Organisasi: NU

  • Rivalitas Jokowi vs Prabowo Semakin Nyata

    Rivalitas Jokowi vs Prabowo Semakin Nyata

    ENAM bulan lalu, tepatnya tanggal 10 Februari 2025, saya menulis dan merilis artikel dengan judul “Rivalitas Prabowo vs Jokowi”.

    Di hari yang sama, Presiden Prabowo Subianto pidato di acara Muktamar Muslimat NU di Surabaya. Kata Prabowo: “ada yang berusaha memisah-misahkan saya dengan Pak Jokowi. Lucu juga. Sebagai bahan ketawaan boleh”.

    Beberapa hari berikutnya, Prabowo pidato di HUT Gerindra. Salah satu kalimat yang disampaikan Prabowo dalam pidato itu adalah “hidup Jokowi”.

    Publik awam bertanya-tanya: “Kok Prabowo masih terintervensi oleh Jokowi”

    Sebagai politisi, narasi Prabowo harus dipahami sebagai narasi politik. Prabowo, tentu tidak ingin hubungannya dengan Jokowi rusak.

    Apalagi, kursi kekuasaannya baru berusia kurang dari empat bulan. Prabowo perlu membangun kekuatan. Merangkul semua simpul kekuatan, dan menghindari potensi benturan, termasuk dengan Jokowi.

    Prabowo tidak perlu berhadap-hadapan dengan kekuatan dari luar, termasuk dengan pihak Jokowi yang masih cukup kuat.

    Tapi, keadaan pada akhirnya akan memaksa Prabowo berhadap-hadapan dengan Jokowi. Sebagaimana Jokowi vs Megawati. Suka tidak suka, fakta ini akan terjadi.

    Kenapa Prabowo harus berhadapan dengan Jokowi? Bukankah tanpa Jokowi, Prabowo diprediksi tidak akan menang di Pilpres 2024 kemarin?

    Menghindari terjadinya bias, analisis psikologis dan moral harus dikesampingkan. Sebab, urusan Jokowi vs Prabowo bukan soal moral.

    Ini tidak ada kaitannya dengan “kewajiban” balas budi. Juga bukan soal psikologis, karena ini tidak ada hubungannya dengan empati dan urusan terima kasih. Ini soal “satu kursi” dan “pengaruh politik” yang diperebutkan.

    Prabowo ingin jadi presiden seutuhnya. Presiden yang mandiri tanpa intervensi. Di sisi lain, nasib dan masa depan Gibran Rakabuming Raka ada di pundak Jokowi. Sang ayah sekaligus mentor Gibran.

    Tanggung jawab ini yang memaksa Jokowi untuk melakukan intervensi pada kekuasaan. Ini satu-satunya cara untuk memastikan adanya peluang buat masa depan Gibran.

    Saat ini, Gibran sebagai wapres. Langkah berikutnya tentu ingin menjadi presiden. Kapan? Setelah Prabowo. Bisa setelah satu periode, atau dua periode. Bisa jadi sebelum genap satu periode. Semua serba mungkin terjadi.

    Prabowo pasti ingin dua periode. Adakah jaminan Prabowo akan bergandengan dengan Gibran di Pemilu 2029? Tidak ada. Kecuali jika Jokowi ikut mengawal dan mengendalikan Prabowo di periode pertama. Di sinilah masalah krusial itu muncul.

    Jokowi ingin kendalikan, minimal intervensi terhadap Prabowo. Ini untuk memberi kepastian dan jaminan bagi putra sulungnya, yaitu Gibran. Sementara Prabowo, pasti menolaknya. Tidak ada kekuasaan yang ingin diintervensi, apalagi dikendalikan.

    Tak ada matahari kembar. Matahari Indonesia hanya satu, yaitu Prabowo. Jokowi, apalagi Gibran, tidak boleh menjadi matahari tandingan. Pemimpin itu tunggal. Raja itu hanya satu. Tidak ada raja yang lain.

    Rivalitas Prabowo vs Jokowi merupakan kondisi objektif yang tidak bisa dihindari. Prabowo akan membentengi kekuasaannya dengan membatasi, bahkan menghindari sama sekali terhadap intervensi Jokowi.

    Jokowi, untuk memenuhi tanggung jawab bagi masa depan putranya, ia akan melawan Prabowo. Rivalitas itu sedang berjalan.

    Sejumlah pengusaha yang dianggap dekat dekat dengan Jokowi, sebut saja Mohammad Riza Chalid, Wilmar, Aguan, Tomy Winata, pemilik bank swasta terbesar yaitu BCA, mulai disingkirkan Prabowo. Prabowo sedang bersihkan para taipan yang dianggap dekat dengan Jokowi.

    Di sisi lain, dua tokoh yang menjadi rival Jokowi yaitu Tom Lembong dan Hasto Kristiyanto mendapatkan abolisi dan amnesti, hanya hitungan hari setelah vonis.

    Dalam kasus ini, banyak pakar hukum pidana yang menganggap Prabowo off side. Langkah out of the box Prabowo dibaca publik sebagai bentuk nyata genderang perlawanan kepada Jokowi.

    Minggu siang, 31 Agustus 2025, Prabowo melakukan konferensi pers bersama para pimpinan partai. Bahkan, Megawati yang notabene bukan bagian dari partai koalisi ikut hadir.

    Sementara Gibran, sang wapres tidak terlihat mendampingi Prabowo. Padahal, konferensi pers ini terkait dengan sesuatu yang sangat krusial yaitu adanya ancaman stabilitas keamanan bangsa.

    Konferensi pers ini seperti memberi sinyal kuat ke publik bahwa Prabowo tidak sedang bersama Jokowi.

    Apakah kerusuhan sistemik tanggal 27-31 Agustus 2025 yang menyebar di berbagai wilayah di Indonesia merupakan panggung rivalitas Jokowi vs Prabowo?

    Banyak spekulasi mengarah kesana.rmol news logo article

    *Penulis adalah Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa

  • Rektor Unisba Ungkap Rekaman CCTV: Massa Berlindung di Kampus, Tak Ada Aparat Masuk

    Rektor Unisba Ungkap Rekaman CCTV: Massa Berlindung di Kampus, Tak Ada Aparat Masuk

    Liputan6.com, Jakarta Rektor Universitas Islam Bandung (Unisba), Harits Nu’man mengungkap isi rekaman kamera pemantau CCTV di area kampus, saat bentrok pecah antara aparat gabungan TNI-Polri dengan massa, Selasa (02/09/2025) dini hari.

    Ketika massa kocar-kacir kena tembakan gas air mata, sebagian dari mereka berlindung di dalam kampus.

    “Itu murni pendemo. Ya, murni pendemo yang berlindung di area kampus kami. Penembakannya (gas air mata) pasti ke dalam,” kata Harits dalam konferensi pers di Bandung.

    Harits memastikan saat pengejaran massa tersebut, tidak ada aparat yang masuk ke dalam kampus Unisba.

    “Sepanjang pantauan saya, baik melalui laporan maupun langsung saya lihat di CCTV di sini, kami tidak melihat aparat kepolisian walaupun berpakaian preman masuk ke area kampus. Itu murni semuanya demonstran, ya saya sebutkan, pendemo, yang tadi di sweeping masuk ke area kampus,” jelasnya.

    Harits mengaku, tidak melihat ada mahasiswa maupun massa yang diamankan polisi dari dalam kampus.

    “Dari area kampus ini, saya tidak melihat. Jadi mereka murni melakukan sapu bersih itu membersihkan gerombolan saja. Ya, membersihkan kumpulan-kumpulan itu supaya tidak lagi berkelompok yang nantinya mungkin ada pemicu yang lainnya membuat anarkis lagi. Itu hanya bentuk pengamanan yang saya amati, yang saya yakin,” pungkas Harits.

  • Polisi Tembakkan Gas Air Mata di Unisba Bandung, Rektor Beri Penjelasan

    Polisi Tembakkan Gas Air Mata di Unisba Bandung, Rektor Beri Penjelasan

    Jakarta

    Kerusuhan pecah pada Senin, 1 September 2025 malam di sekitar Tamansari, Bandung, Jawa Barat. Polisi menembakkan gas air mata yang asapnya sampai ke area kampus yaitu Universitas Islam Bandung (Unisba) dan Universitas Pasundan (Unpas).

    Kedua kampus itu hanya berjarak 150 meter di Jalan Tamansari. Peristiwa ini memicu kecaman dari LBH Bandung.

    “Kampus adalah ruang intelektual, bukan sasaran militeristik! Menyerang kampus berarti menyerang kebebasan akademik, demokrasi, dan hak konstitusional mahasiswa untuk menyuarakan pendapat. Negara harus tahu batas, dan hari ini, batas itu telah dilanggar secara terang-terangan. Kami tidak akan diam. Kekerasan tidak akan membungkam perlawanan,” tulis keterangan di Instagram resminya seperti dilansir detikJabar pada Selasa (2/9/2025).

    Pagi harinya, Rektor Unisba Prof A Harits Nu’man yang mengaku bertahan dari kemarin di kampus memberikan penjelasan. Harits mengatakan kerusuhan itu disebabkan adanya gerombolan massa yang memblokir Jalan Tamansari.

    “Saya sampaikan demo berakhir jam 17.00 WIB, korban mulai berdatangan pada kalau tidak salah masuk jam 17.20 itu sudah ada korban, posko itu buka sampai korban itu selesai ditangani. Proses penanganan korban berakhir pada jam 20.30, sampai jam 21.00 WIB masih ada korban yg napasnya sesak dan lemas udah selesai kita bantu, kita tangani, evakuasi, dan selamat, dijemput keluarga,” ujar Harist mengawali pernyataannya saat jumpa pers di Unisba, Selasa (2/9/2025).

    “Posko tutup jam 21.00, kejadian semalam, seingat saya mulai jam 21.30 itu secara masif, kenapa demikian, kami coba mencari informasi kenapa kerusuhan bisa terjadi sampai dini hari, ternyata yang tadinya pendemo itu pulang jam 17.00 WIB dari gedung DPRD ke kampusnya masing-masing, di luar dugaan massa yang lainnya bergerombol dari satu titik ke titik lain,” katanya.

    Dia menjelaskan massa bergerak mulai Jalan Trunojoyo, Sundajana, kemudian Jalan Taman Radio. Massa, katanya, juga memblokir sejumlah jalan.

    Menurutnya, karena gerombolan itu isu di masyarakat menjadi liar. Dia mengaku tidak tahu siapa saja massa yang disebut gerombolan itu.

    “Nah itulah yang menyebabkan kerusuhan tadi malam, sehingga informasinya berkembang menjadi liar. Massa itulah yang di sweeping oleh aparat kepolisian, karena ini kan bukan area kampus kita, ini adalah ara publik ya, namanya juga Jalan Tamansari bukan Jalan Unisba, Jalan Harian Banga, bukan Jalan Unisba, itu jalan umum yang diblokir oleh segerombolan tadi, wallahualam siapa yang memblokirnya, tetapi massa ada di situ, dan beredar di sekitar kampus kita,” ungkapnya.

    Di sisi lain secara terpisah Kanit Keamanan Kampus Unpas bernama Rosid mengaku mengumpulkan sisa proyektil gas air mata. Dia menyebut ada korban pingsan.

    “Karena ini jadi titik kumpul, jadi bukan mahasiswa Unpas saja yang start ke Gasibu dari sini. Jadi tujuannya kemarin Gedung DPRD, jadi kumpul di sini bukan mahasiswa Unpas saja, tapi dari berbagai universitas yang dekat di Bandung,” ujar Rosid.

    “Jadi pimpinan menginstruksikan kepada kami melalui ajudannya silahkan dibuka saja untuk kemanusiaan, tapi hanya korban yang bisa masuk ke kampus karena KSR PMI sudah siap dari tanggal 30 Agustus. Tapi kenyataannya kemarin bukan korban saja yang ke sini, karena dipukul mundur, jadi semua larinya ke sini dan pada diam di sini sampai larut malam. Lebih dari 100 orang, yang pingsan 12 orang,” imbuhnya.

    baca berita lengkapnya terkait artikel ini di sini, di sini, dan di sini

    (zap/dhn)

  • Pemkot Mojokerto Gelar Doa Bersama untuk Kedamaian Bangsa dan Affan Kurniawan

    Pemkot Mojokerto Gelar Doa Bersama untuk Kedamaian Bangsa dan Affan Kurniawan

    Mojokerto (beritajatim.com) – Seluruh perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto menggelar doa bersama secara serentak. Kegiatan ini dipanjatkan untuk memohon agar Indonesia senantiasa aman, damai, dan kondusif, sekaligus mendoakan almarhum Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang meninggal dunia dalam insiden demo beberapa waktu lalu.

    Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari mengatakan doa bersama tersebut merupakan bentuk kepedulian sekaligus ikhtiar bersama agar situasi bangsa tetap terjaga. “Bumi Pertiwi sedang berduka, bangsa kita sedang menghadapi ujian. Melalui doa bersama ini, kita berharap keamanan dan kedamaian bisa kembali menyelimuti Indonesia,” ungkapnya, Senin (1/9/2025).

    Sebelumnya, Pemkot Mojokerto bersama lebih dari 1.600 anggota Muslimat NU juga telah menggelar selawat bergiliran nonstop dari pagi hingga malam di Rumah Rakyat pada Minggu (31/8/2025). Selain itu, jajaran Forkopimda, pimpinan partai politik, organisasi masyarakat, dan organisasi kepemudaan di Kota Mojokerto telah mendeklarasikan penolakan.

    Yakni deklarasi penolakan terhadap segala bentuk aksi kekerasan dalam penyampaian pendapat di muka umum. Pada kesempatan yang sama, Pemkot Mojokerto juga mengundang para pengemudi ojek online untuk ikut berdoa bersama sekaligus menyalurkan bantuan sembako. Langkah ini menjadi wujud dukungan moral serta solidaritas bagi para pengemudi ojol yang tengah berduka.

    “Kita juga mendoakan almarhum Affan Kurniawan, semoga beliau mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Kami berharap semua pihak menjaga situasi tetap kondusif. Mari kita jadikan Kota Mojokerto sebagai contoh bahwa perbedaan pendapat bisa disampaikan dengan damai, tanpa kekerasan,” tambahnya.

    Melalui rangkaian kegiatan doa, selawat, hingga aksi solidaritas, Pemkot Mojokerto berharap suasana di Mojokerto Raya dan Indonesia secara umum dapat kembali damai, serta semangat persatuan dan kepedulian sosial semakin terjalin erat di masyarakat. [tin/aje]

  • PBNU Siap Dukung Prabowo Ciptakan Situasi Kondusif

    PBNU Siap Dukung Prabowo Ciptakan Situasi Kondusif

    Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menegaskan pihaknya siap mendukung Presiden Prabowo Subianto dalam menjaga stabilitas dan ketenangan masyarakat di tengah dinamika politik dan sosial belakangan ini.

    Menurut Gus Yahya, pertemuan tokoh agama dengan Presiden ke-8 RI itu di Istana Negara pada Senin (1/9/2025) sejak pukul 16.30 hingga 21.30 WIB, itu menunjukkan bahwa aspirasi publik tidak diabaikan, melainkan telah ditangkap dan ditindaklanjuti dengan langkah konkret oleh pemerintah maupun lembaga negara.

    “Sudah jelas bahwa harapan-harapan dan tuntutan-tuntutan masyarakat sudah didengar dan dipahami, dan benar-benar sudah dikerjakan upaya-upaya pemenuhannya secara sistematis dan strategis,” ujar Gus Yahya di Jakarta, Senin (1/9/2025).

    Ia menyebut PBNU bersama para pemimpin agama lain bersiap ikut berkontribusi dalam membina umat agar tetap tenang serta tidak mudah terprovokasi. Upaya ini, kata dia, penting untuk menciptakan situasi kondusif yang memungkinkan pemerintah bekerja optimal.

    “Kami akan membantu menciptakan rasa aman di tengah-tengah masyarakat, mengajak untuk lebih mendekat kepada Tuhan dan memohonkan pertolongan untuk bangsa kita ini. Karena di samping harapan-harapan besar tentang masa depan yang lebih baik, tentu juga ada tantangan-tantangan yang tidak kecil,” katanya.

    Selain menekankan peran NU dalam merawat ketenangan sosial, Gus Yahya juga menyampaikan apresiasi atas komitmen Kepala negara untuk membuka ruang komunikasi secara rutin dengan tokoh agama.

    Dia menilai hal tersebut dapat memperkuat sinergi antara pemerintah dan pemuka agama.

    “Beliau tadi juga menyatakan sesuatu yang membuat kami semua sangat berbesar hati, bahwa beliau menginginkan ada pertemuan seperti ini secara rutin. Lebih sering lebih baik, tentu akan kita sesuaikan,” pungkas Gus Yahya.

  • Prabowo kembali undang ormas keagamaan dan partai politik ke Istana

    Prabowo kembali undang ormas keagamaan dan partai politik ke Istana

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto kembali mengundang pimpinan organisasi kemasyarakatan (ormas) keagamaan dan sejumlah pimpinan partai politik ke Istana Kepresidenan RI untuk berdialog dan berdiskusi mengenai isu-isu kebangsaan, terutama yang menyangkut aksi massa pada pekan lalu.

    Beberapa dari tamu undangan itu mulai berdatangan di Istana Kepresidenan RI sejak pukul 14.00 WIB, diantaranya perwakilan dari tokoh agama Buddha, Bhante Kamsai Sumano Mahathera, perwakilan dari Gereja Bethel Injil Nusantara Pendeta Johnny Lokollo, Ketua Umum Dewan Pembina Pimpinan Pusat Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Ketum PBNU) Yahya Cholil Staquf, Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf, dan Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Addin Jauharudin.

    Kemudian, pimpinan ormas dan partai politik lainnya yang juga diundang ke Istana hari ini, antara lain Presiden Syarikat Islam, Hamdan Zoelva, Presiden Partai Keadilan Sejahtera Al Muzzammil Yusuf, Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar, Sekretaris Jenderal DPP Partai Solidaritas Indonesia Raja Juli Antoni, Ketua Umum DPP Partai Gelora Anis Matta, Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia, dan ada juga Menteri Agama Nasaruddin Umar, serta Menteri

    Beberapa dari mereka mengaku mendapat undangan sejak Minggu (31/8) malam, tetapi ada juga yang baru dihubungi Senin pagi dan siang ini untuk pertemuan di Istana Kepresidenan RI. Pertemuan itu dijadwalkan berlangsung pada sore hari, mengingat pada pukul 15.30 WIB, Presiden menjenguk sejumlah korban di RS Polri, Jakarta Timur.

    Di Istana Kepresidenan, sebelum acara pertemuan berlangsung, Gus Yahya, sapaan populer Ketum PBNU, menjelaskan dirinya diundang bersama sejumlah ormas, yang bukan hanya ormas Islam. “2 hari lalu kan 16 ormas Islam menghadap (Presiden) di Hambalang. Hari ini kemudian diundang semua ormas baik muslim maupun non-muslim, (pertemuan untuk) berkoordinasi menyampaikan, ya menyempurnakan penyampaian aspirasi masyarakat seperti yang kami lakukan kemarin, dan bagaimana juga berkoordinasi, bahu-membahu mengatasi keadaan, memulihkan keadaan,” kata Gus Yahya.

    Sementara itu, Muhaimin mengaku dirinya belum mengetahui agenda pertemuan hari ini di Istana Kepresidenan. “Hari ini, kita diundang belum tahu dengan siapa saja, tetapi tiada lain untuk terus melakukan upaya-upaya Pak Prabowo dan seluruh pemerintahan ini harus sukses. Kalau toh ada upaya-upaya, gangguan-gangguan hendaknya itu menjadi cobaan yang terus dihadapi dengan cepat, diatasi dengan baik, dan buat PKB tidak ada jalan lain, Pak Prabowo harus sukses memimpin Indonesia, karena visinya sangat mendasar, yaitu ekonomi, konstitusi tegas dalam menjalankan seluruh amanah konstitusi, solusi-solusi konstitusional tentang ekonomi, tentang politik, tentang berbagai hal,” kata Muhaimin.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • HNW dukung Kepala BP Haji jadi Menteri Haji dan Umrah

    HNW dukung Kepala BP Haji jadi Menteri Haji dan Umrah

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mendukung Kepala dan Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji ditunjuk menjadi Menteri dan Wakil Menteri Haji dan Umrah yang akan dibentuk Presiden berdasarkan amanat Undang-Undang Perubahan Haji dan Umrah.

    HNW, sapaan karibnya, menyebut persiapan penyelenggaraan ibadah haji untuk tahun 2026 sudah semakin mepet sehingga lebih baik Kementerian Haji dan Umrah nanti melanjutkan dari yang sudah berjalan di Badang Penyelenggara (BP) Haji sekarang.

    “Kami dukung agar nanti Presiden melantik Kepala dan Wakil Kepala BP Haji menjadi Menteri dan Wakil Menteri Haji. Keduanya merupakan pimpinan pertama sejak BP Haji dihadirkan oleh Presiden Prabowo, dan tentu keduanya telah menguasai amanat dan visi misi pengelolaan haji yg diinginkan Presiden Prabowo,” kata NHW dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

    HNW mengatakan soliditas internal lembaga sangat dibutuhkan menghadapi persiapan haji 2026 yang sudah mulai berjalan dan umat menaruh harapan besar akan suksesnya lembaga Kementerian Haji.

    Anggota Komisi VIII DPR itu mengatakan setiap tahunnya Indonesia memberangkatkan lebih dari 220 ribu orang jamaah haji, dengan total dana penyelenggaraan sekitar Rp20 triliun. Ke depan, sesuai dengan Visi Saudi 2030 dan perjuangan pemenuhan kuota haji, jumlah jamaah Haji dari Indonesia sangat mungkin terus meningkat.

    HNW mengapresiasi Presiden Prabowo yang mempunyai perhatian dengan urusan haji sehingga menerbitkan Perpres Nomor 154 Tahun 2024 tentang BP Haji.

    DPR RI kemudian bekerja agar dasar hukum BP Haji semakin kuat dan tidak hanya berbentuk badan, melalui RUU Perubahan Ketiga atas UU Haji dan Umrah yang telah disahkan di Rapat Paripurna DPR pada 26 Agustus 2025.

    “Alhamdulillah DPR berhasil menyelesaikan RUU Perubahan Haji tepat waktu, dan menyepakati peningkatan status kelembagaan BP Haji dari ‘Badan’ menjadi ‘Kementerian’. Untuk itu, dibutuhkan sosok yang kompeten, profesional, dan memiliki rekam jejak keumatan untuk memimpin Kementerian baru seperti Kementerian Haji dan Umrah, seperti Kepala dan Wakil Kepala BP Haji saat ini,” ujarnya.

    Hidayat menyebut Gus Irfan (Mochamad Irfan Yusuf) yang saat ini menjabat Kepala BP Haji merupakan cucu pendiri NU K.H. Hasyim Asyari dan banyak beraktivitas di pesantren maupun kalangan NU. Sementara Dahnil Anzar selaku Wakil Kepala BP Haji merupakan aktivis Muhammadiyah yang pernah menjabat Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah.

    Dengan rekam jejak tersebut, pada rapat haji terakhir di Komisi VIII DPR pada 27 Agustus 2025, secara umum anggota Komisi VIII juga mendukung bila Kepala dan Wakil Kepala BP Haji untuk lanjut diangkat sebagai Menteri dan Wakil Menteri yang memimpin Kementerian Haji dan Umrah nanti.

    “Mereka berdua selain merupakan perintis awal di BP Haji, yang sudah melampaui fase rintisan awal yang tentu tidak mudah dalam menyusun berbagai SOP dan kelengkapan kerja kelembagaan di sana, juga sekaligus telah mewakili dua ormas Islam terbesar di Indonesia, yakni NU dan Muhammadiyah,” kata HNW.

    Ia pun memberikan dukungan penuh agar keduanya bisa dilantik sebagai menteri dan wakil menteri Haji demi penyelenggaraan haji yang lebih baik dan pelayanan haji yang lebih profesional bagi masyarakat Indonesia.

    “Tentu kami dukung agar mereka berdua dilantik Presiden menjadi Menteri dan Wakil Menteri Haji, dengan harapan terwujudnya keinginan Umat agar penyelenggaraan haji ke depan menjadi lebih baik, lebih profesional, dan tidak mengulangi masalah seperti pada penyelenggaraan ibadah haji sebelumnya. Dan tentu juga agar dapat memenuhi harapan Presiden Prabowo dengan dihadirkannya Kementerian Haji terpisah dari Kementerian Agama,” tuturnya.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Empat Jejak Langkah NU Madiun Menuju Kemandirian Umat

    Empat Jejak Langkah NU Madiun Menuju Kemandirian Umat

    Madiun (beritajatim.com) – Udara pagi di NU Center Munggu, Kecamatan Wungu, terasa khidmat pada Sabtu (30/8/2025). Deretan kursi putih berjejer rapi, bendera hijau NU berkibar, dan lantunan Mars Subbanul Wathon menggema, membakar semangat para kader yang datang dari berbagai penjuru Kabupaten Madiun.

    Di tempat itulah, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Madiun menorehkan sejarah baru. Melalui Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab), lahirlah empat program strategis yang digadang sebagai peta jalan NU lima tahun ke depan.

    Empat program itu seakan menjadi kompas yang menuntun arah: penguatan sumber daya manusia, penguatan pendidikan, penguatan kesehatan, dan penguatan filantropi.

    Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Madiun, Dr. Moch Munir, berbicara tegas di hadapan hadirin. “NU tidak cukup hanya menjadi organisasi besar secara jumlah, tetapi juga harus kuat secara kualitas,” ucapnya, disambut tepuk tangan yang menggema.

    Munir menekankan bahwa NU harus menjadi organisasi yang benar-benar hidup di tengah masyarakat, bukan sekadar nama besar. Kualitas kader, sinergi lembaga pendidikan, layanan kesehatan yang terjangkau, hingga gerakan filantropi berbasis kemandirian umat adalah prioritas yang tak bisa ditawar. “Termasuk gerakan filantropi yang berbasis kemandirian umat,” imbuhnya.

    Suasana menjadi semakin hangat ketika KH. Anwar Sholeh Azarkoni, Penasihat Panitia Muskercab, menyampaikan pandangannya. Dengan suara berwibawa ia menegaskan, “Melainkan roadmap jangka panjang yang melibatkan seluruh elemen NU.” Baginya, empat program itu bukan sekadar daftar agenda, melainkan arah baru yang harus diwujudkan dengan langkah nyata.

    “Kami ingin memastikan bahwa program ini tidak berhenti di atas kertas, sehingga harus ada langkah teknis, target capaian dan sinergi lintas lembaga NU,” tambahnya.

    Dari kursi panitia, Wahyu Winarko, sang Ketua Muskercab, ikut memberi penjelasan. Senyumnya ramah, namun kata-katanya sarat pesan kolaborasi. “Implementasi empat program strategis ini harus kolaboratif,” katanya.

    Ia kemudian merinci: kaderisasi SDM akan berjalan lewat pelatihan berjenjang; pendidikan diperkuat dengan sinergi madrasah dan masjid; kesehatan dijawab melalui klinik NU; sementara filantropi digerakkan lewat BMT dan LazisNU. “Semua bergerak bersama untuk kemandirian NU Madiun,” tegasnya.

    Hari itu, Muskercab bukan hanya pertemuan organisasi. Ia menjelma menjadi panggung tekad kolektif: bagaimana NU Madiun menata langkah agar tetap relevan dan bermanfaat bagi umat.

    Di balik suasana serius sidang pleno dan diskusi komisi, ada keyakinan yang tumbuh: bahwa NU di Madiun akan semakin solid, mandiri, dan mampu memberi kontribusi nyata bagi bangsa.

    Acara ditutup doa oleh Rais Syuriah PCNU, Dr. KH Musthofa. Lantunan doanya seolah menjadi restu, agar empat program strategis yang dicetuskan hari itu benar-benar terwujud, bukan sekadar cita-cita.

    Di halaman NU Center, selepas acara, para peserta tampak masih saling berbincang, seolah enggan pulang. Mereka membawa pulang lebih dari sekadar dokumen Muskercab—mereka membawa semangat baru, bahwa NU Madiun siap melangkah dengan empat jejak langkah menuju kemandirian umat. [suf]

  • PBNU Instruksikan Warga NU Jaga Suasana Kondusif dan Tidak Terprovokasi – Page 3

    PBNU Instruksikan Warga NU Jaga Suasana Kondusif dan Tidak Terprovokasi – Page 3

    Selain itu, PBNU meminta seluruh jajaran melakukan komunikasi serta koordinasi intensif dengan pemerintah daerah, aparat keamanan, tokoh masyarakat dan berbagai pihak untuk menciptakan suasana kondusif.

    Instruksi juga menggarisbawahi perlunya konsolidasi internal organisasi agar seluruh jaringan jam’iyah mampu menjaga disiplin, solidaritas, dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang memecah belah.

    PBNU menegaskan larangan keras bagi kader maupun warga NU untuk terlibat dalam tindakan perusakan ataupun perbuatan yang dapat mengganggu ketertiban masyarakat di berbagai daerah.

    Sebagai ikhtiar spiritual, PBNU menganjurkan seluruh jajaran memperbanyak istighatsah, baik secara bersama-sama maupun perorangan, guna memohon perlindungan Allah SWT bagi keselamatan bangsa.

    Instruksi PBNU tersebut ditutup dengan penegasan agar seluruh kader melaksanakan arahan organisasi dengan penuh tanggung jawab demi terciptanya stabilitas nasional dan keberlangsungan kehidupan berbangsa yang damai.

  • Ketua PCNU Kota Kediri Imbau Tahan Diri, Jaga Persatuan dan Kondusivitas
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        30 Agustus 2025

    Ketua PCNU Kota Kediri Imbau Tahan Diri, Jaga Persatuan dan Kondusivitas Surabaya 30 Agustus 2025

    Ketua PCNU Kota Kediri Imbau Tahan Diri, Jaga Persatuan dan Kondusivitas
    Tim Redaksi
    KEDIRI, KOMPAS.com
    – Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Kediri, Jawa Timur, Abu Bakar Abdul Jalil meminta segenap pihak menahan diri demi persatuan dan kesatuan bangsa.
    Hal ini menyusul terjadinya kerusuhan yang menyebabkan rusaknya sejumlah fasilitas, mulai dari markas polisi hingga gedung DPRD, dalam aksi solidaritas untuk Affan Kurniawan, Sabtu (30/8/2025) malam.
    “Saya, Ketua NU Kota Kediri, mengajak segenap masyarakat dan segenap elemen untuk menjaga persatuan, kerukunan, dan kebersamaan,” ujar Abu Bakar Abdul Jalil, Sabtu (30/8/2025).
    Begitu juga dengan mengajak segenap kalangan untuk senantiasa menjaga kondusivitas dan keamanan Kota Kediri.
    Sebab, kata ulama yang akrab disapa Gus Ab ini, kerukunan dan persatuan adalah modal besar dalam mewujudkan Indonesia yang gemah ripah loh jinawi.
    “Mewujudkan Indonesia menjadi baldatun
    toyyibatun wa robbun ghofr,
    negara yang
    gemah ripah loh jinawi
    ,” ucap Gus Ab.
    Menjaga keamanan, masih kata pengasuh Pesantren Al-Islah Kota Kediri ini, merupakan amanah dan perilaku Qurani.
    “Sebab, kalau lingkungan kondusif dan aman, maka sendi-sendi kehidupan, termasuk ekonomi, juga lancar,” ucap dia. 
    Oleh sebab itu, dia kembali menegaskan untuk mengajak masyarakat bersama-sama menjaga kondusivitas Kota Kediri yang selama ini sudah cukup baik.
    Sebelumnya diberitakan, kerusuhan terjadi dalam aksi solidaritas untuk Affan Kurniawan di Kediri, Jawa Timur, Sabtu (30/8/2025).
    Massa merusak sejumlah gedung, di antaranya markas polisi, hingga membakar gedung DPRD kota maupun kabupaten Kediri.
    Hingga tengah malam, aksi massa di sejumlah titik masih terus berlangsung.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.