akan ia kerjakan asal halal. Termasuk menyapu jalan, memanjat pohon, mencangkul, dan kini membersihkan selokan dengan tangan telanjang, tanpa sarung tangan seperti rekan-rekan lain.
    Ibu dua anak ini mengikuti tahapan demi tahapan uji praktik lapangan
    rekrutmen PPSU
    dengan kesungguhan.
    Dengan karung putih di tangan, ia memunguti sampah satu per satu dari dalam got.
    Bahkan saat harus naik kembali ke atas, ia sempat kesulitan, tertahan oleh sepatu boot yang tenggelam di dasar selokan.
    “Alhamdulillah dari tadi tesnya seru. Nyebur ke sekolahan juga enggak jijik,” ucapnya sambil tertawa, dikutip dari
    Wartakotalive
    . Senin (7/7/2025),
    Musarotun datang dengan modal nekat. Ia tahu, hanya ada enam kursi yang tersedia di kelurahan itu, dan ratusan pelamar yang menginginkannya.
    Tapi ia percaya, mungkin, hanya mungkin, kali ini gilirannya untuk diterima.
    “Sebelumnya saya ibu rumah tangga, ngurus-ngurus rumah. Daftar PPSU harapannya untuk kemajuan ekonomi keluarga,” katanya.
    Bukan hanya Musarotun yang datang dengan gelar sarjana. Di Kelurahan Serdang, Kemayoran, dua perempuan lainnya, Nabila (27) dan Febrina Nuranisa (32), juga hadir dalam seleksi PPSU.
    Nabila dan Febriana pun lulusan S1 Akuntansi. Tapi gelar tak selalu menjamin lapangan kerja.
    “Alasan yang pertama ingin cari kerja, yang kedua memang sudah terbiasa beberes rumah, dan sekarang ini kan memang lagi susah mencari pekerjaan, selagi ada peluang di depan mata ambil aja dulu,” kata Nabila dan Febrina.
    Sekretaris Lurah (Sekkel) Serdang, M Imron Sumadi, mengatakan bahwa dari 127 pelamar, tujuh orang melamar dengan ijazah S1.
    “Yang hadir enam orang,” ujarnya.
    Menurut Imron, tidak ada syarat khusus untuk bisa diterima.
    Terpenting, pelamar harus sanggup membersihkan, mencangkul, dan menjaga lingkungan.
    “Pada prinsipnya apa yang dibutuhkan dapat dilakukan,” kata dia.
    Gaji sebagai PPSU memang bukan mimpi besar, tapi cukup untuk menjaga dapur tetap mengepul.
    Berdasarkan Pergub yang berlaku, gaji PPSU disesuaikan dengan Upah Minimum Provinsi (UMP) Jakarta, yakni sekitar Rp 5,3 juta per bulan.
    Belum termasuk jaminan kesehatan, ketenagakerjaan, dan tunjangan hari raya (THR).
    Pekerjaan ini juga menjanjikan kejelasan status dan perlindungan sosial, dua hal yang semakin langka di tengah pasar kerja yang tak ramah pada pencari kerja berijazah tinggi namun tak berpengalaman.
    Di Jakarta, ada puluhan ribu petugas PPSU yang tersebar di 267 kelurahan. Di antara mereka, mungkin ada lebih banyak Musarotun, Nabila, atau Febrina.
    Para sarjana yang turun ke selokan, memegang cangkul, menyapu jalan, bukan karena menyerah pada nasib, melainkan karena mereka memilih untuk tetap berjuang.
    Dan di antara lumpur dan sampah yang mereka bersihkan, ada sesuatu yang tak terlihat, harga diri mereka dan harapan yang diusung, agar anak-anak mereka tak harus menempuh jalan yang sama.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga Depok Tolak Pembangunan Gereja, Keluhkan Komunikasi Pengelola yang Buruk
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Juli 2025

    Warga Depok Tolak Pembangunan Gereja, Keluhkan Komunikasi Pengelola yang Buruk Megapolitan 6 Juli 2025

    Warga Depok Tolak Pembangunan Gereja, Keluhkan Komunikasi Pengelola yang Buruk
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com –
    Warga RT 02 RW 03 Kelurahan Kalibaru,
    Cilodong
    , Kota Depok, menolak pembangunan Gereja GBKP Runggun Studio Alam di Jalan Palautan Eres, Minggu (6/7/2025).
    Pengamatan
    Kompas.com
    di lokasi, tampak sejumlah spanduk penolakan terpasang tepat di depan area lahan gereja.
    Salah satu spanduk bertuliskan “Kami warga menolak keras!!! Pembangunan gereja!”.
    Sementara spanduk lainnya menyatakan penolakan atas nama warga RT 02 dan RT 05 RW 03 Kelurahan Kalibaru.
    “Kami seluruh warga RT 02 RT 05 RW 03 menolak keras!!! untuk mendirikan pembangunan gereja di lingkungan kami. Karena tidak pernah menghargai warga dan lingkungan kami”.
    Spanduk-spanduk penolakan warga ini bersinggungan dengan sebuah plang persegi panjang yang mencantumkan logo Pemerintah Kota Depok.
    Plang tersebut merupakan tanda kepemilikan izin mendirikan bangunan (IMB) dengan nomor 6-15.8/0642/IMB/SIMPOK/DPMPTSP/2025 yang terbit pada 4 Maret 2025 untuk gereja tersebut.
    Selain soal izin, plang tersebut juga mencantumkan peringatan, yakni “Barang siapa yang mencabut tanda pengenal ini dapat dikenakan sanksi Pasal 406.Jo. Pasal 526 KUHP”.
    Lalu, sekitar 15-20 meter dari spanduk dan plang, terdapat seng besi yang dipasang berjejer untuk menutupi area dalam lahan yang hendak didirikan gereja.
    Lahan ini persis berada di sebelah dua gereja lainnya yang disebut warga sudah beroperasi cukup lama.
    Salah seorang warga bernama Mardi (bukan nama sebenarnya) mengatakan, pihak pengelola gereja tidak melakukan komunikasi kepada warga sekitar terkait pembangunan gereja.
    Dirinya yang menempati rumah berhimpitan dengan lahan gereja itu sangat menyayangkan sikap pengelola yang seperti mengabaikan warga.
    “Ya mereka (pihak pengelola gereja) itu enggak ada izin dari RT dan RW di sini, yang sebelahan sama lahan,” ungkap Mardi saat ditemui
    Kompas.com
    di lokasi, Minggu.
    Menurut Mardi, pengelola gereja hanya mengandalkan izin resmi dari pemerintah tanpa melakukan pendekatan kepada warga sekitar.
    Hal serupa disampaikan oleh Irna (bukan nama sebenarnya), yang turut serta dalam aksi unjuk rasa warga pada Sabtu (5/7/2025).
    Aksi unjuk rasa itu digelar bertepatan dengan momen acara peletakan batu pertama oleh pihak gereja sebagai tanda dimulainya pembangunan.
    “Hari Kamis itu sudah ada mediasi bersama warga dan lurah dengan pihak gereja, itu minta ditunda sementara. Tapi dua hari kemudian langsung bikin acara,” ujar Irna.
    Protes warga ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan mereka dan menuntut agar pembangunan dihentikan.
    Menurut Irna, demo itu menghasilkan penundaan sementara pembangunan selagi menunggu keputusan final dari Pemkot Depok atas kelanjutan pendirian gereja.
    “Kita bukan menolak gereja karena di sini juga sudah ada dua gereja yang aktif, tapi pihak mereka tidak ada sosialisasi ke warga,” lanjutnya.
    Kompas.com
    berupaya mengonfirmasi pihak pengelola gereja terkait masalah yang terjadi. Namun, hingga kini belum ada penjelasan soal hal itu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kemlu RI: 3 WNI yang Merampok di Jepang adalah Overstayer

    Kemlu RI: 3 WNI yang Merampok di Jepang adalah Overstayer

    Kemlu RI: 3 WNI yang Merampok di Jepang adalah Overstayer
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Tiga Warga Negara Indonesia (WNI) yang diduga melakukan
    perampokan
    di Jepang adalah WNI yang sudah melanggar waktu izin tinggal alias
    overstayer
    .

    KBRI Tokyo
    telah menindaklanjuti informasi terkait tiga orang WNI overstayer yg ditangkap Kepolisian Ibaraki, Jepang dengan tuduhan perampokan,” kata Juru Bicara
    Kemlu RI
    , Rolliansyah Sumirat atau Roy, dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (4/7/2025).
    Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo telah melakukan pendampingan terhadap tiga WNI tersebut.
    Tiga WNI itu disebut Kemlu RI berinisial JS, NAR, dan BR. Belum diketahui persis motivasi mereka merampok rumah warga lokal.
    Lokasi tempat kejadian perkara ada di Aoyaki, Hokota, berlangsung pada 2 Januari 2025 silam, namun baru ditangkap oleh Kepolisian Hokota, Ibaraki, pada 30 Juni 2025.
    Peristiwa ini menjadi pemberitaan di Jepang. Tiga WNI tersebut kini ditahan polisi Jepang.
    “Ketiga WNI telah didampingi pengacara dan KBRI Tokyo terus berkoordinasi dengan Kepolisian Mito, Kashima dan Namegata di Prefektur Ibaraki tempat ketiga WNI tsb ditahan untuk dapat menjenguk, memeriksa kondisi mereka dan melakukan wawancara untuk mengetahui motif dan detil informasi lainnya,” kata Roy.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 200 Sekolah Rakyat yang Dialiri Internet 100 Mbps akan Dibiayai Kemensos

    200 Sekolah Rakyat yang Dialiri Internet 100 Mbps akan Dibiayai Kemensos

    Jakarta

    Sebanyak 200 Sekolah Rakyat akan mendapatkan kecepatan internet 100 Mbps. Koneksi dalam program prioritas Presiden Prabowo Subianto itu akan didanai oleh langsung oleh Kementerian Sosial (Kemensos).

    “Jadi, internet Sekolah Rakyat sudah diputuskan pembiayaannya oleh Kemensos),” ujar Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Kementerian Komdigi, Wayan Toni Supriyanto ditemui awak media di Jakarta, Jumat (4/7/2025).

    Penyediaan koneksi internet 100 Mbps di Sekolah Rakyat merupakan kewajiban Kementerian Komdigi. Nantinya internet tersebut dapat dimanfaatkan untuk kegiatan belajar-mengajar di era digital seperti saat ini.

    “Kami, Komdigi, hanya memastikan infrastruktur mendekatkan ke Sekolah Rakyat dan menjaga Quality of Service-nya sesuai dengan kapasitas yang diberikan. Tapi rata-rata ingat, karena kebutuhannya untuk Sekolah Rakyat. Artinya apa? Itu fixed broadband juga, bukan seluler, kalau coverage kan selular,” jelasnya.

    Diberitakan sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid beberapa waktu meninjau kesiapan internet ngebut di dua Sekolah Rakyat di Yogyakarta, yakni Sekolah Rakyat Menengah 19 Kabupaten Bantul dan Sekolah Rakyat Menengan Atas 20 Kabupaten Sleman.

    Dengan adanya internet 100 Mbps di Sekolah Rakyat, pemerintah menyebutkan akan menciptakan pendidikan berbasis digital, di mana hal itu sejalan dengan agenda besar pemerintah terkait transformasi digital nasional.

    Direncanakan Sekolah Rakyat akan mulai dibuka Agustus hingga September 2025. Kemensos mengatakan fasilitas pendidikan tersebut memanfaatkan Balai Latihan Kerja (BLK) baik milik Kementerian Ketenagakerjaan maupun pemerintah daerah di berbagai provinsi, kabupaten, dan kota sebagai bagian dari tahap program prioritas Prabowo.

    “Konsepnya sama persis seperti di SMA Taruna Nusantara dengan nanti di dalamnya ada SD, SMP, dan SMA dengan fasilitas 100 persen dibiayai oleh APBN,” ungkap Sekretaris Jenderal Kemensos Robben Rico.

    Selama masa rintisan, pemerintah menggunakan skema pinjam pakai gedung selama satu tahun. Gedung tersebut direnovasi dan akan dikembalikan dalam kondisi layak guna kepada Pemda.

    (agt/rns)

  • Heboh Temuan Dua Mortir di Lapak Besi Bekas Tangsel
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Juli 2025

    Heboh Temuan Dua Mortir di Lapak Besi Bekas Tangsel Megapolitan 4 Juli 2025

    Heboh Temuan Dua Mortir di Lapak Besi Bekas Tangsel
    Tim Redaksi
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –
    Dua benda diduga
    mortir
    seberat delapan kilogram, ditemukan di sebuah
    lapak besi bekas
    milik Halili (55) di kawasan Pondok Ciater, Serpong, Kota
    Tangerang Selatan
    (Tangsel), Rabu (2/7/2025).
    Penemuan dua mortir itu sontak membuat pemilik lapak kaget. Pasalnya, Halili tak pernah membayangkan bahwa benda yang ia kira kuningan berharga tinggi, ternyata adalah mortir peninggalan zaman perang.
    Penemuan itu bukan hanya membuat panik pemilik dan keluarganya, tetapi juga warga sekitar.
    Polisi dan tim
    Gegana
    pun langsung turun tangan, mengamankan benda yang disebut-sebut bisa meratakan setengah RT jika meledak.
    Menurut Halili, kejadian bermula saat dua pria yang belum dikenal datang ke lapaknya menggunakan dua sepeda motor sekitar pukul 16.30 WIB.
    Mereka membawa karung berisi campuran besi tua dengan berat total 52 kilogram.
    “Dia bawa karung isinya campuran besi tua, saya saat itu ikut nurunin karena mereka datang menggunakan motor dan karungnya ditaruh depan motor dan dipangku,” ujar Halili saat ditemui di lapaknya, Kamis (3/7/2025).
    Ia menyebut kedua pria tersebut terlihat lusuh, seolah baru menggali tanah. Pakaian mereka juga diketahui penuh lumpur.
    Keduanya menjual besi tanpa menyebut asal muasal barang tersebut.
    “Mereka langsung pergi setelah ditimbang dan saya bayar dengan harga Rp 4.000 per kg. Itu pertama kali mereka datang ke sini, belum pernah sebelumnya,” kata dia.
    Setelah kedua pria itu pergi, Halili mulai memilah isi karung. Ia mengaku senang saat melihat ada logam berwarna kuning keemasan.
    Dia mengira kuningan logam itu jika dijual kembali harganya bisa tinggi.
    “Saya kan langsung milah-milah, yang aluminium dipisah, besi dipisah. Tiba-tiba terlihat kuningan, senang saya karena kuningan harganya lebih mahal. Saya langsung minta anak saya untuk dipotong pakai alat gerinda dan mengambil bagian kuningannya,” jelas dia.
    Namun, anak Halili merasa curiga dengan bentuk benda tersebut dan menyarankan untuk mencari tahu lebih lanjut.
    Setelah memotret dan mencocokkan di internet, mereka mendapati benda itu menyerupai mortir.
    “Anak saya sempat tanya ini apa takutnya bom, saya awalnya mikir itu hanya besi biasa yang digunakan orang untuk mancing, terus anak saya langsung coba cari tahu di Google, setelah di foto dan dicari di Google ternyata keluar mortir, persis sekali bentuknya juga sama,” kata dia.
    Mengetahui hal itu, ia langsung panik dan memutuskan melapor ke Polsek Serpong sekitar pukul 16.48 WIB.
    Kapolsek Serpong Kompol Suhardono mengatakan benda diduga mortir itu sudah diamankan tim Gegana
    Polda Metro Jaya
    .
    Laporan diterima pada pukul 16.48 WIB dan langsung ditindaklanjuti.
    “Tim Gegana tiba di lokasi sekitar pukul 21.10 WIB untuk melakukan pengamanan dan evakuasi,” ujar Suhardono kepada Kompas.com, Kamis.
    Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, ditemukan dua benda dengan ukuran masing-masing sekitar 30 cm dan 60 cm.
    Kedua benda itu diduga kuat merupakan mortir peninggalan perang.
    Sementara itu, Halili mengaku, setelah polisi memastikan benda itu berbahaya, anaknya langsung diminta keluar dari area lapak.
    “Polisi tanya, ‘Ada orang di lapak?’ Saya jawab anak saya ada di dalam. Mereka langsung minta anak saya keluar. Kata polisi dan TNI, kalau meledak bisa habisin setengah RT, radiusnya sampai 18 kilometer,” ujar Halili.
    Polisi kini masih menyelidiki identitas dua pria yang menjual besi tua tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Panggung untuk Uji Coba Car Free Night Mulai Dipasang di Bundaran HI
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Juli 2025

    Panggung untuk Uji Coba Car Free Night Mulai Dipasang di Bundaran HI Megapolitan 4 Juli 2025

    Panggung untuk Uji Coba Car Free Night Mulai Dipasang di Bundaran HI
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Sejumlah pekerja mulai memasang kerangka panggung untuk uji coba
    Car Free Night
    (CFN) di area Bundaran Hotel Indonesia (HI),
    Jakarta
    Pusat, Jumat (4/7/2025).
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com
    pada pukul 07.32 WIB, kerangka besi panggung sudah dalam proses pemasangan.
    Meski belum rampung, tiang dan kerangka utama panggung telah berdiri kokoh dengan dominasi warna hitam.
    Panggung ini terletak persis bersampingan dengan Halte TransJakarta
    Bundaran HI
    Astra dan telah dilengkapi dengan layar videotron raksasa.
    Selain itu, ada dua layar videotron kecil yang terpasang di sekitar lokasi panggung berdiri, tepatnya di depan Hotel Mandarin dan Pos Kepolisian Bundaran HI.
    Sejumlah tenda kecil untuk para kru yang bekerja juga sudah didirikan di sisi panggung. Para pekerja tampak sibuk memasang lampu di atas kerangka besi yang tingginya sekitar setengah dari Monumen Selamat Datang.

    Sementara itu, lalu lintas di area Bundaran HI terpantau ramai lancar. Proses pembangunan panggung tidak mengganggu aktivitas masyarakat yang melintas.
    Petugas kepolisian dan Dinas Perhubungan (Dishub) terlihat bersiaga di sekitar lokasi untuk mengatur lalu lintas dan memastikan keamanan kegiatan.
    Salah satu warga, Ija (27), mengaku antusias menyambut gelaran uji coba CFN. Ia mengaku bersemangat untuk datang dan meramaikan acara yang berlangsung pada besok malam.
    “Keren ya, biasanya kan cuma malam tahun baru, ini CFD malam ada panggung, nanti datang lah aku,” ucapnya kepada
    Kompas.com
    di lokasi, Jumat.
    Ija mengungkapkan, dirinya akan mengajak anggota keluarganya untuk meramaikan uji coba CFN.
    “Nanti aku ajak keluarga ku, seru pasti ini,” imbuhnya.
    Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta akan menggelar uji coba Car Free Night (CFN) pada Sabtu (5/7/2025)
    Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno mengatakan, uji coba ini menjadi bagian dari rangkaian acara perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-498 Kota Jakarta, sekaligus menyambut datangnya bulan Muharram 1447 Hijriah.
    “Jam 7 malem, soft car free day nih. Makanya kita mau mulai,” ucap Rano, Rabu (2/7/2025).
    Rano menambahkan, dalam acara ini akan digelar pawai obor yang melibatkan sekitar 10 ribu peserta.
    Para peserta akan berjalan kaki dari Bundaran Hotel Indonesia (HI) menuju kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.
    Namun, obor yang digunakan bukan obor api seperti biasa, melainkan obor elektrik yang dinilai Rano lebih ramah lingkungan.

    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • HMSP Ungkap Inovasi Produk Bebas Asap Dorong Pertumbuhan Ekonomi

    HMSP Ungkap Inovasi Produk Bebas Asap Dorong Pertumbuhan Ekonomi

     

    JAKARTA – PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), bersama perusahaan induknya, Philip Morris International (PMI), terus memperkuat komitmennya terhadap inovasi berbasis sains dan teknologi melalui pengembangan produk bebas asap di Indonesia.

    Adapun sejak peluncurannya pada 2019, produk ini tidak hanya menawarkan alternatif bagi konsumen dewasa, tetapi juga menciptakan dampak ekonomi yang signifikan melalui kolaborasi lintas sektor.

    Sales Director Sampoerna Yohan Lesmana, menekankan bahwa inovasi sejati terjadi ketika produk yang lebih baik dan berbasis sains dapat diakses oleh masyarakat luas.

    Menurutnya, kolaborasi dengan pelaku usaha menjadi pilar utama dalam membangun ekosistem yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.

    “Ini bukan hanya tentang menciptakan teknologi canggih di laboratorium; ini tentang bagaimana kita menjembatani sains dengan realitas sehari-hari, membawanya langsung ke tangan konsumen dewasa yang berhak atas pilihan yang lebih baik,” ujarnya dalam keterangannya, Kamis, 3 Juli.

    Yohan menjelaskan, upaya ini telah membuahkan hasil konkret dimana hingga kini, lebih dari 600 UMKM di 20 kota telah bergabung dalam program kemitraan produk bebas asap, menciptakan lebih dari 1.300 lapangan kerja baru dan menjangkau lebih dari 150.000 toko kelontong melalui jaringan Sampoerna Retail Community (SRC).

    Menurutnya, ekspansi kemitraan bahkan telah menyasar sektor-sektor baru seperti perhotelan dan kafe, membuka peluang pertumbuhan ekonomi di berbagai lini industri.

    “Kami percaya dengan berkolaborasi secara mendalam, kita tidak hanya menciptakan peluang bisnis baru, tetapi juga berkontribusi pada tujuan yang lebih luas, yaitu menyediakan alternatif yang lebih baik bagi konsumen dewasa. Kemitraan ini bukan hanya bersifat transaksional semata, ini adalah program berkelanjutan yang berfokus pada nilai, inovasi, dan dampak positif jangka panjang bagi komunitas,” ujarnya.

    Adapun, salah satu mitra strategis yaitu The Trans Luxury Hotel dimana melalui konversi sebagian kamar menjadi kamar ramah IQOS berdampak langsung pada efisiensi operasional hotel, seperti pengurangan biaya pembersihan, perawatan, hingga penggantian furnishing dan linen.

    Director of Marketing and Communication The Trans Luxury Hotel Anggia Elgana menyampaikan bahwa di dunia hospitality sangat menjunjung tinggi kenyamanan dan kebersihan dan dengan kehadiran produk bebas asap ini sangat membantu pihaknya dalam mempertahankan standar pelayanan.

    “Saya sangat optimis dan yakin bahwa masa depan industri perhotelan akan semakin bergerak menuju lingkungan yang lebih bersih dan bertanggung jawab, dan produk bebas asap akan memainkan peran penting dalam transformasi ini. Pengalaman kami di Trans Luxury Hotel membuktikan bahwa adaptasi terhadap produk bebas asap bukan lagi sekadar pilihan, melainkan sebuah keharusan. Ini adalah investasi yang akan memberikan keuntungan ganda, efisiensi operasional dan peningkatan reputasi,” tuturnya.

    Anggia menyampaikan, dana yang sebelumnya digunakan untuk keperluan tersebut kini dapat dialokasikan untuk peningkatan kualitas layanan, yang pada gilirannya meningkatkan daya saing usaha.

    Sementara dari sisi UMKM, produk bebas asap juga terbukti mendorong pertumbuhan bisnis, Chief Marketing Officer Maja Family Omar Karim Prawiranegara menyebut omzet usahanya meningkat hingga 25 persen sejak menyediakan area ramah produk bebas asap.

    “Kami berhasil menarik segmen pelanggan baru konsumen dewasa yang mencari tempat nyaman untuk bersantai tanpa mengganggu orang lain dengan asap atau bau. Mereka cenderung datang lebih sering, lebih lama, konsumsi makanan dan minuman lebih banyak. Tak jarang, mereka juga sering membawa teman sesama pengguna nikotin dewasa untuk ikut. Ini berdampak langsung pada peningkatan penjualan kami,” ujarnya.

    Kehadiran produk inovatif ini juga memperluas ekosistem ekonomi kreatif, International Graffiti Artist Darbotz menyatakan apresiasinya terhadap kehadiran area khusus IQOS di berbagai tempat, karena memungkinkan penggunaan produk tembakau tanpa bau.

    Ia mengaku sempat skeptis terhadap produk bebas asap, namun berubah setelah memahami bahwa IQOS tidak melalui proses pembakaran dan didukung kajian ilmiah yang menunjukkan paparan zat berbahaya lebih rendah dibanding rokok.

    “Saya jadi paham. Ternyata, produk ini tidak melalui proses pembakaran, sehingga mengurangi paparan zat berbahaya. Dan yang paling penting, ini bukan cuma klaim, tapi berbasis kajian ilmiah,” jelasnya,

    Darbotz juga meyakini bahwa seni dan teknologi adalah dua elemen yang tak terpisahkan dalam menghadirkan inovasi yang berdampak positif.

    Menurut dia, teknologi telah menjadi medium eksplorasi yang memungkinkan seniman untuk mewujudkan ide-ide kreatif yang sebelumnya hanya bisa dibayangkan dan melihat inovasi sebagai upaya untuk tujuan yang lebih baik.

    “Di seni, saya terus mencari teknik baru, bahan baru, biar karya makin mantap. Di hidup, ya sama, saya cari alternatif yang jelas lebih baik. Nah, IQOS ini persis seperti itu, alternatif yang lebih baik,” pungkasnya.

  • Sampoerna Genjot Inovasi Produk Bebas Asap

    Sampoerna Genjot Inovasi Produk Bebas Asap

    Jakarta

    Philip Morris International (PMI) dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) membangun fasilitas produksi untuk produk tembakau bebas asap atau smoke-free di Karawang, Jawa Barat. Fasilitas produksi ini dibangun pada 2023 dengan nilai investasi sebesar US$ 330 juta atau sekitar Rp 5,3 triliun.

    Kehadiran pabrik ini memperkuat komitmen PMI dan Sampoerna dalam mewujudkan inovasi berbasis sains dan teknologi produk bebas asap di Indonesia. Sejak diperkenalkan pada 2019, perjalanan produk bebas asap ini membuka peluang kolaborasi lintas sektor yang berdampak positif, baik bagi konsumen dewasa, pelaku usaha, maupun ekosistem yang lebih luas.

    Sales Director Sampoerna, Yohan Lesmana, menjelaskan pihaknya meyakini inovasi produk tembakau bebas asap yang lebih baik dapat diakses konsumen dewasa. Sampoerna melihat mitra usaha sebagai kolaborator kunci membangun ekosistem yang bertanggung jawab dan membantu perokok dewasa beralih ke alternatif produk bebas asap.

    “Ini bukan hanya tentang menciptakan teknologi canggih di laboratorium; ini tentang bagaimana kita menjembatani sains dengan realitas sehari-hari, membawanya langsung ke tangan konsumen dewasa yang berhak atas pilihan yang lebih baik,” ujar Yohan dalam keterangannya, Kamis (3/7/2025).

    Yohan menjelaskan, saat ini, program kemitraan produk bebas asap Sampoerna melibatkan lebih dari 600 UMKM lokal di 20 kota di Indonesia. Kemitraan ini juga membuka lapangan kerja bagi lebih dari 1.300 tenaga kerja lokal dengan melibatkan lebih dari 150.000 toko kelontong dalam Sampoerna Retail Community (SRC).

    Sampoerna juga berhasil memperluas kemitraan baru dengan pelaku industri yang sebelumnya belum tersentuh, seperti industri perhotelan dan kafe. Saat ini, kemitraan yang terjalin dengan Sampoerna, salah satunya The Trans Luxury Hotel.

    Melalui konversi sebagian kamar merokok menjadi kamar ramah IQOS, Trans Hotel Group menunjukkan komitmennya dalam menciptakan lingkungan yang lebih nyaman dan bersih, baik bagi staf dan tamu dewasa pengguna nikotin.

    “Kami di dunia hospitality sangat menjunjung tinggi kenyamanan dan kebersihan. Kehadiran produk bebas asap ini sangat membantu kami mempertahankan standar pelayanan,” ujar Director of Marketing and Communication The Trans Luxury Hotel, Anggia Elgana.

    Anggia menjelaskan, ada penurunan biaya operasional pengelolaan kamar merokok secara signifikan setelah melakukan konversi sebagian kamar menjadi kamar ramah IQOS. Ia menjelaskan, kamar perokok memerlukan perawatan yang jauh lebih intensif mulai dari pembersihan bau asap rokok, penggunaan ozon generator, hingga penggantian furnishing dan linen akibat kerusakan.

    Dengan diterapkannya kamar ramah IQOS, intensitas pembersihan dapat dikurangi secara signifikan. Hal ini tidak hanya memperpanjang usia pakai aset, tetapi juga memungkinkan efisiensi anggaran yang kemudian dapat dialokasikan untuk peningkatan kualitas layanan lainnya.

    “Pengalaman kami di Trans Luxury Hotel membuktikan bahwa adaptasi terhadap produk bebas asap bukan lagi sekadar pilihan, melainkan sebuah keharusan. Ini adalah investasi yang akan memberikan keuntungan ganda, efisiensi operasional dan peningkatan reputasi,” jelasnya.

    Chief Marketing Officer Maja Family Omar Karim Prawiranegara menjelaskan, pihaknya juga menjalin kemitraan serupa dengan pengusaha UMKM di sektor kuliner. Ia menyebut, pendapatan UMKM naik hingga 25% sejak menyediakan area ramah produk bebas asap.

    “Kami berhasil menarik segmen pelanggan baru konsumen dewasa yang mencari tempat nyaman untuk bersantai tanpa mengganggu orang lain dengan asap atau bau. Mereka cenderung datang lebih sering, lebih lama, konsumsi makanan dan minuman lebih banyak. Tak jarang, mereka juga sering membawa teman sesama pengguna nikotin dewasa untuk ikut. Ini berdampak langsung pada peningkatan penjualan kami,” ujar Omar.

    Sementara itu, International Graffiti Artist, Darbotz, mengapresiasi keberadaan tempat khusus IQOS di beberapa tempat. Karenanya, para pengguna IQOS dapat tetap dapat menggunakan produk tembakau tanpa bau.

    Meskipun pada awalnya skeptis karena banyak informasi simpang siur, pandangannya mulai berubah setelah mendapatkan penjelasan yang lebih komprehensif mengenai IQOS, serta melakukan riset mandiri.

    “Saya jadi paham. Ternyata, produk ini tidak melalui proses pembakaran, sehingga mengurangi paparan zat berbahaya. Dan yang paling penting, ini bukan cuma klaim, tapi berbasis kajian ilmiah,” jelasnya.

    Darbotz meyakini, saat ini seni dan teknologi merupakan dua elemen yang saling melengkapi. Menurutnya, teknologi telah menjadi medium eksplorasi yang memungkinkan seniman untuk mewujudkan ide-ide kreatif yang sebelumnya hanya bisa dibayangkan. Ia melihat inovasi sebagai upaya untuk tujuan yang lebih baik.

    “Di seni, saya terus mencari teknik baru, bahan baru, biar karya makin mantap. Di hidup, ya sama, saya cari alternatif yang jelas lebih baik. Nah, IQOS ini persis seperti itu, alternatif yang lebih baik,”pungkasnya

    Tonton juga Video: ⁠The Eras Tour Versi Karaoke! Yuk, Intip Keseruan D’eras Vaganza

    (ara/ara)