Organisasi: Persatuan Wartawan Indonesia (PWI)

  • 20 Link Twibbon Hari Pers Nasional 2025 Lengkap dengan Cara Membuatnya – Halaman all

    20 Link Twibbon Hari Pers Nasional 2025 Lengkap dengan Cara Membuatnya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Link bingkai foto Twibbon Hari Pers Nasional 2025 dengan desain menarik cocok dipakai sebagai foto profil dan dibagikan di media sosial.

    Hari Pers Nasional diperingati setiap tanggal 9 Februari, yang tahun ini jatuh pada hari Minggu (9/2/2025).

    Peringatan Hari Pers Nasional 2025 dirayakan setiap tanggal 9 Februari dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).

    Merujuk laman resmi PWI, tema Hari Pers Nasional 2025 yakni “Pers Mengawal Ketahanan Pangan untuk Kemandirian Bangsa.”

    Tema Hari Pers Nasional 2025 tersebut dipilih mengacu pada perjuangan pers untuk kemakmuran dan kemajuan Indonesia.

    Dalam rangka merayakan HUT ke-79 PWI, menggunakan Twibbon Hari Pers Nasional 2025 juga dapat menjadi cara untuk memeriahkannya.

    20 Twibbon Hari Pers Nasional 2025 berikut ini cocok dipakai dan dibagikan di media sosial, seperti FB, IG, WA, dan Twitter (X).

    Kumpulan Link Twibbon Hari Pers Nasional 2025

    Twibbon Hari Pers Nasional 2025: LINK
    Twibbon Hari Pers Nasional 2025: LINK
    Twibbon Hari Pers Nasional 2025: LINK
    Twibbon Hari Pers Nasional 2025: LINK
    Twibbon Hari Pers Nasional 2025: LINK
    Twibbon Hari Pers Nasional 2025: LINK
    Twibbon Hari Pers Nasional 2025: LINK
    Twibbon Hari Pers Nasional 2025: LINK
    Twibbon Hari Pers Nasional 2025: LINK
    Twibbon Hari Pers Nasional 2025: LINK
    Twibbon Hari Pers Nasional 2025: LINK
    Twibbon Hari Pers Nasional 2025: LINK
    Twibbon Hari Pers Nasional 2025: LINK
    Twibbon Hari Pers Nasional 2025: LINK
    Twibbon Hari Pers Nasional 2025: LINK
    Twibbon Hari Pers Nasional 2025: LINK
    Twibbon Hari Pers Nasional 2025: LINK
    Twibbon Hari Pers Nasional 2025: LINK
    Twibbon Hari Pers Nasional 2025: LINK
    Twibbon Hari Pers Nasional 2025: LINK

    Cara Buat Twibbon Hari Pers Nasional 2025

    1. Buka laman website www.twibbonize.com

    2. Beberapa tampilan Twibbon menarik akan muncul dan dapat kamu pilih sesuai keinginan.

    3. Jika tampilan Twibbon tidak sesuai dengan keinginan, kamu dapat mengetikan kata kunci pada kolom pencarian.

    Ketik kata kunci “Hari Pers Nasional 2025“.

    Kemudian akan muncul beberapa Twibbon sesuai kata kunci yang kamu tuliskan.

    4. Klik pada Twibbon yang kamu sukai.

    5. Klik tombol foto di bawah Twibbon.

    6. Pilih foto yang akan kamu gunakan untuk mengisi Twibbon.

    Pastikan foto yang kamu pilih terlihat jelas dalam Twibbon.

    Atur sesuai dengan keinginanmu, agar foto nampak jelas ketika dibagikan.

    Setelah selesai klik next agar keluar kolom download.

    7. Klik download dan foto Twibbon-mu otomatis akan tersimpan di perangkatmu.

    Hasil download Twibbonmu dapat bagikan di media sosial, dengan cara:

    1. Klik link yang tersedia pada clipboard di atas pada laman setelah kamu mendownload.

    2. Pilih media sosial yang dituju untuk membagikan foto Twibbon.

    3. Tersedia Instagram, Twitter, Facebook, dan media sosial lainnya.

    4. Link campaign yang tersedia bisa kamu salin untuk dibagikan ke media sosial lainnya.

    (Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)

  • 15 Ucapan Hari Pers Nasional 9 Februari 2025 untuk Status WA, IG, X, TikTok, Facebook

    15 Ucapan Hari Pers Nasional 9 Februari 2025 untuk Status WA, IG, X, TikTok, Facebook

    PIKIRAN RAKYAT – Setiap tanggal 9 Februari, Indonesia merayakan Hari Pers Nasional (HPN) sebagai bentuk apresiasi terhadap peran pers dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

    Pada tahun 2025, peringatan HPN mengusung tema “Pers Mengawal Ketahanan Pangan untuk Kemandirian Bangsa”.

    Tema ini dipilih dengan pertimbangan pentingnya peran pers dalam mendukung upaya pemerintah mewujudkan ketahanan pangan nasional.

    Makna di Balik Tema HPN 2025

    Tema “Pers Mengawal Ketahanan Pangan untuk Kemandirian Bangsa” mengandung makna yang mendalam. Pers diharapkan dapat berperan aktif dalam:

    – Menyampaikan informasi mengenai kebijakan pemerintah di bidang ketahanan pangan kepada masyarakat luas.

    – Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya ketahanan pangan dan cara mewujudkannya.

    – Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan pemerintah di bidang ketahanan pangan.

    – Membantu mempromosikan produk-produk lokal untuk mendukung petani dan pelaku usaha dalam negeri.

    Ilustrasi pers.

    Perayaan HPN 2025 di Kalimantan Selatan

    Peringatan HPN 2025 dipusatkan di Kalimantan Selatan dengan mengangkat slogan “Kalsel Gerbang Logistik Kalimantan”.

    Pemilihan Kalimantan Selatan sebagai tuan rumah memiliki alasan yang kuat, mengingat potensi besar provinsi ini dalam bidang pertanian dan perikanan.

    Sejarah Hari Pers Nasional

    Hari Pers Nasional ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 5 Tahun 1985. Tanggal 9 Februari dipilih karena bertepatan dengan hari lahir Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang didirikan pada tahun 1946.

    Peran Pers dalam Kehidupan Berbangsa

    Pers memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa, antara lain:

    – Pers berperan sebagai pengawas terhadap kebijakan pemerintah dan tindakan para pejabat publik.

    – Pers menjadi sumber informasi yang terpercaya bagi masyarakat.

    – Pers menyediakan ruang bagi masyarakat untuk berdiskusi dan menyampaikan pendapat.

    – Pers berperan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

    Tantangan Pers di Era Digital

    Di era digital, pers menghadapi berbagai tantangan, seperti penyebaran hoaks, persaingan yang ketat, dan perubahan perilaku konsumen media. Namun, pers tetap memiliki peran yang sangat penting dalam masyarakat.

    15 Ucapan Hari Pers Nasional 2025

    1. Selamat Hari Pers Nasional 2025! Semoga pers Indonesia semakin profesional, independen, dan berintegritas.

    2. Hari Pers Nasional mengingatkan kita akan pentingnya peran pers dalam menjaga demokrasi dan menyampaikan kebenaran.

    ILUSTRASI wartawan

    3. Selamat Hari Pers Nasional! Terima kasih kepada seluruh jurnalis yang telah bekerja keras menyampaikan informasi yang akurat.

    4. Merdeka pers! Selamat Hari Pers Nasional 2025.

    5. Pers yang bebas adalah pilar demokrasi yang kuat. Selamat Hari Pers Nasional.

    6. Selamat Hari Pers Nasional 2025! Mari bersama-sama mendukung ketahanan pangan Indonesia melalui pemberitaan yang konstruktif.

    7. Pers sebagai garda terdepan dalam mengawal ketahanan pangan nasional. Selamat Hari Pers Nasional!

    8. Selamat Hari Pers Nasional! Semoga pers semakin berperan aktif dalam mewujudkan kedaulatan pangan Indonesia.

    9. Pers yang kritis dan independen sangat dibutuhkan untuk mengawal ketahanan pangan kita. Selamat Hari Pers Nasional!

    10. Selamat Hari Pers Nasional! Mari kita bersama-sama membangun bangsa yang mandiri melalui ketahanan pangan.

    11. Wartawan adalah pahlawan tanpa jubah yang selalu mencari kebenaran. Selamat Hari Pers Nasional!

    12. Di balik setiap berita, ada sejuta kisah dan perjuangan. Selamat Hari Pers Nasional!

    13. Pers, cahaya yang menerangi kegelapan. Selamat Hari Pers Nasional!

    14. Selamat Hari Pers Nasional! Tetaplah menjadi suara rakyat yang lantang.

    15. Berita adalah makanan jiwa. Terima kasih kepada para jurnalis yang selalu menyajikan hidangan informasi yang berkualitas. Selamat Hari Pers Nasional!

    Bagikan ucapan Anda di media sosial dengan tagar #HariPersNasional atau #HPN2025.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Ziarah Pers, PWI Sumenep Tabur Bunga ke Makam Senior

    Ziarah Pers, PWI Sumenep Tabur Bunga ke Makam Senior

    Sumenep (beritajatim.com) – Sejumlah wartawan yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Sumenep, Madura, menggelar ziarah ke makam senior-senior wartawan. Ziarah pers ini merupakan rangkaian peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2025 dan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 79 PWI.

    Ziarah pers ini dilakukan ke makam mantan ketua dan bendahara PWI Sumenep serta sejumlah anggota PWI yang telah mendahului. Di antaranya almarhum Deni Abu Said, Abd. Rasyid, Joko Suhardi dan Herman. Ziarah tersebut diawali dengan pembacaan doa yang dikirimkan untuk almarhum yang merupakan senior PWI. Setelah itu, dilanjutkan dengan tabur bunga.

    “Mereka merupakan pendahulu kami di dunia wartawan yang sangat berdedikasi atas profesinya. Kami tidak mungkin melupakan jasa para senior dalam membesarkan PWI dan dunia pers di Sumenep,” kata Ketua PWI Sumenep, Syamsul Arifin, Jumat (07/02/2025).

    Menurutnya, doa dan tabur bunga yang dilakukan anggota PWI merupakan bentuk penghormatan dan penghargaan untuk para senior PWI. “Yang bisa kami lakukan hanya mengirimkan doa, sebagai ucapan terima kasih dan hormat kami untuk para pendahulu,” ujarnya.

    Selain ziarah pers, PWI Sumenep juga menggelar peringatan HPN 2025 dan HUT ke 79 PWI pada tanggal 9 Februari di sekretariat PWI jalan dr. Cipto 37 Sumenep. Di peringatan HPN, juga akan diisi dengan dialog tentang peran pers dalam mendukung ketahanan pangan yang menjadi program unggulan pemerintah. (tem/but)

  • Tema dan Logo Hari Pers Nasional 2025, Kawal Program Ketahanan Pangan Presiden Prabowo

    Tema dan Logo Hari Pers Nasional 2025, Kawal Program Ketahanan Pangan Presiden Prabowo

    PIKIRAN RAKYAT – Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2025 mengusung tema akan mengawal kebijakan Pemerintahan Prabowo dan Kabinet Merah Putih dengan tajuk “Pers Mengawal Ketahanan Pangan untuk Kemandirian Bangsa”. Dalam puncak perayaan HPN 2025 yang akan diselenggarakan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada 7-9 Februari 2025 mengusung subtema “Kalsel Gerbang Logistik Kalimantan”.

    Tanggal 9 Februari selalu diperingati sebagai Hari Pers Nasional (HPN) untuk menghormati peran penting pers dalam pembangunan bangsa. Lalu bagaimana sejarah dan pengembangan Pers ke depan? Simak selengkapnya dalam artikel kami.

    Sejarah Hari Pers Nasional

    Penetapan HPN pada 9 Februari berkaitan erat dengan berdirinya Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pada 9 Februari 1946. Hal itu ditandai dengan lahirnya PWI sebagai organisasi wartawan pertama di Indonesia yang didirikan setelah proklamasi kemerdekaan.

    Melalui Keputusan Presiden Nomor 5 Tahun 1985, pemerintah menetapkan 9 Februari sebagai Hari Pers Nasional yang mengakui peran pers sebagai pilar demokrasi dan sarana penyampaian informasi kepada masyarakat.

    Makna Tema HPN 2025

    Tema “Pers Mengawal Ketahanan Pangan untuk Kemandirian Bangsa” menyoroti peran strategis pers dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Pers diharapkan dapat menjadi mitra pemerintah dan masyarakat dalam mengawal program ketahanan pangan, memberikan informasi yang akurat, edukatif, dan kritis terkait isu-isu pangan. Hal ini mendorong kemandirian bangsa dalam memenuhi kebutuhan pangan.

    Logo HPN 2025 dan Filosofinya

    Logo HPN 2025 menampilkan maskot hewan bekantan (Nasalis larvatus) yang merupakan hewan endemik asal Kalimantan, khususnya Kalimantan Selatan.

    Bekantan tersebut menggunakan laung, ikat kepala khas Banjar, dan pakaian adat Banjar berbahan beludru yang menarik perhatian.

    Lalu di tangan kirinya, bekantan tersebut memegang seikat padi yang melambangkan peran pers dalam mendukung ketahanan pangan dan kemandirian bangsa.

    Sementara itu, tangan kanan menggenggam pena yang berarti komitmen insan pers terhadap kebebasan, profesionalisme, dan kecerdasan. Laung yang dikenakan melambangkan simbol tradisional pria Banjar dan motif Galung Pancar Matahari pada pakaian melambangkan keteguhan, kebaikan serta keberuntungan.

    Peran Pers dalam Ketahanan Pangan

    Pers memiliki peran penting dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya ketahanan pangan, mulai dari produksi hingga konsumsi. Melalui pemberitaan yang objektif dan mendalam, pers dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan isu-isu pangan, seperti keamanan pangan, inovasi pertanian, dan kebijakan pemerintah terkait pangan.

    Selain itu, pers juga berfungsi sebagai pengawas dalam mengawal implementasi kebijakan pangan, memastikan transparansi dan akuntabilitas dari pihak-pihak terkait.

    Hari Pers Nasional 2025 dengan tema “Pers Mengawal Ketahanan Pangan untuk Kemandirian Bangsa” menegaskan peran krusial pers dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Melalui informasi yang akurat dan edukatif, pers diharapkan dapat menjadi pilar dalam mewujudkan kemandirian bangsa di bidang pangan, sekaligus menjaga integritas dan profesionalisme dalam menjalankan tugasnya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Kapan Hari Pers Nasional Diperingati? Simak Sejarah Singkat Peringatan HPN – Halaman all

    Kapan Hari Pers Nasional Diperingati? Simak Sejarah Singkat Peringatan HPN – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Simak informasi tentang kapan perayaan Hari Pers Nasional.

    Hari Pers Nasional (HPN) diperingati setiap satu tahun sekali.

    Peringatan Hari Pers Nasional diadakan setiap tanggal 9 Februari.

    Pada tahun ini, Hari Pers Nasional jatuh pada Minggu (9/2/2025).

    Hari Pers Nasional pada tahun 2025 dirayakan dengan tema ‘Pers Mengawal Ketahanan Pangan untuk Kemandirian Bangsa’.

    Tanggal 9 Februari juga telah ditetapkan sebagai Hari Pers Nasional, yang tercantum dalam keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1985 oleh Presiden Soeharto.

    Hari Pers Nasional

    Hari Pers Nasional atau HPN yang telah diperingati setiap tanggal 9 Februari.

    Pemilihan tanggal tersebut didasari oleh hari lahirnya organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).

    Mengutip dari pwi.or.id, PWI merupakan organisasi wartawan pertama di Indonesia.

    Persatuan Wartawan Indonesia berdiri pada tanggal 9 Februari 1946 di Solo.

    Lahirnya organisasi PWI ini menjadi bukti bahwa wartawan Indonesia ikut berjuang dalam menentang kembalinya penjajah ke tanah air.

    Pada saat itu pada tada tanggal 9 Februari 1946 ketika pasukan Inggris dan Belanda sedang meningkatkan operasi pendaratan dan pendudukan di berbagai daerah republik, para wartawan Republiken mengadakan kongres pertamanya di Surakarta untuk membentuk PWI.

    Kongres tersebut kemudian melahirkan PWI (Persatuan Wartawan Indonesia).

    Kongres itu dihadiri wartawan dari daerah republik dan para wartawan yang berhasil lolos dari daerah-daerah pendudukan dan dari incaran serdadu Sekutu atau Belanda.

    PWI sendiri merupakan dasar penting dalam lahirnya Hari Pers Nasional. 

    Kehadiran PWI membantu memperkuat posisi wartawan Indonesia dan menjadikannya pendukung serta kekuatan pers nasional.

    Sejak saat itu penetapan Hari Pers Nasional akhirnya diresmikan melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 5 Tahun 1985 tentang Hari Pers Nasional, yang ditandatangani oleh Presiden Soeharto pada 23 Januari 1985.

    Hingga saat ini Hari Pers Nasional diperingati setiap satu tahun sekali.

    (Tribunnews.com/Oktavia WW)

  • PWI: Tokoh pers nasional hadiri perayaan HPN 2025 di Riau 

    PWI: Tokoh pers nasional hadiri perayaan HPN 2025 di Riau 

    “HPN Riau 2025 menjadi bukti bahwa dunia pers Indonesia terus berkembang dan semakin berintegritas, terbukti dengan semakin banyak tokoh pers nasional yang menyatakan diri untuk hadir di HPN Riau,”

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Zulmansyah Sekedang memastikan puluhan tokoh pers nasional akan hadir dalam kegiatan Hari Pers Nasional (HPN) 2025 yang akan diselenggarakan di Riau.

    “HPN Riau 2025 menjadi bukti bahwa dunia pers Indonesia terus berkembang dan semakin berintegritas, terbukti dengan semakin banyak tokoh pers nasional yang menyatakan diri untuk hadir di HPN Riau,” ujar Zulmansyah dalam siaran pers resmi yang diterima ANTARA, Senin.

    Menurut Zulmansyah kehadiran para tokoh pers dalam kegiatan HPN nanti menandakan tingginya semangat insan pers dalam meningkatkan eksistensinya di tengah perkembangan zaman.

    Adapun tokoh-tokoh pers yang sudah menyatakan diri untuk hadir, seperti Tribuana Said, Timbo Siahaan, Ilham Bintang, Banjar Chearudin, Marah Sakti Siregar, Sasongko Tedjo, Uni Lubis, Atal S. Depari, Nurjaman Mochtar, Mirza Zulhadi, Wina Armada Sukardi, Mahfudin Nigara, Asro Kamal Rokan, Rajab Ritonga, Nurcholis Basyari, Theodorus Dar Edi Yoga, Firdaus Answeto, Dhimam Abror, Agus Sudibyo serta tokoh pers dari berbagai provinsi/daerah.

    Dalam kegiatan bertajuk “Pers Berintegritas Menuju Indonesia Emas” yang akan berlangsung dari 6 Februari – 10 Februari 2025 ini, para tokoh pers tersebut akan hadir dan memberikan beragam pandangannya tentang perkembangan pers saat ini.

    Mereka, lanjut Zulmansyah, juga akan membahas peran pers dalam mendukung kemajuan daerah, serta bagaimana media berkontribusi dalam membangun kesadaran publik dan mendukung transparansi pemerintah.

    “Tema ‘Pers Berintegritas Menuju Indonesia Emas’ ini sangat relevan dengan upaya kita semua untuk menciptakan media yang tidak hanya bebas, tetapi juga bertanggung jawab,” kata Zulmansyah.

    Di saat yang sama, Ketua Panitia HPN 2025 Riau, M Selamet Susanto mengatakan, saat ini pihaknya terus mematangkan koordinasi antar pihak guna memastikan acara berjalan sukses.

    Dia menjelaskan persiapan melibatkan panitia lokal dan pusat telah mencapai 100 persen, termasuk pengaturan logistik, akomodasi, transportasi, serta penyambutan tamu undangan dari berbagai daerah di Indonesia.

    Panitia juga telah menyiapkan sistem penyambutan yang profesional, mulai dari kedatangan di bandara, transportasi menuju lokasi acara, hingga fasilitas akomodasi bagi para tamu penting.

    Susanto melanjutkan, sejumlah hotel berbintang di Pekanbaru telah dikonfirmasi untuk menampung para peserta dan delegasi, sementara layanan transportasi khusus telah disiapkan untuk memastikan akses yang nyaman dan efisien bagi semua pihak yang terlibat.

    Dengan seluruh persiapan tersebut, Susanto berharap kegiatan HPN yang akan digelar nanti dapat berjalan dengan lancar.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kakek Prabowo Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Kemensos: Sedang Tahap Pengkajian

    Kakek Prabowo Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Kemensos: Sedang Tahap Pengkajian

    Banyumas, Beritasatu.com – Raden Mas (RM) Margono Djojohadikusumo, kakek Presiden Prabowo Subianto, diusulkan sebagai pahlawan nasional atas kontribusinya dalam pembangunan ekonomi dan pemerintahan Indonesia.

    Usulan ini disampaikan Penjabat (Pj) Bupati Banyumas Iwanudin Iskandar dalam dialog bersama Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) di Pendopo Si Panji, Banyumas, Sabtu (1/2/2025).

    “Kami memiliki tanggung jawab untuk mengangkat tokoh-tokoh yang berjasa bagi bangsa, terutama yang berasal dari Banyumas. RM Margono adalah sosok yang layak diberikan gelar pahlawan nasional atas dedikasinya dalam membangun ekonomi negara dan kontribusinya dalam pemerintahan,” ujar Iwanudin.

    RM Margono Djojohadikusumo dikenal sebagai pendiri Bank Negara Indonesia (BNI) pada 1946. Ia juga pernah menjabat sebagai ketua Dewan Pertimbangan Agung (DPA) setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia.

    Sebagai ekonom dan tokoh pemerintahan, RM Margono berperan dalam perumusan kebijakan ekonomi nasional pascakemerdekaan, menjadikannya salah satu tokoh kunci dalam pembangunan ekonomi Indonesia.

    Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menegaskan usulan pemberian gelar pahlawan nasional untuk RM Margono sedang dalam tahap pengkajian.

    “Sangat layak dan itu sedang berproses. Awalnya dari Jawa Timur usulannya, sekarang sudah masuk ke Pak Bupati Banyumas, nanti diproses di daerah, dibawa ke provinsi, lalu ke Kementerian Sosial,” ungkapnya terkait usulan kakek Prabowo yang diusulkan sebagai pahlawan nasional.

    Gus Ipul menjelaskan pemberian gelar Pahlawan Nasional harus melalui tahapan akademik dan seminar guna memastikan kontribusi tokoh yang diusulkan.

    “Dari sisi peran dan kontribusinya, sudah sangat layak. Namun, prosesnya harus dimulai dari masyarakat, bukan pemerintah,” tambahnya.

    Gus Ipul juga menegaskan usulan ini berasal dari masyarakat, termasuk Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur, yang telah melakukan kajian awal.

    “PWI Jawa Timur bersama beberapa pakar mengadakan diskusi, lalu menyampaikan hasilnya ke kami. Sekarang ini sedang dikaji lebih lanjut di tingkat daerah,” jelasnya.

    Untuk mendukung usulan ini, sejumlah seminar akademik akan digelar dalam waktu dekat. “Saya pastikan tahun ini ada seminar-seminar untuk membahas usulan gelar pahlawan nasional bagi RM Margono,” kata Gus Ipul.

    RM Margono Djojohadikusumo lahir di Banyumas dari keluarga pejabat pemerintahan. Ia dikenal sebagai tokoh yang berperan besar dalam stabilisasi ekonomi Indonesia di awal kemerdekaan.

    Setelah perjalanan panjang dalam dunia ekonomi dan pemerintahan, kakek Prabowo yang diusulkan sebagai pahlawan nasional, RM Margono wafat pada 25 Juli 1978 di Jakarta dan dimakamkan di Dawuhan, Banyumas.

  • Kalender Februari 2025, Adakah Tanggal Merah, Hari Besar, dan Libur Panjang?

    Kalender Februari 2025, Adakah Tanggal Merah, Hari Besar, dan Libur Panjang?

    PIKIRAN RAKYAT – Tidak terasa kita sudah berada pada pengujung bulan Januari. Pertanyaannya, adakah libur panjang seperti bulan lalu di Februari 2025? Berapa banyak tanggal merah dan hari besar dalam kalender bulan Februari 2025?

    Februari adalah bulan terpendek karena hanya memiliki 28 atau 29 hari. Dalam kalender tahun 2025, ada 28 hari pada bulan Februari 2025. Ada 6 tanggal merah; 4 hari Minggu, dan 2 hari libur sekolah terkait Ramadhan 2025. Berikut ini penjelasan lengkapnya.

    Tanggal Merah Hari Minggu Minggu, 2 Februari 2025 Minggu, 9 Februari 2025 Minggu, 16 Februari 2025 Minggu, 23 Februari 2025 Hari Libur Sekolah

    Berdasarkan Surat Edaran Bersama (SEB) dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Menteri Agama, serta Menteri Dalam Negeri, Nomor 2 Tahun 2025/Nomor 400.1/32O/SJ, libur sekolah jatuh pada:

    Kamis, 27 Februari 2025 Jumat, 28 Februari 2025

    Selain itu, ada berbagai peringatan hari besar nasional dan internasional sepanjang Februari ini.

    Hari Besar Nasional

    5 Februari:

    Hari Ulang Tahun Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Peringatan Peristiwa Kapal Tujuh Provinsi (Zeven Provincien)

    9 Februari:

    Hari Pers Nasional (HPN) Hari Kavaleri TNI AD Hari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI)

    13 Februari: Hari Persatuan Farmasi Indonesia

    14 Februari: Hari Peringatan Pemberontakan Pembela Tanah Air

    19 Februari: Hari Komando Pertahanan Udara Nasional (KOHANUDNAS)

    22 Februari:

    Hari Istiqlal Hari Peduli Sampah Nasional

    24 Februari: Hari Lahir Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama

    25 Februari: Hari Gizi Nasional Indonesia

    27 Februari: Hari Jadi Kabupaten Sinjai

    Hari Besar Internasional

    1 Februari:

    Hari Hijab Sedunia Hari Aspergillosis Sedunia

    2 Februari:

    Hari Kesadaran Artritis Reumatoid Hari Lahan Basah Sedunia

    4 Februari:

    Hari Persaudaraan Manusia Internasional Hari Kanker Sedunia

    6 Februari: Hari Internasional Nol Toleransi terhadap Mutilasi Alat Kelamin Perempuan

    10 Februari:

    Hari Kacang-kacangan Sedunia Hari Epilepsi Internasional

    11 Februari: Hari Internasional Perempuan dan Anak Perempuan dalam Sains

    12 Februari: Hari Darwin

    13 Februari: Hari Radio Sedunia

    14 Februari:

    Hari Kasih Sayang (Valentine’s Day). Hari Pemberian Buku Internasional. Hari Bonobo Sedunia.

    15 Februari:

    Hari Kanker Anak Internasional. Hari Antropologi Sedunia. Hari Kuda Nil Sedunia. Hari Trenggiling Sedunia.

    16 Februari: Hari Paus Sedunia

    20 Februari:

    Hari Keadilan Sosial Sedunia Hari Antropologi Dunia

    21 Februari: Hari Bahasa Ibu Internasional

    22 Februari:

    Hari Kepanduan Internasional (Hari Pramuka Sedunia). Hari Berpikir Sedunia.

    23 Februari: Hari Perdamaian dan Kesepahaman Dunia

    27 Februari:

    Hari Beruang Kutub Internasional Hari LSM Sedunia

    28 Februari: Hari Internasional Menentang Perundungan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Donny Yoesgiantoro: Badan Publik yang Tidak Informatif Paling Banyak dari BUMN – Page 3

    Donny Yoesgiantoro: Badan Publik yang Tidak Informatif Paling Banyak dari BUMN – Page 3

    Berkaca pada pelaksanaan Pemilu dan Pilkada Serentak 2024, dari hasil monev KI Pusat apakah ada keterbukaan informasi dari KPU dan Bawaslu?

    Jadi begini, waktu tahun 2023, KPU kami beri peringkat pertama pada waktu monev. Saya waktu itu dengan Mbak Titi Anggraini dari Perludem juga ditanya, Bapak itu kok ngasih KPU itu informatif, padahal kelakuannya kayak gitu?

    Saya bilang begini, Mbak ini ibaratnya dosen, murid itu pintar, tapi setelah jadi insinyur setelah jadi doktorandus dia itu berperkara atau dia itu asusila dan sebagainya, itu kan dosennya enggak boleh disalahin dong, saya bilang begitu.

    Artinya, saya itu sudah lihat dari Self-Assessment Questionnaire tadi, wah canggih betul dia, isinya bagus semua, kita lihat bagus semua, terus gimana? Kita kasih dong nilai 100, itu 80%. Pada waktu kita uji publik, eh Ketua KPU-nya datang. Sama saya kan kenal dekat.

    Dia datang dan presentasinya bagus, ya kasih nilai bagus juga gitu kan. Seperti mahasiswa dikasih ujian nilainya bagus, wawancara bagus, setelah jadi insinyur, setelah jadi dokter keluar dia kena asusila, lah masa dosennya disalahkan, kan enggak boleh begitu dong, ya kan?

    Saya mengatakan kita ini hanya melihat kalau mobil itu ada STNK-nya, ada BPKB-nya, BPKB-nya tidak kedaluwarsa. Kemudian ada SIM, STNK dan BPKB, kemudian dia itu tidak pernah ada asuransinya, kalau naik motor itu ada pentilnya. Kalau semuanya sudah bagus, ya sudah. Tapi begitu kita lihat motornya itu untuk nyopet, masa kita salah?

    Itu bukan wilayah KI Pusat lagi?

    Itu urusan lembaga lain. Jadi kita ini di Indonesia jangan ada lembaga yang superbody, harus ada sendiri-sendiri begitu. Itu urusan polisi, lembaga kepolisian kalau nyopet.

    Kalau hubungan KI Pusat dengan lembaga atau organisasi pers bagaimana?

    Satu, dia sama-sama lembaga non-structural, seperti Dewan Pers, dan Dewan Pers itu sama-sama koordinasinya di Kementerian Komdigi. Jadi ada di Komdigi karena kami belum independen, belum total independen, seperti KPU kan dia independen. Kalau kami kan masih ke Komdigi karena sekretaris kami itu masih eselon II.

    Jadi gampang melihat lembaga non-struktural itu, dia itu sudah mandiri atau tidak lihat sekjennya, kalau sekjennya eselon satu berarti dia sudah mandiri. Seperti KPU, KPK, Bawaslu dan dia punya anggaran sendiri. Kalau anggaran kami dikasih anggaran, tapi harus koordinasi dengan Komdigi.

    Soal Dewan Pers, kami juga mengatakan kepada Dewan Pers, kan ada beberapa organisasi wartawan, ada Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), ada AJI gitu kan, urusannya kan ke wartawan. Kami mengatakan bahwa kalau kami, informasi-informasi itu tidak harus dibuka semuanya, ada informasi yang memang boleh ditutup di undang-undang kami.

    Kalau undang-undangnya mungkin Undang-Undang Pers, kami tidak mau masuk ke sana, dia akan mengatakan jangan dihalang-halangi dong kalau wartawan itu mau cari berita, ya silakan saja. Tapi di undang-undang kami boleh dikecualikan walaupun sifatnya ketat dan terbatas.

    Kita biasanya dengan AJI, dengan Dewan Pers dan PWI sudah membuat MoU. Kami mengatakan kami ada beberapa kerja sama dengan mereka bagaimana kalau misalnya wartawan ingin mengajukan permohonan informasi, boleh juga. Jadi wartawan sebagai pribadi maupun sebagai institusi boleh.

    Kalau yang meminta informasi publik itu adalah person, misalnya seorang karyawan, apakah itu juga dibolehkan?

    Boleh. Jadi seperti kami pernah menyelesaikan, ini kebetulan kasusnya sudah selesai, ada dosen bersengketa dengan universitasnya. Jadi katakanlah seorang dosen universitas, ini negeri ya karena PTN, kita tidak boleh masuk di PTS, perguruan tinggi swasta enggak boleh.

    Misalnya dosen UI atau dosen Gadjah Mada atau dosen Undip dia merasa jenjang jabatan akademisnya itu enggak naik-naik. Dia nberpikir, kalau enggak naik-naik jabatan ini jangan-jangan saya dimainkan di level dekanat, dekannya. Dia boleh minta permohonan, tolong dong saya minta dokumen penilaian jenjang jabatan akademis, kok saya enggak naik-naik.

    Begitu dikasih dibilang pula, kamu enggak naik jabatan karena penilaiannya jelek. Lho, saya pengen dong siapa yang menilai saya jelek? Enggak boleh gitu kan, itu kan masuk ke ranah pribadi kan enggak boleh dibuka. Kalau dibuka nanti diancam lagi yang menilai, itu ada seperti itu.

    Jadi akhirnya kita mediasi, mediasinya gagal. Karena mediasi gagal kita masukkan lagi ke ajudikasi non-litigasi. Jadi boleh karyawan meminta informasi publik, kalau karyawan SCTV enggak bisa karena SCTV swasta. Tapi kalau di RRI, TVRI boleh karena dia pakai APBN. Kalau swasta kan duitnya sendiri.

    Bagaimana cara KI Pusat merangkul Generasi Millenial dan Gen-Z untuk juga ikut mengawasi keterbukaan informasi ini?

    Strateginya ya saya dekatin dulu Menteri Pemuda dan Olahraga, itu kan termasuk Gen-Z juga dia. Badannya gede, besar, tinggi besar, tetapi termasuk Milenial kan? Kita sangat akrab dan Kemenpora kemarin nomor satu.

    Ya kita lakukan pendekatan, mereka bagus juga karena apa? Karena sesmennya juga bagus, sesmennya itu orang lama dan menterinya manut sama sesmen. Ini penting karena kadang-kadang pimpinan badan publik itu dia mengatakan kadang-kadang gini, itu enggak penting itu keterbukaan informasi.

    Sehebat apa pun sesmen kalau menterinya sudah ngomong begitu susah. Nah ini kebetulan koordinasinya bagus, bagus sekali, komunikasinya bagus. Dari kepala bironya, kepala biro biasanya PPID dari Pejabat Pengelola Informasi Dokumentasi.

    Atasan PPID itu pejabat administratif tertinggi di kementerian, biasanya sekjen, bisa sekjen, sestama, corporate secretary, pimpinan badan publik, atasan, atasan PPID, pimpinan badan publik, ini semuanya bagus. Nah, kita dekatin saja lewat itu karena Milenial tadi. Kita sering ada event-event dengan Pak Menteri, Pak Menterinya anak muda.

    Kedua, kita cari lagi mana ini yang kira-kira anak-anak muda yang suka. Kemudian kita dengan Pak Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata. Jadi itu adalah strategi kita, karena apa? Karena kita enggak bisa langsung, lihat saja undang-undang kita, membuat standar pelayanan informasi publik, menyelesaikan sengketa informasi publik.

    Jadi kita ke publiknya lewat badan publik. Jadi seperti tadi saya sampaikan, walaupun guyon Komisi Informasi Pusat itu tidak dikenal KIP ya, KI Pusat, lebih dikenal Kartu Indonesia Pintar betul, karena apa? Karena banyak masyarakat yang belum kenal Komisi Informasi karena tidak pernah dilakukan literasi.

    Ada literasi digital, ada literasi, ada rasio elektrifikasi. Tapi literasi keterbukaan informasi publik di masyarakat tidak ada, yang ada adalah literasi indeks keterbukaan informasi publik, itu yang disasar selalu di badan publik, pemerintah provinsi.

    Saya itu tidak tahu publik yang sudah terliterasi itu enggak tahu. Berapa persen publik yang sudah tahu keterbukaan informasi publik tidak pernah tahu, ini yang menjadi PR pemerintah sebenarnya.

    Ini yang harus pemerintah lihat bahwa publik itu harus dicerahkan juga. Ada keterbukaan informasi publik, ada lembaga yang namanya Komisi Informasi Pusat atau KI Pusat, dia punya di daerah juga, ada undang-undangnya, ada peraturan pemerintahnya.

     

  • PWI pastikan kesiapan penuh Riau jadi tuan rumah HPN 2025

    PWI pastikan kesiapan penuh Riau jadi tuan rumah HPN 2025

    Ajakan menyukseskan Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2025 yang diselenggarakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Riau sebagai tuan rumah pada 6–9 Februari 2025. ANTARA/HO-PWI Pusat.

    PWI pastikan kesiapan penuh Riau jadi tuan rumah HPN 2025
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Kamis, 30 Januari 2025 – 06:18 WIB

    Elshinta.com – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) menyatakan bahwa persiapan Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2025 oleh PWI Provinsi Riau sebagai tuan rumah telah rampung dan agenda tersebut siap dilaksanakan sesuai rencana.

    “Terima kasih kepada PWI Riau yang sudah siap 100 persen sebagai tuan rumah HPN 2025,” ungkap Ketua Umum PWI Pusat Zulmansyah Sekedang selaku Penanggung Jawab HPN 2025 kepada wartawan di Pekanbaru, Riau, menurut keterangan tertulis yang diperoleh Rabu (29/1).

    Menurut Zulmansyah, seluruh tempat pelaksanaan acara, fasilitas akomodasi, dan transportasi lokal bagi seluruh peserta ataupun keseluruhan rangkaian acara HPN 2025 telah disiapkan dengan baik.

    “Kita tinggal menyelenggarakan saja,” kata Ketum PWI Pusat..

    Zulmansyah menyatakan bahwa HPN 2025 yang dilaksanakan di Riau mengangkat tema “Pers Berintegritas Menuju Indonesia Emas” dan rangkaian agendanya akan berlangsung pada 6 – 9 Februari 2025.

    Agenda-agenda yang akan digelar dalam HPN 2025, di antaranya Silaturahmi Forum Pemimpin Redaksi (Pemred) SMSI, Sarasehan Nasional Media Massa bertema “Media Sustainalibity Pasca-Publisher Right”, serta sejumlah seminar.

    Seminar-seminar tersebut adalah Seminar Nasional Sawit bersama Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) bertema “Sosialisasi Perpres Nomor 5/2025 dan Optimalisasi Industri Kelapa Sawit Berkelanjutan: Tantangan, Peluang, dan Inovasi di Era Globalisasi”.

    Kemudian, Seminar Energi bertema “Mewujudkan Swasembada Energi Nasional: Tantangan dan Solusi”, serta Seminar Nasional Kesehatan bertajuk “Optimalisasi Program Kesehatan Ibu dan Anak untuk Mewujud-kan Generasi Emas”.

     

    Selain itu, kegiatan jalan sehat akan dilaksanakan pada 9 Februari dengan mengambil momen Hari Bebas Kendaraan Bermotor (Car free day) di Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru.

    “Kegiatan HPN 2025 di Riau ini juga akan mengundang sejumlah menteri sebagai narasumber dan tokoh-tokoh pers Indonesia,” ungkap Zulmansyah.

    Dalam kesempatan yang sama, Ketua PWI Riau Raja Isyam Azwar mengajak seluruh wartawan anggota PWI Riau untuk ikut serta memeriahkan seluruh rangkaian HPN 2025 pada 6 – 9 Februari 2025 di provinsi tersebut.

    “Kami mengimbau seluruh rekan-rekan pers yang ada di Riau ini, mari kita ramaikan dan sukseskan penyelenggaraan HPN 2025 di Riau nanti,” kata Raja Isyam.

    Sumber : Antara