Organisasi: NU

  • GP Ansor akan Luncurkan 10 Ribu Satgas Pangan Bulan April Mendatang

    GP Ansor akan Luncurkan 10 Ribu Satgas Pangan Bulan April Mendatang

    Jakarta: Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) akan berencana meluncurkan 10 ribu satuan tugas (Satgas) pangan bulan April 2025 mendatang. Program ini sejalan dengan keterlibatan untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

    “Terkait infrastruktur nanti, bertepatan dengan hari ulang tahun nasional yang ke-9 bulan April, nanti kita akan mengukuhkan 10 ribu satgas pangan banser,” kata Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor H. Addin Jauharudin atau Gus Addin kepada saat ditemui di Jakarta, Rabu, 15 Januari 2025.

    Gus Addin mengatakan ada dua fungsi mengapa diluncurkannya 10 ribu satgas pangan tersebut. Pertama, sebagai penyuluh daripada produk-produk pangan, peternakan, pertanian, perikanan, maupun perkebunan. Kedua, membangun kelompok kelompok tani untuk menyiapkan ketahanan pangan.

    “Membangun kelompok-kelompok tani untuk menyiapkan ketahanan pangan sambil mengintergerasikan lahan-lahan yang dikelola,” jelas Gus Addin.

    Baca juga: Niat Bubarkan MLB NU, Gus Salam Ajak Ansor, Banser, dan Pagar Nusa Ngaji Bareng

    Ia mengatakan peluncuran satgas pangan tersebut akan dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia. Untuk waktunya adalah saat ulang tahun nasional GP Ansor, yang berarti kira-kira akan dilakukan pada tanggal 24 April 2025 mendatang.

    Sementara itu, GP Ansor baru saja meluncurkan Asta Cita Center sebagai lembaga think tank kebijakan pemerintah Prabowo-Gibran dan masyarakat.

    Hal ini melalui kajian-kajian terhadap isu strategis dengan menyediakan analisis dan rekomendasi dalam isu bisnis atau ekonomi, inovasi teknologi dan media, sumber daya manusia (SDM), dan anak muda.

    Jakarta: Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) akan berencana meluncurkan 10 ribu satuan tugas (Satgas) pangan bulan April 2025 mendatang. Program ini sejalan dengan keterlibatan untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
     
    “Terkait infrastruktur nanti, bertepatan dengan hari ulang tahun nasional yang ke-9 bulan April, nanti kita akan mengukuhkan 10 ribu satgas pangan banser,” kata Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor H. Addin Jauharudin atau Gus Addin kepada saat ditemui di Jakarta, Rabu, 15 Januari 2025.
     
    Gus Addin mengatakan ada dua fungsi mengapa diluncurkannya 10 ribu satgas pangan tersebut. Pertama, sebagai penyuluh daripada produk-produk pangan, peternakan, pertanian, perikanan, maupun perkebunan. Kedua, membangun kelompok kelompok tani untuk menyiapkan ketahanan pangan.

    “Membangun kelompok-kelompok tani untuk menyiapkan ketahanan pangan sambil mengintergerasikan lahan-lahan yang dikelola,” jelas Gus Addin.
     
    Baca juga: Niat Bubarkan MLB NU, Gus Salam Ajak Ansor, Banser, dan Pagar Nusa Ngaji Bareng
     
    Ia mengatakan peluncuran satgas pangan tersebut akan dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia. Untuk waktunya adalah saat ulang tahun nasional GP Ansor, yang berarti kira-kira akan dilakukan pada tanggal 24 April 2025 mendatang.
     
    Sementara itu, GP Ansor baru saja meluncurkan Asta Cita Center sebagai lembaga think tank kebijakan pemerintah Prabowo-Gibran dan masyarakat.
     
    Hal ini melalui kajian-kajian terhadap isu strategis dengan menyediakan analisis dan rekomendasi dalam isu bisnis atau ekonomi, inovasi teknologi dan media, sumber daya manusia (SDM), dan anak muda.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (TIN)

  • Pro-Kontra Wacana Dana Zakat Biayai Program Makan Bergizi Gratis

    Pro-Kontra Wacana Dana Zakat Biayai Program Makan Bergizi Gratis

    Bisnis.com, JAKARTA — Muncul wacana soal pemanfaatan dana zakat untuk bisa dipergunakan membiayai program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal itu berangkat dari usulan Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin yang memandang kultur budaya masyarakat Indonesia adalah orang yang dermawan dan gotong royong.

    Dia menilai dana zakat dimanfaatkan untuk menstimulus agar masyarakat umum pun terlibat dalam program yang baru saja debut Senin pekan lalu itu, sehingga juga pemerintah tak bekerja sendirian dengan anggaran APBN yang terbatas. 

    “Saya kemarin berpikir kenapa tidak ya zakat kita yang luar biasa besarnya juga kita mau libatkan kesana [ke MBG], itu salah satu contoh,” katanya di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, pada Selasa (14/1/2025).

    Menurutnya, program MBG mengandung misi kemanusiaan yang universal dan bagi sebagian besar anak-anak Indonesia di daerah, program ini menjadi kebutuhan penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan mereka.

    Kendati demikian, senator asal Bengkulu ini menyadari bahwa pemerintah masih memerlukan dukungan pembiayaan yang lebih dalam menyukseskan program ini. Oleh sebab itu, dia mengusulkan dana zakat bisa memenuhi separuh dari kebutuhan anggaran program MBG.

    Dia pun meminta pemerintah untuk menyiapkan skema pembiayaan yang partisipatif supaya program ini dapat berjalan baik dan maksimal dengan berprinsip gotong royong.

    “Kami percaya masyarakat juga organisasi kemasyarakatan khususnya ormas Islam seperti Muhammadiyah dan NU akan menyambut baik dan mendukung penuh inovasi pembiayaan yang kami usulkan ini,” jelasnya dalam keterangan resmi yang dikutip Kamis (16/1/2025).

    Perbesar

    Bisakah Dana Zakat Digunakan untuk MBG?

    Merepons usulan Sultan, menurut Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI Noor Achmad bukan tidak mungkin usulan itu bisa dilakukan, asalkan menyasar pada fakir miskin.

    “Kalau memang sasarannya nanti kepada fakir miskin, ya kita akan lakukan. Artinya bahwa prioritas kita adalah untuk membantu fakir miskin,” ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (15/1/2025).

    Nantinya, lanjut Noor, Baznas akan memverifikasi terlebih dahulu, mana pihak fakir miskin yang dimaksud dan mana pihak yang tak terkategorikan sebagai fakir miskin.

    Sementara itu, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani menegaskan sejatinya program MBG telah mendapatkan pembiayaan dari anggaran negara. 

    Namun, jika memang Baznas berencana dan tak keberatan menggunakan dana zakat untuk membiayai MBG, Muzani menekankan haruslah menyasar pada asnaf atau merekalah orang yang berhak mendapatkan bagian dari pembagian zakat.

    Dia menambahkan penting untuk memastikan bahwa muzakki atau orang yang membayar zakat memang memperuntukkan hartanya guna mendukung program MBG. Dengan begitu, menurutnya, penggunaan dana zakat dianggap tak menjadi masalah.

    “Maksud orang menitipkan zakatnya kepada Baznas, itu kan bukan untuk itu [MBG]. Kalau memang dimaksudkan untuk itu, saya kira beliau enggak ada masalah. Yang penting sesuai dengan Asnaf,” pungkas Muzani.

    Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya berpendapat penggunaan dana infak dan sedekah lebih longgar ketimbang penggunaan zakat, bilamana memang ingin membiayai program MBG melalui pemanfaatan dana ZIS.

    Menurut Gus Yahya, pemanfaatan dana zakat diatur secara fikih tentang siapa saja yang berhak menerimanya. Dalam ketentuan agama, ada delapan Asnaf (penerima manfaat) yang boleh mendapatkan manfaat zakat.

    Apabila dana zakat dikhususkan untuk anak-anak miskin, lanjutnya, maka hal itu tentu diperbolehkan. Namun, sasaran MBG jauh lebih luas bagi seluruh siswa, ibu hamil, hingga balita yang mesti dispesifikan agar masuk dalam delapan Asnaf. 

    Maka dari itu, menurut dia, usulan penggunaan dana zakat untuk mendukung program makan bergizi gratis perlu dikaji lebih dalam agar tepat sasaran.

    “[pemanfaatan] Zakat harus dikaji lagi. Karena yang nerima siapa dulu ini. Kalau dikhususkan untuk anak-anak miskin bisa. Tapi kalau umum kemudian untuk semua orang (tidak bisa), ini untuk zakat memang harus lebih hati-hati,” ujarnya dikutip dari Antara, Kamis (16/1/2025).

    Perbesar

    Senada, Wakil Ketua Umum PAN sekaligus Ketua Komisi VII DPR Saleh Partaonan Daulay juga menilai usulan pengalokasian dana zakat untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) perlu kajian dan pendapat dari para ulama untuk membahas hukumnya dari sisi agama.

    “Jangan terburu-buru. Tanya dulu para ulama di NU, Muhammadiyah, MUI, Persis, Al-Washliyyah, dan lain-lain. Yang dibahas, ya itu apa hukumnya mengalokasikan dana zakat untuk mendukung program pemerintah,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (16/1/2025).

    Dia memandang salah satu hal yang mungkin akan diperdalam adalah mengenai pembagian kategori siswa penerima program MBG bisa untuk bisa menerima zakat. Karena di antara para siswa itu ada juga yang berasal dari keluarga mampu dan bahkan berasal dari beragam agama.

    “Silakan dipelajari lagi agar tidak salah dari sisi regulasi dan ajaran agama,” pungkasnya.

    Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menyatakan dirinya belum bisa merespons usulan Sultan tersebut. Dia mengatakan penggunaan dana zakat sudah aturannya tersendiri.

    “Sebelum jawab, saya mesti konsultasi ke Majelis Ulama dan lain-lain untuk menjawabnya, bukan melaksanakannya ya,” tuturnya.

    Istana Tolak Gunakan Dana Zakat untuk MBG

    Kepala Staf Kepresidenan Letjen TNI (Purn) AM Putranto berpandangan zakat tak tepat untuk mendanai program prioritas pemerintah. Mengingat sejauh ini sudah tepat rancangan anggaran MBG mengucur melalui APBN dengan nilai Rp71 triliun.

    “Sudah dianggarkan sejumlah Rp71 triliun itu [MBG]. Jadi tidak mengambil dana-dana itu [zakat]. Jadi sudah betul-betul luar biasa, tidak ada yang ngambil dari mana? Zakat? Itu sangat memalukan itu ya bukan seperti itu ya kami,” ujarnya kepada wartawan di Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Rabu (15/1/2025).  

    Putranto pun menegaskan bahwa program yang dimulai sejak Senin (6/1/2025) itu tidak hanya bertujuan untuk mengatasi masalah gizi buruk, tetapi juga sebagai upaya mendorong kesetaraan dan kesehatan masyarakat secara menyeluruh.

    “Gunanya zakat kan bukan untuk itu [MBG], karena presiden sudah berniat baik dan tulus utuk memberikan terbaik untuk bangsa Indonesia kepada siswa-siswa, ibu hamil, dan pondok pesantren,” pungkas Putranto. 

    Pemerintah resmi merancang anggaran untuk program makan bergizi gratis (MBG) pada 2025 sebesar Rp71 triliun atau 0,29% terhadap PDB, sesuai Rancangan Undang-undang (RUU) tentang APBN 2025. 

    Dalam dokumen Buku II Nota Keuangan RAPBN 2025, dijelaskan bahwa rancangan anggaran sebesar Rp71,0 triliun tersebut akan digunakan untuk pembiayaan makanan, distribusi (safe guarding), dan operasional lembaga yang menangani program MBG. 

    Adapun, Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan mengungkap anggaran untuk Makan Bergizi Gratis (MBG) berpotensi bertambah sebesar Rp140 triliun di tahun 2025. 

    “Kalau nanti Presiden memutuskan menambah, kalau dilihat APBN, menambah Rp140 triliun di bulan Juli atau Agustus. Ditambah Rp140 triliun, maka nanti penerima manfaat akan mencakup 82,9 juta orang pelajar akan dapat makan siang bergizi,” ujar Zulkifli Hasan. 

    Zulhas mengatakan saat ini anggaran MBG yang disetujui DPR RI di 2025 sebanyak Rp71 triliun. Pada pelaksanaannya yakni Januari hingga April, program tersebut akan menyasar 3 juta pelajar yang menerima manfaat. Sementara dari April hingga Agustus, pelajar penerima manfaat akan mencapai 6 juta. 

    “Agustus-Desember itu 15 juta sampai 17.500.000 pengguna manfaat. Itu anggaran yang Rp71 triliun. Nah sekarang lagi berusaha,” kata dia.

  • Muncul Usulan Biaya Makan Gratis Pakai APBD hingga Dana Zakat

    Muncul Usulan Biaya Makan Gratis Pakai APBD hingga Dana Zakat

    Jakarta

    Program Makan Bergizi Gratis (MBG) diusulkan pendanaannya bukan hanya dari APBN. Sejauh ini selama setahun penuh di 2025 anggaran negara yang dikucurkan untuk MBG ditetapkan sebesar Rp 71 triliun.

    Dana APBD hingga zakat diusulkan bisa ikut membiayai tambahan anggaran bagi program prioritas Presiden Prabowo Subianto tersebut. Dana dari APBN sendiri juga sebetulnya diwacanakan akan bertambah dari Rp 71 triliun untuk memperluas cakupan Makan Bergizi.

    Soal dana APBD ikut membiayai Makan Bergizi Gratis, hal ini diusulkan oleh Gubernur Terpilih Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Menurutnya, usulan ini sudah disampaikan langsung olehnya ke Presiden Prabowo Subianto. Usulan itu disampaikan ketika Khofifah sowan ke Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (14/1/2025) lalu mewakili organisasi Muslimat Nadhlatul Ulama (NU).

    Sejauh ini, Khofifah bilang program Makan Bergizi Gratis hanya fokus pembiayaannya lewat APBN. Tepatnya, lewat anggaran yang dikucurkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Padahal banyak daerah yang memiliki APBD cukup mumpuni untuk membantu pembiayaan program ini.

    “Tadi saya matur ke Pak Presiden, ada juknis dari BGN. Juknis BGN itu APBN. Padahal sharing APBD menurut saya penting,” sebut Khofifah usai melakukan pertemuan dengan Prabowo.

    Sebagai contoh, Pemprov Jawa Timur, Khofifah bilang sebetulnya Pemprov memiliki ruang fiskal untuk memberikan bantuan pembiayaan bagi program Makan Bergizi Gratis. Misalnya, dalam satu menu bisa saja komposisi telurnya ditambahkan dengan pembiayaan dari APBD.

    “Saya ketika awal melihat, wah ini kalau ditambahin setengah telur gitu, lebih bagus proteinnya gitu. Pemprov Jawa Timur ini sudah punya semacam alokasi anggaran, jikalau nanti misalnya ada sharing dari APBD,” jelas Khofifah.

    Bahkan, Khofifah juga mengatakan pemerintah daerah tingkat Kabupaten atau Kota juga diajak untuk menyumbangkan sebagian APBD-nya bila ada ruang fiskal yang cukup. Bukan cuma nutrisinya bisa ditambah, sumbangan APBD juga dinilai dapat memperluas cakupan penerima manfaat MBG.

    Dana Zakat Buat MBG

    Selain usulan APBD untuk biayai MBG dari Khofifah, Ketua DPD RI Sultan B Najamuddin justru mendorong dana zakat untuk membiayai program prioritas Prabowo tersebut.

    Dana zakat dinilai menjadi pendanaan yang melibatkan masyarakat luas karena zakat didapatkan langsung dari masyarakat. Dengan begitu, menurut Sultan, pemerintah tidak sekadar menggunakan APBN.

    “Bagaimana kita menstimulus agar masyarakat umum pun terlibat di Program Makan Bergizi gratis ini. Di antaranya adalah saya kemarin juga berpikir kenapa nggak ya kalau zakat kita yang luar biasa besarnya juga kita mau libatkan ke sana, itu salah satu contoh,” sebut Sultan kepada wartawan di gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Selasa (14/1/2025) yang lalu.

    Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI Noor Achmad mengungkapkan prioritas dana zakat adalah memberikan bantuan kepada fakir miskin beserta beberapa golongan lainnya yang masuk dalam kategori mustahik atau berhak menerima zakat.

    Yang masuk dalam kategori tersebut mulai dari golongan fakir, miskin, gharimin (orang yang berutang untuk kebutuhan hidup), riqab (perdagangan manusia) hingga orang dalam perjalanan yang bukan maksiat (ibnu sabil). Dari situ, Noor Achmad bilang mungkin bisa saja zakat digunakan membiayai MBG, dia menyebutkan Baznas akan menerima usulan tersebut asal sasarannya ialah golongan fakir dan miskin.

    “Kalau memang sasarannya nanti kepada fakir miskin, ya kita akan lakukan. Artinya bahwa prioritas kita adalah untuk membantu fakir miskin. Bagaimana dengan yang tidak fakir miskin? Tentu kita akan verifikasi,” kata Noor di gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (15/1/2025) kemarin.

    Wacana Tambah APBN

    Sebelumnya, pemerintah sendiri memang membuka opsi untuk menambahkan anggaran Makan Bergizi Gratis dari kocek negara. Anggaran Rp 71 triliun dinilai belum cukup untuk membiayai program unggulan Presiden Prabowo Subianto ini. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana pun mengamini penambahan anggaran memang masuk dalam rencana Prabowo, tapi keputusannya memang belum bulat.

    “Masih dalam rencana Pak Presiden, masih harus sabar,” kata Dadan ketika ditanya detikcom soal rencana penambahan anggaran, Selasa (14/1/2025).

    Dia mengungkapkan anggaran Rp 71 triliun sebetulnya cukup untuk program MBG berjalan selama setahun. Dengan catatan, skema pemberian yang dilakukan dalam tiga tahap. Januari hingga April, MBG diberikan melalui 937 SPPG untuk 3 juta penerima manfaat. Kemudian, April hingga Agustus melalui 2.000 SPPG untuk 6 juta penerima manfaat. Terakhir menyentuh 15-17,5 juta orang penerima manfaat di akhir tahun 2025.

    Nah masalahnya jumlah itu pun masih jauh dari target awal mencapai 82,9 juta penerima manfaat. Maka dari itu, bila ada anggaran yang ditambahkan, tentu MBG akan makin luas pembagiannya. “Kalau ada penambahan (anggaran), artinya akan ada penambahan penerima manfaat,” sebutnya.

    Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan di kesempatan berbeda bilang sejauh ini memang benar anggaran MBG Rp 71 triliun diperuntukkan hanya untuk target 17 jutaan penerima manfaat yang dilakukan bertahap sampai Desember tahun ini.

    Dia bilang, tambahan anggaran untuk MBG bisa dilakukan bila ada penghematan dari anggaran negara. Bila penghematan bisa dilakukan, Zulhas meyakini Prabowo mau menambahkan anggaran MBG hingga menjadi sebesar Rp 140 triliun atau dua kali lipat dari dana awal. Penerimanya pun akan bertambah jadi 80 juta dari awalnya target cuma 17 jutaan selama setahun ini.

    “Yang jelas anggarannya Rp 71 triliun, itu nanti yang dapat manfaat 17 juta orang yang bertahap sampai April, ada yang sampai Juni, sampai Desember. Itu bertahap, tidak sekaligus. Kalau nanti pendapatan negara bertambah, penghematan sana-sini bisa didapat, kalau bisa ditambah lagi oleh Presiden Rp 140 triliun, maka seluruhnya nanti itu bisa 80 juta lebih penerima manfaat,” bebernya saat ditemui wartawan, Rabu (15/1/2025) kemarin.

    (hal/eds)

  • PAN: Usulan zakat untuk MBG perlu kajian dan pendapat ulama

    PAN: Usulan zakat untuk MBG perlu kajian dan pendapat ulama

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua Umum DPP PAN Saleh Partaonan Daulay menilai usulan pengalokasian dana zakat untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) perlu kajian dan pendapat dari para ulama untuk membahas hukumnya dari sisi agama.

    Menurut dia, persoalan zakat merupakan persoalan keagamaan yang berada di wilayah para ulama, sehingga para ulama tersebut yang lebih berhak untuk memberikan pendapat mengenai hal tersebut.

    “Jangan terburu-buru. Tanya dulu para ulama di NU, Muhammadiyah, MUI, Persis, Al-Washliyyah, dan lain-lain. Yang dibahas, ya itu apa hukumnya mengalokasikan dana zakat untuk mendukung program pemerintah,” kata Saleh dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

    Dia menilai bahwa salah satu hal yang mungkin akan diperdalam adalah mengenai pembagian kategori siswa penerima program MBG bisa untuk bisa menerima zakat. Karena di antara para siswa itu ada juga yang berasal dari keluarga mampu, dan bahkan berasal dari beragam agama.

    “Ada sih teman yang bilang, mungkin mereka bisa dikategorikan sebagai fi sabilillah. Mereka menuntut ilmu. Nantinya mereka akan menjadi mujahid untuk membangun Indonesia. Tapi apa bisa dianologikan seperti itu?” kata dia.

    Namun, menurut dia, dulu pemerintah pernah membuat aturan bahwa pembayaran zakat dapat diajukan sebagai pengurang pajak. Mungkin hal tersebut bisa dijadikan sebagai pintu masuk mengenai usulan tersebut

    “Silakan dipelajari lagi agar tidak salah dari sisi regulasi dan ajaran agama,” kata Ketua Komisi VII DPR RI itu.

    Sebelumnya, Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin mengusulkan agar Pemerintah membuka kesempatan pembiayaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui zakat, infak, dan sedekah (ZIS) sebab menilai DNA (rantai molekul berisi materi genetik) masyarakat Indonesia memiliki sifat gotong royong.

    “Saya sih melihat ada DNA dari negara kita, DNA dari masyarakat Indonesia itu ‘kan dermawan, gotong royong. Nah, kenapa enggak ini justru kita manfaatkan juga?” kata Sultan usai menghadiri Sidang Paripurna Ke-10 DPD RI Masa Sidang III Tahun 2024–2025 di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (14/1).

    Sultan lantas melanjutkan, “Contoh, bagaimana kita menstimulus agar masyarakat umum pun terlibat dalam program Makan Bergizi Gratis ini, di antaranya saya kemarin juga berpikir kenapa enggak ya zakat kita yang luar biasa besarnya juga kita mau libatkan ke sana (programMBG).”

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

  • Benarkah Puasa Sunah Bulan Rajab Tak Memiliki Dalil? Ini Penjelasannya

    Benarkah Puasa Sunah Bulan Rajab Tak Memiliki Dalil? Ini Penjelasannya

    Jakarta, Beritasatu.com – Perdebatan terkait syariat puasa di bulan Rajab tampaknya terus berlanjut di kalangan umat Islam, terutama di era informasi yang semakin berkembang pesat saat ini. Pernyataan para ulama tentang puasa Rajab dengan cepat menjadi perhatian luas, baik dari pihak yang mendukung maupun yang menolaknya.

    Sebagian orang juga memberikan komentar negatif terkait keutamaan puasa Rajab. Lebih mengejutkan lagi, ada yang sampai menganggap orang yang berpuasa sunah di bulan ini sebagai pelaku bidah yang sesat.

    Padahal, Allah Swt telah menetapkan dua belas bulan dalam setahun sejak penciptaan langit dan bumi, di mana empat bulan di antaranya disebut sebagai bulan haram, termasuk bulan Rajab. Hal ini ditegaskan dalam firman Allah Swt:

    إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌۚ

    Artinya: “Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram.” (QS At-Taubah: 36).

    Dilansir dari NU Online, Muhammad bin Jarir At-Thabari menjelaskan bahwa empat bulan haram ini adalah bulan-bulan yang dihormati sejak zaman jahiliyah. Salah satu bentuk penghormatan kala itu adalah larangan berperang, bahkan jika seseorang bertemu dengan pembunuh ayahnya, ia tidak akan menyerang. Bulan-bulan ini adalah Rajab, Zulkaidah, Zulhijah, dan Muharam. (Jami’ul Bayan ‘an Ta’wil Ayil Qur’an, Jilid XI, hal. 440).

    Dalam Islam, keutamaan bulan-bulan haram ini tetap dijaga dengan mendorong umat untuk melakukan amal saleh, salah satunya adalah berpuasa. Rasulullah SAW sendiri diketahui pernah berpuasa di bulan-bulan haram. Hal ini diperkuat oleh kisah Utsman bin Hakim Al-Anshari yang bertanya kepada Said bin Jubair tentang puasa di bulan Rajab:

    سَأَلْتُ سَعِيْدَ ابْنَ جُبَيْرٍ، عَنْ صَوْمِ رَجَبٍ؟

    Artinya: “Saya bertanya kepada Said bin Jubair tentang puasa Rajab. Dan kita pada saat itu sedang berada di bulan Rajab. Said bin Jubair kemudian berkata, ‘Saya mendengar Ibnu Abbas berkata, “Rasulullah SAW berpuasa hingga kita mengira beliau tidak berbuka. Dan beliau berbuka hingga kita mengira beliau tidak berpuasa.”

    An-Nawawi menjelaskan bahwa pernyataan tersebut menunjukkan tidak adanya larangan maupun anjuran khusus dalam berpuasa pada bulan Rajab, sebagaimana bulan-bulan lainnya. Hukum asal puasa di luar Ramadan adalah sunnah. Penjelasan ini didukung hadis riwayat Abu Daud yang menyebut Nabi Muhammad SAW menganjurkan puasa di bulan-bulan haram, termasuk Rajab.

    Selain itu, terdapat hadis yang memotivasi umat untuk berpuasa di bulan Rajab, seperti sabda Rasulullah SAW:

    إِنَّ فِي الْجَنَّةِ نَهْراً يُقَالُ لَهُ رَجَبُ

    Artinya: “Sesungguhnya di dalam surga ada sungai yang disebut Rajab. Lebih putih dari susu dan lebih manis dari madu. Barang siapa berpuasa sehari dari bulan Rajab, maka Allah Swt akan memberinya minum dari sungai tersebut.”

    Beberapa ulama menganggap hadis ini lemah, namun mereka sepakat bahwa hadis semacam ini dapat diterima dalam konteks fadhailul amal (keutamaan amal), sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Hajar Al-Haitami:

    وَقَدْ تَقَرَّرَ اَنَّ الْحَدِيْثَ الضَّعِيْفَ وَالْمُرْسَلَ

    Artinya: “Telah menjadi kesepakatan bahwa hadis dhaif, mursal, munqathi’, mudhal, dan mauquf dapat diamalkan dalam konteks fadhailul amal. Dan tidak ada keraguan bahwa puasa Rajab adalah bagian dari fadhailul a’mal.”

    Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa puasa bulan Rajab memiliki dasar dalil, meskipun terdapat perbedaan pendapat tentang tingkat kesahihannya. Amalan ini tetap dikembalikan kepada keyakinan masing-masing individu muslim. Wallahu a’lam.

  • Kebakaran Los Angeles dan Hadis Nabi tentang Bahaya Api

    Kebakaran Los Angeles dan Hadis Nabi tentang Bahaya Api

    Jakarta, Beritasatu.com – Beberapa hari yang lalu, kebakaran besar melanda Los Angeles. Insiden ini menghanguskan ribuan hektare lahan dan menjalar hingga ke area pemukiman, termasuk kawasan terkenal Hollywood Hills. Ternyata, ada hadis Nabi mengenai relevansi bahaya soal api ini.

    Kejadian yang menimpa Los Angeles mengingatkan pada pentingnya kewaspadaan terhadap bahaya api, sebagaimana telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam berbagai hadis.

    Rasulullah SAW memberikan panduan praktis kepada para sahabatnya untuk mencegah risiko kebakaran, seperti memastikan api telah padam sebelum tidur, menutup pintu, dan menjaga agar sumber api tetap terkendali.

    Meskipun nasihat tersebut diberikan di masa lalu dengan konteks yang sederhana, relevansinya tetap dapat diterapkan di masa kini. Risiko kebakaran modern sering kali dipicu oleh penggunaan listrik, teknologi, dan alat-alat lainnya.

    Dilansir dari NU Online, berikut adalah beberapa hadis Nabi Muhammad SAW terkait bahaya kebakaran.

    1. Jangan tinggalkan api ketika tidur

    لَا تَتْرُكُوا النَّارَ فِي بُيُوتِكُمْ حِينَ تَنَامُونَ؛ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

    Artinya: “Jangan tinggalkan api di rumah kalian ketika tidur.” (Muttafaqun ‘alaih).

    Hadis ini mengajarkan pentingnya memadamkan api sebelum tidur untuk mencegah terjadinya kebakaran. Dalam penjelasan An-Nawawi, larangan tersebut mencakup semua jenis sumber api, seperti lentera, lilin, atau lampu minyak. Namun, jika api tersebut dianggap aman, seperti lampu gantung di masjid, maka larangan ini tidak berlaku karena tidak ada alasan yang mengharuskan hal itu. (Syarh Shahih Muslim, jilid V, halaman 193).

    Di masa kini, tindakan ini dapat diterjemahkan sebagai kewaspadaan terhadap sumber-sumber api modern. Contohnya, memastikan peralatan listrik aman, memeriksa instalasi listrik secara berkala, serta menggunakan alat pendeteksi asap atau alarm kebakaran.

    2. Api adalah musuh

    عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: احْتَرَقَ بَيْتٌ بِالْمَدِينَةِ عَلَى أَهْلِهِ مِنَ اللَّيْلِ، فَحَدَّثَ بِشَأْنِهِمُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: إِنَّ هَذِهِ النَّارَ إِنَّمَا هِيَ عَدُوٌّ لَكُمْ، فَإِذَا نِمْتُمْ فَأَطْفِئُوهَا عَنْكُمْ. رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ

    Artinya: “Dari Abu Musa ra, ia berkata: ‘Sebuah rumah di Madinah terbakar pada malam hari yang merugikan keluarga penghuninya.’ Nabi SAW mengomentari peristiwa tersebut: ‘Sesungguhnya api ini adalah musuh kalian. Jika kalian hendak tidur, matikanlah api!” (HR Al-Bukhari).

    Api disebut sebagai musuh karena sifat destruktifnya yang dapat merusak tubuh dan harta benda. Meskipun api juga memiliki manfaat, penggunaannya harus dikendalikan dengan baik. (Fathul Bari, jilid XI, halaman 86). Oleh karena itu, Nabi SAW menekankan pentingnya kehati-hatian dalam menggunakan api.

    3. Memadamkan api dengan takbir

    إِذَا رَأَيْتُمُ الْحَرِيقَ فَكَبِّرُوا؛ فَإِنَّ التَّكْبِيرَ يُطْفِئُهُ

    Artinya: “Jika kalian melihat kebakaran, bertakbirlah; karena takbir dapat memadamkannya.” (HR At-Thabarani dalam Ad-Du’a, jilid I, halaman 307).

    Hadis ini mengajarkan untuk mengucapkan takbir saat melihat kebakaran. Namun, hal ini tidak berarti hanya mengandalkan takbir tanpa tindakan nyata. Menurut Al-Hafizh Al-Munawi, takbir adalah ungkapan keyakinan pada kuasa Allah yang dapat memadamkan api. Sementara itu, tindakan fisik, seperti menggunakan alat pemadam kebakaran, tetap menjadi kewajiban. (Faidhul Qadir, jilid VI, halaman 418).

    Takbir juga dapat dipahami sebagai simbol pengakuan bahwa segala sesuatu berada dalam kendali Allah, termasuk bencana kebakaran. Dengan takbir, seseorang mengakui kebesaran-Nya, sekaligus berusaha mengatasi kerusakan yang terjadi.

    Dari hadis Nabi di atas, bisa dipelajari bahwa Nabi Muhammad SAW telah memberikan panduan untuk menghadapi risiko kebakaran dengan langkah-langkah preventif. Pesan-pesan tersebut tetap relevan hingga saat ini, terutama dengan risiko kebakaran yang sering kali dipicu oleh teknologi modern.

  • KH Said Aqil Siraj Ajak Nahdliyin Garut Lebih Semangat Entaskan Kemiskinan

    KH Said Aqil Siraj Ajak Nahdliyin Garut Lebih Semangat Entaskan Kemiskinan

    Liputan6.com, Garut – Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siraj, mengajak nahdliyin atau warga NU Garut, Jawa Barat, lebih tekun dan rajin berusaha untuk mengentaskan kemiskinan, yang menjadi masalah utama di kalangan umat saat ini.

    “Warga NU harus kaya, gak boleh miskin, sudah gak jamannya lagi bawa-bawa proposal kalau akan melaksanakan sebuah kegiatan,” ujar mantan Ketua Umum PBNU 2010-2021 itu, saat memberikan tausiyah di Haul Akbar pertama Alm. KH Mimar Hidayatulloh, di Pondok Pesantren Hidayatul Faizien, Urug, Sabtu  (11/1/2025).

    Menurutnya, hadirnya jam’iyah Nahdlatul Ulama (NU) dengan jutaan pendukungnya, menjadi sebuah kekuatan untuk saling menguatkan dalam upaya mengentaskan kemiskinan di kalangan Nahdliyin.

    “Semuanya harus ada ikatan, antara pesantren dengan lulusan sini, ini modal yang mahal,” kata dia.

    Bahkan ikatan itu, bisa menjadi sebuah kekuatan dalam membangun peradaban di sebuah wilayah dalam jangka waktu tertentu.

    “Pak bupati, jika bisa memelihara ini bisa dua periode dan lanjut gubernur dan ini modal besar,” ujar dia mengingtakan.

    Menurutnya, ikatan batin antara pihak pesantren termasuk pesantren Hidayatul Faizien dengan seluruh alumni, merupakan sebuah capital sosial yang bisa dimanfaatkan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan umat termasuk menjaga kebesaran pesantren.

    “Haul ini merupakan seremonial yang punya nilai, sambil silaturahmi juga ada majlis ta’lim, ini merupakan strategi kita (NU) dalam menjaga kekuatan civil society,” kata dia.

    Untuk itu, Kiai Said mengingatkan agar seluruh komponen NU di Garut, bahu membahu saling mendukung dalam upaya meningkatkan kesejaheteraan umat, dengan berbagai upaya sesuai dengan potensinya masing-masing.

    “Tuan Syekh Abu Hasan As-Syadzili itu seorang ulama sekaligus wali, itu kaya raya pakainnya mahal-mahal, kendaraannya pun unta yang mahal, dan itu harus menjadi motivasi bagi kita semua,” ujar dia.

    Hilma Shufina Mimar, salah satu anak Alm. KH Mimar Hidayatulloh merasa terharu dengan besarnya dukungan yang diberikan para alumni dalam menykseskan acara haul pertama mendiang salah satu ulama kharismatik di Garut itu.

    “Salah satu amanat Abah itu ialah bahwa bukti kesalehan setiap orang itu bisa dilihat ketika ia sudah meninggal, kalau sudah meninggal banyak yang mendoakan banyak yang mensolatkan, banyak yang mengantar bahwa itu bisa dijamin bahwa beliau itu adalah ahli soleh,” papar dia.

    Dalam kegiatan pengajian sekaligus haul akbar itu, tak kurang dari tiga ribu jemaah menyaksikan tausiyah langsung dari salah satu ulama besar di PBNU tersebut.

    “Terakhir abah selalu mengingatkan kepada kita semua untuk selalu mencari ilmu dari lahir hingga liang Lahat,” kata dia.

     

    Geger 3 Wisatawan Disengat Ikan Pari di Pantai Widuri Pemalang

  • Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran, GP Ansor Luncurkan Asta Cita Center
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        15 Januari 2025

    Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran, GP Ansor Luncurkan Asta Cita Center Nasional 15 Januari 2025

    Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran, GP Ansor Luncurkan Asta Cita Center
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Gerakan Pemuda Ansor (
    GP Ansor
    ), sebagai badan otonom Nahdlatul Ulama (NU), mendukung pemerintahan Presiden
    Prabowo Subianto
    dan Wakil Presiden
    Gibran Rakabuming Raka
    dengan meluncurkan
    Asta Cita Center
    .
    Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor, Addin Jauharudin mengatakan, Asta Cita Center merupakan wadah bagi anak-anak muda untuk memastikan program Prabowo-Gibran dapat terealisasi dengan baik.

    Pemerintahan Prabowo-Gibran
    mempunyai visi besar yang harus kita dukung dengan memastikan berbagai kebijakan pemerintah telah terealisasi tepat sasaran. Untuk itulah, Asta Cita Center di-launching,” kata Addin, dalam acara yang berlangsung di Hotel Bidakara, Jakarta Pusat, Rabu (15/1/2025).
    Addin menuturkan, platform Asta Cita Center akan berfungsi sebagai penopang yang menjembatani program pemerintah dengan masyarakat secara langsung.
    “Asta Cita Center akan menyediakan dan mengembangkan jejaring ahli dan praktisi dalam mendukung empat isu seperti bisnis ekonomi, inovasi teknologi dan media, sumber daya manusia (SDM), dan anak muda,” kata Addin.
    Addin menyebut aplikasi ini memiliki empat fokus utama. Pertama, pengembangan ekonomi pedesaan.
    Kedua, riset dan inovasi teknologi untuk menciptakan inovasi dalam bidang teknologi, pendidikan, dan ekonomi.
    “Ketiga, pembangunan SDM dengan pelatihan koperasi sebagai modal utama pemberdayaan ekonomi masyarakat. Keempat, kolaborasi dengan komunitas untuk mencapai agenda besar negara,” ujar dia.
    Menjelang 100 hari masa kerja pemerintahan Prabowo, Addin menekankan pentingnya melibatkan masyarakat, khususnya generasi muda, untuk mendukung upaya pembangunan.
    “Yang bisa kita lakukan adalah mengajak sebanyak-banyaknya anak-anak muda untuk menjadi penopang dari apa yang sedang negara lakukan,” ucap dia.
    Menurut Addin, pemerintah akan menghadapi banyak tantangan ke depan.
    Oleh karena itu, kualitas sumber daya manusia (SDM) dan perekonomian perlu diperkuat.
    “Mencapai apa yang menjadi agenda besar negara, kata kuncinya adalah kolaborasi,” tuturnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Presiden Prabowo akan Hadiri Kongres XVIII Muslimat NU di Surabaya

    Presiden Prabowo akan Hadiri Kongres XVIII Muslimat NU di Surabaya

    JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto disebut akan menghadiri Kongres XVIII Muslimat NU yang diselenggarakan pada 11-16 Februari 2025 di Surabaya, Jawa Timur, yang dihadiri oleh ribuan delegasi dari seluruh Indonesia.

    Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa menyampaikan hal tersebut usai menyambangi Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, untuk bertemu Presiden Prabowo dan mengundangnya hadir dalam acara tersebut.

    “Jadi kami ‘sowan’ Pak Presiden. Itu kami mohon Pak Presiden berkenan rawuh (datang) membuka dan memberikan pengarahan pada pembukaan Kongres Ke-18 Muslimat NU yang insya-Allah akan dilaksanakan pada 12 Februari di Jatim Expo bulan depan,” kata Khofifah saat memberikan keterangan pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa, 14 Januari, dilansir ANTARA.

    Khofifah meminta Presiden Prabowo untuk memberikan pengarahan pada pembukaan Kongres XVIII Muslimat NU yang dihadiri oleh 532 cabang, 11 pimpinan cabang istimewa dan 37 pengurus wilayah.

    Presiden Prabowo pun menyatakan kehadirannya dan mengonfirmasi pada waktu tersebut tidak sedang melakukan kunjungan luar negeri atau berada di Indonesia.

    “Insyaallah beliau ‘rawuh’ (datang) dan beliau tadi menyampaikan bahwa ‘ya tanggal itu saya di Indonesia’,” ujar Khofifah.

    Adapun dalam pertemuan dengan Presiden Prabowo, Khofifah datang beserta jajaran pengurus Muslimat NU, yakni Sekretaris PP Muslimat NU Arifatul Fauzi, Ketua Organizing Committee Kongres Siti Aniroh, Ketua Steering Commitee Erna Yulia Soefihara, Sekretaris Umum PP Muslimat NU dan Bendaraha Umum PP Muslimat NU Andi Nurhiyar.

    Khofifah juga melaporkan berbagai program dan layanan yang telah dijalankan oleh Muslimat NU, serta mengenalkan dua program baru yang akan diluncurkan pada Kongres XVIII Muslimat NU, yakni ‘Mustika Mesem’ (Muslimat Cantik Mengentaskan Kemiskinan Ekstrem) dan ‘Mustika Darling’ (Muslimat Cantik Sadar Lingkungan).

    Presiden Prabowo pun memberikan apresiasi atas berbagai inisiatif yang dijalankan oleh Muslimat NU, yang dinilai menyentuh langsung kebutuhan masyarakat di tingkat akar rumput.

    “Beliau memberikan apresiasi luar biasa karena hal-hal yang kecil ini dipikirkan oleh Muslimat NU. Karena jaringannya luas, kita berharap efektivitas program ini akan bisa terasa lebih signifikan,” kata Khofifah.

  • Datangi Istana, Khofifah Undang Presiden Prabowo Hadiri Kongres ke-18 Muslimat NU

    Datangi Istana, Khofifah Undang Presiden Prabowo Hadiri Kongres ke-18 Muslimat NU

    Jakarta, Beritasatu.com – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Khofifah Indar Parawansa, bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (14/1/2025). Pertemuan ini bertujuan mengundang Prabowo untuk hadir dalam Kongres ke-18 Muslimat NU yang akan digelar pada 11-16 Februari 2025 di Surabaya.

    “Kami sowan ke Pak Presiden untuk memohon kehadiran beliau pada pembukaan Kongres yang Insya Allah akan dilaksanakan 12 Februari. Acara ini akan dihadiri 532 cabang, 11 pimpinan cabang istimewa, dan 37 Pengurus Wilayah,” ujar Khofifah usai pertemuan.

    Gubernur Jawa Timur terpilih ini juga mengungkapkan bahwa Prabowo dipastikan akan hadir dalam acara tersebut.

    “Insyaallah beliau rawuh. Beliau menyampaikan bahwa pada tanggal itu saya ada di Indonesia,” jelasnya.

    Selain membahas persiapan kongres, Khofifah melaporkan program dan layanan Muslimat NU yang mendapat apresiasi dari Presiden Prabowo.

    “Beliau memberikan apresiasi luar biasa karena program-program kecil yang menyentuh kebutuhan masyarakat ini sangat efektif,” tambahnya.

    Dalam kesempatan tersebut, Khofifah memperkenalkan dua program baru yang akan diluncurkan pada Kongres ke-18 Muslimat NU, yakni Mustika Mesem (Muslimat Cantik Mengentaskan Kemiskinan Ekstrem) dan Mustika Darling (Muslimat Cantik Sadar Lingkungan).

    Program Mustika Mesem bertujuan mengentaskan kemiskinan ekstrem melalui kegiatan sederhana yang dilakukan di tingkat ranting, seperti pengajian. Khofifah mencontohkan inisiatif membawa telur ke pengajian sebagai bentuk kontribusi langsung kepada masyarakat miskin ekstrem dan anak-anak yang mengalami stunting.

    “Jadi ini salah satu format bagaimana program Mustika Mesem bisa memberikan sapaan kepada mereka yang terindikasi stunting tapi juga memberikan penyapaan kepada mereka yang di dalam data di desa itu kategori miskin ekstrem,” ujarnya.

    Sementara itu, program Mustika Darling mengedepankan kesadaran lingkungan melalui pengelolaan sampah yang dilakukan oleh kader Muslimat NU di berbagai daerah. Khofifah menjelaskan para kader Darling di setiap pengajian akan melakukan pemilahan sampah hingga membersihkan sampah di lingkungan sekitar.

    “Jika setiap ranting, anak cabang, dan cabang menjalankan hal ini, masalah sampah di berbagai daerah akan dapat diminimalisir,” tutup Khofifah.