Organisasi: Persatuan Wartawan Indonesia (PWI)

  • PWI dan Polri kolaborasi gelar anugerah jurnalistik sambut HPN 2026

    PWI dan Polri kolaborasi gelar anugerah jurnalistik sambut HPN 2026

    “Misalnya, kisah-kisah kecil yang tumbuh menjadi jejak kebaikan, langkah-langkah senyap anggota Polri yang menjelma kehadiran bagi masyarakat, dan tindakan-tindakan humanis yang lebih fasih berbicara daripada seribu pernyataan,”

    Jakarta (ANTARA) – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat berkolaborasi dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menggelar Anugerah Jurnalistik PWI (AJP) menyambut Hari Pers Nasional (HPN) 2026 yang akan dipusatkan di Serang, Banten pada 9 Februari 2026.

    Ketua Panitia Anugerah Jurnalistik PWI 2025 Eddy Iriawan dalam keterangan diterima di Jakarta, Minggu menjelaskan anugerah itu diharapkan menjadi jendela yang menampilkan sisi-sisi pengabdian Polri yang kerap luput dari sorotan publik.

    “Misalnya, kisah-kisah kecil yang tumbuh menjadi jejak kebaikan, langkah-langkah senyap anggota Polri yang menjelma kehadiran bagi masyarakat, dan tindakan-tindakan humanis yang lebih fasih berbicara daripada seribu pernyataan,” ujarnya.

    Eddy, yang juga Wakil Ketua III Departemen Hukum dan HAM PWI Pusat tersebut menyatakan lomba itu menjadi ruang bagi para pewarta untuk menangkap denyut kemanusiaan di balik tugas kepolisian.

    “Kami mengambil tema besar ‘Profesionalisme dan Humanis Polri di Mata Pewarta Indonesia’. Lomba ini merupakan kolaborasi strategis yang sangat baik bagi wartawan untuk menangkap sisi-sisi humanis Polri. Kami mengajak seluruh jurnalis dari berbagai platform untuk menyajikan narasi inspiratif, sebagai bentuk apresiasi terhadap upaya mereka menjaga keamanan sambil mengedepankan pelayanan publik,” tuturnya.

    Eddy menjelaskan di tahun ini, AJP melombakan lima kategori, yaitu: televisi, media cetak, media daring, fotografi, dan infografis. Setiap karya dapat dikirimkan langsung ke Sekretariat PWI Pusat atau melalui alamat email yang telah ditentukan per kategori.

    Sementara itu, Ketua Umum PWI Pusat yang juga Direktur Utama LKBN Antara Akhmad Munir mengatakan AJP diberikan kepada wartawan yang menghasilkan karya terbaik tentang pengabdian, profesionalisme, dan peran Polri dalam menjaga keamanan serta ketertiban masyarakat.

    “Melalui AJP, kami ingin mendorong wartawan di seluruh Indonesia untuk menulis tentang profesionalisme dan dedikasi polisi dalam menjaga keamanan. Ini menjadi inspirasi dan edukasi bagi masyarakat,” ucap Munir.

    Sedangkan, Ketua Panitia Hari Pers Nasional 2026 Zulmansyah Sekedang mengharapkan AJP tahun ini bukan sekadar kompetisi, melainkan ruang perjumpaan antara jurnalisme dan kemanusiaan serta menjadi kontribusi bagi terbangunnya citra aparat negara yang semakin profesional.

    “Semoga penghargaan ini menjadi penyemangat bagi insan pers di seluruh Indonesia,” ujar Zulmansyah yang juga Sekjen PWI Pusat itu.

    Untuk memastikan integritas dan kualitas karya, panitia AJP menetapkan beberapa syarat, yakni peserta adalah pewarta aktif dari berbagai platform media di Indonesia, karya jurnalistik yang diikutsertakan wajib sudah dipublikasikan di media masing-masing peserta (media cetak, elektronik atau daring) dalam periode waktu yang ditentukan.

    Selanjutnya, setiap peserta wajib melampirkan bukti publikasi karya (misalnya clipping, link berita, atau tayangan siaran).

    Adapun, alamat email pengiriman karya sesuai kategori, yaitu televisi.ajpwi@gmail.com (kategori televisi, mediacetak.ajpwi@gmail.com (media cetak, mediaonline.ajpwi@gmail.com (media daring, fotografi.ajpwi@gmail.com (fotografi, dan infografis.ajpwi@gmail.com (infografis).

    Pengumpulan karya dimulai sejak 20 November 2025 hingga batas akhir pada 10 Januari 2026. Dilanjutkan dengan sidang dewan juri yang berlangsung pada 11-28 Januari 2026 untuk menyeleksi karya terbaik yang tidak hanya kuat secara jurnalistik, tetapi juga menghadirkan kedalaman makna.

    Pewarta: Benardy Ferdiansyah
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • PWI Mojokerto Raih Penghargaan dari Ditjenpas Kemenimipas

    PWI Mojokerto Raih Penghargaan dari Ditjenpas Kemenimipas

    Mojokerto (beritajatim.com) – Peran media kembali mendapat pengakuan penting dalam dunia pemasyarakatan. Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Mojokerto menerima penghargaan dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas) di bawah Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) Republik Indonesia atas kontribusinya dalam mendukung keterbukaan informasi dan publikasi program pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Mojokerto.

    Penghargaan tersebut diserahkan dalam acara tasyakuran Hari Bakti Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia ke-1 Tahun 2025 yang digelar di Lapas Kelas I Surabaya, Porong, Sidoarjo. Acara yang mengusung tema ‘Satu Langkah, Satu Semangat, Satu Pengabdian untuk Bangsa’ dan dihadiri jajaran Forkopimda Jatim serta seluruh Kepala Lapas se-Jawa Timur.

    Ketua PWI Mojokerto, Aminuddin Ilham menerima penghargaan yang diserahkan oleh Kepala Kanwil (Kakanwil) Ditjenpas Jawa Timur, Kadiyono mewakili Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas), Kemenimipas RI, Mashudi. Menariknya, PWI Mojokerto menjadi satu-satunya organisasi pers di Jawa Timur yang meraih penghargaan tahun ini.

    Ketua PWI Mojokerto, Aminuddin Ilham menerima penghargaan dari Kakanwil Ditjenpas Jawa Timur, Kadiyono. [Foto : Misti/beritajatim.com]Kakanwil Ditjenpas Jatim, Kadiyono mengatakan, keberhasilan tugas pemasyarakatan tidak lepas dari dukungan beragam pihak, mulai dari pemerintah daerah, aparat penegak hukum, hingga insan pers. “Pemasyarakatan memiliki keterbatasan, baik SDM, anggaran, maupun instruktur. Karena itu kami menggandeng TNI/Polri untuk pengamanan, BLK untuk pelatihan, dan PWI untuk mempublikasikan berbagai program positif yang telah kami lakukan,” ungkapnya, Rabu (19/11/2025).

    Ia menilai, publikasi media menjadi elemen penting untuk memberi ruang informasi kepada masyarakat bahwa pemasyarakatan terus bekerja menjalankan tugas pokoknya. Yakni dalam memberikan pembinaan serta mempersiapkan warga binaan agar dapat kembali ke masyarakat dengan baik. Masih kata Kakanwil, penghargaan yang diberikan merupakan bentuk apresiasi atas dukungan yang selama ini terjalin.

    “Harapannya, di usia yang pertama ini, capaian yang sudah diraih dapat dipertahankan dan ditingkatkan. Sementara hal yang belum mencapai target harus kita dorong bersama agar dapat terpenuhi,” tegasnya.

    Sementara itu, Ketua PWI Mojokerto, Aminuddin Ilham menyebut apresiasi tersebut sebagai bukti bahwa kerja sama yang dibangun antara PWI dan Pemasyarakatan berjalan baik dan memberi manfaat bagi masyarakat luas. “Kami bersyukur atas penghargaan ini. Ini bukan hanya tentang PWI sebagai organisasi, tetapi tentang dedikasi para wartawan Mojokerto yang berpegang teguh pada profesionalitas dan integritas,” ujarnya.

    Ia menambahkan bahwa media memiliki peran strategis untuk menjembatani informasi publik, terutama terkait pembinaan warga binaan yang sering kali jarang tersorot. Pihaknya akan terus menjaga komunikasi dan kolaborasi dengan pemasyarakatan agar informasi yang disampaikan kepada masyarakat senantiasa berimbang dan edukatif.

    Dalam kesempatan tersebut, di wilayah Lapas Kelas IIB Mojokerto, selain PWI Mojokerto, penghargaan juga diberikan kepada Polres Mojokerto, Polres Mojokerto Kota, Kodim 0815 Mojokerto dan UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Mojokerto atas kontribusi dan kerjasamanya selama ini dengan Lapas Kelas IIB Mojokerto. [tin/but]

  • Jaksa Agung terima kunjungan PWI Pusat: Pers sahabat yang harus dijaga

    Jaksa Agung terima kunjungan PWI Pusat: Pers sahabat yang harus dijaga

    Jakarta (ANTARA) – Jaksa Agung ST Burhanuddin menerima kunjungan Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Akhmad Munir berkomitmen untuk terus memperkuat sinergi dengan insan pers yang disebutnya sebagai sahabat yang harus dijaga.

    “Bagi kami, pers adalah sahabat yang harus dijaga. Tanpa pemberitaan dari teman-teman media, masyarakat tidak akan tahu apa yang kami kerjakan,” kata Burhanuddin dalam keterangannya saat menerima kunjungan Munir beserta jajaran pengurus PWI Pusat di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis.

    Ia menegaskan Kejaksaan Agung selalu terbuka terhadap komunikasi dan kerja sama dengan media, baik di tingkat pusat maupun daerah.

    “Silakan teman-teman di daerah menjalin komunikasi dengan jajaran kami. Jangan sampai tertutup, karena keterbukaan adalah kunci agar masyarakat mengetahui kinerja lembaga kami,” katanya.

    Burhanuddin juga mengajak seluruh insan pers untuk terus bersinergi dalam menyampaikan informasi yang akurat dan membangun kepercayaan publik.

    “Ayo kita terus bekerja sama. Kami membutuhkan peran media dalam menyampaikan apa yang telah kami kerjakan kepada masyarakat,” ujarnya.

    Sementara, Munir yang juga menjabat sebagai Direktur Utama LKBN Antara itu menjelaskan PWI Pusat saat ini fokus menjalankan tiga program utama untuk memperkuat organisasi dan peran pers nasional.

    “Program pertama adalah konsolidasi organisasi pasca-dinamika internal beberapa waktu lalu. Kami bersyukur, seluruh permasalahan hukum yang sempat muncul kini telah selesai dengan baik setelah kami bertemu dengan Bapak Kapolri,” ujarnya.

    Program kedua, lanjut Munir, adalah pendidikan dan pelatihan wartawan melalui tiga kegiatan Utama, yaitu Safari Jurnalistik, Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI), dan Uji Kompetensi Wartawan (UKW).

    “Kami menyelenggarakannya secara mandiri bersama para pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah dan kejaksaan di berbagai wilayah. Tujuannya agar integritas, profesionalitas dan kompetensi wartawan semakin terjaga,” jelasnya.

    Hingga kini, PWI memiliki lebih dari 30.000 anggota, di mana sekitar 20.000 lebih di antaranya telah menjalani uji kompetensi. PWI berkomitmen terus memperkuat kapasitas sumber daya manusia (SDM) wartawan agar mampu beradaptasi dengan tantangan zaman.

    Munir melanjutkan bahwa tantangan industri media saat ini semakin berat akibat disrupsi digital.

    “Platform digital global telah mengubah pola konsumsi informasi publik dan berdampak besar terhadap keberlanjutan ekonomi perusahaan pers. Karena itu, kami bersama seluruh stakeholder terus berupaya memperkuat ekosistem pers nasional,” ungkapnya.

    Selain itu, Munir juga mengundang Kejaksaan Agung untuk hadir dan berpartisipasi dalam Hari Pers Nasional (HPN) 2026 yang akan digelar di Serang, Banten pada 9 Februari mendatang.

    “Kami berharap Kejagung dan jajaran dapat turut berkolaborasi, khususnya dalam bidang literasi hukum dan kegiatan pameran pada peringatan HPN tahun depan di Banten,” ujar Munir.

    Pewarta: Benardy Ferdiansyah/Muhammad Rizki
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • BPS Mojokerto Gandeng PWI dalam Gerakan Literasi Statistik dan Sosialisasi Sensus Ekonomi 2026

    BPS Mojokerto Gandeng PWI dalam Gerakan Literasi Statistik dan Sosialisasi Sensus Ekonomi 2026

    Mojokerto (beritajatim.com) – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Mojokerto terus menggencarkan Gerakan Literasi Statistik untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya data dalam pembangunan. Kali ini, tim Humas BPS menyambangi Kantor Sekretariat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Mojokerto dalam rangka memperluas jangkauan edukasi statistik kepada kalangan media.

    Ketua Tim Humas BPS Kabupaten Mojokerto, Yeni Suryati, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Statistik Dunia. Melalui kolaborasi dengan insan pers, BPS berharap literasi statistik dapat semakin meluas dan mendorong penggunaan data yang akurat dalam pemberitaan publik.

    “Kami ingin meningkatkan literasi statistik kepada semua pihak. Ada lima paket kegiatan, di antaranya menyasar OPD melalui pemilihan statistik, mahasiswa di kampus, pelajar di sekolah, dan kali ini wartawan. Kami ingin teman-teman media memiliki pemahaman yang baik agar tidak terjadi miss interpretasi saat menggunakan data BPS,” ungkap Yeni, Kamis (13/11/2025).

    Selain memperkuat gerakan literasi, kunjungan tersebut juga menjadi ajang sosialisasi awal Sensus Ekonomi 2026 (SE2026) yang akan dilaksanakan pada 1 Mei hingga 31 Juli 2026. Sensus ini bertujuan menyediakan data dasar seluruh kegiatan ekonomi di Indonesia, kecuali lapangan usaha A (Pertanian), O (Administrasi Pemerintahan), dan T (Rumah Tangga).

    Yeni menegaskan, SE2026 memiliki tiga tujuan utama, yaitu menyediakan informasi struktur ekonomi, karakteristik usaha, serta informasi terkait ekonomi digital dan ekonomi lingkungan.

    “Melalui SE2026, BPS ingin mencatat detak jantung ekonomi Indonesia secara utuh — dari usaha besar hingga UMKM, dari sektor konvensional hingga digital,” jelasnya.

    Ia menambahkan, hasil SE2026 akan memberikan manfaat luas bagi berbagai kalangan. Pemerintah memperoleh data terkini sebagai dasar perumusan kebijakan ekonomi yang tepat sasaran, pelaku usaha bisa menggunakannya untuk strategi pasar dan investasi, sementara akademisi dan peneliti mendapatkan basis data komprehensif untuk riset berbasis bukti.

    “Seperti peta daya saing usaha, struktur perekonomian wilayah, kontribusi UMKM, serta penerapan ekonomi digital dan hijau. Ekonomi adalah jantung sebuah negara. Detaknya berpengaruh pada kehidupan masyarakat, baik besar maupun kecil. Melalui SE2026, kami ingin mencatat setiap detak itu untuk kemajuan bersama,” pungkasnya. [tin/beq]

  • PWI-Jenderal Dudung Abdurachman perkuat sinergi untuk bela negara

    PWI-Jenderal Dudung Abdurachman perkuat sinergi untuk bela negara

    Jakarta (ANTARA) – Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat melakukan pertemuan dengan Penasihat Khusus Presiden Bidang Pertahanan Nasional Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman di Kantor Penasihat Khusus Presiden, Jakarta, Rabu.

    Pertemuan ini secara khusus membahas upaya kolaborasi untuk memperkuat nilai-nilai bela negara dan persatuan bangsa, sekaligus menegaskan kontribusi pers dalam isu pertahanan nasional di tengah dinamika informasi yang semakin kompleks.

    Ketua Umum PWI Pusat Akhmad Munir menyampaikan bahwa insan pers mengemban tanggung jawab besar dalam menjaga keutuhan bangsa.

    Ia juga menyoroti pentingnya peran PWI sebagai penjaga moral profesi di tengah derasnya arus informasi.

    “PWI ingin menjadi garda terdepan menjaga integritas dan etika profesi. Kita tidak boleh kalah oleh derasnya arus informasi digital yang sering kali menyesatkan publik,” kata Munir.

    Munir menambahkan melalui karya jurnalistik yang mendidik dan beretika, insan pers dapat memperkuat semangat kebangsaan, menumbuhkan kecintaan pada tanah air, dan meneguhkan persatuan bangsa.

    Dalam rangka mewujudkan tanggung jawab ini, Munir memaparkan rencana PWI untuk menyusun program bersama yang fokus pada peningkatan peran aktif pers dalam menjaga keutuhan bangsa.

    “Kami ingin agar wartawan semakin berperan aktif dalam menjaga persatuan bangsa dan harmoni sosial di tengah masyarakat,” lanjut Munir.

    Menanggapi inisiatif PWI, Penasihat Khusus Presiden Bidang Pertahanan Nasional Dudung Abdurachman menyambut baik rencana tersebut dan menyatakan sepakat dengan krusialnya peran wartawan dalam membangun kesadaran bela negara.

    “Media dan wartawan dapat membentuk opini publik yang sehat serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dari banyaknya informasi yang sering memecah belah,” ujar mantan Kepala Staf Angkatan Darat ini.

    Dudung menegaskan dukungan penuhnya terhadap langkah PWI Pusat menjadikan nilai-nilai kebangsaan sebagai fondasi dalam pengembangan kapasitas wartawan.

    “Media yang berintegritas dan berwawasan kebangsaan merupakan pilar penting dalam menjaga stabilitas sosial dan memperkuat karakter bangsa,” kata Dudung yang juga pernah menjabat Pangdam Jaya.

    Senada dengan pandangan tersebut, Sekretaris Jenderal PWI Pusat Zulmansyah Sekedang turut memperkuat bahwa semangat bela negara adalah tanggung jawab setiap warga negara, termasuk para jurnalis.

    “Semangat bela negara adalah tanggung jawab setiap warga negara, dan para wartawan memiliki kekuatan untuk membangun kesadaran tersebut untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” kata Zulmansyah.

    Di akhir audiensi, Akhmad Munir juga mengundang Jenderal Dudung Abdurachman untuk hadir dalam peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2026 yang dipusatkan di Serang, Banten, pada 9 Februari 2026.

    Munir turut memperkenalkan susunan pengurus baru PWI Pusat periode 2025-2030 yang hadir dalam audiensi tersebut, di antaranya Ketua Dewan Kehormatan Atal S. Depari, Ketua Bidang Hukum Anriko Pasaribu, Wakil Ketua Bidang Kerja Sama Kadirah, Ketua Departemen Hankam dan Polri Johnny Handjojo, Wakil Ketua Departemen Hankam Bidang TNI Badar Subur, Wakil Ketua Departemen Hankam Bidang Polri Musrifah, Ketua Departemen Hukum Baren Antonio Siagian, serta Wakil Ketua Bidang Departemen Kajian dan Litbang Jimmy Endey.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • PWI Pusat gelar empat penghargaan di HPN, hadiah lebih dari Rp500 juta

    PWI Pusat gelar empat penghargaan di HPN, hadiah lebih dari Rp500 juta

    Jakarta (ANTARA) – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat meluncurkan empat ajang penghargaan bergengsi dalam rangka menyambut Hari Pers Nasional (HPN) 2026, yakni Anugerah Jurnalistik Adinegoro, SIWO Award, Press Card Number One (PCNO), dan Tribrata Award.

    Peluncuran tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Umum PWI Pusat Akhmad Munir didampingi oleh Ketua Panitia HPN yang juga Sekjen PWI Pusat Zulmansyah Sekedang beserta pengurus lainnya di Gedung Sekretariat PWI, Jakarta, Selasa.

    Dalam sambutannya, Munir menegaskan Anugerah Jurnalistik Adinegoro merupakan penghargaan tertinggi bagi insan pers Indonesia. Ajang itu diharapkan menjadi wadah untuk menampilkan karya jurnalistik terbaik yang menjunjung tinggi etika, integritas, dan profesionalisme.

    “Anugerah Adinegoro ini adalah penghargaan paling bergengsi bagi wartawan di seluruh Indonesia. Kami berharap PWI daerah aktif mengirimkan karya terbaik sehingga kita dapat menemukan karya-karya jurnalistik berkualitas, berintegritas, dan bermartabat,” ujarnya.

    Selain Anugerah Adinegoro, ia juga menjelaskan makna dari penghargaan SIWO Award yang diberikan oleh Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) PWI. Penghargaan itu merupakan bentuk apresiasi bagi insan olahraga, mulai dari atlet, pelatih, pembina, hingga kepala daerah yang memiliki kepedulian terhadap prestasi olahraga nasional.

    “Kita ingin SIWO Award menjadi inspirasi bagi pelaku olahraga lainnya untuk terus mengibarkan prestasi olahraga Indonesia di kancah nasional maupun internasional,” ucap Munir.

    Sementara itu, Anugerah PCNO diberikan kepada para wartawan senior dan tokoh pers yang telah menunjukkan dedikasi serta loyalitas tinggi terhadap dunia jurnalistik dan masyarakat.

    “PCNO adalah bentuk penghormatan kepada para senior dan jurnalis yang telah lama mengabdi, memberikan keteladanan, serta menjadi panutan bagi insan pers muda,” jelasnya.

    Pada 2025 ini, PWI juga memperkenalkan penghargaan baru bernama Tribrata Award, hasil kerja sama dan kolaborasi antara PWI Pusat dan Polri. Penghargaan itu diberikan kepada wartawan yang menulis karya terbaik mengenai dunia kepolisian mencakup pengabdian, profesionalisme, dan peran Polri dalam menjaga ketertiban masyarakat.

    “Melalui Tribrata Award, kita ingin mendorong wartawan di seluruh Indonesia untuk menulis tentang profesionalisme dan dedikasi polisi dalam menjaga keamanan agar dapat menjadi inspirasi dan edukasi bagi masyarakat,” ujar Munir.

    Selain keempat penghargaan tersebut, PWI Pusat juga meluncurkan Lomba Foto “Banten Terkini” yang bertujuan mengabadikan potret Banten masa kini sebagai bentuk dokumentasi dan inspirasi bagi masyarakat.

    Sekretaris Jenderal PWI Pusat Zulmansyah Sekedang mengatakan total hadiah yang disiapkan untuk seluruh kategori mencapai lebih Rp500 juta sebagai bentuk apresiasi nyata kepada para insan pers tanah air.

    “Semoga penghargaan ini menjadi penyemangat bagi teman-teman wartawan di seluruh Indonesia, sekaligus bentuk apresiasi untuk insan pers dan mitra dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional,” katanya.

    Pewarta: Benardy Ferdiansyah
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mensesneg-Kepala BKP hadiri pameran foto ANTARA setahun Prabowo

    Mensesneg-Kepala BKP hadiri pameran foto ANTARA setahun Prabowo

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi hingga Kepala Badan Komunikasi Pemerintah (BKP) Angga Raka menghadiri acara pameran foto yang digelar oleh Kantor Berita ANTARA bertajuk “Haluan Merah Putih, Satu Tahun Prabowo-Gibran”.

    Acara pameran itu digelar di ANTARA Heritage Center (AHC), Jalan Antara, Jakarta, Kamis. Selain Mensesneg dan Kepala BKP, hadir juga Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya, dan para perwakilan kementerian/lembaga lainnya

    “Selamat datang di kantor yang penuh makna sejarah,” kata Direktur Utama LKBN ANTARA Akhmad Munir.

    Munir menjelaskan bahwa ada sekitar 117 foto dan puluhan karya multi platform lainnya yang dipajang dalam pameran tersebut. Dia menjelaskan pameran jurnalistik Haluan Merah Putih ini merekam denyut Indonesia dalam menapaki babak baru pembangunan bangsa.

    Menurut dia, semua karya yang dipamerkan adalah hasil dari peliputan pewarta ANTARA di lapangan. Karya-karya yang dihasilkan, kata dia, bukan sekadar mendokumentasikan peristiwa, melainkan juga menjadi cermin semangat ANTARA sebagai komponen strategi pers nasional yang berpihak pada kebenaran dan kemanusiaan.

    “Sebagai kantor berita resmi negara, ANTARA memiliki tanggung jawab moral untuk menyalakan lentera informasi yang mencerahkan dan mencerdaskan masyarakat,” kata Munir yang juga merupakan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat.

    Sementara itu, Mensesneg Prasetyo Hadi mengucapkan terima kasih kepada Kantor Berita ANTARA yang telah dalam satu tahun ini mendokumentasikan seluruh kegiatan program yang dijalankan pemerintahan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

    Dia menyadari bahwa dalam satu tahun Prabowo-Gibran telah banyak program yang dijalankan yang semuanya dilandasi oleh semangat dan kecintaan kepada bangsa dan negara. Dia pun menilai judul “Haluan Merah Putih” adalah judul pameran yang tepat.

    “Kami adalah yang sekarang diberi tugas dan amanah bersama-sama dengan masyarakat Indonesia dan insan pers untuk menjalankan ‘Haluan Merah Putih’ kita dalam segala aspek,” kata Prasetyo.

    Kepala BKP Angga Raka Prabowo mengatakan bahwa dia kerap mendengar cerita dari pewarta ANTARA ketika berada di lapangan dan meliput seluruh kebijakan Presiden Prabowo Subianto. Dia mengatakan bahwa kebijakan Prabowo itu dianggap langsung dirasakan oleh masyarakat.

    “Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada LKBN ANTARA sebagai kantor berita negara, kantor berita pejuang,” kata Angga Raka.

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ketua PWI Jatim: Baru di Ponorogo, Konferensi PWI Ditunggui Langsung Bupati

    Ketua PWI Jatim: Baru di Ponorogo, Konferensi PWI Ditunggui Langsung Bupati

    Ponorogo (beritajatim.com) – Konferensi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Ponorogo 2025 meninggalkan kesan mendalam bagi Ketua PWI Provinsi Jawa Timur, Lutfil Hakim. Dalam forum yang digelar di Planet Warrock Café, Selasa (29/10/2025), Lutfil mengaku baru kali ini melihat seorang kepala daerah hadir dan menunggui langsung jalannya konferensi dari awal hingga akhir.

    “Saya keliling Jatim, baru di Ponorogo ditunggui langsung oleh Bupatinya. Ini bukti betapa Bupati Sugiri punya perhatian besar kepada wartawan,” ungkap Lutfil Hakim di hadapan peserta konferensi.

    Kehadiran Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, sejak awal acara hingga pelantikan pengurus baru menjadi simbol kuat kemitraan antara pemerintah daerah dan insan pers. Lutfil menilai langkah tersebut sebagai contoh kepemimpinan yang patut diteladani.

    Menurutnya, perhatian Bupati Sugiri terhadap media sejalan dengan berbagai inovasi dan kerja out of the box yang telah mendorong kemajuan Ponorogo. Indikatornya jelas — mulai dari pertumbuhan ekonomi daerah yang terus meningkat, pengakuan Reog oleh UNESCO, hingga keberhasilan Ponorogo menjadi bagian dari UNESCO Creative Cities Network (UCCN).

    “Saya harap kalau Pemda Ponorogo sudah tinggi melompat, maka PWI juga harus ikut melompat. Pers harus benar-benar mengikuti agar tidak ketinggalan,” tegas Lutfil.

    Rangkaian konferensi dimulai dengan rapat pleno yang dipimpin oleh Wakil Ketua Bidang Organisasi PWI Jatim, Mahmud Suhermono. Agenda meliputi pembacaan tata tertib serta laporan pertanggungjawaban pengurus lama yang diterima secara aklamasi oleh peserta.

    Proses pemilihan berlangsung demokratis melalui suara anggota biasa yang memiliki hak pilih. Dari hasil pemungutan suara, Welas Arso, wartawan Kanal Indonesia, terpilih sebagai Ketua PWI Ponorogo periode 2025–2028. Ia melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan dari Siti Noor Aini, wartawan Duta Masyarakat.

    “Terima kasih atas kepercayaannya. Semoga kita bersama bisa mengemban tugas yang tidak ringan. Saya akan merangkul semua untuk kerja kolektif-kolegial, bergandeng tangan memajukan PWI,” ujar Welas Arso dalam sambutan perdananya.

    Ketua PWI Jatim, Lutfil Hakim, memberikan selamat kepada Welas Arso dan menyampaikan apresiasi kepada Siti Noor Aini atas dedikasi selama masa jabatannya. “Bu Noora sudah membangun pijakan luar biasa bagi penerusnya,” ucap Lutfil.

    Ia juga mengingatkan pentingnya soliditas dan kerja kolektif di tubuh organisasi. “Ketua bukan sentral, tetapi koordinator agar semua bisa bekerja secara kolektif,” imbuhnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Bupati Sugiri Sancoko menyampaikan apresiasi kepada kepengurusan lama dan ucapan selamat kepada pengurus baru PWI Ponorogo. “Tugasnya membesarkan PWI, dan sinarnya mencerdaskan masyarakat,” ujar Kang Bupati Sugiri.

    Orang nomor satu di Bumi Reog itu menegaskan pentingnya peran PWI dalam membangun karakter generasi muda melalui literasi media yang beradab dan bertanggung jawab. “Foto anak kita di bangku SD, SMP, atau SMA adalah potret 20 tahun ke depan. Ambil bagian sopan santun dan media yang cerdas,” katanya.

    Bupati juga mendorong agar PWI aktif memberikan edukasi publik tentang cara bermedia sosial secara santun dan beretika. “Saya yakin konsep besar PWI makin baik kualitasnya. Tidak sekadar beradab, tapi juga bisa dipertanggungjawabkan untuk masa depan,” pungkasnya. (end/kun)

  • Liku-liku Konferensi PWI Sumenep 2025 : Mulai Surat Suara Salah Teknis, Ganti Voting Manual, Berakhir Aklamasi

    Liku-liku Konferensi PWI Sumenep 2025 : Mulai Surat Suara Salah Teknis, Ganti Voting Manual, Berakhir Aklamasi

    Sumenep (beritajatim.com) – Konferensi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Sumenep XVI/2025 pada Sabtu (25/10/2025) berakhir aklamasi dengan menetapkan Faisal Warid, wartawan RRI Sumenep, sebagai ketua terpilih. Namun, jalan menuju satu suara itu tidak berjalan mulus.

    Awalnya, pimpinan sidang konferensi, Wakil Ketua PWI Jawa Timur Mahmud Suhermono, sesuai tata tertib sidang, menawarkan apakah pemilihan ketua dilakukan melalui mekanisme musyawarah mufakat.

    Namun, kedua calon — Syamsul Arifin dan Faisal Warid — menyepakati untuk tetap maju, sehingga pemilihan dilakukan dengan sistem voting tertutup.

    Para peserta konferensi kemudian menggunakan hak pilihnya di bilik suara yang telah disediakan dengan mencoblos gambar calon pada surat suara. Satu per satu anggota PWI Sumenep yang memiliki hak suara memasuki bilik untuk menentukan pilihan, siapa yang akan menakhodai organisasi selama tiga tahun ke depan.

    Setelah seluruh anggota menggunakan hak pilih, panitia bersama dua saksi dari PWI Jatim membuka kotak suara untuk menghitung hasil. Jumlah surat suara dinyatakan sesuai dengan jumlah pemilih.

    Namun, ketika penghitungan dimulai, ditemukan kesalahan cetak pada surat suara. Dua foto calon terpampang dengan jelas, tetapi nama di bawah keduanya sama-sama tertulis “Faisal Warid.” Seharusnya, nama yang tertera adalah Faisal Warid dan Syamsul Arifin.

    Menyadari kesalahan itu, Mahmud Suhermono langsung menyatakan hasil pencoblosan tidak sah dan dibatalkan. Ia kemudian meminta panitia menyiapkan kertas kosong dan bolpoin untuk melanjutkan pemilihan dengan sistem voting manual, yaitu menulis nama calon yang dipilih.

    Ketua Panitia Pelaksana Konfercab PWI 2025, Hokiyanto, mengakui adanya kesalahan teknis tersebut dan menegaskan tidak ada unsur kesengajaan.

    “Kami minta maaf atas kesalahan teknis ini. Tetapi mekanisme voting dengan pencoblosan surat suara sudah dibatalkan sebelum dihitung. Kami langsung diminta mengubah teknis voting dengan menuliskan nama calon di kertas kosong,” ujarnya.

    Namun, ketika panitia masih menyiapkan kertas untuk voting tertutup, salah satu calon, Syamsul Arifin, menginterupsi dan meminta waktu berbicara empat mata dengan calon lainnya, Faisal Warid. Permintaan itu disetujui pimpinan sidang.

    Tak lama berselang, Syamsul kembali ke ruang sidang dan menyampaikan keputusannya. Ia menyatakan mundur dari pencalonan dan menyerahkan tongkat kepemimpinan PWI Sumenep kepada Faisal Warid.

    “Saya menyatakan mundur karena saya tidak ingin ada gesekan dengan saudara saya. Saya hanya ingin PWI Sumenep ke depan menjadi organisasi yang lebih aktif, hidup, dan bermanfaat bagi para anggotanya. Saya titipkan PWI Sumenep kepada Faisal Warid,” kata Syamsul, disambut tepuk tangan peserta konferensi.

    Usai pernyataan itu, pimpinan sidang, Mahmud Suhermono, menetapkan Faisal Warid terpilih secara aklamasi sebagai Ketua PWI Kabupaten Sumenep periode 2025–2028.

    Setelah ditetapkan, Faisal menyampaikan apresiasi kepada Syamsul Arifin. Ia menilai sikap tersebut sebagai bentuk kedewasaan dan semangat persaudaraan yang perlu dijaga di tubuh organisasi.

    “Saya ucapkan terima kasih kepada saudara saya, Syamsul, yang dengan besar hati menerima realitas dengan segala dinamika selama konferensi. Dengan semangat kebersamaan, tugas membesarkan PWI ke depan akan lebih ringan dijalankan,” ujarnya. (tem/kun)

  • Wartawan RRI Faisal Warid Terpilih Aklamasi Ketua PWI Sumenep

    Wartawan RRI Faisal Warid Terpilih Aklamasi Ketua PWI Sumenep

    Sumenep (beritajatim.com) – Faisal Warid, wartawan RRI Sumenep, terpilih secara aklamasi dalam konferensi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumenep XVI/2025, Sabtu (25/10/2025).

    Semula ada dua calon Ketua PWI Sumenep yang telah ditetapkan, yakni Syamsul Arifin, wartawan Harian Bhirawa sekaligus petahana, dan Faisal Warid, wartawan RRI. Namun di bagian akhir, setelah kedua calon berbicara empat mata, Syamsul Arifin dengan legowo menyatakan mundur, dan menyerahkan tongkat kepemimpinan PWI Sumenep selama tiga tahun ke depan pada Faisal Warid.

    “Saya titipkan PWI Sumenep pada Warid. Semoga PWI Sumenep ke depan bisa menjadi organisasi yang lebih aktif, hidup dan bermanfaat bagi para anggotanya. Saya minya maaf kalau masih banyak kekurangan dalam masa kepengurusannya saya. Semoga pengurus baru akan lebih baik lagi,” kata Syamsul diiringi tepuk tangan peserta konferensi.

    Usai pernyataan mundur tersebut, pimpinan sidang Konferensi PWI Sumenep, yakni Wakil Ketua PWI Jawa Timur, Mahmud Suhermono menetapkan Faisal Warid terpilih secara aklamasi sebagai Ketua PWI Kabupaten Sumenep periode 2025–2028.

    Setelah ditetapkan sebagai Ketua terpilih, Warid menyampaikan apresiasi kepad Syamsul Arifin yang dengan lapang dada menerima hasil konferensi dan turut mendorong terciptanya keputusan aklamasi. Ia menilai sikap tersebut mencerminkan kedewasaan dan semangat persaudaraan yang perlu terus dijaga di tubuh organisasi.

    “Saya ucapkan terima kasih kepada saudara saya, Syamsul, yang besar hati menerima realitas dengan segala dinamika selama konferensi. Dengan semangat kebersamaan teman-teman, tugas membesarkan PWI ke depan akan lebih ringan dijalankan,” ujarnya.

    Warid menjelaskan, masa kepemimpinannya akan difokuskan pada penguatan program kerja yang mampu menjawab tantangan zaman, terutama di ranah digital. Salah satu program unggulan yang akan diperkuat yakni ‘Podcast PWI Sumenep’, yang selama ini menjadi wadah ekspresi dan literasi jurnalistik di kalangan anggota.

    “Sudah masanya, kita juga harus aktif di ruang digital. Podcast menjadi salah satu media yang membedakan PWI dengan organisasi lain, sekaligus sarana memperkuat eksistensi wartawan di era digital,” tandasnya.

    Selain memperkuat inovasi digital, Faisal juga berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas dan wawasan para anggota melalui program pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang jurnalistik, serta memperluas jejaring kerja sama lintas sektor.

    Ia juga mengajak seluruh anggota untuk kembali menyatukan langkah dan memperkuat rumah besar bernama PWI. Ia menegaskan pentingnya menjadikan PWI sebagai organisasi yang solid, bermartabat, dan berperan aktif dalam membangun profesionalisme wartawan di Sumenep.

    “Saya berharap teman-teman kembali ke rumah besar kita, menghidupkan lagi semangat PWI yang lebih dinamis dan berwibawa. PWI ini organisasi besar. Karena itu, kegiatan dan program kita ke depan harus menunjukkan kualitas,” pungkasnya. (tem/ian)