Organisasi: NU

  • Puasa 2025 Jatuh pada Tanggal Berapa? Ini Jadwal Sidang Isbat Kemenag dan NU

    Puasa 2025 Jatuh pada Tanggal Berapa? Ini Jadwal Sidang Isbat Kemenag dan NU

    PIKIRAN RAKYAT – Informasi puasa 2025 jatuh pada tanggal berapa bisa disimak lewat artikel ini. Muhammadiyah sudah menetapkan sejak Januari 2025 lalu, sedangkan Pemerintah dan NU (Nahdlatul Ulama) baru akan menentukannya kemudian.

    Sobat PR bisa menyaksikan Sidang Isbat yang dijadwalkan digelar Kementerian Agama (Kemenag) untuk menentukan kapan puasa 2025. Kita bisa menyaksikannya secara gratis melalui link live streaming berikut.

    Puasa 2025 jatuh pada tanggal berapa?

    Muhammadiyah sudah menetapkan 1 Ramadhan dalam Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2025 pada Januari 2025. Putusan ini ditetapkan usai melihat hisab hakiki wujudul hilal. Adapun isi maklumatnya adalah sebagai berikut:

    1 Ramadhan 1446 H: Sabtu, 1 Maret 2025 Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1446 H: Minggu, 30 Maret 2025

    Sedangkan Pemerintah dan organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU) baru akan menetapkan puasa 2025 berdasarkan Sidang Isbat Kemenag. Sidang ini akan mengungkap hasil pengamatan fisik hilal di seluruh Indonesia. Diprediksi, 1 Ramadhan akan sama dengan Muhammadiyah yaitu Sabtu, 28 Februari 2025 atau bisa juga Minggu, 1 Maret 2025.

    Jadwal Sidang Isbat 2025

    Berikut jadwal sidang Kemenag yang bisa diketahui:

    Hari/Tanggal: Jumat, 28 Februari 2025
    Pukul: 18.30 WIB Lokasi: Auditorium H M Rasjidi, Kementerian Agama RI, Jakarta Pusat Link live streaming Sidang Isbat

    Sobat PR bisa menyaksikan Sidang Isbat melalui link live streaming gratis berikut. Hanya dengan klik, kita sudah bisa menontonnya secara gratis. Berikut tautannya yang bisa diakses:

    KLIK DI SINI

    Demikian jadwal mulai puasa 2025, Muhammadiyah sudah menetapkannya. Sedangkan Pemerintah dan NU baru akan menetapkannya hari ini, Jumat 28 Februari 2025.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Arab Saudi Ajak Masyarakat Dunia Pantau Hilal Ramadhan 2025 Mulai Jumat Malam – Halaman all

    Arab Saudi Ajak Masyarakat Dunia Pantau Hilal Ramadhan 2025 Mulai Jumat Malam – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Mahkamah Agung Arab Saudi mengajak masyarakat dunia untuk memantau hilal atau bulan sabit pada Jumat (28/2/2025) malam.

    Khusus di wilayah Arab, masyarakat diminta untuk memantau hilal menggunakan mata telanjang atau alat bantu seperti teropong.

    Adapun pemantauan ini dilakukan tepat setelah matahari terbenam dengan para pemantau hilal menghadap ke arah barat.

    Mengutip Al Arabiya, biasanya hilal terlihat 10 hingga 20 menit setelah matahari terbenam apabila cuaca tidak berawan.

    Jika masyarakat melihat penampakan hilal, mereka diminta untuk melaporkannya ke pengadilan terdekat guna dicatat kesaksiannya.

    Mahkamah Agung berharap seluruh masyarakat Saudi dapat berpartisipasi dalam mengamati hilal.

    Lantaran hal ini menentukan dimulainya bulan suci Ramadhan dimulai, bulan yang ditunggu-tunggu umat Islam di seluruh dunia.

    Selain itu pemantauan hilal juga bisa mempengaruhi keputusanpenetapan Hari Raya Idul Fitri.

    “Mahkamah Agung meminta agar setiap orang yang melihatnya (bulan) dengan mata telanjang atau melalui teropong untuk menginformasikan kepada pengadilan terdekat dan mendaftarkan kesaksiannya, atau menghubungi pusat terdekat untuk membantu mereka mencapai pengadilan terdekat,” kata otoritas itu dalam pernyataannya.

    Kapan Ramadhan 2025 Dimulai ?

    Jika bulan sabit di Saudi terlihat pada Jumat malam 28 Februari, maka Ramadhan 2025 akan dimulai pada Sabtu, 1 Maret 2025.

    Namun apabila bulan sabit tidak terlihat, maka Ramadhan 2025 akan dimulai pada Minggu, 2 Maret 2025.

    Di Indonesia sendiri awal bulan Ramadhan 1446 Hijriah diperkirakan jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025.

    Kementerian Agama Republik Indonesia telah menjadwalkan Sidang Isbat untuk menetapkan awal Ramadhan pada Jumat, 28 Februari 2025.

    Namun, Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadhan 1446 H pada 1 Maret 2025 berdasarkan perhitungan hisab.

    Sementara itu, Nahdlatul Ulama (NU) masih menunggu hasil rukyat hilal untuk menentukan awal Ramadhan. NU menggunakan kombinasi metode hisab dan rukyat dalam penetapannya.

    Setelah hilal terlihat nantinya pemerintah Indonesia akan menggelar sidang isbat (penetapan) awal Ramadan digelar di gedung Kemenag RI dipimpin Menag Nasaruddin Umar.

    Nantinya da tiga rangkaian yang akan dilakukan dalam sidang isbat.

    Pertama, pemaparan data posisi hilal berdasarkan perhitungan astronomi.

    Kedua, verifikasi hasil rukyatul hilal dari berbagai titik pemantauan di Indonesia.

    Ketiga, musyawarah dan pengambilan keputusan yang akan diumumkan kepada publik.

    (Tribunnews.com / Namira)

  • Kapan Sidang Isbat Ramadhan 2025? Ini Jadwal dan Prediksi Awal Puasa

    Kapan Sidang Isbat Ramadhan 2025? Ini Jadwal dan Prediksi Awal Puasa

    PIKIRAN RAKYAT – Sidang Isbat Ramadhan 2025 akan segera digelar Kementerian Agama (Kemenag). Sidang ini diadakan untuk menentukan kapan jadwal puasa tahun 2025 kali ini.

    Tak hanya dihadiri Menteri Agama, sidang ini juga akan dihadiri perwakilan Nahdlatul Ulama (NU), duta besar negara sahabat, BRIN, BMKG, dan tim unifikasi kalender hijriah Kemenag. Umat Islam bisa menyaksikannya untuk mengetahui kapan puasa bisa dilaksanakan.

    Jadwal Sidang Isbat Ramadhan 2025 Kemenag

    Informasi jadwal Sidang Isbat sudah disampaikan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Abu Rokhmad. Abu menyatakan sidang akan diadakan di Auditorium H.M. Rasjidi, Kementerian Agama, Jakarta Pusat, pada Jumat 28 Februari 2025.

    “Seperti tahun-tahun sebelumnya, sidang ini akan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan ormas Islam, MUI, BMKG, ahli falak, serta perwakilan dari DPR dan Mahkamah Agung. Kita berharap umat Islam di Indonesia bisa mengawali Ramadan tahun ini secara bersama-sama,” kata Abu di Jakarta pada Senin, 10 Februari 2025.

    Rangkaian jadwal Sidang Isbat tersebut adalah sebagai berikut:

    Pemaparan data posisi hilal berdasarkan perhitungan astronomi Verifikasi hasil rukyatul hilal dari berbagai titik pemantauan di Indonesia Musyawarah dan pengambilan keputusan yang akan diumumkan kepada publik Jadwal 1 Ramadhan versi Muhammadiyah

    Sementara itu, organisasi Islam Muhammadiyah sudah menetapkan jadwal puasa atau 1 Ramadhan pada Januari 2025. Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2025 menetapkan bahwa, berdasarkan metode hisab hakiki wujudul hilal, ketentuannya adalah:

    1 Ramadhan 1446 H: Sabtu, 1 Maret 2025 Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1446 H: Minggu, 30 Maret 2025 Jadwal 1 Ramadhan versi NU

    Organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU) biasanya menetapkan jadwal puasa sama dengan pemerintah yaitu mempertimbangkan pengamatan fisik hilal dan Sidang Isbat. Oleh karena itu, jadwal 1 Ramadhan bisa sama dengan Muhammadiyah (Sabtu, 28 Februari 2025) atau keesokan harinya (Minggu, 1 Maret 2025).

    15 kumpulan Poster Menyambut Ramadhan 2025 LINK DOWNLOAD 1 LINK DOWNLOAD 2 LINK DOWNLOAD 3 LINK DOWNLOAD 4 LINK DOWNLOAD 5 LINK DOWNLOAD 6 LINK DOWNLOAD 7 LINK DOWNLOAD 8 LINK DOWNLOAD 9 LINK DOWNLOAD 10 LINK DOWNLOAD 11 LINK DOWNLOAD 12 LINK DOWNLOAD 13 LINK DOWNLOAD 14 LINK DOWNLOAD 15

    Demikian jadwal Sidang Isbat 1 Ramadhan 2025 lengkap dengan jadwal awal puasa Muhammadiyah. Ormas Islam NU dan Pemerintah akan menentukan awal Ramadan dengan sidang isbat terlebih dahulu.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Tentukan Awal Ramadan 2025, Kemenag akan Gelar Rukyatul Hilal di MAN 3 Kediri

    Tentukan Awal Ramadan 2025, Kemenag akan Gelar Rukyatul Hilal di MAN 3 Kediri

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori

    TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kediri akan menggelar rukyatul hilal untuk menentukan awal bulan Ramadan 1446 Hijriah.

    Pengamatan hilal ini dijadwalkan berlangsung di Markas Rukyatul Hilal MAN 3 Kediri yang berlokasi di Jalan Jombang Kasreman, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Jumat (28/2/2025) sore. 

    Humas Kemenag Kabupaten Kediri, Paulo Jose Ximenes menyampaikan, pelaksanaan rukyatul hilal di Kabupaten Kediri tahun ini tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya.

    Acara akan dimulai setelah salat Dzuhur atau Jumat dan melibatkan berbagai pihak, termasuk organisasi Islam seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah dan LDII, serta Kemenag Kota Kediri, Pengadilan Agama Kediri, dan ahli falak dari beberapa pesantren di Kediri. 

    “Seluruh tim akan berkumpul sudah standby di lokasi pada pukul 16.00 WIB untuk memulai persiapan pengamatan hilal,” kata Paulo saat dikonfirmasi, Kamis (27/2/2025). 

    Sejak 2020, MAN 3 Kediri telah menjadi lokasi utama rukyatul hilal di Kediri, menggantikan lokasi sebelumnya di Kabupaten Blitar.

    Paolo mengatakan, nantinya setiap saksi yang melakukan pengamatan hilal akan disumpah oleh Pengadilan Agama Kabupaten Kediri untuk memastikan validitas laporan mereka.

    “Para saksi akan disumpah agar memastikan bahwa pengamatan mereka benar-benar terjadi dan mereka benar-benar melihat hilal,” jelas Paulo. 

    Adapun titik pengamatan di Kediri ini merupakan salah satu dari 29 lokasi pengamatan hilal yang tersebar di Jawa Timur.

    Hasil pengamatan, baik hilal terlihat maupun tidak, akan dilaporkan ke Kemenag tingkat wilayah sebagai bahan pertimbangan dalam sidang isbat yang akan menentukan awal Ramadan secara resmi.  

    Meskipun saat ini masih dalam musim hujan, Paulo tetap optimistis kegiatan rukyatul hilal akan berjalan lancar tanpa kendala cuaca.  

    “Kami berharap cuaca mendukung sehingga pengamatan hilal bisa dilakukan dengan baik,” pungkasnya.

  • Puasa Ramadhan 2025 Mulai Tanggal Berapa? Ini Prediksi NU dan Muhammadiyah

    Puasa Ramadhan 2025 Mulai Tanggal Berapa? Ini Prediksi NU dan Muhammadiyah

    PIKIRAN RAKYAT – Berikut jadwal puasa Ramadhan 2025 versi Muhammadiyah, NU, dan Pemerintah. Jangan lupa siapkan segalanya menyambut bulan suci ramadan dengan penuh kegembiraan.

    Muhammadiyah sudah menetapkan jadwal 1 Ramadhan, sedangkan pemerintah organisasi keislaman Nahdlatul Ulama masih belum menentukannya. Meski begitu, biasanya perbedaannya tidak terlalu jauh.

    Jadwal puasa versi Muhammadiyah

    Diketahui Muhammadiyah menetapkan jadwal puasa 1 Ramadhan dalam Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2025. Organisasi keislaman itu menetapkannya menurut metode hisab hakiki wujudul hilal. Simak jadwalnya:

    1 Ramadhan 1446 H: Sabtu, 1 Maret 2025 Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1446 H: Minggu, 30 Maret 2025 Jadwal puasa versi NU dan Pemerintah

    Sedangkan Pemerintah dan NU biasanya menetapkan jadwal puasa dengan mempertimbangkan pengamatan fisik hilal dan Sidang Isbat. Biasanya sidang tersebut diadakan pada H-1 menjelang perkiraan 1 Ramadhan, pada tahun 2025 ini, diprediksi sidang itu digelar pada Jumat, 28 Februari 2025. Oleh karena itu, perkiraan jadwal 1 Ramadhan 2025 adalah sebagai berikut:

    Ramadhan 1446 H: antara 28 Februari 2025 atau 1 Maret 2025

    Berdasarkan penyelenggaraan tahun 2024, Sidang Isbat dihadiri Menteri Agama, perwakilan organisasi keislaman seperti Nahdlatul Ulama (NU), duta besar negara sahabat, pihak BRIN, BMKG, dan tim unifikasi kalender hijriah Kemenag. Umat Islam akan mendapat informasi kapan jadwal puasa dimulai.

    25 kumpulan Poster Menyambut Ramadhan 2025 LINK DOWNLOAD 1 LINK DOWNLOAD 2 LINK DOWNLOAD 3 LINK DOWNLOAD 4 LINK DOWNLOAD 5 LINK DOWNLOAD 6 LINK DOWNLOAD 7 LINK DOWNLOAD 8 LINK DOWNLOAD 9 LINK DOWNLOAD 10 LINK DOWNLOAD 11 LINK DOWNLOAD 12 LINK DOWNLOAD 13 LINK DOWNLOAD 14 LINK DOWNLOAD 15 LINK DOWNLOAD 16 LINK DOWNLOAD 17 LINK DOWNLOAD 18 LINK DOWNLOAD 19 LINK DOWNLOAD 20 LINK DOWNLOAD 21 LINK DOWNLOAD 22 LINK DOWNLOAD 23 LINK DOWNLOAD 24 LINK DOWNLOAD 25

    Demikian jadwal puasa 1 Ramadhan versi Muhammadiyah, NU, dan Pemerintah. Sobat PR bisa mengamati prediksi perbedaan kapan dimulainya bulan suci Ramadan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • MK Putuskan Mendes Yandri Cawe-cawe Pemenangan Istrinya, Tokoh NU: Pak Prabowo Ini Sangat Layak Direshuffle

    MK Putuskan Mendes Yandri Cawe-cawe Pemenangan Istrinya, Tokoh NU: Pak Prabowo Ini Sangat Layak Direshuffle

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan Menteri Desa (Mendes) Yandri Susanto cawe-cawe terhadap pemenangan istrinya di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Serang. Hal itu menuai sorotan.

    Muncul wacana, apakah Yandri akan direshuffle. Kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Umar Hasibuan mengatakan Yandri layak direshuffle.

    “Pak @prabowo mendes ini sangat layak untuk diresafel,” kata Umar dikutip dari unggahannya di X, Rabu (26/2/2025).

    Umar menilai, Yandri telah menggunakan kekuasaannyaa Untuk kepentingan pribadi. Yakni memenangkan istrinya jadi Bupati Serang.

    “Karena dia abuse of power. Memakai jabatannya untuk menangkan istrinya jadi bupati,” ujarnya.

    “Apa pendapat kalian tentang mendes ini ges?” tambahnya.

    Sebelumnya membatalkan hasil Pilkada Kabupaten Serang 2024. MK meminta KPU melakukan pemungutan suara ulang di Kabupaten Serang.

    MK pun membatalkan PKPU No. 2028 Tahun 2024 tentang penetapan hasil Pilkada Kabupaten Serang 2024.
    (Arya/Fajar)

  • Apa Itu Hilal dan Hisab? Dua Metode Penentuan Awal Ramadhan di Indonesia

    Apa Itu Hilal dan Hisab? Dua Metode Penentuan Awal Ramadhan di Indonesia

    Jakarta

    Dalam menentukan awal Ramadhan, selain menggunakan metode rukyatul hilal (pengamatan), dilakukan juga metode hisab (perhitungan). Semua sesuai kaidah ilmiah, namun apa perbedaan keduanya?

    Rukyatul hilal adalah melakukan pengamatan ketampakan hilal atau Bulan sabit saat Matahari terbenam menjelang awal bulan pada kalender Hijriah.

    Sedangkan hisab dapat diartikan dengan perhitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi Bulan dalam menentukan dimulainya awal bulan pada kalender Hijriah.

    Lalu, metode manakah yang lebih akurat? Rukyatul hilal atau hisab? Seperti pernah dijelaskan Prof Dr Thomas Djamaluddin, MSc, ahli astronomi dan astrofisika Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), kedudukan rukyat dan hisab setara, bisa saling menggantikan atau saling melengkapi.

    “Tanda-tanda awal bulan yang berupa hilal bisa dilihat dengan mata (rukyat) dan bisa juga dihitung (hisab) berdasarkan rumusan keteraturan fase-fase Bulan dan data-data rukyat sebelumnya tentang kemungkinan hilal bisa dirukyat,” jelasnya di akun Instagram @pussainsa_lapan saat membahas ‘Penentuan Ramadan dan Hari Raya Menurut Astronomi’ beberapa waktu silam.

    Disebutkan Prof Djamal, baik rukyatul hilal maupun hisab, sesungguhnya sifatnya menduga-duga. Jadi, tidak ada yang pasti dan masing-masing memiliki kekuatan serta kelemahan.

    “Rukyat pada prinsipnya kita melihat. Tapi pada kenyataannya (hilal) sangat tipis dan bisa jadi ada cahaya lain. Yakin tidak? Makanya perukyat itu akan disumpah yakin tidak yang dilihat hilal?” urainya.

    Demikian juga dengan metode hisab. Menurut angka perhitungannya memang akurat, tapi untuk menentukan apakah sudah masuk tanggal awal bulan baru atau belum, harus menggunakan kriteria.

    Bukan Penyebab Perbedaan

    Dalam penetapan awal bulan Ramadhan atau Idul Fitri di Indonesia kerap kali kita menemukan perbedaan. Prof. Djamal selalu mengingatkan bahwa hal ini bukan karena hisab dan rukyat, karena seperti sudah disebutkan, prinsip perhitungan antara hisab dan rukyat hilal, secara astronomi, adalah sesuatu yang saling melengkapi.

    “Secara umum, perbedaan itu banyak faktor. Tapi akar masalahnya karena perbedaan kriteria,” kata Prof Djamal.

    Idul Fitri pada 1998 menjadi contoh pembuktian ini. Bahwa, perbedaan yang terjadi di masyarakat Indonesia bukan karena hisab dan rukyat. Pada tahun itu, di Nahdlatul Ulama (NU) ada perbedaan sesama ahli rukyat ketika ketinggian bulan kurang dari satu derajat.

    Di Pengurus Besar (PB) NU ada yang menolak kesaksian itu karena bulan terlalu rendah. Tapi, di NU Jatim bisa diterima. Jadi, sesama ahli rukyat dalam memahami rukyat yang sama pun berbeda. Perbedaan itu memang terjadi karena persoalan mendefinisikan kriteria hilal.

    Sesama ahli hisab di Muhammadiyah dan Persis pun sama. Mereka berbeda penetapannya karena kriteria. Muhammadiyah mendasarkan pada asal sudah berwujud atau ketinggian di atas nol derajat sudah bisa masuk awal Ramadhan. Tapi, Persis, mendasarkan kriteria kemungkinan bisa dirukyat. Jadi, kalau belum terlihat, belum bisa dirukyat.

    Maka, pada 1998, di kalangan NU lebarannya pun ada perbedaan. Begitu juga dengan Muhammadiyah saat itu berlebaran 29 Januari dan Persis 30 Januari.

    Di sisi lain, kasus 1998 menjadi contoh nyata bahwa permasalahan perbedaan awal puasa dan Idul Fitri bukan karena hisab dan rukyat, tapi kriteria dan menjadi titik terang untuk menyatukan perbedaan tersebut.

    “Pemerintah mengupayakan ada satu sistem tunggal sehingga keterbukaan semua pihak bisa membuat satu kalender yang mapan: ada otoritas tunggal, kriteria tunggal, dan batas tanggal yang disepakati,” kata Prof Djamal.

    Menurutnya, kriteria pada dasarnya sesuatu yang berdasarkan ijtihad dan bisa diangkat untuk mempersatukan. Dia berharap kriteria yang baru akan membuka jalan untuk mencapai penetapan kriteria tunggal tersebut yang akan dijadikan rujukan semua pihak dan mempersatukan umat.

    (rns/rns)

  • Adrianto Riza, Raja Kecil yang Dimaksud Prabowo?

    Adrianto Riza, Raja Kecil yang Dimaksud Prabowo?

    GELORA.CO -Muncul anggapan bahwa Kerry Adrianto Riza, Beneficially Owner PT Navigator Khatulistiwa, merupakan raja kecil yang dimaksud Presiden Prabowo Subianto.

    Kepala negara menggambarkan sang raja kecil merasa kebal hukum.

    Hal itu disampaikan Prabowo saat memberi sambutan dalam Pembukaan Kongres XVIII Muslimat NU di Jatim Expo Surabaya, Senin, 10 Februari 2025.

    Lalu di kesempatan yang sama Prabowo meminta Jaksa Agung, Kapolri, dan pimpinan KPK untuk menegakkan hukum. Selain meminta raja kecil untuk menyerahkan uang hasil korupsinya ke negara dalam hitungan hari.

    Anggapan raja kecil yang dimaksud Prabowo adalah Adrianto Riza mengemuka seiring pemberitaan tentang giat yang dilakukan Kejaksaan Agung hari ini, Selasa 25 Februari 2025.

    Pertama, penyidik Kejagung memeriksa Kerry Adrianto Riza yang merupakan anak Riza Chalid terkait korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang. Usai diperiksa, anak pengusaha minyak Riza Chalid itu diumumkan sebagai tersangka dan ditahan di Rumah Tahanan Salemba.

    Di hari yang sama tim Kejagung menggeledah rumah Riza Chalid yang terletak di Jalan Jenggala, Kebayoran Baru, dan lantai 20 Plaza Asia. Terkait penggeledahan, momen Riza Chalid hadir di acara resmi Partai Nasdem kembali viral. Di antaranya, berdasarkan pemberitaan yang dihimpun redaksi, tampak foto Riza Chalid menghadiri acara kuliah umum yang digelar oleh Akademi Bela Negara Partai Nasdem di Jakarta, Senin 16 Juli 2018.

    Masih di hari yang sama, Kejagung mengumumkan tersangka baru kasus korupsi importasi gula sembari memamerkan uang cash senilai Rp565 miliar yang berhasil mereka sita. Diketahui, terkait kasus ini, salah satu yang terlebih duhulu ditetapkan sebagai adalah mantan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong yang juga disebut-sebut kasus ini masih terkait blok ‘Gondangdia’.

  • Kapan Awal Puasa 2025? Ini Perkiraan 1 Ramadhan Menurut NU dan Muhammadiyah

    Kapan Awal Puasa 2025? Ini Perkiraan 1 Ramadhan Menurut NU dan Muhammadiyah

    PIKIRAN RAKYAT – Tak terasa, dua hingga tiga hari lagi Umat Muslim di seluruh dunia akan menyambut datangnya bulan suci Ramadhan tahun 2025.

    Tanggal pasti 1 Ramadhan 2025 pun, mulai banyak dicari masyarakat, mengingat belum adanya penentuan atau sidang isbat yang dilakukan oleh pemerintah.

    Jika mengacu pada kalender Hijriah, 1 Ramadhan 2025 sendiri diperkirakan jatuh pada hari Sabtu, 1 Maret 2025. Namun, karena pemerintah belum menentukan awal Ramadhan selayaknya Muhammadiyah, sehingga tanggal tersebut belum bisa dijadikan patokan.

    Berikut perkiraan awal Puasa 2025 atau 1 Ramadhan 2025 bagi organisasi Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama atau pemerintah:

    1 Ramadhan versi Muhammadiyah

    Diketahui, Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadhan 2025 atau hari pertama puasa berdasarkan Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2025.

    Penetapan itu didasarkan pada metode hisab hakiki wujudul hilal, tidak mempertimbangkan pengamatan fisik hilal yang jatuh pada tanggal:

    1 Ramadhan 1446 H: Jumat, 28 Februari 2025
    1 Syawal 1446 H: Minggu, 30 Maret 2025

    1 Ramadhan versi Pemerintah atau NU

    Pemerintah dan Nahdlatul Ulama diketahui belum mengumumkan kapan hari pertama Ramadhan 2025 hingga hari ini.

    Hanya saja, jika berdasarkan kalender Islam (Hijriah) yang diterbitkan Kemenag (Kementerian Agama), diperkirakan ada perbedaan dengan Muhammadiyah dengan tanggal berikut:

    1 Ramadhan 1446 H: antara 28 Februari 2025 atau 1 Maret 2025

    Jadwal Sidang Isbat 1 Ramadhan 2025

    Dilansir Pikiran-rakyat.com dari laman Kemenag, Kementerian Agama (Kemenag) sendiri akan menggelar Sidang Isbat penetapan awal Ramadan 2025 atau 1446 Hijriah pada 28 Februari 2025.

    Sehingga bagi masyarakat yang ingin memastikan kapan awal Ramadhan 2025, dapat menyaksikannya langsung yang biasanya akan disiarkan melalui televisi. ***

     

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Masyarakat Peduli Jember Tuntut Penutupan Seluruh Toko Miras

    Masyarakat Peduli Jember Tuntut Penutupan Seluruh Toko Miras

    Jember (beritajatim.com) – Masyarakat Peduli Jember menuntut penutupan seluruh toko yang menjual minuman keras atau minuman beralkohol di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Tuntutan ini dilontarkan dalam rapat dengar pendapat di gedung DPRD Jember, Selasa (25/2/2025).

    “Mulai dulu kan cuma wacana. Kami minta ketegasan aparat. Ini sudah ada bantuan moral dari kami. Jangan takut,” kata KH Hamid Hasbullah, tokoh masyarakat yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Jember usai pertemuan.

    Desakan penutupan itu, menurut Hamid, bukan dikarenakan jelang Ramadan. “Kami dari awal mintanya tidak musiman, bukan hanya karena Ramadan. Kami tidak akan pernah berhenti (menyuarakan),” katanya.

    Selain penutupan toko yang menjual miras, Masyarakat Peduli Jember juga menuntut agar pembuatan, peredaran, dan penggunaan golongan A, B, dan C oleh masyarakat dilarang. Pemkab Jember diminta tidak memperpanjang izin SIUP MB toko yang sudah habis masa berlakunya. Sementara itu untuk toko atau outlet yang berpotensi melanggar hendaknya dicabut izinnya.

    Masyarakat Peduli Jember menuntut polisi dan Satuan Polisi Pamong Praja untuk menindak tegas pembuat dan pengedar miras dan narkoba. “Kami menuntut Bupati dan Kapolres agar menginstruksikan semua camat, lurah, kepala desa, pengurus rukun tetangga dan rukun warga untuk memberanras miras dan narkoba di wilayah masing-masing.

    Bila ada oknum penegak hukum yang terlibat dalam peredaran miras dan narkoba, Masyarakat Peduli Jember menuntut adanya tindakan tegas. Ketegasan juga diharapkan dari Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda)

    Masyarakat Peduli Jember menuntut agar semua komponen masyarakat dan struktur pemerintahan kabupaten dan desa diinstruksikan melakukan program pencegahan bahaya miras dan sejenisnya melalui pendidikan formal dan informal.

    “Aparat dan DPRD harus bersyukur dengan gerakan kami. Wilayah kiai kan mengajar. Tapi alhamdulillah, semua ulama datang dari NU, Muhammadiyah, Al Irsyad, semua datang. Bahkan sampai rombongan pencak silat datang (menghadiri rapat dengar pendapat),” kata Hamid.

    Di akhir rapat, seluruh perwakilan lembaga yang hadir sepakat menandatangani delapan tuntutan dari Masyarakat Peduli Jember. Dari parlemen, Ketua DPRD Jember Ahmad Halim, Ketua Komisi A Budi Wicaksono, Ketua Komisi B Candra Ary Fianto, anggota Komisi C Edi Cahyo Purnomo, dan Wakil Ketua Komisi D Ahmad Rusdan menandatanganinya.

    Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Jember Bambang Saputro, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jember Adrian Supriatna, dan perwakilan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Jember Fidiyah, serta Kepala Bagian Operasi Polres Jember Komisaris Istono menandatangani delapan tuntutan tokoh masyarakat.

    Candra Ary Fianto mengatakan, sebenarnya Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2018 yang mengatur peredaran miras sudah bisa dijalankan dengan baik oleh pemangku kebijakan. “Tadi disampaikan Polres Jember bahwa telah mengungkap 126 toko dan outlet yang menjual minuman keras,” katanya.

    Informasi yang diterima dari Disperindag dan Dinas PMPTSP, belum ada toko dan outlet yang memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan Minuman Beralkohol (SIUP-MB). Surat ini ) adalah izin untuk menjalankan usaha perdagangan minuman beralkohol golongan B dan atau C.

    “Bila 126 toko tersebut tidak memiliki SIUP-MB, kami meminta kepada aparat untuk menertibkannya,” kata Candra.

    DPRD Jember meminta kepada Disperindag untuk mengawasi ketat toko-toko yang berjualan miras. “Bila toko-toko yang memiliki izin tidak bekerja sesuai aturan, maka dimohon izinnya tidak diperpanjang. Jember agar bisa menjadi wilayah zero narkoba dan miras,” kata politisi PDI Perjuangan ini. [wir]