Organisasi: NU

  • Raperda Pencegahan Perkawinan Anak Disahkan, Ini Respon Dinsos P3AKB Bondowoso

    Raperda Pencegahan Perkawinan Anak Disahkan, Ini Respon Dinsos P3AKB Bondowoso

    Bondowoso (beritajatim.com) – Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Kabupaten Bondowoso, Anisatul Hamidah, menyambut baik pengesahan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Pencegahan Perkawinan Anak oleh DPRD Bondowoso pada Senin (10/3/2025) malam lalu.

    Dalam keterangannya kepada BeritaJatim.com pada Rabu (12/3/2025), Anisatul menegaskan bahwa regulasi ini akan menjadi landasan hukum yang kuat dalam upaya pencegahan perkawinan anak di Bondowoso.

    “Kami bersyukur Raperda Pencegahan Perkawinan Anak sudah disetujui. Artinya, ini menjadi penguat dan dasar bagi kami untuk melakukan upaya pencegahan perkawinan anak dengan lebih kuat lagi,” katanya.

    “Kami berharap, apa yang sudah kita lakukan bersama stakeholder dan masyarakat, serta ormas lintas sektor, dapat berjalan lebih optimal,” tambah dia.

    Menurutnya, dengan adanya raperda ini, Dinsos P3AKB memiliki payung hukum yang jelas dalam menjalankan program-program pencegahan.

    Selain itu, koordinasi antar pihak menjadi lebih strategis, memungkinkan sinergitas pentahelix yang melibatkan lintas sektor dan multi-pihak dalam implementasinya.

    “Pencegahan perkawinan anak bukan hanya tugas Dinsos P3AKB, tetapi juga melibatkan berbagai pihak, termasuk Pengadilan Agama (PA), Dinas Kesehatan (Dinkes), serta organisasi masyarakat seperti MUI dan Fatayat NU. Semua pihak memiliki peran penting dalam memastikan program ini berjalan efektif,” beber Anis.

    Salah satu aturan yang menjadi pedoman dalam upaya ini adalah pendewasaan usia perkawinan. Menurutnya, pendekatan ini harus dilakukan secara menyeluruh, mencakup berbagai aspek dari hulu hingga hilir.

    “Tidak hanya anak yang harus diberikan perlindungan, tetapi juga orang tua serta lingkungan sekitar perlu diberikan edukasi,” ucapnya.

    Ia menilai, pendidikan bagi orang tua dan lingkungan sangat penting agar mereka memahami pentingnya memberikan ruang bagi anak untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

    “Dengan begitu, anak-anak memiliki kesempatan yang lebih besar untuk berkembang tanpa harus terjebak dalam perkawinan usia dini,” pungkasnya. (awi/ted)

  • Benang Merah Koperasi dan BNI dengan Prabowo Diungkap di Demi Indonesia

    Benang Merah Koperasi dan BNI dengan Prabowo Diungkap di Demi Indonesia

    Jakarta

    Direktur Institutional Banking BNI Munadi Herlambang mengungkap ada hubungan antara koperasi dan BNI dengan Presiden Prabowo Subianto di acara Demi Indonesia, Ayo Berkoperasi. Semuanya terhubung dengan sosok Margono Djojohadikusumo yang merupakan kakek dari Presiden Prabowo Subianto.

    “BNI tidak mungkin tidak support Koperasi Desa, karena pendiri BNI dan Tokoh Koperasi sama, bapak Margono Djojohadikusumo, kakek dari Presiden Prabowo,” kata Munadi Herlambang dalam talkshow Demi Indonesia, di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Rabu (12/3/2025).

    Dia menyebut, berkat sosok Margono inilah ada hubungan spesial antara ketiganya. Sehingga sudah pasti BNI akam mendukung penuh program-program pemerintah yang berkaitan dengan koperasi.

    “Secara historis, secara sanadnya kalau orang NU bilang, secara sanad sudah nyambung antara BNI dan koperasi,” imbuhnya.

    Bahkan, sebelum adanya program Kopdes Merah Putih, Munadi mengungkap BNI punya kerja sama dengan Kemenkop. Kerja sama itu mengubah Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) menjadi koperasi.

    Program ini pun akan terus berlanjut. Pekan ini, giliran Gapoktan di wilayah Yogyakarta yang bakal jadi sasarannya.

    “Karena backgroundnya kita mendukung ketahanan pangan pemerintah sehingga penyaluran pupuk subsidi di daerah ini harus diutilisasi menjadi daerah yang berkembang yang bisa membantu masyarakat terutama petani daerah,” kata dia.

    Munadi berharap koperasi dapat membantu menggerakkan ekonomi dari desa ke level nasional. Kemudian diglorifikasi jadi ekonomi baru untuk mendorong progran pemerintah terutama ketahanan pangan, dan program makan bergizi gratis di Indonesia.

    #DemiIndonesia #AyoBerkoperasi #KoperasiBangkit dipersembahkan oleh detikcom bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan Lembaga Pengelola Dana Bergulir serta didukung PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan PT PLN (Persero).

    (rdp/dhn)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Islah Bahrawi Sindir Aksi Nyebur Gubernur Jabar Dedi Mulyadi: Terlalu Primitif, Hanya untuk Gimik Medsos

    Islah Bahrawi Sindir Aksi Nyebur Gubernur Jabar Dedi Mulyadi: Terlalu Primitif, Hanya untuk Gimik Medsos

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Islah Bahrawi, tokoh Nahdlatul Ulama (NU), mengkritik aksi Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang terjun ke sungai penuh sampah.

    Dikatakan Islah, solusi banjir seharusnya dilakukan melalui kebijakan ekologi yang terarah, bukan sekadar aksi simbolis di media sosial.

    “Solusi banjir adalah mitigasi melalui kebijakan ekologi,” ujar Islah di X @islah_bahrawi (11/3/2025).

    “Bukan menceburkan diri ke dalam air dan berpose dengan sampah,” tambahnya.

    Ia juga menegaskan bahwa pendekatan seperti itu sudah ketinggalan zaman dan tidak memberikan dampak nyata dalam mengatasi masalah lingkungan.

    “Sudah terlalu primitif jika musibah banjir hanya untuk gimik medsos,” cetusnya.

    Islah bilang, pencitraan yang dilakukan Dedi telah pernah dipraktikkan oleh beberapa pejabat sebelumnya. Salah satunya, Jokowi yang masuk ke gorong-gorong.

    “Please stop all that kind of bullshit! Kita sudah muak dengan gaya begitu bertahun-tahun,” tandasnya.

    Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, turun langsung ke salah satu wilayah terdampak banjir di Sukabumi, Jawa Barat.

    Pria yang dikenal dengan sapaan ‘Demul’ ini menyoroti penyebab utama banjir, yang menurutnya berkaitan dengan kesalahan dalam konstruksi jembatan.

    Ia menjelaskan bahwa bentuk jembatan yang tidak sesuai menyebabkan sampah menumpuk dan menghambat aliran air.

    Selain meninjau langsung lokasi banjir, Dedi juga berdialog dengan warga untuk mendengar keluhan serta mencari solusi terbaik bagi mereka.

    Saat melihat salah satu jembatan yang diduga menjadi penyebab banjir, Dedi mengungkapkan keheranannya.

  • Bolehkah Salat Witir Sendiri Setelah Tarawih Berjamaah?

    Bolehkah Salat Witir Sendiri Setelah Tarawih Berjamaah?

    YOGYAKARTA – Salat Tarawih dan salat witir merupakan salat sunah yang dilaksanakan pada malam hari selama bulan Ramadan. Khusus bagi salat Tarawih, ibadah ini hanya dilakukan pada malam bulan Ramadan saja setelah melaksanakan salat Isya. Sementara itu, salat witir bisa dilakukan baik pada malam bulan Ramadan maupun pada malam-malam lainnya. Namun, bolehkah salat witir sendiri setelah tarawih berjamaah?

    Dilansir dari buku Fikih Salat Sunah oleh Ali Musthafa Siregar, salat Tarawih akan lebih afdal jika dilakukan secara berjamaah di masjid, sebab akan mendapat keutamaan berkali-kali lipat. Adapun Salat Tarawih ada yang berjumlah 8 atau 20 rakaat, setelah itu biasanya akan ditutup dengan salat witir dengan jumlah rakaat ganjil.

    Bolehkah Salat Witir Sendiri Setelah Tarawih Berjamaah?

    Salat Tarawih sendiri hukumnya sunah muakkadah (sunah yang dianjurkan) pada setiap malam bulan Ramadan. Salat ini bisa dilakukan secara sendiri ataupun berjamaah. Namun, beberapa ulama memiliki pendapat lebih baik dilakukan secara berjamaah di masjid.

    Setelah salat Tarawih, biasanya umat Islam akan menutupnya dengan salat witir sebanyak 3 rakaat. Salat witir disebut sebagai penutup salat pada malam hari, sesuai dengan sabda Rasulullah SAW di bawah ini:

    اجْعَلُوا آخِرَ صَلَاتِكُمْ بِاللَّيْلِ وِتْرًا

    Artinya, “Jadikanlah shalatmu yang paling akhir di waktu malam berupa shalat witir,” (HR Bukhari Muslim)

    Namun, salat witir juga biasanya dilakukan setelah salat malam lain seperti salat Tahajud. Hal ini sempat mengundang perdebatan, bagaimana dengan umat Islam yang melaksanakan salat Tarawih di masjid secara berjamaah dan melanjutkan salat witir di rumah, sementara sesuai hadis di atas salat witir adalah penutup bagi salat malam.

    Dilansir dari NU Online, Imam an-Nawawi menjelaskan bahwa pada hakikatnya salat witir tidak dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah di masjid. Meskipun demikian, terdapat pengecualian pada malam Ramadan, sebab biasanya menjadi penyambung salat Tarawih dengan berjamaah.

    Namun, apabila seorang muslim hendak melakukan salat malam lain seperti tahajud, maka salat witir lebih baik dilakukan sendirian setelah salat tahajud agar menerima keberkahan sebagai penutup salat malam.

    Dalil-dalil Pengerjaan Salat Witir

    Dikutip dari website resmi Muhammadiyah, ada beberapa hadis yang berhubungan dengan salat witir, antara lain sebagai berikut:

    عَنْ جَابِرٍ عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ خَافَ مِنْكُمْ أَنْ لَا يَسْتَيْقِظَ مِنْ آخِرِ اللَّيْلِ فَلْيُوتِرْ مِنْ أَوَّلِ اللَّيْلِ ثُمَّ لِيَرْقُدْ وَمَنْ طَمِعَ مِنْكُمْ أَنْ يَسْتَيْقِظَ مِنْ آخِرِ اللَّيْلِ فَلْيُوتِرْ مِنْ آخِرِ اللَّيْلِ فَإِنَّ قِرَاءَةَ آخِرِ اللَّيْلِ مَحْضُورَةٌ وَذَلِكَ أَفْضَلُ

    Dari Jabir (diriwayatkan) dari Rasulullah saw, beliau bersabda: Barangsiapa di antara kalian khawatir tidak bisa bangun di akhir malam hendaklah ia witir di awal malam kemudian tidur, dan barangsiapa mampu bangun di akhir malam hendaklah ia witir di akhir malam, sebab salat di akhir malam itu disaksikan. Itulah yang lebih afdal [H.R. Ibnu Majah nomor 1177].

    عَنْ مَسْرُوقٍ قَالَ سَأَلْتُ عَائِشَةَ عَنْ وَتْرِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ مِنْ كُلِّ اللَّيْلِ قَدْ أَوْتَرَ وَسَطَهُ وَآخِرَهُ وَأَوَّلَهُ

    Dari Masruq (diriwayatkan) ia berkata: Saya bertanya kepada ‘Aisyah tentang salat witir Nabi saw. Dia (‘Aisyah) berkata: Setiap malam beliau melaksanakan salat witir, terkadang di pertengahan malam, di akhir, dan terkadang di awal malam [H.R. Ahmad nomor 23826].

    Dari hadis tersebut dijelaskan bahwa Rasulullah SAW menganjurkan salat witir sebagai salat penutup salat sunah malam, tetapi tidak ditentukan secara pasti waktu pelaksanaannya. Seseorang bisa saja mengerjakannya di awal, pertengahan, atau akhir malam. Jika dirasa tidak mampu mendirikan salat witir di akhir malam, maka bisa dilakukan pada awal malam. Namun, apabila mampu mendirikannya di akhir malam, maka lebih baik dilakukan di akhir malam.

    Demikianlah ulasan mengenai bolehkah salat witir sendiri setelah tarawih berjamaah. Semoga bermanfaat. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.

  • Normalisasi DAS Bekasi Terhambat, Dedi Mulyadi: Saya sampai Nekat Iuran Rp 500 Miliar
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        10 Maret 2025

    Normalisasi DAS Bekasi Terhambat, Dedi Mulyadi: Saya sampai Nekat Iuran Rp 500 Miliar Bandung 10 Maret 2025

    Normalisasi DAS Bekasi Terhambat, Dedi Mulyadi: Saya sampai Nekat Iuran Rp 500 Miliar
    Editor
    KOMPAS.com
    – Gubernur
    Jawa Barat
    ,
    Dedi Mulyadi
    , menyoroti lambannya progres normalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS)
    Bekasi
    akibat kendala kepemilikan lahan.
    Dalam kunjungannya ke lokasi, Senin (10/3/2025), ia mengungkapkan bahwa proyek normalisasi sebenarnya sudah memiliki anggaran, namun terhambat karena banyak lahan yang telah bersertifikat atas nama perorangan maupun perusahaan.
    “Sebenarnya anggaran normalisasi sungai itu ada. Ini 50 persen (normalisasi) mentok karena ada kendala. Tanahnya menjadi hak milik. Hal ini juga terjadi di Paket 6, sebelumnya di Paket 7. Pelaksanaannya progresnya hanya mentok di 11,6 persen karena terkendala masalah lahan,” ujar Dedi saat dikonfirmasi
    Kompas.com
    .
    Menurut Dedi, kondisi ini membuatnya harus mencari solusi alternatif, termasuk menggalang dana sebesar Rp 500 miliar demi menyelesaikan permasalahan lahan yang menghambat proyek tersebut.
    “Saya sampai nekat iuran Rp 500 miliar itu sebenarnya enggak mesti, karena proyek sudah ada, sudah berjalan. Tapi kendalanya, DAS Bekasi, Cikeas, dan Cileungsi sudah bersertifikat. Untuk itu, ini harus diselesaikan. Paling disomasi,” tegasnya.
    Dedi mengaku geram dengan banyaknya lahan di bantaran sungai yang telah bersertifikat atas nama pihak tertentu, sehingga menghambat upaya pemerintah dalam menangani banjir.
    “Betul, karena terkendala dimiliki perorangan dan perusahaan.
    Ini nu jarahat di Indonesia teh loba teuing, Gusti. Ari sia walungan disertifikatkeun
    (Yang jahat di Indonesia terlalu banyak, Ya Allah. Ini sungai disertifikatkan),” ungkapnya.
    Ia berharap pemerintah pusat dan daerah segera mengambil langkah hukum agar proyek normalisasi dapat berjalan tanpa hambatan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemerintah Prediksi Lebaran 2025 pada 31 Maret

    Pemerintah Prediksi Lebaran 2025 pada 31 Maret

    loading…

    Menag Nasaruddin Umar memprediksi Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah jatuh pada 31 Maret 2025. Foto: Riana Rizkia

    JAKARTA – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar memprediksi Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah jatuh pada 31 Maret 2025. Hal tersebut diungkap setelah Menag menghadiri rapat koordinasi lintas sektoral soal kesiapan pelaksanaan Operasi Ketupat 2025 bersama Polri.

    “Lebaran kita prediksi tanggal 31 Maret 2025,” ujarnya usai Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Operasi Ketupat 2025 di Auditorium Mutiara STIK, Jakarta Selatan, Senin (10/3/2025).

    Baca Juga

    Lebaran 2025 juga diprediksi dirayakan serentak oleh umat muslim di Indonesia baik Nahdlatul Ulama (NU) maupun Muhammadiyah.

    “Jadi kita kemarin puasanya bareng kemudian juga nanti Insyaallah diharapkan Lebarannya juga bareng,” katanya.

    Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menuturkan puncak arus mudik bakal terjadi pada 28-30 Maret 2025 dan puncak arus balik terjadi pada 5-7 April 2025.

    Sebagai informasi, Polri menggelar rapat koordinasi lintas sektoral soal kesiapan pelaksanaan Operasi Ketupat 2025 yang dipimpin langsung Menko Polkam Budi Gunawan dan Menko PMK Pratikno.

    (jon)

  • Apa Itu Zakat Fitrah, Berikut Syarat, Waktu, dan Besarannya

    Apa Itu Zakat Fitrah, Berikut Syarat, Waktu, dan Besarannya

    Baznas RI sebelumnya telah menetapkan besaran zakat fitrah 2025 yang harus dibayarkan oleh setiap individu beragama muslim adalah sebesar Rp 47 ribu atau setara 2,5 kg atau 3,5 liter beras premium untuk wilayah seperti Jakarta hingga Bogor.

    Adapun membayar zakat fitrah bisa membaca bacaan niat berikut ini di antaranya melansir dari Nu Online:

    1. Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri

     ﻧَﻮَﻳْﺖُ أَﻥْ أُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﻧَﻔْسيْ ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ 

    (Nawaitu un ukhrija zakatal fithri’an nafsi fardhan lillahi ta’ala)

    Artinya: “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri, fardu karena Allah Ta’ala”

    2. Niat Zakat Fitrah untuk Istri

     ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِﻋَﻦْ ﺯَﻭْﺟَﺘِﻲْ ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ 

    (Nawaitu an ukhrija zakatal fithri’an zaujati fardhan lillahi ta’ala)

    Artinya: “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk istriku, fardu karena Allah Ta’ala”

    3. Niat Zakat Fitrah untuk Anak Laki-laki

     ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﻭَﻟَﺪِﻱْ … ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ 

    (Nawaitu an ukhrija zakatal fithri’an waladi (sebutkan nama) fardhan lillahi ta’ala)

    Artinya: “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak laki-lakiku.. (sebutkan nama), fardu karena Allah Ta’ala”

    4. Niat Zakat Fitrah untuk Anak Perempuan

     ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِﻋَﻦْ ﺑِﻨْﺘِﻲْ … ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ 

    (Nawaitu an ukhrija zakatal fithri’an binti (sebutkan nama) fardhan lillahi ta’ala)

    Artinya: “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak perempuanku.. (Sebutkan nama) fardu karena Allah Ta’ala”

    5. Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Keluarga

     ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِﻋَنِّيْ ﻭَﻋَﻦْ ﺟَﻤِﻴْﻊِ ﻣَﺎ تَلْزَﻣُنِيْ ﻧَﻔَﻘَﺎﺗُﻬُﻢْ ﺷَﺮْﻋًﺎ ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ 

    (Nawaitu un ukhrija zakatal fithri’anni wa’an jami’i ma talzamuni nafaqatuhum fardhan lillahi ta’ala)

    Artinya: “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku dan seluruh orang yang nafkahnya menjadi tanggunganku, fardu karena Allah Ta’ala”

    6. Niat Zakat Fitrah untuk Orang yang Diwakilkan

    ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ (..…) ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ 

    (Nawaitu an ukhrija zakatal fithri’an (sebutkan nama) fardhan lillahi ta’ala)

    Artinya: “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk (sebutkan nama jelas), fardu karena Allah Ta’ala”

  • Normalisasi DAS Bekasi Terhambat, Dedi Mulyadi: Saya sampai Nekat Iuran Rp 500 Miliar
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        10 Maret 2025

    3 Sungai Disertifikatkan, Dedi Mulyadi: Orang Jahat di Indonesia Terlalu Banyak Bandung

    Sungai Disertifikatkan, Dedi Mulyadi: Orang Jahat di Indonesia Terlalu Banyak
    Editor
    KOMPAS.com
    – Gubernur
    Jawa Barat
    ,
    Dedi Mulyadi
    , melakukan pemantauan langsung ke Daerah Aliran Sungai (DAS)
    Bekasi
    yang menjadi salah satu penyebab banjir di wilayah tersebut, Senin (10/3/2025).
    Dalam kunjungannya, Dedi menyoroti lambannya progres normalisasi sungai akibat kendala kepemilikan lahan.
    “Sebenarnya anggaran normalisasi sungai itu ada. Ini 50 persen mentok karena ada kendala. Tanahnya menjadi hak milik. Hal ini juga terjadi di Paket 6, sebelumnya di Paket 7. Pelaksanaannya progresnya hanya mentok di 11,6 persen karena terkendala masalah lahan,” ujar Dedi dikonfirmasi ulang 
    Kompas.com
    , Senin (10/3/2025).
    Menurutnya, kepemilikan lahan oleh individu maupun perusahaan menjadi hambatan utama dalam penyelesaian proyek ini.
    “Betul, karena terkendala dimiliki perorangan dan perusahaan. Ini
    nu jarahat di Indonesia teh loba teuing, Gusti
    .
    Ari sia walungan disertifikatkeun
    (Yang jahat di Indonesia terlalu banyak, Ya Allah. Ini
    sungai disertifikatkan
    ),” ungkapnya dengan nada geram.
    Dedi juga menegaskan bahwa sebenarnya proyek ini sudah berjalan dan tidak membutuhkan tambahan dana yang besar. Namun, ia mengaku terpaksa mencari solusi alternatif, termasuk mengumpulkan dana sebesar Rp500 miliar untuk menyelesaikan kendala ini.
    “Saya sampai nekat iuran Rp 500 miliar itu sebenarnya nggak mesti, karena proyek sudah ada, sudah berjalan. Tapi kendalanya, DAS Bekasi, Cikeas, dan Cileungsi sudah bersertifikat. Untuk itu, ini harus diselesaikan. Paling disomasi,” tegasnya.
    Dedi berharap pemerintah pusat dan daerah segera mencari solusi hukum untuk mengatasi permasalahan lahan ini agar proyek normalisasi dapat berjalan lancar dan mengurangi risiko banjir di wilayah Bekasi dan sekitarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tingkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat, Operasi Bibir Sumbing Gratis Dilaksanakan di RSUI Depok – Halaman all

    Tingkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat, Operasi Bibir Sumbing Gratis Dilaksanakan di RSUI Depok – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) menegaskan komitmennya mendukung kesehatan masyarakat melalui kegiatan bakti sosial Bersama untuk Masyarakat Indonesia (BUMI) 2.0.

    Kali ini FKUI menggelar operasi bibir sumbing bertajuk ‘Senyuman Merekah, Berjuta Berkah’ di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Depok, Jawa Barat, Minggu (9/3/2025). 

    Ketua Panitia Dies Natalis FKUI Riyadh Firdaus mengatakan, kegiatan di bulan suci Ramadan ini bertujuan untuk memberikan harapan baru bagi anak-anak dengan kelainan kongenital bibir sumbing. 

    Menurutnya, peserta yang telah terpilih menjalani operasi secara gratis dengan didukung oleh tim medis profesional dari RSUI. 

    “Upaya ini merupakan bagian dari dedikasi FKUI untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pelayanan medis yang inklusif,” kata Riyadh. 

    Riyadh menjelaskan, kasus kondisi celah bibir dan langit-langit atau lebih dikenal dengan bibir sumbing angkanya cukup signifikan di Indonesia. 

    Berdasarkan data, kata Riyadh, dari 300 angka kelahiran ada kemungkinan yang mengalami bibir sumbing. 

    Dirinya menilai, kondisi bibir sumbing sangat mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Komplikasi yang muncul diantaranya yaitu gangguan asupan makanan, infeksi saluran pernafasan atas, dan gangguan psikologis. Permasalahan yang muncul selanjutnya adalah gangguan tumbuh kembang. 

    “Untuk itu, FKUI bertekad membantu Pemerintah menurunkan angka kasus bibir sumbing di Indonesia,” tegasnya.  

    Adapun, operasi bibir sumbing di RSUI merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan BUMI 2.0 yang telah digelar dalam rangka Dies Natalis ke-75. 

    Dalam gelaran operasi bibir sumbing ini, FKUI bekerja sama dengan Yayasan Kesejahteraan Muslimat NU, Yayasan Lestari Peduli Indonesia, dan PT Sinarmas. 

    Sebelumnya, FKUI pada Februari lalu juga menggelar pelatihan siap siaga bencana banjir dan tsunami yang diikuti 60 peserta di Kampung Nelayan Muara Angke, Jakarta Utara. 

    Kemudian, FKUI menggelar khitanan massal dan bedah minor yang diikuti 39 peserta di Klinik SMC, Pluit.

    Selanjutnya, FKUI melakukan kegiatan operasi katarak diikuti 54 peserta dan operasi bibir sumbing dengan 5 peserta.

    Selain itu, di tengah kondisi banjir yang melanda wilayah Jabodetabek, FKUI turut menyoroti pentingnya akses layanan kesehatan bagi masyarakat yang terdampak. 

    Riyadh berharap, melalui BUMI 2.0, FKUI tidak hanya berupaya membantu individu dengan kebutuhan medis khusus tapi juga mengedukasi masyarakat mengenai kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. 

    “Pelatihan siap siaga bencana banjir dan tsunami yang telah dilaksanakan sebelumnya merupakan salah satu wujud nyata dari komitmen ini,” ujarnya. 

    Direktur Utama RSUI Ari Kusuma Januarto mengapresiasi kepedulian alumni FKUI dalam memberikan layanan kesehatan bagi anak-anak dengan bibir sumbing. 

    “Kegiatan ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi pasien dan keluarganya tapi juga menunjukkan semangat gotong royong dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat,” katanya. 

    Apalagi, kata Ari, baik SDM dan teknologi di RSUI sudah cukup mumpuni untuk melakukan berbagai pelayanan kesehatan termasuk operasi bibir sumbing. 

    Sementara, Ketua Bidang Kemasyarakatan, Sosial, dan Media Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (ILUNI FKUI) Pradono Handojo mengatakan, ILUNI FKUI menyambut baik kegiatan sosial yang diprakarsai oleh Riyadh Firdaus dan kawan-kawan dari ILUNI FKUI Angkatan lulusan tahun 2000 (KOMET).

    “Gerakan ini sangat baik di tengah kesulitan yang melanda banyak anak bangsa terutama adanya musibah banjir,” ucapnya. 

     

     

  • Bos Hibisc Ngeyel Soal Kesalahan sampai Bikin Dedi Mulyadi Sentil Baju: Makanya Bencananya Terjadi

    Bos Hibisc Ngeyel Soal Kesalahan sampai Bikin Dedi Mulyadi Sentil Baju: Makanya Bencananya Terjadi

    TRIBUNJATIM.COM – Dedi Mulyadi dibuat meradang saat meninjau tempat wisata Hibisc Fantasy di Puncak, Kabupaten Bogor.

    Bahkan Gubernur Jawa Barat tersebut menyemprot dua bos pengelola tempat wisata Hibisc Fantasy.

    Ia sampai menyoal baju batik yang dipakai bos Hibisc Fantasy, Angga Kusnan.

    Diketahui, Hibisc Fantasy merupakan milik PT Jaswita Lestari Jaya (JLJ).

    PT Jaswita merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

    Namun tanah dan pohon yang mestinya menjadi daerah resapan air di Puncak Bogor, kini dirombak PT Jaswita menjadi jalan dan bangunan.

    Lahan yang mestinya hutan dan kebun teh tersebut kini diubah menjadi tempat rekreasi.

    Dedi Mulyadi menegaskan, mestinya sebagai perusahaan pemerintah, PT Jaswita Lestari Jaya memberi contoh baik, bukan melanggar aturan.

    “Iya kami minta maaf pak,” jawab Angga, melansir TribunnewsBogor.com.

    Direktur PT Jaswita Lestari Jaya ini menerangkan awal pengajuan izin di lahan seluas 15 ribu hektare.

    Namun kata Angga, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I Regional 2 Gunung Mas meminta untuk lebih diperluas.

    “Awalnya 15 ribu hektar, PTPN meminta kami menambah luasan jadi 21 ribu hektar,” katanya.

    PTPN dengan PT Jaswita Lestrai Jaya menjalin kerja sama operasional (KSO) demi meraup keuntungan.

    Namun mereka mencari keuntungan dengan membabat kebun teh dan hutan di Puncak Bogor.

    Foto gapura Hibisc Fantasy Puncak seusai dibongkar, Bogor, Jabar, Kamis (6/3/2025). Dedi Mulyadi mengungkapkan keinginan untuk mengganti semua kerugiannya. (TribunnewsBogor.com)

    Kasat Pol PP Jawa Barat, M Ade menerangkan, data yang masuk ke Pemerintah Kabupaten Bogor hanya 5 ribu meter persegi.

    Tapi fakta di lapangan justru ditemukan 15 ribu meter persegi.

    Pemkab Bogor ternyata sudah pernah berupaya menindak pelanggaran ini.

    Yakni dengan mengirim dua kali surat peringatan dan perintah membongkar sendiri bangunan yang menyalahi aturan.

    Tapi PT Jaswita Lestari Jaya ngeyel.

    “Kami sedang police line,” kata Angga.

    Dedi menilai baju yang dipakai bos Hibisc tak sesuai dengan kelakuannya.

    “Ini bajunya lambangnya kujang. Baju tidak sesuai tindakan. Kujang lho pak.”

    “Kujang di sini Bogor pusatnya nih, makanya bencananya terjadi. Tindakannya melawan kujang itu sendiri,” tegas Dedi.

    Bos-bos Hibisc Fantasy ini tetap berkukuh telah melakukan usaha sesuai rekomendasi yang diberikan pemerintah.

    “Kami sudah melakukan rekomendasi yang diberi Pemkab Bogor dengan tidak menggunakan gedung tersebut.”

    “Akhirnya kita menyegel gedung yang tidak terpakai, terutama bianglala,” kata Angga Kusnan.

    “Ente nu ngabangun ente nu nyegel? Ente nu ngabangun awal, nyaho salah, ditegor jadi ku ente dipolice line deui?” timpal Wakil Bupati Bogor, Jaro Ade.

    “Kenapa enggak bongkar sendiri?” tanya Dedi Mulyadi.

    Meski sudah salah, namun dua bos Hibisc Fantasy Puncak ini benar-benar ngeyel.

    “Kemarin peringatannya masih suruh benahin site plantnya. Diminta revisi site plant,” katanya.

    Dedi Mulyadi pun menilai bahwa di belakang PT Jaswita Lestari Jaya ini terdapat bos-bos pemilik modal.

    “Yang punya duitnya siapa? Jaswita enggak mungkin punya duit,” kata Dedi Mulyadi.

    “Ada investor,” aku Angga Kusnan.

    Dedi pun secara tegas mengatakan bahwa BUMD Pemprov Jabar hanya dijadikan sebagai boneka dari pemilik modal agar tak tersentuh aturan.

    “Jaswita hanya dipakai cover saja untuk mendapat izin agar mudah, tidak ada yang melakukan penindakan.”

    “Anda itu jadi boneka,” tegas Gubernur Jabar Dedi Mulyadi.

    Dedi Mulyadi soroti kelakuan ngeyel bos Hibisc Fantasy Puncak (YouTube/KANG DEDI MULYADI CHANNEL – Instagram/hibiscfantasy)

    Dedi menegaskan bahwa pihaknya telah memberikan peringatan serta kesempatan bagi pengelola untuk membongkar sendiri bangunan yang melanggar.

    Namun karena tidak diindahkan, pemerintah akhirnya mengambil langkah tegas dengan membongkar secara paksa.

    “Sudah diberikan peringatan, sudah dilakukan pemanggilan, tetapi tidak diindahkan.”

    “Bahkan, permintaan untuk membongkar sendiri juga diabaikan. Karena itu, perintah saya adalah bongkar,” tegasnya.

    Ia juga menekankan bahwa tindakan ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan lingkungan serta menegakkan aturan tanpa pandang bulu.

    Termasuk terhadap perusahaan milik pemerintah sendiri.

    “Kita bongkar karena menimbulkan problem bagi lingkungan. Saya tidak segan, walaupun ini PT BUMD milik Provinsi Jawa Barat.”

    “Ini untuk memberi contoh. Siapapun yang melanggar harus ditindak, meskipun itu lembaga bisnis milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” lanjutnya.

    Melansir Kompas.com, total investasi yang telah dikeluarkan untuk membangun Hibisc Fantasy Puncak ditaksir mencapai Rp40 miliar.

    Namun angka tersebut tidak mencerminkan nilai kerugian secara keseluruhan.

    Sebab masih ada faktor lain yang bisa menambah besarnya kerugian.

    Seperti biaya operasional, potensi pendapatan yang hilang, hingga kemungkinan kewajiban finansial terhadap pihak ketiga.

    Jika memperhitungkan potensi pendapatan yang hilang serta biaya operasional yang telah dikeluarkan, total kerugian dapat lebih besar.

    Biaya pembongkaran dan pemulihan lahan bisa menambah nilai kerugian yang ada.

    Maka perkiraan total kerugian ditraksir lebih dari Rp40 M.

    Meskipun mengalami kerugian besar, pengelola Hibisc Fantasy Puncak mendapat angin segar setelah Dedi menyatakan bahwa pemerintah siap mengganti investasi yang telah dikeluarkan.

    “Pak Gubernur dengan bijak menyampaikan bahwa konsep wisata akan diubah menjadi wisata hutan.”

    “Biaya investasi yang sudah masuk pun akan diganti sepenuhnya oleh pemerintah,” ujar Angga Kusnan, dikutip dari Kompas.com.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com