Organisasi: PERSEPSI

  • Marak Kasus Dokter Lecehkan Pasien, Pakar: Alarm Serius, Pendidikan Kedokteran Harus Dibenahi – Halaman all

    Marak Kasus Dokter Lecehkan Pasien, Pakar: Alarm Serius, Pendidikan Kedokteran Harus Dibenahi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Maraknya kasus pelecehan seksual yang melibatkan peserta PPDS maupun dokter spesialis obgyn merupakan alarm serius. Dokter dan Pakar Keamanan Kesehatan Global dr Dicky Budiman, Phd mengatakan kasus tersebut menunjukkan bahwa selain kecakapan klinis, dimensi etik dan sistem pengawasan pendidikan kedokteran perlu diperkuat.

    Selain itu kata Dicky adanya tes kesehatan mental juga dinilai penting, tapi sebagai permukaan lebih penting adalah perubahan budaya, sistem seleksi ketat, dan pengawasan etik berkelanjutan di rumah sakit pendidikan.

    “Semoga ini bisa menjadi kontribusi konstruktif dalam pembenahan sistem pendidikan kedokteran dan perlindungan pasien di Indonesia,” tutur Anggota Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tersebut kepada wartawan Selasa (15/4/2025).

    Dihubungi terpisah Direktur Pascasarjana Universitas YARSI Prof Tjandra Yoga Aditama menegaskan, kasus dokter yang menjadi pelaku pelecehan seksual harus diusut serius dan tuntas. Ia menyebut, kasus tersebut mencoreng nama baik profesi dokter di mata masyarakat.

    Saat terjadi pelecehan seksual oleh jenis pekerjaan tertentu atau apapun jenis profesi atau pekerjaan maka tentu tidak dapat digeneralisir bahwa yang ada dalam jenis pekerjaan dan profesi itu punya kecenderungan sexual yang buruk pula.

    “Kasus yang ada jelas harus ditangani amat serius, tapi upaya generalisasi juga jelas tidak tepat jadinya,” tutur dia.

    Bahkan menurut dia, secara umum pelecehan seksual dalam bentuk apapun merupakan perbuatan tercela, dan perlu mendapat ganjaran yang setimpal.

    “Dokter yang diduga melakukan perbuatan asusila maka jelas harus dihukum berat, secara hukum maupun secara profesi,” kata mantan direktur WHO Asia Tenggra ini.

    Pencabutan izin melakukan kegiatan profesi sebagai dokter merupakan salah satu bentuk hukuman profesi yang dilakukan, selain hukuman badan sesuai putusan pengadilan yang akan dijalaninya.

    Menyinggung dampak pada persepsi masyarakat, dia berharap masyarakat tidak memandang semua dokter di Indonesia melakukan hal serupa.

    “Kejadian pelecehan seksuall selama ini sudah terjadi di berbagai jenis dan kelompok masyarakat, baik di negara kita maupun juga di berbagai negara lain. Pengendaliannya  harus dilakukan dengan upaya pembinaan mental anak bangsa di semua lini,” kata Prof Tjandra.

    Kasus pelecehan seksual yang dilakukan dokter belakangan marak terjadi. Awalnya ada kasus rudapaksa yang dilakukan oleh dokter residen peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesiologi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Padjadjaran (Unpad), Priguna Anugerah Pratama (31), hingga kini masih ramai diperbincangkan publik.

    Kasus rudapaksa oleh Dokter Residen Priguna ini pun masih diproses oleh pihak kepolisian dan masih dalam tahap penyidikan.

    Namun, kala kasus rudapaksa dokter Priguna ini belum usai, sudah muncul lagi kasus dugaan pelecehan seksual yang juga dilakukan oleh seorang dokter.

    Kali ini pelakunya adalah seorang dokter spesialis obgyn di sebuah klinik di Garut, Jawa Barat.

    Kasus pelecehan yang dilakukan dokter kandungan ini muncul ke publik imbas viralnya sebuah video yang memperlihatkan seorang dokter yang diduga tengah melakukan pelecehan kepada pasiennya yang sedang menjalani Ultrasonografi (USG). Peristiwa pelecehan ini terjadi pada 20 Juni 2024 lalu.

  • Profil Azealia Banks, Sosok yang Sebut Indonesia ‘Tempat Sampah’

    Profil Azealia Banks, Sosok yang Sebut Indonesia ‘Tempat Sampah’

    Jakarta, Beritasatu.com – Nama Azealia Banks, seorang rapper asal Amerika Serikat, tengah menjadi sorotan publik Indonesia seusai melontarkan pernyataan kontroversial di media sosial.

    Dalam sebuah unggahan di platform X (sebelumnya Twitter), ia menyebut Indonesia sebagai “tempat sampah dunia”. Bukan hanya itu, ia juga menyamakan Indonesia seperti India.

    “Indonesia adalah tempat sampah dunia. Saya tak suka mengatakannya, tapi Indonesia adalah tanah terlantar yang tercemar, seperti halnya India,” tulis Azealia Banks, dikutip Beritasatu.com, Selasa (15/4/2025).

    Komentar ini memicu berbagai tanggapan dari warganet Tanah Air. Sebagian netizen justru menyoroti tingginya kesadaran lingkungan Azealia dibandingkan masyarakat Indonesia sendiri.

    Namun, tak sedikit pula yang menganggap pernyataannya bernada ofensif dan merendahkan, sehingga memunculkan persepsi negatif terhadap dirinya.

    Melihat respons yang beragam ini, Azealia kemudian memberikan klarifikasi terkait maksud dari ucapannya. Lalu, siapa sebenarnya sosok Azealia Banks? Berikut profil lengkapnya.

    Profil Azealia Banks

    Azealia Amanda Banks lahir pada 31 Mei 1991 di Harlem, New York City. Ia tumbuh dalam kondisi keluarga yang sulit, ayahnya meninggal saat ia baru berusia dua tahun, sementara sang ibu dikenal kerap melakukan kekerasan fisik dan verbal terhadap Azealia serta kedua saudarinya.

    Pada usia 14 tahun, Azealia memutuskan untuk tinggal bersama kakaknya demi mencari lingkungan yang lebih aman. Meski menghadapi masa kecil yang penuh tantangan, bakat Azealia di bidang musik sudah terlihat sejak dini.

    Ia mulai menandatangani kontrak dengan label XL Recordings ketika masih berusia 12 tahun, menjadikannya salah satu artis muda yang berhasil menembus industri musik lebih awal dari kebanyakan musisi lain.

    Kariernya meroket pada tahun 2011 lewat single 212, yang menempati posisi ke-12 di tangga lagu Inggris. Keberhasilan ini dilanjutkan dengan perilisan mixtape Fantasea (2012) dan album debut Broke with Expensive Taste (2014), yang berhasil masuk dalam tangga lagu Billboard 200 di Amerika Serikat.

    Setelah mengalami beberapa konflik dengan label besar, Azealia mendirikan label independennya sendiri bernama Chaos & Glory Recordings. Selain di dunia musik, ia juga menjajal dunia akting lewat film Love Beats Rhymes (2017), dan mengembangkan bisnis produk perawatan kulit melalui platform CheapyXO.

    Sejumlah Kontroversi Azealia Banks

    Pernyataan Azealia Banks tentang Indonesia bukanlah satu-satunya kontroversi yang pernah ia buat. Dalam cuitan yang memicu polemik tersebut, ia juga menyatakan keengganannya untuk mengonsumsi hasil laut dari wilayah Samudra Hindia karena kekhawatiran terhadap tingkat polusinya.

    Ia mengeklaim bahwa permasalahan limbah di Indonesia tak hanya mencemari lingkungan, tapi juga berpotensi menimbulkan dampak kesehatan jangka panjang bagi masyarakat.

    Dalam kesempatan yang sama, ia turut melontarkan kritik terhadap proyek luar angkasa yang dijalankan oleh Elon Musk dan Jeff Bezos, yang ia nilai sebagai fantasi kekanak-kanakan dan mengabaikan isu-isu lingkungan yang sedang dihadapi bumi.

    Sebelumnya, Azealia juga telah beberapa kali menjadi pusat kontroversi. Pada 2015, ia sempat dituding melakukan body shaming terhadap pesepak bola Zlatan Ibrahimovic dan menggunakan ujaran bernada homofobik.

    Ia juga kerap terlibat perseteruan dengan sejumlah selebritas, seperti Lana Del Rey, Cardi B, hingga Presiden AS Donald Trump beberapa waktu silam. Tak hanya itu, pada tahun 2020, ia sempat menuduh industri musik mengeksploitasi artis kulit hitam, meskipun belakangan ia sendiri dituduh memperlakukan musisi independen secara tidak adil.

    Azealia Banks memang dikenal sebagai sosok yang penuh talenta, namun reputasinya kerap dibayangi oleh kontroversi. Meski pernyataannya tentang Indonesia menimbulkan banyak pro dan kontra, hal ini sekali lagi mempertegas bahwa ia adalah figur publik yang tak segan menyuarakan pendapat.

  • Tingkatkan Layanan Aduan, Pemkot Kediri Siapkan Call Center Lapor Mbak Wali 112

    Tingkatkan Layanan Aduan, Pemkot Kediri Siapkan Call Center Lapor Mbak Wali 112

    Kediri (beritajatim.com) – Pemerintah Kota Kediri terus berupaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, salah satunya dengan menyediakan sistem pelayanan panggilan darurat melalui call center Lapor Mbak Wali di 112.

    Saat ini proses persiapan pelaksanaan call center Lapor Mbak Wali 112 telah sampai ditahap verifikasi implementasi layanan darurat oleh Kementerian Komunikasi dan Digital yang dilaksanakan di Ruang Command Center Balai Kota Kediri, Senin (14/4).

    Setelah melewati tahap verifikasi pada hari ini, Plt. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri, Chevy Ning Suyudi saat dihubungi secara terpisah mengatakan bahwa Pemkot Kediri bersama Kemenkomdigi akan memberikan pelatihan SDM pada operator yang akan bertugas dan mensosialisasikan kepada masyarakat tentang call center Lapor Mbak Wali 112 sebelum siap dilaunching pada akhir bulan April 2025 mendatang.

    “Kami saat ini tengah melakukan persiapan pelaksanaan call center Lapor Mbak Wali 112 sebagai media untuk merespon aduan masyarakat dengan waktu yang tidak terbatas atau beroperasi selama 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu. Dengan call center Lapor Mbak Wali 112, masyarakat akan dimudahkan dalam menyampaikan pengaduan manakalah ada kejadian atau peristiwa yang membahayakan,”jelasnya.

    Dijelaskan lebih lanjut oleh Chevy, bahwa dalam pelayanan call center Lapor Mbak Wali 112, Pemkot Kediri menugaskan operator dari beberapa OPD, yaitu Dinas Kesehatan, Satpol PP, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Damkar, BPBD dan Dinas Perhubungan guna menanggapi terkait kedaruratan dan kebencanaan seperti ambulance gawat darurat, penanganan kebakaran, penanganan kejadian kecelakaan lalu lintas, penanganan kejadian terkait kebencanaan, pohon tumbang dan penanganan kejadian membahayakan lainnya.

    “Dengan call center Lapor Mbak Wali 112 ini, kami berupaya memberikan respon cepat terhadap setiap aduan yang ada, sehingga keamanan masyarakat Kota Kediri bisa terjamin,”ungkapnya.

    Sementara itu, PIC Layanan Panggilan Darurat 112 Direktorat Pengembangan Pitalebat, Ditjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Kemenkomdigi RI Agung Setio Utomo mengatakan selain memverifikasi kesiapan layanan darurat 112, kunjungannya ke Kota Kediri juga bertujuan untuk melaksanakan Forum Grub Discussion (FGD) dan menyamakan persepsi antar lembaga sehingga tidak ada sektoral dalam layanan panggilan kedaruratan.

    “Call center Lapor Mbak Wali 112 ini dimiliki dan dikelola oleh Pemkot Kediri, dimana Diskominfo dan Kemenkomdigi menjadi leading sektor dari layanan tersebut, akan tetapi sinergi dari OPD maupun lembaga lainnya juga harus ada agar bersama-sama kita bisa memaksimalkan layanan call center Lapor Mbak Wali 112,”ungkapnya saat memulai FGD.

    Agung berharap dalam pelayanan call center Lapor Mbak Wali 112, Pemkot Kediri juga dapat melibatkan Polres, Kodim, PMI, Jasa Raharja dan instansi vertikal lainnya. “Call Center Lapor Mbak Wali 112 ini, untuk melayani panggilan semua jenis kedaruratan, semua jenis bencana,”pungkasnya.

    Dikesempatan yang sama Agung juga mengungkapkan bahwa Call Center Lapor Mbak Wali 112 adalah layanan aduan bebas biaya panggilan yang dapat diakses dari seluruh provider telepon celuler dan Plain Old Telephone Service (POTS) atau telepon kabel.

    “Panggilan darurat 112 ini mudah diingat dan mudah diakses, sehingga akan semakin memudahkan seluruh lapisan masyarakat dalam mendapatkan layanan darurat di setiap kondisi,”ungkapnya. [nm/aje]

  • Jangan FOMO Ikut Borong Emas, Bijak Berinvestasi! – Page 3

    Jangan FOMO Ikut Borong Emas, Bijak Berinvestasi! – Page 3

    Menurut Ibrahim, salah satu penyebab maraknya masyarakat yang ikut-ikutan membeli emas adalah gencarnya pemberitaan dan promosi dari berbagai media. Baik media massa, cetak, online, hingga elektronik dan radio, semua turut memengaruhi persepsi publik.

    Akibatnya, banyak yang merasa harus segera membeli emas agar tidak tertinggal, meskipun belum memahami risiko dan karakteristik investasinya.

    “Kenapa mereka yang fomo antri, karena edukasi dan sosialisasi dari masyarakat, dari media, ya itu begitu kencang. Baik media massa, media cetak, media online, elektronik maupun radio. Itu begitu kencang sehingga masyarakat itu mereka beralih,” katanya.

    Situasi geopolitik global yang memanas, melemahnya daya beli masyarakat, serta suku bunga rendah juga menjadi alasan banyak orang mengalihkan dana mereka ke logam mulia. Dalam kondisi seperti ini, emas dianggap sebagai instrumen lindung nilai (safe haven) yang lebih aman dibanding menaruh uang di bank.

    “Ini kondisi yang bagus apalagi masalah geopolitik, kemudian fenomena daya beli masyarakat yang terus menurun. Ya bunganya kecil mendingan saya beli logam mulia. Sehingga disinilah terjadi antrian-antrian,” ujarnya.

    Namun demikian, Ibrahim kembali mengingatkan agar masyarakat tetap waspada. Ia mencontohkan, harga emas bisa naik dengan cepat, namun juga bisa turun secara drastis, layaknya helikopter yang jatuh dari ketinggian.

    “Harga emas itu akan turun jatuh itu, seperti helikopter jauh dari atas. Karena naiknya pun juga cepat. Kalau naiknya cepat, turunnya juga cepat,” ujarnya.

     

  • Pemerintah Harus Perkuat Komunikasi Politik dan Diplomasi Presiden Prabowo Subianto

    Pemerintah Harus Perkuat Komunikasi Politik dan Diplomasi Presiden Prabowo Subianto

    JAKARTA – Pemerintah dinilai perlu memperkuat komunikasi politik untuk mendukung arah diplomasi Presiden Prabowo Subianto, terutama di kawasan Global South. Kunjungan Presiden ke Uni Emirat Arab (UEA), Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania menunjukkan komitmen kuat membangun solidaritas global sekaligus memperkuat posisi Indonesia di panggung internasional.

    Ketua Dewan Direktur GREAT Institute, Syahganda Nainggolan, menilai upaya Prabowo membawa agenda politik dan ekonomi ke berbagai negara mendapat respons positif. Namun, menurutnya, komunikasi politik pemerintah masih harus diperbaiki agar kebijakan luar negeri Indonesia tidak disalahpahami atau menimbulkan persepsi negatif di dalam dan luar negeri.

    Pernyataan itu disampaikan Syahganda dalam diskusi bertema “Mencermati Arah Politik dan Diplomasi Prabowo di Timur Tengah dan Turki” yang digelar GREAT Institute, Senin, 14 April 2025, di Jakarta.

    Tiga pembicara utama dalam forum tersebut adalah Dr. Nurhayati Assegaf, Dr. Hilmy Bakar Almascaty, dan Dr. Teguh Santosa. Diskusi juga diperkuat oleh tanggapan dari sejumlah ilmuwan dan pemerhati, seperti Dr. Rizal Darmaputra, Dr. Zarmansyah, Prof. Iswandi Syahputra, dan Dr. Rahmi Fitrianti.

    Direktur Geopolitik GREAT Institute, Dr. Teguh Santosa, menyoroti pentingnya membangun relasi antarnegara yang bebas dari ketergantungan atau absence of dependency. Menurutnya, kebijakan luar negeri tidak boleh jatuh pada pilihan antara satu negara hegemonik dengan yang lain.

    “Kesalahan besar bila kita berpikir mengganti satu ketergantungan dengan ketergantungan baru. Justru kita harus meniadakan ketergantungan sama sekali, membangun kemitraan yang setara dan saling menghormati kedaulatan,” kata Teguh.

    Ia menilai, dinamika global yang ditandai perang tarif antara Amerika Serikat di bawah Trump dan Tiongkok di bawah Xi Jinping, seharusnya jadi momentum untuk memperluas jejaring strategis Indonesia. Diplomasi Prabowo di berbagai negara, menurutnya, sejalan dengan prinsip tersebut.

    Sementara itu, Dr. Zarmansyah mengingatkan pentingnya konsistensi dalam diplomasi perdamaian yang telah lama dijalankan Indonesia. Ia menekankan, investasi besar Indonesia dalam misi perdamaian harus dibarengi dengan langkah lanjut berupa kerja sama ekonomi.

    “Sudah saatnya investasi perdamaian itu difollow up dengan kemitraan ekonomi konkret, agar Indonesia punya lebih banyak mitra strategis,” ujarnya.

  • Kunjungan Prabowo ke Timur Tengah Dinilai akan Perkuat Posisi Indonesia di Panggung Internasional – Halaman all

    Kunjungan Prabowo ke Timur Tengah Dinilai akan Perkuat Posisi Indonesia di Panggung Internasional – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Uni Emirat Arab (UEA), Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania dilakukan dalam rangka membangun hubungan politik dan memperkuat posisi Indonesia di panggung internasional khususnya di Global South.

    Sejauh ini agenda politik dan ekonomi yang dibawa Prabowo dalam kunjungan itu mendapatkan sambutan di setiap negara yang disinggahi.

    Melihat komitmennya membangun solidaritas global, Prabowo berpeluang besar menjadi pemimpin baru dunia.

    Demikian antara lain disampaikan Ketua Dewan Direktur GREAT Institute, Syahganda Nainggolan, merangkum Focus Groupd Discussion (FGD) bertema “Mencermati Arah Politik dan Diplomasi Prabowo di Timur Tengah dan Turki” yang diselenggarakan di kantor GREAT Institute, Jalan Taman Gunawarman, Jakarta Selatan, Senin (14/4/2025).

    Namun di sisi lain, Syahganda menilai, pemerintah perlu membangun komunikasi politik yang lebih baik sehingga kebijakan luar negeri Indonesia tidak mendapatkan persepsi negatif.

    Tiga pembicara pemantik dalam FGD itu adalah Dr. Nurhayati Assegaf, Dr. Hilmy Bakar Almascaty, dan Dr.Teguh Santosa.

    Sementara sejumlah ilmuwan dan pemerhati yang memberikan respons dan menajamkan pokok-pokok pikiran adalah Dr. Rizal Darmaputra, Dr. Zarmansyah, Dr. Indra Kusuma Wardhani, Dr. Rahmi Fitrianti, Prof. Iswandi Syahputra, dan Dr. Sudarto.

    Juga Smith Alhadar, Omar Thalib, Dr (Cand.) Turino, Ir. Abdullah Rasyid, Ir. Wahyono, dan Ir. Hanief Adrian.

    Sejalan dengan yang disampaikan Syahganda, Direktur Geopolitik GREAT Institute Dr. Teguh Santosa menguraikan dilema setiap negara di arena internasional yang anarkis.

    Hubungan dengan negara lain haruslah dibangun tanpa menciptakan ketergantungan atau the absence of dependency.

    “Salah besar bila kita mengatakan bahwa antitesa dari ketergantungan pada satu negara hegemonik adalah dengan dengan bersandar pada negara hegemonik lain. Antitesa dari ketergantungan pada satu negara adalah meniadakan ketergantungan pada negara itu, dan pada negara lain,” ujarnya.

    Dengan demikian, dinamika yang terjadi di arena internasional saat ini, yang dipicu oleh perang tarif yang dilancarkan pemerintahan Donald Trump di Amerika Serikat dan direspons dengan sangat keras oleh pemerintahan Xi Jinping di Tiongkok, harus dijadikan momentum untuk membangun kemitraan dengan negara-negara lain berdasarkan prinsip saling menghormati kedaulatan.

    Teguh yakin kunjungan Prabowo ke sejumlah negara dan komunikasinya dengan pemimpin-pemimpin dunia dilakukan dalam kerangka itu.

    Pada bagian lain, Dr. Zarmansyah mengingatkan bahwa Indonesia memiliki investasi yang sangat besar pada proses perdamaian di banyak kawasan dunia.

    Sayangnya, investasi perdamaian itu seringkali ditinggalkan begitu saja. 

    “Saya berharap, Presiden Prabowo juga memberikan perhatian pada investasi perdamaian yang sudah kita lakukan di banyak negara. Kehadiran Indonesia dalam menjaga perdamaian di banyak negara dan kawasan harus difollow up dengan kerja sama ekonomi sehingga Indonesia memiliki mitra alternatif yang lebih luas,” tutur Zarmansyah.

  • Keyakinan FORE IPO di Tengah Gejolak Ekonomi Global

    Keyakinan FORE IPO di Tengah Gejolak Ekonomi Global

    Jakarta, Beritasatu.com – PT FORE Kopi Indonesia Tbk resmi mencatatkan saham perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Senin (14/4/2025), dengan kode saham FORE.

    Perusahaan yang dikenal dengan gerai kopi Fore Coffee ini menetapkan harga penawaran umum perdana saham (IPO) sebesar Rp 188 per lembar, dan melepas sebanyak 1,88 miliar lembar saham.

    Dengan jumlah tersebut, FORE berpotensi mengantongi dana segar senilai Rp 353,44 miliar dari proses IPO.

    Komisaris Utama FORE Wilson Cuaca mengungkapkan apresiasinya terhadap antusiasme para investor terhadap saham FORE. Ia menyebutkan bahwa saham perusahaan mengalami oversubscribe hingga 200,63 kali, dengan jumlah investor ritel mencapai 114.873 orang.

    “Ternyata antusiasmenya sangat tinggi. Kita lihat ada 114.000 investor yang masuk, baik dari ritel maupun institusi. Ini menunjukkan produk kami dikenal dan para investor menaruh harapan besar pada kami. Dan itu yang akan terus kami jaga,” ujar Wilson kepada awak media seusai seremoni IPO FORE di Gedung BEI, Jakarta, Senin (14/4/2025).

    Wilson juga menjelaskan keyakinannya membawa FORE melantai di bursa, meskipun saat ini kondisi ekonomi global tengah diliputi ketidakpastian.

    “Fundamental FORE sangat baik. Investor kami tidak melakukan exit. FORE bertekad untuk tumbuh secara bertanggung jawab. Kami tidak membakar uang. Ada persepsi bahwa startup selalu bakar uang, padahal tidak selalu demikian,” katanya.

    Ia menambahkan bahwa dana yang diperoleh dari IPO bukan untuk melunasi utang atau memenuhi kebutuhan jangka pendek, melainkan untuk ekspansi bisnis jangka panjang. Dengan dasar fundamental yang kuat, menurutnya, FORE tetap percaya diri melaksanakan IPO dalam kondisi pasar yang penuh tantangan.

    Wilson juga menegaskan bahwa IPO ini bukan merupakan strategi keluar (exit strategy) bagi para pemegang saham utama. Ia memastikan bahwa pemegang saham pengendali berkomitmen untuk melakukan lock-in selama satu tahun ke depan.

    Sebagai informasi, dana hasil IPO FORE akan digunakan untuk ekspansi jaringan gerai Fore Coffee. Perusahaan menargetkan membangun sekitar 140 outlet baru di seluruh Indonesia dalam 2 tahun ke depan, guna memperkuat posisi pasar dan menjangkau lebih banyak konsumen.

  • Menteri Sadar Bosnya Sekarang Prabowo

    Menteri Sadar Bosnya Sekarang Prabowo

    Jakarta

    Politikus PKS Mardani Ali Sera mengingatkan tak boleh ada ‘matahari kembar’ usai sejumlah menteri kabinet menemui Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi). Partai Golkar menilai tak ada ‘matahari kembar’ seperti yang diingatkan Mardani.

    “Nggaklah (matahari kembar). Ini kan momentumnya Lebaran. Wajar kita sowan kepada orang yang dituakan atau dihormati. Justru kita respek pada orang yang masih mau mengunjungi orang yang sudah tidak dalam tampuk kekuasaan,” kata Sekjen Partai Golkar Sarmuji, kepada wartawan, Minggu (13/4/2025).

    Sarmuji menilai menteri kabinet sadar bahwa pemimpin mereka saat ini ada Presiden Prabowo Subianto. Para menteri, menurut Sarmuji patuh dengan Prabowo sebagai pemimpin negara dan pemerintahan.

    “Menteri-menteri yang silaturahmi ke Pak Jokowi juga menyadari sepenuhnya kalau bosnya sekarang Pak Prabowo. Mereka pasti patuh pada bosnya sekarang. Jadi tak ada yang perlu dikhawatirkan,” ujar Sarmuji.

    Sarmuji menilai pertemuan para tokoh tak perlu dianggap selalu sebagai pertemuan politis. Sebabnya, orang akan khawatir setiap pertemuan dilihat politis.

    “Jangan semua dipolitisir, nanti kita jadi asosial, mau mengunjungi orang sakit takut, silaturahmi jadi takut, hadir ulang tahun takut hanya karena persepsi yang belum tentu benar,” imbuhnya.

    “Ya, yang pertama tentu silaturahmi tetap baik ya, tapi yang kedua tidak boleh ada ‘matahari kembar’,” kata Mardani kepada wartawan, Jumat (11/4).

    Mardani mengatakan Presiden yang menjabat kini adalah Prabowo Subianto. Ketua BKSAP DPR itu berharap kunjungan menteri ke kediaman Jokowi hanya silaturahmi biasa.

    “Ini pesan saya cuma satu, jangan ada ‘matahari kembar’. Satu matahari saja lagi berat, apalagi kalau dua, gitu,” ujarnya.

    (rfs/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Prabowo Mengaku Komunikasi Pemerintah ke Publik Masih Bermasalah, Demokrat: Namanya Pejabat Baru – Halaman all

    Prabowo Mengaku Komunikasi Pemerintah ke Publik Masih Bermasalah, Demokrat: Namanya Pejabat Baru – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – DPP Partai Demokrat merasa wajar apabila penyampaian pesan atau gaya komunikasi pemerintah saat ini ke publik masih belum baik.

    Pernyataan itu sebelumnya diakui oleh Presiden RI Prabowo Subianto saat diskusi dengan beberapa pemimpin redaksi media.

    Menurut Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra, hal itu wajar lantaran, beberapa sosok yang mengisi jabatan di kabinet Merah Putih merupakan pejabat-pejabat baru.

    “Sehingga memang mungkin maksudnya yang tadi komunikasi ke publik mungkin ada lah satu atau dua (yang kurang baik). Ya namanya masih fine tuning. Ya fine tuning. Namanya kita pejabat baru ada beberapa ya pejabat baru. Mesti memahami juga situasi,” kata Herzaky saat ditemui awak media di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Minggu (13/4/2025).

    Menurut Herzaky, dengan adanya kesalahan di awal pemerintahan ini diharap bisa menjadi pembelajaran untuk ke depannya.

    Meski begitu, Demokrat kata Herzaky, mengapresiasi pengakuan dari Presiden RI Prabowo Subianto terhadap masih kurang tepatnya kerja pemerintahan.

    “Ini justru bagus Pak Prabowo mengakui bahwa ada kesalahan yang dilakukan oleh tim atau yang kurang baik. Ini pemimpin yang kita butuhkan. Yang mau menerima kritik, mau menerima masukan,” kata dia.

    Hanya saja, perihal dengan urusan atau komunikasi di internal kabinet, Herzaky memastikan kalau hal tersebut berjalan dengan baik.

    Pasalnya, hampir setiap pekan, Presiden Prabowo mengajak para menterinya untuk berdiskusi termasuk menggelar rapat terbatas.

    “Para Menteri-Menteri dari partai politik, ya hampir setiap minggu selalu ada diskusi kok. Ya memang ada yang tadi, ada yang SKP. Nggak setiap minggu. Ada yang ratas tapi sesuai dengan kebutuhan,” ujar dia.

    Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto mengakui bahwa saat ini masih ada masalah dalam komunikasi yang dilakukan oleh pemerintah. Namun, mantan Danjen Kopassus itu enggan menyalahkan pihak manapun.

    “Saya kemarin saya sadar beberapa minggu lalu, bahwa komunikasi dari pemerintah yang saya pimpin memang agak kurang. Dan itu adalah tanggung jawab saya,” ujar Prabowo dalam sambutannya acara Sarasehan Ekonomi di Menara Mandiri, Jakarta Pusat, Selasa (8/4/2025).

    Mantan Menteri Pertahanan RI itu mengaku pihaknya memiliki alasan sendiri mengapa tidak mau banyak muncul menjelaskan kinerja pemerintah. Sebab, dia ingin lebih mengedepankan filosofi evidence based performance. 

    “Jadi saya enggan bicara tanpa bukti nyata. Itu sifat saya. Jadi saya harus selalu dinilai oleh hasil yang saya lakukan, prestasi yang saya lakukan, demikian yang saya minta dari rekan-rekan saya yang dekat saya hanya lihat mereka dari pengabdian mereka, dari prestasi mereka, dari energi mereka, dari niat mereka,” jelasnya.

    Presiden Prabowo mengatakan pihaknya punya persepsi masyarakat akan menilai dengan hasil yang dilakukan pemerintah. Karenanya, dia enggan hanya menjadi pemimpin yang hanya sekadar ‘omon-omon’ saja.

    Bahkan seusai dilantik, Ketua Umum Partai Gerindra itu langsung mengumpulkan tim kecil dan langsung mulai bekerja. Dalam 5 bulan pertama ini, dia sengaja banyak bekerja tak terbuka diliput oleh media massa.

    “5 bulan kita bekerja terus, tanpa diliput media kadang-kadang diliput media malah kerjanya sulit. karena media ingin bukti seketika,” jelasnya.

    Presiden Prabowo meminta semua pihak mengerti apa yang dikerjakan oleh pemerintah tidak bisa langsung dilihat hasilnya secara langsung. Dirinya pun bukanlah nabi Musa AS yang memiliki tongkat sakti.

    “Dalam manajemen suatu organisasi dalam menjalankan suatu proyek tidak bisa seketika yang bisa seketika itu hanya Nabi Musa yang punya tongkat. Kita manusia tidak bisa langsung seketika, semua itu adalah perencanaan, perencanaan yang matang. Perencanaan dasarnya adalah pengumpulan data yang benar,” ungkapnya.

    Mantan Pangkostrad TNI AD itu mengibaratkan saat ini pemerintah sebagai petani yang sedang akan membangun sebuah pohon berbuah. Dia menyatakan, pohon itu tidak bisa berbuah secara langsung.

    “Nggak bisa kita tanam pohon, kita minta buahnya turun lusa, tidak mungkin. Ini melawan hukum alam. Kita cari benih yang bagus, kita cari tanah yang cocok, kita harus ada sumber air, kita harus ada cuaca yang baik. Kita tanam, kita rawat, baru ada hasilnya. Mungkin lima tahun enam tahun ya kan,” jelasnya.

    Karena itu, Presiden meminta pemerintah untuk diberikan kesempatan untuk membangun negara. Sebaliknya, pemerintah juga berkomitmen terbuka dan transparan kepada masyarakat.

    “Waktu kita ambil alih pemerintahan kita bekerja keras karena persiapannya sudah baik. Dan kita sudah punya strategi, kita sudah punya keyakinan apa yang harus kita lakukan.  Dan bagi kami, kami sangat terbuka, kami sangat transparan, kami buat buku strategi transformasi bangsa dan kita sebarkan saudara bisa buka disitu,” pungkasnya.

  • Penjelasan Ilmiah Kenapa Waktu Mendadak Hilang 2 Jam Saat Main Medsos

    Penjelasan Ilmiah Kenapa Waktu Mendadak Hilang 2 Jam Saat Main Medsos

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kerap kali, kita merasa waktu tiba-tiba hilang saat kita scrolling media sosial, padahal niat awalnya adalah scrolling TikTok selama 5 menit, tiba-tiba 2 jam berlalu.

    Ternyata, fenomena ini bukan sekadar perasaan semata. Ada alasan ilmiah mengapa waktu terasa seperti berlari saat kita tenggelam dalam media sosial, terutama platform seperti TikTok yang dirancang dengan algoritma canggih untuk mempertahankan perhatian kita.

    Setiap swipe ke atas membuka kemungkinan video baru yang tak terduga, memicu rasa penasaran terus-menerus, membuat otak kita terjebak dalam siklus ‘satu video lagi’.

    Lantas, mengapa hal ini bisa terjadi? Mengapa rencana untuk melihat-lihat selama lima menit bisa berujung menjadi dua jam tanpa terasa?

    Ternyata, ini bukan sekadar perasaan semata. Ada penjelasan ilmiah di balik mengapa waktu terasa lebih cepat ketika kita terlarut dalam dunia media sosial, terutama TikTok yang memang dirancang dengan algoritma canggih untuk menarik dan mempertahankan perhatian pengguna.

    Setiap kali kita menggeser layar ke atas, kita disuguhkan dengan video baru yang tak terduga. Hal ini membangkitkan rasa penasaran yang terus-menerus, membuat otak kita terperangkap dalam pola “satu video lagi”.

    Lalu, apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa waktu terasa hilang begitu saja?

    Jawabannya terletak pada bagaimana otak memproses waktu serta bagaimana teknologi mengarahkan perhatian kita. Mengutip Channel News Asia, berikut penjelasan dari segi psikologis:

    1. Pengalaman Baru Membuat Waktu Terasa Lebih Lambat

    Menurut psikolog klinis dr. Kimberly Chew, semakin sedikit pengalaman baru yang kita alami, maka semakin cepat waktu terasa berlalu. Saat masih anak-anak, kita sering mengalami berbagai hal untuk pertama kalinya-dari masuk sekolah, berlibur ke tempat asing, hingga belajar naik sepeda. Pengalaman-pengalaman ini menciptakan jejak memori yang kuat dan membuat masa kecil terasa panjang dan penuh warna.

    Namun seiring bertambahnya usia, kita mengalami lebih sedikit momen “pertama kali”. Hidup orang dewasa cenderung dipenuhi rutinitas dan hal-hal yang berulang. Karena tidak banyak pengalaman baru yang menonjol, hari-hari terasa menyatu dan membuat waktu berlalu tanpa terasa.

    2. Otak Menyerap Lebih Sedikit Informasi Baru

    Secara kognitif, otak orang dewasa cenderung menyerap informasi baru dalam jumlah yang lebih sedikit dibandingkan anak-anak. Saat kecil, otak kita dipenuhi oleh berbagai pengalaman baru dan detail lingkungan sekitar, sehingga waktu terasa berjalan lebih lambat.

    Sebaliknya, semakin sedikit hal baru yang kita alami, semakin sedikit pula memori yang tercipta, dan ini menyebabkan waktu terasa berjalan lebih cepat.

    3. Era Digital Mengaburkan Persepsi Waktu

    Pernahkah Anda hanya berniat menonton beberapa video di TikTok, namun tiba-tiba mendapati waktu telah berlalu berjam-jam? Ini adalah efek dari aktivitas pasif seperti dooms crolling, yang membuat kita kehilangan kesadaran akan waktu.

    Dr. Chew menjelaskan bahwa kebiasaan ini bisa membuat kita terputus dari realitas. Hal serupa juga diangkat oleh psikolog sosial Jonathan Haidt dalam bukunya The Anxious Generation, yang menyebut bahwa terlalu lama berada di dunia digital dapat mengganggu koneksi kita dengan dunia nyata. Selain berdampak pada suasana hati dan kesehatan mental, hal ini juga memperburuk persepsi kita terhadap waktu.

    Apa yang Bisa Dilakukan?

    1. Ciptakan Pengalaman Baru

    Pengalaman baru menciptakan penanda memori yang memperkaya persepsi waktu. Tidak perlu jauh-jauh atau mahal-menjelajahi tempat baru di kota, memulai hobi baru, atau mencoba sesuatu yang belum pernah dilakukan bisa memberikan efek yang sama.

    2. Lakukan Aktivitas yang Meningkatkan Kesadaran (Mindfulness)

    Kegiatan seperti membaca, menggambar, merajut, atau berjalan di taman dapat membantu kita terhubung kembali dengan saat ini. Ketika kita menjauh dari layar dan memperlambat ritme hidup, kita menjadi lebih sadar akan waktu yang kita miliki.

    Dengan memperbanyak momen yang bermakna dan membangun rutinitas yang memberi ruang bagi kesadaran penuh, waktu tidak lagi terasa seperti sesuatu yang terlewat begitu saja-tetapi menjadi sesuatu yang lebih nyata dan berharga.

    (luc/luc)