Organisasi: NU

  • PCINU Tunisia Peringati Harlah ke-102 NU dengan Ziarah ke Makam Syeikh Muhammad Thahir bin Asyur – Halaman all

    PCINU Tunisia Peringati Harlah ke-102 NU dengan Ziarah ke Makam Syeikh Muhammad Thahir bin Asyur – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tunisia telah memulai peringatan Hari Lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama (NU) yang ke-102 dengan melakukan ziarah ke makam Syeikh Muhammad Thahir bin Asyur pada tanggal 15 Januari 2025.

    Kegiatan ini dihadiri oleh ratusan warga Nahdliyyin yang berkumpul untuk merayakan momen penting dalam sejarah komunitas yang telah memberikan kontribusi besar kepada masyarakat dan peradaban.

    Ziarah tersebut dipimpin oleh Gus Zuhairi Misrawi, seorang cendekiawan dari Universitas Nahdlatul Ulama dan Duta Besar Republik Indonesia untuk Tunisia.

    Dalam rangkaian kegiatan ini, Gus Zuhairi membersihkan area makam Syeikh Thahir, sambil membacakan Surah Yasin dan kitab Maqashid Syariah dalam suasana khidmat.

    Melalui tindakan ini, Gus Zuhairi menekankan pentingnya mengimbangi kecerdasan intelektual dan rohani untuk mencapai keberhasilan.

    “Menurut saya, seseorang harus memiliki dua dimensi, yaitu dunia dan akhirat,” ungkap Gus Zuhairi.

    Pernyataan ini menggambarkan bahwa pengembangan spiritual yang mendalam dan pencapaian materi adalah tujuan utama kehidupan.

    Ketua Tanfidziyyah PCINU Tunisia, Muhammad Yusril Muna, menekankan bahwa peringatan Harlah NU ke-102 merupakan kesempatan yang tepat untuk memperkuat ikatan antar warga Nahdliyyin.

    Sebagai organisasi kemasyarakatan terbesar di dunia, NU memiliki visi peradaban yang luas.

    Yusril berharap bahwa para kader NU dapat menyelami dan melanjutkan kontribusi kiai NU dengan menyampaikan gagasan-gagasan besar untuk kebaikan masyarakat.

    Ketua Komite Harlah, Hilmi Juandika, menambahkan bahwa semarak peringatan Harlah NU ke-102 telah dipersiapkan dengan matang. “Persiapan acara telah dilakukan secara menyeluruh melalui rapat kerja yang melibatkan panitia dari jajaran syuriyah dan tanfidziyah PCINU Tunisia,” ujarnya.

    Hilmi menyatakan bahwa semua pengurus lembaga dan Banom bergerak aktif untuk mensukseskan acara tersebut.

    Apa Saja Rangkaian Acara Harlah NU ke-102?

    Acara peringatan Harlah NU ke-102 dimulai dengan ziarah ke makam Syeikh Thahir bin Asyur.

    Setelah itu, Imam Abul Hasan al-Syadzili memberikan Ijazah Kubro Tarekat Syadziliyah.

    Kegiatan tambahan yang direncanakan mencakup lomba karya tulis ilmiah, futsal, dan Bahtsul Masail.

    Profesor Dzuhair Dzawadi, seorang pemikir modern dari Tunisia, akan memberikan kuliah umum dan meluncurkan Jurnal Khittah, yang akan menjadi puncak acara Harlah.

    Menurut Hilmi, tujuan dari seluruh rangkaian Harlah ini adalah untuk menghasilkan kader yang intelektual dan meneruskan perjuangan para tokoh pendahulu.

    Diharapkan, peringatan Harlah NU ke-102 di Tunisia akan memberikan dampak positif pada kemajuan komunitas Nahdliyyin dan masyarakat luas, dengan semangat kebersamaan serta komitmen terhadap nilai-nilai keislaman yang moderat.

    Melakukan ziarah ke makam Syeikh Muhammad Thahir bin Asyur bukan hanya untuk menghormati jasa para ulama, tetapi juga sebagai pengingat bagi para kader untuk meneladani perjuangan para pendahulu.

    Dalam peringatan ini, diharapkan akan lahir generasi baru yang cerdas, berakhlak mulia, dan siap melanjutkan perjuangan NU di masa depan.

    Dengan rangkaian kegiatan yang telah disiapkan, PCINU Tunisia berharap bahwa Harlah ini akan memperkuat keutuhan dan kebersamaan bangsa, serta memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Wakapolres Pamekasan: NU Organisasi Besar dan Berkontribusi Bagi Bangsa Indonesia

    Wakapolres Pamekasan: NU Organisasi Besar dan Berkontribusi Bagi Bangsa Indonesia

    Pamekasan (beritajatim.com) – Wakapolres Pamekasan, Kompol Hendry Soelistiawan menilai Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi besar yang memberikan kontribusi nyata untuk mencapai kemerdekaan Indonesia, serta turut serta mengisi pembangunan negara.

    Hal tersebut disampaikan disela kegiatan Peringatan Hari Lahir (Harlah) Ke-102 NU yang digagas Pengurus Cabang NU Pamekasan, di Lapangan Bulay, Desa Bulay, Kecamatan Galis, Pamekasan, Sabtu (18/1/2025).

    Dalam kegiatan yang mengusung tema ‘Bekerja Bersama Umat untuk Indonesia Maslahat’, dihadiri jajaran pengurus NU, mulai tingkat cabang hingga ranting, termasuk para tokoh agama, tokoh masyarakat, serta masyarakat dari berbagai elemen.

    “Kegiatan ini merupakan wujud sinergi antara pemerintah, TNI-Polri serta ulama dalam menjaga NKRI (Negara Kedaulatan Republik Indonesia), serta menjadi ajang silaturahmi di kalangan masyarakat dalam menjaga dan mempersatukan bangsa Indonesia,” kata Kompol Hendry Soelistiawan.

    Selain itu pihaknya juga menyampaikan jika selama ini NU sudah memberikan kontribusi nyata bagi bangsa Indonesia, “Hal ini bisa kita lihat dari kontribusi nyata dalam mencapai kemerdekaan, serta turut serta mengisi pembangunan bangsa,” ungkapnya.

    “Maka dari itu kita semua harus selalu bersyukur, Alhamdulillah dan terima kasih kepada Nahdlatul Ulama yang senantiasa konsisten membela Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, serta Undang-Undang Dasar (UUD) 1945,” jelasnya.

    Tidak hanya itu, pihaknya juga selalu berharap agar NU selalu berperan aktif mencerdaskan bangsa, khususnya kalangan nahdliyin muda agar menggerakkan semangat nasionalisme, semangat toleransi, serta membantu melawan segala bentuk radikalisme dan terorisme,” imbuhnya.

    “Mewakili keluarga besar Polres Pamekasan, kami mengucapkan selamat hari lahir ke-102 Nahdlatul Ulama. Semoga senantiasa dalam keberkahan, sukses selalu dan tetap konsisten, serta turut serta dalam menjaga kedaulatan NKRI,” pungkasnya. [pin/kun]

  • Emil Dardak: IPHI Wadah Strategis untuk Perkuat Persaudaraan Haji dan Ekonomi Umat

    Emil Dardak: IPHI Wadah Strategis untuk Perkuat Persaudaraan Haji dan Ekonomi Umat

    Bangkalan (beritajatim.com) – Ketua PW Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, menegaskan pentingnya IPHI sebagai organisasi yang membawa manfaat bagi anggotanya dan masyarakat luas.

    Hal ini disampaikan Emil saat menghadiri Pelantikan dan Rakerda Pengurus Daerah (PD) IPHI Kabupaten Bangkalan di Pendopo Agung Bangkalan, Sabtu (18/1/2024).

    “IPHI bukan sekadar wadah berkumpul, tetapi harus menjadi tempat untuk memperkuat persaudaraan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Jangan sampai keberadaannya justru merugikan masyarakat,” ujar Emil di hadapan para peserta.

    Lebih lanjut, Emil menyebut sejarah panjang IPHI yang sudah berdiri selama 35 tahun dan menjadi mitra strategis Kementerian Agama. Menurutnya, organisasi ini memiliki potensi besar untuk mendukung peningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah haji.

    Emil menekankan, keterlibatan IPHI sebaiknya berbasis kesadaran dan panggilan hati, bukan sekadar keanggotaan otomatis.

    “Kami berharap keanggotaan IPHI bukan hanya otomatis, melainkan berdasarkan panggilan hati. Dengan demikian, anggota dapat semakin mendalami manfaat persaudaraan haji yang mabrur sepanjang hayat,” ujar Wagub Jatim terpilih ini.

    Emil juga mengapresiasi kontribusi IPHI dalam mendukung kegiatan keagamaan dan ekonomi umat. Beberapa inisiatif seperti koperasi IPHI, manasik haji, dan ruang pertemuan publik dinilai sebagai langkah konkret untuk membawa keberkahan bagi anggotanya.

    “Saya yakin di bawah kepemimpinan baru, IPHI Bangkalan akan semakin maju. Ini juga menjadi peluang besar untuk menjadikan Bangkalan sebagai gerbang kemajuan Madura,” tutur mantan Bupati Trenggalek ini.

    Sebagai penutup, Emil menyebutkan peran penting IPHI sebagai representasi masyarakat sipil yang memiliki pengalaman langsung dalam pelaksanaan ibadah haji. Menurutnya, hal ini memberikan legitimasi bagi IPHI untuk berkontribusi dalam pembahasan penyelenggaraan haji ke depannya.

    “Dengan restu dari NU, Muhammadiyah, dan organisasi lainnya, IPHI menjadi wadah strategis untuk memperkuat kebersamaan sekaligus mendukung upaya peningkatan kualitas pelayanan haji di masa depan,” pungkas Emil.[asg/kun]

  • Zakat dan Duit Koruptor untuk Biayai Makan Bergizi Gratis, Memangnya Boleh? – Page 3

    Zakat dan Duit Koruptor untuk Biayai Makan Bergizi Gratis, Memangnya Boleh? – Page 3

    Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid (HNW) menilai, untuk membuat program makan bergizi gratis (MBG) sukses tidak perlu melanggar aturan agama.

    Hal itu disampaikan HNW menanggapi usulan pembiayaan program makan bergizi gratis menggunakan dana zakat.

    “Sebagai bentuk dukungan agar program makan bergizi itu sukses gitu ya, tetapi agar sukses ya tidak perlu melanggar aturan agama,” kata HNW kepada wartawan, Kamis, 16 Januari 2025.

    Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) itu menyebut, pendanaan program andalan Presiden Prabowo Subianto itu sudah diatur menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Sehingga, pemerintah hanya perlu mengoptimalkan anggaran yang sudah disediakan.

    “Makan bergizi gratis itu adalah program dari pemerintah yang basisnya adalah APBN, dan karenanya sudah sangat sewajarnya dibiayai oleh APBN. Jangan sampai nanti malah APBN yang diperuntukkan malah tidak terkawal dengan baik karena dipakainya sumber dana dari yang lain yaitu zakat,” ujar politikus PKS.

    “Karena itu kita membantu dengan mengingatkan agar APBN-nya betul-betul APBN yang disediakan sekitar 71 triliun itu. Tahap pertama itu betul-betul terlaksana dengan amanah, terlaksana dengan fokus yang benar, sehingga menyasar kepada pihak-pihak yang benar. Dengan demikian maka tujuan daripada makan bergizi gratis tadi bisa terpenuhi,” sambungnya.

    Menurut HNW, meskipun APBN dan zakat diperuntukan bagi masyarakat namun keduanya memiliki aturan masing-masing.

    “Zakat dipergunakan untuk membantu para fakir dan miskin di luar dari yang terkait dengan makan bergizi gratis,” ucap HNW.

    Sementara itu, Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Saleh Partaonan Daulay, menilai usulan penggunaan zakat untuk biaya makan bergizi gratis (MBG) harus lewat kajian dengan para ulama terlebih dahulu.

    “Harus dilakukan kajian dulu. Jangan terburu-buru. Tanya dulu para ulama di NU, Muhammadiyah, MUI, Persis, Al-Washliyyah, dan lain-lain. Yang dibahas, ya itu apa hukumnya mengalokasikan dana zakat untuk mendukung program pemerintah?” kata Saleh dalam keterangannya, Kamis, 16 Januari 2025.

    “Ini persoalan keagamaan. Wilayahnya para ulama. Mereka yang berhak memberi pendapat,” tambah Saleh.

    Saleh mempertanyakan, apakah semua siswa penerima program MBG bisa dikategorikan sebagai bagian dari asnaf penerima zakat atau fakir miskin.

    “Bukankah di antara siswa kita itu ada juga yang orang tuanya mampu? Dan di antara para siswa kita ada juga yang beragama non-Muslim. Apakah mereka mau menerima?” kata dia.

    “Ada sih teman yang bilang, mungkin mereka bisa dikategorikan sebagai fi sabilillah. Mereka menuntut ilmu. Nantinya mereka akan menjadi mujahid untuk membangun Indonesia. Tapi apa bisa dianalogikan seperti itu?” sambungnya.

    Selain itu, Saleh menyinggung wacana lama yakni aturan bahwa pembayaran zakat dapat diajukan sebagai pengurang pajak. “Mungkin ini bisa dijadikan sebagai pintu masuk. Silahkan dipelajari lagi agar tidak salah dari sisi regulasi dan ajaran agama,” pungkasnya.

  • PBNU Dukung Visi Asta Cita Prabowo, Siap Buka Kerja Sama dengan Pemerintah

    PBNU Dukung Visi Asta Cita Prabowo, Siap Buka Kerja Sama dengan Pemerintah

    Bisnis.com, JAKARTA – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memastikan untuk terus mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

    Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf mengatakan salah satu bentuk dukungan itu melalui perhelatan forum diskusi mengenai visi Asta Cita pemerintahan Prabowo.

    “Insyaallah, 23 Februari kita akan gelar satu forum berupa workshop mengenai Asta Cita pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka,” ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (17/1/2025).

    Dia menambahkan, forum diskusi itu bakal membahas soal kontribusi NU dalam menyukseskan visi Asta Cita. Misalnya, terlibat dalam kerja sama terkait program makan bergizi gratis (MBG).

    Selain itu, Yahya juga mengatakan kerja sama lain juga tengah dibicarakan secara intens dengan Kementerian terkait mulai dari Kemenag, Kemenkes, KemenHAM hingga Kementerian Kelautan.

    “Kita sekarang dalam diskusi intens sekali dengan, misalnya, Badan Gizi Nasional untuk pelaksanaan Makan Bergizi Gratis. Kita [juga] dalam diskusi intens dengan Bappenas untuk berbagai macam agenda,” tambahnya.

    Dia juga berkelakar bahwa NU juga perlu untuk terus bekerja sama dengan pemerintah. Sebab, jika pihaknya tidak ada kerja sama maka hal itu bisa berdampak tidak baik kepada pihak NU.

    “Kalau tidak ada kerja sama dengan pemerintah, nanti NU jadi lebih banyak nganggur-nya dan orang NU itu kalau nganggur biasanya ngawur,” tuturnya.

    Dengan demikian, eks Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Presiden ke-7 Jokowi ini menyatakan bahwa pihaknya harus bisa bekerja sama terus dengan pemerintah.

    “Maka kita harus konsolidasikan ini secara lebih sistematis bersama-sama dengan pemerintah, insyaallah,” pungkasnya.

  • Makan Bergizi Gratis Kembali Jadi Sorotan, Usai Wacana Pembiayaan dari Zakat – Page 3

    Makan Bergizi Gratis Kembali Jadi Sorotan, Usai Wacana Pembiayaan dari Zakat – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menjadi sorotan. Hal ini seusai pernyataan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Sultan Baktiar Najamudin mengusulkan zakat dari masyarakat bisa digunakan membiayai program tersebut.

    “Bagaimana kita menstimulus agar masyarakat umum pun terlibat di program Makan Bergizi Gratis ini. Di antaranya adalah saya kemarin juga berpikir kenapa enggak ya zakat kita yang luar biasa besarnya juga kita mau libatkan ke sana,” kata Sultan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (14/1/2025).

    Dia menuturkan, MBG tidak dapat hanya dibiayai pemerintah secara sendiri atau mandiri, melainkan dibutuhkan dukungan semua pihak.

    “Saya pun sudah menyampaikan dengan beberapa duta besar, saya sampaikan tolong dong kami punya negara ini, negara kami punya program andalan yang namanya Makan Bergizi Gratis. Tolong juga kalau negara-negara luar juga ingin berkontribusi,” ungkapnya.

    Sultan lantas mengapresiasi pemerintah Jepang yang akan membantu program MBG. Saat bertemu Prabowo, PM Jepang Shigeru Ishiba menyatakn siap berkontribusi dan bekerjasama dalam program MBG.

    Selain itu, ia juga menilai seharusnya parlemen juga perlu mencari formula untuk MBG.

    “Berharap dari parlemen melakukan semua fungsi yang ada, memastikan agar program ini juga betul-betul berjalan dengan maksimal,” jelas dia.

    Hal ini pun menuai kontroversi, pasalnya Kepala Staf Kepresidenan (KSP) AM Putranto menolak usulan penggunaan dana zakat tersebut.

    Menurut dia, usulan tersebut sangat memalukan dan pemerintah tidak ada rencana menggunakan uang zakat untuk makan bergizi gratis.

     “Jadi enggak ada yang ngambil dari mana? Zakat. Itu sangat memalukan itu ya. Bukan seperti itu ya kami,” kata Putranto kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (15/1/2025).

    Dia mengatakan uang zakat tidak seharusnya digunakan untuk membiayai program makan bergizi gratis. Putranto menekankan Presiden Prabowo Subianto telah menganggarkan Rp71 triliun untuk program tersebut sehingga tidak perlu mengambil dari dana zakat.

    “Presiden sudah berniat baik dan tulus untuk memberikan terbaik untuk bangsa Indonesia kepada siswa-siswa, ibu hamil, pondok pesantren, sudah dianggarkan sejumlah Rp71 triliun. Itu jadi enggak mengambil dana-dana (zakat) itu,” jelas Putranto.

    Senada, Wakil Ketua Umum DPP PAN, Saleh Partaonan Daulay menilai, MBG harus lewat kajian dengan para ulama terlebih dahulu.

    “Harus dilakukan kajian dulu. Jangan terburu-buru. Tanya dulu para ulama di NU, Muhammadiyah, MUI, Persis, Al-Washliyyah, dan lain-lain. Yang dibahas, ya itu apa hukumnya mengalokasikan dana zakat untuk mendukung program pemerintah?,” kata Saleh dalam keterangannya, Kamis (16/1/2025).

    “Ini persoalan keagamaan. Wilayahnya para ulama. Mereka yang berhak memberi pendapat,” tambah Saleh.

     

     

    Pertanyakan Kemampuan

    Saleh mempertanyakan, apakah semua siswa penerima program MBG bisa dikategorikan sebagai bagian dari asnaf penerima zakat atau fakir miskin.

    “Bukankah di antara siswa kita itu ada juga yang orang tuanya mampu? Dan di antara para siswa kita ada juga yang beragama non-Muslim. Apakah mereka mau menerima?,” kata dia.

    “Ada sih teman yang bilang, mungkin mereka bisa dikategorikan sebagai fi sabilillah. Mereka menuntut ilmu. Nantinya mereka akan menjadi mujahid untuk membangun Indonesia. Tapi apa bisa dianalogikan seperti itu?,” sambungnya.

    Selain itu, Saleh menyinggung wacana lama yakni aturan bahwa pembayaran zakat dapat diajukan sebagai pengurang pajak.

    “Mungkin ini bisa dijadikan sebagai pintu masuk. Silahkan dipelajari lagi agar tidak salah dari sisi regulasi dan ajaran agama,” pungkasnya.

    Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PDIP, Selly Gantina turut merepons soal usulan penggunaan zakat untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

    Selly mengingatkan, usulan penggunaan zakat sebagai sumber pendanaan program makan bergizi gratis ini memerlukan kehati-hatian yang sangat tinggi. Hal ini mengingat zakat memiliki aturan yang sangat jelas baik secara syariat maupun regulasi nasional.

    “Penggunaan zakat harus tetap menjaga keadilan dan sesuai dengan prinsip syariat Islam. Maka dari itu, meskipun program makan bergizi gratis memiliki tujuan yang baik, penggunaannya dari dana zakat harus benar-benar dipastikan menyasar golongan yang berhak, seperti fakir dan miskin, tanpa melanggar ketentuan agama,” kata Selly saat dikonfirmasi, Kamis (16/1/2025).

    Selly mempertanyakan apakah makan bergizi ini menyasar ke seluruh masyarakat atau tersegmentasi hanya kepada segmen mustahik atau delapan golongan kategori penerima zakat. 

    Selain itu, dari sisi regulasi, lanjut Selly, pengelolaan zakat di Indonesia sudah diatur melalui Undang-Undang No 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat. 

    Dalam aturan tersebut, zakat dikelola oleh lembaga yang memiliki tanggung jawab penuh untuk memastikan penggunaannya sesuai dengan prinsip syariat dan perundang-undangan. 

    “Usulan seperti ini harus melalui kajian mendalam agar tidak terjadi penyimpangan atau penafsiran yang melampaui batas kewenangan. Fondasi hukumnya harus terbangun terlebih dahulu. Jangan sampai abuse of power dalam kewenangannya,” kata dia.

    Selain itu, Selly menilai bahwa program makan bergizi gratis adalah tanggung jawab bersama yang seharusnya menjadi bagian dari kebijakan sosial dan anggaran negara atau bisa juga menggandeng CSR dari swasta.

    “Pendanaan program semacam ini lebih tepat jika bersumber dari APBN, CSR, atau sumber dana lain yang lebih fleksibel dalam penggunaannya, sehingga tidak mengganggu fungsi utama zakat sebagai bagian dari ibadah dan hak mustahik,” kata dia.

    Politikus PDIP itu menegaskan, solusi terbaik adalah mengoptimalkan sinergi antara pemerintah, lembaga swasta, dan masyarakat untuk menciptakan pendanaan yang berkelanjutan tanpa mengorbankan prinsip syariat dan ketentuan hukum yang berlaku.

    “Komisi VIII DPR RI menghargai niat baik dari usulan ini, tetapi kami harus menegaskan bahwa zakat tidak seharusnya menjadi sumber pendanaan untuk program yang cakupannya begitu luas,” pungkasnya.

     

     

  • Pra Rakerwil PWNU Jatim, Ini Komitmen Khofifah-Emil untuk Bumi Majapahit

    Pra Rakerwil PWNU Jatim, Ini Komitmen Khofifah-Emil untuk Bumi Majapahit

    Surabaya (beritajatim.com) – PWNU Jawa Timur menggelar Pra Rakerwil di Surabaya. Dalam acara ini turut mengundang cagub-cawagub Jatim terpilih yang unggul dalam rekapitulasi KPU Jatim, yakni Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak.

    Emil yang datang mewakili Khofifah menyampaikan komitmen pembangunan yang merata di Jatim, tidak hanya infrastrukturnya tetapi juga sumber daya manusianya.

    “Kami diminta untuk tentunya bisa membahas bagaimana pandangan Bu Khofifah dan saya terkait dengan pembagunan Jawa Timur ke depannya,” kata Emil kepada wartawan di PWNU Jatim, Kamis (16/1/2025).

    “Tentunya kami bersyukur segenap keluarga besar NU di Jatim memiliki antusiasme dan perhatian luar biasa untuk turut ikut membangun terutama di bidang kesehatan, pendidikan, pembangunan karakter, kebudayaan, serta perekonomian,” tambahnya.

    Wagub Jatim periode 2019-2024 ini berharap agar sinergi antara Pemprov Jatim dengan PWNU ke depannya semakin baik. Apalagi, di PWNU terdapat bidang-bidang yang menangani berbagai hajat warga mulai kesehatan hingga pendidikan.

    “Kami berbagi pandangan mengenai situasi hari ini, tantangan-tantangan yang benar-benar lebih teknis dan detail yang dihadapi dalam penyelenggaraan layanan pendidikan dan kesehatan,” jelasnya.

    “Kami meyakini sinergi ini dengan jejaring lembaga NU di berbagai bidang bisa berjalan semakin baik. Kami melihat NU itu panutan yang kemudian kalau kita bisa membangun sebuah kesepahaman, apa sih permasalahan yang jadi prioritas? Karena sumber daya pemerintah juga terbatas. Dengan bersama NU dan pihak lainnya kami yakin bisa membangun Jatim lebih maju ke depannya,” tambahnya.

    “Kami bersepakat bahwa gotong royong dan partisipasi masyarakat tidak boleh hilang di era hari ini untuk pembangunan. Kita perlu partisipasi gotong royong, swadaya masyarakat meski pemerintah membangun pelayanan seluas-seluasnya,” tandasnya.

    Sementara itu, Ketua PWNU Jatim, KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin) mengungkap alasan PWNU mengundang Khofifah-Emil dalam pra rakerwil.

    “Kita pra rakerwil menyiapkan di tanggal 26 Januari untuk mensinkronkan target kita bagaimana NU ikut aktif mendampingi masyarakat. Tadi ada Pak Emil menyampaikan programnya pemerintah, karena kami sinkronkan dengan pemerintah supaya optimal. Agar NU bisa membina masyarakat untuk menjaga keharmonisan, itu target utama NU,” kata Gus Kikin.

    “Program-program pemerintah supaya jalan dan jadi manfaat kemaslahatan untuk masyarakat. Ini nanti kita finalisasi, pleno rakerwil di Nurul Jadid, Paiton Probolinggo,” pungkasnya. (tok/kun)

  • Gus Yahya Soroti Fenomena Koin Jagat, Tekankan Pentingnya Literasi kepada Masyarakat

    Gus Yahya Soroti Fenomena Koin Jagat, Tekankan Pentingnya Literasi kepada Masyarakat

    Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf turut mengomentari fenomena ‘Koin Jagat’ yang belakangan kontroversial di masyarakat.

    Dalam kacamata kalangan NU, fenomena ini menunjukkan pentingnya penggalakan literasi kepada masyarakat.

    Sebab, Gus Yahya menilai dari model penyebarannya, hal ini mirip dengan fenomena pinjaman online.

    “Saya kira kita perlu lebih banyak melakukan pendidikan kepada masyarakat atau literasi,” kata Gus Yahya saat ditemui disela Kick Off Harlah ke-102 NU di Kantor PWNU Jatim, Kamis (16/1/2025).

    Fenomena Koin Jagat memang menjadi buah bibir beberapa hari belakangan. Sebagai informasi, Koin Jagat adalah permainan berburu harta karun yang viral di Indonesia terutama di media sosial.

    Namun, fenomena koin jagat telah menimbulkan kontroversi dan masalah baru. Yakni lantaran banyak kerusakan fasilitas umum misalnya di Kota Surabaya. 

    Permainan ini dilakukan melalui aplikasi Jagat yang memungkinkan pemain untuk mencari dan mengumpulkan koin-koin di berbagai lokasi dunia nyata.

    Tiga jenis koin yang dapat diburu oleh pemain adalah koin emas, koin perak, dan koin perunggu, dengan masing-masing koin memiliki nilai yang bervariasi.

    Demi menemukan kepingan Koin Jagat para pemburu rela menginjak-injak tanaman di Taman. Fenomena ini cukup marak.

    Menurut Gus Yahya, belakangan ini, memang cukup banyak persoalan kontroversial utamanya berkaitan dengan aplikasi. Sehingga, Gus Yahya pun menegaskan pentingnya literasi.

    “NU insyaallah akan ikut berupaya untuk memberikan penyadaran dan pendidikan kepada masyarakat supaya kita tidak mudah terjebak ke dalam bermacam kesulitan,” terang Gus Yahya.

  • Fakta-fakta Penagih Utang Kuras Isi Rumah Akibat Kurang Rp 2 Juta, Perseteruan Kakak dan Adik?

    Fakta-fakta Penagih Utang Kuras Isi Rumah Akibat Kurang Rp 2 Juta, Perseteruan Kakak dan Adik?

    TRIBUNJATIM.COM – Video viral diduga perseteruan adik dan kakak di Sumedang perkara utang.

    Pada video itu, tampak terdapat sejumlah orang yang menguras isi rumah.

    Suara video menunjukkan jika ada masalah utang meski tak dijelaskan siapa yang bersangkutan.

    Namun pada narasi menyebut jika penagih utang itu bukan rentenir, melainkan kakak kandung sendiri.

    Kasus tersebut juga jadi sorotan karena akibat perserteruan itu, salah satu dari mereka mengorbankan barang-barang perabotan rumah diangkut.

    Videonya viral

    Belakangan video perseteruan adik kakak di Sumedang itu viral dibagikan akun TikTok @Anis Jm, dikutip Tribunjabar.id, Kamis (16/1/2025).

    Dalam video tersebut memperlihatkan momen barang perabotan rumah diduga milik sang adik diangkut ke mobil bak.

    Terdengar suara perekam seorang wanita berbicara soal utang piutang.\

    Utang sisa Rp 2 juta tapi isi rumah dikuras

    Ia mengatakan utangnya tersebut sisa Rp 2 juta namun harus mengorbankan barang-barang dari rumahnya.

    Di antaranya perabotan rumah seperti kursi hingga barang elektronik kulkas.

    “Hutang sesa Rp 2 juta, urang mah rela ngabelaan ngaluarkeun korsi, parabot kabeh jeng kulkas jang mayar ka nu ngarana si Kartini,” ucap wanita perekam tersebut yang diduga pihak sang adik.

    Ia menerangkan perabotan rumahnya itu sudah diangkut dan sengaja ia rekam sebagai bukti.

    “Ieu jang bukti, viral sa-Tanjungsari,” tambahnya.

    Narasi video disorot

    Sementara itu, dalam narasi video tersebut pengunggah menyinggung soal rentenir dan kelakuan sang kakak.

    “Rentenir orang lain (X), rentenir kakak kandung sendiri. Gegara utang 2 juta lebih sampai mengambil semua isi rumah,” tulis narasi video tersebut.

    Diduga akibat utang piutang tersebut juga hubungan adik kakak itu menjadi renggang.

    Sementara itu, pengunggah juga membeberkan alasan sejumlah barangnya itu diangkut karena jumlahnya dinilai tidak menutupi besar utangnya.

    “Untuk yang nanya kenapa dikasih semua perabot nya karna orang nyaa bilang harga semua barang nya ga sampe seharga hutang kalo di jual lagii…dia ga cukup 1 barang,” ungkap anis jm.

    Meski viral, informasi dugaan kasus perseteruan adik kakak itu belum bisa dipastikan. 

    Diduga peristiwa kasus perseteruan adik kakak ini terjadi di Tanjungsari, Sumedang, Jawa Barat.

    Dikutip dari TribunBogor, beberapa warganet menilai narasi tersebut tidak sepenuhnya sesuai dengan kenyataan.  

    Warganet meragukan perseteruan kakak dan adik

    Satu di antaranya komentar warganet ini menyebutkan, “Narasi sering ngaco (beda dengan realita). Karena nggak tahu apa yang benar-benar terjadi, tahan jari-jari kita. Sebenernya kalaupun tahu yang sebenarnya tetap harus tahan jari dan ucapan.”

    Komentar lain mencoba menjelaskan situasi dari sudut pandang berbeda: 

    “Lihat di FB, perasaan bukan anaknya deh yang nagih. Justru anaknya ngebela ibunya yang merasa ditipu. Jadi dia bela-belain kursi sama kulkasnya dibawa.”

    Ada juga warganet yang menduga masalah ini terkait pembelian sepeda motor dengan sistem kredit. 

    Menurut mereka, meskipun cicilan motor sudah dibayar beberapa bulan, utangnya malah terus bertambah.

    “beli motor, gak tau keredit motor udah ada beberapa bulan di cicil tapi hutangnya gak ngurangin malah nambah gitu” lanjut warganet.

    Kini, video dugaan kasus perseteruan kakak adik di Sumedang itu viral dan jadi sorotan warganet.

    Video tersebut sudah ditonton lebih dari 4,6 juta penayangan di TikTok.

    Tak ayal video tersebut juga mendapatkan beragam komentar dari warganet.

    Sebagian waragnet justru mendukung aksi yang dilakukan sang kakak diduga bernama Kartini karena utang wajib dibayar.

    Berikut beragam komentar warganet.

    silinong
    “Pencarianku kartini rentenir tanjung sari”

    Anggun Yuni Anggraeni
    “Harus dengerin dari cerita Kartini nih…karena kalo kita dengerin sebelah pihak pasti ada kesalah phaman,
    jdi kita bisa dapet pljaran bahwa hutang mau ke orng lain atau ke sodara itu WAJIB dibayar”

    tndidins
    “Hutang mah teu mandang dulur tetep harus di bayar”

    Umbara
    “Jigana sae upami dibayar kusadaya anak2na, udunan pasti ringan…. sabaraha hiji anak2na?”

    Sulaiman Leman
    “Bener mending Kitu nu hese bayar hutang mh angkut we nu Aya
    teu cara keur butuhna,” tulis beragam komentar warganet.

     

  • Selalu Disebut Jelang Muktamar, Gus Ipul Siap Maju Ketum PPP?

    Selalu Disebut Jelang Muktamar, Gus Ipul Siap Maju Ketum PPP?

    Surabaya (beritajatim.com) – Sekjen PBNU yang juga Menteri Sosial (Mensos) RI, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengaku namanya selalu disebut setiap menjelang Muktamar Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

    Nama Gus Ipul disebut masuk dalam bursa empat calon ketua umum partai berlambang kakbah itu.

    “Nama saya selalu disebut kalau menjelang Muktamar PPP. Itu sejak dulu, bukan saat sekarang saja disebut-sebut,” kata Gus Ipul kepada wartawan di kantor PWNU Jatim usai Kick Off Harlah ke-102 NU, Kamis (16/1/2025) sore.

    Oleh karena itu, kata Gus Ipul, ia merasa biasa saja dan santai dengan isu Muktamar PPP. “Biasa untuk itu. Jadi santai saja. Biasa itu disebut-sebut. Belum tahu, belum ada komunikasi sampai sekarang dengan (kawan PPP). Yang jelas saya selalu disebut-sebut setiap jelang muktamar, biasanya disebut juga dengan nama Bu Khofifah. Tapi sekarang nama Bu Khofifah kok belum disebut-sebut,” jelasnya.

    Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP Muhammad Romahurmuzy atau Romy, menyebut, terdapat nama empat tokoh yang masuk bursa calon ketua umum PPP. Sebanyak dua tokoh disebut dari kalangan internal, yakni mantan Menteri Pariwisata Sandiaga Salahuddin Uno dan Wakil Gubernur Jawa Tengah terpilih, Ahmad Taj Yasin.

    Sementara itu, dari pihak eksternal, dua tokoh yang masuk bursa itu adalah Mensos Gus Ipul dan eks Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurrachman. (tok/but)