Organisasi: OPEC

  • Minim Sentimen, Harga Minyak Dunia Melemah Pagi Ini

    Minim Sentimen, Harga Minyak Dunia Melemah Pagi Ini

    Jakarta, CNN Indonesia

    Harga minyak dunia turun di awal perdagangan pasar Asia pada Senin (26/2) pagi. Ini melanjutkan tren pelemahan harga minyak yang pekan lalu terkoreksi 2 persen hingga 3 persen.

    Mengutip Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent turun 34 sent menjadi US$81,28 per barel. Sementara, West Texas Intermediate (WTI) juga turun 33 sen menjadi US$76,16 per barel.

    Penurunan harga minyak ini terjadi di tengah kekhawatiran pasar terhadap peningkatan inflasi. Hal ini disinyalir dapat menunda penurunan suku bunga Amerika Serikat (AS).

    Selain itu, Anaslis ANZ menyebut harga minyak mentah turun karena kurangnya faktor pendorong baru.

    “Minyak terjebak di antara faktor-faktor bullish seperti penurunan produksi OPEC dan peningkatan risiko geopolitik serta kekhawatiran bearish terhadap lemahnya permintaan di Tiongkok,” tulis catatan Analis ANZ.

    Apalagi, meskipun kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran terus menyerang kapal-kapal di Laut Merah, perang Israel-Hamas tidak secara signifikan membatasi pasokan minyak.

    Penurunan pagi ini melanjutkan pelemahan harga minyak pekan lalu. Saat itu, harga Brent turun sekitar 2 persen dan WTI turun lebih dari 3 persen.

    Analis ANZ memperkirakan stok minyak akan mulai berkurang dalam beberapa pekan mendatang. Pasalnya, kilang sudah pulih pemeliharaan. Hal ini dapat memberikan dukungan terhadap harga.

    Badan Informasi Energi AS mengatakan pekan lalu bahwa persediaan minyak mentah telah meningkat sebesar 3,5 juta barel menjadi 442,9 juta barel dalam pekan yang berakhir 16 Februari lalu.

    Angka tersebut lebih kecil dibandingkan dengan ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters yang memperkirakan kenaikan sebesar 3,9 juta barel.

    (agt/agt)

  • Bertebaran Pujian dari Putin saat Bertemu Putra Mahkota Arab Saudi

    Bertebaran Pujian dari Putin saat Bertemu Putra Mahkota Arab Saudi

    Jakarta

    Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS). Pujian bertebaran dari Putin tentang hubungan kedua negara saat pertemuan di Arab Saudi itu.

    Pangeran MBS mulanya mengatakan Saudi dan Rusia memiliki banyak kepentingan untuk dikerjakan bersama. MBS pun memuji koordinasi bersama antara kedua negara “yang membantu meredakan ketegangan di Timur Tengah”.

    “Kita memiliki banyak kepentingan dan dokumen yang kita kerjakan bersama demi kepentingan Rusia, Kerajaan Arab Saudi, Timur Tengah, dan juga dunia,” kata MBS seperti dikutip kantor berita resmi Saudi, Saudi Press Agency (SPA) dan dilansir Al Arabiya dan Reuters, Kamis (7/12/2023).

    Pertemuan itu berlangsung di Riyadh pada Rabu (6/12) waktu setempat. Putin mengatakan hubungan Rusia dengan Arab Saudi saat ini berada pada “tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya”.

    Dalam pidato pengantar yang ditayangkan di televisi Rusia, Putin mengucapkan terima kasih kepada Putra Mahkota Saudi atas undangannya. Putin mengatakan bahwa ia awalnya mengharapkan Putra Mahkota tersebut untuk datang ke Moskow, “tetapi ada perubahan pada rencana.”

    Pujian dari Putin

    Putin mengatakan pertemuan berikutnya harus dilakukan di Moskow. Menurutnya kedua negara memiliki hubungan yang baik dan stabil di bidang politik, ekonomi, dan kemanusiaan.

    “Tidak ada yang bisa menghalangi berkembangnya hubungan persahabatan kita,” kata Putin kepada MBS.

    Sementara itu, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan bahwa Putin dan MBS membahas kerja sama OPEC+ pada pembicaraan di Riyadh dan bahwa kerja sama akan dilanjutkan.

    Sebelum ke Saudi, Putin berkunjung ke Uni Emirat Arab untuk kunjungan langka ke luar negeri, di tengah perang Rusia dan Ukraina yang masih berlangsung.

    Sementara dilansir Deutsche Welle (DW), Putin pada hari Rabu (06/12) dilaporkan sudah tiba di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA). Saat ini, Kota Dubai di UEA tengah menjadi tuan rumah perundingan iklim COP28 oleh Perserikatan Bangsa Bangsa.

    Kunjungan Putin berlangsung meski ada surat perintah penangkapan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) bagi dirinya karena invasi ke Ukraina.

    Baik Arab Saudi maupun UEA belum menandatangani perjanjian pendirian ICC. Itu berarti mereka tidak berkewajiban menahan Putin berdasarkan surat perintah ICC. Putin dituduh bertanggung jawab secara pribadi atas penculikan anak-anak dari Ukraina selama perang di negara itu.

    Kunjungan tersebut dilakukan saat polisi bersenjata PBB berpatroli di sebagian Kota Expo Dubai yang saat ini dianggap sebagai wilayah internasional untuk perundingan COP28. Hubungan bisnis negara-negara ini memang melonjak pesat sejak Barat menjatuhkan sanksinya terhadap Moskow.

    (lir/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu