Kondisi Terkini di Depan DPR RI Minggu Pagi: Polisi Masih Jaga Ketat, Massa Sudah Bubar
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Kondisi di depan Gedung DPR/MPR RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, masih dijaga ketat aparat kepolisian pada Minggu (31/8/2025) pagi, usai ricuh demo semalam.
Pantauan
Kompas.com
di lokasi sekitar pukul 08.30 WIB, polisi berjaga persis di bawah
flyover
depan Gedung DPR arah Slipi.
Aparat terlihat memasang barikade rapat, lengkap dengan alat pelindung diri dan tameng di depannya.
Tak ada satu pun orang maupun kendaraan yang diizinkan mendekat ke gerbang gedung DPR.
Sementara itu, massa aksi yang melakukan demonstrasi pada Sabtu malam sudah tidak berada di lokasi.
Hingga Minggu pagi, ruas jalan dari depan Senayan Park hingga depan Gedung DPR masih ditutup dan tidak dapat dilalui kendaraan.
Kondisi jalan dipenuhi sampah serta debu bekas gas air mata yang tersisa pascakericuhan.
Petugas Dinas Lingkungan Hidup (LH) Jakarta Pusat mulai berdatangan untuk membersihkan kawasan.
Sampah yang berserakan di jalan, trotoar, hingga yang tersangkut di tanaman diangkut satu per satu.
Selain itu, mobil penyapu jalan milik Pemprov DKI Jakarta mondar-mandir membersihkan sisa debu putih bekas gas air mata.
Ketika proses penyapuan berlangsung, debu tersebut masih menimbulkan rasa sesak di dada dan perih di mata.
Sampai berita ini diturunkan, proses pembersihan oleh petugas masih berlangsung di sekitar Jalan Gatot Subroto depan Gedung DPR.
Bagi pengendara yang hendak melintas, disarankan untuk menggunakan jalur alternatif karena jalan utama masih tertutup.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Organisasi: Persis
-
/data/photo/2025/08/31/68b3a95e3660b.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
10 Kondisi Terkini di Depan DPR RI Minggu Pagi: Polisi Masih Jaga Ketat, Massa Sudah Bubar Megapolitan
-

Kediaman Menkeu di Bintaro dijarah, ini kesaksian warga
Jakarta (ANTARA) – Rumah Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani di Jalan Mandar, Bintaro Sektor 3A, Tangerang Selatan, Provinsi Banten, dijarah orang-orang tak dikenal, Minggu dini hari.
Berdasarkan kesaksian sejumlah warga di sekitar jalan itu kepada ANTARA pada Minggu dini hari, penjarahan itu berlangsung dalam dua gelombang.
“Gelombang pertama sekitar jam satu (dini hari), gelombang kedua terjadi sekitar jam tiga (dini hari),” kata Joko Sutrisno, staf pengamanan di rumah itu kepada ANTARA pada Minggu sekitar jam 05.00 WIB..
Kesaksian Joko sejalan dengan keterangan beberapa warga termasuk seorang warga yang meminta disapa dengan Renzi saja.
Keterangan sama disampaikan tiga tenaga satuan pengamanan di mulut komplek Mandar dan seberang jalan komplek itu, yang berjarak sekitar 150-160 meter dari rumah yang dijarah.
“Tapi Bu Sri (Mulyani) tidak ada di rumah kok,” kata Renzi, yang diamini Joko Sutrisno.
Joko mengaku yang ada di rumah, hanya dirinya dan satu keluarga dari kerabat.
Kerabat itu diungsikan ke rumah tetangga sebelah sebelum massa menjarah rumah tersebut.
Tampak di depan rumah yang dijarah itu, masih terdapat tumpukan barang-barang yang hendak dijarah, tapi belum sempat diangkut oleh para penjarah.
Rumah itu sendiri terletak persis di ujung jalan, dan kini dijaga ketat oleh personel TNI dalam jumlah yang lebih banyak lagi.
Dari keterangan Joko dan warga lain, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa di rumah itu. Pun tak ada kendaraan roda empat yang dirusak, karena memang sedang tidak ada di sana.
Menurut para saksi mata, penjarahan gelombang kedua adalah yang paling mengerikan karena melibatkan ratusan orang, bahkan mungkin seribuan orang.
“Saya hanya bisa menyaksikan dari balik tirai rumah saya saja, tak berani keluar, karena banyak sekali orang-orang yang datang,” kata seorang tetangga yang meminta namanya tak disebutkan.
Dia, dan juga Joko serta Renzi memberikan keterangan yang sama bahwa para pelaku masih sangat muda.
“(Usia) paling tua mungkin 25 tahun, kebanyakan masih remaja,” kata Ali, yang dibenarkan Jayadi.
Kedua tenaga Satpam menjaga pintu gerbang masuk Jalan Mandar, tepat di depan jalan utama, Jalan Bintaro Utama 3.
Jejak-jejak massa tak dikenal yang melakukan penjarahan di rumah Menteri Keuangan Sri Mulyani terlihat di dekat gerbang utama komplek Jalan Mandar, Bintaro, Tangerang Selatan. Jarak gerbang ini ke rumah korban penjarahan sekitar 150-200 meter. ANTARA/Jafar Sidik
Ali dan Jayadi adalah dua tenaga Satpam yang menjaga gerbang utama yang menjadi pintu masuk ke Jalan Mandar, yang menjadi satu-satunya akses pada malam hari ke komplek Mandar.
Menurut sejumlah saksi lainnya di sana, gerakan masa terlihat berpola. Mereka berkumpul dahulu sekitar jam 12.30 dini hari, di depan komplek Jalan Mandar”.
“Jumlahnya ratusan, mungkin mendekati seribuan orang,” kata Ali.
Seorang saksi lain yang juga meminta namanya tidak disebutkan menyatakan, seperti ada aba-aba terlebih dahulu sebelum massa masuk komplek.
“Aba-aba itu adalah kembang api, karena segera setelah bunyi kembang api, massa merangsek masuk komplek,” kata saksi itu, seraya berkata bahwa sang pemberi komando juga berseru kepada massa tak dikenal agar jangan ada yang membawa motor ke dalam komplek.
“Kami tak kuasa mencegahnya, terlalu banyak,” kata Jayadi.
Hanya menenangkan
Menurut Renzi, Joko, dan seorang prajurit TNI yang diturunkan sebagai tenaga bantuan untuk menjaga rumah itu, massa memang terlalu banyak, sehingga yang bisa mereka lakukan hanyalah menenangkan massa agar tidak berbuat lebih jauh lagi, terutama membakar rumah.
Renzi mengatakan, sebenarnya para tetangga sudah berjaga-jaga, setelah mengetahui lingkungan mereka tiba-tiba bising di tengah malam.
Beberapa dari orang-orang yang dipastikan bukan warga sekitar tersebut, bernyanyi-nyanyi saat dalam keadaan dini hari buta.
“Jumlah mereka banyak sekali, dan ada yang membawa senjata tajam,” kata Renzi.
Kesaksian Renzi dibenarkan oleh video yang diambil oleh Joko Sutrisno.
Seorang saksi malah mengatakan di antara para penjarah ada yang membawa drone.
Berita penjarahan rumah Sri Mulyani di Bintaro ini awalnya muncul dari unggahan media sosial milik warga sekitar jam 1 dini hari.
Dari beberapa tayangan, dan video yang juga diambil Joko, warga mengambil apa saja yang ada di rumah itu, termasuk televisi, isi lemari, dan banyak lagi.
Kini situasi di sekitar Mandar dan rumah yang disebut-sebut rumah Menkeu Sri Mulyani itu sudah kembali normal dan dijaga puluhan tentara.
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Polres Mojokerto Tangkap Komplotan Pencuri Motor di Masjid Al Hidayah Pungging
Mojokerto (beritajatim.com) – Satreskrim Polres Mojokerto berhasil membongkar komplotan pencuri sepeda motor yang sempat membuat geger warga. Kawanan ini beraksi di halaman Masjid Besar Al Hidayah, Dusun Wonogiri, Desa Tunggalpager, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto pada Sabtu (23/8/2025) dini hari. Aksi tersebut viral lantaran lokasi masjid berada tepat di depan Mapolsek Pungging.
Dalam peristiwa itu, dua unit motor milik jemaah yang sedang melaksanakan salat Subuh raib. Berdasarkan rekaman CCTV, empat orang terekam terlibat dalam pencurian sekitar pukul 04.34 WIB. Dua pelaku tampak mengenakan sarung dan peci, sementara dua lainnya memakai celana jeans. Mereka berhasil membawa kabur Honda PCX nopol S 2958 NBW dan Honda BeAT nopol S 5781 NCA.
Tim gabungan Jatanras Satreskrim Polres Mojokerto bersama Unit Reskrim Polsek Pungging bergerak cepat. Pada Rabu (27/8/2025) sekitar pukul 03.30 WIB, keberadaan komplotan terdeteksi di wilayah Sidoarjo dan Surabaya. Dari empat pelaku, tiga berhasil ditangkap.
Ketiganya yakni Malik (25) di kontrakan Desa Prambon, Kecamatan Prambon; Anto (30) di rumah kos Desa Tambak Kemerakan, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo; serta Junaidi (28) di kontrakan kawasan Tambak Wesi, Kecamatan Tambaksari, Kota Surabaya.
“Setelah serangkaian penyelidikan dan analisa rekaman CCTV, diperoleh bukti permulaan yang cukup untuk melakukan penangkapan. Tiga pelaku dari empat pelaku berhasil diamankan di rumah kontrakan masing-masing,” ungkap Humas Polres Mojokerto, Iptu Suyanto, Sabtu (30/8/2025).
Satu pelaku bernama Faeruz berhasil melarikan diri saat pengejaran di wilayah Bangkalan, Madura. Polisi juga menyita sejumlah barang bukti, di antaranya Honda BeAT nopol S 5781 NCA hasil curian di Masjid Al Hidayah, Honda Scoopy nopol L 6559 RL hasil curian di Krian, serta satu unit Honda PCX merah yang dipakai sebagai sarana kejahatan.
“Modus mereka, mencari sasaran motor di area masjid saat jemaah salat Subuh. Setelah menemukan target, para pelaku merusak kunci kontak lalu mendorong motor keluar dari lokasi. Kasus ini masih terus dikembangkan dan memburu satu pelaku lain yang kabur serta menelusuri kemungkinan adanya TKP lain yang menjadi sasaran komplotan tersebut,” tegasnya.
Kasus pencurian ini menjadi perhatian publik karena terjadi di tempat ibadah yang lokasinya persis di depan kantor polisi. Rekaman CCTV yang menampilkan para pelaku dengan tenang mengeksekusi motor dalam hitungan menit menambah sorotan tajam masyarakat terhadap keamanan lingkungan. [tin/suf]
-

Veteran Capcom Bikin Studio Baru, Rekrut Jagoan Devil May Cry & Street Fighter
Jakarta –
Mantan direktur Capcom, Hideaki Itsuno, mengumumkan pembukaan studio baru. Di sini ia merekrut veteran yang pernah terlibat dalam pembuatan game Devil May Cry dan Street Fighter.
Studio game barunya ini merupakan divisi Jepang dari Lightspeed Studios milik Tencent. Dirinya memimpin cabang Osaka ini untuk mengembangkan sebuah game action triple-A.
Pada Selasa lalu, Lightspeed menyampaikan kalau ini menjadi bagian dari strategi mereka untuk berkembang. Dilansir dari VGC, Jumat (29/8/2025), sebelum pengumuman tersebut, Itsuno mengatakan bahwa sekitar sepertiga dari 40 karyawan studio barunya berasal dari Capcom.
“Meskipun kami studio baru yang sedang mengerjakan game baru, senang rasanya bisa bekerja sama dengan orang-orang yang saya percaya seperti Pak Nakagawa. Saya telah bekerja dengannya selama beberapa dekade, sejak Devil May Cry 2, dan dia salah satu anggota inti yang sangat memahami saya,” ujar Itsuno.
Lanjut, selain Toshihiro Nakagawa, dirinya juga menyebutkan dua orang lainnya yang tak kalah hebatnya, yakni Daigo Ikeno dan Naoto Kuroshima alias Bengus. Itsuno mengklaim kalau Bengus memiliki tingkat pemahaman tinggi dan merupakan sosok yang unik.
“Ini semua tentang rasa percaya. Kami tahu persis apa yang kami masing-masing inginkan. Dan bukan hanya tiga orang ini, saya juga merekrut beberapa orang lain yang pernah bekerja sama dengan saya di Capcom. Jadi meskipun ini studio baru, saya telah mengumpulkan orang-orang yang saya percayai untuk memastikan game ini sukses,” tambahnya.
Menurutnya, studio game di Jepang jarang menerima tantangan membuat IP AAA yang orisinil dari nol. Kesempatan itulah yang diambil Itsuno dan timnya.
Itsuno merupakan veteran di Capcom. Dirinya yang menyutradarai sejumlah game klasik seperti Power Stone, Devil May Cry 3, 4, dan 5, serta Dragon’s Dogma 1 dan 2. Jadi sepak terjangnya di studio baru ini patut dinantikan. Masih belum jelas game apa yang akan ditawarkannya kepada gamer di seluruh dunia.
(hps/fyk)
-
/data/photo/2025/08/29/68b13ea97757c.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Dijaga Ketat TNI, Massa Minta Jalan ke Mako Brimob Kwitang Kembali Dibuka Megapolitan 29 Agustus 2025
Dijaga Ketat TNI, Massa Minta Jalan ke Mako Brimob Kwitang Kembali Dibuka
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Massa yang terdiri dari warga dan para pengemudi ojek online (ojol) meminta jalan ke Mako Brimob Kwitang, Jakarta Pusat, kembali dibuka, Jumat (29/8/2025).
Pantauan
Kompas.com
di lokasi, jalan dari arah Mal Atrium Senen menuju ke Mako Brimob Kwitang dijaga ketat oleh barikade TNI.
Penjagaan ketat itu dilakukan agar pedemo tetap berada di jarak sekitar 200 meter dari Mako Brimob Kwitang.
Sebab, sebelum TNI ikut turun melakukan pengamanan, pedemo berhasil menerobos hingga depan Mako Brimob Kwitang.
Namun, berkat pendekatan yang humanis, para pedemo mau sedikit lebih mundur ke arah Mal Atrium Senen.
Kini, massa masih bertahan dan meminta agar TNI kembali membuka barisannya. Mereka ingin kembali melakukan unjuk rasa persis di depan Mako Brimob Kwitang.
“Nyawa dibalas nyawa. Buka, buka pintunya, buka pintunya sekarang juga,” teriak pendemo sambil bernyanyi.
Namun, para TNI tetap menjaga barikadenya sambil berdiskusi dengan massa.
Hingga pukul 12.42 WIB, massa tetap memaksa untuk dibukakan jalan. Bahkan, bunyi petasan sempat terdengar beberapa kali dari arah massa.
Seorang pengemudi ojol bernama Afan Kurniawan tewas dilindas mobil barakuda saat mengikuti demo di Jalan Penjernihan, Jakarta Pusat, Kamis (27/8/2025).
Peristiwa terlindasnya Affan oleh mobil Brimob disaksikan langsung oleh banyak peserta aksi dan turut terekam dalam sebuah video.
Rekaman tersebut kemudian menyebar luas di media sosial hingga memicu kemarahan para pengemudi ojek online dan warga.
Massa pun berbondong-bondong mendatangi Mako Brimob Kwitang untuk menuntut keadilan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Massa masih bertahan di kawasan Mako Brimob Kwitang hingga dini hari
Penanganan kasus kendaraan taktis (rantis) yang menabrak dan melindas pengemudi ojek online (ojol) hingga tewas dilakukan secara transparan
Jakarta (ANTARA) – Ribuan massa dari pengemudi ojek online (ojol) dan warga masih bertahan di kawasan Mako Brimob Kwitang hingga Jumat dini hari, meskipun beberapa kali kali telah dihalau petugas keamanan dengan menembakkan gas air mata.
Pantauan di lokasi pada Jumat sekitar jam 03.00 WIB, ribuan massa masih berkumpul, mereka tetap bertahan meski beberapa kali petugas menembakkan gas air mata.
Suara letusan pun masih terdengar di sekitar kawasan Mako Brimob. Selain itu titik-titik api dan asap gelap juga terlihat di sekitar jalan layan Senen.
Kendaraan roda dua dan empat juga berjejer di sepanjang jalan layang, mereka berhenti untuk melihat situasi terkini di kawasan Mako Brimob Kwitang yang dikepung massa setelah peristiwa pengemudi ojol tewas terlindas.
Massa juga sempat membakar pos Polisi yang berada persis di bawah jalan layang Senen, mereka meluapkan kemarahannya dan menuntut pertanggungjawaban dari pihak kepolisian.
Hingga berita ini ditulis, massa masih bertahan dan ledakan dari petasan serta gas air mata masih terdengar dan terasa.
Sebelumnya, Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri Irjen Polisi Abdul Karim memastikan penanganan kasus kendaraan taktis (rantis) yang menabrak dan melindas pengemudi ojek online (ojol) hingga tewas dilakukan secara transparan.
“Pemeriksaan dilakukan secara cepat dan transparan,” katanya saat memberi keterangan kepada media di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan bahwa penanganan kasus tersebut juga dilakukan bukan hanya dari Propam Mabes Polri, tapi bersama dengan Korps Brimob, mengingat pelaku penabrakan merupakan anggota Brimob.
Selain pihak internal Polri, penanganan kasus tersebut juga dikoordinasikan dengan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas). Hal ini dilakukan untuk memastikan penanganan kasus agar transparan.
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.



