Organisasi: PERSEPSI

  • IPO: 49 persen publik nilai kondisi penegakan hukum nasional baik

    IPO: 49 persen publik nilai kondisi penegakan hukum nasional baik

    Jakarta (ANTARA) – Survei Indonesia Political Opinion (IPO) terkini pada Mei 2025 menunjukkan bahwa 49 persen publik menyatakan kondisi penegakan hukum nasional dalam situasi yang baik.

    Temuan survei bertajuk “Analisa Sosial: Persepsi Publik atas Optimisme dan Kinerja Pemerintah” itu mencatat bahwa 43 persen responden menyatakan kondisi penegakan hukum nasional secara umum dalam kondisi baik dan 6 persen responden menyatakan kondisinya sangat baik.

    “Terdapat 49 persen responden menyatakan jika kondisi penegakan hukum nasional dalam situasi yang baik,” kata Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah dalam rilis yang diterima di Jakarta, Minggu.

    Meski demikian, dia mencatat bahwa besaran persepsi publik pada kondisi penegakan hukum tersebut cukup stagnan jika dibandingkan dengan beberapa periode sebelumnya.

    Survei juga mencatat penilaian publik terkait kondisi keamanan nasional cukup tinggi yakni mencapai 63 persen, yang terdiri dari 52 persen responden menyatakan kondisi keamanan nasional secara umum saat ini baik dan 11 persen menyatakan kondisinya sangat baik.

    Adapun responden yang menyatakan kondisi keamanan nasional dalam kondisi cukup berjumlah 27 persen.

    “Hanya 10 persen responden yang menyatakan keamanan nasional buruk dan sangat buruk,” ucapnya.

    Sementara itu, persepsi publik terkait kondisi pemberantasan korupsi di Indonesia saat ini mencapai 51 persen, yang mencakup 48 persen responden menyatakan baik dan 3 persen menyatakan sangat baik.

    Adapun sebanyak 21 responden menyatakan cukup, 19 persen responden menyatakan buruk, dan 9 persen responden sisanya menyatakan sangat buruk terhadap kondisi pemberantasan korupsi di Indonesia saat ini.

    “Persepsi pada pemberantasan korupsi tidak alami perubahan sejak periode survei sebelumnya, pemberantasan korupsi hanya mendapatkan persepsi baik sebesar 51 persen. Meskipun telah melampaui separuh responden, tetapi untuk menjaga reputasi ini tentu masih tergolong rendah,” katanya.

    Survei yang dilakukan pada 22–28 Mei 2025 itu melibatkan 1.200 responden dari seluruh Indonesia dengan metode wawancara tatap muka secara langsung.

    Teknik pengambilan sampel menggunakan multistage random sampling untuk menjamin representativitas dengan margin of error sekitar kurang lebih 2,90 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

    Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

  • Fufufafa Pintu Masuk Pemakzulan Gibran

    Fufufafa Pintu Masuk Pemakzulan Gibran

    USULAN Forum Purnawirawan Prajurit (FPP) TNI untuk memakzulkan Gibran Rakabuming Raka dari jabatan wakil presiden berpotensi menjadi bom waktu politik.

    Wacana pemberhentian Gibran tidak bisa dilepaskan dari kontroversi di sekitar proses pencalonannya pada Pilpres 2024. 

    Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengubah batas usia minimal calon presiden dan wakil presiden membuka jalan bagi Gibran, yang saat itu belum berusia 40 tahun, untuk bisa maju dalam kontentasi pilpres. 

    Namun keputusan tersebut dibayangi konflik kepentingan karena Ketua MK kala itu, Anwar Usman yang merupakan ipar Jokowi sekaligus paman Gibran. Meskipun akhirnya Anwar Usman dinyatakan melanggar etik berat dan dicopot dari jabatan Ketua MK, dampak politiknya tetap bergema dan menjadi bahan tuntutan moral serta hukum.

    Secara konstitusional, mekanisme pemberhentian wakil presiden diatur dalam Pasal 7B UUD 1945. Prosesnya dimulai dari usul DPR kepada Mahkamah Konstitusi untuk melakukan pemeriksaan atas dugaan pelanggaran hukum atau perbuatan tercela oleh presiden atau wakil presiden. 

    Dalam hal ini, jika MK menyatakan terbukti, maka MPR dapat memberhentikan yang bersangkutan. Artinya, pemberhentian wakil presiden bukan sekadar manuver politik, melainkan proses hukum dan konstitusional yang memerlukan pembuktian yang ketat dan tidak dapat dilakukan sembarangan.

    Salah satu isu yang menjadi sorotan publik belakangan ini adalah dugaan keterlibatan Gibran dalam akun media sosial anonim bernama Fufufafa. Akun tersebut diduga kerap menyebarkan hinaan dan serangan terhadap Prabowo Subianto beserta keluarganya. 

    Meski dugaan keterlibatan Gibran dalam akun Fufufafa belum terbukti secara hukum, isu ini telah memicu kegaduhan politik. Dengan demikian, boleh jadi isu ini mungkin bisa menjadi amunisi bagi para pengkritik Wapres Gibran, termasuk mungkin dari kalangan Forum Purnawirawan Prajurit TNI.

    Tidak menutup kemungkinan, isu akun Fufufafa turut menjadi latar belakang Forum Purnawirawan Prajurit TNI mengajukan sejumlah tuntutan kepada lembaga negara. 

    Mereka merilis delapan pernyataan sikap yang ditandatangani oleh 103 jenderal, 73 laksamana, 65 marsekal, dan 91 kolonel. Usulan pemberhentian Wapres Gibran menjadi hal yang paling mengemparkan publik. 

    Sejumlah tokoh purnawirawan terkemuka turut membubuhkan tanda tangan dalam pernyataan tersebut, antara lain mantan Wakil Panglima ABRI Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, mantan KSAD Jenderal TNI (Purn) Tyasno Soedarto, mantan KSAL Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto, dan mantan KSAU Marsekal TNI (Purn) Hanafi Asnan. 

    Tokoh paling senior dan disegani yang juga turut menandatangani adalah mantan Wakil Presiden Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno.

    Pernyataan sikap tersebut ditandatangani pada 17 April 2025. Dalam poin kedelapan, Forum Purnawirawan Prajurit TNI mengusulkan atau mendesak MPR RI untuk mempertimbangkan pemberhentian Gibran, yang dinilai telah menjadi simbol penyimpangan hukum dan etika konstitusional. Kendati demikian, mereka tetap menyatakan dukungan terhadap pemerintahan Prabowo.

    Antara Loyalitas Politik, Tekanan Moral, dan Kepentingan Nasional

    Lahirnya pernyataan sikap dari Forum Purnawirawan Prajurit TNI yang memuat delapan tuntutan jelas menempatkan Presiden Prabowo dalam dilema besar. 

    Di satu sisi, Wapres Gibran adalah pasangan resminya dalam Pilpres 2024. Di sisi lain, kedekatan personal dan politik antara Presiden Prabowo dengan Presiden ke-7 sekaligus ayah Gibran, Jokowi, merupakan faktor penting yang tidak bisa diabaikan.

    Prabowo sendiri telah secara terbuka mengakui bahwa dirinya bisa menjadi Presiden karena dukungan besar dari Jokowi. 

    Pada satu kesempatan, Prabowo bahkan meneriakkan yel-yel “Hidup Jokowi!” sebagai bentuk penghormatan sekaligus penegasan atas hubungan erat keduanya. 

    Yang masih segar dalam ingatan publik adalah ketika Presiden Prabowo mempercayakan Jokowi sebagai utusan khusus Indonesia dalam acara pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan.

    Terlepas dari hal tersebut, usulan pemberhentian Wapres Gibran dari para purnawirawan yang merupakan senior-senior Prabowo di tubuh TNI tidak bisa diabaikan. 

    Apalagi, suara mereka disampaikan atas dasar idealisme konstitusional dan moral. Prabowo sendiri merupakan bagian dari kalangan purnawirawan TNI yang dikenal sangat menghormati para seniornya.

    Dalam konteks ini, upaya memberhentikan Gibran bisa berpotensi menciptakan turbulensi politik dalam hubungan antara Presiden Prabowo Subianto, Wapres Gibran, dan Joko Widodo. Hal ini bahkan juga berpotensi mencederai persepsi publik yang menginginkan kesinambungan, stabilitas, serta rekonsiliasi nasional.

    Namun, mempertahankan Gibran sebagai wapres juga bukan tanpa risiko. Kritik terhadap dugaan praktik politik dinasti masih cukup kuat di kalangan masyarakat sipil. Selain itu, dugaan keterlibatan Jokowi yang dianggap terlalu dominan dalam pemerintahan Prabowo berpotensi memunculkan persepsi bahwa Prabowo tidak memiliki kendali penuh atas kekuasaannya.

    Presiden Prabowo tampaknya perlu mengambil langkah politik strategis layaknya “kuda catur” untuk memenangkan kepercayaan penuh dari publik. 

    Dalam konteks ini, pemisahan secara simbolik dari bayang-bayang Jokowi, melalui pemberhentian Wapres Gibran, boleh jadi dapat dimaknai sebagai langkah afirmatif menuju kemandirian kepemimpinan Prabowo.

    Namun demikian, langkah ekstrem seperti pelengseran Wapres Gibran berisiko membuka preseden yang berbahaya. Jika keputusan Mahkamah Konstitusi yang bersifat final dan mengikat dijadikan dasar untuk mendelegitimasi hasil Pemilu 2024, maka kepercayaan publik terhadap sistem hukum dan demokrasi bisa terguncang. 

    Terlebih lagi, keputusan tersebut telah diperkuat oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan tidak dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi dalam sengketa hasil pemilu. 

    Kendati demikian, jika terdapat alasan yang kuat dan sesuai dengan ketentuan konstitusi, pemberhentian wakil presiden atau Wapres tetap dimungkinkan secara legal. Dugaan keterlibatan Wakil Presiden Gibran dalam akun Fufufafa mungkin saja dapat menjadi pintu masuk menuju proses pergantian wakil presiden. 

    Namun, hal tersebut harus terlebih dahulu dibuktikan melalui keputusan hukum yang sah dan proses peradilan yang adil. Tanpa putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap, langkah tersebut dapat dianggap sebagai tindakan ilegal dan bertentangan dengan hukum.

    Terkait hal tersebut, pernyataan Presiden Prabowo yang disampaikan melalui Penasihat Khususnya, Jenderal (Purn) Wiranto, menunjukkan sikap kehati-hatian yang tinggi. Ia menegaskan bahwa aspirasi Forum Purnawirawan Prajurit TNI sangat dihargai, namun Presiden belum mengambil keputusan karena masih diperlukan kajian mendalam terhadap seluruh isi tuntutan. 

    Sikap Presiden Prabowo ini mencerminkan prinsip kehati-hatian dalam menghadapi tekanan politik yang besar. Terlihat jelas bahwa mantan Komandan Pasukan Khusus (Kopassus), Jenderal TNI (Purn) Prabowo, tidak ingin tergesa-gesa mengambil langkah yang berisiko mengganggu stabilitas pemerintahan.

    Tuntutan pemberhentian Wapres Gibran memang menjadi titik paling sensitif dari keseluruhan delapan tuntutan Forum Purnawirawan. 

    Jika diakomodasi, maka stabilitas politik dan hubungan antara Prabowo dan Jokowi bisa terguncang. Jika diabaikan, maka akan muncul kesan bahwa aspirasi moral dan etika konstitusional dari para senior militer dikesampingkan. Oleh karena itu, komunikasi politik yang jujur, terbuka, dan berlandaskan hukum sangat diperlukan dalam menghadapi dilema ini.

    Kesimpulannya, wacana pemberhentian Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka bukan sekadar urusan personal atau dinamika antara tiga tokoh besar Indonesia—Prabowo, Gibran, dan Jokowi. 

    Isu ini menyentuh langsung pada integritas hukum, stabilitas politik nasional, dan masa depan demokrasi kita. Presiden Prabowo harus mampu menimbang antara loyalitas politik, tekanan moral, serta kepentingan nasional yang lebih luas, untuk menghasilkan keputusan yang benar-benar adil, konstitusional, dan berpihak pada kepentingan rakyat.

    *Penulis adalah Ketua Himpunan Masyarakat Nusantara (Hasrat) 

  • IPO: 71 persen masyarakat dukung kebijakan efisiensi anggaran Prabowo

    IPO: 71 persen masyarakat dukung kebijakan efisiensi anggaran Prabowo

    Jakarta (ANTARA) – Hasil survei terbaru Indonesia Political Opinion (IPO) mencatat 71 persen masyarakat mendukung dan menilai baik kebijakan efisiensi anggaran yang diimplementasikan di masa pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto.

    Dalam survei bertajuk “Analisa Sosial: Persepsi Publik atas Optimisme dan Kinerja Pemerintah” itu menjelaskan berbagai kebijakan populis telah dihadirkan oleh Presiden Prabowo selama memimpin Indonesia sekurangnya enam bulan, salah satunya adalah efisiensi anggaran.

    “Kebijakan lain yang juga dominan diketahui publik adalah efisiensi anggaran, kebijakan ini pun tidak jauh berbeda dengan MBG (Makan Bergizi Gratis), di mana pro dan kontra turut serta mengiringi,” tulis IPO sebagaimana keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu.

    Kebijakan efisiensi anggaran itu diputuskan Prabowo lewat Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 yang pada pokoknya memerintahkan kementerian/lembaga melakukan efisiensi anggaran dengan target sebesar Rp306,6 triliun.

    Sebanyak 71 persen responden menilai kebijakan efisiensi anggaran merupakan hal yang baik. Sementara 62 persen responden merasa puas terhadap kebijakan anggaran Pemerintah tersebut.

    Survei tersebut juga mencatat 68 persen responden menyatakan implementasi program makan bergizi gratis (MBG) yang diinisiasi pemerintahan Presiden Prabowo berjalan baik.

    Dalam survei itu, sebagian besar warga yaitu sebanyak 60 persen mengaku puas dengan program MBG. Sementara 19 persen menyatakan tidak puas dan sisanya tak menjawab.

    Survei IPO ini dilaksanakan pada 22-28 Mei 2025 dengan melibatkan 1.200 responden melalui wawancara langsung.

    Margin of error survei 2,90 persen dengan tingkat akurasi data mencapai 95 persen. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah multistage random sampling (MRS) untuk menjamin representativitas data.

    Adapun secara keseluruhan, sebanyak 81 persen masyarakat menyatakan puas dengan kinerja Presiden RI Prabowo Subianto yang berjalan sejak Oktober 2024.

    “Angka kepuasan yang tinggi ini menunjukkan bahwa masyarakat masih memiliki harapan terhadap kepemimpinan Presiden Prabowo,” kata Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah

    Pewarta: Fathur Rochman
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kemenkum Sulteng Upaya Catatkan Kopi Tanambi dari Touna Dalam IG

    Kemenkum Sulteng Upaya Catatkan Kopi Tanambi dari Touna Dalam IG

    PALU – Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum (Kemenkum) Sulawesi Tengah (Sulteng) mengupayakan untuk mencatatkan kopi Tanambi dari Kabupaten Tojo Una-Una dalam hak kekayaan intelektual indikasi geografis (IG).

    “Makin meningkatkan produk IG di Sulteng maka Kanwil Kemenkum Sulteng terus berupaya melakukan pendampingan pengajuan produk IG, salah satunya adalah kopi Tanambi dari Kabupaten Tojo Una-Una,” kata Kepala Kanwil Kemenkum Sulteng Rakhmat Renaldy dalam keterangannya di Palu, Sabtu.

    Renaldy menegaskan bahwa IG menjadi salah satu aspek penting dalam dunia kekayaan intelektual (KI) yang melibatkan kekayaan alam dan budaya Indonesia, termasuk di Sulawesi Tengah.

    Menurut Renaldy, sebagai wilayah dengan keberagaman budaya dan sumber daya alam yang kaya, Sulteng memiliki banyak produk yang memiliki karakteristik khusus yang hanya dapat ditemukan di wilayah geografis tertentu.

    Untuk itu, lanjut dia, pendaftaran IG memiliki peran penting dalam melindungi produk khas Indonesia dari pemalsuan dan penyalahgunaan, serta meningkatkan nilai jual produk.

    Dengan mendaftarkan hak kekayaan intelektual IG kopi Tanambi dari Tojo Una-Una, kata dia, pemerintah daerah dapat melindungi dan meningkatkan nilai ekonomi kopi tersebut.

    Kakanwil Kemenkum Sulteng mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan kunjungan langsung ke Dinas Pertanian Kabupaten Tojo Una-Una guna melakukan koordinasi dan komunikasi aktif terkait dengan permohonan IG kopi Tanambi.

    “Saat ini permohonan indikasi geografis kopi Tanambi masih dalam proses usulan permohonan,” ujarnya.

    Ia memandang perlu adanya koordinasi lanjutan dalam mendorong permohonan indikasi geografis serta persamaan persepsi pengambil kebijakan terkait dengan pentingnya perlindungan hukum indikasi geografis.

    “Hal ini menjadi sangat penting karena pendaftaran indikasi geografis memberikan banyak manfaat, baik bagi produsen maupun konsumen, yaitu melindungi produk khas, meningkatkan nilai ekonomi, meningkatkan daya saing, dan mengangkat identitas daerah,” katanya.

  • Zulhas Dinilai Jadi Menko dengan Kinerja Terbaik

    Zulhas Dinilai Jadi Menko dengan Kinerja Terbaik

    Jakarta

    Lembaga survei Indonesia Political Opinion (IPO) merilis hasil survei bertajuk ‘Analisa Sosial: Persepsi Publik atas Optimisme dan Kinerja Pemerintah’. Survei ini mengukur kinerja yang paling baik di antara Menteri Koordinator (Menko) Kabinet Merah Putih.

    Survei digelar pada Mei 2025 dengan melibatkan 1.200 responden. Metode yang digunakan dalam survei ini memiliki pengukuran kesalahan (margin of error) sebesar 2,90% dengan tingkat akurasi data mencapai 95%. Pengambilan sampel dengan teknik multistage random sampling (MRS) atau pengambilan sampel bertingkat, yang memastikan representativitas data.

    Hasil survei menunjukkan Menko Pangan Zulkifli Hasan berada di posisi pertama dengan meraih 11,3%. Lalu di urutan kedua Menko Bidang Ekonomi Airlangga Hartarto meraih 9,9%. Kemudian, Menko Infrastruktur Agus Harimurti Yudhoyono 7,0%. Menko Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra 4,5%.

    Selanjutnya, Menko Bidang PMK Pratikno 1,9%, Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar 1,7%, Menko Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan 1,2%. Sementara itu, 62,5% responden menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.

    Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah, mengatakan hasil survei menunjukkan Menko Zulhas menjadi menteri dengan kinerja terbaik. Hal itu, kata dia, mencerminkan kepercayaan publik yang tinggi terhadap upaya pemerintah dalam mengatasi isu-isu pangan yang krusial.

    “Kinerja Zulkifli Hasan dalam menangani masalah ketahanan pangan dan distribusi bahan makanan selama periode yang penuh tantangan ini sangat diapresiasi oleh masyarakat,” ujarnya dalam keterangan yang diterima, Sabtu (31/5/2025).

    “Ini adalah sinyal bagi pemerintah untuk lebih proaktif dalam menyampaikan informasi mengenai kebijakan dan program yang dijalankan. Masyarakat perlu diberi pemahaman yang lebih baik tentang apa yang dilakukan oleh para menteri, agar mereka dapat memberikan penilaian yang lebih akurat,” tambahnya.

    Dia pun mengingatkan Menko Zulhas mengenai tantangan saat ini. Menurutnya, tantangan yang dihadapi oleh pemerintah dalam sektor pangan masih sangat besar.

    Dedi mengatakan hasil survei tersebut dapat menjadi bahan refleksi bagi seluruh menteri. Terutama, kata dia, untuk terus meningkatkan kinerja dan berkomitmen dalam melayani rakyat.

    “Kinerja yang baik harus diiringi dengan upaya yang berkelanjutan untuk mendengarkan suara masyarakat. Hanya dengan cara ini, pemerintah dapat membangun kepercayaan yang lebih kuat dan menciptakan dampak positif bagi kehidupan rakyat,” pungkas Dedi.

    (amw/dhn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Tingkat Kepuasan 77,8 Persen, 100 Hari Kerja Bupati Jombang Warsubi Dapat Apresiasi Publik

    Tingkat Kepuasan 77,8 Persen, 100 Hari Kerja Bupati Jombang Warsubi Dapat Apresiasi Publik

    Jombang (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Jombang menyampaikan apresiasi tinggi atas hasil survei terbaru yang dirilis oleh The Republic Institute dalam acara Press Release Hasil Survei Jawa Timur 100 Hari Kinerja Kepemimpinan Khofifah-Emil.

    Survei ini menjadi cerminan evaluasi terhadap kinerja pemerintahan daerah, termasuk 100 hari kepemimpinan Bupati Jombang Warsubi dan Wakil Bupati M. Salmanudin. Hasilnya, kinerja pasangan pemimpin Jombang tersebut mendapatkan tingkat kepuasan publik sebesar 77,8 persen.

    Capaian ini menempatkan Kabupaten Jombang pada peringkat ke-9 terbaik se-Jawa Timur, menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan daerah yang relatif tinggi dalam waktu kerja yang masih tergolong awal.

    Tak hanya itu, untuk sektor Pengembangan Ekonomi Kreatif dan UMKM, Jombang menunjukkan prestasi yang lebih menggembirakan. Kabupaten ini berhasil menduduki peringkat ke-3 terbaik se-Jawa Timur dengan tingkat kepuasan masyarakat mencapai 82,4 persen.

    Hasil survei ini disampaikan dalam acara Diskusi dan Refleksi 100 Hari Kinerja Kepemimpinan di Jawa Timur yang digelar pada Senin, 26 Mei 2025. Survei dilaksanakan pada 15–22 Mei 2025 dengan melibatkan 800 responden di masing-masing kabupaten/kota.

    Hasilnya menggambarkan persepsi publik atas kinerja kepala daerah dalam memberikan pelayanan, menjalankan program, dan mendorong kemajuan daerah.

    Menanggapi hasil tersebut, Bupati Jombang Warsubi, menyampaikan rasa syukurnya atas kepercayaan masyarakat. “Alhamdulillah, kami sangat bersyukur dan berterima kasih atas kepercayaan serta apresiasi yang diberikan oleh masyarakat Jombang,” tutur Bupati Warsubi.

    Bupati Warsubi juga menyoroti pencapaian signifikan di sektor ekonomi kreatif dan UMKM. “Tentu kami sangat bersyukur dan bangga atas dukungan seluruh pihak dan masyarakat Kabupaten Jombang dengan pencapaian di bidang ekonomi kreatif dan UMKM. Ini menunjukkan bahwa program-program yang kami jalankan dalam memberdayakan pelaku UMKM dan mendorong inovasi ekonomi kreatif mulai membuahkan hasil,” tambahnya.

    “Kami berkomitmen untuk terus mendukung dan memperkuat sektor ini, karena kami yakin UMKM adalah tulang punggung perekonomian daerah yang mampu menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.

    “Pemerintah Kabupaten Jombang berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan publik dan melanjutkan berbagai program pembangunan demi terwujudnya Jombang Maju dan Sejahtera Untuk Semua,” pungkasnya. [suf]

  • AMSI Sambut Peluncuran Google News Showcase, Dorong Perluasan Kolaborasi

    AMSI Sambut Peluncuran Google News Showcase, Dorong Perluasan Kolaborasi

    Jakarta (beritajatim.com) – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) menyambut positif peluncuran fitur Google News Showcase atau Berita Pilihan di Indonesia, Rabu (28/5/2025). Kehadiran program ini dinilai sebagai langkah strategis mendukung keberlanjutan media digital di tanah air melalui kemitraan yang sehat dan adil antara platform teknologi dan perusahaan media berita.

    “Peluncuran Google News Showcase sudah melalui proses panjang untuk menyamakan persepsi para stakeholders mengenai cara terbaik membangun dan memperkuat ekosistem informasi di Indonesia. Kami berharap Google memperkuat dan meningkatkan kerja sama ini, dengan melibatkan lebih banyak lagi perusahaan media berita, baik nasional maupun daerah,” ujar Ketua Umum AMSI, Wahyu Dhyatmika, Jumat (30/5/2025).

    Google menggandeng 34 penerbit berita nasional dan lokal dalam peluncuran awal Berita Pilihan. Program ini menyajikan konten berita yang terkurasi dan berlisensi, yang langsung mengarah ke situs resmi media mitra. Google juga memberikan kompensasi finansial kepada media yang tergabung guna mendukung produksi berita yang berkualitas.

    Wahyu menilai bahwa Google News Showcase menjadi bagian penting dari transformasi digital media dan implementasi Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2024 tentang Tanggung Jawab Perusahaan Platform Digital untuk Mendukung Jurnalisme Berkualitas (Perpres Publisher Rights).

    “Kolaborasi yang menjangkau media lokal sangat penting untuk memperkuat jurnalisme akar rumput, yang menjadi garda terdepan dalam menyuarakan kepentingan publik di wilayah masing-masing,” kata Wahyu. Ia menegaskan bahwa AMSI, sesuai dengan AD/ART, siap menjadi perwakilan anggotanya dalam kesepakatan kolektif dengan perusahaan platform digital.

    Selain Google, AMSI juga mendesak platform digital lain seperti Meta, TikTok, X, dan penyedia layanan kecerdasan buatan (AI) untuk mengikuti langkah serupa. Menurut Wahyu, kontribusi platform tidak semata-mata berbentuk kompensasi finansial, tetapi juga bisa berupa pelatihan, dukungan teknologi, dan infrastruktur yang dibutuhkan media.

    “Kolaborasi harus dibangun di atas prinsip transparansi, keadilan, dan saling menghargai peran masing-masing pihak. Ini bukan hanya soal dukungan ekonomi, tetapi juga pengakuan atas peran vital jurnalisme dalam menjaga demokrasi,” tegas Wahyu.

    AMSI berkomitmen untuk terus mendorong agar semua bentuk kolaborasi dijalankan secara terbuka dan inklusif, dengan tetap menjunjung tinggi independensi redaksional. Ia berharap inisiatif ini menjadi momentum baru dalam memperkuat jurnalisme berkualitas dan memperluas akses masyarakat terhadap informasi yang akurat dan berdampak. [beq]

  • Penyaluran Kredit Perbankan Potensi Naik 11% pada Akhir 2025 – Page 3

    Penyaluran Kredit Perbankan Potensi Naik 11% pada Akhir 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede mengatakan, pemangkasan tingkat bunga penjaminan (TBP) menjadi 4,00 persen bukan jadi faktor utama pendorong kenaikan penyaluran kredit perbankan. Namun, lebih pada keseluruhan kondisi moneter dan sentimen kepercayaan nasabah. 

    Kendati begitu, angka penyaluran kredit perbankan kini tengah mengalami peningkatan. Per April 2025, kredit perbankan tumbuh 8,88 persen secara tahunan (YoY), dengan kontribusi terbesar dari kredit investasi yang tumbuh 15,2 persen. 

    “Jika tren penurunan suku bunga berlanjut, dan transmisi ke bunga kredit berlangsung efektif, maka kredit perbankan berpotensi tumbuh hingga 10-11 persen YoY di akhir 2025. Terutama didorong oleh sektor konsumsi dan perumahan,” kata Josua kepada Liputan6.com, Jumat (30/5/2025).

    Namun demikian, ia mengebut keberhasilan ini tetap bergantung pada beberapa faktor. Pertama, stabilitas nilai tukar dan inflasi yang terkendali. Sehingga menjaga ekspektasi forward rate tetap rendah. 

    Selanjutnya, soal ketersediaan permintaan kredit baru, khususnya dari rumah tangga kelas menengah dan sektor properti. 

    “Ketiga, persepsi risiko perbankan terhadap kualitas aset, di mana NPL (kredit macet) harus tetap terjaga di level sehat agar bank berani ekspansi,” ujar Josua. 

  • Lembaga Survei Berupaya Giring Opini Bahwa Ijazah Jokowi Asli? Refly Harun: Sumber Dananya Itu…

    Lembaga Survei Berupaya Giring Opini Bahwa Ijazah Jokowi Asli? Refly Harun: Sumber Dananya Itu…

    GELORA.CO –  Pengamat hukum tata negara Refly Harun mengendus adanya upaya menggiring opini publik dalam kasus dugaan pemalsuan ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.

    Ia menyebut, manuver ini bukan semata soal kebenaran akademik, melainkan pertarungan narasi antara “yang ingin menutup buku” dan “yang ingin membuka fakta”.

    “Ini sudah bukan sekadar perkara dokumen, tapi pertarungan opini. Baik dari pihak yang ingin menutup kasus ini dengan dalih ‘case closed’, maupun pihak yang ingin menguji validitasnya lewat proses hukum,” tegas Refly, dalam program Kompas Petang di YouTube KompasTV Jateng, Rabu (28/5/2025).

    Refly merespons temuan dari Indikator Politik Indonesia yang merilis hasil survei bahwa 66,9% responden tidak percaya Jokowi memalsukan ijazahnya, sementara 19,1% menyatakan percaya.

    Namun bagi Refly, angka bukan segalanya. “Survei bisa dijadikan alat pembenaran, bukan cermin objektifitas. Kalau dipakai untuk mengakhiri polemik hukum, ini jadi manipulasi persepsi,” katanya.

    Survei tersebut dilakukan terhadap 1.286 responden lewat sambungan telepon, dengan margin of error 2,8% dan tingkat kepercayaan 93%.

    Tapi, pertanyaannya: seberapa banyak responden memahami konteks detail soal forensik dokumen, teknologi cetak, atau sejarah tipografi tahun 1980-an?

    Pengadilan Bukan Forum Opini

    Refly menekankan bahwa hanya satu forum yang layak menentukan keaslian ijazah Jokowi: pengadilan.

    “Jika keadilan tunduk pada survei, maka kita bukan negara hukum, tapi negara persepsi,” katanya tajam.

    Ia juga mengkritik cara sebagian pihak menggunakan survei untuk menggiring narasi publik bahwa isu ini selesai.

    Padahal, menurutnya, selama ada argumen valid—baik soal font digital, pola cetak, atau mesin ketik—maka fakta hukum harus diuji, bukan dibungkam.

    “Bayangkan, ada dugaan penggunaan font Times New Roman yang bahkan belum dirilis publik pada 1985. Ini bukan klaim sembarangan. Kalau datanya kuat, mengapa tidak diuji di pengadilan?” tanya Refly.

    Menurut Refly, masyarakat sedang diseret dalam arena pertarungan persepsi yang dikemas rapi lewat angka-angka.

    “Ini bukan hal baru dalam politik Indonesia. Tapi berbahaya jika lembaga hukum ikut terpengaruh,” katanya.

    Ia pun menutup dengan satu peringatan keras: “Kita sedang menguji bukan hanya keaslian ijazah, tapi juga integritas negara hukum. Jangan biarkan angka-angka dari survei menghapus ruang pencarian kebenaran.”

    Sumber Dana

    Terkait hasil survei Indikator Politik Indonesia soal ijazah Jokowi ini, Refly Harun mengaku tetap menghormatinya.

    Namun, ia tetap melontarkan kritikan, dengan melihat beberapa aspek, misalnya sumber dana dan motif di balik survei tersebut.

    Menurut Refly, jika sumber dana survei tersebut berkaitan atau berasal dari yang bersangkutan, dalam hal ini Jokowi, maka ia tidak percaya hasilnya.

    “Ya, pertama ya kita hormati saja, tetapi memang kalau saya disuruh mengkritik ya, pertama saya ingin tahu sumber dananya dulu,” papar Refly.

    “Kalau sumber dananya itu terkait dengan yang bersangkutan atau ada hubungan-hubungan kaitan yang bersangkutan, saya terus terang nggak percaya,” katanya.

    Lalu, Refly mempertanyakan motif dari survei tersebut, sebab belakangan banyak pihak yang dibayar untuk mengampanyekan bahwa ijazah Jokowi asli.

    “Yang kedua, apakah motivasinya, misalnya campaign?” tanya Refly.

    “Kan kita tahu bahwa banyak orang sekali yang, maaf kata ya, dibayar untuk mengkampanyekan bahwa ijazah Jokowi asli,” jelasnya

    “Itu beda sama masyarakat yang biasanya yang ngomong apa adanya,” lanjutnya.

  • Risalah The Fed Wanti-Wanti Inflasi dan Pengangguran di Tengah Ketidakpastian Ekonomi

    Risalah The Fed Wanti-Wanti Inflasi dan Pengangguran di Tengah Ketidakpastian Ekonomi

    Bisnis.com, JAKARTA – Para pejabat bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve (The Fed) mengisyaratkan potensi pertarungan kebijakan yang rumit dalam beberapa bulan mendatang.

    Dalam risalah pertemuan kebijakan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 6-7 Mei lalu, The Fed menyatakan akan menghadapi tekanan inflasi yang belum mereda bersamaan dengan meningkatnya angka pengangguran. Risiko ini muncul di tengah kekhawatiran atas volatilitas pasar keuangan dan peringatan staf internal Fed mengenai potensi resesi yang semakin besar.

    Pandangan muram tersebut kemungkinan telah sedikit bergeser setelah Presiden Donald Trump, sepekan pasca-rapat, menunda penerapan tarif impor yang paling ekstrem, termasuk bea masuk 145% atas produk asal China. Keputusan tersebut sempat menekan pasar obligasi, menjatuhkan harga saham, dan memperkuat prediksi perlambatan tajam ekonomi AS.

    Namun, risalah rapat yang dirilis Rabu (28/5/2025) tetap menunjukkan bahwa para pejabat The Fed terlibat dalam diskusi penting mengenai dampak kebijakan perdagangan yang terus berubah dari Gedung Putih. Meskipun tarif tinggi telah ditangguhkan, ketidakpastian tetap menyelimuti prospek ekonomi ke depan.

    Pejabat Fed menyoroti gejolak pasar obligasi sebagai risiko potensial terhadap stabilitas keuangan, serta menekankan bahwa perubahan persepsi terhadap dolar AS sebagai aset aman dan kenaikan imbal hasil Treasury bisa berdampak jangka panjang terhadap ekonomi.

    Kemungkinan inflasi dan pengangguran naik secara bersamaan disebut sebagai tantangan utama, yang dapat memaksa bank sentral memilih antara memperketat kebijakan moneter untuk menekan inflasi atau memangkas suku bunga demi mendukung pertumbuhan dan pekerjaan.

    “Hampir semua peserta mengomentari risiko bahwa inflasi dapat menjadi lebih persisten daripada yang diperkirakan, karena ekonomi beradaptasi dengan pajak impor yang lebih tinggi yang diusulkan oleh pemerintahan Trump,” demikian tulis risalah rapat FOMC seperti dikutip Reuters, Kamis (29/5/2025).

    Mereka menegaskan bahwa ketidakpastian ekonomi telah meningkat, dan pendekatan kebijakan yang lebih hati-hati dibutuhkan hingga dampak berbagai perubahan kebijakan pemerintah menjadi lebih jelas.

    Risiko di Dua Sisi

    Staf The Fed dalam pemaparan mereka menyampaikan bahwa kombinasi tarif dan pelemahan pasar tenaga kerja dapat mendorong inflasi jauh di atas target 2%, sementara tingkat pengangguran diperkirakan melampaui ambang batas pekerjaan penuh dan bertahan di level tersebut selama dua tahun ke depan.

    Per April, tingkat pengangguran AS berada di 4,2%. Sementara itu, Fed menilai angka 4,6% sebagai tingkat pengangguran jangka panjang yang masih berkelanjutan dengan inflasi stabil di 2%.

    Penundaan tarif yang paling agresif telah membuat sejumlah analis menurunkan estimasi risiko resesi mereka, meskipun pada awal Mei staf Fed masih menilai kemungkinan resesi hampir setara dengan proyeksi dasar pertumbuhan yang melambat namun tetap berlanjut.

    Secara teori, tarif tinggi itu hanya ditangguhkan hingga Juli sambil menunggu negosiasi soal tingkat tarif akhir. Baik pejabat Fed maupun pelaku bisnis masih dibayangi ketidakjelasan mengenai arah kebijakan ekonomi.

    Ketidakpastian itulah yang mendominasi rapat awal Mei, ketika Fed memutuskan mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25% hingga 4,5%. Dalam konferensi pers usai rapat, Ketua Fed Jerome Powell menyatakan bahwa bank sentral akan menahan diri dari perubahan kebijakan hingga ada kejelasan lebih lanjut dari pemerintahan Trump mengenai rencana tarif dan dampaknya terhadap perekonomian.

    Pernyataan terseut kemudian dikukuhkan lagi oleh Powell dan sejumlah pejabat Fed dalam beberapa pekan terakhir.

    The Fed dijadwalkan menggelar rapat berikutnya pada 17-18 Juni, di mana proyeksi terbaru dari para pembuat kebijakan terkait inflasi, ketenagakerjaan, dan pertumbuhan ekonomi akan dirilis, beserta pandangan mereka mengenai suku bunga yang sesuai ke depan.

    Dalam pertemuan Maret, proyeksi median menunjukkan dua kali pemangkasan suku bunga masing-masing sebesar 25 basis poin poin hingga akhir 2025.