Organisasi: NU

  • Wabup H Mimik Hadiri Pelantikan IPNU dan IPPNU Sidoarjo

    Wabup H Mimik Hadiri Pelantikan IPNU dan IPPNU Sidoarjo

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Wakil Bupati Sidoarjo hadiri pelantikan Pimpinan Cabang IPNU dan IPPNU Kabupaten Sidoarjo Masa Khidmat 2025 2027.

    Pelantikan terhadap Muhammad Fachrudin sebagai Ketua terpilih IPNU serta Alya Putri A.H sebagai Ketua IPPNU Kabupaten Sidoarjo, yang dilakukan oleh PW IPNU IPPNU Jawa Timur ini di kemas bersama pengajian rutin Ahad Pahing.

    Atas  Nama Pemerintah Kabupaten Sidoarjo Wakil Bupati Hj. Mimik Idayana menyampaikan ucapan selamat kepada Pimpinan Cabang IPNU dan IPPNU Kabupaten Sidoarjo yang baru saja dilantik.

    “Semoga amanah yang diterima dapat dijalankan dengan penuh tanggung jawab integritas dan semangat pengabdian untuk agama bangsa dan negara,” kata Wabup Sidoarjo, Minggu (7/9/2025).

    Wabup juga menyampaikan angkatan pelajar IPNU dan IPPNU merupakan gerbang pertama mengenal Nahdlatul Ulama sedangkan IPPNU berfungsi sebagai tempat perjuangan kaum pelajar Nahdlatul Ulama dalam mempersiapkan kader-kader penerus perjuangan NU dalam melaksanakan serta mengembangkan ajaran Islam yang ber asas Ahlussunnah Wal Jamaah.

    “Saya berpesan kepada seluruh kader yang dilantik untuk semangat belajar baik agama maupun ilmu pengetahuan umum. Jadikan organisasi ini sebagai wadah untuk menempa diri melatih kepemimpinan kebangsaan serta berkontribusi untuk pembangunan Indonesia khususnya Kabupaten Sidoarjo tercinta,” pinta Hj. Mimik Idayana.

    Hj. Mimik menambahkan jika Pemkab Sidoarjo selalu mendukung setiap langkah positif IPNU dan IPPNU dalam upaya membentuk generasi emas yang merupakan cita-cita anak bangsa.

    “Sidoarjo butuh kontribusi pelajar dan anak-anak muda yang cerdas, semangat serta berbakat untuk bersama-sama membangun Kabupaten Sidoarjo,” jelasnya.

    Dalam kesempatan pelantikan ini juga telah dilaunching Buku Khazanah Intelektual Pelajar NU oleh PC IPNU IPPNU Sidoarjo. (isa/ted)

  • Bersama Bupati Subandi, Ratusan Muslimat NU Sidoarjo Peringati Maulid Nabi

    Bersama Bupati Subandi, Ratusan Muslimat NU Sidoarjo Peringati Maulid Nabi

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Ratusan jemaah Muslimat NU dari berbagai kecamatan di Kabupaten Sidoarjo menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bersama Bupati H. Subandi di Pendopo Delta Wibawa, Minggu (7/9/2025).

    Mengusung tema “Keteladanan Nabi Muhammad SAW untuk Kelestarian Bumi dan Negeri”, peringatan Maulid Nabi kali ini tidak hanya menjadi ajang memperingati kelahiran Rasulullah SAW, tetapi juga momentum meneguhkan komitmen menjaga lingkungan sekaligus memperkuat ukhuwah Islamiyah.

    Dalam sambutannya, Bupati Subandi menegaskan bahwa ajaran Rasulullah SAW mencakup hubungan antarmanusia sekaligus tanggung jawab terhadap alam.

    “Nabi Muhammad SAW telah memberikan teladan akhlak mulia, termasuk bagaimana memperlakukan alam dengan penuh kasih sayang. Menjaga bumi bukan hanya soal lingkungan, tapi juga ibadah yang harus kita lakukan sebagai amanah dari Allah SWT,” ucapnya.

    Menurutnya, dengan meneladani Rasulullah SAW, umat Islam dapat berkontribusi membangun negeri yang berkah dan lestari. Ia juga mengingatkan pentingnya menerapkan nilai toleransi, kepedulian sosial, dan cinta damai dalam kehidupan bermasyarakat.

    “Saya berharap kita semua semakin menanamkan nilai-nilai keteladanan beliau, baik dalam membina keluarga maupun bermasyarakat,” tambah Subandi.

    Acara peringatan Maulid Nabi tersebut diisi dengan tausiyah, lantunan sholawat, doa bersama, serta harapan agar Sidoarjo senantiasa menjadi “Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur.” Suasana khidmat dan penuh kebersamaan tampak dari antusiasme para jamaah yang hadir. [isa/but]

     

     

  • Agus Mashuri Ajak Muslimat NU Pakal Perkuat Sinergi dengan DPRD Surabaya

    Agus Mashuri Ajak Muslimat NU Pakal Perkuat Sinergi dengan DPRD Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya, Agus Mashuri, mendorong penguatan sinergi antara legislatif dan masyarakat. Hal itu dia sampaikan saat menggelar reses di wilayah Pakal, Surabaya, bersama anak ranting Muslimat NU setempat, Minggu (7/9/2025).

    Menurut Agus, reses menjadi sarana penting untuk menyerap aspirasi warga secara langsung. Dia menegaskan bahwa peran masyarakat sangat dibutuhkan dalam merumuskan kebijakan pembangunan daerah.

    “Melalui reses ini, kami ingin memastikan setiap suara warga, termasuk Muslimat NU, bisa tersampaikan dengan jelas kepada pemerintah,” kata Agus Mashuri.

    Politisi PPP ini juga menyebut pentingnya komunikasi dua arah agar program pemerintah berjalan efektif. Oleh karena itu, dia mengajak masyarakat aktif mengawasi sekaligus memberikan masukan terkait pelayanan publik.

    “Legislatif tidak bisa bekerja sendiri. Sinergi dengan masyarakat adalah kunci agar kebijakan yang dihasilkan benar-benar bermanfaat,” ujar Agus.

    Dalam pertemuan itu, Agus menerima berbagai usulan terkait infrastruktur, pendidikan, hingga pemberdayaan ekonomi. Dia berjanji untuk memperjuangkan aspirasi tersebut melalui pembahasan di DPRD Surabaya.

    “Kami akan kawal setiap aspirasi yang masuk supaya bisa ditindaklanjuti dalam program pembangunan kota Surabaya,” pungkasnya. [adv/asg]

  • Ribuan Muslimat NU Padati Masjid Al Fattah Mojokerto, Gebyar Maulid Nabi Penuh Selawat

    Ribuan Muslimat NU Padati Masjid Al Fattah Mojokerto, Gebyar Maulid Nabi Penuh Selawat

    Mojokerto (beritajatim.com) – Suasana khidmat sekaligus meriah mewarnai peringatan Gebyar Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H/2025 yang digelar Muslimat NU Kota Mojokerto di Masjid Al Fattah. Sekitar 1.000 anggota Muslimat NU hadir memenuhi masjid dengan lantunan selawat yang menggema.

    Wali Kota Mojokerto sekaligus Ketua Pengurus Cabang (PC) Muslimat NU Kota Mojokerto, Ika Puspitasari mengajak seluruh jamaah menjadikan peringatan Maulid Nabi sebagai momentum untuk memperkuat kecintaan kepada Rasulullah SAW.

    “Marilah kita senantiasa melantunkan selawat di setiap hembusan nafas kita. Dengan selawat, insyaAllah hati kita semakin lembut, hidup kita mendapat keberkahan, dan langkah kita selalu dalam bimbingan Rasulullah SAW,” ungkapnya, Sabtu (6/9/2025).

    Ning Ita, sapaan akrabnya, juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran Muslimat NU Kota Mojokerto yang tetap solid dan istiqamah dalam menyemarakkan dakwah Islam melalui berbagai kegiatan positif.

    “Terima kasih kepada Muslimat NU Kota Mojokerto yang selalu kompak. Semoga semangat kebersamaan ini semakin memperkuat ukhuwah dan membawa manfaat besar bagi masyarakat,” katanya.

    Dalam rangkaian acara tersebut, panitia juga menyerahkan penghargaan kepada para pemenang lomba Gebyar Selawat. Lomba ini sebelumnya digelar sebagai bagian dari rangkaian kegiatan untuk menumbuhkan semangat syiar Islam sekaligus meneguhkan tradisi berselawat. [tin/ian]

  • Pelantikan PC Fatayat NU, Mbak Wali : Bersama Kita Bangun Kota Kediri yang MAPAN

    Pelantikan PC Fatayat NU, Mbak Wali : Bersama Kita Bangun Kota Kediri yang MAPAN

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati mengajak jajaran PC Fatayat NU Kota Kediri untuk berkolaborasi mewujudkan Kota Kediri yang lebih MAPAN. Hal itu disampaikan saat menghadiri Pelantikan PC Fatayat NU Kota Kediri Masa Khidmat 2025-2030. Pelantikan berlangsung di Aula Masjid Agung, Sabtu (6/9/2025). Pelantikan ini mengambil tema Optimalisasi Peran Fatayat NU Menuju Perempuan Mapan dan Berdaya.

    “Selamat dan sukses atas dilantiknya jajaran PC Fatayat NU Kota Kediri. Semoga amanah yang diberikan dapat dijalankan dengan penuh tanggung jawab, keikhlasan, dan semangat baru. Mari sama-sama memberikan kontribusi positif baik untuk umat, bangsa dan negara,” ujarnya.

    Mbak Wali menyampaikan Fatayat NU merupakan organisasi perempuan yang memiliki peranan sangat penting dalam bidang pembangunan. Baik di bidang keagamaan, sosial, pemberdayaan perempuan serta pendidikan.

    Tentu semua tahu Fatayat NU ini memiliki kiprah yang luar biasa. Yakni, selalu menanamkan nilai-nilai kebangsaan, serta nilai kesatuan dan persatuan. Inilah nilai-nilai yang sangat penting, perlu diaplikasikan di kehidupan berbangsa dan bernegara.

    “Saya yakin Fatayat NU akan semakin maju, semakin kuat, semakin solid dan sama-sama bisa mewujudkan masyarakat yang berdaya, berakhlak, dan sejahtera. Sehingga ke depan Kota Kediri bisa menjadi kota yang lebih MAPAN. Sesuai tema pelantikan pagi hari ini,” ungkapnya.

    Dalam kesempatan ini, Wali kota termuda ini juga menyampaikan terima kasih kepada jajaran PC Fatayat NU atas kontribusinya dalam membangun Kota Kediri. Diharapkan semua program-program baik dapat terus dilanjutkan. Sementara program yang masih kurang dan perlu dilakukan evaluasi dapat diperbaiki.
    “Dengan kepemimpinan baru saya yakin progran-program yang ada di Fatayat ini akan memberikan manfaat bagi masyarakat. Saya juga titip pesan agar kolaborasi dan komunikasi dengan Pemkot Kediri terus berjalan. Semangat untuk terus berkontribusi bagi kota kita tercinta,” pungkasnya.

    Pada pelantikan ini, jabatan ketua diemban oleh Dewi Nafi’ah. Wakil Ketua I Himatul Aliyah, Wakil Ketua II Khotim Maslikah, Wakil Ketua III Tri Latifatul Sakdiyah, dan Wakil Ketua IV Laila Na’imatul Muthoharoh. Sekretaris dijabat oleh Alfi Zahiroh dan Bendahara dijabat Amalia Mustikawati.

    Turut hadir, Wakil Wali Kota Qowimuddin, Anggota DPRD Jawa Timur Khusnul Arif, Kepala Kantor Kemenag A. Zamroni, Ketua Umum Pimpinan Pusat Fatayat NU Margaret Aliyatul Maimunah, Ketua Pimpinan Wilayah Fatayat NU Jawa Timur Siti Maulidah, Ketua PCNU Abu Bakar Abdul Jalil, Ketua TP PKK Faiqoh Azizah Muhammad Qowimuddin.

    Kepala DP3AP2KB Arief Cholisudin, Kepala Bagian Kesra Ahmad Jainudin, Ketua GP Ansor H.M. Baihaqi, Ketua DPD KNPI Munjidul Ibad, dewan kehormatan dan pembina PC Fatayat NU Kota Kediri, Ketua PC Fatayat NU se-Mataraman, Ketua Banom dan Lembaga NU, serta tamu undangan lainnya. [kun]

  • Fatayat NU Lamongan Dorong Perempuan Jadi Penggerak Ketahanan Sosial

    Fatayat NU Lamongan Dorong Perempuan Jadi Penggerak Ketahanan Sosial

    Lamongan (beritajatim.com) – Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Lamongan menegaskan komitmennya untuk berperan aktif dalam pembangunan sosial, terutama melalui pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

    Hal itu disampaikan Ketua Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Lamongan periode 2025–2030, Dewi Maslahatul Umah, usai resmi dilantik, di GOR Lamongan, Jumat (5/9/2025).

    Menurut Dewi, masa khidmatnya akan difokuskan pada sinergi antara Fatayat dan pemerintah dalam memperkuat fondasi sosial masyarakat.

    Salah satu langkah awal diwujudkan lewat program Lentera Fatayat (Lindungi Perempuan dan Anak dari Kekerasan dan Risiko Perkawinan Anak).

    “Program ini diarahkan untuk menekan praktik perkawinan usia dini sekaligus melindungi perempuan dari berbagai bentuk kekerasan,” kata Dewi.

    Selain itu, Fatayat juga menggagas GARFA (Garda Fatayat NU), sebuah satuan khusus untuk memperkuat kapasitas kader perempuan NU.

    “GARFA difokuskan pada kaderisasi militan, penguatan ideologi, serta pelatihan kepemimpinan dalam berbagai bidang, mulai pengamanan, keprotokolan, kebencanaan, hingga isu sosial,” ujarnya.

    Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, menyebut keberadaan Fatayat NU sebagai mitra strategis Pemkab dalam membangun ketahanan sosial. Menurutnya, kontribusi organisasi perempuan sangat penting dalam mempersempit ketimpangan gender dan menyiapkan generasi berkualitas menuju Indonesia Emas 2045.

    “Fatayat memiliki peran strategis dalam membangun ketahanan nasional. Dimulai dari basis terkecil yakni keluarga, Fatayat berkontribusi besar memperkuat sumber daya manusia,” ujar Yuhronur.

    Sejumlah capaian pembangunan Lamongan menjadi dasar optimisme, seperti indeks pemberdayaan gender yang telah mencapai 73,34, indeks pembangunan manusia (IPM) 75,9, serta angka stunting yang menurun hingga 6,9 persen pada 2024. Angka tersebut menjadi yang terendah dalam lima tahun terakhir. (fak/ted)

  • Kenakan Batik, 181 Eks Jamaah Islamiyah Jatim Mantapkan Transformasi Ideologi

    Kenakan Batik, 181 Eks Jamaah Islamiyah Jatim Mantapkan Transformasi Ideologi

    Surabaya (beritajatim.com)–  181 eks Jamaah Islamiyah (JI) Jawa Timur menjalani pembekalan pemantapan transformasi ideologi, Kamis (4/9/2025) kemarin. Acara ini merupakan bagian dari proses perubahan eks JI usai mengumumkan bubar pada 2024 lalu.

    Pemantapan transformasi ideologi ini merupakan kerjasama antara eks pimpinan JI seperti ustadz Para Wijayanto, ustadz Chairul Anam atau akrab dipanggil Bravo (eks panglima perang JI), ustadz Widi Joko (eks Ketua Bidang HI), dan ustad Joko Priyono (eks Ketua Sasana) bersama Densus 88 Anti teror juga Rumah Wasathiyah.

    Dalam acara ini, 181 eks JI datang dari Bojonegoro, Lamongan, Madura, Gresik, Pasuruan, Jombang, Mojokerto, Kediri, Malang, Blitar dan Tulungagung. Mereka berkumpul untuk berdiskusi hingga muncul kesimpulan untuk setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

    Ustadz Para Wijayanto yang merupakan mantan Umar (pimpinan) tertinggi di Jamaah Islamiyah menyampaikan pentingnya transformasi atau perubahan ideologi kepada mantan anggota hingga lapisan paling bawah. Acara seperti ini, mampu memantapkan para anggota untuk tidak kembali ke ideologi yang keliru.

    “Kami mengkaji, berdiskusi dengan para ulama yang ahli dalam keilmuannya. Dari situlah kami menyadari bahwa apa yang dulu kami lakukan itu keliru. Sehingga, hari ini saya sampaikan pentingnya kita menuju Wasathiyah untuk membangun kesadaran baru ideologi sehat dan moderat,” kata Ustadz Para Wijayanto.

    Dalam pemaparan kepada 181 anggota eks JI yang hadir, Ustadz Para Wijayanto menekankan agar tidak ragu dalam bertransformasi. Utamanya, transformasi dari sikap ekstrem menjadi moderat dalam beragama.

    Ia memaparkan berbagai bukti penafsiran dari berbagai sumber ilmiah yang diyakini oleh umat muslim. Dalam analisis yang dilakukan oleh para alim ulama lain bersama rujukan kitab, para pimpinan eks JI tidak menemukan agama Islam merestui kekerasan dan intoleransi.

    “Jadi kita harus bertransformasi. Mulai dari cara berpikir dalam memahami agama, cara berperilaku. Kemudian cara berdakwah atau menyampaikan pikiran,” jelasnya.

    Dalam acara ini, para anggota eks JI diberikan keleluasaan untuk saling berdiskusi, melempar pertanyaan kepada mantan pimpinannya. Namun, setiap pertanyaan yang dilontarkan dapat dijawab dengan lugas.

    Para pimpinan tidak menjawab pertanyaan para eks anggota hanya berdasarkan opini. Tapi, juga dengan studi literasi dari berbagai kitab yang diyakini kebenarannya. Sehingga mampu menjawab sisa keraguan yang selama ini masih dipendam oleh eks anggota JI di Jawa Timur.

    “Kedepan tentu tujuannya agar para anggota eks JI bisa bergabung untuk memperdalam ilmu di organisasi Islam yang sudah diakui pemerintah seperti di Muhammadiyah lalu NU. Dan juga mantap untuk setia kepada NKRI,” tegas Para Wijayanto.

    Dalam acara ini, ratusan eks anggota JI mengenakan pakaian batik dan juga menyanyikan lagu kebangsaan. Mereka sepakat bahwa kedepan kehadiran mereka tidak menyebar ketakutan. Namun harus menjadi manfaat dengan memegang teguh ideologi sehat dan moderat. Sehingga, memilih Wasathiyah (jalan tengah) merupakan win-win solution agar tetap cinta NKRI. [ang/aje]

  • Puan tegaskan transformasi DPR saat bertemu akademisi-tokoh agama

    Puan tegaskan transformasi DPR saat bertemu akademisi-tokoh agama

    Jakarta (ANTARA) – Ketua DPR RI Puan Maharani menegaskan komitmen bahwa DPR RI akan melakukan transformasi setelah adanya aksi unjuk rasa yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia pada akhir Agustus lalu, ketika menerima audiensi dengan sejumlah tokoh akademisi dan tokoh keagamaan.

    Dia menjelaskan bahwa transformasi akan dilakukan terhadap kelembagaan secara menyeluruh. Dia juga menyampaikan permohonan maaf atas sikap atau pernyataan sejumlah anggota DPR yang belakangan dinilai menyinggung perasaan publik.

    “Saya minta maaf jika ada anggota yang bertutur atau berlaku kurang berkenan. Memang ada beberapa informasi yang beredar, tapi tidak semuanya sesuai fakta,” kata Puan di kompleks parlemen, Jakarta, Kamis.

    Adapun sejumlah tokoh yang hadir dalam pertemuan itu yakni Peneliti Senior BRIN, Siti Zuhro, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang juga tokoh NU, KH Marsudi Syuhud, mantan Menteri PAN-RB Yuddy Chrisnandi, hingga Pakar Komunikasi Effendi Gazali. Mereka tergabung dalam wadah bernama Majelis Mujadalah Kiai Kampung.

    Dia pun menyinggung sejumlah isu yang sempat memicu kegaduhan, antara lain soal kenaikan gaji hingga tunjangan kompensasi perumahan bagi anggota. Dia menegaskan bahwa DPR RI tak mengalami kenaikan gaji.

    Selain itu, tunjangan perumahan tersebut sudah dihentikan dan DPR juga memberlakukan moratorium kunjungan kerja ke luar negeri.

    “Terkait tunjangan perumahan, per 31 Agustus sudah dihentikan. Moratorium sudah diberlakukan untuk kunjungan luar negeri, terutama oleh komisi, kecuali untuk agenda konferensi kenegaraan yang betul-betul mewakili negara,” katanya.

    Saat ini, dia mengatakan bahwa DPR juga tengah memperkuat transparansi melalui sistem digital. Menurut dia, semua laporan kegiatan dan rapat terbuka DPR dapat diakses di website DPR.

    “Kami sungguh-sungguh ingin melakukan transformasi kelembagaan. DPR harus lebih terbuka, aspiratif, dan akuntabel,” kata.

    Sementara itu, Siti Zuhro mengatakan bahwa DPR tidak boleh lagi bersikap elitis lagi, tetapi harus betul-betul partisipatif, mau mendengarkan dan membuka diri untuk terjadinya komunikasi dua arah dengan masyarakat luas.

    Dia pun berharap DPR melakukan fungsi dan wewenangnya dengan amanah, termasuk dalam memberikan pengawasan secara konstruktif kepada Pemerintah.

    “Kita harapkan, memang DPR melakukan fungsi representasi tadi itu perwakilan dengan sangat efektif. Kali ini kita tidak boleh missed,” kata Zuhro.

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Gus Ubaid Desak Pemerintah Segera Beli Tebu Rakyat, Sindir Impor Gula Rafinasi

    Gus Ubaid Desak Pemerintah Segera Beli Tebu Rakyat, Sindir Impor Gula Rafinasi

    Surabaya (beritajatim.com) – Tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU), Ubaidillah Amin atau Gus Ubaid, mendesak pemerintah untuk segera membeli tebu hasil panen rakyat yang kini menumpuk tanpa kepastian pembelian. Desakan ini ditujukan kepada Danantara, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Perdagangan yang dinilai lamban merespons kondisi petani.

    “Kasihan petani tebu. Tanaman tebunya yang sudah satu tahun ditanam, ditunggu-tunggu saat ini waktunya panen tidak laku dan tidak dibeli oleh pemerintah. Sudah hampir tiga bulan ini petani tebu menunggu kepastian. Kami berharap pemerintah jeli akan hal ini, bukan malah mengimpor gula rafinasi dengan regulasi yang tidak jelas di saat petani tebu panen raya,” tegas Gus Ubaid, Kamis (4/9/2025).

    Ia menyebut pemerintah melalui Danantara hanya menyiapkan Rp1,5 triliun untuk membeli gula milik petani. Padahal, angka tersebut jauh dari kebutuhan riil di lapangan. “Kebetulan kami dibesarkan oleh orang tua kami dari hasil bertani tebunya selama ini. Danantara hanya menyiapkan Rp 1,5 triliun untuk membeli gula milik petani,” imbuhnya.

    Menurut Gus Ubaid, pemerintah sebenarnya sudah menugaskan dua perusahaan, ID Food dan SGN, untuk menampung hasil panen tebu rakyat. SGN yang terdiri dari 36 pabrik gula diperkirakan memiliki stok rata-rata 10 ribu ton di tiap gudang. Dengan harga dasar gula dari pemerintah Rp14.500 per kilogram, satu pabrik membutuhkan Rp145 miliar untuk menyerap hasil panen.

    “Rp 145 miliar dikalikan 36 pabrik, membutuhkan kisaran Rp5 triliun. Pada praktiknya, Rp1,5 triliun yang dijanjikan pemerintah saja tidak realisasi hingga hari ini. Kami cuman mengingatkan kepada pemerintah jika doa petani itu Insya Allah mustajab atau dikabulkan oleh Allah,” pungkasnya. [tok/beq]

  • Kericuhan Pecah di Area Unisba, Kapolda Jabar Tegaskan Tidak Ada Sweeping dalam Kampus

    Kericuhan Pecah di Area Unisba, Kapolda Jabar Tegaskan Tidak Ada Sweeping dalam Kampus

    Kericuhan tersebut dipastikan Rudi bukan aksi unjuk rasa mahasiswa, melainkan tindakan kelompok tertentu yang telah merencanakan kekacauan.

    “Kami mohon kerja sama semua pihak, baik universitas maupun instansi terkait. Kami sudah berkoordinasi dengan Gubernur, Kajati, Pangdam dan Ketua Pengadilan agar Jawa Barat tetap aman,” pungkasnya.

    Sebelumnya, Dua kampus di kawasan Jalan Tamansari, Bandung, yakni Universitas Islam Bandung (Unisba) dan Universitas Pasundan (Unpas), dikabarkan terkena lontaran gas air mata dari aparat keamanan pada Senin (1/9) malam.

    Dalam peristiwa tersebut, beredar narasi di media sosial ada aparat keamanan dari TNI dan Polri yang berpatroli masuk ke dalam kampus.

    Namun keterangan dari kedua kampus membantah hal tersebut.

    “Sepanjang pantauan saya, baik melalui laporan maupun langsung saya lihat di CCTV disini, saya lihat pantauan disini, kami tidak melihat aparat kepolisian walaupun berpakaian preman masuk ke area kampus. Itu murni semuanya demonstran, ya saya sebutkan, pendemo, yang tadi di sweeping masuk ke area kampus,” ujar Rektor Unisba, Harits Nu’man, saat memberikan keterangan kepada pers di Unisba, pada Selasa (2/9/2025).

     

    Reporter: Nur Habibie

    Sumber: Merdeka.com