KPK Sebut Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Melarikan Diri Usai OTT
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Komisi Pemberantasan Korupsi (
KPK
) mengungkapkan bahwa Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel)
Sahbirin Noor
alias Paman Birin, melarikan diri setelah operasi tangkap tangan (
OTT
) yang dilakukan pada 6 Oktober.
Paman Birin telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap pengadaan barang dan jasa di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kalsel.
Informasi mengenai pelarian Paman Birin terungkap saat anggota Tim Biro Hukum KPK, Indah, membacakan tanggapan atas permohonan praperadilan Paman Birin di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel).
“Sampai saat persidangan ini berlangsung, Pemohon (Paman Birin) melarikan diri dan tidak diketahui keberadaannya,” kata Indah di Ruang Sidang Nomor 7 PN Jaksel, Selasa (5/11/2024).
Indah menjelaskan bahwa tim penyidik KPK telah melakukan pencarian di sejumlah lokasi, namun gubernur tersebut tidak dapat ditemukan.
Paman Birin juga telah menerima Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) dari KPK.
Penyidik KPK telah menggeledah beberapa lokasi yang diduga menjadi tempat persembunyian Paman Birin, antara lain, rumah dinas
Gubernur Kalsel
, kantor Gubernur Kalsel, kediaman pribadi Paman Birin, rumah Dinas PUPR Kalsel, dan lokasi lainnya
“Pemohon telah menerima surat pemberitahuan dimulainya penyidikan/SPDP namun tetap tidak menunjukkan dirinya,” lanjut Indah.
Indah juga mencatat bahwa Paman Birin tidak menghadiri beberapa kegiatan resmi Pemerintah Provinsi Kalsel, seperti Rapat Paripurna DPRD Kalsel dan rapat pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) DPRD Kalsel pada 16 Oktober.
Tugas-tugas gubernur saat ini diambil alih oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalsel, meskipun Paman Birin tidak dalam keadaan ditahan oleh KPK.
“Sejak ditetapkan sebagai tersangka, Pemohon tidak pernah muncul lagi di publik,” tambah Indah.
Ditemui usai persidangan, Kuasa hukum Paman Birin, Soesilo, mengaku tidak mengetahui keberadaan kliennya.
Ia mengaku sudah lama tidak berkomunikasi dengan Paman Birin.
Meskipun demikian, Soesilo memastikan bahwa Paman Birin tidak pergi ke luar negeri karena KPK telah meminta Direktorat Jenderal Imigrasi untuk mencegahnya.
“Di mananya (Paman Birin) persis tentu tidak tahu ya karena saya tidak bergandengan terus dengan Pak Gubernur,” ungkap Soesilo.
Sebelumnya, Paman Birin mengajukan permohonan praperadilan ke PN Jaksel setelah ditetapkan sebagai tersangka dugaan suap oleh KPK.
Permohonannya terdaftar dengan Nomor Perkara 105/Pid.Pra/2024/PN JKT.SEL.
Selain Paman Birin, KPK juga telah menetapkan enam orang lainnya sebagai tersangka dalam kasus ini, termasuk, Kepala Dinas PUPR Kalimantan Selatan Ahmad Solhan, Kepala Bidang Cipta Karya Kalimantan Selatan Yulianti Erlinah, Pengurus Rumah Tahfidz Darussalam Ahmad, Plt Kepala Bagian Rumah Tangga Gubernur Kalsel Agustya Febry Andrean, serta dua orang pihak swasta, Sugeng Wahyudi dan Andi Susanto
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Organisasi: Persis
-
/data/photo/2024/11/05/6729d9132e457.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
5 KPK Sebut Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Melarikan Diri Usai OTT Nasional
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4991593/original/027159200_1730786008-IMG-20241105-WA0060.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Saksi Ahli Sidang Guru Supriyani Sebut Penyidik Polisi Tidak Prosedural
Liputan6.com, Kendari – Sidang lanjutan guru Supriyani berlangsung di Pengadilan Negeri Andoolo Konawe Selatan, Senin (5/11/2024). Sidang hari kelima ini, dipimpin hakim ketua Stevie Rosano bersama hakim anggota Vivi Fatmawaty Ali dan Sigit Jati Kusumo.
Diketahui, Supriyani guru honorer di Konawe Selatan, dipenjara usai dituduh menganiaya anak SD kelas I SDN 4 Baito Konawe Selatan April 2024. Supriyani dipaksa mengaku memukul meskipun tidak pernah menganiaya bocah tersebut.
Penyidik Polsek meminta Rp50 juta melalui Kepala Desa tempat Supriyani tinggal untuk penyelesaian kasus, namun Supriyani tak sanggup karena tak memiliki uang.
Sidang hari kelima, menghadirkan tiga orang saksi, yakni Kepala Desa Wonua Raya Rokiman, saksi ahli psikologi forensik Reza Indragiri dan ahli pidana serta penyidikan Susno Duadji. Dua saksi ahli, hadir secara online via zoom meeting.
Sidang dimulai sekitar pukul 10.00 Wita, majelis hakim memulai meminta keterangan saksi pertama, Susno Duadji. Susno menjawab sejumlah pertanyaan yang diberikan kuasa hukum terdakwa Supriani, Andre Darmawan, Plh Kasi Pidum Kejari Konawe Selatan Bustanil Najamudin Arifin serta majelis hakim.
Diketahui, kehadiran Susno Duadji di sidang Supriyani guru honorer di Konawe Selatan, berdasarkan permintaan kuasa hukum terdakwa. Susno yang merupakan pensiunan bintang tiga jenderal polisi ini, hadir sebagai saksi ahli pidana dan penyidikan.
Kuasa hukum guru Supriyani Andre Darmawan, menghadirkan Susno setelah pihak kuasa hukum menganggap banyak kejanggalan dalam proses penyidikan kasus Supriyani. Pasalnya, mereka menganggap saksi dan barang bukti yang dipakai untuk mengadili Supriyani, tidak bersesuaian dan tidak prosedural.
Susno menjelaskan, kalau kasus pemukulan tertangkap tangan, laporan polisinya bisa menyusul dan kasus bisa langsung diproses. Tetapi, Kalau tidak tertangkap tangan, diawali laporan ke polisi, dilanjutkan penyidikan, setelah penyelidikan dan cukup bukti maka dilanjutkan penyidikan.
Selanjutnya, dia menjelaskan, penyidik polisi tidak bisa mengambil dan mengamankan barang bukti di TKP sebelum adanya laporan polisi dan jelas tindak pidananya.
“Ngawur itu, konsekuensi dari menyita barang bukti sebelum ada laporan polisi, dianggap prosedur tidak sah. Sebab, berarti peristiwanya belum terjadi,” ujar Susno.
Susno juga menyoroti terkait permintaan dan hasil visum yang harus dibawa oleh penyidik kasus terkait ke dokter forensik berdasarkan surat perintah. Surat ini, tidak bisa dipegang atau dibawa oleh orang tua korban atau penyidik lainnya.
“Dokter yang melakukan visum pun, harus dokter forensik sesuai KUHP, jika penyidik tidak memahami hasil forensik, dia bisa memanggil dokter forensik dan keterangannya bisa digunakan sebagai ahli,” papar Susno.
Susno melanjutkan, Dokter umum bukan dokter forensik. Dia mengatakan, dirinya semasa masih menjadi anggota polisi juga belajar dan mengerti forensik, namun tidak berwenang karena bukan dokter forensik.
Susno selanjutnya menyoroti sikap penyidkk polisi Polsek Baito yang menggunakan alat bukti dan keterangan saksi dari anak dibawah umur. Kata dia, dalam UU anak, keterangan anak bukan merupakan keterangan saksi.
“Keterangan anak, bisa sebagai tambahan, tapi Bukan alat bukti. Sebab, keterangan anak tidak sah, anak bukan saksi yang bisa menjalani sumpah di pengadilan,” tegasnya.
Saat kuasa hukum guru Supriyani Andre Darmawan mengemukakan fakta BAP para saksi anak. Dia memaparkan, salah satu keterangan dua saksi dugaan pemukulan, tertulis sama persis dalam BAP polisi. Namun, saat di persidangan pekan lalu, keduanya terungkap mengemukakan informasi berbeda terkait aksi pemukulan yang dilakukan Supriyani.
Susno Duadji yang mendapat pertanyaan berulang mengemukakan, jika diatur dalam UU anak dan KUHP. Kata dia, saksi anak pada dasarnya tidak berguna. Jika bersesuaian pun, tidak bisa dijadikan alat bukti.
“Itu kan sampah, tak ada gunanya. Bersesuaian pun, dia bukan alat bukti. Dia Hanya perkuat alat bukti tambahan apalagi anak tak disumpah,” tegas Susno.
Susno juga menyoroti orang tua korban yang merupakan seorang oknum anggota polisi. hal ini berkaitan dengan status orang tua korban yang bukan penyidik namun, ikut mendatangi TKP, membawa surat pengantar visum dan membawa barang bukti.
“Itu ngawur ya. tidak semua anggota polri adalah reserse, tidak smua reserse adalah penyidik dan tidak semua penyidik mendapat tugas menyidik suatu kasus,” jelasnya.
Dia menegaskan, yang bisa membawa barang bukti, surat visum yaitu penyidik aparat polisi yang bertugas di reserse dan diberi surat perintah. Menurutnya, masyarakat harus bisa pintar memahami, kalau itu merupakan kesalahan prosedural polisi.
Hal lainnya, Susno menyoroti jika posisi keterangan terdakwa (Supriani) sangat lemah posisinya dibanding keterangan saksi atau alau bukti. Apalagi, jika ada iming-iming dalam proses penyidikan yang menjanjikan terdakwa bisa bebas atau mendapatkan sesuatu dari keterangan yang diberikan.
Diketahui sebelumnya, guru Supriyani diminta penyidik polisi, agar mengakui kesalahannya telah melakukan pemukulan terhadap anak kelas I SDN 4 Baito oleh penyidik Polsek Baito. Namun, dia menolak sebab tidak pernah memukul murid tersebut.
“Kalau keterangan terdakwa didapat dengan cara menjanjikan sesuatu atau cara tidak sah, maka penyidik harus diperiksa kode etik. Lalu kalau janji janji itu mengarah ke pidana, harus diproses karena suap itu korupsi,” kata Susno.
Terakhir, Susno menyoroti penggunaan saksi oleh penyidik polisi. Kata dia, penyidik polisi dalam mengambil saksi, harus benar -benar melihat atau menyaksikan langsung kejadian do TKP. Bukan saksi yang hanya berdasarkan mendengar cerita dari saksi lainnya.
“Saksi yang bertentangan satu sama lain itu pun tidak ada nilainya, sebab tidak didukung alat bukti, sepeti alat bukti rekaman atau hasil visum forensik, itu lemah,” katanya.
Diketahui, sidang permintaan keterangan terhadap ketiga saksi Supriyani guru honorer di Konawe Selatan, berlangsung hingga pukul 13.30 Wita. Kuasa hukum terdakwa juga menghadirkan saksi kedua Ahli Psikologi Forensik Reza Indragiri. Saksi ketiga yakni, Kepala Desa Wonua Raya Rokiman.
-

Polisi Gresik Amankan Santri yang Menganiaya Seniornya hingga Tewas
Gresik (beritajatim.com) – Aparat Kepolisian Resort (Polres) Gresik akhirnya mengamankan santri HMD (15) yang menganiaya seniornya dengan batu bata hingga menyebabkan korban meninggal dunia. Terduga pelaku dijemput di rumahnya kemudian dibawa ke Polres Gresik.
Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino membenarkan anggotanya mengamankan HMD guna menjalani pemeriksaan di Unit PPA Satreskrim.
“Sudah kami amankan yang bersangkutan didampingi keluarganya,” ujarnya, Senin (4/11/2024).
Perwira pertama Polri ini menambahkan, HMD diamankan setelah anggotanya memeriksa sejumlah saksi. Para saksi tersebut mengetahui persis peristiwa nahas yang dialami AKH (17) seniornya di pondok pesantren.
“Kami sudah memeriksa 7 orang saksi dan kita sudah amankan terduga pelaku,” imbuhnya.
Aldhino menjelaskan ketujuh saksi tersebut merupakan santri yang berada dilokasi, pengurus pondok pesantren dan keluarga korban. Dari keterangan para santri yang berada diruangan yang sama, pelaku tiba-tiba masuk dan langsung memukul korban dengan batu bata ringan. Sehingga, korban AKH mengalami luka parah dibagian kepala.
“Pelaku memukul korban sebanyak 3 kali hingga batu batanya pecah menjadi tiga bagian,” paparnya.
Saat ini, lanjut Aldhino, pelaku masih menjalani pemeriksaan di ruang unit PPA Satreskrim Polres Gresik. Hal ini dilakukan lantaran pelaku masih berusia 15 tahun.
Seperti diberitakan kasus ini bermula saat HMD beserta rekannya keluar pondok pesantren tanpa izin. Karena dianggap melanggar aturan, AKH selaku seniornya menghukum rekan HMD dengan memotong rambut sampai cepak.
Melihat perlakuan itu, HMD tidak terima diperlakukan AKH. Selanjutnya, mendatangi ruang istirahat AKH lalu menghantam kepalanya dengan batu bata hingga kepalanya mengalami luka parah. Korban AKH sempat dibawa ke RS Anwar Medika kemudian dirujuk ke RSU dr Soetomo Surabaya kemudian dinyatakan meninggal dunia. [dny/ian]
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4990967/original/066439600_1730723421-RUMAH_TERDUGA_TERORIS_KUDUS.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Heboh Densus 88 Tangkap Tukang Ojek Diduga Teroris di Kudus
Di sisi lain, Selamet, salah seorang tetangga terduga teroris juga mengaku tidak mengetahui adanya penangkapan yang dilakukan Tim Densus 88 Mabes Polri.
Sebab saat dilakukan penangkapan terhadap terduga yang rumahnya berada persis di depan rumahnya, Slamet sedang bekerja.
Selamet menyebut bahwa terduga teroris tersebut dalam kesehariannya kepada warga lain sangat tertutup dan jarang berinteraksi.
“Orangnya kelihatannya baik. Namun kalau ada acara tahlilan juga tidak pernah ikut dan juga tidak pernah beribadah di musala dan masjid di kampung kami,” tutur Selamet didampingi istrinya.
Selamet menambahkan, terduga teroris tersebut juga tidak pernah berinteraksi sosial kepada warga dikampungnya.
“Pekerjaannya (Bahrul Irfan) itu ngojek di Terminal Bakalankrapyak. Dan kalau malam sering ngopi di warung saya, tapi ya gitu hanya bicara secukupnya saja,” tukas Selamet.
Bahkan saat warga mengajak datang ke pengajian dan tahlilan, kata Selamet, pelaku malah menyebut bahwa kegiatan tersebut adalah musyrik.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolres Kudus AKBP Ronni Bonic membenarkan penangkapan salah seorang terduga teroris. Namun demikian, Ronni mengaku tidak berwenang memberikan informasi lebih lanjut.
“Silahkan langsung konfirmasi lebih lanjut ke Divisi Humas Mabes Polri saja,” tukasnya singkat melalui Whatsapp.
(Arief Pramono)
-

Pedagang Teriak Pendapatan Anjlok Jika Diterapkan Rokok Kemasan Polos
Jakarta –
Pedagang pasar menolak keras aturan rokok kemasan tanpa merek atau polos yang tertuang dalam Rancangan Peraturan Menteri Kesehatan (RPMK) terkait penyeragaman kemasan rokok tanpa identitas merek. Aturan itu sebagai pelaksana dari Peraturan Pemerintah (PP) No. 28 Tahun 2024 dan Rancangan Peraturan Menteri Kesehatan (RPMK).
Sekretaris Jenderal APPSI, Mujiburrohman, mengatakan rencana aturan tersebut dapat menyuburkan peredaran rokok murah ilegal di tengah masyarakat. Hal ini dikhawatirkan dapat menurunkan jumlah penjualan rokok legal para pedagang pasar.
“Secara umum, rokok itu ada peralihan ke rokok murah yang kita tahu sendiri tidak ada cukainya dan lain sebagainya (rokok ilegal). Nah itu kita khawatir juga akan ancaman itu dan lain sebagainya,” kata Mujiburrohman kepada detikcom, ditulis kembali (3/11/2024).
Selama ini menurutnya para pedagang sudah mengalami penurunan omzet yang diperkirakan salah satunya terjadi karena ada peralihan pembelian rokok konvensional ke rokok ilegal.
“Jadi pendapatan mereka (pedagang pasar) memang merosot, nah apakah karena orang yang mengkonsumsi atau ada peralihan (ke rokok ilegal) itu,” tambahnya.
Namun Mujiburrohman sendiri tidak tahu persis berapa penurunan omzet yang dialami para pedagang karena sangat bervariasi dan pihaknya tidak memiliki kemampuan untuk mensurvei itu.
“Jadi memang pedagang punya kekhawatiran akan mempengaruhi (omzet penjualan). Cuman kan ini belum terjadi gitu loh, jadi ya mereka sebatas masih ‘waduh-waduh gimana’ aja. Kalau apakah itu berpengaruh nggak ya nanti, karena pedagang itu tidak punya analisa dari sisi itu kan. Kalau misalnya peneliti atau pengamat itu kan kemudian dia survei pasar dan lain sebagainya ada parameter kalau pedagang kan nggak punya kemampuan itu,” terangnya.
Karena kekhawatiran penurunan omzet inilah para pedagang pasar, khususnya mereka yang turut berjualan rokok, menolak keberadaan aturan terkait penyeragaman kemasan rokok tanpa identitas merek tadi.
“Ya keberatan (akan aturan tersebut). Karena khawatir itu, tapi sekali lagi bahwa itu juga pedagang yang jual rokok. Karena kalau di pasar itu kan sekian persen kan jual rokok,” katanya.
(ada/das)
-

10 Contoh Penyakit Autoimun yang Paling Umum Terjadi
Jakarta –
Penyakit autoimun terjadi saat sistem imun secara keliru menyerang tubuh alih-alih melindunginya. Sistem imun seharusnya membasmi zat-zat berbahaya yang masuk ke tubuh. Pada orang dengan kondisi ini, sistem kekebalan tubuh salah mengenali zat tersebut dan malah merusak jaringan yang sehat.
Dilansir Cleveland Clinic, para ahli tidak tahu persis penyebab penyakit autoimun. Namun beberapa faktor yang meningkatkan risiko terserang penyakit ini, antara lain jenis kelamin, riwayat keluarga, infeksi virus, dan faktor lingkungan.
Ada lebih dari 100 penyakit autoimun. Kondisi ini mampu mempengaruhi hampir seluruh jaringan dan organ tubuh, meliputi sendi, kulit, sistem pencernaan, hingga hormon. Temukan contoh penyakit autoimun di bawah ini.
Jenis-jenis Penyakit Autoimun
Mengutip Medical News Today dan Healthline, berikut beberapa contoh penyakit autoimun berdasarkan jaringan atau organ yang dipengaruhinya:
Kulit
Psoriasis menyebabkan kulit memproduksi terlalu banyak sel kulit baru. Sel kulit yang seharusnya tumbuh dan mengelupas saat tidak dibutuhkan, malah menumpuk dan membentuk bercak bersisik yang meradang.
Bercak kulit psoriasis biasanya muncul di kepala, siku, dan lutut serta dapat terasa nyeri dan gatal. Orang dengan penyakit autoimun ini terkadang juga mengalami psoriasis arthritis yang menyebabkan peradangan sendi.
Vitiligo menyebabkan kulit kehilangan pigmen warnanya. Vitiligo non-segmental termasuk penyakit autoimun yang gejalanya muncul bercak putih atau terang pada sebagian kulit tangan, kaki, lengan, hingga wajah.
Darah
Anemia hemolitik merupakan salah satu jenis anemia yang terjadi akibat sistem imun menghancurkan sel darah merah sehingga menyebabkan tubuh kekurangan oksigen. Gejalanya meliputi lesu, lemas, pusing, sakit kepala, sesak napas, tangan atau kaki dingin, dan kulit atau bagian putih mata menguning.
Sistem Pencernaan
Penyakit Radang Usus (IBD)
Penyakit ini menyebabkan peradangan kronis pada dinding saluran usus sehingga menimbulkan iritasi dan rasa nyeri. Bentuk IBD paling umum yaitu penyakit Crohn dan kolitis ulseratif.
Gejala penyakit radang usus, mencakup sakit perut, diare yang terkadang berdarah, serta buang air besar yang menyakitkan atau sulit.
Penyakit celiac terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap gluten sehingga menyerang bagian saluran pencernaan dan menyebabkan peradangan. Gluten dapat ditemukan dalam makanan seperti roti, pasta, dan produk gandum serta biji-bijian lain.
Jika pengidap penyakit ini mengkonsumsi gluten, mereka mungkin mengalami gejala: diare, sembelit, perut kembung dan nyeri, muntah, dan pendarahan perut.
Sistem Endokrin
Pada diabetes tipe 1, sistem imun menyerang sel-sel di pankreas yang memproduksi insulin. Insulin adalah hormon yang mengontrol kadar gula darah. Tanpa hormon tersebut, kadar gula seseorang akan terus tinggi dan sehingga dapat merusak pembuluh darah serta organ seperti jantung, ginjal, mata dan saraf.
Sejumlah gejala yang bisa terjadi pada pengidap penyakit ini, mencakup sering ingin buang air kecil, kerap merasa haus, terus merasa lapar, lelah berlebih, kesemutan di tangan atau kaki, kulit kering dan gatal, serta penyembuhan luka yang lambat.
Penyakit ini mempengaruhi kelenjar adrenal yang memproduksi hormon kortisol, aldosteron, dan androgen. Kekurangan kortisol mempengaruhi cara tubuh menggunakan dan menyimpan karbohidrat serta glukosa.
Apabila kekurangan aldosteron, kadar natrium tubuh menurun dan kalium dalam darah meningkat. Gejala penyakit addison meliputi gula darah rendah, lelah, lemas, dan penurunan berat badan.
Sistem Saraf
Pada penyakit ini, sistem imun secara keliru menyerang selubung mielin yang melindungi saraf. Sehingga menyebabkan kerusakan yang mempengaruhi transmisi pesan antara otak dan sumsum tulang belakang ke dan dari seluruh tubuh.
Sklerosis multipel dapat menimbulkan gejala kesulitan berjalan atau lumpuh, lemas ekstrem, penglihatan menghilang, serta kesemutan pada lengan, tangan, kaki, dan telapak kaki.
Sendi dan Otot
Pada rheumatoid arthritis atau rematik, sistem kekebalan tubuh malah menyerang lapisan sendi sehingga menyebabkan peradangan. Umumnya penyakit autoimun ini menyerang persendian di tangan, pergelangan tangan, dan lutut.
Gejala rematik meliputi nyeri dan sakit di persendian, sendi kaku dan bengkak, serta benjolan jaringan di bawah kulit, biasanya di dekat siku.
Penyakit ini menyebabkan sistem imun dapat merusak banyak organ dan jaringan di seluruh tubuh sehingga menyebabkan peradangan. Peradangan dapat terjadi di kulit, sendi, ginjal, hingga jantung.
Gejala lupus paling umum, mencakup sakit kepala, nyeri sendi, nyeri otot, nyeri dada, ruam, sesak napas, hingga bengkak pada lengan, kaki, atau wajah.
Itu tadi 10 contoh penyakit autoimun berdasarkan jaringan atau organ yang dipengaruhinya. Sebagai informasi, penyakit autoimun termasuk kondisi kronis yang gejalanya dapat muncul selama sisa hidup. Meski begitu, gejalanya bisa diobati dan terkadang bisa sembuh.
(azn/row)
-

Heboh Dunia Hilang Ditemukan di Wilayah RI, Ini Lokasinya
Jakarta, CNBC Indonesia – Sebuah ‘dunia’ yang hilang ditemukan di wilayah Indonesia. Ini berawal ketika para ilmuwan menyatakan bahwa Sumba merupakan rumah bagi berbagai hewan yang sebagian besar telah punah pada ribuan tahun lalu.
Adapun hewan yang sudah punah tersebut, diantaranya gajah mini, tikus, kadal raksasa, hingga dengan spesies komodo.
Pernyataan itu terungkap dalam jurnal berjudul ‘Proceedings of the Royal Society B’. Laporan merujuk pada penemuan fosil hewan-hewan tersebut. Laporan itu menyebut fosil beragam spesies tersebut hidup di Sumba sekitar 12.000 tahun yang lalu, dikutip dari Mongabay, Sabtu (2/11/2024).
Bahkan, laporan itu mendapati temuan serius yang memungkinkan bahwa hewan-hewan langka awalnya hidup di wilayah Sumba. Hal ini makin meyakinkan ketika ditemukannya fosil komodo yang saat ini hanya bermukim di Pulau Komodo, Flores.
Penemuan itu kemudian memancing asumsi bahwa hewan yang kini termasuk langka itu sebenarnya berasal dari Sumba.
Ekspedisi untuk meneliti hewan-hewan punah ini berlangsung dari 2011 hingga 2014. Tim peneliti berasal dari Zoological Society of London (ZSL). Mereka mengoleksi fosil dari Sumba, sebagai bagian dari kepulauan yang dulu dinamai ‘Wallacea’. Area ini berasal dari biologis Alfred Russel Wallacea yang pertama kali memberikan batasan wilayah berdasarkan penyebaran spesies hewan di Indonesia pada abad ke-19.
Wilayah di dalam Wallacea termasuk Sumba, Sulawesi, Lombok, Flores, Halmahera, Buru, dan Seram. Wilayah Wallacea mendulang popularitas pada 2004, ketika kelompok arkeologi mengumbar fosil makhluk punah yang dinamai ‘hobbit’ atau Homo Floresiensis. Makhluk ini ditemukan di Flores, bagian utara dari Sumba.
Hingga kini, riset tentang Sumba sendiri masih sangat jarang. Survei soal fosil dan kehidupan liar di sana belum terlalu banyak dilakukan.
“Mungkin karena terlalu banyak pulau di Indonesia untuk dipelajari. Masih jarang biologis atau paleontologis yang fokus pada wilayah beragam di Indonesia,” kata Samuel Turvey, anggota peneliti di ZSL.
Para ilmuwan berharap penelitian lebih lanjut di Sumba bisa dilakukan untuk mendapatkan pencerahan soal evolusi spesies di area tersebut.
“Penemuan di area ini bisa membuka wawasan yang menakjubkan soal dunia yang hilang. Ada banyak hewan yang berevolusi di kepulauan Wallacea yang terisolasi namun kemudian punah seiring munculnya peradaban manusia modern,” terang Turvey.
Dunia Hilang di Spanyol
Tak cuma Indonesia, ada pula dunia hilang yang ditemukan di Spanyol. Atlantis yang dikenal sebagai dunia yang hilang berhasil ditemukan melalui sebuah penelitian dari Spanyol.Peneliti menemukan beberapa pulau yang tenggelam di dekat Kepulauan Canary.
“Ini mungkin asal muasal legenda Atlantis,” kata kepala proyek yang mempelajari aktivitas gunung berapi di Kepulauan Canary, Luis Somoza, dikutip dari Live Science.
Lokasi tersebut, Gunung Los Atlantes adalah serangkaian pulau pada zaman Eocene dari 56 juta hingga 34 juta tahun lalu. Namun gunung telah berhenti meletus dan laharnya memadat, membuat pulau-pulau tenggelam.
Gunung Los Atlantes berada paling timur dari Kepulauan Canary. Pulau berada di gunung bawah laut yang tidak aktif dengan diameter 50 kilometer dan berada di 2,3 km bawah permukaan laut.
“Ini merupakan pulau-pulau di masa lalu dan tenggelam, sekarang masih tenggelam persis seperti yang diceritakan dalam legenda Atlantis,” imbuhnya.
Para peneliti menemukannya saat menjelajahi dasar laut lepas pantai timur Lanzarote. Mereka menggunakan kendaraan yang dikontrol dari jarak jauh (remotely operated vehicle/ROV) pada kedalaman antara 330 hingga 8.200 (100-2.500 meter).
Menurutnya, tim peneliti berhasil menemukan bagian pantai, tebing dan bukit pasir di lokasi tersebut. Pasir yang menutupi batuan vulkanik kemungkinan telah mengendap saat tenggelam.
Para peneliti juga menemukan beberapa pantai tidak tenggelam terlalu dalam. Kedalamannya berkisar 60 meter di bawah permukaan laut.
Mereka juga menemukan gunung berapi tidak aktif dan menjadi pulau saat permukaan air laut rendah saat zaman es terakhir. Sementara saat era tersebut berakhir, pulau akhirnya tenggelam.
“Pulau-pulau ini dihuni oleh para satwa liar,” ucapnya.
(fsd/fsd)
-

Jorge Martin Juara Sprint Race MotoGP Malaysia, Pecco Bagnaia Jatuh!
Jakarta –
Pebalap Pramac Racing asal Spanyol, Jorge Martin finis pertama di Sprint Race MotoGP Malaysia 2024, Sabtu (2/11). Sementara Francesco Bagnaia mengalami nasib sial setelah jatuh di putaran ketiga!
Ketika perlombaan baru dimulai, tiga pebalap yang memimpin klasemen sementara, yakni Jorge Martin, Francesco Bagnaia dan Marc Marquez langsung tancap gas. Ketiganya terlibat persaingan ketat dengan gap yang sangat tipis.
Saat balapan memasuki putaran ketiga, Bagnaia yang menempati urutan kedua jatuh di tikungan kesembilan. Kondisi tersebut membuat pebalap Italia itu makin sulit mengejar Martin di klasemen sementara. Bahkan, bisa dibilang, peluang juara makin tipis!
Francesco Bagnaia gagal finis di Sprint Race MotoGP Malaysia 2024. Foto: Corbis via Getty Images/Joan Cros Garcia – Corbis
Ketika Bagnaia jatuh, kamera langsung menyorot ke arah kru tim dan kekasihnya yang berada di paddock. Semuanya langsung menunjukkan wajah kecewa sekaligus tak percaya.
Jorge Martin bisa melesat dengan tenang setelah Bagnaia mengalami crash di awal perlombaan. Sementara Marc Marquez yang berada persis di belakangnya tak memberikan perlawanan berarti.
Hingga akhir perlombaan, tak ada perubahan di barisan depan. Martin tetap mengunci kemenangan, sedangkan Marquez di urutan kedua dan Bastianini di tempat ketiga.
Sprint Race MotoGP Malaysia 2024. Foto: AP/Antonio Calanni
Hasil tersebut membuat Bagnaia makin tertekan. Pebalap 27 tahun itu butuh keajaiban untuk bisa mengejar Martin dari puncak klasemen. Kini, selisih keduanya mencapai 29 poin.
Berikut Hasil Sprint Race MotoGP Malaysia 2024Jorge MartinMarc MarquezEnea BastianiniAlex MarquezFabio QuartararoFranco MorbidelliBrad BinderJack MillerPedro AcostaMarco BezzecchiAlex RinsAleix EspargaroAugusto FernandezMaverick VinalesLuca MariniJoan MirTakaaki NakagamiRaul Fernandez.
(sfn/lth)

