Organisasi: NU

  • Daftar Kepala Daerah yang ke Rumah Jokowi di Solo Pulang Retret, Gubernur Jateng Ungkap Pesan Khusus – Halaman all

    Daftar Kepala Daerah yang ke Rumah Jokowi di Solo Pulang Retret, Gubernur Jateng Ungkap Pesan Khusus – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sejumlah kepala daerah dari berbagai wilayah di Indonesia melakukan pertemuan dengan Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, pada Jumat (28/2/2025) sore.

    Mereka hadir ke rumah Jokowi usai mengikuti kegiatan retret kepala daerah yang digelar di Akademi Militer (Akmil) Kota Magelang, yang ditutup oleh Presiden RI Prabowo Subianto, hari ini Jumat. 

    Dikutip dari Tribun Solo, dalam pertemuan tersebut, kepala daerah yang sudah dilantik berbincang dengan Jokowi selama kurang lebih satu jam.

    Para pejabat yang hadir dalam pertemuan tersebut antara lain:

    Gubernur Jateng Ahmad Luthfi
    Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin
    Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa
    Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak
    Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati
    Bupati Probolinggo Muhammad Haris,
    Bupati Tulungagung Gatut Sunu Wibowo
    Bupati Bojonegoro Setyo Wahono
    Ketua PP Muslimat NU Arifah Fauzi.

    Menguatkan Program Pemerintah Pusat

    Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jatim, mengungkapkan bahwa kedatangan para kepala daerah ini merupakan bagian dari kegiatan retreat yang telah dilaksanakan di Magelang.

    Tujuan utama pertemuan tersebut adalah untuk mendapatkan wejangan dan penguatan dari Jokowi, sehingga mereka dapat kembali ke daerah masing-masing dengan semangat dan pemahaman yang lebih baik.

    “Kami sowan ke Pak Presiden, kebetulan setelah retreat, kami ingin mendapatkan penguatan dan pesan-pesan beliau untuk bisa bekerja lebih baik lagi, lebih cepat, dan memperluas jejaring kami,” kata Khofifah kepada awak media setelah pertemuan.

    Sementara itu, Ahmad Luthfi, Gubernur Jateng, menyebutkan bahwa dalam pertemuan tersebut, Jokowi memberikan pesan khusus terkait dukungan terhadap program-program pemerintah pusat.

    Luthfi menyampaikan bahwa Presiden Jokowi meminta para kepala daerah untuk mendukung dan mengakselerasi implementasi program-program yang tertuang dalam Asta Cita.

    “Pesan beliau sangat jelas, yaitu untuk mendukung program-program pemerintah pusat yang ada dalam Asta Cita. Beliau juga meminta kami untuk mengakselerasi program-program tersebut agar lebih cepat terwujud,” jelas Luthfi, yang juga merupakan mantan Kapolda Jateng.

    Pentingnya Kolaborasi Antar Daerah dan Pemerintah Pusat

    Pertemuan tersebut tidak hanya membahas program-program nasional, namun juga sebagai langkah penting dalam memperkuat hubungan dan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah.

    Jokowi diyakini ingin memastikan bahwa kepala daerah memiliki pemahaman yang sama tentang pentingnya percepatan pembangunan serta penguatan kerjasama dalam mendukung kebijakan pemerintah pusat.

    Sejumlah kepala daerah yang hadir pun sepakat untuk mengimplementasikan pesan-pesan Jokowi dalam kepemimpinan mereka di daerah.

    Selain itu, mereka berkomitmen untuk terus berkolaborasi guna mewujudkan program-program pemerintah pusat yang bertujuan untuk mempercepat pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

    Dengan adanya pertemuan tersebut, diharapkan akan tercipta sinergi yang lebih kuat antara pusat dan daerah, yang pada akhirnya dapat mempercepat pencapaian berbagai tujuan pembangunan nasional, serta meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat di tingkat daerah. (TribunSolo/Andreas Chris Febrianto)

  • Bacaan Niat Puasa Ramadan dan Waktu Membacanya yang Tepat

    Bacaan Niat Puasa Ramadan dan Waktu Membacanya yang Tepat

    Jakarta: Umat Islam di Indonesia akan menjalakan ibadah puasa Ramadan 1446 Hijriah mulai besok, Sabtu 1 Maret 2025. Hal yang penting untuk dipersiapkan adalah mengetahui dan membaca niat puasa Ramadan dengan baik dan benar.

    Puasa di bulan Ramadan merupakan ibadah yang hukumnya wajib bagi umat Islam yang telah memenuhi syarat sah puasa. Kewajiban berpuasa sudah diterangkan oleh Allah SWT dalam firman-Nya:

    Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah [2]: 183)

    Selain beragama Islam, mampu dan suci dari haid, syarat sah puasa Ramadan adalah niat. Hal ini penting agar puasa kamu tidak dianggap hanya menahan haus dan lapar.
    Bacaan Niat Puasa Ramadan

    Nawaitu shouma ghodin ‘an adai fardhi syahri romadhoni hadzihis sanati lillahi ta’ala.
     
    Artinya: Saya niat mengerjakan ibadah puasa untuk menunaikan kewajiban bulan Ramadhan pada tahun ini, karena Allah SWT semata.
     

     

    Kapan Waktu Membaca Niat Puasa Ramadan?

    Selain mengetahui bacaan niatnya, penting juga untuk kamu tahu kapan waktu yang tepat membaca niat puasa. 

    Melansir laman NU Online, waktu yang tepat untuk membaca niat puasa Ramadan agar sah, yaitu dikerjakan di malam hari. Niat puasa dibaca pada malam hari, sejak terbenamnya matahari sampai terbitnya fajar.

    Jakarta: Umat Islam di Indonesia akan menjalakan ibadah puasa Ramadan 1446 Hijriah mulai besok, Sabtu 1 Maret 2025. Hal yang penting untuk dipersiapkan adalah mengetahui dan membaca niat puasa Ramadan dengan baik dan benar.
     
    Puasa di bulan Ramadan merupakan ibadah yang hukumnya wajib bagi umat Islam yang telah memenuhi syarat sah puasa. Kewajiban berpuasa sudah diterangkan oleh Allah SWT dalam firman-Nya:
     
    Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah [2]: 183)

    Selain beragama Islam, mampu dan suci dari haid, syarat sah puasa Ramadan adalah niat. Hal ini penting agar puasa kamu tidak dianggap hanya menahan haus dan lapar.

    Bacaan Niat Puasa Ramadan

    Nawaitu shouma ghodin ‘an adai fardhi syahri romadhoni hadzihis sanati lillahi ta’ala.
     
    Artinya: Saya niat mengerjakan ibadah puasa untuk menunaikan kewajiban bulan Ramadhan pada tahun ini, karena Allah SWT semata.
     

     

    Kapan Waktu Membaca Niat Puasa Ramadan?

    Selain mengetahui bacaan niatnya, penting juga untuk kamu tahu kapan waktu yang tepat membaca niat puasa. 
     
    Melansir laman NU Online, waktu yang tepat untuk membaca niat puasa Ramadan agar sah, yaitu dikerjakan di malam hari. Niat puasa dibaca pada malam hari, sejak terbenamnya matahari sampai terbitnya fajar.
     

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (RUL)

  • PBNU Tetapkan 1 Ramadhan 1446 H Jatuh pada Sabtu 1 Maret 2025, Hasil Ruhyat Jadi Landasan

    PBNU Tetapkan 1 Ramadhan 1446 H Jatuh pada Sabtu 1 Maret 2025, Hasil Ruhyat Jadi Landasan

    PIKIRAN RAKYAT – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menetapkan awal puasa atau 1 Ramadhan 1446 Hijriah jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Hal itu berdasarkan hasil pemantauan ruhyat yang dilakukan.

    “PBNU oleh Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf telah mengihbarkan tentang hasil ruhyat yang dilakukan oleh peruhyat yang dikirim ke Aceh, telah menerima bahwa malam ini sesuai dengan hasil ruhyat dinyatakan sebagai masuk tanggal 1 Ramadhan,” kata Ketua Lembaga Falakiyah PBNU Sirril Wafa di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Jumat, 28 Februari 2025.

    “Maka dengan demikian sebagaimana pedoman muktamar NU, hasil ruhyat sebagai landasan untuk menentukan awal bulan syariah,” ucapnya melanjutkan.

    Dengan demikian, awal puasa 1446 Hijriah pada 1 Maret besok. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengucapkan selamat beribadah puasa kepada masyarakat muslim.

    “Mudah-mudahan semuanya diberi kesehatan, dan bisa melaksanakan ibadah dengan tenang, dengan khusyuk, sekaligus nanti juga punya dampak sosial yang sangat besar,” kata Gus Ipul.

    “Mudah-mudahan dengan kuasa ini memperkuat kerukunan kita, kemakmuran dan kesejahteraan kita juga terus meningkat,” kata dia lagi.

    Awal puasa 1446 Hijriah ditetapkan pada 1 Maret 2025. Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah juga sudah menetapkan 1 Ramadhan 1446 Hijriah jatuh pada tanggal tersebut.

    Keputusan itu dibuat menurut metode hisab hakiki wujudul hilal, perhitungan astronomi guna memastikan bulan baru telah terbit di atas ufuk ketika matahari terbenam.

    “Alhamdulillah sama besok, mudah-mudahan nanti Lebarannya juga sama. Itu berpotensinya sama juga. Potensi, tapi nanti tetap kita akan tunggu, pada waktunya akan diunggulkan,” kata Gus Ipul mengenai lebaran dapat berbarengan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Jadwal Resmi Awal Puasa Ramadan 2025 Pemerintah, NU, Muhammadiyah

    Jadwal Resmi Awal Puasa Ramadan 2025 Pemerintah, NU, Muhammadiyah

    Jakarta

    Pemerintah telah menetapkan awal Ramadan 2025 berdasarkan hasil sidang isbat oleh Kemenag. Begitu pula dengan organisasi masyarakat (ormas) Islam besar Indonesia seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah sudah menentukan awal puasa Ramadan tahun ini.

    Seperti diketahui, masyarakat Muslim di Indonesia biasa menentukan awal bulan Hijriah dengan dua metode, yakni rukyat hilal dan hisab. Rukyat hilal dilakukan melalui sidang isbat. Metode ini biasanya diselenggarakan oleh Kemenag. NU juga mengikuti metode ini. Sementara metode hisab dilakukan melalui hitungan ilmu falak atau astronomi, biasa digunakan oleh Muhammadiyah.

    Pada hari ini, Jumat (28/2/2025), telah diumumkan hasil sidang isbat penentuan 1 Ramadan 1446 Hijriah (H). Dengan begitu, pemerintah telah menetapkan awal puasa Ramadan. Begitu pula dengan ormas NU. Sedangkan Muhammadiyah sudah menetapkannya jauh-jauh sebelumnya.

    Berikut ini informasi rangkuman jadwal resmi awal puasa Ramadan 2025 oleh pemerintah, NU, dan Muhammadiyah:

    Jadwal Awal Puasa Pemerintah: 1 Maret 2025

    Berdasarkan hasil sidang isbat hari ini, pemerintah melalui Kemenag mengumumkan bahwa awal puasa Ramadan jatuh pada X Maret 2025. Kemenag menetapkan tanggal 1 Ramadan 1446 H bertepatan pada tanggal X Maret 2025.

    “Bahwa 1 Ramadan ditetapkan pada besok insyaallah tanggal 1 Maret 2025 bertepatan 1 Ramadan 1446 Hijriah,” kata Menag Nasaruddin Umar dalam konferensi pers usai sidang isbat, Jumat (28/2/2025).

    Jadwal Awal Puasa NU: 1 Maret 2025

    Selaras dengan keputusan pemerintah berdasarkan hasil rukyatul hilal, Pengurus Besar NU (PBNU) mengumumkan awal puasa Ramadan jatuh pada X Maret 2025. NU menetapkan 1 Ramadan 1446 H bertepatan pada X Maret 2025.

    “Bahwa tanggal 1 Ramadan 1446 Hijriah jatuh besok pagi hari Sabtu tanggal 1 Maret 2025,” kata Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf, dalam siaran YouTube TVNU, Jumat (28/2/2025).

    Jadwal Awal Puasa Muhammadiyah: 1 Maret 2025

    Sebelumnya, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan awal puasa Ramadan jatuh pada 1 Maret 2025. Menurut hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani majelis tarjih dan tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

    “Pada saat matahari terbenam Jumat 28 Februari 2025 masehi di seluruh wilayah Indonesia, bulan berada di atas ufuk karena itu hilal sudah wujud, di wilayah Indonesia tanggal 1 Ramadan 1446 Hijriah dengan demikian jatuh pada hari Sabtu Pahing, tanggal 1 Maret 2025,” ujar Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, M Sayuti, Rabu (12/2/2025).

    (wia/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • PBNU Tetapkan Awal Puasa 2025 pada Sabtu 1 Maret, Sama dengan Pemerintah dan Muhammadiyah

    PBNU Tetapkan Awal Puasa 2025 pada Sabtu 1 Maret, Sama dengan Pemerintah dan Muhammadiyah

    PBNU Tetapkan Awal Puasa 2025 pada Sabtu 1 Maret, Sama dengan Pemerintah dan Muhammadiyah
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengumumkan penetapan awal puasa atau 1 Ramadhan 1446 Hijriah jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025.
    Pengumuman ini disampaikan usai Tim Rukyatul Hilal Nahdlatul Ulama, yang berada di bawah koordinasi Lembaga Falakiyah PBNU, telah melakukan rukyatul hilal bil fili di beberapa lokasi yang telah ditentukan.
    “Atas dasar rukyatul hilal tersebut dan sesuai dengan pendapat al-Madzahibul Arba’ah, maka dengan ini Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengikhbarkan atau memberitahukan bahwa awal bulan Ramadhan 1446 Hijriah jatuh pada hari Sabtu Pahing tanggal 1 Maret 2025,” kata Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Jumat (28/2/2025).
    Di tempat berbeda, pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) juga memutuskan bulan Ramadhan 1446 Hijriah atau 2025 Masehi dimulai pada Sabtu besok.
    Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengatakan keputusan ini dilakukan setelah Kemenag menggelar sidang isbat berdasarkan hasil pantauan atau rukyatul hilal yang digelar di 125 lokasi di seluruh Indonesia.
    “Pada malam ini diputuskan dalam sidang bahwa 1 Ramadhan ditetapkan besok insya Allah tanggal 1 Maret 2025,” kata Nasaruddin dalam jumpa pers di kantor Kemenag, Jakarta Pusat, Jumat malam.
    Keputusan NU dan pemerintah terkait awal bulan Ramadhan sama dengan yang ditetapkan Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah.
    “Berdasarkan hasil hisab, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan, 1 Ramadhan 1446 Hijriah jatuh pada hari Sabtu, 1 Maret 2025,” ucap Sekretaris PP Muhammadiyah Sayuti dalam konferensi pers pada Rabu, 12 Februari 2025.
    Selain itu, PP Muhammadiyah juga mengumumkan hari raya Lebaran Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah yang bertepatan pada Senin, 31 Maret 2025.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • NU, Muhammadiyah, dan Pemerintah Kompak Tetapkan 1 Ramadan Esok Hari Sabtu (1/3)

    NU, Muhammadiyah, dan Pemerintah Kompak Tetapkan 1 Ramadan Esok Hari Sabtu (1/3)

    Bisnis.com, JAKARTA – Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan pemerintah kompak menetapkan 1 Ramadan 1446 Hijriah (H) jatuh pada esok hari, Sabtu (1/3/2025).

    Untuk diketahui, pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) pun juga menyatakan 1 Ramadan jatuh pada awal Maret 2025 berdasarkan rukyatul hilal. Dengan demikian, umat Islam di Indonesia akan mulai menjalankan ibadah puasa esok hari. 

    Berdasarkan keterangan resmi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Tim Rukyatul Hilal yang berada di bawah Lembaga Falakiyah PBNU pada hari ini telah melakukan pemantauan hilal di beberapa lokasi.

    Hasilnya, terdapat beberapa lokasi yang sudah bisa melihat hilal. Dengan demikian, bulan Syaban pada 1446 H hanya meliputi 29 hari saja. 

    “Atas dasar rukyatul hilal tersebut dan sesuai dengan pendapat al-Madzahibul Arba’ah, maka dengan ini Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengikhbarkan/memberitahukan bahwa: Awal bulan Ramadan 1446 H jatuh pada hari Sabtu Pahing tanggal 1 Maret 2025,” demikian dikutip dari keterangan resmi PBNU, Jumat (28/2/2025). 

    PBNU pun mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa kepada para Nahdliyyin dan umat Islam keseluruhan. 

    Adapun Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah sebelumnya melalui Maklumat No.1/MLM/I.0/E/2025 menyatakan juga bahwa pada saat Matahari terbenam hari ini, bulan berada di atas ufuk (hilal sudah wujud) di seluruh wilayah Indonesia. 

    Oleh karena itu, 1 Ramadan ditetapkan pula pada 1 Maret 2025 esok hari. 

    PP Muhammadiyah juga telah menyebut bulan Ramadan tahun ini akan sepanjang 30 hari secara keseluruhan. Dengan demikian, 1 Syawal atau Idulfitri diperkirakan jatuh pada 31 Maret 2025. 

    “Di wilayah Indonesia tanggal 1 Syawal 1446 H jatuh pada hari Senin Pahing, 31 Maret 2025 M,” dikutip dari keterangan resmi PP Muhammadiyah. 

    Berdasarkan pemberitaan Bisnis sebelumnya, Kemenag resmi menetapkan awal puasa 1 Ramadan 1446 H jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025 usai diputuskan dalam sidang isbat.

    Hal itu ditetapkan Kemenag berdasarkan hasil Sidang Isbat yang digelar pada hari ini, Jumat (28/2/2025) sejak pukul 18:30 WIB.

    Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyebutkan bahwa keputusan tersebut diperoleh dari Sidang Isbat yang dilakukan di Auditorium HM Rasjidi Kementerian Agama, Jakarta Pusat.

    “Pada malam ini diputuskan dalam sidang bahwa 1 Ramadan ditetapkan besok, Sabtu, 1 Maret 2025, bertepatan 1 Ramadan 1446 Hijiriah,” katanya dalam konferensi pers, di Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Jumat (28/2/2025).

    Imam Besar Masjid Istiqlal tersebut melanjutkan bahwa dalam pelaksanaan Sidang Isbat Kementerian Agama (Kemenag) menggunakan dua metode yaitu hisab (perhitungan) dan rukyat (melihat langsung hilal).

  • BREAKING NEWS: Awal Ramadhan 2025 Ditetapkan Jatuh pada Sabtu 1 Maret 2025

    BREAKING NEWS: Awal Ramadhan 2025 Ditetapkan Jatuh pada Sabtu 1 Maret 2025

    JABAR EKSPRES – Kementerian Agama (Kemenag) telah memutuskan bahwa awal Ramadhan 2025, yang bertepatan dengan 1446 Hijriah, akan jatuh pada hari Sabtu, 1 Maret 2025.

    Keputusan ini diumumkan melalui Sidang Isbat yang digelar di Jakarta Jumat petang.

    Menteri Agama, Nasaruddin Umar, secara langsung menyampaikan keputusan ini dalam konferensi pers.

    BACA JUGA: FK3I Kembali Soroti Rusaknya Lahan Hutan di Kawasan Bandung Utara

    “Pada malam ini diputuskan bahwa 1 Ramadhan ditetapkan besok, InsyaAllah tanggal 1 Maret 2025, bertepatan dengan 1 Ramadhan 1446 Hijriah,” ujar Nasaruddin Umar.

    Dengan keputusan ini, mayoritas umat Islam di Indonesia, baik yang mengikuti organisasi Muhammadiyah maupun Nahdlatul Ulama (NU), akan memulai puasa pada hari yang sama.

    Kedua organisasi ini merupakan yang terbesar di Indonesia dan berperan penting dalam penentuan awal Ramadhan.

    BACA JUGA: Raperda Pembinaan BUMD Bakal Dikebut Pansus Jika Sudah Dapat Lampu Hijau Kemendagri

    Sebelumnya, Muhammadiyah telah lebih dahulu mengumumkan bahwa awal Ramadhan 2025 juga akan jatuh pada 1 Maret 2025, sesuai dengan Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2025.

    Maklumat tersebut mencakup penetapan awal bulan Syawal dan Zulhijjah 1446 Hijriah, yang berdasarkan pada hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.

  • Hasil Sidang Isbat Awal Ramadan 2025, Awal Puasa Muhammadiyah dengan Pemerintah Beda?

    Hasil Sidang Isbat Awal Ramadan 2025, Awal Puasa Muhammadiyah dengan Pemerintah Beda?

    Bisnis.com, JAKARTA – Awal Ramadan 2025 akan diputuskan usai sidang isbat yang digelar Kementerian Agama (Kemenag) malam ini, Jumat (28/2/2025). Akankah awal puasa 1446 H berbeda antara Muhammadiyah dengan pemerintah dan Nahdatul Ulama?

    Sidang isbat akan ada tiga rangkaian yang akan dilakukan. Pertama, pemaparan data posisi hilal berdasarkan perhitungan astronomi. Kedua, verifikasi hasil rukyatul hilal dari berbagai titik pemantauan di Indonesia. Ketiga, musyawarah dan pengambilan keputusan yang akan diumumkan kepada publik.

    Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah (Urais Binsyar) pada Ditjen Bimas Islam Kemenag Arsad Hidayat mengatakan, berdasarkan data hisab awal Ramadan 1446 H, ijtimak terjadi pada Jumat, 28 Februari 2025, sekitar pukul 07.44 WIB.

    Pada hari yang sama, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk antara 3° 5,91’ hingga 4° 40,96’, dengan sudut elongasi antara 4° 47,03’ hingga 6° 24,14’.

    “Dengan kriteria ini, secara astronomi, ada indikasi kuat bahwa hilal akan terlihat. Namun, keputusan akhirnya kita tunggu berdasarkan hasil sidang isbat yang akan diumumkan Menteri Agama,” sebut Arsad.

    Data hisab ini akan dikonfirmasi melalui proses pemantauan hilal atau rukyatul hilal. Kemenag bekerja sama dengan Kantor Wilayah Kemenag di berbagai daerah akan melakukan pemantauan hilal di berbagai titik di seluruh Indonesia.

    Hasil hisab dan rukyat akan dipaparkan pada sidang isbat yang dipimpin Menteri Agama. 

    Sementara itu, Muhamadiyah menetapkan awal puasa Ramadan jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Muhammadiyah, sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, telah menetapkan bahwa awal puasa Ramadan 1446 Hijriah akan dimulai besok.

    Penetapan ini berdasarkan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) yang telah dikeluarkan oleh Muhammadiyah sejak 1 Muharram 1446 Hijriah.

    Dari Maklumat Muhammadiyah, adapun tanggal penting awal bulan berdasarkan KGHT PP Muhammadiyah sebagai berikut:

    1 Ramadan 1446 H: Sabtu, 1 Maret 2025
    1 Syawal 1446 H (Hari Raya Idulfitri): Minggu, 30 Maret 2025
    1 Zulhijah 1446 H : Rabu, 28 Mei 2025
    9 Zulhijah 1446 H (Hari Arafah): Kamis, 5 Juni 2025
    10 Zulhijah 1446 H (Hari Raya Iduladha): Jumat, 6 Juni 2025

    Adapun Nahdatul Ulama (NU) biasanya mengawali puasa Ramadan sesuai dengan putusan pemerintah sesuai dengan hasil sidang isbat pada malam hari ini.

    Berikut ini jadwal Imsak dan salat 5 waktu selama Ramadan 2025: klik di sini

  • 7
                    
                        Soal Awal Puasa 2025, Menag: Semoga Muhammadiyah dan NU Sepakat
                        Megapolitan

    7 Soal Awal Puasa 2025, Menag: Semoga Muhammadiyah dan NU Sepakat Megapolitan

    Soal Awal Puasa 2025, Menag: Semoga Muhammadiyah dan NU Sepakat
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengungkapkan bahwa awal puasa Ramadhan 1446 Hijriah antara pemerintah dan Muhammadiyah berpotensi jatuh pada tanggal yang sama.
    Hal ini disampaikan Nasaruddin dalam keterangannya di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada Jumat (28/2/2025).
    “Karena pada waktu diperkirakan itu masih minus. Jadi minus derajatnya, dan saya harap dengan demikian teman-teman dari Muhammadiyah dan NU bisa sepakat di situ,” ujar Nasaruddin.
    Menurut Nasaruddin, kemungkinan besar awal Ramadhan tahun ini dapat disepakati bersama karena posisi hilal diprediksi berada pada ketinggian 2,5 hingga 4 derajat.
    “Ini mohon doanya supaya kita bisa berpuasa di awal sama, satu Ramadhan. Kemungkinan besarnya itu bisa sama karena kita berada pada posisi 2,5 derajat sampai 4 derajat,” jelasnya.
    Nasaruddin menekankan bahwa kesepakatan dalam penetapan Ramadhan dan Idul Fitri secara bersamaan akan memberikan dampak positif bagi pelaksanaan ibadah.
    “Insya Allah ini adalah negara paling plural di dunia, yang paling rukun di dunia. Jadi negara penuh berkah dan Ramadhan kali ini menambah keberkahan lagi,” tutupnya.
    Prediksi waktu awal puasa Ramadhan 2025 tersebut berbeda dengan yang telah ditetapkan Muhammadiyah, di mana 1 Ramadhan 1446 H jatuh pada 1 Maret 2025.
    Untuk menentukan awal puasa Ramadhan 2025, pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) akan melaksanakan
    sidang isbat
    pada 28 Februari 2025.
    Adapun kriteria yang akan digunakan Kemenag adalah kriteria yang ditetapkan oleh Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), yakni imkanur rukyat.
    Menurut metode ini, hilal dianggap memenuhi syarat apabila posisinya mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.
    Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika dari Pusat Riset Antariksa BRIN, Thomas Djamaluddin, menyebut bahwa hilal yang memenuhi kriteria MABIMS tersebut diprediksi hanya akan terlihat di Aceh.
    “Awal Ramadhan ini posisi hilal yang memenuhi kriteria itu hanya di wilayah Aceh, di wilayah lain belum memenuhi kriteria,” ucap Thomas, dikutip dari YouTube BRIN Indonesia, Selasa (25/2/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 10
                    
                        Awal Puasa dan Lebaran 2025, Kemungkinan Pemerintah dan Muhammadiyah Berbarengan
                        Megapolitan

    10 Awal Puasa dan Lebaran 2025, Kemungkinan Pemerintah dan Muhammadiyah Berbarengan Megapolitan

    Awal Puasa dan Lebaran 2025, Kemungkinan Pemerintah dan Muhammadiyah Berbarengan
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengatakan, kemungkinan
    awal puasa
    di bulan Ramadhan 1446 Hijriah yang ditetapkan pemerintah dan Muhammadiyah jatuh pada hari yang sama.
    “Ini mohon doanya supaya kita bisa berpuasa di awal sama satu Ramadhan. Kemungkinan besarnya itu bisa sama karena kita berada pada posisi 2,5 derajat sampai 4 derajat,” kata Nasaruddin di Masjid Istiqlal Jakarta, Jumat (28/2/2025).
    Dengan demikian, perayaan Idul Fitri oleh pemerintah dan Muhammadiyah juga dapat dilaksanakan secara bersamaan.
    “Karena pada waktu diperkirakan itu masih minus. Jadi minus derajatnya dan saya harap dengan demikian teman-teman dari Muhammadiyah dan NU bisa sepakat di situ,” ujar dia.
    Selama Ramadhan 2025, Nasaruddin menekankan bahwa kesepakatan dalam penetapan Ramadhan dan Idul Fitri secara bersamaan akan memberikan dampak positif bagi pelaksanaan ibadah.

    Insya Allah
    ini adalah negara paling plural di dunia, yang paling rukun di dunia. Jadi negara penuh berkah dan Ramadhan kali ini menambah keberkahan lagi,” kata dia.
    Sebagai informasi, BRIN memprediksi tanggal 1 Ramadhan 1446 H akan jatuh pada 2 Maret 2025 berdasarkan metode penentuan hisab dan rukyat.
    Prediksi waktu awal puasa Ramadhan 2025 tersebut berbeda dengan yang telah ditetapkan Muhammadiyah, di mana 1 Ramadhan 1446 H jatuh pada 1 Maret 2025.
    Untuk menentukan awal puasa Ramadhan 2025, pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) akan melaksanakan sidang isbat pada 28 Februari 2025.
    Kriteria yang akan digunakan Kemenag adalah kriteria yang ditetapkan oleh Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), yakni imkanur rukyat.
    Menurut metode ini, hilal dianggap memenuhi syarat apabila posisinya mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.
    Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika dari Pusat Riset Antariksa BRIN, Thomas Djamaluddin, menyebut bahwa hilal yang memenuhi kriteria MABIMS tersebut diprediksi hanya akan terlihat di Aceh.

    Awal Ramadhan
    ini posisi hilal yang memenuhi kriteria itu hanya di wilayah Aceh, di wilayah lain belum memenuhi kriteria,” ucap Thomas, dikutip dari YouTube BRIN Indonesia, Selasa (25/2/2025).
    (Penulis: Febryan Kevin Candra Kurniawan, Editor: Faieq Hidayat)
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.