Organisasi: NU

  • Pelajaran dari Kecelakaan di Tol Paspro yang Tewaskan Pimpinan NU Jatim dan Istrinya

    Pelajaran dari Kecelakaan di Tol Paspro yang Tewaskan Pimpinan NU Jatim dan Istrinya

    Jakarta

    Kecelakaan maut terjadi di Tol Pasuruan-Probolinggo (Paspro) Km 835+600, tepatnya di Wonoasih, Kota Probolinggo. Wakil Ketua PWNU Provinsi Jawa Timur, Taufik Hasyim (43), bersama istrinya, Amiratul Mawaddah (29), menjadi korban meninggal dalam kecelakaan tersebut.

    Dilansir detikJatim, kecelakaan terjadi pada Sabtu (14/6/2025) sekitar pukul 02.00 WIB. Taufik dan istri berada dalam mobil Toyota Innova Zenix yang menabrak truk tronton dari belakang.

    Kecelakaan bermula ketika Toyota Innova Zenix bernomor polisi N-1086-EL melaju dari arah Pasuruan menuju Kabupaten Probolinggo di lajur lambat. Pengemudi Moh Sholehoddin (26) mengalami microsleep sehingga menabrak bagian belakang truk Mitsubishi bernomor polisi DK-8348-CT yang dikemudikan Siswoyo (25).

    Akibat kecelakaan itu, Taufik, yang juga Ketua PCNU Pamekasan, dan istri meninggal dunia di lokasi. Sedangkan Sholehoddin mengalami luka dan dirawat di RSUD Ar-Rozzy, Kota Probolinggo.

    Sementara itu, tiga penumpang lainnya, Moh Syakir (7) mengalami luka ringan dan Muhammad Ali (4) serta Siti Sulaiha (21) selamat dan hanya mengalami luka ringan.

    “Dugaan sementara microsleep atau ngantuk. Dasar alat TKP untuk kendaraan truknya di jalur lambat, kemudian mobil Innova nabrak dari belakang. Korban dua orang meninggal dunia. Putra-putri masih dalam perawatan di RSUD Ar-Rozzy dan driver-nya,” kata Kanit Gakkum Satlantas Polres Probolinggo Kota Ipda Farouk Hidayat.

    Praktisi keselamatan berkendara yang juga Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, menjelaskan microsleep adalah kondisi pengemudi benar-benar letih.

    “Microsleep adalah sebuah kondisi di mana otak pengemudi blank karena terlalu lelah akibat tidak beristirahat untuk refresh secara berkala,” jelas Sony.

    Bagaimana cara mengatasi atau menghindari microsleep? Sony menyarankan agar pengendara beristirahat cukup agar tak mengalami microsleep.

    “Biasakan tidur cukup sebelum mengemudi dan istirahat berkala. Ketika saat mengemudi dan badan sudah memberikan sign nguap, pegal-pegal, artinya harus stop dan istirahat, streching ringan,” saran Sony.

    (riar/lua)

  • Kejahatan Seksual Jenis Kejahatan Paling Banyak Terjadi di Indonesia

    Kejahatan Seksual Jenis Kejahatan Paling Banyak Terjadi di Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi mengatakan kekerasan seksual menjadi jenis kejahatan yang paling banyak dilaporkan terjadi di Indonesia.

    Adapun rumah tangga menjadi tempat terjadinya kekerasan yang paling banyak dilaporkan.

    “Kalau dilihat dari jenis kekerasannya maka kekerasan seksual yang menempati posisi paling tinggi dan kalau dilihat dari tempat kejadian dari kekerasan ini yang paling tinggi ada di rumah tangga,” kata Arifah seusai menghadiri pelatihan paralegal nasional Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Kementerian Hukum, Jakarta, Sabtu (14/6/2025).

    Hal tersebut, kata dia, sebagaimana data Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni PPPA) dari Januari hingga Juni 2024 mencatat ada 11.850 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang dilaporkan, dengan total korban mencapai 12.604 orang.

    “Terbanyak adalah korbannya perempuan 10.000 lebih. Dari jenis kekerasannya, yang terbanyak adalah kekerasan seksual dengan jumlah 5.246, sedangkan tempat kejadian yang paling tinggi adalah di ranah rumah tangga,” katanya saat memberikan pidato sambutan dikutip dari Antara.

    Adapun, lanjut dia, berdasarkan Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional (SPHPN) 2024 menunjukkan satu dari empat perempuan di Indonesia pernah mengalami kekerasan fisik dan/atau seksual sepanjang hidupnya.

    Sementara itu, kata dia, sembilan dari 100 anak di Indonesia pernah mengalami kekerasan seksual sepanjang hidupnya.

    Bahkan, dia menyebut dari Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja (SNPHAR) yang tak ia sebutkan tahunnya, satu dari dua anak di Indonesia pernah mengalami kekerasan emosional sepanjang hidupnya.

    “Ini tidak sekedar angka dalam statistik. Ada kisah, ada trauma, ada penderitaan dan juga dampak buruk bagi korban, yaitu penderitaan fisik, psikologi, kesehatan, ekonomi, dan juga sosial,” paparnya.

    Di samping itu, dia menyebut kasus inses oleh anggota keluarga di ranah domestik juga menjadi salah satu kasus kekerasan seksual yang sangat tinggi terjadi di Indonesia.

    “Dan agak sulit untuk melakukan penyelesaian karena ini hubungan yang sangat dekat dalam sebuah keluarga,” katanya.

    Oleh sebab itu, dia menegaskan data tersebut menjadi bukti nyata bahwa kekerasan terhadap perempuan dan anak merupakan isu multidimensi yang memerlukan pendekatan komprehensif dari berbagai pihak, mulai dari pencegahan, perlindungan, hingga pemulihan korban.

    “Hal ini menegaskan urgensi untuk implementasi kebijakan, meningkatkan kesadaran masyarakat, dan memastikan ketersediaan serta aksesibilitas layanan perlindungan yang harus ditingkatkan dan diperkuat baik oleh pemerintah maupun masyarakat,” katanya.

    Dia pun memandang kehadiran paralegal sebagaimana pelatihan yang diberikan kepada ribuan anggota Muslimat NU pada acara tersebut sangatlah penting sebagai jembatan yang menghubungkan korban yang banyak di antaranya perempuan dengan sistem hukum dan keadilan.

    “Selain menjadi pendamping hukum dan mediator, para legal juga membantu korban untuk menjangkau akses bagi korban untuk memperoleh keadilan atas kasus yang dialaminya. Para legal akan membantu korban dalam menyiapkan dokumen hukum dan keadilan hukum lainnya yang diperlukan,” kata dia.

  • Pulang Ibadah Haji, Khofifah Langsung Tancap Gas dan Pecahkan Rekor MURI

    Pulang Ibadah Haji, Khofifah Langsung Tancap Gas dan Pecahkan Rekor MURI

    Surabaya (beritajatim.com) – Gubernur Jawa Timur yang juga Ketua Umum Dewan Pembina PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa langsung tancap gas usai rampung melaksanakan rangkaian ibadah haji.

    Tiba di tanah air pada Jumat (13/6/2025) malam, Sabtu (14/6/2025) pagi ini Khofifah secara khusus hadir dalam kegiatan Kick Off Pelatihan Paralegal yang diselenggarakan PP Muslimat NU bersama Kementerian Hukum RI mencatatkan rekor MURI.

    Menghadirkan 2.500 peserta, kegiatan ini memecahkan rekor MURI dengan peserta paralegal perempuan terbanyak yang pernah diselenggarakan di Indonesia.

    Tak hanya itu, kegiatan ini sekaligus mencatatkan langkah besar Muslimat NU dalam sejarah pemberdayaan perempuan Indonesia.

    Gubernur Jawa Timur yang juga selaku Ketua Umum Dewan Pembina PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa secara langsung menerima Piagam Penghargaan dan Sertifikat Rekor MURI tersebut.

    “Alhamdulillah kami tiba di Indonesia tadi malam. Pagi ini kami langsung hadir di kegiatan ini, yang sebenarnya pelatihan paralegal kali ini merupakan tindak lanjut arahan dari Ketua Umum PBNU pada saat Rakernas Muslimat NU di Kalimantan Timur (Mei 2025),” ujarnya.

    Menurutnya, pelatihan paralegal muslimat NU ini mendukung pembentukan pos bantuan hukum (Posbankum) desa/kelurahan sebagai akses keadilan bagi masyarakat desa.

    Sebanyak 2.500 paralegal yang mengikuti pelatihan hari ini akan membentuk 1.794 pos bantuan hukum desa dan memberi kontribusi terhadap pembentukan 7.000 Posbankum yang ditargetkan oleh Kementerian Hukum.

    “Pelatihan ini dirancang untuk membekali kader-kader Muslimat NU sebagai paralegal komunitas, dengan pemahaman hukum dasar, pendampingan kasus, mediasi, serta advokasi sosial berbasis komunitas khususnya ibu-ibu Muslimat NU sampai ke tingkat desa,” tegasnya.

    Pelatihan paralegal ini, lanjut Khofifah merupakan langkah konkret Muslimat NU dalam mendorong partisipasi dan pengabdian perempuan dalam sistem hukum dan perlindungan masyarakat, bangsa dan negara khususnya mengurai permasalahan sosial hingga lini terbawah pada tingkat desa/kelurahan.

    “Pelatihan ini juga menegaskan peran perempuan dalam memperkuat sistem hukum yang berkeadilan dan inklusif di tengah masyarakat,” urainya.

    Dengan adanya pelatihan paralegal Muslimat NU diharapkan agar masyarakat desa bisa lebih mudah mendapatkan layanan informasi dan konsultasi hukum, bantuan hukum dan advokasi, mediasi dan rujukan oleh pemberi bantuan hukum maupun advokat terutama kasus perempuan dan anak lebih mudah mendapatkan perlindungan dan konsultasi hukum.

    “Kick off Paralegal ini menjawab kebutuhan masyarakat membantu mengatasi persoalan sosial di lini paling bawah hingga pelosok desa. Bagaimana proses mediasi, informasi, konsultasi dan penyuluhan hukum kepada masyarakat di lini bawah terbantu dalam proses penyelesaian hukum serta kita aktif membantu proses mediasi,” ungkapnya.

    Khofifah mencontohkan persoalan hukum yang sering terjadi di lini terbawah seperti kasus warisan hingga kasus inses yang membutuhkan proses mediasi di lini terbawah .

    “Kami ingin menjadi bagian dalam penyelesaian masalah dilini paling bawah masyarakat. Semoga nanti di Bulan September setelah melalui permagangan dan menemui kasus pelatian paralegal organisasi perempuan Muslimat NU akan mendapatkan sertifikasi paralegal dan siap membantu masyarakat,” sebutnya.

    Menteri PPPA yang juga Ketua PP Muslimat NU Arifah Choiri Fauzi menuturkan kegiatan ini merupakan wujud nyata dalam memperkuat kapasitas Muslimat NU ditengah tengah masyarakat hingga di tingkat akar rumput.

    “Langkah strategis ini tidak hanya menunjukkan komitmen Muslimat NU dalam menciptakan agen-agen perubahan yang tangguh dan berdaya, tetapi menjadi bukti bahwa organisasi perempuan mampu mengambil peran penting dalam memperkuat sistem keadilan yang inklusif, responsif, dan berpihak pada kelompok rentan, terutama perempuan dan anak,” tegasnya.

    Pihaknya berharap kader yang dilatih hari ini, tidak hanya sebatas melakukan penyuluhan hukum saja, tetapi menjadi figur yang dapat menjadi tempat konsultasi bagi perempuan dan anak yang mengalami kekerasan, serta membantu mereka menemukan solusi atas permasalahan hukum yang dihadapi.

    “Saya percaya pelatihan paralegal ini akan memberikan dampak positif dan menjadi kekuatan dalam upaya pencegahan dan penanganan kekerasan, khususnya terhadap perempuan dan anak sebagai kelompok rentan,” ujarnua

    “Pelatihan paralegal jadi langkah konkret menuju keadilan yang inklusif sehingga akses keadilan hadir di tengah-tengah masyarakat, hingga ke tingkat paling dasar,” harapnya.

    Di sisi lain, Menteri Hukum RI Supratman Andi Agtas mengapresiasi upaya Muslimat NU dalam mendukung dan membantu tugas pemerintah dalam mengedukasi sekaligus memberi pemahaman kepada masyarakat terhadap pemahaman hukum hingga tingkat desa.

    “Pelatihan Paralegal hari ini menunjukkan NU dan Muslimat NU memiliki kemampuan SDM, keilmuan yang kuat dan mumpuni,” tegasnya.

    Dalam paparannya, Menkum menjelaskan bahwa saat ini telah terbentuk 5.008 Posbankum diseluruh desa/kelurahan dengan target pembentukan Posbankum sebanyak 7.000 diseluruh Indonesia.

    Ia meyakini, kontribusi Muslimat NU yang nantinya selesai mengikuti pelatihan paralegal bisa terwujud sekitar 1.794 posbankum.

    Supratman sependapat dengan, Gubernur Khofifah yang mengedepankan pendekatan dengan arif bijaksana dalam menghadapi persoalan sosial terutama kekerasan terhadap perempuan dan anak.

    “Kekerasan terhadap perempuan, anak, kasus inses hingga persoalan wakaq yang terjadi di masyarakat tidak mudah diselesaikan secara formalistik namun membutuhkan pendekatan dengan arif bijaksana,” tegasnya.

    “Kami yakin melalui Pelatihan Paralegal ini Muslimat NU yang memiliki anggota 36 juta anggota akan terus bergerak membantu masyarakat mengatasi segala persoalan sosial masyarakat,” imbuhnya.

    Di tempat yang sama, Ketua PBNU Prof. Rumadi Ahmad menilai bahwa kegiatan pelatihan paralegal yang dilaksanakan oleh Muslimat NU ini merupakan upaya dari Muslimat dalam merespons serta responsif melihat persoalan sosial yang terjadi di tengah tengah masyarakat.

    “Kegiatan ini merupakan wujud cita cita Islam dan NU terkait pentingnya akses bagi masyarakat dalam memberikan asas keadilan. Pelatihan paralegal ini memberikan banyak manfaat serta menjadi upaya strategis dan bisa menjadi contoh bagi banom-banom lainnya yang ada di NU,” pungkasnya.

    Hadir dalam acara tersebut Menkumham RI Supratman Andi Agtas dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI Arifah Choiri Fauzi, Wamendes RI Riza Patria, Ketua PBNU Prof. Rumadi Ahmad. (tok/ian)

  • 100.000 Warga NU Aksi di Lokasi Banjir Rob Pantura Demak Besok, Taj Yasin: Kami Tidak Melarang
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        14 Juni 2025

    100.000 Warga NU Aksi di Lokasi Banjir Rob Pantura Demak Besok, Taj Yasin: Kami Tidak Melarang Regional 14 Juni 2025

    100.000 Warga NU Aksi di Lokasi Banjir Rob Pantura Demak Besok, Taj Yasin: Kami Tidak Melarang
    Tim Redaksi
    DEMAK, KOMPAS.com
    – Wakil Gubernur Jawa Tengah,
    Taj Yasin
    Maimoen, mengaku tidak melarang rencana aksi doa bersama warga Nahdlotul Ulama (NU) di lokasi
    banjir rob
    Pantura Sayung, Kabupaten Demak.
    Hal itu disampaikan Taj Yasin usai menghadiri rapat checking akhir “Istighotsah Kemanusiaan” di Gedung PC NU Demak, Jumat (13/6/2025) sore.
    “Saya senang atas nama pribadi maupun Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dan pemerintah yang ada di negara ini tetap mendukung, seperti yang kemarin disampaikan Pak Menteri, bahwa kami tidak akan menghentikan acara, akan terus kita kawal,” kata Taj Yasin.
    Diketahui, 100.000 massa dari NU Kabupaten Demak berencana menggelar “Istighotsah Kemanusiaan” atau doa bersama Pantura Sayung, depan PT HIT, lokasi terparah terdampak banjir rob pada Minggu (15/6/2025).
    Dalam aksinya, warga NU juga berencana melakukan
    long march
    dari exit Tol Semarang-Demak (Sayung) menuju depan PT HIT sebelum doa bersama.
    Aksi ini sebagai respons situasi banjir rob menahun di wilayah Kecamatan Sayung dan sekitarnya yang tak kunjung tertuntaskan.
    Tak Yasin merespon positif niatan warga NU untuk berdoa supaya banjir rob di Kecamatan Sayung tertangani dengan baik.
    Dia menjelaskan, pemerintah sudah berikhtiar dengan membangun Tol Semarang-Demak yang terintegrasi dengan tanggul laut.
    Juga menganggarkan tanggul laut di luar Tol Semarang-Demak, sesuai yang diajukan Pemerintah Kabupaten Demak.
    “Itu saja tidak cukup, harus ada ikhtiar yang lain, yaitu berdoa. Doa ini yang diwakili para kyai, para warga Nahdliyyin, sehingga tadi ini disampaikan benar-benar murni berdoa kemanusiaan atau istighotsah kemanusiaan,” paparnya.
    Diberitakan sebelumnya, 100.000 warga NU akan menggelar doa bersama di depan HIT Sayung sebagai respon situasi banjir rob di Demak yang tidak kunjung tertangani.
    “Rencana aksi dan istighosah kemanusiaan, mulai pukul 13.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB, itu kegiatan di antaranya jalan kaki dari exit tol menuju titik kumpul depan HIT, terdampak rob itu,” kata Koordinator Aksi, Mustain melalui sambungan telepon, Rabu (11/6/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dedi Mulyadi Sebut Akan Tata Seluruh Jongko di Kawasan Perkebunan

    Dedi Mulyadi Sebut Akan Tata Seluruh Jongko di Kawasan Perkebunan

    Sebelumnya, sejumlah penjual nanas asal Jalan Cagak, Subang, menumpahkan kekecewaannya kepada Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi, lewat aksi membanting buah nanas di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa, 10 Juni 2025. 

    Seorang perwakilan pedagang, Herman, asal Desa Tambakan, mengabarkan, jongko tempat jualan nanas miliknya dibongkar bulan lalu (26/5/2025) dalam rangka penataan jalan.

    Pedagang yang mengaku telah lebih 20 tahun menjual nanas itu dijanjikan uang kompensasi dan jongko baru yang lebih tertata. Namun, hingga kini belum juga mendapatkan kepastian. Karena itu, ia ikut bersama belasan para penjual nanas menagih janji Dedi Mulyadi di Gedung Sate.

    “Sabar weh dua bulan teu kudu daragang, ku saya nu aya diganti, salila dua bulan ku saya dikompensasi. Seperti kitu janjina, terus kebijakan ke depan seperti jongko akan ditata, kenapa sekarang cuma diancurkan doang?

    (Sabar saja dulu, selama dua bulan jangan dagang. Sama saya nanti dagangan yang ada diganti, selama dua bulan diberi kompensasi. Seperti itu janjinya. Terus kebijakan ke  delan seperti jongko akan ditata, kenapa sekarang cuma diancurkan doang?)” kata Herman.

    Buntut pembongkaran, kondisinya dirasa menjadi pelik. Ia punya beban utang ke bank yang tiap bulan mesti dibayar, bekas pinjaman modal. “Uing mah nu jadi stres teh modal BRI. Kan tidak mau tau, tidak terima alasan kalau jongko dibongkar. Diminta ngusahakeun, tapi kan sudah tidak ada lapaknya,” keluh Herman.

     

    Perwakilan lainnya, Ifan menambahkan, yang terdampak pembongkaran tak hanya di Jalan Cagak, tapi juga di jalur Ciater dan Kasomalang.

    Ia pun mendesak agar janji kepada pedagang nanas bisa ditepati.

    “Kita datang ke sini bukan mau macem-macem, kita mempertanyakan janji. Harus ditepati, paling tidak, harus ada kepastian,” katanya. 

    “Masyarakat pedagang khususnya Subang Selatan tidak ada yang menolak tentang pembongkaran, tidak ada. Tidak ada yang bertahan, tidak neko-neko,” tegasnya.

    Para pedagang sempat masuk ke Gedung Sate, diterima pihak Pemprov Jabar. Keluhan mereka, katanya, sudah ditampung. Pembahasan mengenai masalah itu dijadwalkan bakal dilakukan pada Kamis (12/5/2025).

    “Bakal diwaler dinteun Kemis. (Akan dijawab hari Kamis),” kata Ifan.

    Sebelumnya, Dedi Mulyadi bersama Bupati Subang melakukan pembongkaran di kawasan tersebut pada 26 Mei 2025. Kegiatan ini, turut disiarkan ulang melalui akun YouTube Dedi Mulyadi Channel. 

    Kepada pedagang terdampak, Dedi menyampaikan soal uang kompensasi atau uang tunggu selama dua bulan, pemberian sembako, dan penataan ulang bangunan.

    “Ini mereka ada uang tunggu selama dua bulan, dikasih beras, dikasih duit. Yang kedua nanti saya bikinin bangunan-bangunan yang indah,” kata Dedi Mulyadi saat itu.

  • Inayah Wahid Dewan Pengawas Greenpeace, Roy Murtadho Sentil Ketuq PBNU: Juga Wahabi Lingkungan?

    Inayah Wahid Dewan Pengawas Greenpeace, Roy Murtadho Sentil Ketuq PBNU: Juga Wahabi Lingkungan?

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Tokoh Pemuda Nahdatul Ulama (NU) Roy Murtadho menyentil Ketua Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), Ulil Abshar Abdalla. Terkait pernyataannya yang menyebut Greenpeace dan Walhi wahabi lingkungan.

    Roy mengatakan, putri Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Inayah Wahid merupakan seniman sekaligus aktivis lingkungan. Bahkan pengawas Greenpeace Indonesia.

    “Wahabi lingkungan. Inaya Wahid adalah pengurus lembaga di PBNU, putri Gus Dur, seniman & aktivis lingkungan. Juga dewan pengawas @GreenpeaceID,” kata Roy dikutip dari unggahannya di X, Jumat (13/6/2025).

    Roy pun menanyakan, apakah Inayah Wahid juga merupakan wahabi lingungan.

    “Oleh Gus Ulil, Greenpeace dituding Wahabi lingkungan karena fearmongering, wokeisme & alarmisme. So, Inaya Wahid juga wahabi lingkungan?” ujarnya.

    Sebelumnya, Roy Murtadho menyoroti pernyataan Ulil.

    “Salah seorang ketua PBNU, kiai Ulil Abshar Abdalla pernah bilang: @GreenpeaceID & @walhinasional adalah wahabi lingkungan,” kata Roy dikutip dari unggahannya di X, Rabu (11/6/2025).

    Menurut Roy, PBNU memang kerap mencap wahabi. Hanya karena tidak sejalan.

    “Intinya semua yang nggak sejalan dengan PBNU dicap wahabi,” terangnya.

    Padahal, menurut Ketua Unum Partai Hijau itu, banyak riset dari dua lembaga tersebut yang menunjukkan kerusakan lingkungan akibat deforestasi.

    “Banyak sekali riset Greenpeace soal kerusakan hutan oleh deforestasi & PSN, tapi bagi PBNU: bodo amat,” ujarnya.

    Pernyataan Ulil itu mulanya disampaikan melalui unggahan di X. Menanggapi tambang nikel di Raja Ampat.

  • Prabowo Naikkan Gaji Hakim, Tokoh Muda NU: Agar Negara Bebas Korupsi

    Prabowo Naikkan Gaji Hakim, Tokoh Muda NU: Agar Negara Bebas Korupsi

    Surabaya (beritajatim.com) – Presiden Prabowo Subianto mengumumkan kenaikan gaji hakim. Kenaikan ini demi mewujudkan kesejahteraan hakim.

    Hal itu diumumkan Prabowo saat sambutan di acara pengukuhan 1.451 hakim di gedung Mahkamah Agung (MA), Jakarta Pusat.

    Prabowo menyebut kenaikan gaji hakim bervariasi. Tertinggi adalah golongan paling junior dengan kenaikan 280 persen.

    “Dan, golongan naik tertinggi adalah yang paling junior paling bawah,” lanjut Prabowo.

    Tokoh muda NU, Ubaidillah Amin (Gus Ubaid) sangat mengapresiasi kenaikan gaji hakim hingga mencapai 280 persen. “Ini menunjukkan komitmen pemerintahan Presiden Prabowo yang serius ingin menegakkan hukum di Indonesia seadil-adilnya,” tuturnya.

    Menurut Gus Ubaid, bukan hanya kesejahteraan penghasilan saja, akan tetapi keamanan para hakim juga harus dilindungi oleh pemerintah. Ini agar setiap keputusan yang diambil benar-benar sesuai dengan hukum yang berlaku di negara dan agama, tanpa takut teror baik terhadap diri dan keluarganya serta intimidasi dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

    “Memang sudah sepatutnya jika ingin negara ini bebas dari pungli yang berujung korupsi, kesejahteraan para aparatur sipil negara ditingkatkan, khususnya para penegak hukum. Ini agar mereka fokus bekerja untuk masyarakat dalam memperoleh pelayanan yang baik dan mendapatkan hak-haknya,” ujar Alumni Magister Sains Hukum dan Pembangunan (MSHP) Sekolah Pascasarjana Unair Surabaya ini.

    Profesi seorang hakim, lanjut dia, mendapatkan perhatian khusus dalam agama Islam. Ini sebagaimana Nabi Muhammad SAW bersabda ‘Jika seorang hakim mengadili dan berijtihad dan ternyata ia benar, maka ia mendapat dua pahala. Dan, jika seorang hakim mengadili dan berijtihad kemudian ia salah, maka baginya satu pahala’. (HR Al-Bukhari).

    “Keputusan Presiden Prabowo menaikkan gaji hakim merupakan salah satu pengejawantahan pemerintahan yang dia pimpin dalam menjalankan ajaran agama Islam,” pungkas Kandidat Doktor Hukum Pembangunan Unair ini. [tok/beq]

  • Perempuan Eks Napiter Jadi Fokus Baru Pencegahan Radikalisme di Lamongan, Ini Langkah Konkret yang Disiapkan

    Perempuan Eks Napiter Jadi Fokus Baru Pencegahan Radikalisme di Lamongan, Ini Langkah Konkret yang Disiapkan

    Lamongan (beritajatim.com) – Upaya mencegah radikalisme dan terorisme kini menyasar kelompok paling rentan: perempuan dan anak. Di Kabupaten Lamongan, pendekatan kolaboratif lintas lembaga mulai dirumuskan untuk menjangkau kelompok yang selama ini kerap terabaikan, termasuk perempuan mantan narapidana terorisme (napiter).

    Diskusi lintas lembaga yang digelar oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Lamongan menghadirkan pihak-pihak strategis seperti PC Fatayat NU, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Lamongan, serta Duta Damai Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Regional Jawa Timur.

    Salah satu fokus utama dalam Focus Group Discussion (FGD) tersebut adalah pentingnya memberikan ruang dan kesempatan kedua bagi perempuan eks napiter untuk kembali menjadi bagian dari masyarakat yang aktif dan produktif.

    Koordinator Duta Damai BNPT Regional Jawa Timur, Achmad Reza Rafsanjani, menggarisbawahi pentingnya literasi digital dan kontra-narasi untuk melawan penyebaran ideologi kekerasan yang kini marak di ruang digital dan mudah diakses generasi muda.

    “Meskipun kondisi saat ini tergolong zero attack, kewaspadaan tetap harus ditingkatkan. Pencegahan dini tidak bisa dilakukan sendiri. Perlu pendekatan kolaboratif melalui konsep pentahelix yang melibatkan pemerintah, akademisi, media, komunitas, dan sektor swasta. Di ruang digital, peran kontra-narasi dan literasi sangat krusial untuk membendung penyebaran ideologi kekerasan,” kata Reza, Kamis (12/6/2025).

    Respons positif pun mengalir dari berbagai pihak. Sekretaris DPPPA Lamongan, Riko Andryan Nova, menyatakan komitmen pihaknya dalam membuka ruang kolaborasi seluas-luasnya untuk perlindungan terhadap perempuan dan anak dari bahaya paham radikal.

    “Karena isu yang dibahas hari ini sangat relevan dan sejalan dengan mandat lembaga kami. Perlindungan terhadap perempuan dan anak dari paham kekerasan, merupakan prioritas,” ujar Riko.

    Ketua PC Fatayat NU Lamongan, Dewi Mashlahatul Ummah, juga menekankan pentingnya sinergi antarlembaga agar program rehabilitasi dan reintegrasi tidak berjalan sektoral.

    “Kami berharap agenda hari ini tidak berhenti pada diskusi, tetapi bisa menjadi langkah konkret yang membawa manfaat dalam upaya pencegahan dan pemberdayaan perempuan terdampak radikalisme,” kata Dewi.

    Sebagai langkah nyata, forum ini menyepakati pembentukan tim kerja lintas lembaga. Tim ini akan merancang program kolaboratif yang terintegrasi, dengan tiga fokus utama: edukasi, pencegahan, dan pendampingan berkelanjutan bagi perempuan dan anak yang terdampak radikalisme.

    Upaya ini menjadi sinyal kuat bahwa pencegahan radikalisme tak hanya soal keamanan negara, tetapi juga perlindungan dan pemberdayaan kelompok rentan agar mereka tidak kembali terseret dalam lingkaran kekerasan. [fak/ian]

  • Ketua PBNU Sebut Greenpeace dan Walhi Wahabi Lingkungan, Roy Murtadho: Semua yang Nggak Sejalan Dicap Wahabi

    Ketua PBNU Sebut Greenpeace dan Walhi Wahabi Lingkungan, Roy Murtadho: Semua yang Nggak Sejalan Dicap Wahabi

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Ketua Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Ulil Abshar Abdalla menyebut Greenpeace dan Walhi sebagai wahabi lingkungan. Pernyataan itu dikritik tokoh muda NU Roy Murtadho.

    “Salah seorang ketua PBNU, kiai Ulil Abshar Abdalla pernah bilang: @GreenpeaceID & @walhinasional adalah wahabi lingkungan,” kata Roy dikutip dari unggahannya di X, Rabu (11/6/2025).

    Menurut Roy, PBNU memang kerap mencap wahabi. Hanya karena tidak sejalan.

    “Intinya semua yang nggak sejalan dengan PBNU dicap wahabi,” terangnya.

    Padahal, menurut Ketua Unum Partai Hijau itu, banyak riset dari dua lembaga tersebut yang menunjukkan kerusakan lingkungan akibat deforestasi.

    “Banyak sekali riset Greenpeace soal kerusakan hutan oleh deforestasi & PSN, tapi bagi PBNU: bodo amat,” ujarnya.

    Sebelumnya, pernyataan Ulil itu disampaikan melalui unggahan di X. Menanggapi tambang nikel di Raja Ampat.

    “Peduli lingkungan, oke. Menjadi wahabi lingkungan jangan. Harus dibedakan antara peduli lingkungan dg menjadi “wahabi lingkungan” yg hanya menggaungkan “wokisme dan alarmisme global” dlm bidang lingkungan. Berbahaya!” tulis Ulil dalam akun X-nya, yang diunggah pada Selasa, 10 Juni 2025.
    (Arya/Fajar)

  • Poros Muda NU Nilai Menag Tutupi Semrawut Haji 2025

    Poros Muda NU Nilai Menag Tutupi Semrawut Haji 2025

    GELORA.CO -Poros Muda NU menyentil Menteri Agama, Nasaruddin Umar, yang terkesan menutup-nutupi kesemrawutan pelaksanaan ibadah haji 1446 Hijriah/2025 Masehi ini.

    Koordinator Poros Muda NU, Ramadan Isa menerangkan, pelaksanaan haji 2025 ini kacau balau, lantaran banyak jemaah Indonesia yang terlantar, hingga jumlah jemaah yang meninggal terbanyak pada tahun ini.

    Ramadan mengatakan, banyak persoalan pelaksanaan ibadah haji 2025 ini tidak disinggung Menag Nasaruddin Umar. Menag malah mengklaim pelaksanaan haji lancar, tidak ada jemaah yang terlantar dan sebagainya, padahal sejatinya banyak masalah yang terjadi. Baik sejak keberangkatan, saat di pemondokan, dan puncaknya ketika di Arafah Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

    “Menag mengklaim pelaksanaan penyelenggaraan haji lancar seolah semua tertangani dengan baik, padahal banyak laporan dan keluhan jemaah,” tegas Ramadan Isa kepada wartawan, Senin, 9 Juni 2025.

    Selain itu, ia juga mengkritik keras para pejabat negara baik dari Kemenag, BP Haji, maupun Timwas DPR yang dinilai tidak kompak dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi jemaah. Bahkan terkesan membiarkan dan tidak paham harus melakukan apa demi kesuksesan penyelenggaraan haji tahun ini.

    Atas dasar itu, pihaknya mendesak pihak pelaksana ibadah haji untuk meminta maaf kepada masyarakat.

    “Dirjen haji sampai harus meminta maaf, ini kan jadi contoh pemimpin yang tidak jujur,” demikian Ramadan Isa.