Organisasi: PERSEPSI

  • Direktur JAK TV Jadi Tersangka, IJTI: Karya Jurnalis Wilayahnya Dewan Pers
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        22 April 2025

    Direktur JAK TV Jadi Tersangka, IJTI: Karya Jurnalis Wilayahnya Dewan Pers Nasional 22 April 2025

    Direktur JAK TV Jadi Tersangka, IJTI: Karya Jurnalis Wilayahnya Dewan Pers
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Ketua Umum Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Herik Kurniawan menilai,
    Kejaksaan Agung
    (Kejagung) menyalahi prosedur ketika menetapkan Direktur Pemberitaan JAK TV
    Tian Bahtiar
    sebagai tersangka karena membuat berita dengan 
    framing
    negatif terhadap Kejagung.
    Herik menyatakan, Kejagung semestinya lebih dulu meminta pendapat
    Dewan Pers
    sebelum memproses hukum karena pihak yang berwenang menilai sebuah karya jurnalistik adalah Dewan Pers.
    “Kasus TB (Tian Bahtiar) terkait dengan karya-karya jurnalis. Yang bisa menentukan bahwa karya-karya jurnalis ini adalah negatif, bermasalah, ada konspirasi, ada fitnah, buruk, itu adalah wilayahnya Dewan Pers,” kata Herik saat dihubungi, Selasa (22/4/2025).
    “Jadi, ini adalah kesalahan prosedur yang dilakukan,” imbuh dia.
    Herik pun mengingatkan bahwa ada nota kesepahaman antara kepolisian dengan Dewan Pers yang mengatur bahwa setiap karya jurnalistik harus diserahkan kepada Dewan Pers untuk dinilai layak atau tidak diproses secara hukum.
    “Kalau Dewan Pers bilang, ‘oh ini silakan lanjut proses pidana’, maka kepolisian akan melanjutkan,” ucap dia.
    Herik khawatir penetapan Tian sebagai tersangka berpotensi menimbulkan persepsi bahwa karya jurnalistik bisa dinilai oleh siapa saja, termasuk Kejagung, tanpa perlu mengonfirmasi kepada Dewan Pers.
    “Jadi, ini ada sengkarut proses peradilan jadinya. Itu yang kami sangat sesalkan,” ujar dia.
    Meski demikian, Herik mengatakan, menghormati proses hukum apabila Tian Bahtiar melakukan tindak pidana selain pemberitaan dan konten negatif tersebut.
    “Kalau memang ada kasus pidana dan sebagainya, itu kan di luar jangkauan kami di masyarakat, silakan diproses,” kata dia.
    Diberitakan sebelumnya, Kejagung menetapkan Tian sebagai tersangka kasus perintangan penyidikan atas kasus-kasus yang ditangani oleh Kejagung.
    Tian diduga secara sengaja membuat narasi dan konten-konten negatif untuk menjatuhkan Kejaksaan Agung dan menghalangi proses penyidikan sejumlah perkara yang tengah ditangani oleh Kejaksaan Agung.
    Tian (TB) diduga membuat berita-berita itu berdasarkan pesanan dari Marcella Santoso (MS) dan Junaedi Saibih (JS) selaku advokat para tersangka maupun terdakwa kasus-kasus yang diusut oleh Kejagung.
    “Tersangka MS dan JS mengorder tersangka TB untuk membuat berita-berita negatif dan konten-konten negatif yang menyudutkan Kejaksaan terkait dengan penanganan perkara aquo, baik di penyidikan, penuntutan, maupun di persidangan,” ujar Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung Abdul Qohar di Kantor Kejagung, Selasa.
    Tian diduga menerima uang sebesar Rp 478.500.000 yang masuk kantong pribadi setelah memuat konten-konten negatif terkait Kejagung. Perbuatan Tian itu dilakukan tanpa sepengetahuan jajaran JAK TV.
    “Sementara yang saat ini prosesnya sedang berlangsung di pengadilan dengan biaya sebesar Rp 478.500.000 yang dibayarkan oleh Tersangka MS dan JS kepada TB yang dilakukan dengan cara sebagai berikut,” kata Qohar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kejagung Bongkar Peran Advokat hingga Direktur Pemberitaan JakTV

    Kejagung Bongkar Peran Advokat hingga Direktur Pemberitaan JakTV

    Jakarta, Beritasatu.com – Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan tiga tersangka, salah satunya Direktur Pemberitaan JAKTV Tian Bahtiar (TB), dalam kasus perintangan penyidikan (obstruction of justice) terhadap penanganan beberapa perkara korupsi besar. Dua tersangka lain adalah advokat Marcella Santoso (MS), dan dosen dan advokat Junaedi Saibih (JS).

    Penyidikan Jampidsus Abdul Qohar mengatakan kasus ini berawal dari kolaborasi antara MS dan JS yang diduga memerintahkan TB menyebarkan narasi negatif terhadap Kejagung. Tujuannya adalah menggiring opini publik agar menilai penyidikan dalam beberapa perkara strategis sebagai tidak sah atau tidak kredibel.

    Perkara yang coba diintervensi antara lain kasus korupsi tata niaga timah oleh PT Timah Tbk (2015–2022), korupsi importasi gula oleh Tom Lembong, dan kasus fasilitas ekspor CPO.

    JS diduga aktif menyusun narasi dan opini publik untuk membela kliennya, sekaligus menciptakan metodologi perhitungan kerugian negara yang menyesatkan, bertujuan melemahkan hasil penyidikan Kejagung. TB kemudian mempublikasikan narasi tersebut melalui berbagai saluran media: televisi, media sosial, YouTube, hingga TikTok.

    Tak hanya itu, ketiganya juga mendanai seminar, podcast, talkshow, dan demonstrasi yang ditujukan untuk membentuk persepsi negatif terhadap Kejaksaan. Semua kegiatan itu diliput dan disiarkan secara luas oleh TB melalui JakTV dan akun medianya, tanpa ada kontrak resmi dari institusi JAKTV, sehingga TB diduga menyalahgunakan jabatannya demi kepentingan pribadi.

    Dari upaya ini, Direktur Pemberitaan JakTV TB menerima imbalan uang sebesar Rp 478.500.000, yang langsung masuk ke rekening pribadinya.

    “Tujuan mereka jelas, membentuk opini publik agar proses hukum yang sedang berjalan terganggu, dan memunculkan anggapan seolah penyidik Kejagung bertindak tidak benar,” ujar Qohar.

    Kejagung telah mengamankan sejumlah barang bukti yang didapat dari penggeledahan di beberapa tempat. 

    “Penyidik melakukan penyitaan di beberapa tempat yang pada siang tadi dilakukan penggeledahan. Dalam penggeledahan ini, penyidik telah menyita dokumen, BBE, baik berupa HP maupun laptop yang diduga sebagai alat yang digunakan untuk melakukan kejahatan,” ujar Abdul Qohar. 

    Ketiga tersangka dijerat Pasal 21 UU Tipikor juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Untuk proses hukum, MS sudah ditahan dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi suap dan gratifikasi kepada hakim yang menyidangkan perkara korporasi minyak goreng. 

    Sementara, JS dan Direktur Pemberitaan JakTV TB ditahan di Rutan Salemba Kejagung selama 20 hari ke depan.

  • Preman-Ormas Ganggu Pembangunan Pabrik BYD di Subang, Investor Asing Bisa Ragu

    Preman-Ormas Ganggu Pembangunan Pabrik BYD di Subang, Investor Asing Bisa Ragu

    Jakarta

    BYD sedang membangun pabrik di Indonesia. Namun kabarnya ada gangguan dari organisasi masyarakat dan bentuk premanisme.

    Pengamat otomotif dari Akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Pasaribu menjelaskan lingkungan usaha yang tidak kondusif karena gangguan preman dan ormas membuat investor ragu untuk menanamkan modal. Hal ini bisa merugikan dalam jangka panjang, kehilangan peluang kerja dan pendapatan daerah.

    “Aksi premanisme ini merupakan salah satu elemen yang dapat menyebabkan penundaan proyek BYD dgn investasi sebesar USD 1 miliar, yang direncanakan beroperasi awal 2026 dengan kapasitas produksi 150.000 unit per tahun yang telah ditentukan dalam perencanaan awal investasi, dan meningkatkan biaya,” kata Yannes.

    Yannes menambahkan BYD merupakan salah satu produsen kendaraan listrik terbesar di dunia, memiliki arti penting bagi perkembangan industri otomotif dan ekonomi Indonesia dalam ekosistem EV. Dia melanjutkan akibat isu premanisme berpengaruh terhadap citra Indonesia di mata investor bisa terancam.

    “Mengingat posisi strategis BYD dalam ekosistem EV dunia, maka hal ini dan berbagai kompleksitas lainnya dapat mempengaruhi persepsi internasional tentang kemampuan Indonesia dalam menarik investasi asing dan berpotensi menciptakan keraguan berbagai investor asing lainnya terkait kepastian serta penegakan hukum untuk berinvestasi di Indonesia,” kata Yannes.

    “Pada akhirnya, reputasi Indonesia sebagai lokasi yang ramah investasi dan yang menjanjikan juga tampaknya terancam, terutama dalam sektor strategis seperti memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global industri EV dunia,” jelasnya lagi.

    Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno mengungkapkan pembangunan pabrik BYD di Subang, Jawa Barat sempat diganggu organisasi masyarakat (ormas) dan aksi premanisme. Kabar ini didapatkan Eddy Soeparno saat memenuhi undangan Pemerintah China dalam rangkaian kunjungan di Shenzhen, China.

    “Sempat ada permasalahan terkait premanisme, ormas yang mengganggu pembangunan sarana produksi BYD. Saya kira itu harus tegas. Pemerintah perlu tegas untuk kemudian menangani permasalahan ini,” kata Eddy dalam akun instagramnya dikutip Minggu (20/4/2025).

    “Jangan sampai kemudian investor datang ke Indonesia dan merasa kemudian tidak mendapatkan jaminan kemanan, jaminan keamanan itu adalah hal yang paling mendasar bagi investasi untuk masuk ke Indonesia,” tambah dia.

    DetikOto sudah menghubungi Head of PR & Government Relations PT BYD Motor Indonesia, Luther Panjaitan terkait kabar tersebut. Namun yang bersangkutan belum memberikan respons.

    Lihat juga Video ‘VinFast Mau Buka Pabrik di Subang & Produksi 50 Ribu Kendaraan Listrik’:

    (riar/din)

  • Kualitas Beras Lokal Lebih Rendah dari Impor, Bulog Minta Bantuan Menteri Tito

    Kualitas Beras Lokal Lebih Rendah dari Impor, Bulog Minta Bantuan Menteri Tito

    PIKIRAN RAKYAT – Perum Bulog mencatat rekor baru dalam penyerapan beras domestik tahun 2025. Namun, di tengah keberhasilan itu, perusahaan pelat merah ini menghadapi tantangan terkait perbedaan kualitas beras lokal dibandingkan beras impor yang sebelumnya umum digunakan.

    Untuk itu, Bulog meminta dukungan dari Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, agar pemerintah daerah turut aktif menyosialisasikan perubahan ini kepada masyarakat.

    Rekor Pengadaan Beras Domestik

    Kepala Divisi Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Epi Sulandari menjelaskan bahwa penyerapan beras sepanjang Maret 2025 merupakan yang terbesar sepanjang sejarah Bulog.

    Sampai akhir Maret 2025, pengadaan beras untuk Cadangan Beras Pemerintah (CBP) telah mencapai 725 ribu ton. Angka itu terus meningkat hingga mencapai 1,27 juta ton pada 20 April 2025.

    “Ini merupakan yang terbesar dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya,” ucap Epi dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2025, Senin 21 April 2025.

    Sebagian besar dari beras yang diserap tersebut berasal langsung dari petani dalam bentuk gabah kering panen (GKP). Jika dikonversikan, sekitar 53 persen dari total volume pengadaan telah menjadi beras siap distribusi.

    Dengan capaian tersebut, stok CBP yang saat ini dikelola Bulog mencapai 2.775.389 ton. Di luar itu, Bulog juga memiliki stok beras komersial sebanyak 40.628 ton. Totalnya, lebih dari 2,8 juta ton beras sudah tersebar di berbagai gudang Bulog di seluruh wilayah Indonesia.

    Perbedaan Kualitas Beras: Lokal vs Impor

    Di balik keberhasilan pengadaan, Epi mengingatkan bahwa kualitas beras lokal berbeda dengan beras impor yang sebelumnya biasa disalurkan Bulog, terutama untuk program bantuan pangan dan stabilisasi harga melalui program SPHP.

    “Yang sebelumnya kita menggunakan stok eks impor dengan broken 5%. Sementara untuk pengadaan CBP dari dalam negeri kita menggunakan broken 25%,” ujarnya.

    Kadar patahan (broken) beras menjadi penanda kualitas yang cukup mencolok. Beras dengan patahan 5% cenderung lebih utuh dan penampilannya seragam, sebagaimana yang umum ditemukan dalam beras impor.

    Sementara beras lokal, terutama hasil penggilingan dari GKP yang diserap langsung dari petani, memiliki kadar patahan lebih tinggi, yakni mencapai 25%.

    Epi mengakui bahwa perbedaan ini mungkin akan memicu kebingungan di kalangan penerima bantuan atau masyarakat umum. Oleh karena itu, ia secara khusus meminta peran aktif pemerintah daerah.

    “Mohon bantuan kepada Bapak Mendagri dan Bapak/Ibu Gubernur dan Walikota, untuk mensosialisasikan atas perbedaan kualitas stok CBP,” ucapnya.

    Penugasan Resmi Berdasarkan Inpres

    Bulog tidak serta-merta beralih ke beras lokal tanpa dasar. Perubahan strategi ini dilandasi oleh penugasan resmi dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), yang mengamanatkan penyerapan hingga 3 juta ton gabah dan beras dari dalam negeri sepanjang 2025.

    Penugasan tersebut diperkuat oleh Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun 2025 tentang pengadaan dan pengelolaan gabah dan beras dalam negeri. Melalui kebijakan ini, pemerintah pusat menegaskan komitmennya dalam memperkuat ketahanan pangan nasional dengan mengutamakan hasil produksi petani lokal.

    Antisipasi Persepsi Masyarakat

    Meskipun beras lokal memiliki kadar patahan yang lebih tinggi, Epi memastikan bahwa kualitas dan nilai gizinya tetap memenuhi standar konsumsi. Namun, secara visual, beras lokal memang terlihat kurang menarik dibandingkan beras impor.

    Bulog berharap dukungan pemerintah daerah dapat meredam persepsi negatif dan mendorong pemahaman bahwa perbedaan tampilan tidak berarti penurunan mutu. Sosialisasi yang masif dinilai penting agar distribusi bantuan dan program stabilisasi harga berjalan lancar tanpa gangguan dari persepsi konsumen.

    Dengan stok yang melimpah dan dukungan kebijakan nasional, langkah Bulog menyerap produksi dalam negeri sekaligus memperkuat cadangan beras nasional diharapkan dapat menjaga stabilitas pangan di tengah tantangan inflasi dan gejolak cuaca yang kian tak menentu.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Kata Siapa Rakit Truk Harus Laki-laki? Wanita Juga Bisa Kok!

    Kata Siapa Rakit Truk Harus Laki-laki? Wanita Juga Bisa Kok!

    Jakarta

    Stigma dunia otomotif kerap dikuasai kaum laki-laki rasanya sudah tidak relevan. Sebab, saat ini banyak wanita yang ikut mengambil peran di dalamnya, bahkan dalam urusan merakit kendaraan di pabrik.

    Seperti Vonie Kurniawaty, karyawati PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) yang ikut memberikan sumbangsihnya terhadap kemajuan perusahaan maupun industri otomotif. Perempuan tangguh yang menjabat sebagai Division Head of Finance and IT PT IAMI ini menunjukkan sektor bisnis yang didominasi oleh laki-laki ini juga memberikan ruang yang terbuka luas bagi perempuan untuk dapat berkembang dan berkontribusi maksimal di posisi yang strategis.

    Dalam siaran resmi yang diterima detikOto, perjalanan karir Vonie hampir selama 20 tahun di bidang otomotif membuktikan perempuan juga memiliki peluang untuk bisa berkembang dan menunjukkan kontribusinya melalui integritas, profesionalisme, dan teamwork yang dipegangnya selama ini. Dirinya mengakui perjalanan karirnya bukan tanpa tantangan, khususnya stigma industri otomotif yang maskulin.

    “Berkarir di industri yang mayoritas masih didominasi oleh laki-laki tentu membawa tantangan tersendiri, terutama terkait dengan ekspektasi dan persepsi orang terhadap kemampuan perempuan dalam memimpin dan mengambil keputusan. Bagi saya, cara terbaik untuk menghadapinya adalah dengan menunjukkan kinerja yang konsisten, fokus pada solusi, dan membangun komunikasi yang konstruktif. Kepercayaan tidak datang hanya dari jabatan, tetapi dibangun melalui integritas dan hasil nyata,” ucap Vonie.

    Vonie bersyukur saat ini dirinya bisa bergabung dengan PT IAMI yang memberikan dukungan penuh bagi para pekerja wanita, khususnya dirinya, sehingga bisa mengeluarkan kemampuan maksimal dan mengambil peranan penting dalam perusahaan.

    “IAMI membangun ekosistem kerja yang mendukung pertumbuhan setiap karyawan, termasuk perempuan. Berbagai program pengembangan kepemimpinan, mentoring, serta budaya kerja yang terbuka dan saling menghargai, membuat perempuan merasa nyaman untuk menyampaikan ide, mengambil tanggung jawab, dan terus bertumbuh.”

    Vonie juga memberikan contoh bahwa profesionalisme di dunia kerja dan peranan wanita dalam kehidupan pribadi juga bisa berjalan dengan beriringan apabila dikelola dengan baik. Dia menegaskan bahwa kunci mengatur keseimbangan itu semua adalah mengatur prioritas, menjaga komunikasi dengan keluarga, serta dukungan dari tempat kerja.
    “Saya percaya bahwa perempuan tidak harus memilih antara keluarga atau karier. Keduanya bisa berjalan beriringan selama kita memiliki supporting system dan kemampuan time management yang baik,” tegas Vonie.

    Pekerja wanita di pabrik Isuzu Foto: dok. Isuzu

    Division Head of Business Strategy PT IAMI, Rian Erlangga, mengatakan semangat Kartini melekat pada Vonie, selaras dengan visi PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) untuk terus mendorong para perempuan Indonesia untuk terus berkarya, berkontribusi aktif, serta meraih cita-cita.

    “Semangat Kartini yang memperjuangkan pendidikan dan kesetaraan bagi perempuan untuk memiliki lebih banyak kesempatan berkarya dan berkontribusi menjadi landasan kami untuk menghadirkan lingkungan kerja yang inklusif. #IsuzuTerusMenemani karyawan perempuan Tangguh untuk terus bergerak maju meraih impian, dan memberikan ruang untuk berkembang bersama,” ungkap Rian Erlangga.

    “#IsuzuTerusMenemani karyawan perempuan Tangguh juga sejalan dengan Triple P Strategy Astra yaitu Portfolio, People, and Public Contribution. Mendukung keberagaman di lingkungan pekerjaan tercantum di dalam aspek People, salah satunya menekankan Keberagaman dan Inklusi Karyawan,” Rian menambahkan

    Selain itu, Rian menjelaskan, PT IAMI juga memiliki kampanye ‘Kita Perempuan, Kita Bisa dan Berkarya’ untuk menunjukkan bahwasanya sebagai perempuan Tangguh bisa bekerja di sektor otomotif menghadapi stigma maskulinitas.

    Selaras dengan kampanye tersebut, PT IAMI ingin memberikan semangat dan dorongan bahwa Perempuan memiliki kemampuan dan kesempatan yang sama dengan laki-laki untuk berkarya. Hal ini ditunjukkan dengan adanya sejumlah karyawan perempuan di PT IAMI yang berkompetensi di industri otomotif dan mengambil peranan strategis.

    (lth/rgr)

  • Toge Productions: Kriegsfront Tactics Bukan Sekadar Front Mission Versi Lokal – Page 3

    Toge Productions: Kriegsfront Tactics Bukan Sekadar Front Mission Versi Lokal – Page 3

     

    Liputan6.com, Jakarta – Toge Productions, studio game asal Indonesia sukses merilis game Coffee Talk dan A Space of the Unbound secara global sedang bersiap untuk merilis game terbarunya, yakni Kriegsfront Tactics.

    Kepada tim Liputan6.com, kreator Coffee Talk dan A Space of the Unbound ini mengungkap sejumlah tentangan dalam proses pengembangan game turn-based tactis.

    Lebih dari sekadar menyusun peta dan musuh, nyatanya ada sistem kompleks harus dirancang agar game tetap mudah dimainkan, tanpa mengorbankkan elemen strategi.

    “Game turn-based tactics melibatkan banyak sistem kompelks berjalan di balik layar,” ucap Kris Antoni, CEO of Toge Productions and Game Director of Kriegsfront Tactics.

    Dia menambahkan, “tantangan terbesar kami adalah mengemas semua kerumitan itu menjadi pengalaman bermain mudah dipahami dan dimainkan, tanpa mengorbankan strategi atau detail saat bermain.”

    Namun tak hanya teknis, game baru Toge Productions ini juga menghadapi tantangan persepsi. Tak sedikit gamer menyamakan game ini dengan Front Misson, game mecha klasik dari Jepang. Bagi Toge, perbandingan ini tak terelakkan–namun bukan berarti tiruan.

    “Dulu, setiap gim FPS dicap sebagai “tiruan Doom” hanya karena menggunakan perspektif serupa. Namun, seiring berkembangnya genre ini melalui berbagai pengembangan dan inovasi, anggapan tersebut pun memudar,” jelas Kris Antoni.

    Kris dan tim Toge sendiri tak menampik Front Mission merupakan inspirasi, namun tujuan mereka jelas, yaitu membangun di atas fondasi yang ada dan mendorong genre ke arah baru.

    Dukungan besar datang lewat kolaborasi dengan Xbox, membuka jalan lebih luas untuk menjangkau pasar global. Lewat kemitraan ini, Kriegsfront Tactics mendapatkan platform lebih besar dan masukan dari komunitas internasional yang beragam.

    “Kami melihat ini sebagai kesempatan untuk menampilkan cerita, talenta, dan kreativitas Asia Tenggara di panggung internasional,” tegasnya.

    Dengan dorongan ini, Toge berharap Kriegsfront Tactics bukan hanya jadi game sukses, tapi juga menjadi pembuka jalan bagi suara-suara lain dari Asia Tenggara dalam industri game global.

  • Rupiah Menguat, Pasar Merespons Keras Kritik Trump ke The Fed

    Rupiah Menguat, Pasar Merespons Keras Kritik Trump ke The Fed

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Presiden Direktur PT Doo Financial Futures, Ariston Tjendra, memperkirakan nilai tukar rupiah berpotensi menguat akibat reaksi pasar terhadap pernyataan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang meminta pemangkasan suku bunga acuan oleh The Federal Reserve (The Fed).

    “Tekanan terhadap dolar AS terbaru datanya dari persepsi negatif pasar terhadap pernyataan Trump yang meminta Bank Sentral AS untuk memangkas suku bunga acuannya,” ujarnya kepada ANTARA di Jakarta, Senin.

    Pernyataan tersebut dinilai sebagai bentuk intervensi terhadap independensi The Fed dan dianggap berisiko bagi stabilitas ekonomi AS.

    Dalam unggahan di platform media sosialnya, Truth Social, pada 17 April 2025, Trump menulis: “Powell’s termination cannot come fast enough!”—sebuah ungkapan yang menegaskan keinginannya agar Jerome Powell segera diberhentikan dari jabatan Ketua The Fed.

    Di hari yang sama, sejumlah media internasional juga mengutip pernyataan Trump kepada wartawan: “Saya (Trump) tidak senang dengan dia (Powell). Saya membuat dia mengetahuinya.”

    Ketidaksenangan Trump terhadap Powell disinyalir muncul akibat respons The Fed terhadap kebijakan tarif besar-besaran yang ia gulirkan sejak 3 April 2025. The Fed menyampaikan pandangan suram terhadap dampak kebijakan tersebut terhadap ekonomi AS.

    Trump juga secara berulang meminta The Fed menurunkan suku bunga, namun Powell menyatakan bahwa pihaknya masih membutuhkan “kejelasan yang lebih besar” mengenai dampak tarif sebelum mengambil keputusan.

  • Penelitian Ungkap Apa yang Dirasakan Manusia saat Sakaratul Maut

    Penelitian Ungkap Apa yang Dirasakan Manusia saat Sakaratul Maut

    Jakarta, CNBC Indonesia – Fenomena mendekati kematian terkadang diikuti dengan sejumlah halusinasi. Para ilmuwan berusaha untuk menjelaskan kondisi hampir meninggal dunia atau dikenal sebagai near-death experience (NDE).

    Mereka menggambarkannya NDE sebagai episode kesadaran terputus saat menghadapi ancaman fisik bersifat aktual atau potensial.

    Para peneliti menggunakan teori psikologi evolusioner neurofisiologis memahami pengalaman mendekati kematian atau Neurophysiological Evolutionary Psychological Theory Understanding Near-death Experience (NEPTUNE) untuk menjelaskan fenomena tersebut.

    Dijelaskan bahwa NDE akan dimulai saat kadar oksigen turun di otak. Sementara itu di saat bersamaan konsentrasi karbon dioksida akan sangat banyak, yang menyebabkan asidosis serebral.

    Kondisi ini menjadi awal untuk peningkatan rangsangan saraf pada bagian otak utama. Khususnya terjadi pada temporoparietal dan lobus oksipital.

    Selain itu juga terjadi pelepasan neurotransmiter endogen secara masif, dikutip dari IFL Science, Selasa (15/4/2025).

    Tahapan ini akan menghasilkan beberapa ciri NDE. Misalnya peningkatan sinyal serotonin yang membuat halusinasi visual yang jelas.

    Adapula perasaan damai mendalam karena adanya lonjakan kadar endorfin dan GABA. Dopamin yang terlalu banyak disebut menghasilkan perasaan hiperrealitas soal halusinasi.

    Para peneliti juga mencatat NDE umum terjadi pada orang-orang yang mengalami instrusi REM. Keadaan tersebut saat aktivitas otak terkait mimpi terjadi saat terjaga.

    Hal tersebut terkait dengan fitur utama NDE. Misalnya persepsi pada cahaya yang tidak biasa, euforia, hingga sensasi keluar dari tubuh.

    Penelitian ini masih meninggalkan beberapa pertanyaan. Salah satunya kombinasi apa untuk memunculkan fenomena NDE.

    (dem/dem)

  • Fenomena Tentara Kembali Masuk Kampus, Dejavu Orba?
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        21 April 2025

    Fenomena Tentara Kembali Masuk Kampus, Dejavu Orba? Nasional 21 April 2025

    Fenomena Tentara Kembali Masuk Kampus, Dejavu Orba?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kehadiran Tentara Nasional Indonesia (TNI) di lingkungan kampus kembali menjadi sorotan publik.
    Sejumlah pengamat dan akademisi menilai fenomena ini sebagai kemunduran demokrasi yang mengingatkan pada masa pemerintahan Presiden ke-2 RI Soeharto, yang dikenal dengan sebutan
    Orde Baru
    (Orba).
    Pada masa itu, militer memiliki peran dominan dalam kehidupan sipil, termasuk institusi pendidikan.
    Lantas, seperti apa kritik pengamat dan bagaimana peristiwa TNI kembali masuk kampus yang mengingatkan pada masa Orde Baru itu?
    Dan bagaimana TNI merespons fenomena ini?
    Peneliti Senior Imparsial dan Ketua Centra Initiative, Al Araf, mengatakan, fenomena militer masuk ke kampus pernah terjadi di era Orde Baru saat Soeharto berkuasa.
    Hal ini dia ungkapkan setelah fenomena militer masuk kampus di acara mahasiswa yang terus berulang belakangan ini.
    “Militer masuk di wilayah kampus pernah terjadi pada era 1970-1980, pada waktu itu peristiwa masuknya tentara ke kampus ITB itu tahun 70-80an,” kata Araf saat dihubungi melalui telepon, Minggu (20/4/2025).
    Namun, peristiwa itu terjadi lagi.
    Menurut Araf, hal ini menandakan sebuah kemunduran demokrasi yang semakin nyata, khususnya kemunduran tata kelola pertahanan Indonesia.
    “Tapi sekarang terjadi sehingga ini menjadi preseden buruk dan mundur ke belakang kita dalam konteks tata kelola pertahanan di mana militer masuk kembali ke wilayah kampus,” kata dia.
    Sementara itu, Co-Founder Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) sekaligus Pengamat Militer, Khairul Fahmi, menilai kembali masuknya TNI ke kampus adalah inisiatif yang kelewat batas atau kebablasan.
    “Saya melihatnya lebih sebagai indikasi adanya inisiatif lapangan yang kebablasan, bukan kebijakan sistemik,” ujar Khairul kepada Kompas.com, Jumat (18/4/2025).
    Ia menilai, kejadian ini bisa jadi merupakan inisiatif dari anggota di lapangan yang diambil berdasarkan penilaian sendiri tanpa mengetahui batasan kewenangan.
    Untuk menanggulangi hal ini, menurutnya, pimpinan TNI perlu memberikan penjelasan serta meluruskan isu-isu yang beredar.
    Kompas.com mencatat total 5 peristiwa
    TNI masuk kampus
    yang terjadi sejak Maret 2025.
    Pertemuan pada 24 Maret 2025 terjadi antara Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Kodim 0701 Banyumas, Jawa Tengah, yang dilatarbelakangi aksi protes RUU TNI pada 21 Maret 2025.
    Peristiwa kedua, pada 25 Maret, di mana mahasiswa Papua mengaku merasa terancam dengan beredarnya surat dari Komando Distrik Militer 1707/Merauke yang dikirimkan kepada Sekretariat Daerah Merauke untuk meminta data mahasiswa.
    Di awal surat, Kodim menjelaskan dua dasar permintaan data tersebut, yaitu program kerja bidang intelijen/pengamanan dan pertimbangan komando serta Staf Kodim 1707/Merauke.
    Ketiga, pengumuman kerja sama antara TNI dan Universitas Udayana.
    Meski perjanjian itu diteken oleh Rektor Universitas Udayana, I Ketut Sudarsana, dan Panglima Kodam IX/Udayana, Muhammad Zamroni, atas nama Kepala Staf Angkatan Darat pada 5 Maret di Denpasar, informasi tersebut menjadi sorotan pada 26 Maret.
    Peristiwa keempat adalah kedatangan anggota TNI dalam diskusi bertema “Fasisme Mengancam Kampus: Bayang-Bayang Militer bagi Kebebasan Akademik,” di Universitas Islam Negeri Walisongo, Semarang, pada 14 April 2025.
    Laporan dari Amnesty Internasional Indonesia menyebut, anggota TNI itu menanyakan identitas pribadi para panitia diskusi secara perinci, mulai dari nama, tempat tinggal, dan jenjang semester.
    Terakhir, peristiwa kedatangan TNI ke kampus Universitas Indonesia pada 16 April 2025.
    Kabar yang viral di media sosial itu menyebutkan TNI masuk kampus Universitas Indonesia (UI) saat ada kegiatan BEM.
    Padahal, pihak rektorat UI menyatakan tidak mengundang TNI masuk area kampusnya untuk menghadiri kegiatan tersebut.
    Kehadiran sejumlah anggota TNI di area Pusat Kegiatan Mahasiswa (Pusgiwa) UI, Depok, dikabarkan terpantau pada Rabu (16/4) pukul 23.00 WIB malam.
    Malam itu, mahasiswa sedang menggelar Konsolidasi Nasional Mahasiswa di Pusgiwa UI.
    Pihak yang hadir adalah perwakilan BEM pelbagai kampus dan organisasi mahasiswa lain dari seluruh Indonesia.
    Mereka membahas isu kebangsaan.
    Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Brigjen Kristomei Sianturi, menegaskan, TNI tidak melakukan intimidasi terhadap mahasiswa ketika masuk ke kampus seperti yang dikabarkan di media sosial.
    Ia pun menilai, persepsi intimidasi TNI terhadap mahasiswa itu sebagai bentuk rongrongan kekuasaan.
    “Nah ini menurut saya ada pihak yang pengin merongrong pemerintah dengan memojokkan TNI dan mahasiswa,” kata Kristomei kepada Kompas.com, Jumat.
    Dia menanggapi narasi yang muncul di media sosial perihal kedatangan aparat TNI di kampus UI saat hari berlangsungnya Konsolidasi Nasional Mahasiswa di Pusat Kegiatan Mahasiswa (Pusgiwa UI).
    Kristomei melihat unggahan dari akun Instagram @pantauaparat yang menarasikan kehadiran aparat TNI di lingkungan kampus sebagai bentuk intimidasi dan pelanggaran kebebasan akademik.
    Pada akun Instagram itu, ada foto peristiwa kedatangan anggota TNI di UI Rabu (16/4) lalu.
    “Intimidasinya di mana?” ujar Kristomei.
    Kristomei menjelaskan bahwa tentara datang karena diundang mahasiswa yang sudah menjadi sahabat.
    “Cuma narasi yang dibuat adalah seolah-olah TNI mengawasi diskusi. Itu tak ada kaitannya,” tepis Kristomei.
    Lebih lanjut, ia juga menegaskan peristiwa tentara masuk kampus bukan upaya mengembalikan dwifungsi di era Orba.
    Jika ada yang mengaitkan dengan upaya mengembalikan dwifungsi, lanjut Kristomei, itu penilaian yang sangat berlebihan.
    “Kalau ketakutan terhadap TNI akan balik dwifungsi ABRI seperti dulu zaman Orba, ini menurut saya ketakutan yang berlebihan,” ujar Kristomei.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gerindra Tepis Isu "Matahari Kembar", Sudaryono: Lebay, Matahari Hanya Satu
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        20 April 2025

    Gerindra Tepis Isu "Matahari Kembar", Sudaryono: Lebay, Matahari Hanya Satu Regional 20 April 2025

    Gerindra Tepis Isu “Matahari Kembar”, Sudaryono: Lebay, Matahari Hanya Satu
    Tim Redaksi
    SOLO, KOMPAS.com
    – Wakil Sekretaris Jenderal
    Partai Gerindra
    ,
    Sudaryono
    , menanggapi isu ‘
    matahari kembar
    ‘ yang muncul dalam pemerintahan
    Prabowo Subianto
    .
    Sudaryono, yang juga menjabat sebagai Wakil Menteri Pertanian, menganggap isu tersebut sebagai hal yang dibesar-besarkan oleh beberapa pihak.
    Pernyataan tersebut disampaikan Sudaryono setelah melakukan kunjungan ke kediaman Presiden ke-7,
    Joko Widodo
    , di Kota Solo, Jawa Tengah, pada Minggu (20/4/2025) sore.
    “Enggak ada lah, please lah. Maksudnya lebay lah ya kalau matahari kembar, matahari kembar. Matahari satu, itu terbit dari Timur terbenam di Barat. Tenang aja,” ujar Sudaryono saat ditemui seusai pertemuan dengan Jokowi, Minggu.

    Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah ini berpendapat bahwa persepsi mengenai isu tersebut sangat tergantung pada sudut pandang masing-masing individu.
    “Apakah ingin informasi yang
    misleading
    dibesar-besarkan atau pemberitaan landai tapi tidak menarik. Maka menurut saya sih agak lebay lah urusan matahari kembar ini,” jelasnya.
    Sudaryono juga menekankan bahwa publik dapat melihat bahwa selama menjabat sebagai Presiden, Prabowo hanya beberapa kali bertemu dengan Jokowi.
    “Pak Jokowi sendiri tadi menyampaikan kan, sekarang anda bisa lihat selama Pak Prabowo jadi presiden berapa kali ketemu Pak Jokowi, kan jarang. Jadi menurut saya sih ya agak dilebih-lebihkan,” ujarnya.
    Terkait dengan jajaran Kabinet Merah Putih yang sering berkunjung ke kediaman Presiden ke-7, Sudaryono menyatakan bahwa tidak diperlukan izin dari Prabowo karena tujuan kunjungan tersebut adalah untuk silaturahmi antar pribadi.
    “Kan saya silaturahmi ya sebagai kader enggak ada masalah. Enggak ada masalah. Fine gitu loh. Menurut saya sih, ini harus bilang dulu, enggak ada itu,” jelasnya.
    Lebih lanjut, Sudaryono menggarisbawahi bahwa pemberitaan yang seolah-olah memisahkan Prabowo dan Jokowi tidaklah benar.
    “Harus garis bawahi, Pak Prabowo menyampaikan beliau adalah presiden yang melanjutkan pemerintahan Pak Joko Widodo. That’s it,” paparnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.