Organisasi: PERSEPSI

  • Indeks Keyakinan Konsumen RI di Level Optimis, Tanda Ekonomi Menggeliat?

    Indeks Keyakinan Konsumen RI di Level Optimis, Tanda Ekonomi Menggeliat?

    Jakarta

    Bank Indonesia merilis hasil Survei Konsumen pada Oktober 2024. Survei ini mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap terjaga. Hal ini terlihat dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Oktober 2024 yang berada pada area optimis (>100), yaitu sebesar 121,1. Tetap terjaganya keyakinan konsumen pada Oktober 2024 bersumber dari keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini, dan optimisme terhadap kondisi ekonomi ke depan.

    Dikutip dari laporan BI pada Senin (11/11/2024), Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Oktober 2024 tercatat masing-masing sebesar 109,9 dan 132,4. Pada Oktober 2024 keyakinan konsumen tercatat tetap optimis pada seluruh kategori pengeluaran.

    Peningkatan IKK tercatat pada responden dengan pengeluaran Rp 1 juta – Rp 2 juta. Berdasarkan usia, IKK meningkat pada kelompok usia 20 – 30 tahun.

    “Secara spasial, IKK meningkat di sebagian kota yang disurvei, tertinggi di Kota Bandar Lampung (8,9 poin) diikuti Banjarmasin (4,5 poin) dan Mataram (3,3 poin),” tulis BI dalam laporannya dikutip Senin (11/11/2024).

    Selain itu, pada Oktober 2024 persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini tetap kuat. Terlihat dari IKE Oktober 2024 sebesar 109,9. Terjaganya IKE ditopang oleh Indeks Penghasilan Saat Ini yang berada di angka 117,9, Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja yang berada di angka 104,7 dan Indeks Pembelian Barang Tahan Lama (durable goods) yang berada di angka 107.

    Secara spasial, sebagian kota mencatatkan peningkatan IKE dengan angka terbesar dari Kota Banjarmasin (6,8 poin), disusul Ambon (5,2 poin) dan Manado (3,7 poin). Sementara sebagian kota lainnya mencatat penurunan IKE, terutama di Kota Surabaya (12,9 poin), Pontianak (8,3 poin), dan Padang (7,3 poin).

    “Optimisme responden terhadap penghasilan saat ini terindikasi tetap kuat pada seluruh kelompok pengeluaran dan usia,” jelasnya. Indeks tertinggi tercatat pada responden dengan pengeluaran >Rp 5 juta dan kelompok usia 20-30 tahun.

    Selanjutnya, persepsi responden terhadap ketersediaan lapangan pekerjaan saat ini juga terindikasi tetap kuat pada seluruh tingkat pendidikan. Berdasarkan kelompok usia, indeks meningkat pada kelompok usia 20 – 30 tahun dan >60 tahun Keyakinan konsumen dalam melakukan pembelian durable goods juga terpantau tetap kuat. Dari sisi pengeluaran, indeks meningkat pada kelompok pengeluaran Rp1 – 2 juta. Berdasarkan kelompok usia, indeks tertinggi tercatat pada kelompok usia 20 – 30 tahun Selain itu, Ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi enam bulan ke depan diprakirakan tetap kuat.

    Hal ini tercermin dari IEK Oktober 2024 yang berada dalam zona optimis dengan nilai sebesar 132,4. Tetap kuatnya IEK ditopang oleh optimisme seluruh komponennya, yaitu ekspektasi terhadap penghasilan, ketersediaan lapangan kerja, dan kegiatan usaha, masing-masing sebesar 138,4, 129,5, dan 129,2. Secara spasial, beberapa kota mencatat peningkatan IEK, terbesar di Kota Bandar Lampung (14,5 poin), diikuti Banten (5,5 poin) dan Mataram (3,0 poin). Pada Oktober 2024 peningkatan ekspektasi konsumen terhadap penghasilan ke depan terjadi pada responden dengan pengeluaran Rp1 – 3 juta dan >Rp5 juta.

    Dari sisi usia, peningkatan indeks tercatat pada kelompok usia 20 – 50 tahun. Selanjutnya, prakiraan konsumen terhadap ketersediaan lapangan kerja pada enam bulan mendatang tercatat berada dalam zona optimis pada seluruh tingkat pendidikan. Berdasarkan kelompok usia, Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja tercatat meningkat pada kelompok usia 20 – 30 tahun dan 41 – 50 tahun. Di sisi lain, ekspektasi konsumen terhadap perkembangan kegiatan usaha ke depan tercatat meningkat pada tingkat pengeluaran Rp2,1 – 3 juta dan Rp4,1 – 5 juta. Dari sisi usia, indeks tertinggi tercatat pada kelompok usia 20 – 30 tahun.

    Pada Oktober 2024 rata-rata proporsi pendapatan konsumen untuk konsumsi (average propensity to consume ratio) tercatat sedikit meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu dari 74,1% menjadi 74,5%. Sementara itu, proporsi pembayaran cicilan/utang (debt to income ratio) terindikasi relatif stabil sebesar 10,5%. Proporsi pendapatan konsumen yang disimpan (saving to income ratio) tercatat sedikit menurun dibandingkan dengan proporsi pada bulan sebelumnya dari 15,3% menjadi 15,0%. Proporsi konsumsi terhadap pendapatan diindikasikan meningkat pada mayoritas tingkat pengeluaran, kecuali pada tingkat pengeluaran >Rp5 juta (Grafik 19). Di sisi lain, porsi tabungan terhadap pendapatan terindikasi turun terutama pada responden dengan tingkat pengeluaran Rp4,1 – 5 juta.

    Lihat juga video: Beli Rumah-Motor Bisa DP 0%

    (kil/kil)

  • Menjual Koneksi Pusat di Pilkada: Kunci Kemenangan atau Strategi Manipulatif?
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        11 November 2024

    Menjual Koneksi Pusat di Pilkada: Kunci Kemenangan atau Strategi Manipulatif? Nasional 11 November 2024

    Menjual Koneksi Pusat di Pilkada: Kunci Kemenangan atau Strategi Manipulatif?
    Dosen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Mahmud Yunus Batusangkar
    DALAM
    dunia politik lokal di Indonesia, kedekatan seorang calon kepala daerah dengan pemerintah pusat sering kali dipandang sebagai aset besar.
    Calon yang memiliki hubungan erat dengan pusat kekuasaan, atau yang mampu memproyeksikan kedekatan tersebut, sering dianggap memiliki akses lebih baik ke sumber daya dan dukungan infrastruktur yang hanya bisa diperoleh melalui jalur-jalur resmi pusat.
    Dalam lanskap politik yang terus berkembang, strategi ini memberikan keuntungan elektoral yang cukup signifikan.
    Pemilih, terutama di wilayah yang ekonominya masih bergantung pada subsidi dan bantuan pemerintah pusat, merasa bahwa memilih calon yang dekat dengan pusat bisa mendatangkan kemakmuran lebih cepat.
    Namun, apakah benar demikian?
    Fenomena ini bukan sekadar taktik kampanye; ia menggambarkan pola hubungan antara pusat dan daerah yang sudah berlangsung lama.
    Di banyak daerah, calon kepala daerah lebih sering berbicara tentang relasi mereka dengan pemerintah pusat daripada memaparkan program kerja konkret yang dirancang untuk memecahkan masalah lokal.
    Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan tentang kualitas demokrasi kita: Apakah benar calon kepala daerah harus mengedepankan relasi pusat daripada solusi nyata bagi daerahnya?
    Di banyak daerah, sumber daya keuangan pemerintah daerah masih sangat terbatas, yang membuat mereka bergantung pada Dana Alokasi Khusus (DAK) atau Dana Alokasi Umum (DAU) dari pemerintah pusat.
    Bagi calon kepala daerah, menonjolkan kedekatan dengan pemerintah pusat bukan hanya strategi kampanye, melainkan upaya praktis untuk memastikan bahwa sumber daya tersebut dapat dengan mudah mengalir ke wilayah mereka.
    Ini terutama penting bagi wilayah-wilayah yang masih berkembang atau terpencil, di mana bantuan pemerintah pusat bisa menjadi satu-satunya jalan untuk memperbaiki infrastruktur atau layanan publik.
    Namun, ketergantungan finansial ini memiliki risiko tersendiri. Ketika calon kepala daerah terlalu bergantung pada pusat, mereka akan terdorong untuk memenuhi agenda pusat, bukan kebutuhan spesifik masyarakat lokal.
    Ini mengakibatkan daerah kurang mampu mengembangkan potensi lokalnya secara mandiri.
    Selain itu, ketergantungan pada bantuan pusat bisa menjadi bumerang ketika terjadi pergantian kekuasaan di pusat.
    Pergantian ini bisa memengaruhi aliran bantuan atau membuat kepala daerah harus beradaptasi dengan kebijakan baru yang belum tentu sejalan dengan kepentingan masyarakat lokal.
    Secara kritis, pola ketergantungan ini membuat posisi kepala daerah rentan terhadap perubahan politik di tingkat nasional.
    Ini menjadi perhatian bagi calon kepala daerah, yang mungkin merasa perlu mengamankan dukungan pusat agar bisa tetap berfungsi efektif.
    Namun, dalam jangka panjang, ini bisa melemahkan
    otonomi daerah
    dan mempersempit ruang gerak kepala daerah untuk fokus pada program-program inovatif yang sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya.
    Salah satu alasan calon kepala daerah menonjolkan kedekatan dengan pemerintah pusat adalah persepsi publik yang memandang koneksi politik sebagai simbol stabilitas dan keamanan.
    Calon yang dekat dengan pemerintah pusat sering dianggap lebih berpeluang untuk memperoleh akses ke proyek-proyek besar atau infrastruktur skala nasional yang diyakini mampu mendorong pembangunan di daerah.
    Dalam konteks ini, dukungan pusat menjadi bagian penting dalam menciptakan citra ‘calon yang kuat’ dan kompeten.
    Namun, strategi ini bisa berbahaya karena mengalihkan fokus publik dari program-program yang dirancang untuk kepentingan lokal ke isu-isu makro yang tidak selalu relevan bagi masyarakat daerah.
    Banyak calon akhirnya lebih memilih untuk ‘menjual’ keterkaitan mereka dengan pusat daripada berusaha menjawab kebutuhan mendesak masyarakat, seperti pengelolaan sampah, akses air bersih, atau pengembangan sektor UMKM yang lebih cocok dengan keadaan daerah.
    Selain itu, persepsi publik ini bisa menjadi alat manipulasi. Calon yang memiliki kedekatan dengan pemerintah pusat menggunakan keunggulan ini untuk membangun citra bahwa mereka adalah “perpanjangan tangan” pemerintah pusat, sehingga lebih dipercaya oleh pemilih.
    Hal ini sering memengaruhi pemilih untuk mendukung calon tersebut, bahkan ketika program lokalnya kurang konkret atau relevan.
    Akibatnya, kampanye menjadi medan untuk menjual “koneksi pusat” daripada fokus pada solusi nyata yang berbasis kebutuhan lokal.
    Dalam demokrasi yang sehat, pemilihan kepala daerah seharusnya menjadi arena untuk membahas kebutuhan spesifik setiap daerah dan mengajukan solusi yang relevan.
    Namun, ketika strategi menjual dukungan pusat menjadi kunci kampanye, demokrasi lokal menghadapi tantangan serius.
    Calon kepala daerah yang lebih mengedepankan relasi politik sering kali abai pada program pembangunan jangka panjang yang seharusnya dirancang untuk keberlanjutan daerah.
    Fokus pada dukungan pusat juga berpotensi menciptakan ketimpangan antara daerah-daerah yang memiliki kedekatan dengan pusat dan yang tidak.
    Hal ini dapat memperlebar jurang pembangunan antardaerah dan menciptakan rasa ketidakadilan di kalangan masyarakat yang merasa daerahnya kurang diperhatikan.
    Pada akhirnya, strategi ini membawa risiko memicu ketergantungan daerah pada kekuatan pusat dan mengikis otonomi yang seharusnya dimiliki oleh setiap daerah.
    Demokrasi menjadi kurang inklusif karena kandidat yang tidak memiliki akses atau kedekatan dengan pusat cenderung kalah dalam persaingan, terlepas dari kompetensi dan program mereka yang mungkin lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat.
    Dalam politik lokal Indonesia, kedekatan dengan pemerintah pusat kerap menjadi strategi ampuh untuk meraih kemenangan.
    Namun, praktik ini juga memiliki sisi negatif yang tidak bisa diabaikan. Ketergantungan pada dukungan pusat berisiko melemahkan otonomi daerah, mengalihkan fokus dari kebutuhan lokal, dan merusak kualitas demokrasi.
    Untuk itu, masyarakat dan pemilih perlu lebih kritis dalam menilai calon kepala daerah, tidak hanya berdasarkan hubungan politik, tetapi juga pada program-program konkret yang ditawarkan untuk memajukan daerah secara berkelanjutan.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BI: Keyakinan Konsumen Oktober 2024 Tetap Terjaga – Page 3

    BI: Keyakinan Konsumen Oktober 2024 Tetap Terjaga – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Berdasarkan hasil survei Konsumen Bank Indonesia pada Oktober 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap terjaga. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Oktober 2024 yang berada pada area optimis (>100), yaitu sebesar 121,1.

    “Tetap terjaganya keyakinan konsumen pada Oktober 2024 bersumber dari keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan optimisme terhadap kondisi ekonomi ke depan,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Ramdan Denny Prakoso, dalam Hasil Survei konsumen Bank Indonesia, Senin (11/11/2024).

    Ramdan menyampaikan, bahwa Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Oktober 2024 tercatat masing-masing sebesar 109,9 dan 132,4 (poin).

    Selain itu, pada Oktober 2024 keyakinan konsumen tercatat tetap optimis pada seluruh kategori pengeluaran. Peningkatan IKK tercatat pada responden dengan pengeluaran Rp1 – 2 juta. Berdasarkan usia, IKK meningkat pada kelompok usia 20 – 30 tahun.

    Secara spasial, IKK meningkat di sebagian kota yang disurvei, tertinggi di Kota Bandar Lampung (8,9 poin) diikuti Banjarmasin (4,5 poin) dan Mataram (3,3 poin).

    Lebih lanjut, pada BI mencatat pada Oktober 2024 persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini tetap kuat, tecermin dari IKE Oktober 2024 sebesar 109,9. Terjaganya IKE Oktober 2024 ditopang oleh Indeks Penghasilan Saat Ini, Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja, dan Indeks Pembelian Barang Tahan Lama (Durable Goods) yang berada pada area optimis, masing-masing sebesar 117,9, 104,7, dan 107,0 (poin).

    Secara spasial, sebagian kota mencatatkan peningkatan IKE, terbesar di Kota Banjarmasin (6,8 poin), disusul Ambon (5,2 poin) dan Manado (3,7 poin). Sementara sebagian kota lainnya mencatat penurunan IKE terutama di Kota Surabaya (12,9 poin), Pontianak (8,3 poin), dan Padang (7,3 poin).

     

  • Kami Sampaikan Bahwa Anies Baswedan…

    Kami Sampaikan Bahwa Anies Baswedan…

    GELORA.CO – Juru bicara (Jubir) Anies Baswedan, Sahrin Hamid angkat bicara soal adanya permintaan iuran yang mengatasnamakan Partai Perubahan untuk melakukan kegiatan. 

    Dengan ramainya kabar tersebut, Sahrin mengaku resah yang mana dalam setiap flyer dan pamflet permintaan sumbangan itu terdapat foto Anies Baswedan. 

    Padahal, Partai yang baru saja dibentuk beberapa waktu lalu itu tidak ada keterlibatan Anies di dalamnya, sehingga hal ini menimbulkan persepsi liar di masyarakat. 

    “Berkaitan dengan hal tersebut maka dengan ini kami sampaikan bahwa anies baswedan tidak terlibat dengan partai perubahan atau partai perubahan indonesia ataupun partai baru apapun,” ucap Sahrin dalam video klarifikasinya dilihat Senin (11/11/2024). 

    Dia juga menegaskan, Anies tak sedikit pun turunt campur dalam pembentukann partai tersebut, termasuk soal ramainya permintaan sumbangan atau iuran yang acap kali dilakukan oleh Partai Perubahan. 

    “Baik dari proses pendirian hingga pelaksanaan kegiatan kegiatannya. termasuk tidak kegiatan dalam kegiatan iuran atau sumbangan dalam bentuk apapun juga,” tuturnya. 

    Kabar Anies Baswedan untuk membuat partai baru memang sudah lama terdengar.

    Bahkan hal ini pernah ditekankan Anies dalam sebuah video usai gagal maju dalam Pilkada dan kalah di Pilpres 2024.

    Dalam video yang beredar saat itu, Anies secara gamblang menyebut pembuatan partai baru atau organisasi masyarakat (Ormas) merupakan salah satu jalan yang akan ditempuhnya untuk mewadahi aspirasi masyarakat untuk perubahan.

    “Jadi kita lihat ke depannya apakah lalu akan buat Partai Politik baru gini bila untuk mengumpulkan semua semangat perubahan yang sekarang semakin hari semakin terasa besar,” jelas dia, dalam keterangan video, Jumat (30/8/2024).

    “Itu menjadi sebuah kekuatan diperlukan menjadi gerakan, maka membangun ormas atau membangun partai baru mungkin itu jalan yang akan kami tempuh,” sambungnya. 

    Anies Baswedan juga mengaku akan merealisasikan upaya membentuk partai baru ini dalam waktu dekat.

    “Kita lihat sama-sama ke depan semoga tidak terlalu lama lagi kita bisa mewujudkan langkah-langkah kongkret untuk bisa mewadahi gerakan yang sekarang ini semakin hari makin membesar,” imbuhnya.

  • Cedera Dulu, Kalah dan Menang Lagi, Sensasinya Luar Biasa

    Cedera Dulu, Kalah dan Menang Lagi, Sensasinya Luar Biasa

    Jakarta

    Musim 2024 bikin Marc Marquez tersenyum lagi. Dia memilih pergi daripada tak kompetitif bersama Honda. Dulu saat berseragam Honda, kemenangan bagi Marquez biasa-biasa saja karena saking seringnya menang. Pasang surut karier Marquez dalam ajang balapan kelas wahid itu bikin dirinya tersadar.

    Wajar Marquez berpikir menang itu terasa biasa saja, pasalnya Marquez tampil impresif saat usianya masih muda.

    Marquez pernah jadi pebalap termuda yang memenangkan gelar juara dunia kelas MotoGP berturut-turut pada usia 21 tahun 237 hari di musim 2014. Rider kelahiran Lleida ini terus menorehkan rekor-rekor bersama Repsol Honda. Dia enam kali juara bersama Repsol Honda pada musim 2013, 2014, 2016, 2017, 2018, dan 2019.

    Lebih rinci, Marquez sudah 62 kali pole position, 95 kali naik podium, dan 56 kali menang balapan yang dilakukannya selama di kelas MotoGP dengan Repsol Honda.

    Repsol Honda pernah menjadi tim yang paling ditakutkan di MotoGP pada rentang 2012-2019. Pabrikan Jepang itu menjadi jawara kategori tim dan konstruktor 6 kali dalam 7 tahun.

    Marquez menjadi andalan Repsol Honda dalam periode tersebut. The Baby Alien mampu meraih 6 gelar juara dan terakhir kali melakukannya pada 2019.

    Namun sejak musim balap 2019, Marquez mulai diganggu oleh cedera. Cedera tulang humerus lengan kanan dan masalah penglihatan diplopia jadi mimpi buruk buat Marc Marquez. Musim 2022 dia harus absen panjang dari MotoGP.

    Belum berhenti di situ, rusuk dan beberapa jari kakinya juga patah pada musim 2023.

    Marquez lalu mengubah persepsi tentang kemenangan MotoGP. Pandangan ini diakui Marquez sebelum cedera menghantuinya.

    Marquez menyudahi puasa jadi juara MotoGP setelah 1.043 hari. Terakhir dilakukannya adalah pada MotoGP San Marino di tahun 2021.

    “Sensasinya luar biasa, saya sudah menunggu lama untuk itu. Pada tahun 2014, saya memenangkan sepuluh balapan berturut-turut, tapi sekarang? Hanya satu dalam dua tahun. Jadi nilai-nilai berubah. Sebelum kecelakaan saya (berpikir) menang adalah sesuatu yang normal, bukanlah hal istimewa,” kata Marquez dikutip dari Marca.

    “Menjadi peringkat kedua berarti kalah.”

    “Ini telah mengubah persepsi saya tentang olahraga dan balap,” tambahnya lagi.

    Keputusannya untuk pindah ke tim satelit bukan mencari gelar lagi. Marquez ingin membuktikan apakah dirinya sudah tidak kompetitif lagi. Pria asal Lleida ini menyebut sudah memasuki babak baru.

    “Rencana saya sudah dibuat. Ketika saya tiba di Gresini, saya punya rencana. Prioritasnya adalah memahami apakah saya bisa kompetitif lagi. Rencananya adalah mendapat kesempatan berada di tim pabrikan, tim terbaik dan motor terbaik. Itu adalah Ducati Lenovo,” kata Marquez.

    “Tapi saya perlu menunjukkan kecepatan, karena Anda layak mendapatkan nilai balapan terakhir Anda, bukan apa yang telah Anda capai di masa lalu,” katanya.

    Tahun depan Marquez akan membela tim pabrikan Ducati. Dia menjadi rekan setim Francesco Bagnaia. Musim 2025 belum dimulai, Marquez sudah menabuh genderang perang.

    “Saya ingin menang dan jika ingin menang harus memiliki motor yang tepat, agar mendapat peluang. Lalu, tentu saja harus punya nyali untuk melakukannya. Saya akan bertarung dengan rekan setim yang merupakan juara dunia dan telah membalap bersama Ducati selama enam tahun. Dia tahu semua rahasia sepeda motor,” tutupnya.

    (riar/rgr)

  • Sejauh Mana Peran Pemuka Agama dalam Ekonomi Hijau?

    Sejauh Mana Peran Pemuka Agama dalam Ekonomi Hijau?

    Jakarta: Purpose dan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) memaparkan temuan kunci dari Survei Iklim Nasional yang berfokus pada responden dari kalangan tokoh Islam dan komunitas Muslim di Indonesia. Penelitian kuantitatif dan kualitatif ini menggarisbawahi peran penting ajaran Islam dalam mendorong aksi iklim dan menunjukkan kesiapan komunitas Muslim dalam ekonomi hijau.
     
    Pendiri dan Ketua FPCI Dino Patti Djalal,  menyatakan dengan meningkatnya religiusitas global, termasuk di Indonesia, penting untuk menyelaraskan solusi iklim dengan ajaran Islam. Memahami hambatan dan kesenjangan adalah kunci, karena sudut pandang agama sangat penting bagi masyarakat Indonesia.
     

    Survei ini melibatkan 3.000 responden Muslim dan 100 tokoh agama Islam untuk menangkap persepsi, sikap, dan peran mereka dalam mendorong aksi iklim. Temuan utama riset antara lain adalah lapangan pekerjaan, kesehatan, dan kemiskinan masih menjadi tiga perhatian utama umat Islam, sementara isu lingkungan berada di peringkat ke-enam.
     
    Namun demikian, para tokoh agama telah meyakini perubahan iklim dan kerusakan lingkungan disebabkan oleh aktivitas manusia. Temuan ini menghadirkan perspektif baru dari berbagai penelitian sebelumnya yang cenderung menunjukkan masyarakat Indonesia menyangkal krisis iklim sebagai akibat aktivitas manusia.
    Dalam membahas isu iklim, pemuka agama (22 persen) merupakan pihak yang paling dipercaya oleh masyarakat, lebih tinggi dari aktivis lingkungan (19 persen), pemerintah nasional (11 persen) dan ilmuwan (9 persen).
     
    Hal ini menunjukan peran vital untuk melibatkan pemuka agama dalam menyuarakan isu lingkungan untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong aksi iklim di tingkat akar rumput.  Survei ini juga menunjukan anggota legislatif berada pada urutan terakhir dalam tingkat kepercayaan masyarakat.

    Pendekatan dakwah

    Menanggapi tentang pendekatan yang perlu dilakukan untuk meningkatkan aksi iklim di kalangan umat Islam, Steering Committee MOSAIC yang juga akademisi dari Universitas Gadjah Mada Abdul Gaffar Karim  menyampaikan kuncinya aksi dan kolaborasi.
     
    “Walau data mengungkap masyarakat percaya kepada pemuka agama sayangnya seruan-seruan di masjid sangat sedikit yang menyentuh isu iklim, dalam riset kecil kami kurang dari 2 persen dakwah di masjid menyentuh topik ini.” tegas dia.
     
    Gaffar menambahkan tindak lanjut konkrit  bisa dilakukan dengan mendekati manajemen masjid seperti siapa yang menentukan ustad, sehingga takmir masjid menjadi bagian pendekatan penting agar bisa memilih pemuka agama yang memiliki pengetahuan yang baik tentang lingkungan.
     
    Inisiatif yang telah dilakukan MOSAIC adalah penyelenggaraan Kongres Umat Islam untuk Indonesia Lestari, yang dihadiri oleh Wakil Presiden dan tokoh agama pada 2022.  Selain itu MOSAIC juga mengembangkan gerakan aksi iklim berbasis pendanaan Islam seperti Wakaf Hutan, Sedekah Energi, dan Bengkel Hijrah Iklim.
     
    Ketua Dewan Pengurus Koalisi Ekonomi Membumi (KEM) Gita Syahrani mengatakan isu perubahan iklim menjadi perhatian yang seharusnya digunakan pemimpin politik untuk menjawab kegelisahan masyarakat.   Dia mengatakan isu iklim harus berkaitan dengan usaha pemerintah mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.
     
    “Mungkin isu iklim perlu dilekatkan ke hal hal itu untuk membuktikan kalau tidak mempedulikan kesehatan tanan, kesehatan, air sama kesehatan udara mau punya mimpi pertumbuhan ekonomi 8 persen tuh enggak mungkin,” tegas dia yang menekankan hal ini berkaitan dengan upaya swasembada pangan.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (SAW)

  • Persepi: Meski Telah Keluar, Poltracking Tetap Kirim Hasil Survei Sebelum Dipublikasikan

    Persepi: Meski Telah Keluar, Poltracking Tetap Kirim Hasil Survei Sebelum Dipublikasikan

    Jakarta Beritasatu.com – Perkumpulan Survei Opini Publik (Persepi) mengadakan rapat umum terbuka anggota yang membahas polemik lembaga survei Poltracking. Dewan etik Persepi telah memberikan sanksi atas perbedaan data yang diberikan Poltracking.

    Ketua Persepi Philips J Vermonte menyampaikan dewan etik perlu melihat data dari hasil survei yang dilakukan Poltracking sebelum memublikasikan kepada publik. Ia menegaskan hal ini bukan untuk memengaruhi hasil survei.

    “Sanksinya itu hanya kalau Poltracking akan merilis survei lagi, mungkin ada dewan etik meminta dilihat dahulu. Bukan mau dipengaruhi dahulu, wah ini enggak boleh dirilis yang lain-lain, tetapi dipastikan prosedurnya tidak mengurangi ketidakcermatan dalam survei,” bebernya  di Hotel Mercure Simatupang, Lebak Bulus, Jakarta Selatan (8/11/2024).

    Philips menyampaikan Poltracking masih bisa mengirimkan data meskipun telah keluar dari keanggotaan. Dia menyebut sebagai asosiasi semua lembaga survei mengirimkan data mereka pada Persepsi.

    “Kalau dia (Poltracking) mau rilis lagi ya kirim ke kita (Persepi),” ujarnya.

    Diberitakan sebelumnya, Persepi menilai Poltracking merilis hasil survei yang berbeda dengan Lembaga Survei Indonesia terkait Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024. Oleh karena itu, kedua lembaga tersebut diminta pertanggungjawabannya mengenai metodologi survei yang dibuat kepada Dewan Etik Persepsi.

    Saat melakukan penyelidikan, Dewan Etik Persepi tidak bisa memverifikasi data Poltracking. Hal ini karena adanya dua dataset (raw data) yang dikirimkan berbeda.

    Menurut Persepsi, Poltracking juga tidak bisa menunjukkan data asli 2.000 sampel survei. Poltracking menjawab hal itu karena keterbatasan ruang penyimpanan data yang mereka sewa dari vendor.

  • Pengusaha Beberkan Dampak Batalnya Konser Dua Lipa di Jakarta

    Pengusaha Beberkan Dampak Batalnya Konser Dua Lipa di Jakarta

    Jakarta – Penyanyi beken asal Inggris, Dua Lipa , mengumumkan pembatalan konser di Indonesia Arena, kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta. Pembatalan konser diumumkan kurang dari 24 jam jelang pelaksanaan konser yang seharusnya berlangsung hari ini, Sabtu 9 November 2024.

    Pembatalan dilakukan karena alasan keamanan panggung. Wakil Ketua Umum Kadin bidang penyelenggaraan, Ria Yusnita menyayangkan terjadinya pembatalan tersebut.

    Menurut Ria, konser musisi internasional seperti Dua Lipa akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian.

    “Penyelenggaraan konser akan berdampak pada peningkatan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja, khususnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Sektor UMKM pun akan merasakan dampaknya dari penyelenggaraan konser ini, seperti penjualan makanan, minuman dan merchandise,” papar Ria dalam keterangannya, Sabtu (9/11/2024).

    Pembatalan mendadak seperti ini tentu menimbulkan kerugian yang tidak sedikit yang dialami berbagai pihak, mulai dari penjual makanan minuman yang sudah mempersiapkan makanan yang akan dijual, penjual merchandise yang sudah memproduksi merchandise hingga hotel yang mengalami pembatalan.

    “Selain kerugian yang dialami berbagai pelaku usaha, pembatalan konser Dua Lipa karena alasan keamanan panggung ini bisa menimbulkan persepsi yang tidak baik bagi Indonesia di mata internasional, karena promotor dan vendornya dianggap tidak memiliki kualifikasi yang sesuai standar musisi internasional,” tambah Ria.

    Untuk itu Kadin mendorong pemerintah menerapkan aturan dan kebijakan yang tegas mengenai sertifikasi profesi pelaku industri penyelenggaraan.

    “Jika Pemerintah serius ingin menjadikan industri event sebagai salah satu leading sector yang berkontribusi positif pada perekonomian nasional, maka harus ada standarisasi. Untuk itu sertifikasi profesi bagi seluruh pelaku industri event tidak bisa ditunda lagi. Perlu ada Peraturan Pemerintah yang mengatur tentang sertifikasi ini,” tutup Ria.

    (ily/hns)

  • Sertifikasi Pelaku Industri Penyelenggara Event Penting setelah Dua Lipa Batal Konser di Indonesia

    Sertifikasi Pelaku Industri Penyelenggara Event Penting setelah Dua Lipa Batal Konser di Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) merespons batalnya penyanyi Dua Lipa konser di Indonesia kurang dari 24 jam sebelum acara. Sejatinya, konser Dua Lipa akan berlangsung di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta, pada Sabtu (9/11/2024). Kadin menyebut sertifikasi penyelenggara event menjadi hal penting.

    Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Penyelenggaraan Ria Yusnita, mendorong agar pemerintah memberikan sertifikasi terhadap para pelaku usaha atau sertifikasi profesi pelaku industri penyelenggaraan event.

    Langkah ini menjadi hal penting, apabila pemerintah ingin menjadikan event, khususnya musik sebagai leading sector untuk meningkatkan ekonomi domestik.

    “Harus ada standarisasi, maka sertifikasi profesi bagi seluruh pelaku industri event tidak bisa ditunda lagi. Perlu ada peraturan pemerintah yang mengatur tentang sertifikasi ini,” ucap Ria dikutip dari keterangannya, Sabtu (9/11/2024).

    Ria menyayangkan terjadinya pembatalan konser Dua Lipa. Pasalnya, konser ini akan berdampak positif terhadap perekonomian Tanah Air.

    “Penyelenggaraan konser akan berdampak pada peningkatan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja, khususnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Sektor UMKM pun akan merasakan dampaknya dari penyelenggaraan konser ini, seperti penjualan makanan, minuman dan merchandise,” ucap Ria

    Ia melanjutkan, pembatalan mendadak menimbulkan kerugian yang tidak sedikit, mulai dari penjual makanan minuman yang sudah mempersiapkan makanan yang akan dijual, penjual merchandise yang sudah memproduksi merchandise hingga hotel yang mengalami pembatalan.

    “Selain kerugian yang dialami berbagai pelaku usaha, pembatalan konser Dua Lipa karena alasan keamanan panggung ini, bisa menimbulkan persepsi yang tidak baik bagi Indonesia di mata internasional. Hal ini karena promotor dan vendor dianggap tidak memiliki kualifikasi yang sesuai standar musisi internasional, ucap Ria.

    Sebelumnya, Dua Lipa menyayangkan atas pembatalan konsernya di Jakarta yang akan digelar hari ini, Sabtu (9/11/2024). Bahkan, Dua Lipa mengaku sudah berada di Jakarta.

    “Saya sangat sedih harus membagikan kabar ini, karena saya tidak akan bisa tampil di Jakarta. Padahal saya sudah ada di sini,” kata Dua Lipa dikutip dari media sosial Instagram miliknya, Sabtu (9/11/2024).

    “Saya sudah siap tampil untuk negara Anda. Namun, saya harus berbagi kabar menyedihkan hanya karena pertunjukan yang akan saya lakukan dirasakan tidak aman karena masalah keselamatan,” jelasnya lagi.

  • Ridwan Kamil Pepet Anies, Geisz Chalifah: Lu Jegal Tapi Minta Dukungan

    Ridwan Kamil Pepet Anies, Geisz Chalifah: Lu Jegal Tapi Minta Dukungan

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Mantan Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol, Geisz Chalifah, melontarkan kritik pedas terhadap Ridwan Kamil usai Gubernur Jawa Barat itu dikabarkan meminta dukungan Anies Baswedan untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta.

    Geisz menyebut langkah yang dilakukan Ridwan Kamil tersebut sebagai tindakan yang tidak tahu malu.

    “Ga tau malu,” ujar Geisz dalam keterangannya di aplikasi X @GeiszChalifah (8/11/2024).

    Pernyataan ini mencuat di tengah spekulasi bahwa RK tengah menjajaki peluang untuk maju di Pilkada DKI 2024.

    Isu ini memanaskan dinamika politik, mengingat Anies Baswedan masih memiliki basis pendukung kuat di Jakarta, sementara RK dikenal sebagai figur potensial dari kubu lain.

    Geisz, yang selama ini dikenal sebagai pendukung setia Anies, tampaknya merespons kabar tersebut dengan mempertanyakan integritas politik RK.

    Ia menilai bahwa langkah RK meminta dukungan Anies bertolakbelakang, mengingat sebelumnya ada persepsi bahwa RK tak mendukung atau bahkan menghambat perjalanan politik Anies.

    “Aniesnya lu jegal tapi minta dukungan,” tandasnya.

    Diketahui, di tengah panasnya persaingan menuju Pilkada DKI Jakarta, Ridwan Kamil (RK) tampaknya mencari berbagai cara untuk memperkuat posisinya.

    Salah satu upaya yang mencuri perhatian adalah manuvernya mendekati Anies Baswedan, mantan Gubernur DKI Jakarta yang masih memiliki basis pendukung loyal di ibu kota.

    Langkah ini dianggap strategis untuk meraih suara dari pemilih Anies.

    Namun, alih-alih mendapatkan dukungan penuh, Anies justru bersikap abu-abu. Ia belum memberikan jawaban pasti terhadap pendekatan RK.