Organisasi: PERSEPSI

  • Ada 15 Mega Proyek di 2025

    Ada 15 Mega Proyek di 2025

    PIKIRAN RAKYAT – Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) menegaskan bahwa efisiensi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 tidak dialokasikan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).

    Wakil Kepala BP Taskin, Nanik Sudaryati Deyang, menyebut bahwa alih-alih untuk MBG, efisiensi itu dilakukan untuk investasi melalui Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

    Lanjutnya, ada kesalahpahaman di masyarakat terkait efisiensi anggaran yang dilakukan Presiden Prabowo.

    “Banyak yang salah persepsi dengan efisiensi yang dilakukan oleh Pak Prabowo, seolah-olah Rp300 triliun sekian untuk Makan Bergizi Gratis. Salah, MBG sudah ada dananya. MBG sudah ada alokasi dananya tersendiri,” katanya.

    Mega Proyek Danantara

    Ia menjelaskan bahwa dari hasil efisiensi anggaran kementerian dan lembaga, hanya Rp24 triliun yang dialokasikan untuk MBG. Selebihnya, dana tersebut akan diinvestasikan melalui Danantara.

    Selain itu, Nanik juga mengungkapkan bahwa pada tahun 2025, Danantara akan menjalankan 15 proyek besar.

    “Dimana untuk tahun 2025 saja akan dibangun 15 mega proyek, jadi untuk investasi, bukan untuk Makan Bergizi Gratis,” ia menambahkan.

    Seperti Apa Investasi Danantara?

    Danantara, diperkirakan akan mengelola aset senilai lebih dari 900 miliar dolar AS. Proyeksi dana awal untuk Danantara mencapai 20 miliar dolar AS. Ada 7 BUMN yang dikelola Danantara termasuk Bank Mandiri, BRI, BNI, Pertamina, PLN, Telkom, dan MIND ID.

    Dana yang dikelola oleh Danantara akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek berkelanjutan dan berdampak tinggi di berbagai sektor, seperti energi terbarukan, manufaktur canggih, industri hilir, dan produksi pangan.

    Prabowo juga mengharapkan agar pengelolaan dana di Danantara diawasi oleh banyak pihak, termasuk para mantan presiden dan pimpinan organisasi keagamaan.

    “Danantara adalah kekuatan energi masa depan dan ini harus kita jaga bersama. Karena itu, saya minta semua presiden sebelum saya berkenan ikut menjadi pengawas di dana ini. Saya juga berpikir kalau perlu pimpinan NU, pimpinan Muhammadiyah, pimpinan mungkin dari KWI dan sebagian lain-lain ikut juga membantu mengawasi,” katanya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Kata Istana Soal Ramai #KaburAjaDulu

    Kata Istana Soal Ramai #KaburAjaDulu

    Jakarta

    Tagar #KaburAjaDulu yang belakangan ini ramai di media sosial (medsos). Tagar itu berisi ajakan meninggalkan Indonesia.

    Istana pun merespons tagar #KaburAjaDulu. Kepala Kantor Komunikasi Presiden Hasan Nasbi mengingatkan merantau harus taat dan memiliki skill atau keahlian.

    “Kalau mau merantau itu bagus lho. Kalau mau merantau. Tapi ingat kalau mau merantau ke luar negeri ingat, harus punya skill,” kata Hasan kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/2/2025).

    Hasan mengatakan keterbatasan keahlian akan berdampak tidak memiliki pekerjaan yang baik di luar negeri. Ia pun mengingatkan pentingnya taat prosedur saat merantau.

    “Karena kalau nggak punya skill nanti nggak bisa punya pekerjaan baik di luar negeri. Yang kedua harus taat prosedur. Supaya apa, tidak jadi pendatang haram. Kalau orang mau merantau nggak boleh dilarang,” ujarnya.

    Di sisi lain, Menaker Yassierli melihat tagar itu bukan kabur dalam arti sebenarnya, melainkan pergi ke luar negeri karena melihat peluang kerja.

    “Jadi semangatnya bukan kabur sebenarnya, jadi kalau memang ingin untuk meningkatkan skill dan ada peluang kerja di luar negeri. Kemudian, kembali ke Indonesia bisa membangun negeri ya tidak masalah,” kata Yassierli kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/2/2025).

    Sebelumnya, tagar #KaburAjaDulu tengah ramai di medsos hingga menjadi trending topik. Tagar ini digunakan banyak warganet, terutama anak muda, guna menyuarakan keinginan mereka untuk meninggalkan Tanah Air.

    Dilansir dari detikInet, #KaburAjaDulu adalah ekspresi digital untuk meninggalkan Indonesia sementara waktu atau bahkan secara permanen. Fenomena ini viral karena banyak anak muda yang merasa tidak memiliki harapan dan masa depan cerah di Indonesia.

    Mereka merasa lelah dengan berbagai masalah yang seakan tidak berujung. Ditambah lagi, adanya kemudahan akses informasi untuk bekerja atau belajar di luar negeri makin mendorong keinginan mereka untuk “kabur”.

    Ada beberapa faktor yang menjadi alasan mengapa #KaburAjaDulu menjadi tren:

    Ketidakpuasan Ekonomi
    Banyak netizen mengeluhkan peluang kerja di Indonesia makin terbatas, gaji tidak sebanding dengan biaya hidup yang meningkat, dan kurangnya inovasi serta keadilan dalam distribusi ekonomi.

    Masalah Politik dan Sosial
    Korupsi, ketidakadilan, dan diskriminasi masih menjadi masalah yang belum terselesaikan. Hal ini membuat banyak orang merasa tidak percaya lagi pada pemerintah dan sistem yang ada.

    Kualitas Hidup
    Ada persepsi kualitas hidup di Indonesia makin menurun. Ini termasuk dalam hal pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur yang tidak lagi memenuhi harapan atau kebutuhan masyarakat.

    Saksikan pembahasan lengkapnya hanya di program detikPagi edisi Selasa (18/2/2025). Nikmati terus menu sarapan informasi khas detikPagi secara langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 08.00-11.00 WIB, di 20.detik.com, YouTube dan TikTok detikcom. Tidak hanya menyimak, detikers juga bisa berbagi ide, cerita, hingga membagikan pertanyaan lewat kolom live chat.

    “Detik Pagi, Jangan Tidur Lagi!”

    (vrs/vrs)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Ramai soal Royalti, Ahmad Dhani Sebut Banyak Penyanyi Mental Maling, Bandingkan Ari Lasso dan Once

    Ramai soal Royalti, Ahmad Dhani Sebut Banyak Penyanyi Mental Maling, Bandingkan Ari Lasso dan Once

    TRIBUNJATIM.COM – Musisi Ahmad Dhani blak-blakan menyebut masih banyak penyanyi mental maling di tengah ramai sorotan soal royalti.

    Ia bahkan membandingkan antara Ari Lasso dengan Once Mekel.

    Ahmad Dhani mengatakan masih banyak musisi yang tidak membayarkan royalti lagu ciptaannya.

    Bahkan untuk sekedar meminta izin dibawakan dalam sebuah acara saja, ia merasa itu tidak dilakukan.

    “Kalau ada penyanyi yang ngotot bahwa nyanyi aja yang penting bayar, mah itu kelakuan mental maling,” kata Ahmad Dhani di kawasan Fatmawati Jakarta Selatan, Senin (17/2/2025), dikutip dari Wartakotalive.

    “Ada persepsi ‘yang penting bayar’. Karena selama 10 tahun ini nggak ada bayar ke kita, sejak 2014 UU Hak Cipta itu ada gak ada yang bayar,” ungkapnya.

    Ia kemudian menjadikan Once sebagai contoh yang tak menuaikan kewajibannya membayar royalti performing rights.

    “Makanya Once berhenti bawain lagu saya karena dia gak bisa buktiin udah bayar. Ini hal-hal yang gak mungkin ada ketika kami akan akan merevisi UU,” terangnya.

    Ia membandingkan Once dengan Ari Lasso yang masih memberikan royalti secara direct license kepada dirinya sebagai pencipta beberapa lagu Dewa 19.

    “Suka sama suka, tepo seliro, kan, kayak Ari Lasso dia gak nyanyiin lagu Dewa juga gak apa-apa makanya saya kasih tarif satu lagu sekian,” beber Dhani.

    Dhani menilai bahwa Ari Lasso bisa saja manggung tak membawakan lagu-lagu Dewa 19, berbeda dengan Once yang dia anggap lagu solonya tak setenar lagu Dewa 19.

    “Kan dia bisa gak bawain lagu Dewa tapi kalau dia suka gak apa-apa, akhirnya dia selalu bayar tiga lagu dewa, nggak (bawain) juga gak apa-apa tetap bisa jalan shownya Ari,” jelas Dhani.

    “Kecuali Once mungkin agak sulit kalau gak bawain lagu Dewa karena lagu hitsnya kan gak banyak kayak Ari Lasso,” tuturnya.

    HAK CIPTA – Ahmad Dhani bicara soal hak cipta lagu. Ahmad Dhani menyampaikan itu di kawasan Fatmawati Jakarta Selatan, Senin (17/2/2025). (Warta Kota/Bayu Indra permana)

    Sebelumnya, penyanyi Agnez Mo menanggapi putusan pengadilan, yang membuat dirinya harus membayar denda kepada Ari Bias sebesar Rp 1,5 Miliar.

    Agnez Mo menuding pihak Ari Bias dan kawan-kawan serakah.

    Karena Ari Bias, dianggap Agnez Mo ingin menguntungkan diri sendiri sementara aturan soal royalti performance rights, penyelenggara yang membayarkannya ke pencipta lagu.

    Ari Bias adalah pencipta lagu yang tergabung di kelompok AKSI Bersatu bersama Ahmad Dhani hingga Piyu Padi Reborn.

    “Tidak peduli seberapa tepat dan adilnya pendirian kita, akan selalu ada orang-orang yang memilih untuk menyalah pahami dan memelintir kata-kata, bahkan menyerang karakter kita, semua karena keserakahan dan kepentingan mereka pribadi,” tulis Agnez Mo dalam unggahannya beberapa waktu lalu.

    Bahkan, dalam unggahannya itu juga, Agnez berencana akan menanggapi putusan Pengadilan Niaga dengan melakukan upaya kasasi.

    Mendengar pernyataan Agnez Mo, Piyu Padi Reborn dan Ahmad Dhani mewakili kelompok AKSI Bersatu buka suara.

    Mereka menghargai langkah Agnez yang mau mengajukan kasasi.

    “Cuma keserakahan ini yang kami bingung, serakahnya darimana? Di UU sudah tertera kok, pencipta lagu berhak mendapatkan haknya,” kata Piyu Padi Reborn dalam jumpa persnya di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, Senin (17/2/2025).

    Piyu terheran heran dengan tuduhan Agnez Mo.

    Karena dalam perjalanan aturan royalti performance rights, pencipta lagu tidak mendapatkan apa-apa.

    “Hasilnya nol banyak pencipta lagu gak dapat royalti aksi panggung. Saya aja cuma dapat Rp 120 ribu selama setahun,” ucap Piyu Padi Reborn.

    Sementara itu, Ahmad Dhani menanggapi sinis pernyataan Agnez perihal pihak Ari Bias yang menggugatnya karena ada unsur keserakahan.

    “Keserakahan gimana? Selama ini pencipta lagunya nol kok, gak dapat apa apa. Mungkin serakahnya di Nol itu kali ya,” tegas Ahmad Dhani.

    Justru Ahmad Dhani mempertanyakan kepada Agnez Mo, sudah dapat berapa banyak uang dari menyanyikan lagu-lagu yang diciptakan orang lain.

    “Coba Agnez suruh jawab, berapa miliar rupiah yang ia dapatkan dari hasil menyanyikan lagu-lagu pencipta lagu ini?” ujar Ahmad Dhani.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • Pencipta Lagu Nuansa Bening Pernah Tolak Uang Rp50 Juta dari Manajer Vidi Aldiano: Tak Suka Caranya

    Pencipta Lagu Nuansa Bening Pernah Tolak Uang Rp50 Juta dari Manajer Vidi Aldiano: Tak Suka Caranya

    TRIBUNJATIM.COM – Masalah royalti lagu kini tengah menjadi perhatian serius di Indonesia.

    Belakangan musisi yang sudah mendapat gugatan dari pencipta lagu adalah Agnez Mo.

    Kini usai kasus tersebut mencuat ke publik.

    Satu per satu pencipta lagu bersuara terkait masalah royalti, di antaranya pencipta lagu Nuansa Bening.

    Adapun lagu Nuansa Bening terkenal dinyanyikan oleh musisi Vidi Aldiano.

    Vidi Aldiano dikenal di industri musik Indonesia setelah menyanyikan lagu Nuansa Bening ciptaan Keenan Nasution.

    Namun, lagu Nuansa Bening yang mengenalkan Vidi Aldiano ke panggung musik itu tidak berdampak baik ke pencipta lagunya.

    Keenan Nasution mengaku tidak mendapat royalti performance rights dari lagu Nuansa Bening selama dinyanyikan Vidi Aldiano sejak 2008.

    “Saya sama sekali tidak dapat dari Vidi,” kata Keenan Nasution di Cipete, Jakarta Selatan, Senin (17/2/2025), dikutip dari Wartakotalive.

    Menurut Keenan Nasution, manajer Vidi Aldiano sempat mendatangi rumahnya dan membawa uang Rp 50 juta.

    Saat itu Keenan Nasution menduga, uang itu adalah apresiasi dari Vidi Aldiano yang populer setelah menyanyikan lagu Nuansa Bening.

    PENCIPTA LAGU NUANSA BENING – Pencipta Keenan Nasution di Cipete, Jakarta Selatan, Senin (17/2/2025). Keenan Nasution dikenal sebagai pencipta lagu Nuansa Bening yang membawa penyanyi Vidi Aldiano dikenal di industri musik Indonesia. (Warta Kota/Arie Puji)

    “Saya baru ketemu manajernya di tahun 2024 yang datang membawa uang Rp 50 juta setelah lagu itu dinyanyikan Vidi di tahun 2008,” ucap Keenan Nasution.

    “Itu uang terima-kasih katanya buat saya dari lagu Nuansa Bening,” lanjutnya.

    Namun, Keenan Nasution mengaku menolak uang yang diberikan manajer Vidi Aldiano itu.

    Sebab, Keenan Nasution ingin menghitung sendiri royalti performance rights lagu Nuansa Bening yang seharusnya didapatkannya.

    “Saya tolak karena saya tidak suka caranya, datang langsung bawa uang,” ujar Keenan Nasution.

    Selang beberapa waktu kemudian, Harry Kiss yang dikenal sebagai ayah Vidi Aldiano datang menemui Keenan Nasution.

    “Biar nanti dihitung royalti performance rights,” kata Keenan Nasution.

    Di sisi lain, musisi Ahmad Dhani blak-blakan menyebut masih banyak penyanyi mental maling di tengah ramai sorotan soal royalti.

    Ia bahkan membandingkan antara Ari Lasso dengan Once Mekel.

    Ahmad Dhani mengatakan masih banyak musisi yang tidak membayarkan royalti lagu ciptaannya.

    Bahkan untuk sekedar meminta izin dibawakan dalam sebuah acara saja, ia merasa itu tidak dilakukan.

    “Kalau ada penyanyi yang ngotot bahwa nyanyi aja yang penting bayar, mah itu kelakuan mental maling,” kata Ahmad Dhani di kawasan Fatmawati Jakarta Selatan, Senin (17/2/2025), dikutip dari Wartakotalive.

    “Ada persepsi ‘yang penting bayar’. Karena selama 10 tahun ini nggak ada bayar ke kita, sejak 2014 UU Hak Cipta itu ada gak ada yang bayar,” ungkapnya.

    Ia kemudian menjadikan Once sebagai contoh yang tak menuaikan kewajibannya membayar royalti performing rights.

    “Makanya Once berhenti bawain lagu saya karena dia gak bisa buktiin udah bayar. Ini hal-hal yang gak mungkin ada ketika kami akan akan merevisi UU,” terangnya.

    Ia membandingkan Once dengan Ari Lasso yang masih memberikan royalti secara direct license kepada dirinya sebagai pencipta beberapa lagu Dewa 19.

    “Suka sama suka, tepo seliro, kan, kayak Ari Lasso dia gak nyanyiin lagu Dewa juga gak apa-apa makanya saya kasih tarif satu lagu sekian,” beber Dhani.

    Dhani menilai bahwa Ari Lasso bisa saja manggung tak membawakan lagu-lagu Dewa 19, berbeda dengan Once yang dia anggap lagu solonya tak setenar lagu Dewa 19.

    “Kan dia bisa gak bawain lagu Dewa tapi kalau dia suka gak apa-apa, akhirnya dia selalu bayar tiga lagu dewa, nggak (bawain) juga gak apa-apa tetap bisa jalan shownya Ari,” jelas Dhani.

    “Kecuali Once mungkin agak sulit kalau gak bawain lagu Dewa karena lagu hitsnya kan gak banyak kayak Ari Lasso,” tuturnya.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • Pemerintah Siapkan Aturan Driver Ojol Dapat THR, Ini Acuannya

    Pemerintah Siapkan Aturan Driver Ojol Dapat THR, Ini Acuannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menjelaskan acuan terkait pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) bagi driver ojek online (ojol) dan kurir online. 

    “Bicara acuan kata kuncinya, THR ini adalah budaya kita. Kedua, kita janjikan momentum THR ini sebagai bukti bahwa pengusaha dan driver itu memang harmonis bersama-sama. Setuju ya?,” ujar Yassierli saat ditemui usai menerima aspirasi driver ojol di lobby Kemnaker, Senin (17/2/2025).

    Adapun payung hukum terkait THR ojol ini, bisa jadi akan masuk dalam Peraturan Menteri atau berbentuk Surat Edaran (SE).

    Lebih lanjut ia menegaskan, pemerintah hadir untuk mendengarkan aspirasi para pengemudi ojol sebagai bentuk keberpihakan.

    “Kami hadir di sini, kita ingin wujudkan jaminan kesejahteraan, perhatian pengusaha, hubungan industrial yang baik, dan saling menguntungkan,” tegas Yassierli.

    Ia mengatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi bersama kementerian/lembaga terkait soal tuntutan pemberian THR bagi pengemudi taksi dan ojek online.

    Foto: Pihak Kementerian Ketenagakerjaan menemui para pengemudi ojek online (ojol) dan pekerja angkutan yang melakukan demonstrasi untuk menuntut Tunjangan Hari Raya (THR) di depan Kantor Kemenaker, Senin (17/2/2025). (CNBC Indonesia/Intan Rakhmayanti Dewi)
    Pihak Kementerian Ketenagakerjaan menemui para pengemudi ojek online (ojol) dan pekerja angkutan yang melakukan demonstrasi untuk menuntut Tunjangan Hari Raya (THR) di depan Kantor Kemenaker, Senin (17/2/2025). (CNBC Indonesia/Intan Rakhmayanti Dewi)

    “Tadi pagi saya sudah bicara dengan Ibu Menkomdigi (Meutiya Hafid), dan sebelumnya kita juga sudah sounding kepada Menteri Perhubungan (Dudy Purwagandhi). Kita sedang melihat bagaimana kita bisa mengeluarkan sebuah persepsi yang sama,” kata Menaker.

    Terkait regulasi ojol atau pekerja platform, sejak awal dirinya menjabat sebagai menteri, isu tersebut sudah menjadi program prioritas di Kemnaker.

    Ia mengatakan, pihaknya tengah melakukan kajian dengan mengundang pakar terkait status driver ojol.

    Komunikasi sudah berdiskusi dengan Organisasi Perburuhan Internasional (International Labour Organization/ILO), terkait dengan penyikapan negara-negara lain.

    “Kita lihat di negara-negara lain sama, bisa hadir dan memberikan kepastian terkait dengan pekerja platform online dan itu jadi catatan buat kami dan kami menuju ke sana,” ujarnya.

    “Ini PR besar kami bagaimana concern-nya adalah sebuah kepastian regulasi, jadi nggak sebatas THR aja.” jelas Yassierli.

    (fab/fab)

  • 10 Ciri Ginjal Kotor yang Jangan Diabaikan, Kulit Kering Salah Satunya

    10 Ciri Ginjal Kotor yang Jangan Diabaikan, Kulit Kering Salah Satunya

    Jakarta, Beritasatu.com – Kesehatan merupakan aspek penting agar manusia dapat terus beraktivitas tanpa hambatan. Namun, tubuh sering kali menunjukkan berbagai gejala yang bisa mengganggu keseharian, salah satunya adalah ciri ginjal kotor yang dapat memengaruhi fungsi ekskresi.

    Ginjal adalah organ tubuh yang berfungsi menyaring zat beracun dalam darah. Jika ginjal bekerja dengan normal, maka proses ekskresi akan berjalan lancar tanpa keluhan. Namun, ada beberapa tanda yang perlu diwaspadai jika ginjal mulai mengalami gangguan.

    Berikut ini ciri-ciri ginjal kotor yang perlu diwaspadai, dikutip dari WebMD, Senin (17/2/2025).

    1. Perubahan urine
    Jika urine tampak berbusa atau berbuih, hal ini dapat mengindikasikan kadar protein yang tinggi. Sementara itu, adanya darah dalam urine (hematuria) bisa menjadi tanda kerusakan ginjal, infeksi, atau tumor.

    2. Pembengkakan
    Pembengkakan pada mata, pergelangan kaki, dan kaki bisa menjadi tanda ginjal tidak berfungsi dengan baik dalam menghilangkan kelebihan cairan dari tubuh. Kondisi ini dapat menyebabkan edema, yang bisa berkembang menjadi penumpukan cairan di paru-paru.

    3. Tubuh terasa lelah dan lemah
    Penumpukan racun dalam darah akibat gangguan ginjal dapat menyebabkan kelelahan terus-menerus dan kesulitan berkonsentrasi. Selain itu, anemia akibat produksi sel darah merah yang menurun juga dapat memperburuk kondisi ini.

    4. Mual dan muntah
    Ketika limbah menumpuk dalam darah, hal ini bisa menyebabkan mual dan muntah, sehingga nafsu makan menurun dan sulit untuk mengonsumsi makanan dengan baik.

    5. Nafsu makan buruk
    Kurangnya nafsu makan sering terjadi pada individu dengan masalah ginjal akibat penumpukan racun. Kondisi ini dapat berujung pada penurunan berat badan yang signifikan.

    6. Sesak napas
    Penumpukan cairan di paru-paru dapat menyebabkan kesulitan bernapas. Selain itu, anemia juga dapat menyebabkan perasaan sesak napas yang berkepanjangan.

    7. Kulit kering dan gatal
    Keseimbangan mineral dan nutrisi dalam tubuh bisa terganggu akibat kondisi ginjal yang buruk. Hal ini dapat menyebabkan gatal-gatal yang berkepanjangan serta kulit kering.

    8. Peningkatan frekuensi buang air kecil
    Kerusakan ginjal bisa menyebabkan seseorang lebih sering buang air kecil, terutama pada malam hari, karena ginjal bekerja lebih keras untuk menyaring limbah dalam darah.

    9. Rasa logam di mulut
    Penumpukan limbah dalam tubuh dapat mengubah persepsi rasa, menyebabkan rasa logam di mulut, serta menimbulkan keengganan terhadap makanan tertentu.

    10. Merasa kedinginan
    Penumpukan limbah uremik dalam tubuh dapat menurunkan suhu tubuh, membuat seseorang merasa kedinginan bahkan di lingkungan yang hangat.

    Jika Anda mengalami beberapa gejala tersebut, kemungkinan besar ginjal Anda sedang dalam kondisi kurang sehat. Untuk mencegah kondisi ini, pastikan untuk menjaga kesehatan dengan memperbanyak konsumsi air mineral serta menerapkan pola makan seimbang.

    Mengenali ciri ginjal kotor sejak dini dapat membantu Anda mencegah gangguan ginjal yang lebih serius. Jika gejala yang dirasakan semakin mengganggu, sebaiknya segera konsultasikan dengan tenaga medis profesional untuk evaluasi kesehatan lebih lanjut.

  • Fitur Autopilot ‘Mata Dewa’ BYD Bakal Dibawa ke Indonesia

    Fitur Autopilot ‘Mata Dewa’ BYD Bakal Dibawa ke Indonesia

    Jakarta

    BYD baru saja meluncurkan sistem autopilot ‘God’s Eye’ alias ‘Mata Dewa’ di China, pekan lalu. Fitur bantuan pengemudi itu nantinya juga akan diperkenalkan di Indonesia. Fitur ‘Mata Dewa’ akan diaplikasikan pada produk terbaru BYD. Artinya, produk-produk BYD yang sudah eksis di Indonesia saat ini tidak akan mendapat fitur tersebut.

    Diungkapkan Zheng Cuifang (Sheryl) selaku Product Strategy Manager BYD Auto Industry, meskipun sistem ‘God’s Eye’ bekerja berdasarkan perangkat lunak atau software, tidak serta merta langsung bisa diaplikasikan pada semua model BYD.

    “Memang untuk sistem mengemudi cerdas (intelligent driving) bekerja berdasarkan perangkat lunak. Lantas apakah bisa menggunakan software upgrade menggunakan OTA (over the air)? Karena semuanya bergantung juga pada perangkat keras dan sistem kamera yang kami miliki, jadi ada produk yang kami miliki saat ini tak dapat memakai pembaruan OTA seperti Dolphin. Jadi mungkin (‘God’s Eye’) akan digunakan untuk model selanjutnya,” kata Sheryl dalam acara media technology talk BYD di arena IIMS (Indonesia International Motor Show) 2025, JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Senin (17/2/2025).

    Media technology talk BYD di arena IIMS (Indonesia International Motor Show) 2025, JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Senin (17/2/2025) Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Saat ini teknologi ‘God’s Eye’ baru diperkenalkan di China oleh BYD dan baru dikembangkan. Kata Sheryl, perlu waktu sekitar 2 tahun lagi bagi teknologi tersebut supaya bisa masuk ke Indonesia.

    “Saya pikir pada tahun 2026 atau 2027 (teknologi ini akan masuk ke Indonesia). Ya, setidaknya kami harus memiliki dua tahun pengalaman dulu di China untuk memastikan bahwa teknologi ini sudah matang,” ungkapnya.

    Sheryl juga mengungkapkan bahwa teknologi ini perlu dites terlebih dahulu di jalanan Indonesia. Karena jalanan, kondisi jalan, lalu lintasnya sangat berbeda antara Indonesia dan China. Selain itu, fitur ‘God’s Eye’ ini juga akan diberikan pada model baru di Indonesia.

    “Jadi walaupun (nanti) sudah matang di China, kita butuh waktu untuk melakukan tes jalan di Indonesia. Itulah kenapa butuh waktu lebih lama. Setidaknya (teknologi ini) buat model baru,” tambahnya.

    PT BYD Motor Indonesia merilis Sealion 7 dalam ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025, JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (13/2/2025). Foto: Rifkianto Nugroho

    Diberitakan sebelumnya, BYD mengklaim ‘God’s Eye’ akan menjadi teknologi pengemudian cerdas kelas atas untuk semua mobil BYD. Hatchback murahnya BYD Seagull yang dijual seharga 69.800 yuan (Rp 156 jutaan) pun akan mendapat fitur ‘God’s Eye’ ini. Sistem ADAS God’s Eye ini akan tersedia dalam tiga varian.

    Chairman BYD Wang Chuanfu menggarisbawahi bahwa BYD memiliki basis data cloud mobil terbesar di China. Ia mengklaim bahwa BYD saat ini memiliki 110.000 teknisi, dan 5.000 di antaranya adalah teknisi R&D pengemudian cerdas.

    Ada tiga kelas ‘God’s Eye’ untuk mobil BYD. Kelas terbawahnya, ‘God’s Eye’ C, memiliki 12 kamera, 5 radar gelombang mm, serta 12 radar ultrasonik. Ke-12 kamera tersebut terdiri dari 3 kamera tampak depan, 5 kamera panorama, dan 4 kamera tampak sekeliling. Lima radar gelombang mm memberikan persepsi sudut 360 derajat, radar depan memiliki jarak deteksi 300 meter. Akurasi 12 sensor radar ultrasonik adalah 1 cm, dan akurasi parkir adalah 2 cm.

    Selanjutnya ‘God’s Eye’ B. Sistem ini menyediakan sensor LiDAR untuk meningkatkan persepsi sistem bantuan mengemudi mobil. Sistem ini akan digunakan untuk mobil Denza dan beberapa kendaraan andalan di bawah merek BYD.

    Kemudian sistem autopilot BYD tingkat atas disebut ‘God’s Eye’ A. Sistem ini mengadopsi tiga LiDAR yang didukung oleh sistem DiPilot 600 dengan daya komputasi 600 TOPS. Sistem ini akan digunakan untuk kendaraan di bawah merek mewah BYD, Yangwang.

    Wang Chuanfu menegaskan, semua model BYD akan dilengkapi dengan sistem pengemudian cerdas ‘God’s Eye’. Bahkan termasuk model-model murah seperti BYD Seagull, BYD Qin Plus DM-i, dan BYD Seal 05 DM-i yang harganya di bawah Rp 200 jutaan.

    (lua/rgr)

  • Menaker lakukan koordinasi lintas K/L terkait pemberian THR ojol

    Menaker lakukan koordinasi lintas K/L terkait pemberian THR ojol

    Tadi pagi saya sudah bicara dengan Ibu Menkomdigi (Meutiya Hafid), dan sebelumnya kita juga sudah sounding kepada Menteri Perhubungan (Dudy Purwagandhi)

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi bersama kementerian/lembaga (K/L) terkait soal tuntutan pemberian tunjangan hari raya (THR) bagi pengemudi taksi dan ojek daring/online (ojol).

    “Tadi pagi saya sudah bicara dengan Ibu Menkomdigi (Meutiya Hafid), dan sebelumnya kita juga sudah sounding kepada Menteri Perhubungan (Dudy Purwagandhi). Kita sedang melihat bagaimana kita bisa mengeluarkan sebuah persepsi yang sama,” kata Menaker Yassierli saat ditemui di Kantor Kemnaker, Jakarta, Senin.

    Adapun pemberian THR keagamaan bagi pekerja layanan berbasis aplikasi ini sebelumnya menjadi salah satu diskusi antara Kementerian Ketenagakerjaan RI dan Kementerian Perhubungan RI pada Jumat (24/1). Saat itu, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) RI Yassierli mengatakan bahwa perlindungan bagi pekerja pada layanan berbasis aplikasi merupakan bagian dari Astacita Presiden RI Prabowo Subianto.

    Lebih lanjut, Yassierli mengatakan bahwa salah satu bentuk acuan Kemnaker terkait pemberian bonus hari raya bagi pekerja angkutan daring oleh platform mereka adalah melihat THR sebagai salah satu “budaya” menjelang perayaan Idul Fitri setiap tahunnya.

    “Kata kuncinya, THR ini adalah budaya kita, dan kita jadikan momentum THR ini sebagai bukti bahwa pengusaha (platform) dan kemudian driver itu memang (harus) harmonis (dan saling menguntungkan) bersama-sama,” ujar Yassierli.

    Ia menegaskan, pemerintah hadir mendengarkan aspirasi para pengemudi ojek daring sebagai bentuk keberpihakan.

    “Kami hadir di sini, kita ingin wujudkan jaminan kesejahteraan, perhatian pengusaha, hubungan industrial yang baik, dan saling menguntungkan,” tegas Yassierli.

    “Kita inginkan bagaimana momentum soal (tuntutan pemberian) THR ini membangun kerja sama yang lebih baik antara pengusaha platform dan teman-teman driver. (Aspirasi dari pekerja) Ini adalah proses regulasi yang harus kita lewati,” ujarnya menambahkan.

    Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Gempar Obat Generik Tidak Efektif di China Picu Kemarahan Publik

    Gempar Obat Generik Tidak Efektif di China Picu Kemarahan Publik

    Jakarta

    Kekhawatiran para dokter tentang obat generik yang “tidak efektif” di rumah sakit umum di China telah memicu kemarahan publik.

    Para dokter meyakini sistem pengadaan obat generik lebih murah ketimbang obat asli dengan paten telah menyebabkan pemotongan biaya tapi mengorbankan keselamatan masyarakat.

    Para pejabat China yang dikutip sejumlah media pemerintah pada Minggu (09/02), mengatakan masalah ini didasari perbedaan persepsi meskipun di lapangan menimbulkan persoalan.

    Sebuah laporan mengungkap masing-masing orang punya reaksi berbeda terhadap obat-obatan.

    Selain itu, klaim tentang ketidakefektifan obat-obatan “sebagian besar berasal dari anekdot dan perasaan subjektif orang-orang”.

    Tanggapan resmi tersebut tidak meredakan kekhawatiran publik atas reputasi obat-obatan di rumah sakit dan apotek umum.

    Masalah ini jadi tantangan baru bagi sistem pelayanan kesehatan di China. Ditambah lagi tekanan jumlah penduduk yang menua dengan cepat.

    Bagaimana polemik obat generik ini bermula?

    Perdebatan seputar penggunaan obat generik di China bermula pada Desember 2024.

    Kala itu, pemerintah mengumumkan daftar yang berisi hampir 200 perusahaan yang memenangkan kontrak untuk menjual obat-obatan ke rumah sakit pemerintah China.

    Hampir semuanya adalah produsen obat generik lokal.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Perdebatan semakin memanas pada Januari 2025. Dalam sebuah wawancara video yang viral di dunia maya, direktur sebuah departemen rumah sakit di Shanghai, Zheng Hua, menyampaikan kekhawatirannya tentang sistem pengadaan obat.

    Zheng Minhua mengungkap berbagai persoalan, termasuk tentang “antibiotik yang menyebabkan alergi, tekanan darah yang tidak turun, pasien yang tetap sadar meski dibius” dan obat pencahar yang tidak efektif.

    Perkataan Zheng langsung disorot banyak orang dan menjadi slogan di media sosial yang telah dilihat jutaan orang dalam sebulan terakhirmeski sebagian besar pembahasan tentang topik tersebut telah disensor di Weibo.

    Baca juga:

    Banyak orang mengungkapkan pengalaman buruk mengenai obat-obatan yang diduga tidak memenuhi standar.

    “Saya menjalani operasi usus pada 2024, yang mengharuskan saya mengonsumsi obat pencahar terlebih dahulu,” tulis seorang pengguna Weibo.

    Mereka mengatakan obat yang diberikan “tidak memberikan efek apa pun”, bahkan setelah dosisnya digandakan, mereka harus minum kopi untuk membantu membersihkan usus.

    Apa kekhawatiran warga?

    Kekhawatiran terhadap kemanjuran obat generik telah menyebabkan ketidakpercayaan dan membuat sebagian orang enggan menggunakannya.

    Seseorang di Xiaohongshu, aplikasi mirip Instagram di China mengatakan bahwa ketika dokter rumah sakit meresepkan antibiotik versi generik, mereka langsung membeli versi “asli” secara daring, karena versi generik “rasanya berbeda”.

    “Banyak orang yang terserang flu akhir-akhir ini. Banyak dari mereka mungkin membeli obat ini. Segera ingatkan teman-teman Anda sekarang dan minta mereka untuk memeriksa merek sebelum membeli,” pengguna tersebut memperingatkan.

    Beberapa unggahan paling populer yang membahas kontroversi pengadaan obat generik telah dihapus, meskipun tidak jelas siapa yang menghapusnya.

    Warga China menyuarakan aspirasi soal keinginan mereka membeli obat bermerk, bukan generik. (Getty Images)

    Internet China yang diawasi ketat memiliki budaya penyensoran yang kuat, baik oleh otoritas maupun para pengguna.

    Dalam sebuah unggahan yang telah dihapus oleh pembawa acara podcast populer Meng Chang, ia mengecam kurangnya obat impor di sektor publik.

    “Jika ini bukan tujuan akhir, saya tidak tahu apa lagi yang menjadi tujuan akhir.”

    Kemarahan publik juga fokus pada kesulitan mengakses obat impor yang diyakini masyarakat memiliki kualitas lebih baik.

    Menanggapi upaya pihak berwenang meyakinkan masyarakat tentang kualitas obat generik, seorang pengguna Weibo menulis:

    “Selama kita diizinkan membeli obat bermerek, saya tidak punya keluhan lain.”

    Bagaimana sistem pengadaan obat di China?

    Sistem pengadaan obat di China diperkenalkan pada 2018 sebagai cara menurunkan pengeluaran negara untuk obat-obatan.

    Pemerintah pusat melibatkan pemerintah daerah untuk proses tender dalam rangka memenuhi 70% kebutuhan obat tahunan rumah sakit negara.

    Berbagai produsen obat kemudian bersaing untuk menawarkan harga obat terendah demi memenangkan kontrak yang menguntungkan ini.

    Hal ini memberikan keuntungan bagi obat generik yang diproduksi di dalam negeri. Obat ini mengandung komposisi farmasi sama dengan obat asli yang dipatenkan.

    Baca juga:

    Ongkos produksi obat generik ini juga lebih murah karena tidak memerlukan biaya penelitian dan pengembangan yang besar.

    China telah muncul sebagai salah satu pemain terbesar di pasar farmasi generik global, mengekspor produk jadi ke konsumen di luar negeri dan bahan-bahan utama ke perusahaan asing.

    Di dalam negeri, ribuan produsen obat generik bersaing menjual produk mereka dengan harga kompetitif di pasar domestik yang terus berkembang.

    Agar obat generik memenuhi syarat untuk proses pengadaan di China, obat tersebut harus diuji dan dipastikan cukup mirip dengan versi obat bermerek.

    Sistem pengadaan obat dipuji pemerintah China karena dinilai menghemat pengeluaran warga. (Getty Images)

    Beijing mendapat pujian karena sistem pengadaan obat-obatan ini telah menghemat dari US$50 miliar (Rp818 triliun) dalam lima tahun pertama.

    Namun, proses tender menyebabkan persaingan ketat. Sejumlah produsen bahkan menawarkan obat-obatan dengan harga sangat rendah.

    Salah satu pemenang pada Desember lalu adalah tablet aspirin yang dijual dengan harga kurang dari satu sen.

    “Apakah tablet obat yang harganya kurang dari satu sen dapat dikonsumsi?” menjadi topik yang hangat dibicarakan di Weibo saat itu.

    “Produsen yang memenangkan tender sering kali menetapkan harga yang sangat rendah sehingga mereka kesulitan memproduksi obat berkualitas tinggi dengan bahan yang tepat, yang berpotensi menghasilkan obat yang tidak efektif,” kata Stacy Zhang, profesor madya di NYU Langone Health, kepada BBC.

    Ia menambahkan meskipun sistem pengadaan “tidak dirancang untuk membatasi akses ke obat bermerek impor”, sistem tersebut mungkin masih “mempengaruhi aksesibilitasnya”.

    Bagaimana dengan efektivitasnya?

    Sebuah proposal yang diajukan 20 dokter, termasuk dr. Zheng, kepada otoritas Shanghai bulan lalu menyatakan, “Ada kekhawatiran yang meluas di industri bahwa harga pengadaan terlalu rendah, yang mendorong perusahaan secara tidak etis mengambil jalan pintas guna mengurangi biaya, yang dapat memengaruhi kemanjuran obat”.

    “Dokter tidak berdaya karena mereka tidak punya pilihan, dan tidak ada saluran untuk memberi masukan.”

    Artikel yang ditulis Xia Zhimin, dokter di Hangzhou, mengomentari pengadaan obat generik ini.

    Lewat artikel itu, ia menyebut data yang dipertanyakan dari uji coba obat generik pada daftar pengadaan data tersebut identik dengan data dari obat asli yang menjadi dasar produksi.

    Tenaga kesehatan di Nanchang, China menunjukkan vaksin HPV. (Getty Images)

    Xia menyebut bahwa hal itu bisa menjadi bukti penipuan.

    Badan Pengawas Produk Medis Nasional menanggapi artikel itu dengan mengatakan temuan “kesalahan editorial” pada artikel Xia.

    Artikel Xia pun dihapus.

    Masalah kualitas juga bertambah dengan beredarnya obat palsu, yang telah merambah pasar obat generik dan bermerek di seluruh dunia dan sangat sulit dideteksi.

    Baca juga:

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggambarkan masalah ini sebagai masalah kesehatan global.

    “Untuk meningkatkan keterjangkauan, pengenalan obat generik yang hemat biaya sangat penting,” Kevin Lu, profesor madya di Fakultas Farmasi pada South Carolina University kepada BBC.

    Ia menambahkan, proses pengadaan membutuhkan “penguatan kontrol kualitas” dan “perbaikan berkelanjutan dalam hal perizinan obat dan standar manufaktur”.

    Sektor yang sedang mengalami krisis

    Kontroversi ini mencuat ketika sistem perawatan kesehatan China berada di bawah tekanan yang meningkat.

    Penuaan populasi yang cepat menyebabkan total pengeluaran kesehatan negara itu meningkat hampir 20 kali lipat selama 20 tahun terakhir, mencapai 9 triliun yuan (sekitar Rp20 ribu triliun) pada 2023.

    Di seluruh negeri, dana asuransi kesehatan publik menipis.

    Defisit telah muncul di beberapa provinsi. Pemerintah daerah yang sangat bergantung pada penjualan tanah untuk pendapatan, kini berjuang untuk utang karena krisis properti melanda perekonomian China.

    Pada saat yang bersamaan, sistem pelayanan kesehatan China tengah diliputi krisis kepercayaan.

    Populasi China yang menua menambah ongkos kesehatan negara. (Getty Images)

    Kekerasan terhadap staf medis meningkat sejak 2000-an, dipicu kemarahan atas kurangnya sumber daya dan terkikisnya kepercayaan terhadap dokter.

    Kontroversi seputar pengadaan obat-obatan setidaknya telah diakui negara sebagai masalah yang harus ditangani.

    Isu ini tidak dianggap sensitif secara politis dan disensor ketat pihak berwenang, sebagaimana penganiayaan terhadap pembangkang politik atau penindasan terhadap suku Uighur di Xinjiang.

    Baca juga:

    Badan Keamanan Kesehatan Nasional dalam sebuah pernyataan 19 Januari lalu mengatakan pihak berwenang “sangat mementingkan” masalah keselamatan ini dan akan meminta masukan tentang kebijakan pengadaan obat-obatan.

    “Tidak dapat disangkal pengadaan terpusat nasional masih dalam tahap awal,” kata seorang pakar kesehatan masyarakat, seperti dikutip dari media pemerintah, Life Times.

    “Ada banyak perusahaan farmasi dengan kualitas produksi yang beragam,” lanjutnya.

    Pakar lain yang dikutip dalam artikel tersebut menyerukan agar standar evaluasi obat ditingkatkan.

    Pihak berwenang mencoba memperbaiki citra sistem pengadaan obat generik. Caranya, dengan fokus pada pengawasan. Sistem ini tetap dirancang dapat menyelamatkan warga dan di sisi lain menghemat uang.

    Seorang pengguna Weibo mengatakan penghematan dari harga obat yang lebih rendah hanyalah “setetes air dalam ember” dari total biaya perawatan kesehatan nasional China.

    Di sisi lain, mereka menulis, membiarkan obat yang berpotensi cacat beredar secara luas, sama saja dengan “meminum racun untuk menghilangkan dahaga”.

    Lihat juga video: China Kirim Jutaan Obat Herbal dan Kapsul Flu ke Shanghai

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Yusri Usman Minta Prabowo Minta Penjelasan Jaksa Agung soal Penggeledahan Ditjen Migas, Ini Alasannya

    Yusri Usman Minta Prabowo Minta Penjelasan Jaksa Agung soal Penggeledahan Ditjen Migas, Ini Alasannya

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Langkah Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia yang menonaktifkan Dirjen Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, Achmad Muchtasyar (Ucang) mendapat sorotan Direktur Eksekutif CERI, Yusri Usman.

    Betapa tidak, Achmad Muchtasyar merupakan pejabat yang baru beberapa hari dilantik sebagai Dirjen, namun langsung dinonaktifkan.

    Karena itu, Yusri Usman menyebut Presiden Prabowo Subianto sebaiknya minta penjelasan dari Jaksa Agung dan Jampidsus soal penggeledahan yang dilakukan di Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian ESDM pada Senin (10/2).

    Sebab, tindakan itu berujung penonaktifan secara kilat terhadap Achmad Muchtasyar sebagai Dirjen Migas.

    “Karena Achmad Muchtasyar belum sebulan menjabat sebagai Dirjen Migas. Jika dia setelah empat hari dilantik sebagai Dirjen Migas tepatnya 20 Januari 2025 telah menandatangani surat soal pembatasan penjualan LPG 3 kg itu hanyalah penegasan untuk menyelamatkan tekanan beban subsidi pemerintah agar bisa tepat sasaran dinikmati masyarakat tidak mampu,” ungkap Yusri.

    “Penjelasan Jaksa Agung penting diungkap ke publik agar tidak muncul spekulasi negatif, bahwa operasi penggeledahan itu disinyalir telah ditumpangi oleh mafia migas hanya untuk menyingkirkan Achmad Muchtasyar dari posisi Dirjen Migas,” sambung Yusri.

    Menurut Yusri, hal itu penting agar jangan sampai muncul persepsi negatif di kalangan dunia usaha industri migas bisa mengganggu program peningkatan lifting nasional, bahwa penggeledahan itu bukan murni untuk pengungkapan soal dugaan permainan impor BBM yang sedang diselidiki sesuai Sprindik Pidsus Kejagung, tetapi telah ditumpangi soal kekacauan distribusi LPG 3 kg akibat kebijakan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sendiri.