Organisasi: NU

  • 80 Tahun Jawa Timur, Menyulam Sejarah dengan Doa dan Ziarah Pahlawan

    80 Tahun Jawa Timur, Menyulam Sejarah dengan Doa dan Ziarah Pahlawan

    Jombang (beritajatim.com) – Di tengah suasana sejuk Tambakberas, Jombang, rombongan ASN Provinsi Jawa Timur yang dipimpin Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Akhmad Jazuli, melakukan ziarah penuh khidmat ke makam salah satu Pahlawan Nasional dan pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Abdul Wahab Chasbullah, Rabu (1/10/2025).

    Ziarah ini menjadi momen penting dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur, dan lebih dari sekadar penghormatan, menjadi sebuah pengingat akan jasa besar Kiai Wahab dalam membangun persatuan bangsa.

    Mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Jombang tersebut tiba di Pondok Pesantren Bahrul Ulum (PPBU), pesantren tertua di Jombang, dengan kendaraan dinas pelat merah L 26. Setibanya di lokasi, rombongan langsung menuju makam Kiai Wahab yang terletak di kompleks pesantren yang memiliki sejarah panjang ini.

    Dengan penuh ketenangan, Akhmad Jazuli memimpin doa dan tahlil, diiringi oleh rombongan yang mendoakan para pahlawan, mantan Gubernur Jawa Timur, serta keselamatan dan kedamaian bagi seluruh masyarakat Jawa Timur.

    Di hadapan rombongan, Jazuli mengungkapkan betapa besar peran Kiai Wahab dalam perjuangan bangsa Indonesia. Salah satunya adalah kontribusinya dalam membentuk budaya “halal bihalal”, sebuah tradisi yang kini menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Lebaran di Indonesia.

    Dalam situasi politik yang tegang pada masa awal kemerdekaan, Presiden Sukarno meminta masukan dari Kiai Wahab untuk meredakan ketegangan antar politikus. Gagasan Kiai Wahab untuk menggunakan istilah “halal bihalal” sebagai bentuk silaturahmi akhirnya diterima, meskipun pada awalnya Sukarno lebih memilih konsep lain. Kini, tradisi halal bihalal hanya ada di Indonesia dan menjadi warisan budaya yang tak ternilai.

    “Semangat halal bihalal tetap sama dengan silaturahmi, tetapi dengan bahasa yang lebih mendalam. Itu adalah buah pemikiran cerdas Kiai Wahab, yang hingga kini terus menginspirasi,” ujar Jazuli dengan penuh rasa hormat.

    Rangkaian ziarah ditutup dengan upacara tabur bunga di makam Kiai Wahab, serta makam para ulama Tambakberas lainnya, termasuk ayahanda Kiai Wahab, KH Chasbullah, dan pendiri pesantren KH Abdussalam, yang lebih dikenal dengan nama Mbah Soichah. Sebuah penghormatan mendalam kepada para tokoh yang telah berjuang untuk keutuhan bangsa ini.

    Ziarah ini juga merupakan awal dari rangkaian peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur. Jazuli menegaskan bahwa melalui doa ini, mereka tidak hanya mengenang jasa para pahlawan, tetapi juga meneguhkan semangat persatuan dan keikhlasan dalam berjuang bagi kemajuan Jawa Timur dan Indonesia secara keseluruhan.

    “Kiai Wahab adalah sosok yang sangat lengkap. Beliau seorang politisi yang religius, sekaligus ulama yang memiliki visi politik jauh ke depan. Keikhlasan dan semangat juang beliau adalah teladan bagi kita semua. Dengan meneladani perjuangan Beliau, kita akan semakin kuat dalam menghadapi tantangan zaman,” tambahnya dengan penuh keyakinan. [suf/beq]

  • Ketua Umum PBNU: MBG Bukan Sekadar Soal Bikin Dapur dan Masak

    Ketua Umum PBNU: MBG Bukan Sekadar Soal Bikin Dapur dan Masak

    Jember (beritajatim.com) – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama berkomitmen membantu pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). NU diharapkan bisa mengelola seribu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

    “Ini salah satu program strategis jangka panjang. Sebetulnya ini kan bukan soal bikin dapur, masak, membagi makanan saja,” kata Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, di sela-sela peresmian 42 SPPG NU di Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Desa Karangharjo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Selasa (30/9/2025).

    Menurut Yahya, dengan adanya MBG, ada pekerjaan membangun sentra-sentra produksi pangan. “Apakah itu beras, bahan lauk-pauk lainnya seperti telur, ikan, sayuran, dan sebagainya,” kata alumnus Himpunan Mahasiswa Islam ini.

    Yahya berkomitmen, PBNU mengupayakan kerja sama dengan pemerintah dalam membangun program-program yang relevan. “Tadi di sini ada juga Lembaga Pengembangan Pertanian PBNU, karena ini juga harus ditangkap sebagai program untuk diupayakan,” katanya.

    Sejauh ini PBNU telah berhasil mengoperasikan 17 SPPG. “Hari ini kita meresmikan 42 lagi. Sekarang sudah ada lebih dari 500 SPPG yang sudah dikoordinasikan tim dari PBNU. Sudah masuk di sistem, tinggal menunggu peosesnya. Nanti kita kerjakan secara maraton,” kata Yahya.

    Yahya berharap NU bisa menunjukkan kinerja yang baik untuk mendukung program MBG, sehingga mencapai sasaran yang diinginkan pemerintah. “Dari laporan santri-santri dan siswa-sisewa yang sudah menerima manfaat dari SPPG-SPPG di lingkungan NU, alhamdulillah semua berjalan baik. Tidak ada masalah berarti,” katanya.

    Yahya menegaskan, PBNU membangun desain pengawasan yang ketat/ “Mudah-mudahan ke depan semua bisa berjalan lancar dan hasilnya maksimal,” katanya. [wir]

  • Korban Mushola Ponpes Al Khoziny Buduran Sidoarjo Ambruk Bertambah, Tiga Santri Dilaporkan Meninggal

    Korban Mushola Ponpes Al Khoziny Buduran Sidoarjo Ambruk Bertambah, Tiga Santri Dilaporkan Meninggal

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Jumlah korban dalam peristiwa ambruknya bangunan mushola di Lembaga Pesantren Al Khoziny Buduran, Sidoarjo terus bertambah. Data terbaru menyebutkan tiga santri meninggal dunia akibat musibah tersebut.

    Korban meninggal pertama diketahui atas nama Maulana Alfan Ibrahim (11), santri asal Surabaya, yang sempat dirawat di Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Hajar Sidoarjo. Menyusul kemudian, dua santri yang sebelumnya menjalani perawatan di RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo juga dikabarkan meninggal dunia, masing-masing bernama Mochammad Mashudulhaq, santri asal Kali Kendal Dukuhpakis, Surabaya, dan Muhammad Sholeh (22), santri asal Pandan, Bangka Belitung.

    Sementara itu, jumlah korban luka masih terus didata. Tercatat sekitar 49 santri dirawat di RSI Siti Hajar Sidoarjo, 38 korban sempat dirawat di RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo, dan 6 korban lainnya mendapat perawatan tim medis di RS Delta Surya Sidoarjo. Tim gabungan dari TNI, Polri, Basarnas, dan berbagai unsur relawan masih terus melakukan pencarian korban serta evakuasi puing-puing reruntuhan bangunan tiga lantai yang roboh.

    Pengasuh Pondok Pesantren Al Khoziny Buduran, KHR. Abdussalam Mujib, menyampaikan duka mendalam atas musibah yang menimpa para santri. Rois Syuriah NU Kabupaten Sidoarjo itu menjelaskan bahwa bangunan yang ambruk merupakan sebuah mushola yang masih dalam tahap akhir proses pembangunan, khususnya pada bagian pengecoran lantai atas.

    “Ambruknya bangunan itu diduga bangunan bawah yang dijadikan tempat ibadah dan lantai biasa dibuat kegiatan santri itu tidak kuat menahan beban bangunan sisi atas, cor untuk penutup atas bangunan,” terangnya, Selasa (30/9/2025). [isa/beq]

  • Mensos Libatkan NU Tanamkan Pendidikan Karakter pada Siswa Sekolah Rakyat Bangkalan
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        28 September 2025

    Mensos Libatkan NU Tanamkan Pendidikan Karakter pada Siswa Sekolah Rakyat Bangkalan Surabaya 28 September 2025

    Mensos Libatkan NU Tanamkan Pendidikan Karakter pada Siswa Sekolah Rakyat Bangkalan
    Tim Redaksi
    BANGKALAN, KOMPAS.com
    – Menteri Sosial (Mensos) Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul akan melibatkan Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, untuk menanamkan pendidikan karakter pada siswa di Sekolah Rakyat (SR).
    Hal itu disampaikan Gus Ipul saat mengunjungi SR di Bangkalan pada Sabtu (27/9/2025).
    Di hadapan puluhan wali murid SR, Gus Ipul menyatakan akan memberikan hak pendidikan para siswa, salah satunya yakni pendidikan karakter.
    “Jadi dari pagi sampai siang, akan sekolah formal. Sore sampai malam akan diberikan pendidikan karakter,” ucapnya, Sabtu (27/9/2025).
    Salah satu pendidikan karakter yang diberikan yakni pendidikan agama.
    Semua siswa akan diajari mengaji hingga diberikan pemahaman agama serta sopan santun.
    “Pendidikan karakter salah satunya yang paling utama yaitu pendidikan agama. Siapa yang akan mengajar, di antaranya para kiai NU yang ada di sini,” tuturnya.
    Selain itu, para guru agama yang akan dilibatkan di SR akan dikoordinasikan oleh Kementerian Agama (Kemenag) Bangkalan.
    “Untuk guru agama nanti akan dibantu oleh Kementerian Agama,” katanya. 
    Gus Ipul mengatakan, siswa di SR nantinya akan mendapatkan seluruh kebutuhan, mulai dari makan 3 kali sehari, perlengkapan sekolah, tempat tinggal di asrama, dan kebutuhan kebersihan diri.
    Selain itu, fasilitas di SR juga dilengkapi oleh laboratorium ilmu pengetahuan alam serta laboratorium komputer, sehingga para siswa mendapatkan pelajaran yang sama dengan sekolah formal.
    “Nanti juga akan disediakan tes DNA talent. Sehingga kita tahu bakat dan minat setiap anak. Dari situ bisa dikembangkan,” katanya.
    Sementara itu, Ketua PCNU Bangkalan, KH Makki Nasir mengatakan, segera menyeleksi calon tenaga pendidik yang dibutuhkan untuk membantu mengisi pendidikan karakter di SR Bangkalan.
    “Kami berterima kasih dan mengapresiasi kebijakan tersebut. Langkah Gus Ipul ini sudah tepat dan bijak. Sambil menunggu detail aturan teknisnya, kami dari PCNU Bangkalan akan mempersiapkan dan menyeleksi calon tenaga pendidiknya,” ucap dia. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ribuan Warga NU Loano Tunaikan Nazar, Jalan Kaki 20 Km ke Makam KH Nur Muhammad
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        28 September 2025

    Ribuan Warga NU Loano Tunaikan Nazar, Jalan Kaki 20 Km ke Makam KH Nur Muhammad Regional 28 September 2025

    Ribuan Warga NU Loano Tunaikan Nazar, Jalan Kaki 20 Km ke Makam KH Nur Muhammad
    Tim Redaksi
    PURWOREJO, KOMPAS.com
    – Fajar baru saja menyingsing di Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo, Minggu (28/9/2025).
    Jalan-jalan desa yang sempit hingga jalur utama Purworejo–Magelang dipenuhi ribuan warga Nahdlatul Ulama (NU) yang berbondong-bondong menuju kantor baru MWC Loano.
    Suara shalawat bergema, menyatu dengan langkah kaki yang mantap, menandai dimulainya perjalanan sejauh 20 kilometer menuju makam KH Nur Muhammad Ngadiwongso di Magelang.
    Loano pagi itu seakan berubah menjadi lautan manusia. Dari anak-anak hingga para lansia, dari pelajar IPNU hingga ibu-ibu Muslimat dan Fatayat, semua larut dalam semangat yang sama: membersamai bendahara MWC NU Loano menunaikan nazar.
    Nazar itu lahir setelah perjuangan panjang membangun gedung MWC NU sekaligus membeli tanah senilai Rp4 miliar lunas dari infak jamaah.
    Cita-cita memiliki gedung sendiri dimulai sejak 2019. Dengan semangat gotong royong, warga NU Loano mengumpulkan dana dari iuran mingguan.
    Setiap Selasa, selepas pengajian rutin, amplop-amplop kecil berisi sumbangan dikumpulkan. Jumlahnya beragam, dari ribuan rupiah hingga ratusan ribu.
    Lima tahun berselang, hasilnya nyata. Sebidang tanah terbeli, gedung MWC NU berdiri megah, seluruh biaya lunas.
    “Alhamdulillah sudah berhasil dibangun. Saya bernazar karena terharu dengan gotong royong warga NU,” kata Heri, Bendahara MWC NU Loano, Minggu (28/9/2025).
    Awalnya hanya Heri dan tiga rekannya yang bernazar berjalan kaki ke Magelang bila cita-cita itu terwujud. Namun semangatnya menular, hingga akhirnya sekitar 1.200 orang ikut serta.
    “Saya tidak menyangka nazar saya ini banyak yang ikut menemani,” ucap Heri.
    Langkah demi langkah ditempuh dengan shalawat, bendera NU berkibar, dan senyum menutupi lelah. Warga di sepanjang jalan menyambut dengan air minum, sapaan, hingga lambaian tangan.
    Setelah sekitar 6 jam, rombongan tiba di kompleks makam KH Nur Muhammad. Suasana haru menyelimuti. Ada yang berdoa sambil menangis, ada pula yang sujud syukur.
    “Alhamdulillah, ini bukan hanya perjalanan fisik, tetapi perjalanan hati. Semoga berkah dari KH Nur Muhammad senantiasa menyertai warga NU Loano,” tutur Heri.
    Keberhasilan membangun gedung MWC NU ternyata bukan akhir. Warga kini merencanakan pembangunan Masjid KH Hasyim Asy’ari sebagai pusat ibadah, pendidikan, dan dakwah.
    Bupati Purworejo, Yuli Hastuti, yang hadir, mengapresiasi semangat gotong royong warga NU Loano.
    “Keberhasilan ini bukan sekadar berdirinya gedung, melainkan bukti bahwa kebersamaan dan keikhlasan mampu menghasilkan karya besar,” ujarnya.
    Gedung MWC NU kini menjadi aset berharga milik bersama, menopang kegiatan keagamaan, sosial, dan pendidikan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mensos Gus Ipul Tinjau Sekolah Rakyat Bangkalan, Siap Resmi Dibuka 30 September

    Mensos Gus Ipul Tinjau Sekolah Rakyat Bangkalan, Siap Resmi Dibuka 30 September

    Bangkalan (beritajatim.com) – Menteri Sosial (Mensos) Republik Indonesia, Saifullah Yusuf meninjau secara langsung kesiapan penyelenggaraan sekolah rakyat di Kabupaten Bangkalan, Sabtu (27/09/2025).

    Mensos yang dikenal dengan sebutan Gus Ipul itu mengungkapkan, secara umum sekolah rakyat di Bangkalan sudah siap, sehingga bisa segera diresmikan.

    “Alhamdulillah, insyaallah tanggal 30 akan mulai MPLS. Guru-gurunya siap, kepala sekolahnya siap, Pak Bupati juga mendukung, Dinas Sosial bekerja. Mudah-mudahan lancar, saya mohon doa restunya,” ungkapnya.

    Ia berharap pembangunan gedung permanen bisa dimulai tahun ini agar pada tahun depan siswa sudah bisa belajar di fasilitas yang lebih layak. Namun, diakuinya pada tahap awal masih ada sejumlah kekurangan.

    “Awal-awal tentu ada kekurangan. Mungkin guru agama belum lengkap, airnya tidak lancar, atau security yang belum ada. Tapi semua bisa diatasi secara gotong-royong, termasuk bantuan dari Kemenag maupun NU di Bangkalan,” jelasnya.

    Lebih lanjut, ia memastikan kesejahteraan tenaga pendidik sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah pusat melalui APBN. “Ini sesuai arahan Bapak Presiden, jadi kepala sekolah dan guru semua dari PBN. Tidak membebani APBD,” tegasnya.

    Sementara itu, untuk kebutuhan makan siswa pada tahap awal masih mengandalkan katering pihak ketiga. Ke depan, setelah gedung sekolah permanen selesai dibangun, layanan Makan Bergizi Gratis (MBG) akan disiapkan melalui dapur sekolah.

    Dengan dukungan pemerintah daerah, guru, dan masyarakat, ia optimistis seluruh tantangan yang muncul di awal dapat diatasi. “Kalau gotong royong, insyaallah semuanya bisa diatasi,” pungkasnya.[sar/kun]

  • Veri Rifdian Virdani Pimpin BAZNAS Jombang Periode 2025–2030

    Veri Rifdian Virdani Pimpin BAZNAS Jombang Periode 2025–2030

    Jombang (beritajatim.com) – Seleksi pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Jombang untuk periode 2025–2030 berlangsung dengan ketat. Dari berbagai calon yang mendaftar, lima nama terbaik akhirnya terpilih untuk melanjutkan ke tahap berikutnya.

    Mereka adalah H. Akhmad Zainudin (46) yang merupakan Direktur NU Care LazisNU; Muhammad As’ad (43), yang memiliki pengalaman sebagai Direktur LAZISNU PCINU Leiden; Siroju Rosidin (56), pengurus Baznas Jombang; serta H. Muhammad Iqbal (46), pengasuh Pondok Pesantren Darul Muttaqien, Sambongdukuh. Dan Veri Rifdian Virdani (43), manager sebuah perusahaan ternama di Jombang.

    Nama Veri muncul sebagai pilihan dalam pleno BAZNAS RI untuk menakhodai Baznas Jombang. Dia seorang profesional dengan latar belakang yang berbeda dibandingkan kandidat lainnya yang lebih sering terlibat dalam dunia pesantren atau organisasi keagamaan.

    Veri Rifdian Virdani (43) adalah seorang manajer di perusahaan ternama di Jombang, yang selama ini dikenal karena keterlibatannya dalam berbagai kegiatan sosial di daerah tersebut. Nama Veri menonjol karena ia diharapkan dapat membawa sentuhan profesionalisme dan memperkuat arah pengelolaan zakat di Jombang.

    Veri tidak hanya dikenal sebagai seorang manajer, tetapi juga sebagai sosok yang aktif dalam kegiatan sosial. Sebagai salah satu pengurus yang terlibat langsung dalam penyaluran zakat dan sedekah, Veri memiliki pemahaman mendalam tentang pentingnya zakat sebagai instrumen pemberdayaan sosial dan ekonomi, bukan sekadar bantuan jangka pendek.

    Ia sering turun langsung ke desa-desa, berinteraksi dengan masyarakat, dan memberikan santunan kepada mereka yang membutuhkan. “Ketika kita memberikan santunan kepada anak-anak yang kehilangan ayah, itu bukan sekadar kewajiban, tapi wujud nyata kasih dan keberkahan,” kata Veri, Jumat (26/9/2025).

    Pernyataan ini mencerminkan komitmennya untuk tidak hanya melihat zakat sebagai urusan administrasi, melainkan sebagai bagian integral dari upaya membangun kesejahteraan masyarakat.

    Transparansi dan Sinergi dengan Pemerintah Daerah

    Jajaran Baznas Jombang saat bertemu dengan Bupati Warsubi

    Visi Veri untuk BAZNAS Jombang sangat jelas: memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah dan memastikan lembaga zakat ini berjalan secara transparan dan akuntabel. Sebagai lembaga yang memiliki peran penting dalam menghimpun dan menyalurkan zakat, infak, serta sedekah, BAZNAS Jombang harus bisa mewujudkan manfaat yang nyata bagi masyarakat.

    “Saya berharap BAZNAS Jombang tidak hanya menjadi lembaga pengumpul zakat, tetapi juga mitra strategis pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan kesejahteraan yang merata,” ujar Veri dengan tegas.

    Dengan dukungan penuh dari BAZNAS RI dan keputusan SK Bupati Jombang, Veri siap untuk menyambut amanah ini dan membawa BAZNAS Jombang menuju era yang lebih profesional, inklusif, dan berdampak langsung pada masyarakat.

    Visi yang diusung oleh Veri juga sejalan dengan program pembangunan Kabupaten Jombang di bawah kepemimpinan Bupati H Warsubi dan Wakil Bupati H Salmanudin Yazid. Veri ingin memastikan bahwa BAZNAS tidak hanya menjadi lembaga yang berdiri sendiri, tetapi juga menjadi mitra strategis dalam pemberdayaan masyarakat di Jombang.

    “Sebagai pengelola zakat yang sudah pernah berkoordinasi dengan sejumlah amil zakat yang ada di Kabupaten Jombang, saya meyakini bahwa setiap rupiah yang dikelola dengan baik memiliki kekuatan untuk mengubah kehidupan,” ungkap Veri dengan penuh keyakinan.

    Dengan masuknya sosok profesional seperti Veri Rifdian Virdani ke dalam kepemimpinan BAZNAS Jombang, diharapkan lembaga ini dapat membawa angin segar dalam pengelolaan zakat. Selain mengutamakan profesionalisme, Veri juga menekankan pentingnya pendekatan yang humanis, dekat dengan masyarakat, dan berfokus pada perubahan yang berkelanjutan. [suf]

  • PORDI Gandeng Tokoh Agama dan Adat, Tegaskan Komitmen Berantas Judi, Narkoba, dan Miras

    PORDI Gandeng Tokoh Agama dan Adat, Tegaskan Komitmen Berantas Judi, Narkoba, dan Miras

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA –Perkumpulan Olahraga Domino Indonesia (PORDI) bersama tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh pendidikan menyatakan tekad untuk memberantas praktik judi, narkoba, dan minuman keras (miras) di tanah air.

    Ketua Umum PB PORDI, Dr. H. Andi Jamaro Dulung, M.Si, yang juga pernah menjabat Ketua PB NU Periode 2000-2010, menegaskan komitmen ini sebagai bentuk tanggung jawab moral untuk menjaga generasi bangsa dari dampak buruk ketiga permasalahan tersebut.

    “PORDI bersama segenap tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh pendidik bertekad memberantas judi, narkoba, dan miras di Bumi Nusantara,” ujarnya, Kamis (25/9/2025).

    Penegasan itu juga tertuang dalam AD/ART PB PORDI yang mengusung motto 4 N + 1, yaitu No Judi, No Alkohol, No Narkoba, No Rokok, dan Tertib Ibadah.

    Gerakan ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam menekan penyebaran perilaku destruktif di tengah masyarakat. PORDI menegaskan perannya bukan hanya sebagai organisasi olahraga, tetapi juga bagian dari upaya menjaga moralitas bangsa.

    PORDI juga memastikan setiap turnamen domino yang digelar di bawah naungannya harus terbebas dari praktik perjudian. Andi Jamaro Dulung menekankan bahwa olahraga domino merupakan wadah untuk menjalin persaudaraan, meningkatkan prestasi, sekaligus melestarikan budaya, bukan ajang taruhan.

    “Kami memastikan semua kegiatan resmi PORDI tidak boleh tercemar dengan praktik perjudian. Domino adalah olahraga rekreasi dan kompetisi sehat, bukan perjudian,” tegasnya.

    Sebagai bentuk komitmen, PORDI menerapkan regulasi ketat dalam setiap turnamen, termasuk pengawasan langsung dari panitia dan pengurus organisasi. PORDI juga bekerja sama dengan aparat penegak hukum serta tokoh masyarakat untuk menindak tegas oknum yang mencoba menyusupkan unsur perjudian dalam kompetisi.

  • Masjid NU Sunan Giri Lamongan Luncurkan Program Perpustakaan untuk Cerdaskan Umat

    Masjid NU Sunan Giri Lamongan Luncurkan Program Perpustakaan untuk Cerdaskan Umat

    Lamongan (beritajatim.com) – Dalam rangka menguatkan peran masjid sebagai pusat peradaban dan literasi umat, LTMNU Cabang Lamongan meluncurkan program perpustakaan masjid yang bekerja sama dengan Masjid NU Sunan Giri Lamongan, Kamis (25/9/2025).

    Program ini bertujuan untuk mengintegrasikan nilai spiritual dan intelektual dalam satu ruang yang bermanfaat bagi masyarakat.

    Acara peresmian perpustakaan masjid berlangsung dengan penuh khidmat dan meriah, dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Duta Baca Nasional, Gol A Gong. Dalam sambutannya, Gol A Gong memberikan pesan yang sangat menginspirasi, menekankan pentingnya membudayakan membaca, terutama di lingkungan keagamaan seperti masjid.

    “Perpustakaan adalah jalan mulia untuk mencerdaskan umat. Ini bukan sekadar tumpukan buku, tetapi jendela menuju peradaban dunia,” ujar Gol A Gong.

    Tidak hanya Gol A Gong, acara tersebut juga dihadiri oleh Ketua PCNU Lamongan, KH. Syahrul Munir. Dalam kesempatan tersebut, Ketua PCNU menegaskan bahwa peluncuran perpustakaan masjid ini sejalan dengan spirit 100 Tahun Nahdlatul Ulama (NU), yang bertujuan untuk menjadikan masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pembelajaran dan kemajuan umat. “Masjid harus hadir secara aktual dan adaptif terhadap perkembangan zaman,” tegasnya.

    Dukungan terhadap program ini juga datang dari unsur pemerintah. Kepala Kementerian Agama Kabupaten Lamongan, Muhammad Muhlisin Mufa, mengungkapkan bahwa perpustakaan masjid adalah sarana strategis dalam mendukung pendidikan keagamaan dan penguatan moderasi beragama di masyarakat.

    Adang Maulana, perwakilan Dinas Perpustakaan Kabupaten Lamongan, menambahkan bahwa kolaborasi antara institusi keagamaan dan literasi seperti ini perlu diperluas ke seluruh wilayah Lamongan untuk memperkuat ekosistem literasi di daerah.

    Sementara itu, Ketua LTM PCNU Lamongan, Fathurrahman, menyatakan bahwa perpustakaan ini akan menjadi embrio dari berbagai kegiatan masjid yang lebih produktif, edukatif, dan terbuka untuk semua lapisan masyarakat.

    H. Nurul Anwar, Ketua Ta’mir Masjid NU Sunan Giri, turut menyampaikan bahwa perpustakaan ini adalah langkah awal dari gerakan masjid berbasis pengetahuan dan pemberdayaan umat yang lebih luas.

    Peresmian perpustakaan masjid ini menjadi bukti nyata bahwa masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga dapat menjadi pusat kegiatan yang menggabungkan spiritualitas, intelektualitas, dan sosialitas. Langkah ini tentu menjadi strategi penting untuk kebangkitan peradaban Islam yang rahmatan lil alamin di era modern ini. [suf]

  • Gubernur Khofifah Ingatkan Pentingnya Akhlak Digital di Peringatan Maulid Nabi

    Gubernur Khofifah Ingatkan Pentingnya Akhlak Digital di Peringatan Maulid Nabi

    ​Surabaya (beritajatim.com) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, bersama ribuan jemaah Muslimat NU Jawa Timur menghadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya pada Minggu petang (21/9/2025).

    Acara ini juga dihadiri oleh Syeikh Afeefuddin Al-Jailani, cicit dari Syeikh Abdul Qadir Jailani.

    ​Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah mengajak seluruh jemaah untuk memperkuat cinta kepada Allah dan Rasul, serta meningkatkan ketakwaan. Secara khusus, ia menitipkan pesan penting mengenai akhlak dalam penggunaan media digital.

    ​Khofifah menekankan bahwa di era digital saat ini, di mana handphone menjadi kebutuhan primer, kewaspadaan sangat diperlukan. “Ini saatnya berubah di mana menggunakan handphone demi kebaikan,” pesannya.

    Ia mengingatkan para jemaah untuk menjaga anak, keluarga, dan santri agar tidak terprovokasi oleh penyalahgunaan media digital.

    ​”Seringkali persoalan muncul akibat lisan, namun kali ini banyak persoalan muncul karena jari-jari tangan,” ujarnya, mencontohkan kasus-kasus kerusuhan yang melibatkan remaja.

    ​Di sisi lain, Syeikh Afeefuddin Al-Jailani menyampaikan kekagumannya terhadap kemeriahan perayaan Maulid Nabi di Indonesia. “Sungguh saya menyaksikan kumpulan Maulid di Indonesia tidak ada bandingannya di negara lain, Indonesia nomor satu dalam perayaan Maulid Rasulullah SAW,” ucapnya.

    ​Syeikh Afeefuddin mengaku optimistis bahwa semangat jemaah Maulid di Jawa Timur akan menjaga provinsi ini tetap aman dari kerusuhan. [tok/aje]