Organisasi: NU

  • Gus Makki Maju, Panaskan Kandidat Calon Bupati Banyuwangi

    Gus Makki Maju, Panaskan Kandidat Calon Bupati Banyuwangi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Konstelasi politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Banyuwangi makin menarik. Semakin banyak kandidat calon bupati yang mulai bermunculan.

    Tak hanya datang dari para tokoh politik, tapi juga dari sosok tokoh agama. Terbaru, Ali Makki Zaini atau Gus Makki muncul di permukaan untuk menjadi bagian dari perjalanan pemilihan Bupati Banyuwangi.

    Sosok pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Hidayah, Dusun Rayut, Desa Parijatah Kulon, Kecamatan Srono itu memang bukan orang asing. Di Banyuwangi banyak yang mengenal dirinya sebagai tokoh masyarakat sekaligus tokoh agama yang disegani.

    Terutama di kalangan Nahdliyin, lantaran dirinya merupakan Ketua PCNU Banyuwangi pada periode lalu. Sebelum, tampuk kepemimpinan NU Banyuwangi berpindah ke pengurusan karetaker yang saat ini berjalan.

    Gus Makki begitu akrab warga menyebutnya, menjadi sosok ke sekian kali yang bakal maju ke Pilkada Banyuwangi. Secara terang dan gamblang bahkan dirinya pribadi mendeklarasikan maju menjadi calon Bupati Banyuwangi.

    “Dalem pamit, Bissmillah, dalem maju dalam Pilkada Banyuwangi,” artinya “Saya pamit, Bissmillah saya maju di Pilkada Banyuwangi,” ungkap Gus Makki dalam sebuah acara halal bihalal.

    Pernyataan itu menjadi tambah meyakinkan jika sosok Gus Makki bakal menjadi pesaing kuat kandidat lainnya. Sekaligus menjawab, kemana Gus Makki usai jabatannya terkatung-katung dan habis di PCNU Banyuwangi.

    “Keranten kathah ingkang tanglet dateng dalem, nggeh dalu niki dalem menyampaikan, mboten badhe kampanye keranten dramane tasek dowo niki, cuma dalu niki dalam kesempatan niki, dalem pamit dateng panjenengan khususipun alumni Pondok Pesantren Ploso, Kediri, dalem pamit, Bismillah dalem maju dalam Pilkada Banyuwangi,”

    “Karena banyak yang tanya kepada saya, ya malam ini saya sampaikan, bukan untuk kampanye karena dramanya masih panjang ini. Cuma malam ini dalam kesempatan ini, saya pamit kepada kalian, khususnya pada alumni Pondok Pesantren Ploso, Kediri. Saya pamit, Bismillah saya maju di Pilkada Banyuwangi,” ucap Gus Makki yang disambut tepuk tangan para undangan yang datang.

    Meski demikian, Ali Makki Zaini sadar perlu perjuangan dan perjalanan panjang untuk menempuhnya. Meskipun kesempatan itu terbuka lebar, hingga kepastian tersebut terjawab November mendatang saat pelaksanaan Pilkada berlangsung.

    “Tapi niki mantun kulo umumaken dalu niki, terus benjeng langsung pelantikan, nggeh mboten. Niki dramane tasek lami,”

    “Tapi ini setelah saya umumkan malam ini, bukan berarti besok langsung pelantikan, ya tidak. Ini dramanya masih lama,” pungkas Gus Makki. [rin/aje]

  • Sempat Tersesat, Dua Pendaki Gunung Penanggungan Mojokerto Berhasil Dievakuasi

    Sempat Tersesat, Dua Pendaki Gunung Penanggungan Mojokerto Berhasil Dievakuasi

    Mojokerto (beritajatim.com) – Dua pendaki Gunung Penanggungan Mojokerto berhasil dievakuasi tim SAR gabungan, Senin (22/4/2024).

    Dua pendaki asal Kota Surabaya ini sempat dikabarkan tersesat saat melakukan pendakian dari Kunjorowesi, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto.

    Dua pendaki tersebit yakni Moh Saiful Nasir (19) warga Jalan Asem 4, Kelurahan Asemrowo, Kecamatan Asemrowo dan Hasbullah (19) warga Jalan Kemayoran Baru No 3a, Pasar Turi, Kota Surabaya. Keduanya melakukan pendakian sekitar pukul 10.00 WIB, Minggu (21/4/2024).

    “Mereka melakukan pendakian, awalnya berniat tidak ngecamp atau tektok setelah sampai puncak langsung turun. Saat hendak turun dari puncak, keduanya terkena kabut tebal akibat guyuran hujan hingga membuat mereka kesasar ke arah timur,” ungkap salah satu relawan Galena Rescue, Fatkur.

    Menurutnya, seharusnya keduanya turun dari jalur awal keduanya melakukan pendakian yakni ke arah utara. Namun karena kabut tebal sehingga keduanya ke arah timur dan tersesat. Keduanya tersesat ke arah timur wilayah Wonosunyo, Kabupaten Pasuruan.

    “Mereka sempat melapor ke 112 untuk meminta pertolongan. Laporan tersebut langsung masuk ke BPBD Pasuruan yang kemudian diteruskan ke kami berada di wilayah terdekat. Sebelum kehabisan baterai, survivor sempat mengirimkan titik koordinat dan kami arahkan menunggu di titik itu,” ucapnya.

    Keduanya menunggu bantuan dari tim SAR di padang sabana di atas ketinggian 1.300 mdpl. Tim SAR gabungan dari Basarnas Surabaya, BPBD Pasuruan, TNI/Polri, SAR Penanggungan, Galena rescue, LPBI NU Mojokerto, FPRB Mojokerto dan warga setempat, langsung menuju titik koordinat survivor berada.

     

    “Tim SAR mulai naik dan mencari survivor sekitar pukul 21.00 WIB dan alhamdulillah sekitar pukul 00.00 WIB survivor berhasil ditemukan selamat dan tidak cedera. Survivor kemudian dievakuasi tim SAR gabungan sampai pos 1 pendakian Gunung Penanggungan via Kunjorowesi,” jelasnya.

    Kedua pendaki saat tiba di Pos Kunjorowesi, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto. [Foto : ist]Namun, lanjut Fatkur, salah satu pendaki yakni Saiful harus digendong saat turun karena kondisinya lemas akibat kelelahan. Lantaran bekal dan air minum kedua pendaki sudah habis. Tim SAR gabungan dan kedua pendaki tiba di Pos Kunjorowesi sekitar pukul 02.30 WIB.

    Sementara itu, Petugas Basarnas Surabaya, Novix Heryadi menambahkan, kedua pendaki tersebut memang baru pertama kali mendaki Gunung Penanggungan lewat jalur Kunjorowesi. “Sudah pernah tapi lewat jalur lain, kalau jalur Kunjorowesi baru pertama kali,” imbuhnya.

    Karena kondisi kesehatan keduanya cukup baik, mereka lantas diserahkan ke keluarga setelah mendapatkan pertolongan pertama. Ini lantaran di Pos Kunjorowesi, keluarga dari kedua pendaki tersebut sudah menunggu sehingga keduanya bisa langsung dibawa pulang.

    “Tidak sampai dibawa ke rumah sakit, karena kondisinya tidak parah dan tidak sampai hipotermia. Di pos juga sudah ditunggu keluarganya, akhirnya kami serahkan kepada keluarganya,” pungkasnya. [tin/ted]

  • Bupati Mojokerto Minta Ibu-ibu Fatayat NU Tanam Rosemary dan Serai

    Bupati Mojokerto Minta Ibu-ibu Fatayat NU Tanam Rosemary dan Serai

    Mojokerto (beritajatim.com) – Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati meminta agar tanaman yang tidak disukai nyamuk, rosemary dan serai bisa ditanam. Hal tersebut disampaikan saat senam bersama, penanaman bibit pohon hingga Kenduri Ketupat bersama ibu-ibu Fatayat NU Kabupaten Mojokerto. Kegiatan di halaman Kantor Pengurus Cabang Nadhatul Ulama (PCNU) Kabupaten Mojokerto tersebut dalam rangka Hari Lahir (Harlah) Fatayat NU Ke-74.

    Harlah Fatayat NU dengan tema bertajuk ‘Fatayat Think Green’ ini diikuti kader Fatayat seluruh Kabupaten Mojokerto. Kegiatan perayaan Harlah Fatayat NU Ke-74 ini juga menjadi momentum kontribusi nyata guna mendorong kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan hidup dan mempererat tali silaturahmi di kalangan anggotanya.

    Dalam sambutannya, Bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto ini meminta kader-kader Fatayat NU Kabupaten Mojokerto untuk komitmen dan senantiasa sadar akan menjaga lingkungan hidup di bumi Indonesia ini. Hal itu sesuai tema yang diangkat pada momen Harlah Fatayat NU yang ke 74 tahun 2024 ini.

    “Saya minta tolong pelihara bumi kita ini dengan tanaman-tanaman yang ditanam dan dipelihara oleh anda semuanya. Mari bersama-sama dengan menanam kita berupa untuk sedekah oksigen. Karena dengan tanaman hijau yang kita tanam akan menghasilkan oksigen sepanjang hari. Dan saya minta untuk terus merawatnya,” ungkapnya, Minggu (21/4/2024).

    Orang nomor satu di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab Mojokerto) ini juga mengingatkan bila saat ini Kabupaten Mojokerto tengah menghadapi endemi DBD. Bupati meminta para kader Fatayat NU untuk membersihkan tempat penampungan air secara berulang agar tidak menjadi tempat berkembangnya sarang nyamuk.

    “Jadi waktu lebaran angka DBD kita naik. Kenapa? Karena banyak mobilitas dari orang-orang yang keluar – masuk  ke Mojokerto sehingga rentan tertular DBD dan menyebabkan kasus naik. Saya minta tolong tanaman yang tidak disukai nyamuk, rosemary dan serai bisa ditanam di sekitar kita untuk menghalau nyamuk karena nyamuk tidak suka baunya,” ujarnya.

    Sementara itu, Sekretaris PC Fatayat NU Kabupaten Mojokerto, Rahmi Mubarokah, mengungkapkan, jika kegiatan tersebut memiliki makna yang mendalam bagi organisasinya. “Jadi ‘Fatayat Think Green’ bukan hanya sekedar perayaan. Tetapi juga sebuah komitmen untuk peduli lingkungan dan membangun kesadaran akan pentingnya menjaga bumi kita,” tegasnya. [tin/but]

  • Satu Orang Meninggal Tertimbun Longsor di Lumajang

    Satu Orang Meninggal Tertimbun Longsor di Lumajang

    Lumajang (beritajatim.com) – Satu orang warga dilaporkan meninggal tertimbun tanah longsor di Kabupaten Lumajang Jawa Timur. Longsor terjadi akibat curah hujan tinggi mengguyur wilayah tersebut pada Kamis (18/4/2024) malam.

    Korban meninggal adalah Mira (47) warga Desa Sumberurip Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. Korban tertimbun longsor saat hujan deras berlangsung sekitar pukul 22.53 WIB di kediamannya Desa Sumberurip Kecamatan Pronojiwo.

    Proses evakuasi dibantu dengan sejumlah aparat TNI-Polri, relawan dan warga setempat. Dibutuhkan waktu kurang dari satu jam hingga tubuh korban berhasil dikeluarkan dari reruntuhan tanah longsor di kediaman korban.

    “Tubuh korban yang tertimbun longsor sudah dievakuasi. Dibantu dengan beberapa aparat, relawan dan warga setempat” ungkap Salam, relawan NU Kabupaten Lumajang, Jumat (19/4/2024).

    Selain itu, sampai laporan ini ditulis hujan masih berlangsung cukup deras di beberapa wilayah Lumajang. Sehingga potensi banjir bandang maupun banjir lahar dapat merendam banyak rumah.

    Terakhir, masyarakat dihimbau untuk selalu mewaspadai potensi bencana alam yang diakibatkan hujan baik banjir bandang maupun banjir lahar, serta longsor yang bisa terjadi kapan saja.

    “Masyarakat Lumajang tetap waspada terharap potensi bahaya hujan seperti banjir dan longsor, yang dapat memakan korban jiwa” pungkasnya. [vid/suf]

  • Banjir Lahar Dingin Terjang Candipuro Lumajang, Jembatan Penghubung 2 Desa Terputus

    Banjir Lahar Dingin Terjang Candipuro Lumajang, Jembatan Penghubung 2 Desa Terputus

    Lumajang (beritajatim.com) – Hujan deras mengguyur hampir seluruh wilayah se-Kecamatan Kabupaten Lumajang mengakibatkan banjir.  Akibatnya, sebuah jembatan penghubung dua desa terputus, pada Kamis (18/4/2024) sekitar pukul 22.32 WIB.

    Jembatan Kloposawit, yang merupakan penghubung antara Desa Tumpeng dan Desa Kloposawit Kecamatan Candipuro Lumajang baru saja terputus akibat diterjang banjir lahar.

    Jembatan tersebut sejatinya pernah dibangun kembali setelah terputus karena sempat diterjang banjir lahar pada tahun 2023 lalu.

    Selain itu, getaran gempa juga sempat terekam seismograf sebesar 40 milimeter berdasarkan laporan pengamatan PVMBG.

    Salah satu relawan NU Kabupaten Lumajang Isman mengatakan, saat ini hujan masih terus mengguyur dengan deras di beberapa kecamatan seperti Kecamatan Candipuro, Kecamatan Pasirian, dan Kecamatan Pronojiwo.

    “Hujan deras yang mengguyur selama hampir satu hari penuh mengakibatkan jembatan Kloposawit terputus. Proses evakuasi dan asesment masih dilakukan” ungkapnya

    Selain itu, masih terdapat warga yang perlu mengungsi karena kondisi air di beberapa tempat naik hingga 1 meter lebih.

    “Masih belum bisa diperkirakan jumlah pengungsi karena air terus membesar, dan hujan masih belum berhenti. Namun, kami tetap akan melakukan evakuasi terhadap warga yang tinggal di sekitar aliran sungai” lanjutnya.

    Longsor di Candipuro

    Hingga saat laporan ini ditulis, hujan deras masih mengguyur sehingga masyarakat perlu mewaspadai potensi banjir susulan yang lebih besar.

    Sementara itu di temoat terpisah petugas dari kepolisian dan koramil Candipuro berjaga-jaga terhadap situasi karena ada kurang lebih dua titik longsor di Candipuro.

    “Kami menghimbau kepada pengguna jalan agar putar balik lewat Probolinggo yang bertujuan ke Malang baik dari Jember maupun dari Lumajang atau bisa beristirahat sejenak sambil menunggu proses evakuasi demikian bisa kami laporkan dari tiket Tol Kecamatan Candi Purwo” kata Arief anggota Polsek Candipuro Lumajang . (ted)

  • Ribuan Ketupat di Kampung NU Magetan, Boleh Dimakan dan Dibawa Pulang Gratis

    Ribuan Ketupat di Kampung NU Magetan, Boleh Dimakan dan Dibawa Pulang Gratis

    Magetan (beritajatim.com) – Sebanyak 2.000 buah ketupat digantung oleh warga Dusun Joso Desa Turi Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan, Jawa Timur, di depan rumah mereka, Kamis (18/4/2024) pagi. Acara ini bertepatan dengan hari ketujuh bulan Syawal.

    Dalam acara Kampung Ketupat ini, masyarakat yang datang diperbolehkan mengambil ketupat dan makan gratis sepuasnya. Warga tak hanya menyediakan ketupat, ada pula sayur lodeh dan sayur rebus serta sambal kacang ala pecel. Lengkap pula dengan kerupuk.

    Salah seorang pengunjung, Bhety Yuke Mahastuti memilih datang bersama teman-temannya. Dia tertarik dengan ketupat yang digantung warga di depan rumah. Lantaran, panjangnya bisa sampai satu kilometer lebih.

    [irp]

    “Ada tali panjang gitu buat gantung ketupat. Dan ketupatnya boleh diambil, gratis bagi masyarakat. Boleh makan gratis di sini juga. Ini acara tahunan yang dilaksanakan masyarakat sini,” kata wanita asal Desa Cepoko Panekan itu.

    Iswantoro, warga setempat, mengatakan masing-masing kepala keluarga (KK) diminta untuk menggantung total 50 ketupat. Pun, di sepanjang jalan di Dusun Joso ada sekitar 45 KK.09

    “Totalnya ya ribuan ya. Dan ini gratis bagi siapa saja yang datang. Silakan ambil dan bisa makan gratis. Ada yang menyediakan opor ayam, sayur, dan pecel untuk teman makan ketupatnya,” kata Iswantoro.

    Masyarakat banyak yang tertarik untuk mengambil ketupat yang digantung warga karena dipercaya bisa menjadi berkah. Pun, ada pula warga yang datang untuk menonton sejumlah hiburan yang digelar sampai Kamis siang. [fiq/aje]

  • Siap Maju Pilbup Pasuruan, Gus Mujib Yakin Didukung Cak Imin dan Masyayikh

    Siap Maju Pilbup Pasuruan, Gus Mujib Yakin Didukung Cak Imin dan Masyayikh

    Pasuruan (beritajatim.com) – Beberapa nama calon Bupati Pasuruan mulai didengungkan dengan banyaknya pemasangan baner di ruang publik. Salah satunya nama mantan Wakil Bupati Pasuruan, Mujib Imron atau biasa disapa Gus Mujib. Banner Mujib Imron terpasang pada beberapa ruas jalan.

    Foto Mujib Imron dipajang dengan beberapa kalimat ucapan Idul Fitri. Banner tersebut tersebar di beberapa lokasi strategis di persimpangan jalan Kabupaten Pasuruan.

    Gus Mujib mengaku sudah siap dalam kontestasi pemilihan kepala daerah tersebut. Meski demikian, rekom dari partainya, yakni PKB, masih belum turun.

    “Kalau itu Insyaallah sudah siap. Saya kan juga Dewan Syuro di PKB dan Gus Imin berapa kali ke sini. Karena sering ketemu, saya khusnudhon, Insyaallah berkah,” ujarnya.

    Sejauh ini, Gus Mujib belum mempertimbangkan tokoh yang akan menjadi pasangannya dalam pencalonan sebagai Calon Bupati Pasuruan. Dia mengungkapkan bahwa keputusan tersebut akan melibatkan komunikasi dengan koalisi serta didasarkan pada hasil survei yang ada.

    Soal dukungan dari para kyai terkait kesiapannya maju sebagai calon bupati Pasuruan, Gus Mujib menegaskan bahwa akan memanfaatkan model silaturahmi ala Nahdlatul Ulama (NU). Dengan keyakinan pada khusnudon, dia optimis bahwa banyak masyayikh yang akan memberikan restu.

    “Khusnudon lagi insyaallah masyayikh juga banyak yang merestui. Memang banyak pertanyaan dengan siapa berpasangan, kalau itu mengalir saja,” tutupnya. [ada/but]

  • Banner di Mana-mana, Sugiri: Manut Dawuh Kiai Muhammadiyah dan NU

    Banner di Mana-mana, Sugiri: Manut Dawuh Kiai Muhammadiyah dan NU

    Ponorogo (beritajatim.com) – Banner berisi foto Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko ada di mana-mana. Menghiasi sudut-sudut jalan Bumi Reog, mulai area kota hingga pelosok di desa-desa.

    Hal tersebut menjadi sinyal atau tanda orang nomor satu di Ponorogo itu akan maju untuk periode kedua kepemimpinannya lewat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024.

    Menanggapi maraknya banner dirinya yang terpasang seantero Ponorogo itu, Bupati Sugiri Sancoko irit bicara. Tak seperti biasanya, dia pun terkesan enggan membicarakan soal politik di masa Lebaran Idulfitri 1445 H ini.

    “Ojo ngomongne politik, aku tak lebaran sik (jangan membahas politik, saya mau Lebaran dulu),” kata Sugiri.

    Dari pantauan beritajatim.com, banner berukuran 2  x 3 meter itu hanya memasang foto Bupati Sugiri Sancoko saja. Tidak ada foto Wakil Bupati Ponorogo Lisdyarita.

    Selain ucapan selamat Idulfitri dari Bupati, banner Sugiri Sancoko itu juga dipenuhi oleh tulisan-tulisan yang mengisyaratkan meminta untuk kembali maju untuk periode kedua. Pilkada tersebut rencananya digelar pada November 2024 itu.

    Tulisan-tulisan di banner itu, ada yang memakai bahasa Indonesia, ada juga yang memakai bahasa Jawa. Seperti, “Lanjutkan Pakde Giri!!! Ponorogo senantiasa membutuhkan buah pikir dan karya panjenengan yang nyata” atau “Cemet gepeng melu Kang Giri. Sing apik ayo diterusne, seng kurang ayo dibenakne”.

    “Banner itu, ya katanya yang memasang para relawan,” katanya.

    Saat ditegaskan mengenai niatnya untuk maju di Pilkada Ponorogo, Sugiri akhirnya bersedia memberikan keterangan. Namun, lagi-lagi dia tidak memberikan jawaban tegas.

    “Manut dawuhe (ikut apa kata) kiai Muhammadiyah dan NU,” pungkasnya. [end/beq]

  • Cuti Bersama Lebaran Berakhir, Khofifah: Saatnya Kembali Berkarya

    Cuti Bersama Lebaran Berakhir, Khofifah: Saatnya Kembali Berkarya

    Surabaya (beritajatim.com) – Seiring dengan berakhirnya masa cuti bersama lebaran Idulfitri 1445 Hijriah, Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa menyampaikan selamat kembali berkarya pada seluruh warga Jawa Timur.

    Perjalanan mudik yang telah dilewati dengan menghabiskan waktu hangat bersama keluarga dan bersilaturahmi dengan sanak saudara diharapkan bisa menjadi re-charge energy yang menambah motivasi dalam belajar, bekerja dan juga berkarya ke depannya.

    “Setelah satu bulan beribadah di bulan Ramadhan, diakhiri dengan mudik bersilaturahmi pada keluarga tercinta di kampung halaman, kini saatnya kembali ke rutinitas sehari-hari. Yang masih sekolah, ayo kembali semakin rajin belajar, dan bagi para pekerja ayo semakin semangat bekerja dan berkaryanya,” tegas Khofifah, Senin (15/4/2024).

    “Kembali semangat untuk menggapai cita-cita dan sempai jumpa dengan Ramadhan dan Lebaran tahun mendatang,” imbuhnya.

    Lebih lanjut, Khofifah juga menegaskan bahwa secara umum, pelaksanaan Lebaran Idulfitri 1445 H di Jatim berlangsung sangat aman dan kondusif, dan masyarakat bisa menikmati mudik dengan penuh keceriaan dan kebahagiaan.

    Terpantau berdasarkan data Jasa Marga Surabaya-Mojokerto, di puncak arus balik lebaran yang jatuh semalam, Minggu (14/4/2024), sebanyak 31 ribu kendaraan telah masuk ke Surabaya melalui gerbang tol Warugunung, dan secara bergelombang sebanyak 31 juta pemudik ke Jatim juga akan kembali ke perantauan masing-masing.

    “Untuk semua kelancaran selama mudik lebaran hingga arus balik dari dan ke Jatim, tentu kita bersama-sama mengucapkan terima kasih sebesar besarnya pada seluruh pihak yang bertugas. Mulai kepolisian, TNI, pemkab pemkot dan juga Pemprov Jatim semua pasti telah berupaya maksimal untuk mewujudkan mudik balik Jatim yang aman, lancar dan tak terkendala,” tegasnya.

    Berdasarkan data dari Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia menyebutkan bahwa perputaran uang selama libur Lebaran yang diperkirakan mencapai Rp157,3 triliun. Yang mana sekitar 60% perputaran itu beredar di Pulau Jawa yang menjadi tujuan mudik saat Lebaran.

    Dengan populasi yang mencapai 62 persen dari jumlah penduduk, daerah-daerah yang menjadi tujuan utama mudik, seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Yogyakarta, Banten, dan Jabodetabek, disebut paling merasakan perputaran uang tersebut.

    “Kita berharap bersama kelancaran mudik juga akan membawa dampak positif bagi ekonomi Jatim. Yang tentunya kita harap ekonomi di kabupaten kota di seluruh Jatim bisa ikut terungkit,” tegasnya. [tok/beq]

  • Lebaran di Kampung Ngagel Tirto Surabaya: Sholat Ied, Berjabat Tangan, dan Reuni Teman Masa Kecil

    Lebaran di Kampung Ngagel Tirto Surabaya: Sholat Ied, Berjabat Tangan, dan Reuni Teman Masa Kecil

    Surabaya (beritajatim.com) – Suasana Lebaran di kampung padat penduduk seperti Ngagel Tirto, Surabaya, berbeda dengan di kampung halaman. Jelang salat Idul Fitri, tak banyak aktivitas yang dilakukan warga. Mereka lebih memilih salat Id di musala kampung yang telah difasilitasi oleh warga.

    Usai salat, tradisi menarik pun terjadi. Para warga yang mayoritas lansia ini bersalaman antar tetangga. Hal ini menjadi momen spesial bagi mereka untuk menjalin silaturahmi.

    Bagi Marcianita, warga Ngagel Tirto yang tak memiliki kampung halaman, momen ini menjadi kesempatan untuk bertemu dan bersilaturahmi dengan tetangga.

    “Karena kita jarang bertemu dengan tetangga, momen seperti ini jadi kesempatan untuk berkumpul dan menjalin silaturahmi,” ungkapnya.

    Yang paling dirindukan Marcianita di momen Lebaran adalah bertemu teman-teman masa kecilnya yang kini banyak tinggal di luar Surabaya. Momen reuni ini menjadi ajang untuk mengenang masa kecil dan mempererat tali persaudaraan.

    Tak jarang, warga sekitar juga menggelar open house dan makan bersama, menambah kemeriahan momen Lebaran di kampung Ngagel Tirto.

    Lebaran tahun ini memang berbeda, di mana Idul Fitri 1 Syawal 1445 H jatuh pada Rabu, 10 April 2024, dan disepakati bersama oleh NU dan Muhammadiyah.

    Meskipun berbeda, tradisi Lebaran di kampung Ngagel Tirto tetap terasa istimewa. Kebersamaan, silaturahmi, dan reuni teman masa kecil menjadi momen yang tak terlupakan bagi para warga. (ted)