Organisasi: NU

  • TP PKK Wonosobo Didorong Jadi Garda Terdepan Tangani Isu Stunting hingga Ketahanan Pangan

    TP PKK Wonosobo Didorong Jadi Garda Terdepan Tangani Isu Stunting hingga Ketahanan Pangan

    TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO – Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, apresiasi kiprah TP PKK yang telah menjadi mitra strategis pemerintah daerah dalam membangun keluarga berkualitas dari berbagai aspek moral, pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial budaya, hingga lingkungan hidup, 

    “Sebagai garda terdepan dalam pembangunan keluarga dan masyarakat, saya berharap seluruh jajaran TP PKK semakin menguatkan sinergi dengan program prioritas pemerintah daerah maupun nasional,” ujar Bupati, Kamis (24/4/2025).

    Selain itu, Bupati Afif menekankan pentingnya peran TP PKK dalam menangani isu-isu strategis seperti stunting, kemiskinan, kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta ketahanan pangan keluarga. 

    “Mari kita nyalakan kembali api perjuangan PKK sebagai mitra strategis pembangunan, beberapa program unggulan yang perlu terus diperkuat di antaranya Posyandu Ketuk Pintu, Pandu Cinta, Paaredi, Aku Hatinya PKK, dan Gerakan Keluarga Sehat dan Tangguh Bencana,” ujar Bupati.

    Sementara itu, Ketua TP PKK Wonosobo, Dyah Afif Nurhidayat menyampaikan komitmennya untuk terus mendorong PKK menjadi organisasi yang adaptif, solutif, dan kolaboratif.

    “Kami siap menjalankan amanah dan memperkuat sinergi dengan pemerintah serta seluruh elemen masyarakat serta mewujudkan keluarga berkualitas dan masyarakat Wonosobo yang lebih sejahtera,” tutur Dyah Afif.

    Ia juga menekankan pentingnya kerja sama lintas organisasi, termasuk dengan Muslimat NU dan Aisyiyah, untuk memperkuat pelatihan dan penugasan paralegal dalam program perlindungan perempuan dan anak.

    “Kami percaya, perubahan besar bisa dimulai dari rumah. Melalui kerja sama dan semangat gotong royong, PKK bisa menjadi katalisator perubahan sosial di tengah masyarakat,” ungkap Dyah. (ima)

  • Kapolres Priok dan PCNU Jakut Bertemu Bahas Kamtibmas, Lalu Baksos ke Sopir Truk

    Kapolres Priok dan PCNU Jakut Bertemu Bahas Kamtibmas, Lalu Baksos ke Sopir Truk

    Jakarta

    Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, AKBP Martuasah H. Tobing, dan Ketua Pengurus Cabang kunjungan Ulama Kota Jakarta Utara (PCNU), Agus Muslim, menggelar audiensi. Kedua pihak membahas upaya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah Tanjung Priok.

    “Kami sangat senang bisa langsung bersilaturahmi. Kami siap mendukung dan membantu tugas-tugas Kapolres dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” ujar Agus, seperti dalam keterangan tertulis Polres Tanjung Priok, Kamis (24/4/2025).

    Audiensi ini digelar di Mapolres Pelabuhan Tanjung Priok pada Selasa (22/4). Turut hadir sekretaris dan pengurus PCNU Jakut, Pengurus Banser NU Jakut, Wakapolres Kompol Budi Santoso, dan para pejabat Polres Tanjung Priok.

    Agus menyampaikan apresiasi atas kinerja Polres Pelabuhan Tanjung Priok dalam menjaga kamtibmas. Ia menyatakan bahwa selama ini hubungan antara NU dengan kepolisian harmonis dan berharap dapat terus bersinergi.

    Dalam kesempatan yang sama, AKBP Martuasah berterima kasih atas dukungan PCNU Jakut. Dia memastikan akan membalas kunjungan ini ke kantor PCNU Jakut.

    “Saya mohon dukungan dari PCNU dalam menyelesaikan berbagai persoalan sosial. Agar kita bisa bersama-sama menjaga suasana aman dan damai di Pelabuhan Tanjung Priok Kota Jakarta Utara,” ujar Martuasah.

    Usai pertemuan, kedua pihak turun ke jalan untuk menggelar bakti sosial dalam bentuk bagi-bagi paket sembako ke para sopir truk di kawasan pelabuhan, tepatnya di Pos 1 Pelabuhan Tanjung Priok. Sembako ini diharapkan menjadi penyemangat para sopir truk dalam bekerja.

    (aud/isa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kanwil KemenHAM Jakarta Jalin Kerjasama Peningkatan Kesadaran HAM dengan PWNU Jakarta – Halaman all

    Kanwil KemenHAM Jakarta Jalin Kerjasama Peningkatan Kesadaran HAM dengan PWNU Jakarta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hak Asasi Manusia Daerah Khusus Jakarta (Kanwil Kemenham DKJ), Mikael Azedo Harwito, melakukan audiensi dengan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta pada Kamis (25/4/2025). 

    Audiensi ini diterima langsung oleh Ketua Tanfidziyah PWNU DKI Jakarta, KH. Samsul Ma’arif.

    Dalam pertemuan tersebut, Mikael Azedo Harwito menjelaskan bahwa KemenHAM DK Jakarta memiliki program mainstreaming hak asasi manusia yang ditujukan kepada komunitas, pelaku usaha, masyarakat, dan Aparatur Sipil Negara (ASN).

    Oleh karena itu, ia meminta dukungan PWNU DKI Jakarta untuk berkolaborasi dalam menjalankan program pengarusutamaan hak asasi manusia di Jakarta.

    “Kami ingin bekerja sama dengan PWNU DKI Jakarta untuk meningkatkan pemahaman semua pihak terhadap konsep dan implementasi hak asasi manusia di Jakarta ,” kata Mikael.

    KH. Samsul Ma’arif menyambut baik rencana kolaborasi tersebut dan menyatakan bahwa NU, sebagai organisasi keagamaan terbesar di Indonesia dengan jaringan kepengurusan yang luas di Jakarta, siap mendukung upaya pemenuhan hak asasi manusia.

    Ia berharap agar kerja sama ini dapat terus berlanjut dan memperkuat sinergi antara kedua pihak untuk mencapai tujuan bersama.

    “PWNU DKI Jakarta menyambut baik rencana kerja sama ini dan berkomitmen untuk mendukung upaya pemenuhan hak asasi manusia di Jakarta,” kata KH. Samsul Ma’arif.

    Audiensi ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara Kemenkumham DKI Jakarta dan PWNU DKI Jakarta dalam meningkatkan kesadaran dan pemenuhan hak asasi manusia di Jakarta.

    Turut hadir dalam audiensi ini Kabid Instrumen dan Penguatan HAM, Ratna Dumasari, Kabid Pelayanan dan Kepatuhan HAM, Rulinawaty, Wakil Ketua Tanfidziyah PWNU DKI Jakarta, H. Sirra Prayuna, Wakil Sekretaris Tanfidziyah PWNU DKI Jakarta, H. Abdullah Affaz, dan Pelaksana Bidang Pelayanan dan Kepatuhan HAM, Didik Aprihadi.

  • Simak, Jadwal Lengkap Perjalanan Haji 2025

    Simak, Jadwal Lengkap Perjalanan Haji 2025

    Jakarta: Kementerian Agama Republik Indonesia, melalui Direktorat Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) telah merilis jadwal rencana perjalanan haji (RPH) tahun 2025.

    Dalam jadwal tersebut, kloter pertama calon jamaah haji akan diberangkatkan pada 2 Mei 2025. Sebelumnya, mereka dijadwalkan masuk asrama haji pada 1 Mei 2025.

    Direktur Jenderal PHU, Hilman Latief, mengimbau para calon jamaah untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin, baik dari sisi pengetahuan maupun fisik. Menurutnya, kesiapan yang matang akan menunjang kelancaran serta kekhusyukan dalam menjalankan rukun Islam kelima tersebut. 

    “Kemandirian ini diharapkan dapat mendukung ketahanan jamaah haji selama menjalankan ibadah di Tanah Suci,” ujar Hilman Latief melansir NU Online. 
     

    Indonesia tahun ini mendapat 221.000 kuota jamaah haji. Jumlah ini terdiri atas 201.063 jamaah reguler, 1.572 petugas haji daerah, 685 adalah pembimbing pada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU), serta 17.680 jamaah haji khusus. 

    Masa operasional pemberangkatan dan pemulangan jemaah haji akan berlangsung selama 30 hari. Sementara rata-rata masa tinggal jamaah haji Indonesia di Arab Saudi adalah 41 hari. 
    Berikut ini rencana perjalanan ibadah haji atau jadwal haji 2025:

    1 Mei 2025 (3 Dzulqa’dah 1446): Jamaah haji masuk asrama haji 
    2 Mei 2025 (4 Dzulqa’dah 1446): Awal pemberangkatan jamaah haji gelombang I dari Tanah Air ke Madinah 
    11 Mei 2025 (13 Dzulqa’dah 1446): Awal pemberangkatan jamaah haji gelombang I dari Madinah ke Makkah 
    16 Mei 2025 (18 Dzulqa’dah 1446: Akhir pemberangkatan jamaah haji gelombang I dari Tanah Air ke Madinah 
    17 Mei 2025 (19 Dzulqa’dah 1446: Awal pemberangkatan jamaah haji gelombang II dari Tanah Air ke Jeddah 
    25 Mei 2025 (27 Dzulqa’dah 1446): Akhir pemberangkatan jamaah haji gelombang I dari Madinah ke Makkah 
    31 Mei 2025 (4 Dzulhijjah 1446): Akhir pemberangkatan jamaah haji gelombang II dari Tanah Air ke Jeddah 
    31 Mei 2025 (4 Dzulhijjah 1446): Closing date KAAIA Jeddah (Pukul 24.00 WAS) 
    4 Juni 2025 (8 Dzulhijjah 1446): Pemberangkatan jamaah haji dari Makkah ke Arafah 
    5 Juni 2025 (9 Dzulhijjah 1446): Wukuf di Arafah 
    6 Juni 2025 (10 Zulhijjah 1446): Idhul Adha 1446 Hijriah 
    7 Juni 2025 (11 Dzulhijjah 1446): Hari Tasyrik I 
    8 Juni 2025 (12 Dzulhijjah 1446): Hari Tasyrik II (Nafar Awal) 
    9 Juni 2025 (13 Dzulhijjah 1446): Hari Tasyrik III (Nafar Tsani) 
    11 Juni 2025 (15 Dzulhijjah 1446): Awal pemulangan jemaah haji gelombang I dari Makkah melalui Bandara Jeddah ke Tanah Air 
    11 Juni 2025 (15 Dzulhijjah 1446): Awal kedatangan jemaah haji gelombang I di Tanah Air 
    18 Juni 2025 (22 Dzulhijjah 1446): Awal pemberangkatan jamaah haji gelombang II dari Makkah ke Madinah 
    25 Juni 2025 (29 Dzulhijjah 1446): Akhir pemulangan jamaah haji gelombang I dari Makkah melalui Bandara Jeddah ke Tanah Air 
    26 Juni 2025 (1 Muharram 1447): Tahun baru 1447 Hijriah 
    26 Juni 2025 (1 Muharram 1447): Awal pemulangan jamaah haji gelombang II dari Madinah ke Tanah Air 
    2 Juli 2025 (7 Muharram 1447): Akhir pemberangkatan jamaah haji gelombang II dari Makkah ke Madinah 
    10 Juli 2025 (15 Muharram 1447): Akhir pemulangan jamaah haji gelombang II dari Madinah ke Tanah Air 
    11 Juli 2025 (16 Muharram 1447): Akhir kedatangan jamaah haji gelombang II di Tanah Air

    Jakarta: Kementerian Agama Republik Indonesia, melalui Direktorat Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) telah merilis jadwal rencana perjalanan haji (RPH) tahun 2025.
     
    Dalam jadwal tersebut, kloter pertama calon jamaah haji akan diberangkatkan pada 2 Mei 2025. Sebelumnya, mereka dijadwalkan masuk asrama haji pada 1 Mei 2025.
     
    Direktur Jenderal PHU, Hilman Latief, mengimbau para calon jamaah untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin, baik dari sisi pengetahuan maupun fisik. Menurutnya, kesiapan yang matang akan menunjang kelancaran serta kekhusyukan dalam menjalankan rukun Islam kelima tersebut. 

    “Kemandirian ini diharapkan dapat mendukung ketahanan jamaah haji selama menjalankan ibadah di Tanah Suci,” ujar Hilman Latief melansir NU Online. 
     

     
    Indonesia tahun ini mendapat 221.000 kuota jamaah haji. Jumlah ini terdiri atas 201.063 jamaah reguler, 1.572 petugas haji daerah, 685 adalah pembimbing pada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU), serta 17.680 jamaah haji khusus. 
     
    Masa operasional pemberangkatan dan pemulangan jemaah haji akan berlangsung selama 30 hari. Sementara rata-rata masa tinggal jamaah haji Indonesia di Arab Saudi adalah 41 hari. 

    Berikut ini rencana perjalanan ibadah haji atau jadwal haji 2025:

    1 Mei 2025 (3 Dzulqa’dah 1446): Jamaah haji masuk asrama haji 
    2 Mei 2025 (4 Dzulqa’dah 1446): Awal pemberangkatan jamaah haji gelombang I dari Tanah Air ke Madinah 
    11 Mei 2025 (13 Dzulqa’dah 1446): Awal pemberangkatan jamaah haji gelombang I dari Madinah ke Makkah 
    16 Mei 2025 (18 Dzulqa’dah 1446: Akhir pemberangkatan jamaah haji gelombang I dari Tanah Air ke Madinah 
    17 Mei 2025 (19 Dzulqa’dah 1446: Awal pemberangkatan jamaah haji gelombang II dari Tanah Air ke Jeddah 
    25 Mei 2025 (27 Dzulqa’dah 1446): Akhir pemberangkatan jamaah haji gelombang I dari Madinah ke Makkah 
    31 Mei 2025 (4 Dzulhijjah 1446): Akhir pemberangkatan jamaah haji gelombang II dari Tanah Air ke Jeddah 
    31 Mei 2025 (4 Dzulhijjah 1446): Closing date KAAIA Jeddah (Pukul 24.00 WAS) 
    4 Juni 2025 (8 Dzulhijjah 1446): Pemberangkatan jamaah haji dari Makkah ke Arafah 
    5 Juni 2025 (9 Dzulhijjah 1446): Wukuf di Arafah 
    6 Juni 2025 (10 Zulhijjah 1446): Idhul Adha 1446 Hijriah 
    7 Juni 2025 (11 Dzulhijjah 1446): Hari Tasyrik I 
    8 Juni 2025 (12 Dzulhijjah 1446): Hari Tasyrik II (Nafar Awal) 
    9 Juni 2025 (13 Dzulhijjah 1446): Hari Tasyrik III (Nafar Tsani) 
    11 Juni 2025 (15 Dzulhijjah 1446): Awal pemulangan jemaah haji gelombang I dari Makkah melalui Bandara Jeddah ke Tanah Air 
    11 Juni 2025 (15 Dzulhijjah 1446): Awal kedatangan jemaah haji gelombang I di Tanah Air 
    18 Juni 2025 (22 Dzulhijjah 1446): Awal pemberangkatan jamaah haji gelombang II dari Makkah ke Madinah 
    25 Juni 2025 (29 Dzulhijjah 1446): Akhir pemulangan jamaah haji gelombang I dari Makkah melalui Bandara Jeddah ke Tanah Air 
    26 Juni 2025 (1 Muharram 1447): Tahun baru 1447 Hijriah 
    26 Juni 2025 (1 Muharram 1447): Awal pemulangan jamaah haji gelombang II dari Madinah ke Tanah Air 
    2 Juli 2025 (7 Muharram 1447): Akhir pemberangkatan jamaah haji gelombang II dari Makkah ke Madinah 
    10 Juli 2025 (15 Muharram 1447): Akhir pemulangan jamaah haji gelombang II dari Madinah ke Tanah Air 
    11 Juli 2025 (16 Muharram 1447): Akhir kedatangan jamaah haji gelombang II di Tanah Air

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • PBNU Sudah Dapat Investor untuk Danai Pengelolaan Tambang
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        22 April 2025

    PBNU Sudah Dapat Investor untuk Danai Pengelolaan Tambang Nasional 22 April 2025

    PBNU Sudah Dapat Investor untuk Danai Pengelolaan Tambang
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pengurus Besar
    Nahdlatul Ulama
    (
    PBNU
    ) telah mendapatkan
    investor
    untuk mendanai pengelolaan
    tambang
    setelah menerima izin mengelola tambang dari pemerintah.
    Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH
    Yahya Cholil Staquf
    atau Gus Yahya menuturkan, pihaknya akan menggaet investor lokal untuk mendanai tambang.
    “Kami berusaha mencari investor lokal, ada investor yang sudah menyediakan biaya-biaya awal,” ujar Gus Yahya di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (22/4/2025).
    Gus Yahya mengaku belum mengetahui rinci soal investor yang dilaporkan bersedia mendanai pengelolaan tambang milik PBNU.
    Ia menuturkan bahwa rincian data pengelola tambang PBNU dipegang oleh Bendahara PBNU Gudfan Arif Ghofur.
    Namun, Gus Yahya memastikan bahwa sudah ada potensi investor lokal yang akan membiayai pengelolaan di konsesi tambang PBNU.
    “Nanti saya masih menunggu laporan rinciannya dari beliau. Sudah ada yang siap, sudah ada yang bisa menyediakan dananya,” ucapnya.
    Diberitakan, PBNU telah membentuk PT Berkah Usaha Muamalah Nusantara (BUMN) untuk mengelola sebanyak 25 ribu hingga 26 ribu hektar tambang di Kalimantan Timur.
    Saham usaha tersebut dimiliki oleh koperasi NU yang dikelola oleh pengurus dan warga.
    Adapun saat ini PBNU tengah berupaya memenuhi berbagai persyaratan untuk memulai eksplorasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Perjalanan Hidup Paus Fransiskus: Sosok Reformis, Pelindung Kaum Marjinal

    Perjalanan Hidup Paus Fransiskus: Sosok Reformis, Pelindung Kaum Marjinal

    Bisnis.com, JAKARTA — Paus Fransiskus meninggal dunia pada Senin (21/4/2025). Pemimpin Gereja Katolik itu mangkat di usia 88 tahun atau tepat sehari setelah peringatan Paskah. Kepergian Sri Paus menimbulkan duka, tidak hanya bagi pemeluk Katolik, tetapi umat manusia.

    Paus Fransiskus lahir dengan nama Jose Mario Bergoglio di Buenos Aries, Argentina 17 Desember 1936. Dia merupakan keturunan imigran Italia. Ayahnya Mario adalah seorang akuntan yang bekerja di perusahaan kereta api dan ibunya Regina Sivori adalah seorang ibu rumah tangga.

    Sebelum menjadi Paus, Paus Fransiskus juga pernah bekerja menjadi penjaga bar di negara asal Argentina. Dia juga pernah menjadi tukang sapu lantai dan juga sempat bekerja di laboratorium kimia. Hal itu dia sampaikan kepada para umat Katolik di sebuah gereja di luar Roma. 

    Paus Fransiskus kemudian terinspirasi untuk bergabung dengan Jesuit pada 1958. Dia ditahbiskan sebagai pendeta Katolik pada 1969, dan sejak 1973 hingga 1979 menjadi kepala provinsi Jesuit di Argentina.  

    Dia kemudian menjadi uskup agung Buenos Aires pada 1998 dan diangkat menjadi kardinal pada 2001 oleh Paus Yohanes Paulus II. 

    Paus Fransiskus sempat menempuh pendidikan dan lulus sebagai ahli kimia sebelum akhirnya memilih jalan menjadi pendeta, memasuki Seminari Keuskupan Villa Devoto. Pada 11 Maret 1958 dia memasuki novisiat Serikat Jesus. 

    Dia kemudian menyelesaikan studi humaniora di Chili dan kembali ke Argentina pada 1963 dan lulus dengan gelar filsafat dari Colegio de San José di San Miguel. 

    Tahun berikutnya, dia juga masih mengejar pendidikan sastra dan psikologi di Immaculate Conception College di Santa Fé dan pada 1966 dia mulai mengajar mata pelajaran yang sama di Colegio del Salvatore di Buenos Aires.  

    Kemudian, dari 1967-1970 dia lanjut mempelajari teologi dan memperoleh gelar dari Colegio San José.

    Dia ditahbiskan sebagai pendeta Katolik pada 1969, dan dari 1973 hingga 1979, dia menjadi kepala provinsi Jesuit di Argentina. Paus Fransiskus menjadi uskup agung Buenos Aires pada 1998 dan diangkat menjadi kardinal pada 2001 oleh Paus Yohanes Paulus II. 

    Selanjutnya pada 13 Maret 2013, Kardinal Jorge Mario Bergoglio dipilih menjadi Paus menggantikan Benediktus XVI yang mundur pada 28 Februari 2013.  

    Dia menjadi Paus pertama yang menjadi anggota Serikat Yesus (Jesuit), dan juga orang Amerika Latin pertama dalam sejarah modern yang memimpin 1,2 miliar umat Katolik. 

    Bapa Orang-orang Marjinal 

    Dilansir dari vaticannews, Kepausan Fransiskus menandai banyak hal dan tidak pernah berhenti memperkenalkan reformasi pada Gereja Katolik. Meski demikian, Sri Paus tetap populer di kalangan kaum tradisionalis.

    Fransiskus adalah Paus pertama dari Amerika atau belahan bumi selatan. Sejak Gregorius III kelahiran Suriah meninggal pada tahun 741, tidak ada Uskup Roma non-Eropa.

    Paus Fransiskus yang memiliki nama asli Jorge Mario Bergoglio, terpilih menjadi Paus pada 13 Maret 2013. Selama 12 tahun masa kepausannya, Fransiskus memprioritaskan penjangkauan kepada kaum miskin, dialog antaragama, dan penanganan berbagai masalah global yang mendesak seperti perubahan iklim, migrasi, dan kesenjangan ekonomi.

    Dia memperkenalkan sejumlah reformasi penting di Vatikan, dengan mengupayakan transparansi yang lebih besar dalam keuangan Gereja, mengatasi korupsi, dan merestrukturisasi Kuria Roma, badan administratif pusat Gereja Katolik, pada tahun 2022 untuk mengefisienkan operasinya.

    Paus Fransiskus saat tiba di Indonesia./Antara

    Fransiskus juga berusaha membuat Gereja lebih inklusif dan ramah. Dia mendorong pendekatan pastoral terhadap isu-isu seperti perceraian, hubungan sesama jenis, dan peran perempuan, dengan lebih menekankan belas kasih daripada doktrin yang kaku.

    Jangkauannya kepada komunitas LGBTQI+ dan pernyataannya, “Siapakah saya untuk menghakimi?” pada 29 Juli 2013, menandai perubahan nada yang signifikan dari kepausan sebelumnya.

    Paus Fransiskus adalah seorang advokat bagi para pengungsi, keadilan ekonomi, dan antikekerasan. Dia seringkali mengutuk perang, perdagangan senjata, dan konsumerisme, mendesak negara-negara untuk memilih diplomasi daripada kekerasan dan menarik perhatian pada penderitaan warga sipil di zona konflik.

    Kunjungannya ke zona konflik, kamp pengungsi, dan masyarakat terabaikan memperkuat komitmennya terhadap perdamaian dan martabat manusia.

    Paus Fransiskus juga berusaha menampilkan kesederhanaan dalam peran agungnya. Dia tidak pernah menempati apartemen kepausan yang mewah di Istana Apostolik yang digunakan oleh para pendahulunya, dengan mengatakan bahwa dia lebih suka tinggal di lingkungan masyarakat demi “kesehatan psikologisnya”.

    Dia mewarisi Gereja yang diserang karena skandal pelecehan seksual anak dan terkoyak oleh pertikaian internal dalam birokrasi Vatikan, dan terpilih dengan mandat yang jelas untuk memulihkan ketertiban.

    Namun, seiring dengan kemajuan kepausannya, dia menghadapi kritik pedas dari kaum konservatif, yang menuduhnya merusak tradisi yang dijunjung tinggi. Dia juga menuai kemarahan kaum progresif, yang merasa dirinya seharusnya berbuat lebih banyak untuk membentuk kembali Gereja yang telah berusia 2.000 tahun.

    Saat dia berjuang melawan perbedaan pendapat internal, Fransiskus menjadi bintang global, menarik banyak orang dalam banyak perjalanannya ke luar negeri saat ia tanpa lelah mempromosikan dialog dan perdamaian antaragama, dengan berpihak pada kaum terpinggirkan, seperti para migran.

    Sosok Sederhana 

    Paus Fransiskus juga dikenal sebagai sosok yang sederhana. Ini menjadi ciri khas tokoh-tokoh yang muncul dari Amerika Latin. Kesederhanaan Paus kerap ditampilkan ke publik. Termasuk ketika kunjungan apostolik-nya ke Indonesia belum lama ini. 

    Kesederhanaan Paus Fransiskus jelas menampar semua pejabat, keluarga pejabat yang masih gemar pamer kekayaan atau tega mengambil uang rakyat demi memupuk pundi-pundi rupiah secara tidak sah untuk kepentingan pribadi.

    “Yang sangat mencolok dari pribadi Paus Fransiskus adalah kesederhanaannya,” Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo.

    Dia menjelaskan, kesederhanaan itu tidak hanya nampak saat Paus Fransiskus hidup. Namun, tercermin juga pada saat upacara pemakaman Paus yang bakal digelar.

    “Jadi bukan hanya ketika beliau masih ada di dunia, tapi bahkan ketika beliau sudah berpulang, tidak ingin upacara pemakamannya itu menampilkan kemegahan,” tutur Suharyo.

    Paus adalah pemimpin umat Katolik Roma se-Dunia yang menurut berbagai macam sumber jumlahnya sekitar 1,3 miliar pada 2021 lalu. Angka ini tentu bisa jauh lebih besar jika mengambil rentang waktu sampai dengan 2024.

    Di Indonesia, jumlah penganut Katolik menurut data Kementerian Dalam Negeri alias Kemendagri mencapai 8,5 juta atau 3,06% dari populasi sekitar 270 juta jiwa pada tahun 2022.

    Dengan pengikut miliaran, laku kehidupan Paus Fransiskus sangat amat sederhana. Saat memulai kunjungan apostolik-nya di Indonesia, misalnya, Paus telah memberi contoh kepada publik di Indonesia. Ia tidak menumpang pesawat kepresidenan atau jet pribadi seperti lazimnya presiden dan anak atau keluarga pejabat di Indonesia, Paus menumpang pesawat komersial.

    Paus Fransiskus

    Paus Fransiskus tiba di Bandara Soekarno Hatta pada pukul 11.25 WIB. 
    Ia menumpang pesawat ITA A330neo milik maskapai nasional Italia, ITA Airways yang mendarat di landasan pacu pada pukul 11.16 WIB. Tiba di Bandara, Paus menolak mobil mewah, ia justru memilih menggunakan mobil yang merakyat.

    Paus Fransiskus kemudian menumpang Toyota Kijang Innova Zenix dalam kunjungannya ke Indonesia pada 3 sampai 6 September 2024. Sri Paus lebih memilih mobil penumpang yang biasa digunakan oleh masyarakat Indonesia.

    Padahal, mayoritas kepala negara pada umumnya kerap menggunakan mobil mewah hingga mobil anti peluru selama berkunjung ke negara lain. Apalagi, Paus Fransiskus bukan hanya kepala negara Vatikan, tetapi juga pemimpin tertinggi umat Katolik sedunia.

    Tidak hanya pesawat dan mobil Innova, Paus juga menanggalkan protokoler-protokoler ketat yang lazim diberikan kepada pejabat atau tamu penting negara. Ia misalnya duduk di kursi depan persis di samping sopir yang membawanya menuju Kedutaan Besar Vatikan. 

    Di tengah perjalanan, ia meminta sopir menepikan mobil dan secara spontan membuka jendela untuk menyapa warga Jakarta yang antusias menyambutnya. Pemandangan itu tentu kontras dengan tingkah laku pejabat Indonesia yang sering menggunakan voorijder dan menyalakan sirine sewaktu berada di jalanan Jakarta. 

    Usut punya usut, ‘aksi nekat’ tersebut muncul dari inisiatif Paus sendiri. Paus disebut meminta kepada pengemudi untuk mengarahkan mobil ke pinggir jalan. Ia ingin menyapa masyarakat Indonesia yang telah menunggu. 

    Pernyataan Duka

    Kepergian Paus telah menimbulkan duka yang mendalam. Presiden Prabowo Subianto, misalnya, mengungkapkan dunia kembali kehilangan sosok panutan yang memiliki komitmen besar terhadap perdamaian, kemanusiaan, dan persaudaraan.

    Prabowo kemudian mengenang pertemuannya dengan Paus Fransiskus saat ketibaannya di Indonesia pada tahun lalu saat masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) RI.

    “Kunjungan Sri Paus Fransiskus ke Jakarta tahun lalu telah memberikan kesan yang mendalam, tidak hanya di kalangan umat Katolik namun di hati seluruh rakyat Indonesia.”

    Sementara itu, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menceritakan pengalamannya tahun lalu pada saat bertemu dengan Paus Fansiskus di acara Zayed Award for Human Fraternity.

    Menurutnya, almarhum Paus Fransiskus merupakan sosok yang sangat humanis, sederhana, dan penebar damai di ranah global. 

    “Ketika kami bertemu langsung beliau di Vatikan pada 24 Februari 2024 dalam rangka menerima Zayed Award for Human Fraternity, penerimaannya penuh persaudaraan, penyantun, bahkan diselingi humor yang hangat,” tuturnya di Jakarta, Senin (21/4/2025). 

    Dia mengatakan bahwa Paus Fransiskus juga dikenal dengan slogan Miserando atque eligendo yang artinya “Rendah Hati dan Terpilih”. Menurutnya, Paus Fransiskus menerima gelar tersebut karena merupakan tokoh inklusif serta menggalang semangat kemanusiaan dan perdamaian untuk semua. 

    “Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama (NU) penerima Zayed Award tahun 2024, yang menjadikan kami diterima Paus di Vatikan dan Grand Syaikh Al-Azhar di Abu Dhabi saat itu,” katanya.

  • Video Penampilan Band Sukatani Tak Penuhi Permintaan Penonton Nyanyikan Bayar Bayar Bayar

    Video Penampilan Band Sukatani Tak Penuhi Permintaan Penonton Nyanyikan Bayar Bayar Bayar

    TRIBUNJATENG.COM, PATI –  Berikut ini video Penampilan Band Sukatani Tak Penuhi Permintaan Penonton Nyanyikan Bayar Bayar Bayar

    Band punk asal Purbalingga, Sukatani, memeriahkan perhelatan Halalbihalal sekaligus Peringatan Hari Kartini dan Hari Bumi bertajuk “Nyawiji Bumi” yang digelar oleh Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK), Senin (21/4/2025) sore.

    Acara ini digelar di Omah Sonokeling, Desa Gadudero, Kecamatan Sukolilo, Pati.

    Grup musik yang digawangi Muhammad Syifa Al Lufti alias Alectroguy sebagai gitaris dan Novi Citra Indriyati alias Twister Angel sebagai vokalis ini membawakan sejumlah lagu, di antaranya “Jangan Bicara Solidaritas”, “Gelap Gempita”, “Semakin Tua Semakin Punk”, dan single terbaru mereka “Tumbal Proyek”.

    Lagu viral yang bermuatan kritik terhadap institusi kepolisian, “Bayar Bayar Bayar”, tidak mereka bawakan meskipun penonton terus meminta mereka menyanyikan lagu itu setiap kali jeda pergantian lagu.

    Sukatani tampil di panggung dengan durasi sekira 30 menit mulai sekira pukul 17.00 WIB.

    Ratusan penonton kompak melantunkan lagu-lagu yang dibawakan Sukatani. Suasana makin panas dengan slam dancing atau moshing yang dilakukan para penonton.

    Di belakang kerumunan penonton, dipasang spanduk berukuran besar bertuliskan “Sukatani Tidak Suka Tambang”.

    Gitaris Sukatani, Alectroguy, juga menegaskan pesan tersebut di jeda pergantian lagu. 

    ”Salam Kendeng! Terima kasih kepada teman-teman. Perjuangan kawan-kawan di Kendeng menjadikan cerminan bagi kami untuk berjuang melawan tambang,” ujar dia. 

    Ketua JMPPK, Gunretno, mengatakan bahwa kegiatan ini rutin dilakukan oleh JMPPK setiap April.

    Dia menyebut, bagi JMPPK, April adalah momentum bersejarah.

    “Bulan April bagi kami selalu diperingati. 21 April Hari Kartini dan 22 April Hari Bumi. Tapi sebelum Hari Kartini, 12 April adalah hari lahirnya kajian lingkungan hidup strategis (KLHS) yang diperintahkan presiden yang ke-7, Pak Jokowi, yang kami minta untuk dilakukan KLHS di Pegunungan Kendeng Utara,” jelas dia.

    Selain panggung musik, acara ini juga diisi pembacaan puisi di alam, yakni di lokasi penambangan.

    Gunretno mengatakan, dulur-dulur Kendeng datang ke lokasi tambang untuk mengingatkan agar di saat Hari Bumi ibu bumi jangan sampai tersakiti.

    Dia menegaskan, acara ini menunjukkan totalisme JMPPK dalam memerangi perusakan lingkungan.

    Banyak pihak yang menunjukkan dukungan dengan menghadiri acara ini. Termasuk tokoh Muhammadiyah yang pernah menjadi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Busyro Muqoddas.

    “Kegiatan ini juga diisi dengan pengajian yang berbicara tentang lingkungan. Hadir Busyro Muqoddas, lalu Kiai Budi Harjono, ada juga Gus Faishol dari NU Jateng dan lain-lain. Semuanya totalitas karena ini Hari Bumi. Ibu yang melahirkan manusia. Ibu Bumi yang menghasilkan buliran padi untuk kehidupan manusia melalui para petani, bukan dari bongkahan batu yang ditambang untuk keuntungan pribadi tanpa memikirkan bagaimana dampak kerusakan lingkungan,” tegas dia.

    Sebelum Sukatani tampil, ada pula penampilan dari Usman and The Blackstones, band yang dipelopori tokoh aktivis HAM dan advokat, Usman Hamid.

    Gunretno mengatakan, acara ini bukan seremoni belaka. 

    Pihaknya menjamin akan terus ada tindak lanjut untuk menyadarkan semua orang tentang pentingnya pelestarian lingkungan.

    Kita berpijak di bumi, maka harus berbakti kepada bumi, mengembalikan keterawatan bumi ini. 14 April kami sudah datangi DPR, kepolisian, berkaitan tambang-tambang di Pegunungan Kendeng yang dibiarkan begitu saja, dan ketika kami lapor tidak ada kegiatan berikutnya, kami datang ke lokasi tambang. Kami tidak berhenti. Di wilayah Kendeng kalau ada perusakan lingkungan, tidak hanya tambang, termasuk penggundulan hutan, yang dirugikan adalah masyarakat petani secara luas,” papar dia.

    Menurut Gunretno, para ibu di JMPPK selama ini selalu menunjukkan semangat Kartini dalam langkah-langkah perjuangan mereka.

    Selama ini,  bukan hanya kaum pria yang berjuang di JMPPK.

    Bahkan para “Kartini Kendeng” beberapa waktu lampau pernah melakukan aksi ikonik mengecor kaki untuk melawan perusakan lingkungan oleh korporasi semen.

    “Karena sadar betul bahwa dengan rusaknya gunung menjadikan hilangnya mata air, di saat itu terjadi ibulah yang paling merasakan. Maka di JMPPK ada Kartini Kendeng yang pernah berani mengecor kaki, berani mati demi memperjuangkan Kendeng.

    Karena memikirkan ke depan, Indonesia dibelenggu semen, sudah overproduksi sejak 2014. Namun pemerintah malah mengobral izin seenaknya untuk tambang semen, industri ekstraktif yang tidak bisa diperbaharui. Maka dengan mengecor kaki mereka menegaskan, jangan belenggu anak cucu kami, belenggulah kaki kami,” tandas dia. (mzk)

  • Video Penampilan Band Sukatani Tak Penuhi Permintaan Penonton Nyanyikan Bayar Bayar Bayar

    Sukatani Tidak Suka Tambang, Aksi Band Punk Asal Purbalingga di Hari Kartini dan Hari Bumi di Pati

    TRIBUNJATENG.COM, PATI – Band punk asal Purbalingga, Sukatani, memeriahkan perhelatan Halalbihalal sekaligus Peringatan Hari Kartini dan Hari Bumi bertajuk “Nyawiji Bumi” yang digelar oleh Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK), Senin (21/4/2025) sore.

    Acara ini digelar di Omah Sonokeling, Desa Gadudero, Kecamatan Sukolilo, Pati.

    Grup musik yang digawangi Muhammad Syifa Al Lufti alias Alectroguy sebagai gitaris dan Novi Citra Indriyati alias Twister Angel sebagai vokalis ini membawakan sejumlah lagu, di antaranya “Jangan Bicara Solidaritas”, “Gelap Gempita”, “Semakin Tua Semakin Punk”, dan single terbaru mereka “Tumbal Proyek”.

    Lagu viral yang bermuatan kritik terhadap institusi kepolisian, “Bayar Bayar Bayar”, tidak mereka bawakan meskipun penonton terus meminta mereka menyanyikan lagu itu setiap kali jeda pergantian lagu.

    Sukatani tampil di panggung dengan durasi sekira 30 menit mulai sekira pukul 17.00 WIB.

    Ratusan penonton kompak melantunkan lagu-lagu yang dibawakan Sukatani. Suasana makin panas dengan slam dancing atau moshing yang dilakukan para penonton.

    Di belakang kerumunan penonton, dipasang spanduk berukuran besar bertuliskan “Sukatani Tidak Suka Tambang”.

    Gitaris Sukatani, Alectroguy, juga menegaskan pesan tersebut di jeda pergantian lagu. 

    ”Salam Kendeng! Terima kasih kepada teman-teman. Perjuangan kawan-kawan di Kendeng menjadikan cerminan bagi kami untuk berjuang melawan tambang,” ujar dia. 

    Ketua JMPPK, Gunretno, mengatakan bahwa kegiatan ini rutin dilakukan oleh JMPPK setiap April.

    Dia menyebut, bagi JMPPK, April adalah momentum bersejarah.

    “Bulan April bagi kami selalu diperingati. 21 April Hari Kartini dan 22 April Hari Bumi. Tapi sebelum Hari Kartini, 12 April adalah hari lahirnya kajian lingkungan hidup strategis (KLHS) yang diperintahkan presiden yang ke-7, Pak Jokowi, yang kami minta untuk dilakukan KLHS di Pegunungan Kendeng Utara,” jelas dia.

    Selain panggung musik, acara ini juga diisi pembacaan puisi di alam, yakni di lokasi penambangan.

    Gunretno mengatakan, dulur-dulur Kendeng datang ke lokasi tambang untuk mengingatkan agar di saat Hari Bumi ibu bumi jangan sampai tersakiti.

    Dia menegaskan, acara ini menunjukkan totalisme JMPPK dalam memerangi perusakan lingkungan.

    Banyak pihak yang menunjukkan dukungan dengan menghadiri acara ini. Termasuk tokoh Muhammadiyah yang pernah menjadi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Busyro Muqoddas.

    “Kegiatan ini juga diisi dengan pengajian yang berbicara tentang lingkungan. Hadir Busyro Muqoddas, lalu Kiai Budi Harjono, ada juga Gus Faishol dari NU Jateng dan lain-lain. Semuanya totalitas karena ini Hari Bumi. Ibu yang melahirkan manusia. Ibu Bumi yang menghasilkan buliran padi untuk kehidupan manusia melalui para petani, bukan dari bongkahan batu yang ditambang untuk keuntungan pribadi tanpa memikirkan bagaimana dampak kerusakan lingkungan,” tegas dia.

    Sebelum Sukatani tampil, ada pula penampilan dari Usman and The Blackstones, band yang dipelopori tokoh aktivis HAM dan advokat, Usman Hamid.

    Gunretno mengatakan, acara ini bukan seremoni belaka. 

    Pihaknya menjamin akan terus ada tindak lanjut untuk menyadarkan semua orang tentang pentingnya pelestarian lingkungan.

    Kita berpijak di bumi, maka harus berbakti kepada bumi, mengembalikan keterawatan bumi ini. 14 April kami sudah datangi DPR, kepolisian, berkaitan tambang-tambang di Pegunungan Kendeng yang dibiarkan begitu saja, dan ketika kami lapor tidak ada kegiatan berikutnya, kami datang ke lokasi tambang. Kami tidak berhenti. Di wilayah Kendeng kalau ada perusakan lingkungan, tidak hanya tambang, termasuk penggundulan hutan, yang dirugikan adalah masyarakat petani secara luas,” papar dia.

    Menurut Gunretno, para ibu di JMPPK selama ini selalu menunjukkan semangat Kartini dalam langkah-langkah perjuangan mereka.

    Selama ini,  bukan hanya kaum pria yang berjuang di JMPPK.

    Bahkan para “Kartini Kendeng” beberapa waktu lampau pernah melakukan aksi ikonik mengecor kaki untuk melawan perusakan lingkungan oleh korporasi semen.

    “Karena sadar betul bahwa dengan rusaknya gunung menjadikan hilangnya mata air, di saat itu terjadi ibulah yang paling merasakan. Maka di JMPPK ada Kartini Kendeng yang pernah berani mengecor kaki, berani mati demi memperjuangkan Kendeng.

    Karena memikirkan ke depan, Indonesia dibelenggu semen, sudah overproduksi sejak 2014. Namun pemerintah malah mengobral izin seenaknya untuk tambang semen, industri ekstraktif yang tidak bisa diperbaharui. Maka dengan mengecor kaki mereka menegaskan, jangan belenggu anak cucu kami, belenggulah kaki kami,” tandas dia. (mzk)

     

     

  • PP Muhammadiyah: Paus Fransiskus Sosok Humanis dan Sederhana

    PP Muhammadiyah: Paus Fransiskus Sosok Humanis dan Sederhana

    Bisnis.com, Jakarta — Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah turut berduka cita atas meninggalnya Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus di Vatikan pada Senin (21/4/2025). 

    Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menceritakan pengalamannya tahun lalu pada saat bertemu dengan Paus Fansiskus di acara Zayed Award for Human Fraternity.

    Menurutnya, almarhum Paus Fransiskus merupakan sosok yang sangat humanis, sederhana, dan penebar damai di ranah global. 

    “Ketika kami bertemu langsung beliau di Vatikan pada 24 Februari 2024 dalam rangka menerima Zayed Award for Human Fraternity, penerimaannya penuh persaudaraan, penyantun, bahkan diselingi humor yang hangat,” tuturnya di Jakarta, Senin (21/4/2025). 

    Dia mengatakan bahwa Paus Fransiskus juga dikenal dengan slogan Miserando atque eligendo yang artinya “Rendah Hati dan Terpilih”. Menurutnya, Paus Fransiskus menerima gelar tersebut karena merupakan tokoh inklusif serta menggalang semangat kemanusiaan dan perdamaian untuk semua. 

    “Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama (NU) penerima Zayed Award tahun 2024, yang menjadikan kami diterima Paus di Vatikan dan Grand Syaikh Al-Azhar di Abu Dhabi saat itu,” katanya.

    Dia juga mengemukakan bahwa warga dunia kini kehilangan tokoh dan pemimpin utama Katholik yang hidupnya diabadikan untuk kehidupan kemanusiaan yang relijius, saling toleran dan menyayangi, serta menegakkan perdamaian untuk dunia.

    Haedar berharap inspirasi dan jejak dari Paus Fransiskus selama ini bisa dijadikan contoh untuk kemanusiaan dan perdamaian dunia untuk menciptakan tatanan dunia yang damai.

    “Semoga inspirasi dan jejak Paus Fransiskus untuk kemanusiaan dan perdamaian dunia menjadi salah satu pendorong terciptanya tatanan dunia damai yang masif dan autentik, ketika panggung global saat ini masih diwarnai oleh perangai sebagian tokoh politik dunia yang ugal-ugalan dan anti-damai,” ujarnya.

    Berdasarkan catatan Bisnis, Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik pertama dari Amerika Latin, meninggal dunia pada Senin (21/4/2025).  

    Kabar duka cita atas wafatnya Paus Fransiskus tersebut disampaikan Vatikan dalam sebuah pernyataan video.  Paus asal Argentina yang memiliki nama asli Jorge Mario Bergoglio meninggal dunia di usia 88 tahun setelah berjuang dari serangan pneumonia ganda yang serius. 

    “Saudara-saudari yang terkasih, dengan kesedihan yang mendalam saya harus mengumumkan wafatnya Bapa Suci Fransiskus,” kata Kardinal Kevin Farrell di saluran TV Vatikan dikutip dari Reuters, Senin (21/4/2025). 

    Vatikan mengatakan Uskup Roma, Paus Fransiskus, telah kembali ke rumah Bapa pada Senin pagi pukul 07.35 waktu setempat.  

    Jorge Mario Bergoglio terpilih sebagai paus pada 13 Maret 2013. Pemilihan tersebut mengejutkan banyak pengamat Gereja yang telah melihat ulama Argentina, yang dikenal karena kepeduliannya terhadap orang miskin, sebagai orang luar.

  • Detik-detik Pria di Lebak Banten Tewas Dianiaya, 2 Oknum TNI dan 2 Warga Sipil Ditangkap – Halaman all

    Detik-detik Pria di Lebak Banten Tewas Dianiaya, 2 Oknum TNI dan 2 Warga Sipil Ditangkap – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Fahrul Abdillah (29), warga Kecamatan Sajira, Lebak, Banten dianiaya dua oknum TNI dan dua warga sipil pada Selasa (15/4/2025).

    Setelah empat hari dirawat di rumah sakit, Fahrul dinyatakan tewas pada Jumat (18/4/2025).

    Keluarga korban melaporkan kasus ini ke Denpom Serang dan Polresta Serang Kota.

    Komandan Denpom III/4 Serang, Mayor CPM Dadang Dwi Saputro, menyatakan dua oknum TNI yang terlibat penganiayaan telah diamankan.

    Kedua pelaku merupakan anggota Korem 064/Maulana Yusuf.

    “Sampai dengan pagi ini kami sedang melaksanakan pemeriksaan saksi-saksi. Sudah 8 orang saksi yang diperiksa,” ungkapnya, Minggu, dikutip dari TribunBaten.com.

    Kepala Reskrim Polresta Serang Kota, Kompol Salahudin, menyatakan pelalu dari warga sipil berinisial MS (24) dan JH (34) telah ditangkap.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, motif penganiayaan karena salah paham.

    Korban yang berupaya melerai perkelahian justru menjadi sasaran tindak kekerasan.

    Peran dari masing-masing pelaku masih diselidiki.

    Akibat perbuatannya, MS dan JH dapat dijerat Pasal 170 ayat (2) ke-3 KUHPidana dengan ancaman pidana paling lama 12 tahun.

    Sementara itu, nenek korban, Surti (90), menjelaskan orang tua korban sudah bercerai sejak usia dua tahun.

    Sejak saat itu korban dirawat Surti hingga lulus SMA.

    “Ges doang anak sorangan bae najan incu geh (Sudah seperti anak sendiri saja meskipun cucu juga). Kemana-mana suka ikut sama saya, waktu kecil,” ucapnya, Minggu (20/4/2025). 

    Setelah lulus SMA, korban tinggal bersama ibunya di Serang.

    Momen lebaran kemarin, menjadi kenangann terakhir Surti bersama korban.

    “Kemarin lebaran ketawa bareng, sambil joget-joget deket nenek,” imbuhnya.

    Selama tinggal dengannya, korban tak pernah mengalami kekerasan, namun tewas dianiaya.

    “Nenek nu ngurusan ti leletik can pernah eta ngebuk atau noktok (Nenek yang ngurusin dari kecil belum pernah mukul atau ngegetok cucu saya),” sambungnya.

    Keluarga berharap pelaku mendapat hukuman setimpal.

    “Pelaku harus di hukum, nenek mah ilu aturan bae (nenek ikut aja),” tandasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Keluarga Ungkap Detik-detik Sebelum Fahrul Tewas Dikeroyok oleh 2 Oknum TNI & Warga Sipil di Serang

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunBanten.com/Misbahudin)