Organisasi: NU

  • Kapan Sidang Isbat Lebaran Idulfitri 2025? Ini Jadwalnya!

    Kapan Sidang Isbat Lebaran Idulfitri 2025? Ini Jadwalnya!

    Jakarta, Beritasatu.com – Menjelang perayaan Lebaran Idulfitri 2025, Kementerian Agama (Kemenag) akan mengadakan sidang isbat untuk menetapkan awal bulan Syawal 1446 Hijriah.

    Sidang ini memiliki peran penting bagi umat Islam di Indonesia karena menentukan tanggal pasti hari kemenangan setelah menjalani ibadah puasa selama satu bulan penuh.

    Kapan Sidang Isbat Idulfitri 1446 H/2025?

    Sidang isbat untuk menetapkan tanggal 1 Syawal 1446 Hijriah dijadwalkan berlangsung pada Sabtu (29/3/2025). Menteri Agama, Nasaruddin Umar, menyebutkan bahwa terdapat kemungkinan hari raya Idulfitri jatuh pada Senin (31/3/2025).

    Jika demikian, maka perayaan Lebaran berpotensi berlangsung serentak antara pemerintah, Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah.

    “Ada kemungkinan Idulfitri akan dirayakan bersamaan pada Senin (31/3/2025),” ujar Nasaruddin Umar pada Sabtu (22/3/2025).

    Menurut Menteri Agama, potensi kesamaan penetapan Idulfitri oleh pemerintah dan Muhammadiyah didasarkan pada hasil perhitungan hilal. Berdasarkan metode hisab, posisi hilal diperkirakan masih di bawah ufuk, yakni sekitar minus tiga derajat.

    Perkiraan Idulfitri 2025 Menurut Pemerintah

    Berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama, 1 Syawal 1446 H diperkirakan jatuh pada Senin (31/3/2025). Meski demikian, penetapan resmi baru akan dipastikan setelah sidang isbat pada Sabtu (29/3/2025).

    Menteri Agama menyatakan bahwa kemungkinan perayaan Idulfitri berlangsung serentak disebabkan oleh faktor astronomi. Hilal diperkirakan masih berada di bawah ufuk saat Matahari terbenam dengan ketinggian minus tiga derajat dan elongasi yang belum memenuhi standar visibilitas.

    Dalam sidang isbat nanti, Kementerian Agama akan mencocokkan data perhitungan hisab dengan metode rukyat. Pengamatan hilal akan dilakukan di 33 lokasi di seluruh Indonesia, kecuali Bali yang tengah memperingati hari raya Nyepi. Jika hilal tidak terlihat, maka bulan Ramadan akan digenapkan menjadi 30 hari, sehingga Idulfitri dipastikan jatuh pada Senin (31/3/2025).

  • Perbedaan Muhammadiyah, Pemerintah, dan NU dalam Idul Fitri 2025

    Perbedaan Muhammadiyah, Pemerintah, dan NU dalam Idul Fitri 2025

    PIKIRAN RAKYAT – Sidang Isbat Lebaran 2025 diketahui akan diselenggarakan pada besok hari Sabtu, 29 Maret 2025 di Kantor Kementerian Agama RI, Jakarta.

    Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemendag RI) akan menentukan tanggal resmi Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah atau Lebaran 2025.

    Sidang Isbat akan diawali dengan Seminar Posisi Hilal Awal Syawal 1446 H pada pukul 16.30 WIB sampai dengan menjelang magrib.

    Kemudian, sidang isbat akan digelar sekitar pukul 18.45 WIB yang berlangsung secara tertutup. Hasil sidang isbat akan diumumkan lewat konferensi pers oleh Menteri Agama.

    Perbedaan Metode Hisab

    1. Pemerintah

    – Metode: Sidang isbat menggunakan metode hisab (perhitungan astronomi) dan rukyat (pengamatan hilal).

    – Prediksi: Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah diprediksi jatuh pada 31 Maret 2025 berdasarkan perhitungan astronomi.

    2. Muhammadiyah

    Organisasi keagamaan ini sudah menetapkan 1 Syawal 1446 Hijriah pada Senin, 31 Maret 2025. Penetapan ini menurut hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

    – Metode: Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal yakni perhitungan astronomi yang cermat guna menentukan awal bulan Hijriah.

    – Sumber: Penetapan ini tertuang dalam Maklumat Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2025.

    3. NU

    Nahdlatul Ulama (NU) biasanya akan menunggu hasil dari Sidang Isbat yang diselenggarakan Kemenag RI. Lembaga Falakiyah NU sudah memprediksi Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah akan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.

    – Metode: NU biasanya menggunakan metode rukyatul hilal (pengamatan hilal) dan juga mempertimbangkan hasil hisab.

    – NU akan melakukan pengamatan hilal pada 29 Ramadan 1446 H (29 Maret 2025) di berbagai lokasi di Indonesia.

    – Hasil pengamatan hilal ini akan menjadi pertimbangan dalam menentukan tanggal Idul Fitri.

    – Kepastian tanggal Idul Fitri dari NU akan diumumkan usai hasil sidang isbat dari Kemenag.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Kisah Ridwan Kamil Merancang Masjid Raya Al-Jabbar hingga Klaim Bantuan ke NU Rp1 Triliun

    Kisah Ridwan Kamil Merancang Masjid Raya Al-Jabbar hingga Klaim Bantuan ke NU Rp1 Triliun

    loading…

    Ridwan Kamil kerap menjadi perhatian publik. Mantan Gubernur Jawa Barat ini sering disorot, baik karena prestasi maupun kontroversi yang menyertainya. Foto/Dok.SindoNews

    BANDUNG – Ridwan Kamil merupakan sosok politisi Indonesia yang kerap menjadi perhatian publik. Mantan Gubernur Jawa Barat ini sering disorot, baik karena prestasi maupun kontroversi yang menyertainya.

    Pada sepak terjangnya di kancah politik Tanah Air, Kang Emil -sapaan akrab Ridwan Kamil, dikenal memiliki berbagai inisiatif besar. Hal ini termasuk dalam bidang infrastruktur dan pengembangan keagamaan.

    Namun, beberapa gebrakannya juga tak luput dari kritikan dari berbagai kalangan. Misalnya, seperti pembangunan Masjid Raya Al-Jabbar dan klaim hibah dana Rp 1 triliun kepada Nahdlatul Ulama (NU).

    Kisah Ridwan Kamil Dirikan Masjid Raya Al-Jabbar
    Masjid Raya Al-Jabbar terletak di Gedebage, Kota Bandung. Keberadaannya begitu fenomenal dan menjadi masjid kebanggaan warga Jawa Barat.

    Terlepas dari itu, pembangunan Masjid Raya Al-Jabbar juga menuai kontroversi. Di antaranya mengenai biaya pembangunanya yang terbilang besar.

    Konsep Masjid Raya Al-Jabbar dirancang saat Ridwan Kamil masih menjabat sebagai Wali Kota Bandung pada 2015. Waktu itu, Gubernur yang menjabat di Jawa Barat adalah Ahmad Heryawan.

    Proses pembangunan Masjid Al-Jabbar berlangsung sekitar empat tahun, sebelum akhirnya diresmikan pada 30 Desember 2022 oleh Gubernur saat itu, Ridwan Kamil.

    Masjid megah ini didirikan menggunakan dana APBD Jawa Barat. Hal tersebut yang kemudian memicu kritik dari berbagai pihak terkait anggaran dan pemanfaatannya.

  • Ada Berapa Metode Penentuan 1 Syawal?

    Ada Berapa Metode Penentuan 1 Syawal?

    Jakarta, Beritasatu.com – Sebelum menyambut Idulfitri, umat Islam perlu memastikan bulan Ramadan telah berakhir. Oleh karena itu, metode penentuan 1 Syawal menjadi hal penting dalam menentukan kapan Lebaran dirayakan.

    Dalam Islam, pergantian bulan dalam kalender Hijriah ditentukan berdasarkan posisi hilal atau bulan sabit yang tampak setelah matahari terbenam.

    Di Indonesia, terdapat dua metode utama yang digunakan, yaitu rukyatul hilal dan hisab hakiki wujudul hilal, yang sering kali menyebabkan perbedaan tanggal perayaan Idulfitri. Perbedaan metode ini sering kali menyebabkan perbedaan dalam penetapan Idulfitri di Indonesia.

    Metode Rukyatul Hilal

    Rukyatul hilal adalah metode penentuan 1 Syawal dengan cara mengamati hilal setelah terjadinya ijtimak (konjungsi antara matahari dan bulan dalam satu garis bujur yang sama). Metode ini banyak digunakan oleh Nahdlatul Ulama (NU) dan beberapa organisasi Islam lainnya.

    Pengamatan hilal dilakukan pada hari ke-29 Ramadan, setelah matahari terbenam. Jika hilal terlihat, maka keesokan harinya ditetapkan sebagai 1 Syawal dan Idulfitri dirayakan. Namun, jika hilal tidak tampak, maka Ramadan digenapkan menjadi 30 hari, sehingga Idulfitri baru dilaksanakan sehari setelahnya.

    Dalam praktiknya, NU juga menggunakan metode hisab hakiki imkan rukyat sebagai alat bantu dalam menentukan awal bulan. Metode ini mengacu pada kriteria Majelis Ulama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (Mabims), yang menetapkan hilal harus memiliki ketinggian minimal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat agar dapat terlihat oleh mata manusia.

    Metode Hisab Hakiki Wujudul Hilal

    Metode ini tidak bergantung pada pengamatan langsung, tetapi menggunakan perhitungan astronomi atau ilmu falak untuk menentukan posisi hilal. Muhammadiyah merupakan organisasi yang menggunakan metode ini dengan dasar jika hilal sudah berada di atas nol derajat saat matahari terbenam, maka keesokan harinya dianggap sebagai 1 Syawal, tanpa perlu menunggu laporan observasi.

    Menurut metode hisab hakiki wujudul hilal, awal bulan Hijriah baru bisa ditetapkan jika memenuhi tiga syarat berikut:

    Terjadi ijtimak (konjungsi), yaitu saat matahari dan bulan berada dalam satu garis lurus.Ijtimak terjadi sebelum matahari terbenam, menandakan bahwa bulan baru sudah mulai muncul.Saat matahari terbenam, bagian atas bulan sudah berada di atas ufuk, meskipun hanya sedikit.

    Jika salah satu dari ketiga syarat tersebut tidak terpenuhi, maka bulan berjalan digenapkan menjadi 30 hari, dan 1 Syawal baru jatuh pada hari berikutnya.

    Metode ini memberikan kepastian waktu yang lebih jelas dibandingkan rukyatul hilal karena tidak bergantung pada faktor cuaca atau keterbatasan alat observasi. Namun, karena hilal tidak selalu tampak oleh mata telanjang, beberapa kalangan tetap lebih memilih rukyatul hilal sebagai cara penentuan yang lebih sesuai dengan tradisi Islam.

    Dampak Perbedaan Metode

    Karena perbedaan metode penentuan 1 Syawal ini, umat Islam di Indonesia sering kali merayakan Idulfitri pada hari yang berbeda, tergantung pada organisasi yang mereka ikuti. Pemerintah Indonesia biasanya menggelar sidang isbat untuk menetapkan awal bulan Syawal berdasarkan hasil rukyatul hilal yang dilakukan di berbagai titik pengamatan di seluruh Indonesia.

  • Ikrar Syahadat Cepat di KUA: Syarat hingga Caranya

    Ikrar Syahadat Cepat di KUA: Syarat hingga Caranya

    YOGYAKARTA – Kantor Urusan Agama (KUA) melayani ikrar syahadat. Layanan tersebut diberikan kepada masyarakat beragama non-muslim yang ingin masuk menjadi Muslim (Islam). Sayangnya tidak banyak orang tahu ikrar syahadat cepat di KUA. Artikel ini akan memberiakn informasi terkait layanan tersebut.

    Ikrar Syahadat Cepat di KUA

    Ikrar syahadat adalah memberikan kesaksian atau memberi pengakuan bahwa Allah SWT adalah satu-satunya Tuhan yang ada dan patut disembah, dan Nabi Muhammad SAW adalah rasul-Nya. Ikrar ini dilakukan dengan cara membaca dua kalimat Syahadat dengan lafal sebagai berikut.

    أَشْهَدُ أَنْ لا إلهَ إِلَّا اللهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ اللَّهِ

    Asyhadu an lā ilāha illallāhu, wa asyhadu anna muhammadar rasūlullāh

    Artinya, “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah”.

    Ikrar syahadat oleh masyarakat non-muslim yang ingin pindah agama dapat dilayani melalui KUA. Tujuan ikrar syahadat di KUA adalah agar pembaca ikrar bisa mendapatkan dokumen sertifikat perpindahan agama. Sertifikat ini digunakan untuk kegiatan administrasi selanjutnya. Ikrar ini bersifat gratis alias tidak dipungut biaya sepeserpun.

    Syarat Ikrar di KUA

    Prosedur pendaftaran ikrar syahadat di KUA sangat mudah. Pendaftar hanya perlu membawa beberapa dokumen yang bisa didapat lewat desa atau kelurahan. Berikut ini syarat pendaftaran ikrar Muallaf di KUA, dilansir dari situs resmi mui.or.id.

    Surat pengantar dari kelurahan pindah agamaSurat pernyataan masuk Islam disertai materai yang menyatakan masuk Islam tanpa paksaan atau tekanan dari pihak lainFotokopi KTP dan KK masing-masing 3 lembarPas foto terbaru ukuran 3×4 sebanyak 3 lembar.

    Setelah syarat dokumen terpenuhi, calon pembaca ikrar bisa membaca dua kalimat Syahadat di masjid terdekat lebih dulu. Hal tersebut dibuktikan dengan surat keterangan dari takmir masjid setempat dengan tandatangan dua orang sebagai saksi. Setelah itu calon pembaca ikrar bisa melakukan pendaftaran pembacaan ikrar syahadat di KUA terdekat.

    Cara Ikrar Syahadat Agar Masuk Islam

    Seorang non-muslim bisa masuk Islam setelah membaca ikrar syahadat. Berikut ini cara masuk Islam yang bisa dilakukan, dilansir dari NU Online.

    Pertama, membaca atau mengikrarkan dua kalimat syahadat sekaligus meyakini dalam hati terhadap keesaan Allah SWT dan bersaksi bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah.Kedua, beberapa ulama mewajibkan agar muallaf atau orang yang baru saja masuk Islam perlu melakukan mandi besar. Namun, sebagian ulama tidak menekankan mandi wajib ini (sunnah).Ketiga, wajib melaksanakan ibadah fardhu seperti shalat lima waktu, puasa Ramadan, dan sebagainya.

    Itulah informasi terkait ikrar syahadat cepat di KUA. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.

  • Kemenag Lepas Ratusan Peserta Program Mudik Gratis 1446 Hijriah

    Kemenag Lepas Ratusan Peserta Program Mudik Gratis 1446 Hijriah

    loading…

    Kementerian Agama (Kemenag) menggelar pelepasan Mudik Gratis Kemenag 1446 Hijriah/2025M. Foto/Istimewa

    JAKARTA – Kementerian Agama ( Kemenag ) menggelar pelepasan Mudik Gratis Kemenag 1446 Hijriah/2025M. Acara yang digelar di lapangan Kantor Kemenag, Jalan Lapangan Banteng Barat, Jakarta Pusat ini dirangkaikan dengan penyerahan santunan anak yatim dan pembagian sembako.

    Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Ramadan Kemenag 1446 H/2025 M yang mengusung tema nasional “Ramadan Menyenangkan dan Menenangkan”. Sebanyak 739 pemudik diberangkatkan menggunakan 16 bus dengan tujuan berbagai kota di Pulau Jawa dan Sumatera.

    Program Mudik Gratis Kemenag ini merupakan tahun keempat penyelenggaraan dan hasil kerja sama dengan organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, serta mitra kerja dari berbagai lembaga keuangan. “Program mudik ini merupakan upaya nyata fasilitasi pemerintah memberikan layanan mudik yang nyaman dan aman kepada masyarakat. Alhamdulillah, animo masyarakat sangat tinggi,” ujar Menteri Agama Nasaruddin Umar, Selasa (25/3/2025).

    “Pada momentum Ramadan tahun ini, Kementerian Agama banyak menginisiasi program yang selain sebagai syiar juga didesain relevan dengan kebutuhan masyarakat khususnya umat Islam,” sambungnya.

    Kemenag juga membagikan 1.350 boks takjil puasa yang berasal dari seluruh unit Eselon I, Pusbimdik Khonghucu, dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenag. Pembagian takjil ini tidak hanya melibatkan umat Islam, tetapi juga umat Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu, menunjukkan resonansi sukacita Ramadan dari dan untuk semua.

    Selain itu, Kemenag telah mendistribusikan 100 ton kurma hibah dari Pemerintah Arab Saudi ke berbagai lembaga, masjid, dan entitas masyarakat lainnya. Kemenag juga menerbitkan Surat Edaran kepada seluruh masjid, khususnya yang berada di jalur mudik, untuk tetap buka dan memberikan layanan kepada pemudik.

    “Ramadan memberikan resonansi sukacita dari dan untuk semua,” ujar Menteri Agama.

    Menag juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh mitra kerja dan pihak yang telah berpartisipasi dalam suksesnya program Ramadan Kemenag. Ia juga mengucapkan selamat jalan kepada para pemudik dan selamat Hari Raya Idulfitri.

  • Hukum Puasa untuk Musafir, Ini Ketentuannya yang Wajib Diketahui!

    Hukum Puasa untuk Musafir, Ini Ketentuannya yang Wajib Diketahui!

    Jakarta, Beritasatu.com – Dalam Islam, terdapat berbagai kemudahan yang diberikan kepada umatnya dalam menjalankan ibadah, termasuk dalam hukum puasa bagi musafir.

    Islam tidak membebani pemeluknya dengan aturan yang terlalu berat, terutama bagi mereka yang sedang dalam perjalanan jauh. Oleh karena itu, ada keringanan yang diberikan bagi seorang musafir terkait kewajiban berpuasa di bulan Ramadan.

    Sering kali, menjelang Idulfitri, Anda melihat banyak orang yang melakukan perjalanan jauh atau safar, baik untuk mudik maupun keperluan lainnya.

    Namun, apakah benar musafir boleh meninggalkan puasa? Apa saja syarat yang membolehkannya? Berikut ini penjelasan lengkap mengenai ketentuan berpuasa bagi musafir.

    Hukum Berpuasa bagi Musafir

    Dalam Islam, seorang musafir diberikan keringanan untuk tidak berpuasa selama Ramadan dan menggantinya di lain waktu. Hal ini berdasarkan firman Allah Swt:

    “Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain”. (QS Al-Baqarah: 185)

    Berdasarkan ayat tersebut, seorang musafir diperbolehkan untuk tidak berpuasa dengan syarat menggantinya setelah bulan Ramadan berakhir, sebelum Ramadan tahun berikutnya tiba.

    Selain itu, musafir juga mendapatkan keringanan untuk mengqasar salat, yaitu menyingkat jumlah rakaat dalam salat wajib. Namun, ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan sebelum seorang musafir memutuskan untuk tidak berpuasa.

    Syarat Musafir yang Diperbolehkan Tidak Berpuasa

    Tidak semua orang yang bepergian dapat langsung meninggalkan puasa. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar musafir boleh tidak berpuasa, sebagaimana dijelaskan dalam kitab-kitab fikih, termasuk dalam pandangan Nahdlatul Ulama (NU). Berikut ini syarat-syaratnya.

    1. Perjalanan yang ditempuh harus mencapai jarak minimal tertentu

    Menurut pendapat Bani Umayyah, seseorang disebut musafir jika menempuh perjalanan empat burud atau sekitar 40-48 mil. Dalam kitab “Al-Fiqh Al-Manhaji”, Musthofa Al-Khin menyebutkan jarak minimal safar adalah 81 kilometer.

    2. Perjalanan yang dilakukan harus bersifat mubah (diperbolehkan dalam Islam)

    Safar yang bertujuan baik, seperti perjalanan kerja, pendidikan, atau mudik, diperbolehkan untuk tidak berpuasa. Jika perjalanan dilakukan untuk tujuan maksiat, maka tidak diperbolehkan mengambil rukhsah (keringanan) dalam ibadah.

    3. Memulai perjalanan sebelum fajar

    Jika seseorang telah keluar dari batas wilayah tempat tinggalnya sebelum fajar, maka dia boleh tidak berpuasa. Namun, jika dia baru berangkat setelah fajar, maka ia harus tetap berpuasa kecuali dalam kondisi darurat.

    4. Sudah berada di luar batas tempat tinggalnya

    Seseorang baru dianggap musafir jika telah keluar dari wilayah tempat tinggalnya. Jika masih berada dalam kota asal, maka tetap wajib berpuasa.

    Lebih Utama Berpuasa atau Tidak?

    Dalam Islam, ada perbedaan pendapat mengenai apakah lebih utama bagi musafir untuk tetap berpuasa atau memilih tidak berpuasa. Para ulama mengklasifikasikan kondisi musafir menjadi tiga kategori:

    Jika berpuasa terasa berat dan menyulitkan

    Jika perjalanan jauh menyebabkan kelelahan atau kesulitan yang berarti, maka lebih utama untuk tidak berpuasa.

    Jika tidak merasa kesulitan

    Jika seseorang merasa mampu berpuasa tanpa mengalami kesulitan, maka lebih utama tetap berpuasa, karena akan lebih mudah daripada harus menggantinya di lain waktu.

    Jika puasa dapat membahayakan diri

    Jika berpuasa dalam perjalanan bisa menyebabkan bahaya serius bagi kesehatan, maka berpuasa menjadi haram dan lebih baik ditinggalkan. Pendapat ini sesuai dengan hadis Rasulullah SAW:

    “Bukan termasuk kebajikan berpuasa dalam perjalanan”. (HR Bukhari dan Muslim)

    Hadis ini menunjukkan Islam selalu mengutamakan kemudahan dan tidak ingin membebani umatnya dengan hal-hal yang sulit.

    Kapan Musafir Diperbolehkan Tidak Berpuasa?

    Agar lebih jelas, berikut ini adalah beberapa situasi di mana musafir boleh meninggalkan puasa.

    Jika safar dimulai sebelum fajar dan sudah diniatkan untuk tidak berpuasa

    Dalam kondisi ini, seseorang sudah dianggap musafir sejak sebelum waktu Subuh, sehingga dia diperbolehkan untuk tidak berpuasa.

    Jika perjalanan dilakukan setelah fajar

    Jika seseorang baru memulai perjalanan setelah fajar, maka dia tetap boleh membatalkan puasanya jika mengalami kesulitan dalam perjalanan.

    Jika sudah berniat puasa tetapi kemudian mengalami kesulitan dalam perjalanan

    Jika seseorang telah berniat puasa tetapi kemudian merasa tidak mampu melanjutkannya, maka ia diperbolehkan membatalkan puasanya.

    Berdasarkan penjelasan di atas, hukum puasa bagi musafir memiliki beberapa ketentuan yang harus dipahami. Oleh karena itu, bagi musafir yang mengalami kesulitan dalam berpuasa, Allah telah memberikan keringanan sebagai bentuk kasih sayang-Nya.

  • Tokoh NU Soroti Legislator Gerindra yang Anggap Kiriman Bangkai ke Tempo Belum Termasuk Teror

    Tokoh NU Soroti Legislator Gerindra yang Anggap Kiriman Bangkai ke Tempo Belum Termasuk Teror

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia (JMI) Islah Bahrawi membeberkan pengertian terkait Terorisme.

    Hal ini dilakukan di media sosial X pribadinya untuk membalas pernyataan dari Legoslator Gerindra.

    Dalam pengertian Terorisme adalah suatu metode pemaksaan yang dilakukan dengan mengancam yang diikut dengan menyebarkan rasa takut.

    “Terorisme adalah suatu metode pemaksaan yang menggunakan ancaman untuk menyebarkan rasa takut demi mencapai tujuan politik atau ideologis,” tulisnya dikutip Selasa (25/3/2025).

    “UNODC — The Doha Declaration, Promoting a Culture of Lawfulness (2021),” tambahnya.

    Sebelumnya, Ketua Kelompok Fraksi (Kapoksi) Gerindra Komisi III DPR Muhammad Rahul menyoroti kasus teror terhadap Tempo.

    Muhammad Rahul menilai teror terhadap Tempo terlalu dini apabila dianggap sebagai ancaman terhadap jurnalis.

    Ia memaparkan hal ini belum bisa dipastikan karena sampai saat ini belum ada kepastian hukum dari pihak kepolisian.

    “Secara hukum, belum dapat dikatakan sebagai bentuk teror kepada jurnalis karena belum ada putusan pengadilan yang sah terkait siapa pelakunya,” sebut Rahul.

    “Oleh sebab itu, kita perlu mengedepankan asas praduga tak bersalah,” tuturnya.

    Dilansir Tempo, Petugas kebersihan Tempo menemukannya kardus berisi enam ekor tikus pada Sabtu, 22 Maret 2025, pukul 08.00 WIB. Agus, petugas kebersihan Tempo, menduga kotak kardus yang dibungkus dengan kertas kado bermotif bunga mawar merah itu berisi mi instan. Kotak itu sedikit penyok. “Ketika dibuka, isinya kepala tikus,” kata dia. 

  • Kakorlantas Lepas Mudik Seru Bareng NU, Doakan Pemudik Selamat Sampai Tujuan

    Kakorlantas Lepas Mudik Seru Bareng NU, Doakan Pemudik Selamat Sampai Tujuan

    Jakarta

    Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Agus Suryonugroho melepas agenda Mudik Seru Lebaran 2025 bersama Nahdlatul Ulama (NU). Irjen Agus mendoakan seluruh pemudik selamat sampai tujuan.

    Pelepasan Mudik Seru bareng Nahdlatul Ulama (NU) ini dilakukan di Kantor PBNU, Jakarta, Selasa (25/3/2025). Total 37 bus diberangkatkan yang tentunya acara ini mengundang antusiasme masyarakat Indonesia khususnya bagi warga Jabodetabek.

    Kehadiran Irjen Agus mewakili Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Irjen Agus mendukung program Mudik Seru NU ini.

    “Saat ini kami berada di PBNU mewakili Bapak Kapolri dalam rangka memberangkatkan Mudik bareng Seru, ini luar biasa,” kata Irjen Agus.

    Foto: Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho saat menyampaikan sambutan di acara mudik seru bareng Nahdlatul Ulama (NU) di Kantor PBNU, Jakarta (Dok istimewa)

    Irjen Agus mendoakan para pemudik selamat sampai tujuan. Irjen Agus dalam sambutannya mengatakan, Polri menggelar Operasi Ketupat 2025 untuk mendukung musim mudik. Dia menyebut Operasi Ketupat sebagai operasi kemanusiaan sebagaimana tagline dari Kapolri Jenderal Sigit ‘Mudik Aman Keluarga Nyaman’.

    “Di mana Operasi Ketupat ini dengan taglinenya Bapak Kapolri ‘Mudik Aman, Keluarga Nyaman’ selamat sampai tujuan. Semoga lancar semuanya. Terima kasih,” imbuhnya.

    Irjen Agus menyampaikan Kapolri Jenderal Sigit sangat mengapresiasi program Mudik Seru bareng NU ini. Irjen Agus menyebut Polri beserta stakeholder terkait juga sudah membentuk posko sepanjang jalan.

    “Semoga mudik tahun ini lancar semuanya. Beberapa informasi yang kami sampaikan bahwa Operasi Ketupat yang dilakukan oleh Mabes Polri dan stakeholder itu membentuk dan membuat posko sepanjang jalan,” sambungnya.

    Irjen Agus mengungkap ada 2.835 posko yang sudah didirikan di sepanjang jalan arus mudik. Irjen Agus mempersilakan warga NU yang mudik untuk singgah di pos-pos tersebut.

    “Di Republik ini sejumlah 2.835 posko monggo silakan nanti untuk rombongan pemudik yang dari NU bisa singgah di pos-pos tersebut. Jadi pengemudi sudah bisa memperhitungkan jaraknya berapa sampai di mana, syukur-syukur bis-nya ada driver cadangan supaya betul-betul mudik bareng ini aman, aman berangkatnya, selamat kembalinya jadi aman,” kata Irjen Agus.

    Foto: Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho jumpa pers usai melepas mudik seru bareng Nahdlatul Ulama (NU) di Kantor PBNU, Jakarta (Dok istimewa)

    (whn/hri)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Safari Ramadan ke Ponpes Minhaajurrosyidin, Gubernur Pramono Anung Ajak Gaungkan Kepedulian Sosial – Halaman all

    Safari Ramadan ke Ponpes Minhaajurrosyidin, Gubernur Pramono Anung Ajak Gaungkan Kepedulian Sosial – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menghadiri acara santunan anak yatim dan dhuafa di Yayasan Pondok Pesantren (Ponpes) Minhaajurrosyidin, di Pondok Gede, Jakarta Timur, Sabtu, 22 Maret 2025.

    Dalam kesempatan tersebut, dia menekankan pentingnya kepedulian sosial di bulan suci Ramadan. Gubernur Pramono Anung juga mengapresiasi kegiatan santunan sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang membutuhkan. 

    “Ramadan adalah bulan penuh berkah yang mengajarkan kita untuk lebih banyak beribadah, beramal, dan berbagi. Tetapi yang paling utama, kita tidak boleh kehilangan empati terhadap masyarakat yang membutuhkan,” ujar Pramono Anung.

    Dia berharap, kegiatan santunan ini membawa berkah bagi anak-anak dan warga yang menerima bantuan. Pramono Anung juga menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah dan organisasi sosial dalam membantu masyarakat.

    “Kegiatan seperti ini sangat positif dan saya harap dapat terus berkembang setiap tahun. Kolaborasi antara organisasi sosial dan pemerintah sangat penting untuk memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat,” tambahnya.

    Ketua DPW LDII DKI Jakarta Teddy Suratmadji menyampaikan rasa syukur karena dapat melaksanakan kegiatan amal ini dengan sukses. “Alhamdulillah, hari ini kami dapat melaksanakan kegiatan santunan bersama Yayasan Ponpes Minhajurrosyiddin. Ini merupakan amal saleh untuk berbagi kenikmatan dengan anak-anak yatim di bulan Ramadan,” kata Teddy.

    Teddy Suratmadji menambahkan bahwa hubungan baik antara LDII dan pemerintah DKI Jakarta sudah terjalin lama.

    “Kami sudah bekerja sama dengan pemerintah setempat, terutama dengan pemerintah Kota Jakarta Timur. Bahkan saat pandemi, fasilitas ini sempat dimanfaatkan oleh pemerintah pusat, seperti oleh Panglima TNI dan Kapolri,” ungkapnya.

    Terkait dengan pembagian santunan, Ketua Ponpes Minhaajurrosyidin Chairul Baihaqi menyampaikan pihaknya mengundang beberapa pondok pesantren sekitar, termasuk Ponpes Nurul Ibad, serta anak-anak yatim di bawah naungan NU dan Muhammadiyah.

    Secara total, lebih dari 100 santri dan 100 anak yatim dari lingkungan sekitar turut hadir dalam acara ini. Ponpes yang berada dibawah naungan LDII ini juga menyalurkan lebih dari 200 paket santunan untuk anak yatim serta 500 lebih paket sembako bagi masyarakat sekitar.

    “Kegiatan ini menunjukkan bahwa Ponpes Minhaajurrosyidin berperan aktif dalam memberikan manfaat bagi masyarakat dan kemaslahatan umat. Kami berharap kegiatan ini terus berlanjut dan berkembang di tahun-tahun mendatang,” ujar Chairul Baihaqi.

    Ke depan, Ponpes Minhaajurrosyidin berencana meningkatkan jumlah penerima manfaat dari 200 menjadi lebih banyak dan akan berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pengusaha dan perbankan, agar dapat lebih banyak membantu anak yatim dan masyarakat kurang mampu.

    Selain santunan Ramadan, Ponpes Minhaajurrosyidin juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial di luar bulan suci. Mereka berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam berbagai program, seperti kegiatan kerja bakti bersama, pemeriksaan kesehatan bagi calon jamaah haji, serta program kemaslahatan umat lainnya.

    “Insya Allah, ke depan akan ada lebih banyak kolaborasi dengan pemerintah untuk mendukung kesejahteraan masyarakat,” pungkas Chairul Baihaqi. (tribunnews/fin)