Organisasi: NU

  • Pramuka Jatim Terjunkan Ratusan Kader Sukseskan Kongres XVIII Muslimat NU

    Pramuka Jatim Terjunkan Ratusan Kader Sukseskan Kongres XVIII Muslimat NU

    Surabaya (beritajatim.com) – Kwarda Pramuka Jatim turut ambil bagian dalam Kongres XVIII Muslimat NU yang digelar di Surabaya mulai 10-16 Februari 2025. Pramuka Jatim menerjunkan ratusan kader untuk ambil bagian dalam Kongres Muslimat NU.

    “Alhamdulillah sejak pembukaan kemarin di Jatim Expo dan hari ini mulai sidang Kongres Muslimat NU di Asrama Haji, kami terjunkan tim secara shift untuk membantu pelaksanaan Kongres Muslimat NU,” kata Ketua Kwarda Pramuka Jatim HM Arum Sabil di Surabaya, Selasa (11/2/2025) malam.

    Arum mengatakan, Pramuka Jatim menerjunkan total 200 kader untuk ambil bagian menyukseskan Kongres Muslimat NU. Kader-kader ini disiagakan di sekitar lokasi sidang Kongres Muslimat NU.

    “Kemarin di Jatim Expo kita terjunkan 100 kader Pramuka, mereka siaga menjaga pintu masuk dan aktif membersihkan sampah-sampah dari peserta, dan Alhamdulillah kemarin usai acara di Jatim Expo, langsung bersih tidak tersisa sampah apa pun,” jelasnya.

    “Demikian pula di Asrama Haji para kader melakukan hal yang sama. Kami juga siapkan makanan ringan dan minuman untuk peserta Kongres Muslimat,” tambah Arum.

    Arum juga turut mengucapkan selamat kepada Muslimat NU yang menggelar Kongres di Surabaya. Ia yakin Kongres Muslimat NU berjalan lancar.

    Sementara itu, Ketua PW Muslimat Jatim, Nyai Masruroh Wahid mengapresiasi apa yang dilakukan Pramuka Jatim. Menurut Nyai Masruroh, Pramuka sering bersinergi bersama Muslimat NU.

    “Pramuka Jatim sangat hebat. Kader-kader Pramuka ini saya kira seperti anak-anaknya dari Muslimat NU. Mereka terus melakukan kegiatan positif dan turut aktif membantu masyarakat,” kata Nyai Masruroh. (tok/ian)

  • Respons Khofifah Usai Santer Didukung Kembali Jadi Ketua Umum Muslimat NU: Alami saja

    Respons Khofifah Usai Santer Didukung Kembali Jadi Ketua Umum Muslimat NU: Alami saja

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Fatimatuz Zahroh

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Khofifah Indar Parawansa memberikan jawaban terkait dukungan kuat dari arus bawah Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) yang mendukungnya sebagai Ketua Umum kembali. 

    Menjawab hal tersebut, Khofifah tidak mengamini maupun mengelak.

    Ia justru menyerahkan pada peserta kongres dan menyerahkan seluruh keputusan pada jalannya kongres.

    “Kalau soal itu, kita alami saja,” tegas Khofifah, saat diwawancara usai kegiatan Khotmil Quran dan Santunan Anak Yatim di Jatim Expo Surabaya, Selasa (11/2/2025). 

    Lebih lanjut Khofifah menjelaskan, rangkaian kongres ini akan berlangsung cukup lama hingga tanggal 16 Februari 2025 mendatang.

    Usai pembukaan langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto, Senin (10/2/2025) kemarin, pada Selasa (11/2/2025) dilakukan sidang pleno II yang dilakukan dengan pengarahan oleh Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf. 

    Selain itu, dilakukan juga Rangkaian Kongres XVIII Muslimat NU, dilanjutkan dengan kegiatan Khotmil Quran, Doa Bersama dan Santunan 1.000 Anak Yatim di Jatim Expo Surabaya.

    Yang istimewa, kegiatan ini turut diisi dengan tausiyah dan doa bersama Syeikh Syahawi.

    Serta turut dihadiri Dubes Malaysia untuk Indonesia, HE Dato Syed Mohamad Hasrin Tengku Hussin. 

    Dalam sambutannya, Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa menegaskan, kegiatan ini sengaja digelar untuk memetik keberkahan dari Allah SWT.

    Sebab menyantuni anak yatim adalah perintah langsung dari Allah yang banyak sekali manfaat dan pahalanya.

    “Di sini yang hadir ada ulama besar dari Mesir, Syekh Syahawi. Semoga anak-anakku di sini menjadi anak yang sholeh sholehah dan ilmunya manfaat barokah,” tegas Khofifah. 

    Ia juga menyampaikan terima kasih pada kehadiran Duta Besar Malaysia untuk Indonesia. Yang dalam kesempatan ini bahkan membawa sejumlah penasihat menteri bidang ekonomi, bidang perdagangan, juga kesehatan. 

    “Mudah-mudahan anak-anak di sini bisa menuntut ilmu dan menggapai cita-citanya setinggi mungkin. Ada yang jadi guru besar, jadi duta besar dan diplomat,” tegas Khofifah. 

    Pihaknya juga turut memotivasi anak-anak yatim yang hadir untuk terus belajar setinggi mungkin, bercita-cita setinggi mungkin untuk mencapai masa depan lebih cerah ke depannya.

    Lebih lanjut Khofifah menyampaikan, agenda santunan ini memang direncanakan sejak awal sebelum ada perubahan jadwal pembukaan oleh Presiden Prabowo. 

    “Seperti biasa sebelum ada kegiatan besar dalam tradisi Muslimat itu selalu digelar santunan anak yatim, maka dua kali kita gelar santunan. Yang hari ini adalah jadwal aslinya,” tegas Khofifah.

    Selain santunan anak yatim, siang ini pengarahan pleno kongres dilakukan di Asrama Haji Surabaya.

    Ketua Umum PBNU hadir memberikan pengarahan pada peserta.

    Sementara itu, dalam tausiyahnya, Syekh Syahawi menekankan tentang pentingnya mengurusi dan memelihara anak yatim. Bahwa setiap manusia memiliki kewajiban untuk menunaikan haknya.

    “Berikanlah kepada anak yatim hak-hak mereka. Yang kedua adalah sesungguhnya orang-orang yang merampas memakan hak-hak anak yatim secara dzalim dan memakannya, maka sesungguhnya di dalam perutnya adalah api neraka,” ujarnya.

    Tidak hanya itu, Syekh Syahawi juga menyebutkan tentang hadist nabi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori. Bahwa umat Muslim yang memelihara anak yatim nanti di hari akhir kedudukannya akan dekat dengan Rasulullah.

    “Nabi Muhammad bersabda bahwa aku dan orang-orang yang mengurus anak yatim kedudukannya seperti jari telunjuk dan tengah yang berdekatan,” ujarnya.

    Anak yatim haruslah diurus dengan benar dan disayangi dengan layak.

    Ia pun melarang umat manusia untuk menyakiti dan mendholimi anak yatim. Dan baginya Allah akan memberikan pahala yang besar.

  • Gus Yahya: NU dan Muslimat NU Perlu Penyesuaian Struktural dan Fungsional

    Gus Yahya: NU dan Muslimat NU Perlu Penyesuaian Struktural dan Fungsional

    Surabaya, Beritasatu.com – Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menekankan pentingnya penyesuaian struktural dan fungsional antara NU dan Muslimat NU. Alasannya, dinamika sosial saat ini menuntut hubungan yang lebih seimbang dan dialogis.

    Hal itu disampaikan Gus Yahya dalam Kongres XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, pada 11-16 Februari 2025. Kongres bertema “Merawat Tradisi, Menguatkan Kemandirian & Meneduhkan Peradaban” ini dihadiri perwakilan Muslimat NU dari seluruh Indonesia serta beberapa negara lainnya.

    Acara ini bukan sekadar pertemuan rutin, tetapi juga menjadi momentum strategis untuk meredefinisi peran Muslimat NU abad ke-21 dan memperkuat kemandirian anggotanya.

    Selain menyoroti penyesuaian struktural dan fungsional antara NU dan Muslimat NU, KH Yahya Cholil Staquf juga menekankan perlunya kemitraan harmonis antara kiai dan nyai. Apalagi, peran perempuan dalam pengambilan keputusan dan kepemimpinan organisasi semakin diakui.

    “Komunikasi antara NU dan Muslimat NU perlu lebih seimbang dan dialogis. Struktur kaderisasi harus saling berefleksi dan menjadi tandem satu sama lain,” ujar KH Yahya Cholil Staquf, Selasa (11/2/2025).

    Kongres XVIII Muslimat NU menitikberatkan pada penguatan kemandirian di berbagai sektor, terutama ekonomi dan pemberdayaan perempuan. Selain itu, kongres ini juga membahas isu-isu strategis, seperti peran perempuan dalam menjaga tradisi keagamaan, kontribusi Muslimat NU dalam pembangunan nasional, dan strategi menghadapi tantangan global di era modern.

    Hasil kongres ini akan menjadi pedoman bagi Muslimat NU dalam menjalankan program-program ke depan, serta memperkuat organisasi sebagai kekuatan utama perempuan di Indonesia. Muslimat NU terus berkomitmen untuk beradaptasi dan berinovasi, memastikan peran strategisnya dalam memajukan peradaban bangsa, selain penyesuaian struktural dan fungsional dengan NU.

  • Kata Jokowi soal Hubungannya dengan Prabowo: Sangat Solid – Halaman all

    Kata Jokowi soal Hubungannya dengan Prabowo: Sangat Solid – Halaman all

    Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) merespons pidato Presiden Prabowo Subianto yang menyebut ada pihak yang ingin memisahkan dirinya dengan Jokowi. Jokowi bilang hubungannya dengan dengan Prabowo sudah terjalin lama dan sangat solid.

    “Ya hubungan saya dengan Pak Presiden Prabowo ini sudah lama, sudah terjalin lama. Jadi hubungan kami baik, yang jelas sudah lama, dan sampai saat ini ya hubungannya sangat solid. Sama sekali nggak ada masalah,” kata Jokowi saat ditemui di rumahnya di Sumber, Solo, Selasa (11/2/2025).

    Saat dimintai tanggapan soal pernyataan Prabowo yang menyebut ada pihak yang ingin memisahkan mereka, Jokowi merespons santai.

    “Ya kan ndak papa. Sekali lagi hubungan saya dan Pak Prabowo itu hubungan yang sudah lama terjalin,” ujar Jokowi.

    “Ya biasa saja. Hubungan baik-baik saja, sangat baik,” sambungnya.

    Saat wartawan menanyakan apakah dirinya juga merasakan hal yang sama tentang adanya pihak yang hendak memisahkan dengan Prabowo, Jokowi mengulang pernyataannya.

    Saat ditanya siapa sosok yang hendak memisahkan dirinya dengan Prabowo Subianto, Jokowi hanya tertawa. “Ya, ya, he-he-he,” ucap Jokowi.

    Disinggung soal dirinya pernah berhadapan dengan Prabowo di Pemilihan Presiden 2014 dan 2019, Jokowi mengatakan kompetisi itu biasa di dalam politik.

    “Ya biasa saja. (Meski pernah bertarung di Pilpres?) Ya kan biasa dalam politik berkompetisi biasa,” terangnya.

    Jokowi menambahkan, dirinya sering bertemu dengan Prabowo kalau sedang di Jakarta.

    “Ya kalau pas ke Jakarta sering ketemu. Waktu perkawinan putri Pak Akbar Tanjung, kawinan putranya Hatta Rajasa ketemu (dengan Prabowo),” pungkasnya.

    Diberitakan sebelumnya, Prabowo membahas soal hubungannya dengan Jokowi saat memberi sambutan di acara Kongres ke-XVIII Muslimat NU di Jatim Expo, Surabaya, kemarin.

    “Ada yang sekarang mau memisahkan saya dengan Pak Jokowi. Lucu juga, untuk bahan ketawa boleh, jangan, kita jangan ikut pecah belah-pecah belah itu kegiatan mereka-mereka yang tidak suka sama Indonesia,” kata Prabowo, Senin (10/2/2025), dikutip dari detikNews.

    Prabowo juga bercerita bahwa dirinya belajar banyak soal politik dari Jokowi.

    “Jadi memang kalau politik ya saya belajar dari Pak Jokowi. Nggak usah malu-malu lah, kadang orang sudah nggak berkuasa mau dikuyu-kuyu, mau dijelek-jelekin, jangan. Kita hormati semua, hormati semua,” ucap Prabowo. (hp)

  • PDIP Soal Prabowo Geram Ada Raja Kecil Hambat Efisiensi: Langsung Sebut Aja

    PDIP Soal Prabowo Geram Ada Raja Kecil Hambat Efisiensi: Langsung Sebut Aja

    Bisnis.com, JAKARTA — Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Deddy Sitorus ikut meminta Presiden Prabowo Subianto menunjuk langsung sosok ‘raja kecil’ yang dituding terus melawan dalam upaya menjalankan efisiensi anggaran.

    Prabowo, kata Dedy, Prabowo tidak perlu menyebut nama, tetapi bisa memberikan petunjuk seperti tindakan yang dilakukan oleh oknum yang dimaksud.

    “Presiden aja harusnya langsung sebut [oknumnya], kalau menurut saya. Nggak usah pun nama orang, tapi kira-kira tindakannya apa, impilkasinya apa, kenapa perlu presiden harus secara publik menyampaikan itu,” katanya saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (11/2/2025).

    Anggota Komisi II DPR RI ini mengaku heran kenapa Prabowo sampai mengungkapkan hal itu secara langsung ke publik, padahal masalah seperti itu menurutnya lebih baik diselesaikan dalam internal.

    “Kan harusnya problem begitu diselesaikan dan nggak disampaikan ke publik, seperti itu kalau saya,” tuturnya.

    Dengan dismpaikannya kepada publik seperti kemarin, Deddy menilai hal tersebut tentu saja mengundang pertanyaan publik mengenai siapa oknum atau ‘raja kecil’ yang dimaksud Prabowo itu.

    Diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengaku geram ada oknum-oknum atau ‘raja kecil’ yang terus melawannya dalam upaya menjalankan efisiensi keuangan Negara. 

    Prabowo menuturukan dirinya sebenarnya ingin melakukan penghematan dan menjaga pengeluaran agar terjaga dalam kebutuhan yang memang mendesak.  

    “Ada yang melawan saya ada. Dalam birokrasi merasa sudah kebal hukum merasa sudah menjadi raja kecil, ada. Saya mau menghemat uang uang itu untuk rakyat untuk memberi makan untuk anak-anak rakyat,” ujarnya saat membuka dan meresmikan Pembukaan Kongres Ke-XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Jatim International Expo (JIExpo), Surabaya, Senin (10/2/2025).  

    Lebih lanjut, Prabowo mengatakan bahwa efisiensi nantinya juga akan mengarah ke bidang pendidikan dan infrastruktur. Khususnya dalam memperbaiki sekolah-sekolah di Indonesia. 

  • Mensos Nilai Sinyal Reshuffle Kabinet Bertujuan untuk Menyatukan

    Mensos Nilai Sinyal Reshuffle Kabinet Bertujuan untuk Menyatukan

    Surabaya, Beritasatu.com – Menteri Sosial Saifullah Yusuf memandang sinyal reshuffle kabinet Merah Putih yang digaungkan Presiden Prabowo Subianto bertujuan untuk menyatukan.

    Menurut Gus Ipul, sapaan Saifullah Yusuf, adanya reshuffle kabinet atau tidak, dan siapa nanti yang akan diganti itu merupakan hak dari Presiden Prabowo Subianto.

    “Reshuffle tersebut untuk menyatukan tujuan kabinet Merah Putih agar semua satu barisan, mencapai target-target yang telah ditetapkan,” ungkap Gus Ipul seusai menghadiri acara Forum Rektor Indonesia di Universitas Negeri Surabaya, Selasa (11/2/2025). 

    Namun, Gus Ipul enggan berbicara banyak mengenai adanya sinyal reshuffle kabinet ini. Dia menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Prabowo Subianto.

    “Itu haknya presiden, kita tunggu saja,” tambahnya.

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengancam akan melakukan reshuffle atau perombakan Kabinet Merah Putih agar para menteri tetap satu visi. Prabowo menegaskan bahwa dirinya bisa saja menyingkirkan menteri tidak bekerja untuk rakyat.  

    “Kepentingan hanya untuk bangsa, rakyat, tidak ada kepentingan lain. Yang tidak mau bekerja benar-benar untuk rakyat ya saya akan singkirkan!” ujar Prabowo dalam sambutan yang disampaikan Prabowo Subianto dalam puncak hari lahir (Harlah) ke-102 NU di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (5/2/2025) malam WIB.

    Pernyataan itulah yang kemudian memunculkan sinyal kalau Prabowo akan melakukan reshuffle kabinet terhadap menteri yang tidak sejalan dengannya.

  • Ada Upaya Pisahkan Prabowo dan Jokowi, PSI: Pasti Gagal

    Ada Upaya Pisahkan Prabowo dan Jokowi, PSI: Pasti Gagal

    Jakarta

    Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menanggapi pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menyebut ada pihak berupaya untuk memisahkan dirinya dengan Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi). PSI menilai upaya tersebut tak akan pernah berhasil.

    “Upaya memisahkan Presiden Prabowo dan Pak Jokowi tidak akan berhasil. Kepentingan mereka sama, yaitu memajukan bangsa dan negara. Mereka seiring-sejalan. Semakin diadu, mereka semakin menyatu,” kata Waketum PSI, Andy Budiman, kepada wartawan, Selasa (11/2/2025).

    Seperti Prabowo, PSI berharap seluruh pihak tidak memainkan politik pecah belah. Andy menilai upaya pecah belah akan berakhir sia-sia.

    “Jadi, seperti kata Presiden, kita tertawakan saja upaya yang akan sia-sia itu. Mereka melakukan sesuatu yang sudah pasti gagal,” tambahnya.

    Prabowo sebelumnya membahas hubungannya dengan Jokowi saat ini. Prabowo mengungkap masih ada pihak yang mau memisahkan dia dengan Jokowi.

    “Ada yang sekarang mau memisahkan saya dengan Pak Jokowi. Lucu juga, untuk bahan ketawa boleh, jangan, kita jangan ikut pecah belah-pecah belah itu kegiatan mereka-mereka yang tidak suka sama Indonesia,” kata Prabowo saat memberi sambutan di acara Kongres ke-XVIII Muslimat NU digelar di Jatim Expo, Surabaya, Senin (10/2).

    Tak hanya itu, Prabowo bercerita bahwa banyak belajar dari Jokowi soal politik. Prabowo menilai pihak yang sudah tak berkuasa tak perlu diolok-olok.

    “Jadi memang kalau politik ya saya belajar dari Pak Jokowi. Nggak usah malu-malu lah, kadang orang sudah nggak berkuasa mau dikuyu-kuyu, mau dijelek-jelekin, jangan. Kita hormati semua, hormati semua,” ujar Prabowo.

    (dwr/rfs)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Presiden Prabowo Takut Hubungannya dengan Jokowi Retak, Said Didu: Itu Adalah Pilihan Bapak

    Presiden Prabowo Takut Hubungannya dengan Jokowi Retak, Said Didu: Itu Adalah Pilihan Bapak

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto mengaku ada yang ingin memisahkannya dengan Presiden ke-7 Jokowi. Pernyataan itu menuai respons beragam dari publik.

    Salah satunya dari eks Sekretaris Badan Usaha Milik Negara Muhammad Said Didu. Menurutnya, hal tersebut pilihan Prabowo sendiri.

    “Itu adalah pilihan Bapak,” kata Didu dikutip dari unggahannya di X, Selasa (11/2/2025).

    Maksud Didu, pilihan Prabowo untuk terus bersama dengan Jokowi. Tapi menurut Didu, keinginan Jokowi terus merusak bangsa.

    “Kalau Bapak Presiden ingin terus bersama dan melaksanakan keinginan Jokowi yang jelas-jelas sudah merusak bangsa,” terangnya.

    Adapun pernyataan Prabowo disampaikan di acara Muslimat NU di Surabaya, Jawa Timur, Senin (10/2/2025).

    “Ada yang sekarang mau misah-misahkan saya sama pak Jokowi, lucu juga untuk bahan ketawa boleh. Jangan kita jangan ikut pecah belah, pecah belah. Itu adalah kegiatan mereka yang enggak suka sama Indonesia,” kata Prabowo.

    Menurutnya, orang yang telah berkuasa tidak boleh diejek. Mesti dihormati.

    “Kadang-kadang orang sudah nggak berkuasa mau dikuyuk-kuyu, mau dijelek-jelekin, jangan. Kita hormati semua hormati semua,” tutur Presiden Prabowo di JIExpo Surabaya.
    (Arya/Fajar)

  • Faizal Assegaf Ingatkan Prabowo: Semakin Gelap Mata Membela Kejahatan Jokowi akan Berakibat Fatal

    Faizal Assegaf Ingatkan Prabowo: Semakin Gelap Mata Membela Kejahatan Jokowi akan Berakibat Fatal

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pernyataan Presiden Prabowo Subianto bahwa ada pihak yang mencoba memisahkan dirinya dengan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) memantik perhatian sejumlah kalangan.

    Kritikus Politik Indonesia, Faizal Assegaf mengingatkan Prabowo akibatnya akan fatal jika semakin nekat pamer kemesraan dengan Jokowi.

    “Jangan bermain api pak! Semakin nekat pamer kemesraan dan gelap mata membela kejahatan Jokowi akan berakibat fatal,” kata Faizal melalui cuitannya di X, Selasa (11/2/2025).

    Lebih lanjut ia mengingatkan bahwa ini adalah sebuah bangsa bukan persekutuan jahat antar dinasti atau jaringan mafia yang saling berkolusi demi melanggengkan kejahatan berjamaah.

    “Jokowi adalah wabah ganas kejahatan dalam bernegara yang telah terbukti 10 tahun berkuasa secara semena-mena,” tegasnya.

    Menurutnya sangat tidak etis dan tidak bermartabat karena bersikap licik untuk melindungi Jokowi adalah perilaku hipokrit.

    Ia menegaskan, modus kompromi politik busuk tersebut jelas melecehkan rasa keadilan rakyat.

    “Stop bicara omon-omon seolah menjaga persatuan, tapi hakikinya membodohi rakyat dengan sikap yang sangat labil, norak dan merusak tatanan bernegara,” pungkasnya.

    Sebelumnya, Presiden Prabowo mengaku tergelitik ada pihak tertentu yang ingin merusak hubungan baiknya dengan Jokowi.

    “Ada yang sekarang mau misah-misahkan saya sama pak Jokowi, lucu juga untuk bahan ketawa boleh. Jangan kita jangan ikut pecah belah, pecah belah. Itu adalah kegiatan mereka yang enggak suka sama Indonesia,” kata Prabowo pada acara Kongres Ke-18 Muslimat NU yang berlangsung di Jatim International Expo, Surabaya, Jawa Timur, Senin (10/2/2025).

  • 9
                    
                        Pidato Prabowo di Kongres Muslimat NU: Bahas Jokowi, Efisiensi Anggaran, hingga Raja Kecil
                        Nasional

    9 Pidato Prabowo di Kongres Muslimat NU: Bahas Jokowi, Efisiensi Anggaran, hingga Raja Kecil Nasional

    Pidato Prabowo di Kongres Muslimat NU: Bahas Jokowi, Efisiensi Anggaran, hingga Raja Kecil
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Presiden RI
    Prabowo Subianto
    berbicara mengenai banyak hal saat berpidato dalam acara Pembukaan Kongres XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama (NU).
    Dalam pidatonya selama 30 menit lebih, Prabowo menyinggung peran Presiden ke-7
    Joko Widodo
    terhadap karier politiknya hingga kebijakan efisiensi anggaran yang menuai kritik.
    Bagaimana pernyataan Prabowo? Berikut poin-poinnya:
    Belajar politik dari Jokowi
    Saat berpidato, Prabowo mengaku banyak belajar politik dari Jokowi.
    “Jadi memang kalau politik ya saya belajar dari Pak Jokowi,” ucap Prabowo dalam Pembukaan Kongres XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Surabaya, Jawa Timur, Senin (10/2/2025), seperti dilihat di YouTube Sekretariat Presiden.
    Dia mencontohkan dirinya baru mengenal dekat Gubernur Jawa Timur (Jatim) terpilih, Khofifah Indar Parawansa, setelah disuruh Jokowi menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
    Sebab, Prabowo mengaku awalnya tidak mengenal dekat Khofifah.
    “Saya sebenarnya tidak terlalu dekat dengan Ibu Khofifah, saya baru jumpa, baru menjelang mau pilpres, benar Ibu Khofifah?” ujarnya.
    “Yang suruh saya menghadap Ibu Khofifah itu Pak Jokowi. Benar?” sambung Prabowo.
    Dipecah-belah dengan Jokowi
    Selain itu, Presiden Prabowo mengatakan ada pihak yang ingin memecah belah dirinya dengan ayah dari Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.
    Ketua Umum Partai Gerindra itu tidak memandang hal tersebut serius, ia justru menganggapnya sebagai lelucon.
    “Ada yang sekarang mau misah-misahkan saya dengan Pak Jokowi. Lucu juga untuk bahan ketawa boleh,” kata Prabowo.
    Namun, Prabowo meminta rakyat agar jangan mau untuk dipecah belah.
    Sebab, pihak yang memecah belah tersebut tidak suka dengan Indonesia.
    “Jangan, kita jangan ikut pecah belah. Pecah belah itu adalah kegiatan mereka-mereka yang tidak suka dengan Indonesia,” ujarnya.
    Dia meminta agar setiap hal yang tujuannya memecah belah bangsa ini tidak dihiraukan.
    “Dari ratusan tahun,
    divide et impera
    , itu adalah taktik strategi untuk memecah belah umat dan bangsa Indonesia. Tidak usah dihiraukan,” tuturnya.
    Jangan rukun dengan koruptor
    Setelah bercerita mengenai hubungannya dengan Jokowi, Prabowo berbicara mengenai para koruptor yang tidak perlu diajak rukun.
    “Saya selalu mengajak kebaikan, saya selalu mendekati dengan cara yang saya inginkan, kerukunan. Tapi kalau maling, nggak usah diajak rukun,” ungkap Prabowo.
    Prabowo juga meminta para koruptor mengembalikan uang hasil curiannya demi masyarakat Indonesia.
     
    “Saya katakan sudah 100 hari, mbok sadar, mbok bersihkan diri. Hey koruptor-koruptor yang kau curi ya kembaliin untuk rakyat,” kata dia menegaskan.
    Eks Menteri Pertahanan ini mengaku sudah memberikan waktu 100 hari lebih sejak menjabat sebagai Presiden RI agar koruptor mengembalikan uang curian.
    Dia lantas memerintahkan aparat penegak hukum bergerak menindak para koruptor.
    “Saya tunggu 100 hari, 102 hari, 103 hari, sudah, ini 100 berapa hari ya, apa boleh buat. Ya terpaksa lah, jaksa agung, kapolri, BPKP, KPK, silakan,” ucapnya lagi.
    Menurut dia, masyarakat tidak ingin koruptor mencuri lagi di Indonesia dan rakyat sudah tidak bisa ditipu oleh koruptor.
    “Tiap saat saya turun melihat rakyat di mana-mana, dan saya kemana-mana saya merasakan rakyat itu menangkap, rakyat Indonesia sudah tidak bisa dibohongi lagi,” kata Prabowo.
    Singgung raja kecil soal efisiensi anggaran
    Dalam acara yang sama, Prabowo juga menyinggung kebijakan efisiensi anggaran yang membuat sejumlah kementerian/lembaga mesti mengencangkan ikat pinggang.
    Menurut Prabowo, ada pihak yang melawan dirinya dan merasa kebal hukum dalam birokrasi.
    “Saya ingin melakukan penghematan, saya ingin pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu, pengeluaran-pengeluaran yang mubazir, pengeluaran-pengeluaran yang alasan untuk nyolong, saya ingin dihentikan dibersihkan,” ujar Prabowo.
    “Ada yang melawan saya ada. Dalam birokrasi merasa sudah kebal hukum, merasa sudah menjadi raja kecil, ada,” ungkapnya.
    Padahal, menurut Prabowo, tujuan penghematan anggaran adalah untuk masyarakat Indonesia, khususnya memberi makan untuk anak-anak dan memperbaiki sekolah.
    Terlebih, banyak sekolah di Indonesia yang masih perlu perbaikan dan memakan banyak anggaran.
     
    “Saya berapa hari ini lihat sekolah-sekolah. Kita punya 330.000 sekolah. Anggaran untuk perbaikan sekolahnya cukup untuk memperbaiki mungkin 20.000 sekolah. Berapa tahun kita mau selesaikan 330.000 sekolah?” ujarnya.
    Oleh karena itu, ia meminta kementerian/lembaga memangkas perjalanan yang tidak perlu, misalnya perjalanan dinas luar negeri yang tidak mendesak.
    Bahkan, ia menyarankan tidak perlu ada perjalanan dinas luar negeri demi efisiensi anggaran.
    “Enggak usah ke luar negeri, lima tahun enggak usah ke luar negeri kalau perlu,” terang Prabowo.
    Orang nomor satu di Indonesia ini mengatakan bahwa jika ingin ke luar negeri, harus menggunakan uang pribadi.
    Prabowo menambahkan, perjalanan dinas luar negeri diperlukan apabila memang ada tugas mendesak dari negara.
     
    “Tugas ke luar negeri, tugas belajar boleh, tugas untuk atas nama negara boleh. Jangan tugas yang dicari-cari untuk jalan-jalan. Kalau mau jalan-jalan, pakai uang sendiri,” tegasnya.
    Lebih lanjut, Prabowo menyorot soal adanya pihak yang menyebut dirinya kerap pergi ke luar negeri meski sudah membuat instruksi mengurangi perjalanan dinas luar negeri.
    Prabowo menjelaskan, perjalanan dinasnya ke luar negeri adalah undangan dan tugas negara.
    “Loh, presiden Prabowo sering ke luar negeri? Saya diundang sebagai kepala Indonesia, kepala negara dalam konferensi-konferensi penting oleh negara-negara yang penting dan saya mewakili bangsa untuk mengamankan kepentingan bangsa,” beber Prabowo.
    Tidak kebal hukum
    Sebelum mengakhiri pidatonya, Presiden Prabowo menyatakan siap mati demi bangsa dan rakyat Indonesia.
    Prabowo juga menyatakan tidak ragu untuk membela kepentingan masyarakat Indonesia.
    “Tapi percayalah, kami tidak akan ragu-ragu membela kepentingan rakyat Indonesia, kami tidak ragu-ragu,” kata Prabowo.
     
    “Saya katakan, saya katakan, saya siap mati untuk bangsa dan rakyat Indonesia,” ujarnya lagi menegaskan.
    Prabowo juga menegaskan bahwa tidak ada yang kebal hukum di bawah pemerintahan Presiden-Wakil Presiden RI Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
    “Tidak ada yang kebal hukum di Republik ini di bawah Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, Gibran Rakabuming Raka dengan semua kabinet, tidak ada yang kebal hukum,” tutupnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.