Organisasi: NU

  • Penyelenggaraan Haji 2025 Kacau, Tak Sesuai Arahan dan Harapan Prabowo

    Penyelenggaraan Haji 2025 Kacau, Tak Sesuai Arahan dan Harapan Prabowo

    GELORA.CO -Poros Muda Nahdlatul Ulama (NU) mengkritik keras penyelenggaraan ibadah haji 2025 yang banyak meninggalkan permasalahan akibat buruknya pelayanan, membuat para jemaah haji Indonesia tidak terlayani dengan baik.

    Hal tersebut dinilai tidak sesuai dengan arahan Presiden Prabowo yang berharap penyelenggaraan haji 2025 lebih baik.

    Koordinator Poros Muda NU, Ramadan Isa, meminta Presiden Prabowo turun tangan mengevaluasi seluruh proses pelaksanaan haji tahun ini, termasuk kinerja Menteri Agama dan jajarannya.

    “Penyelenggaraan haji tahun 2025 ini salah satu yang terburuk dari sebelumnya. Presiden Prabowo harus turun tangan memberikan atensi serius dan evaluasi menyeluruh termasuk kinerja Kemenag dan jajarannya yang gagap mengantisipasi perubahan sistem pelayanan syarikah hingga para jemaah haji menjadi korban ketidakberesan, dari mulai pemberangkatan, pemondokan hingga puncak haji (armuzna),” kata Ramadan Isa kepada wartawan, Senin, 9 Juni 2025.

    Ramadan menerangkan, beberapa permasalahan dalam penyelenggaraan haji 2025 ini adalah kacaunya pemondokan, pelayanan transportasi, hingga saat puncak haji banyak jamaah yang terlantar ketika hendak menuju Arafah dan di Muzdalifah hendak menuju Mina untuk Mabit.

    “Kemenag tahun ini seperti tidak belajar dari penyelenggaraan haji tahun-tahun sebelumnya, banyak jemaah yang menyampaikan kepada kami bagaimana pelayanan di sana betul-betul tidak maksimal,” tutupnya

  • Bahasa Arab, Latin, dan Artinya

    Bahasa Arab, Latin, dan Artinya

    Jakarta: Ibadah haji tahun 2025 hampir mencapai akhir. Meski telah rampung, ibadah haji tidak serta-merta selesai begitu saja. Ada amalan lain yang dianjurkan untuk dilakukan, salah satunya adalah membaca doa ketika hendak pulang.
     
    Membaca doa dalam perjalanan pulang menjadi bagian penting untuk menyempurnakan ibadah. Doa-doa ini bisa dipanjatkan sejak mulai perjalanan kembali, dalam perjalanan menuju kampung halaman, hingga saat akan memasuki rumah.
     
    Melansir laman NU Online, berikut adalah rangkaian doa yang dianjurkan untuk dibaca ketika pulang haji:

     

     
    Doa Sepanjang Perjalanan Pulang Haji

     
    Ayibuna, ta’ibun, ‘abidun, sajidun li rabbina hamidun.
     
    Artinya: (Kami) pulang, bertobat, menyembah, dan memuji Tuhan kami.  
     
    Doa saat Memasuki Kampung Halaman

     
    Bismillah allahumma inni as-aluka khairaha wa khaira ahliha wa khaira ma fîha wa a‘udzubika min syarriha wa syarri ahliha wa syarri ma fiha.
     
    Artinya: Dengan nama Allah, ya Allah, aku memohon kebaikannya, kebaikan pemiliknya, dan kebaikan sesuatu yang ada di dalamnya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya, keburukan pemiliknya, dan keburukan sesuatu yang ada di dalamnya.

     

     
    Doa Ketika Jemaah Masuk Rumah

     
    Tauban, tauban, li rabbina awban, la yughadiru huban.
     
    Artinya: Kami sungguh memohon pertobatan. Kepada Tuhan kami, kami kembali, tobat yang tidak menyisakan dosa.  

     

    Jakarta: Ibadah haji tahun 2025 hampir mencapai akhir. Meski telah rampung, ibadah haji tidak serta-merta selesai begitu saja. Ada amalan lain yang dianjurkan untuk dilakukan, salah satunya adalah membaca doa ketika hendak pulang.
     
    Membaca doa dalam perjalanan pulang menjadi bagian penting untuk menyempurnakan ibadah. Doa-doa ini bisa dipanjatkan sejak mulai perjalanan kembali, dalam perjalanan menuju kampung halaman, hingga saat akan memasuki rumah.
     
    Melansir laman NU Online, berikut adalah rangkaian doa yang dianjurkan untuk dibaca ketika pulang haji:
     
     

     

    Doa Sepanjang Perjalanan Pulang Haji

     
    Ayibuna, ta’ibun, ‘abidun, sajidun li rabbina hamidun.
     
    Artinya: (Kami) pulang, bertobat, menyembah, dan memuji Tuhan kami.  
     

    Doa saat Memasuki Kampung Halaman

     
    Bismillah allahumma inni as-aluka khairaha wa khaira ahliha wa khaira ma fîha wa a‘udzubika min syarriha wa syarri ahliha wa syarri ma fiha.
     
    Artinya: Dengan nama Allah, ya Allah, aku memohon kebaikannya, kebaikan pemiliknya, dan kebaikan sesuatu yang ada di dalamnya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya, keburukan pemiliknya, dan keburukan sesuatu yang ada di dalamnya.
     
     

     

    Doa Ketika Jemaah Masuk Rumah

     
    Tauban, tauban, li rabbina awban, la yughadiru huban.
     
    Artinya: Kami sungguh memohon pertobatan. Kepada Tuhan kami, kami kembali, tobat yang tidak menyisakan dosa.  

     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Santri Expo 2025 di Jombang: GP Ansor dan Fatayat NU Tunjukkan Semangat Ekonomi – Budaya

    Santri Expo 2025 di Jombang: GP Ansor dan Fatayat NU Tunjukkan Semangat Ekonomi – Budaya

    Jombang (beritajatim.com) – Lapangan Pulo, Kecamatan Jombang, menjadi saksi semaraknya Nahdlatut Tujjar Santri Expo 2025, yang digelar mulai 8 hingga 16 Juni 2025. Acara ini menghadirkan semangat baru dalam pemberdayaan ekonomi dan pelestarian budaya lokal, sekaligus memperingati Hari Lahir GP Ansor ke-91 dan Fatayat NU ke-75.

    Bukan sekadar bazar, Santri Expo 2025 menghadirkan ratusan pelaku UMKM yang menjajakan aneka kuliner halal, jajanan khas Njombangan, serta produk-produk kreatif dari santri dan masyarakat. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa kader muda NU tak hanya memelihara tradisi, tetapi juga berperan aktif dalam mendorong kemandirian ekonomi.

    Ketua PAC GP Ansor Jombang Kota, Akhdanil Farikhi, memberikan sambutan penuh semangat dalam pembukaan acara pada Minggu (8/6/2025).

    “Santri Expo 2025 ini bukan sekadar hiburan atau bazar. Ini adalah ikhtiar konkret untuk membuktikan bahwa santri hari ini tidak hanya bisa mengaji, tapi juga mampu berdikari secara ekonomi. Menuju Ansor Jombang Satu Barisan, berarti menyatukan kekuatan dakwah, sosial, dan ekonomi menjadi satu arah perjuangan,” ungkapnya.

    Di setiap malam, suasana religius menyelimuti arena expo dengan gema Shalawatan dan Al-Barjanji. Para pengunjung juga disuguhi pentas seni santri dari berbagai pondok pesantren, penampilan Rijalul Ansor, hingga aneka lomba kreatif yang memikat minat generasi muda. Salah satu daya tarik utama tahun ini adalah Festival Tahu Petis, yang menjadi magnet wisatawan lokal.

    Ditambah dengan hiburan dari panggung utama serta wahana permainan anak, kegiatan ini menghadirkan semangat gotong royong yang terasa nyata. Hadir pula sejumlah tokoh NU, pengurus Fatayat, dan tokoh masyarakat. Kehadiran Cak Sodiq dengan penampilan spesial turut membakar semangat hadirin di malam puncak.

    “Kami ingin menampilkan wajah santri yang progresif. Melalui kegiatan seperti ini, kami berupaya menjadi garda terdepan dalam membangun peradaban. Santri tidak boleh hanya menunggu perubahan, tapi harus menjadi bagian dari perubahan itu sendiri,” lanjut Akhdanil.

    Santri Expo 2025 menjadi cerminan kolaborasi antargenerasi dalam tubuh NU, dengan GP Ansor dan Fatayat NU sebagai motor penggerak. Spirit ‘Satu Barisan’ yang digaungkan bukan hanya slogan seremonial, melainkan tekad kolektif untuk menggerakkan perubahan dari akar rumput, membangun Jombang yang lebih maju dengan fondasi religius dan ekonomi yang kuat. [suf]

  • Perjalanan Ustaz Yahya Waloni, Pendeta yang Masuk Islam, Khotbah Tauhid Menjadi Pamit Terakhir

    Perjalanan Ustaz Yahya Waloni, Pendeta yang Masuk Islam, Khotbah Tauhid Menjadi Pamit Terakhir

    GELORA.CO – Suasana Jumat di Masjid Darul Falah, Kecamatan Rappocini, Makassar, mendadak berubah menjadi haru dan duka. Seorang khatib Ustaz Yahya Waloni yang tengah menyampaikan khutbah Jumat tiba-tiba jatuh di mimbar, Jumat 6 Juni 2025.

    Ia adalah Ustaz Yahya Waloni, 55 tahun, pendakwah yang dikenal luas karena perjalanan spiritual dan dakwahnya yang kontroversial namun penuh semangat.

    Pada khutbah Jumat siang itu, Yahya Waloni masih berbicara lantang. Suaranya menggema, menyerukan pentingnya mentauhidkan Allah SWT, sebuah pesan yang menjadi inti dakwahnya selama bertahun-tahun.

    Namun, saat khutbah kedua dimulai, langkahnya mulai goyah. Beberapa detik kemudian, tubuhnya tumbang, tak sadarkan diri di hadapan para jamaah yang terdiam terpaku.

    “Masih sempat berdiri, dan mengingatkan kita pentingnya bertauhid kepada Allah,” ujar Harfan Jaya Sakti, Sekretaris Pengurus Masjid Darul Falah, mengenang momen menggetarkan itu kepada wartawan.

    Jamaah yang panik segera memberikan pertolongan dan membawanya ke rumah sakit terdekat. Namun takdir berkata lain. Ustaz Yahya Waloni dinyatakan meninggal dunia oleh pihak rumah sakit.

    Dari Pendeta ke Pendakwah

    Nama Yahya Waloni mencuat ke publik setelah kisah hijrahnya dari seorang pendeta menjadi pendakwah Muslim. Perjalanan spiritualnya menjadi inspirasi sekaligus kontroversi.

    Ia kerap hadir di tengah masyarakat membawa pesan tegas tentang akidah dan ketauhidan. Gaya ceramahnya yang berapi-api membuatnya dicintai sekaligus dikritik, namun tak bisa dipungkiri, ia adalah sosok yang menggerakkan banyak hati.

    Sebagai informasi, Yahya Waloni lahir di Manado pada 30 November 1970.

    Sejak muda, ia dikenal sebagai seorang pendeta yang memiliki nama asli Yahya Yopie Waloni.

    Selama perjalanan hidupnya, ia mengalami perubahan drastis ketika memutuskan untuk memeluk agama Islam.

    Yahya Waloni memeluk Islam dengan dibimbing oleh Sekretaris Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Tolitoli, Komarudin Sofa.

    Keputusan tersebut juga diikuti oleh istri dan anak-anaknya yang ikut serta memeluk agama Islam.

    Setelah menjadi seorang Muslim, Yahya mengganti namanya menjadi Muhammad Yahya.

    Begitu juga dengan nama istrinya yang berubah menjadi Mutmainnah, sementara anak-anaknya yang bernama Silviana dan Sarah pun mengganti nama mereka menjadi Nur Hidayah dan Siti Sarah.

    Satu-satunya anak yang tetap menggunakan nama aslinya adalah Zakaria.

    Setelah memeluk Islam, Muhammad Yahya Waloni dikenal sebagai seorang pendakwah yang aktif membahas isu-isu tentang kristenisasi dan misionaris.

    Khutbah dan Salam Perpisahan

    Sebelum khutbah Jumat terakhirnya, Yahya Waloni juga sempat menyampaikan khutbah Iduladha di Jalan Rajawali, Makassar. Meski usianya menginjak 55 tahun, semangat dakwahnya tak pernah surut.

    Kini, jasad beliau disemayamkan di Masjid Darul Falah. Rencananya akan dibawa ke rumah duka di Jakarta, tempat yang telah menjadi bagian dari perjalanannya sebagai dai nasional.

    Ada yang istimewa dari khutbah terakhir itu. Bukan hanya karena itu adalah pidato terakhir sang ustaz, tapi karena isinya seolah menjadi pesan perpisahan, tentang keikhlasan dalam beribadah, tentang ketauhidan yang sejati, dan tentang pentingnya hidup untuk Allah.

    Bagi para jamaah yang hadir saat itu, momen jatuhnya Yahya Waloni dari mimbar bukan hanya kejadian tragis—namun juga sakral.

    Ia wafat dalam keadaan khatib, menyampaikan pesan ilahi, di hari Jumat yang penuh berkah. Sebuah akhir yang mungkin diidamkan oleh banyak ulama.Warisan Dakwah yang Tertinggal.

    Terlepas dari pro dan kontra, Yahya Waloni telah meninggalkan jejak panjang dalam dunia dakwah Indonesia. Ceramah-ceramahnya menyebar luas di media sosial, dan kisah hijrahnya menjadi bagian dari narasi besar tentang pencarian kebenaran dalam kehidupan beragama.

    Kini, pendakwah yang dikenal keras dalam prinsip itu telah kembali ke pangkuan Ilahi. Namun suaranya, pesannya, dan perjuangannya akan terus dikenang, terutama oleh mereka yang pernah tersentuh oleh dakwahnya.***

  • Sidoarjo Berduka, Kiai Muda dan Kiai Sepuh Wafat saat Ibadah Haji

    Sidoarjo Berduka, Kiai Muda dan Kiai Sepuh Wafat saat Ibadah Haji

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Kabar duka datang dari tanah suci Makkah Al-Mukarromah. Dua tokoh penting Nahdlatul Ulama (NU) Sidoarjo wafat di hari yang sama, Jumat (6/6/2025), dalam momen yang penuh kemuliaan: puncak pelaksanaan ibadah haji.

    Tokoh pertama yang wafat adalah KH M Syafi’ Misbah Ahmad, Wakil Rais PCNU Sidoarjo sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Al Hidayah Ketegan Tanggulangin. Beliau menghembuskan napas terakhir di Mina, usai melaksanakan lempar jumrah aqabah, salah satu rukun utama dalam ibadah haji.

    “Sebelum wafat, Gus Syafi’ masih tampak segar dan bahkan membantu mendorong kursi roda jemaah lain. Namun setelah melempar jumrah aqabah, beliau tampak kelelahan, lalu dibaringkan dan langsung ditangani dokter. Tapi rupanya beliau telah dipanggil Allah SWT,” ujar KH M Syihabuddin Sholeh Qoshim, Katib Syuriah PCNU Sidoarjo, menirukan kabar dari rombongan jemaah di Mina.

    Wafatnya Gus Syafi’ juga dibenarkan oleh rombongan KBIHU Rahmatul Ummah yang mendampinginya dalam ibadah haji tahun ini.

    Kabar Duka Kedua

    Duka belum usai, karena di hari yang sama, KH Abu Hamid, Mustasyar PCNU Sidoarjo dan Ketua KBIHU Rahmatul Ummah An-Nahdliyah, juga berpulang ke rahmatullah. Kiai sepuh tersebut wafat saat dalam perawatan di RS Arofah Sukodono, Sidoarjo.

    Kepergian dua tokoh besar NU ini menjadi kehilangan besar, tidak hanya bagi keluarga besar NU Sidoarjo, namun juga masyarakat luas yang selama ini mengenal mereka sebagai kiai yang visioner, bersahaja, dan penuh dedikasi dalam pelayanan umat.

    Tanda Husnul Khatimah

    Meninggal dunia di tanah suci, terlebih saat melaksanakan ibadah haji, diyakini sebagai tanda husnul khatimah dan mendapat keutamaan luar biasa dalam Islam.

    Sebagaimana dijelaskan dalam kitab Ihya’ Ulumuddin karya Hujjatul Islam Imam Al-Ghazali, Rasulullah SAW bersabda:

    “Barang siapa yang berangkat haji dan umrah, lalu meninggal (dalam perjalanan), Allah akan membalasnya berupa pahala haji dan umrah sampai hari kiamat. Dan siapa yang mati di salah satu tanah haram (Makkah atau Madinah), maka dia tidak akan dimintai pertanggungjawaban, lalu dikatakan kepadanya: ‘Masuklah ke surga’.” (HR. Al-Baihaqi)

    Semoga amal ibadah KH M Syafi’ Misbah Ahmad dan KH Abu Hamid diterima Allah SWT dan keduanya mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. (isa/but)

  • Lafadz Takbir Iduladha Versi Pendek dan Panjang, Dikumandangkan Mulai Malam Ini

    Lafadz Takbir Iduladha Versi Pendek dan Panjang, Dikumandangkan Mulai Malam Ini

    Jakarta: Hari Raya Iduladha 2025 jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025. Itu berarti umat muslim di Indonesia akan mengumandangkan takbir Iduladha malam ini Kamis, 5 Juni.

    Ketika Iduladha, umat muslim disunahkan mengumandangkan takbir. Dilansir dari NU online amalan ini sangat dianjurkan sejak tanggal 9 Dzulhijjah atau hari Arafah hingga selesainya hari tasyriq pada 13 Dzulhijjah. 

    Pemerintah melalui Kementerian Agama telah menetapkan 1 Dzulhijjah jatuh pada 28 Mei 2025. Artinya umat muslim mulai mengumandangkan takbir pada Kamis, 5 Juni 2025 hingga Senin, 9 Juni 2025.
    Bacaan Takbir Iduladha
    Berikut bacaan takbir Iduladha yang bisa dikumandangkan mulai Kamis malam, 5 Juni 2025.

    Bacaan Takbir Iduladha pendek

    Allahu akbar Allahu akbar Allahu akbar Laa ilaaha illallaahu wallahu akbar Allahu akbar walillaahil hamd.
     
    Artinya: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah.

    Baca juga: 
    Bacaan Takbir Iduladha panjang

    Allahu akbar Allahu akbar Allahu akbar Laa ilaaha illallaahu wallahu akbar Allahu akbar wa lillaahil hamd.
     
    Allahu akbar kabiiraa walhamdulillaahi katsira wa subhaanallahi bukrataw-wa ashiilaa.
     
    Laa ilaaha illallallahu walaa na’budu illaa iyyaahu mukhlishina lahuddiina walau karihal kaafiruun, walau karihal munafiqun, walau karihal musyrikun.
     
    Laa ilaaha illallaahu wahdah, shadaqa wa’dah, wanashara ‘abdah, wa a’azza jundahu, wa hazamal ahzaaba wahdah. Laa ilaha illallaahu wallahu akbar. Allahu akbar wa lillaahilhamd.
     
    Artinya: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar. Allah Maha Besar dan segala puji hanya bagi Allah.
     
    Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya. Dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore. Tiada Tuhan selain Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya dengan memurnikan agama Islam meskipun orang kafir, munafik, dan musyrik membencinya.
     
    Tiada Tuhan selain Allah dengan keesaan-Nya. Dia menepati janji, menolong hamba, dan memuliakan bala tentara-Nya, serta melarikan musuh dengan ke-Esaan-Nya. Tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar. Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah.
     

    Jakarta: Hari Raya Iduladha 2025 jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025. Itu berarti umat muslim di Indonesia akan mengumandangkan takbir Iduladha malam ini Kamis, 5 Juni.
     
    Ketika Iduladha, umat muslim disunahkan mengumandangkan takbir. Dilansir dari NU online amalan ini sangat dianjurkan sejak tanggal 9 Dzulhijjah atau hari Arafah hingga selesainya hari tasyriq pada 13 Dzulhijjah. 
     
    Pemerintah melalui Kementerian Agama telah menetapkan 1 Dzulhijjah jatuh pada 28 Mei 2025. Artinya umat muslim mulai mengumandangkan takbir pada Kamis, 5 Juni 2025 hingga Senin, 9 Juni 2025.
    Bacaan Takbir Iduladha
    Berikut bacaan takbir Iduladha yang bisa dikumandangkan mulai Kamis malam, 5 Juni 2025.

    Bacaan Takbir Iduladha pendek

    Allahu akbar Allahu akbar Allahu akbar Laa ilaaha illallaahu wallahu akbar Allahu akbar walillaahil hamd.
     
    Artinya: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah.

    Baca juga: 

    Bacaan Takbir Iduladha panjang

     
    Allahu akbar Allahu akbar Allahu akbar Laa ilaaha illallaahu wallahu akbar Allahu akbar wa lillaahil hamd.
     
    Allahu akbar kabiiraa walhamdulillaahi katsira wa subhaanallahi bukrataw-wa ashiilaa.
     
    Laa ilaaha illallallahu walaa na’budu illaa iyyaahu mukhlishina lahuddiina walau karihal kaafiruun, walau karihal munafiqun, walau karihal musyrikun.
     
    Laa ilaaha illallaahu wahdah, shadaqa wa’dah, wanashara ‘abdah, wa a’azza jundahu, wa hazamal ahzaaba wahdah. Laa ilaha illallaahu wallahu akbar. Allahu akbar wa lillaahilhamd.
     
    Artinya: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar. Allah Maha Besar dan segala puji hanya bagi Allah.
     
    Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya. Dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore. Tiada Tuhan selain Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya dengan memurnikan agama Islam meskipun orang kafir, munafik, dan musyrik membencinya.
     
    Tiada Tuhan selain Allah dengan keesaan-Nya. Dia menepati janji, menolong hamba, dan memuliakan bala tentara-Nya, serta melarikan musuh dengan ke-Esaan-Nya. Tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar. Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah.
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (RUL)

  • Perbanyak Takbir hingga Tidak Makan Sebelum Salat Id

    Perbanyak Takbir hingga Tidak Makan Sebelum Salat Id

    Jakarta: Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah/2025 jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025. Selain salat Id, ada sejumlah amalan sunnah yang bisa umat Islam lakukan untuk menyempurnakan ibadah.

    Amalan Sunah saat Idulfitri
    Melansir laman NU Online, beberapa amalan sunnah yang dapat dilakukan pada Hari Raya Iduladha selain mengerjakan salat Id adalah sebagai berikut:

    1. Perbanyak Takbir

    Amalan sunnah Hari Raya Iduladha bisa dikerjakan mulai malam nanti dengan memperbanyak takbir. Hal ini dilakukan sekaligus untuk menghidupkan malam hari raya.

    Mengumandangkan takbir di malam hari raya Iduladha adalah hal yang sangat dianjurkan. Di antara anjuran ini sebagaimana terdapat dalam kitab Raudlatut Thalibin,

    Artinya, “Disunnahkan mengumandangkan takbir pada malam hari raya mulai terbenamnya matahari, dan sangat disunnahkan juga menghidupkan malam hari raya tersebut dengan beribadah.” 
     

     

    2. Mandi Iduladha

    Mandi terlebih dahulu sebelum berangkat ke masjid atau lapangan untuk salat Id juga dianjurkan. Waktu mandi dimulai sejak tengah malam Idulfitri sampai tenggelamnya matahari keesokan harinya. Adapun waktu utamanya sesudah waktu subuh.
    3. Memakai Pakaian Terbaik dan Wangi-wangian

    Pada Hari Raya Iduladha disunnahkan menggunakan pakaian yang terbaik dan suci. Selain itu umat Islam juga disunnahkan untuk menggunakan wewangian atau parfum. 
    4. Tidak Makan Sebelum Salat Id

    Berbeda dengan Idulfitri, saat Hari Raya Iduladha  disunnahkan untuk tidak makan terlebih dahulu, hingga setelah pulang dari salat segera makan. 
    5. Berjalan Kaki 

    Amalan berikutnya adalah berjalan kaki menuju tempat shalat Id. Apabila tempat shalat Id cukup dekat dan mudah untuk dijangkau, maka sebaiknya mengikuti sunnah yaitu berjalan kaki. 

    Jakarta: Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah/2025 jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025. Selain salat Id, ada sejumlah amalan sunnah yang bisa umat Islam lakukan untuk menyempurnakan ibadah.

    Amalan Sunah saat Idulfitri
    Melansir laman NU Online, beberapa amalan sunnah yang dapat dilakukan pada Hari Raya Iduladha selain mengerjakan salat Id adalah sebagai berikut:

    1. Perbanyak Takbir

    Amalan sunnah Hari Raya Iduladha bisa dikerjakan mulai malam nanti dengan memperbanyak takbir. Hal ini dilakukan sekaligus untuk menghidupkan malam hari raya.
     
    Mengumandangkan takbir di malam hari raya Iduladha adalah hal yang sangat dianjurkan. Di antara anjuran ini sebagaimana terdapat dalam kitab Raudlatut Thalibin,
     
    Artinya, “Disunnahkan mengumandangkan takbir pada malam hari raya mulai terbenamnya matahari, dan sangat disunnahkan juga menghidupkan malam hari raya tersebut dengan beribadah.” 
     

     

    2. Mandi Iduladha

    Mandi terlebih dahulu sebelum berangkat ke masjid atau lapangan untuk salat Id juga dianjurkan. Waktu mandi dimulai sejak tengah malam Idulfitri sampai tenggelamnya matahari keesokan harinya. Adapun waktu utamanya sesudah waktu subuh.

    3. Memakai Pakaian Terbaik dan Wangi-wangian

    Pada Hari Raya Iduladha disunnahkan menggunakan pakaian yang terbaik dan suci. Selain itu umat Islam juga disunnahkan untuk menggunakan wewangian atau parfum. 

    4. Tidak Makan Sebelum Salat Id

    Berbeda dengan Idulfitri, saat Hari Raya Iduladha  disunnahkan untuk tidak makan terlebih dahulu, hingga setelah pulang dari salat segera makan. 

    5. Berjalan Kaki 

    Amalan berikutnya adalah berjalan kaki menuju tempat shalat Id. Apabila tempat shalat Id cukup dekat dan mudah untuk dijangkau, maka sebaiknya mengikuti sunnah yaitu berjalan kaki. 

    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (RUL)

  • PKS Jatim Serahkan Hewan Kurban ke NU, Muhammadiyah, dan MUI: Sinergi Umat di Hari Raya

    PKS Jatim Serahkan Hewan Kurban ke NU, Muhammadiyah, dan MUI: Sinergi Umat di Hari Raya

    Surabaya (beritajatim.com) – Dalam semangat menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Timur menyerahkan hewan kurban berupa sapi kepada tiga organisasi keagamaan di Jawa Timur.

    Yakni, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU), Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Kamis (5/6/2025).

    Penyerahan hewan kurban ini dilakukan sebagai wujud kepedulian, rasa syukur, serta upaya mempererat silaturrahmi dan menguatkan sinergi antara partai politik dan elemen umat Islam di Jawa Timur.

    Ketua Panitia Kurban DPW PKS Jatim, Puguh Wiji Pamungkas menyampaikan, bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi dan komitmen PKS untuk terus merawat kebersamaan dengan para ulama dan tokoh-tokoh umat.

    “Alhamdulillah, ini adalah salah satu wujud dari komitmen kami untuk terus menjaga tali silaturahim dan kerjasama dengan seluruh Indonesia elemen bangsa, khususnya para ulama, dalam membangun Jawa Timur yang lebih baik,” ujar Puguh, pria yang juga Sekretaris Fraksi PKS di DPRD Jatim itu.

    Ia menambahkan, bahwa pihaknya merasa bersyukur karena kehadiran rombongan PKS diterima dengan baik oleh jajaran pengurus PWNU, PWM, dan MUI Jawa Timur.

    Sementara itu, Ketua DPW PKS Jatim, Irwan Setiawan menegaskan, bahwa ibadah kurban merupakan momentum untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah dan nilai kepedulian sosial.

    “Kurban ini adalah bentuk rasa syukur, kepedulian sosial, dan semangat kebersamaan. Ia menjadi sarana menyatukan hati dan meneladani keikhlasan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS,” kata Irwan.

    Irwan menyebut bahwa penyerahan kurban ke PWNU dan PWM sudah menjadi agenda rutin setiap tahun, dan untuk pertama kalinya tahun ini diperluas ke MUI Jawa Timur.

    “Bahagianya berkurban adalah ketika kita bisa berbagi, menjalin silaturahmi, dan memperkuat sinergi antara PKS dan seluruh elemen umat Islam di Jawa Timur,” tambahnya.

    Ia juga menegaskan, bahwa semangat berkurban harus menjadi bagian dari karakter PKS dalam melayani rakyat, dengan ketulusan dan semangat berbagi yang nyata.

    Perwakilan dari masing-masing lembaga menyambut baik langkah PKS Jatim ini. Mereka mengapresiasi perhatian dan kepedulian yang ditunjukkan, serta berharap sinergi antara ormas Islam dan partai politik dapat terus ditingkatkan untuk kemaslahatan umat.

    Adapun hewan kurban di PWNU Jatim diterima oleh Edi Yakub (Wakil Sekretaris) dan Taufiq Mukti (Kepala Rumah Tangga). Di MUI Jatim, diterima oleh Sekretaris MUI Jatim Dr. Hasan Ubaidillah, Ketua MUI Jatim Dr. KH Sudjak, dan Bendahara Umum Rosyidi. Sementara di PWM Jatim diterima oleh Wakil Ketua PWM Jatim, Tahmid Masyhudi.

    Selain menyerahkan kurban ke lembaga-lembaga keagamaan tingkat wilayah, PKS Jawa Timur juga menyelenggarakan penyembelihan dan pendistribusian hewan kurban melalui seluruh DPD kabupaten/kota se-Jawa Timur.

    “Tahun ini, DPW PKS Jatim kembali mensukseskan program syiar kurban dengan tema bahagianya berkurban. Seluruh pengurus, anggota, dan anggota DPRD se-Jatim turut berpartisipasi mensukseskan program. Syiar kurban ini yang secara nasional ditargetkan 2,3 juta paket kurban. Semoga kebahagiaan kurban ini menjadi milik semua, baik yang memberi, yang menerima, maupun yang menyaksikan. Mari jadikan Idul adha sebagai momen memperkuat solidaritas dan kepedulian sosial,” pungkas Kang Irwan. (tok/kun)

  • Presiden Prabowo Kirim Sapi Kurban 1 Ton ke Ponorogo

    Presiden Prabowo Kirim Sapi Kurban 1 Ton ke Ponorogo

    Ponorogo (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo menerima satu ekor sapi kurban dari Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Sapi tersebut akan disembelih pada momen Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah dan dagingnya dibagikan kepada warga.

    Berat sapi mencapai lebih dari 900 kilogram. Hampir menyentuh angka 1 ton. Hewan itu diserahkan langsung ke Pemkab dan kini dalam perawatan panitia kurban.

    Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian dari Presiden Prabowo. Dia menyebut sapi bantuan itu sudah diterima dan akan disalurkan sesuai amanat kurban.

    “Terima kasih kepada Pak Presiden. Kami mendapatkan satu ekor sapi dan sudah kami terima. Beratnya 900 kilogram lebih, hampir 1 ton,” kata Sugiri, Kamis (5/6/2025).

    Orang nomor satu di Bumi Reog itu mengaku tidak mengetahui asal-usul sapi tersebut. Apakah berasal dari peternak lokal atau dari luar daerah, dirinya belum mendapatkan informasi. “Saya nggak tahu dari peternak mana. Saya terima jadi,” katanya.

    Selain dari presiden, Pemkab Ponorogo juga menyalurkan hewan kurban sendiri. Total ada 16 ekor sapi dan sekitar 20 kambing yang dibagikan.

    Penerima hewan kurban itu beragam. Mulai dari Takmir Masjid Agung, partai politik di DPRD, hingga organisasi keagamaan seperti NU dan Muhammadiyah.

    “Masing-masing kita serahkan satu ekor. Agar kemudian bisa berbagi bersama-sama. Saatnya lebaran, saatnya kurban, kita harus rukun,” tegas Sugiri.

    Distribusi hewan kurban ini diharapkan menjadi simbol kebersamaan dan kepedulian. Terutama pada momen Iduladha yang sarat nilai gotong royong dan persaudaraan. (end/kun)

  • Sowan Dasco ke Megawati, Gus Ubaid: Ini Budaya Adiluhung yang Harus Dijaga!

    Sowan Dasco ke Megawati, Gus Ubaid: Ini Budaya Adiluhung yang Harus Dijaga!

    Surabaya (beritajatim.com) – Tokoh muda NU Ubaidillah Amin (Gus Ubaid) menilai kunjungan Ketua Harian Partai Gerindra yang juga Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco ke kediaman Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri beberapa hari yang lalu adalah sebuah langkah yang sangat baik dan patut diacungi jempol.

    “Sudah menjadi rahasia umum Pak Dasco sebagai orang terdekat dan kepercayaan Presiden Prabowo Subianto, yang sowan atau kunjungan kepada sesepuh, kepada mantan presiden. Tentu kunjungan beliau meminta wejangan kepada yang lebih sepuh terkait kondisi bangsa dan negara,” katanya.

    Menurut Gus Ubaid yang juga Ketua Dewan Pembina Relawan Gibran BerKopyah (GBK) ini, hal-hal semacam ini perlu terus dijaga. “Ini sebagai budaya sebagai bangsa yang menganut adat ketimuran dan menghormati kepada orang yang lebih tua. Jika kita mau melihat negara-negara maju seperti Jepang dan China yang terus menjaga nilai-nilai budaya leluhur, meskipun hari ini negaranya maju berkembang pesat dari negara-negara barat,” pungkasnya. (tok/kun)