Organisasi: NU

  • Gus Hans Tegaskan Bakal Calon Kepala Daerah dari Partai Golkar Tanpa Mahar

    Gus Hans Tegaskan Bakal Calon Kepala Daerah dari Partai Golkar Tanpa Mahar

    Jombang (beritajatim.com) – Wakil Ketua DPD Partai Golkar Jatim, KH Zahrul Azhar Asumta atau karib disapa Gus Hans menegaskan bahwa tak ada mahar politik untuk Pilkada 2024. Jika ada oknum yang bermain untuk mengeruk keuntungan, Gus Hans berharap segera dilaporkan.

    “Nanti akan ada tindakan tegas dari partai. Ini menunjukkan Partai Golkar ingin memberikan contoh kepada dunia politik nasional bahwa tidak selamanya politik itu berkelindan dengan uang,” tegasnya, Senin (6/5/2024).

    Gus Hans yang juga Ketua Pemenangan Pemilu wilayah IV Jawa Timur, termasuk Jombang, Kembali memastikan bahwa proses Pilkada di partai berlambang pohon beringin itu tanpa mahar. Sehingga benar-benar menghasilkan pimpinan yang berkualitas.

    Pengasuh PP (Pondok Pesantren) Queen Al Azhar Darul Ulum Peterongan Jombang Jawa Timur ini kemudian mencontohkan Konfercab (Konferensi Cabang) PCNU Jombang yang digelar di PPDU (Pondok Pesantren Darul Ulum) Rejoso Kecamatan Peterongan, Minggu (5/5/2024) malam.

    Dari ajang tersebut melahirkan duet KH Ahmad Hasan sebagai Rais Syuriah dan KH Fahmi Amrullah Hadzik sebagai Ketua PCNU Jombang masa khidmat 2024-2029. Gus Hans mengapresiasi gelaran tersebut karena berlangsung fair dan profesional.

    Gus Hans melihat proses Konfercab sangat fair dan jauh dari hal-hal yang tidak dikehendaki. Artinya, bisa berjalan dengan baik. Nah, hal itu bisa menjadi contoh yang baik bagi proses regenerasi dan kepemimpinan, serta suksesi di Kabupaten Jombang.

    “Saya mengucapkan selamat atas terpilihnya Kiai Hasan dan Kiai Fahmi dalam Konfercab PCNU Jombang. Ini adalah kompoisi yang pas. Yakni, model kepemimpinan yang santun dan menyejukkan. Tidak ada money politic. Tidak ada unsur-unsur yang sifatnya kecurangan dan sejenisnya,” ujar Gus Hans.

    Hal tersebut sudah selayaknya dijadikan contoh dalam pelaksanaan Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah). Kembali soal Konfercab PCNU Jombang, Gus Hans mengucapkan selamat kepada warga NU Jombang yang telah memiliki ketua dan rais yang definitif.

    “Saya yakin dengan contoh kepengurusan yang kemarin bisa menjadi referensi kepengurusan berikutnya. Ada dari pesantren Darul Ulum, Tambakberas, serta pesantren lainnya,” pungkas Gus Hans. [suf]

  • Wabup Sumenep Datang ke Kantor PDIP, Ada Apa?

    Wabup Sumenep Datang ke Kantor PDIP, Ada Apa?

    Sumenep (beritajatim.com) – Wakil Bupati Sumenep, Dewi Khalifah (Nyai Eva) mendatangi kantor Sekretariat DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Senin (6/5/2024). Dia datang ditemani ibunda tercinta, Nyai Hj Aqiqah Usymuni, dengan pengawalan ratusan kader Muslimat NU dan sejumlah aktivis perempuan.

    Kedatangan Nyai Eva ke Sekretariat PDIP Sumenep ternyata untuk mewujudkan niat maju lagi di Pilkada 2024. Dia mendaftarkan diri sebagai Bakal Calon Wakil Bupati (Bacawabup) Sumenep.

    “Hari ini saya mendaftarkan diri sebagai bakal calon wakil bupati ke PDI Perjuangan. Semoga bisa ‘berjodoh’ dan meneruskan Fauzi – Eva periode kedua,” katanya.

    Ia menuturkan, dirinya memantapkan hati mendaftarkan diri sebagai calon wakil bupati mendampingi Ach. Fauzi Wongsojudo untuk periode kedua karena sesuai wasiat almarhum suaminya, KH Syafraji dan dengan restu ibunda.

    “Kata almarhum, kalau kamu mau maju lagi, majulah bersama Pak Fauzi. Insyaa Allah akan berhasil. Karena itu, saya tidak akan mendaftar ke partai lain. Saya hanya mendaftar melalui PDI Perjuangan,” tandasnya.

    Sementara Ketua Desk Pilkada PDI Perjuangan Sumenep, Zainal Arifin menerangkan, Nyai Eva merupakan pendaftar keenam yang mendaftar sebagai bakal calon wakil bupati Sumenep melalui PDI Perjuangan.

    Selain Nyai Eva, lima pendaftar bakal cawabup lainnya ke PDI Perjuangan Sumenep adalah Nurfitriana Busyro Karim (anggota DPRD Jawa Timur dari PKB), Herman Dali Kusuma (anggota DPRD Sumenep dari PKB), Faisal Muhlis (Ketua DPD PAN Sumenep), KH Qusyairi (pengasuh salah satu Ponpes di Ganding Sumenep), dan Syamsul Arifin (kepala desa di Ambunten).

    “Kami di DPC PDI Perjuangan ini kewenangannya sebatas menerima berkas-berkas pendaftaran. Untuk menentukan siapa yang akan direkomendasikan partai maju dalam Pilkada 2024 sepenuhnya kewenangan DPP,” tandasnya.

    DPC PDI Perjuangan Sumenep membuka pendaftaran bakal cabup dan cawabup untuk Pilkada Sumenep 2024 sejak Rabu (24/4/2024) hingga Sabtu (18/04/2024). [tem/beq]

  • Banyak Dipinang Parpol untuk Pilbup Malang, Ini Kata Ketua PCNU Gus Hamim

    Banyak Dipinang Parpol untuk Pilbup Malang, Ini Kata Ketua PCNU Gus Hamim

    Malang (beritajatim.com)– Nama Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Malang, KH Hamim Holili, jadi magnet partai politik untuk digaet dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Malang atau Pilbup Malang 2024.

    Menanggapi hal itu, Gus Hamim sapaan akrabnya memilih ubtuk tetap berkhidmat pada PCNU Kabupaten Malang.

    “Ya memang teman-teman dari poros baru dari partai-partai PDI dan PKB itu sudah kerumah dan sudah komunikasi dengan kita beberapa kali. Mereka meminta saya mencalonkan N1 (Calon Bupati Malang-red),” jelas Gus Hamim, Senin (6/5/2024) usai menghadiri Halal Bihalal di Polres Malang.

    Dirinya kemudian mengucapkan terimakasih dan memohon maaf.

    “Pertama saya mengucapkan sama teman-teman di partai-partai itu saya selaku pribadi dan selaku organisasi, saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya. Dan yang kedua saya minta maaf sekali, saya tidak mencalonkan diri. Karena tidak diperbolehkan oleh orang tua saya yang sudah almarhumah, mulai dulu untuk mencalonkan diri baik di exsekutif maupun dilegislatif,” tegasnya lagi.

    Selain tawaran dari PDIP dan PKB, Gus Hamim juga di datangi tim penjaringan Calon Bupati dari Partai Gerindra. Menurut Gus Hamim mengaku, sudah menyampaikan secara langsung jika dirinya tidak berniat mencalonkan diri.

    “Sudah saya sampaikan, saya 100 persen memang tidak mencalonkan diri. Tawaran dari PDIP juga ada, dari Bupati juga saya suruh jadi wakilnya. Saya juga terimakasih sama teman-teman PDIP juga pada pak Bupati, karena saya sudah diberikan kehormatan untuk menjadi wakilnya. Memang kan saya tidak mencalonkan diri, artinya baik Calon Bupati maupun Calon Wakil Bupati juga tidak,” ucapnya.

    Masih menurut Gus Hamim, dirinya saat ini lebih memilih berkhidmah di NU dahulu.

    “Biarkan saya berkhidmah di Nahdlatul Ulama, sementara saya dibutuhkan di Nahdlatul Ulama,” sambung Gus Hamim.

    Gus Hamim menerangkan, sejumlah tawaran dari poros baru agar dirinya maju dalam Pilkada Kabupaten Malang 2024 juga ditolaknya.

    “Ya tanggapan mereka, ya memaklumi lah. Ini urusan psikologis saya, yang tidak diberbolehkan oleh orangtua. Tapi saya terimakasih lah sama beliau-beliau ini, dengan mengajak saya berarti kan menghargai saya,” Gus Hamim mengakhiri. [yog/aje]

  • Begini Cara Banser Magetan Peringati Harlah ke-90 GP Ansor 

    Begini Cara Banser Magetan Peringati Harlah ke-90 GP Ansor 

    Magetan (beritajatim.com) – Pengurus Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Magetan menggelar Sunday Morning Ride (Sunmori) dengan tajuk Motoran Bareng Banser Magetan pada Minggu (5/5/2024).

    Kegiatan ini diikuti oleh seluruh pengurus Badan Pengurus Harian Pimpinan Cabang Ansor dan 18 PAC setingkat kecamatan beserta perwakilan banser dari tiap wilayah se-Kabupaten Magetan. Pun, sebagai peringatan Harlah ke-90 GP Ansor.

    Sunmori ini dimulai dari Taman Wisata Magetan Park dan berakhir di Lapangan Desa Sumber Agung, Kecamatan Plaosan. Ketua PC GP Ansor Agus Habib Mustofa mengatakan bahwa kegiatan ini selain untuk kebugaran para pengurus dan kader Ansor Banser, juga sebagai bentuk dan percontohan kepada masyarakat untuk tertib berlalu lintas.

    “Motoran bareng ini juga sebagai simbol Ansor Banser akan menuju Indonesia Emas 2045 dengan barisan generasi yang teratur, satu komando, disiplin tinggi, fisik sehat, serta loyalitas tak terbatas,” ujar pria yang lekat disapa Gus Toev itu.

    Lebih lanjut, Gus Toev mengingatkan kembali untuk menjaring generasi muda Nahdlatul Ulama (NU) berkhidmat di Gerakan Pemuda Ansor. “Organisasi yang tumbuh karena Allah SWT sehingga telah 90 tahun membersamai NU dan NKRI,” katanya.

    Sekaligus, kegiatan ini menjadi simbol perjuangan, kebersamaan, dan kekompakan. Hal ini bisa dilihat dari ribuan motor yang mengikuti touring ini, mengekor panjang sekitar hampir lima kilometer tanpa putus.

    Gus Toev menegaskan bahwa Motoran ini sebagai simbol bahwa Ansor Banser Magetan kompak satu komando, apalagi menjelang kontestasi Pilkada di Magetan. Seluruh anggota akan tunduk dan patuh kepada kebijakan organisasi yang kebijakan langsung akan diambil oleh pimpinan cabang.

    “Ansor dengan banomnya yaitu Banser dan Rijaalul Ansor akan ikut serta dalam menjaga kondusifitas selama pelaksanaan Pilkada. Tentu saja seluruh anggota yang ada akan tunduk dan patuh pada instruksi pimpinan yang tentu saja semua demi kemaslahatan Kabupaten Magetan,” katanya.

    Di sisi lain, Kasatkorcab Banser Magetan Komandan Sumarwan menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta Motoran ini karena kompak dan tertib. Hal ini bisa menjadi contoh bagi masyarakat dalam cara berlalu lintas yang baik.

    Acara ini dimulai dengan pawai motor dan dilanjutkan dengan apel Banser dan ditutup dengan makan bersama dengan formasi angka 90 sebagai simbol ulang tahun GP Ansor ke-90.

    Sekretaris PC Ansor Magetan Nur Mahmudin, mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai resepsi ulang tahun Ansor ke-90.

    “Kegiatan ini merupakan kegiatan puncak dari harlah Ansor ke-90. Apresiasi yang tinggi kepada seluruh panitia dan anggota yang dengan semangat mengikuti kegiatan ini. Sekaligus apresiasi yang sebesar-besarnya kepada jajaran Polres Magetan yang telah membersamai kegiatan ini dari awal sampai akhir. Ini sinergi yang bagus, apalagi Polres Magetan mencanangkan Banser sebagai contoh tertib berlalu lintas,” ujar Nur Mahmudin. [fiq/but]

  • Harlah ke-78 Muslimat NU, Ini Kata Pj Wali Kota Kediri

    Harlah ke-78 Muslimat NU, Ini Kata Pj Wali Kota Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Pj Wali Kota Kediri Zanariah menghadiri Harlah 78 Tahun Muslimat NU. Harlah diikuti oleh perwakilan Muslimat NU se-Eks Karisidenan Kediri, Minggu (5/5/2024) di GOR Jayabaya. Dalam harlah ini juga dilakukan launching sabun cuci piring karya Muslimat NU Kota Kediri dengan nama MUSSE (Muslimat Sejahtera).

    Ada pula penyerahan izin penyelenggaraan lembaga PKBM Bina Bakti Wanita Muslimat Kota Kediri oleh Pj Wali Kota Kediri dan penandatanganan komitmen bersama penuntasan putus sekolah bagi perempuan dan anak.

    “Atas nama Pemerintah Kota Kediri kami mengucapkan selamat hari lahir Muslimat NU ke-78 tahun. Di usia yang sangat matang ini Alhamdulillah Muslimat NU terus berkontribusi dalam memajukan peradaban manusia dan mendukung program-program pemerintah,” ujarnya.

    Zanariah mengungkapkan banyak program yang telah dilaksanakan oleh Muslimat NU sejalan dengan program Pemerintah Kota Kediri. Salah satunya, penanaman bibit pohon, pendidikan, mengatasi angka stunting, dan program Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) Muslimat NU Kota Kediri.

    Harlah ke-78 Muslimat NU, Ini Kata Pj Wali Kota Kediri

    Melalui peogram SAPA Muslimat NU Kota Kediri, membantu pemerintah dalam memberikan perlindungan serta mengedukasi para perempuan dan anak. Guna menekan angka kekerasan yang menimpanya.

    “Kami sampaikan terima kasih dan apresiasi atas dedikasi Muslimat NU. Telah banyak manfaat yang diberikan kepada masyarakat,” ungkapnya.

    Pj Wali Kota Kediri menjelaskan pada masa kini perempuan memiliki peran yang cukup diperhitungkan di tengah masyarakat. Hal ini adalah perwujudan cita-cita Kartini serta Nyai Djuaesih dan Nyai Siti Sarah saat menginisiasi organisasi perempuan NU. Seorang wanita atau ibu merupakan madrasah pertama bagi anak-anaknya. Serta menjadi sosok penting dalam membangun ketahanan keluarga.

    Sehingga para wanita perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang terus relevan dengan zaman. Agar wawasan yang diberikan pada generasi penerus tetap update. Keberdayaan perempuan telah diwujudkan dengan dilaunchingnya sabun cuci piring karya Muslimat NU Kota Kediri dengan nama MUSSE (Muslimat Sejahtera).

    “Semoga produk ini booming di masyarakat dan menyejahterakan anggota serta organisasinya. Semoga bisa mendorong para wanita muslim untuk semakin berdaya sesuai tuntunan agama. Sekaligus menjadi ruang yang luas bagi jamaah perempuan untuk bersuara dan berpartisipasi dalam penentuan kebijakan,” jelasnya.

    Turut hadir, Ketua Pengurus Wilayah Muslimat NU Jawa Timur Masruroh Wahid, Ketua Pengurus Cabang Muslimat NU Kota Kediri Nurul Latifah, Wakil Ketua DPRD Katino, perwakilan Forkopimda, Kepala Dinas Pendidikan Anang Kurniawan.

    Kabag Kesra Ahamad Jainuddin, Ketua GOW Novita Bagus Alit, Ketua Yayasan Kanker Indonesia Kota Kediri Ferry Silviana Feronica, dan tamu undangan lainnya. [nm/but]

  • Konfercab NU Jombang Tak Libatkan Pengurus Ranting

    Konfercab NU Jombang Tak Libatkan Pengurus Ranting

    Jombang (beritajatim.com) – Konfercab (Konferensi Cabang) Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Jombang digelar pada Minggu (5/5/2024) di PPDU (Pondok Pesantren Darul Ulum) Rejoso Kecamatan Peterongan.

    Konferensi Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Jombang tahun 2024 diikuti oleh jajaran Syuriyah dan Tanfidziyah Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU). Namun konferensi kali ini tidak melibatkan Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) sebagai peserta.

    Anggota Steering Committee Konfercab NU Jombang M. Afairur Ramadlan menjelaskan, kepesertaan konferensi merujuk pada pasal 80 Anggaran Rumah Tangga Nahdlatul Ulama dan Peraturan Perkumpulan Nahdlatul Ulama Nomor 4 tahun 2024 tentang Permusyawaratan.

    Peserta konferensi cabang berdasarkan ART NU pasal 80 ayat (4), terdiri dari pengurus cabang dan majelis wakil cabang. Kemudian berdasarkan pasal 17 ayat 1 Peraturan Perkumpulan Nahdlatul Ulama Nomor 4 tahun 2024 tentang Permusyawaratan, ditegaskan bahwa peserta konferensi cabang adalah Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama.

    Mengapa Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) tidak dilibatkan dalam kepesertaan Konferensi Cabang NU Jombang Tahun 2024? Wakil Katib Syuriyah PCNU Jombang masa khidmat 2023-2024 ini mengungkapkan alasannya.

    Memang, jelas Ramadlan, pada pasal 17 ayat 2 Peraturan Perkumpulan Nahdlatul Ulama Nomor 4 tahun 2024, dinyatakan bahwa untuk meningkatkan pembinaan dan pengembangan perkumpulan, konferensi cabang dapat dihadiri oleh PRNU sesuai pasal 80 ayat 5 Anggaran Rumah Tangga Nahdlatul Ulama.

    Namun, penerapan ketentuan tersebut belum bisa dilakukan dalam Konfercab kali ini, sebab pada ayat berikutnya tertera syarat yang harus dipenuhi. Pada pasal 17 ayat 3, dinyatakan bahwa PRNU yang dimaksud dalam ayat (2) adalah PRNU yang berada di wilayah khidmat PCNU yang termasuk klasifikasi kelompok A.

    Klasifikasi adalah pembagian kategori struktur Perkumpulan Nahdlatul Ulama sesuai ukuran yang telah ditetapkan. Berdasarkan Peraturan Perkumpulan Nahdlatul Ulama Nomor 5 Tahun 2024 tentang Klasifikasi Struktur dan Penilaian Kinerja, klasifikasi diberikan kepada struktur Perkumpulan Nahdlatul Ulama setelah menyelesaikan tahapan penilaian kinerja.

    Setelah menyelesaikan tahapan penilaian kinerja dengan beberapa indikator yang ditetapkan, struktur Perkumpulan Nahdlatul Ulama akan terklasifikasi pada kategori A, B, atau C.

    “Untuk PCNU, sebagaimana ketentuan pasal 4 Peraturan Perkumpulan Nahdlatul Ulama Nomor 5 Tahun 2024 tentang Klasifikasi Struktur dan Penilaian Kinerja, tahapan penilaian kinerja dan klasifikasi dilakukan PBNU. Hasil Klasifikasi dan penilaian Kinerja, apakah PCNU masuk klasifikasi A, B atau C tersebut ditetapkan PBNU dan dituangkan dalam Surat Keputusan PBNU,” katanya.

    Hingga saat ini, lanjutnya, belum ada pengklasifikasian terhadap PCNU Jombang masa khidmat 2023-2024. Sedangkan kepengurusan definitif PCNU Jombang yang ditetapkan dan disahkan oleh PBNU pada 8 Mei 2023, memiliki batas waktu maksimal 1 tahun sejak ditunjuk untuk menyiapkan dan melaksanakan Konferensi Cabang.

    Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut serta mengingat masa khidmat yang akan segera berakhir, PCNU Kabupaten Jombang berdasarkan persetujuan PBNU melaksanakan konferensi cabang pada 5 Mei 2024.

    “Unsur kepesertaan konferensi cabang merujuk pada Pasal 80 ART NU, serta pasal 17 ayat 1 Peraturan Perkumpulan Nahdlatul Ulama Nomor 4 tahun 2024 tentang Permusyawaratan,” urainya.

    Ditambahkan, Peraturan Perkumpulan Nahdlatul Ulama Nomor 4 tahun 2024 tentang Permusyawaratan ditetapkan pada 18 Rajab 1445 Hijriyah atau bertepatan dengan 30 Januari 2024 Masehi dalam Konferensi Besar Nahdlatul Ulama.

    Peraturan tersebut dan beberapa peraturan perkumpulan yang ditetapkan dalam Konbes Nahdlatul Ulama 30 Januari 2024, merupakan produk hukum terbaru Perkumpulan Nahdlatul Ulama yang berlaku nasional dan wajib diikuti kepengurusan di tingkat wilayah hingga anak ranting.

    Merajut Silaturahmi

    Ketua Panitia Konfercab NU Jombang H. Basyaruddin Saleh

    Ketua Panitia Konfercab NU Jombang H. Basyaruddin Saleh menamahkan, Konferensi Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Jombang yang diselenggarakan oleh pengurus definitif PCNU Jombang masa khidmat 2023 – 2024, mengusung tema ‘Merajut Silaturahmi Membangun Sinergi dan Kolaborasi Menuju NU yang Rahmatan Lil ‘Alamin’.

    “Tema tersebut, bermakna ajakan atau seruan bersama-sama untuk menjaga keutuhan dan kebesaran Nahdlatul Ulama sesuai arahan dan petunjuk para ulama. Dengan semangat kebersamaan mari kita bergandeng tangan, berkolaborasi demi menjaga keutuhan dan kebesaran Nahdlatul Ulama, dengan arah dan petunjuk dari para ulama untuk Jombang yang indah, damai, humanis, religius, dan berakhlakul karimah,” kata Basyaruddin.

    Wakil Katib Syuriyah PCNU Jombang ini menjelaskan, Konfercab NU Jombang tahun 2024, antara lain mengagendakan pembahasan pokok-pokok program selama kerja 5 tahun, pembahasan hukum atas masalah keagaman dan kemasyarakatan, rekomendasi perkumpulan, serta penyampaian laporan pertanggung jawaban (LPJ) PCNU Jombang masa khidmat 2023-2024.

    Kemudian agenda berikutnya, penetapan AHWA (Ahlul Halli Wal Aqdi), Pemilihan Rais Syuriyah oleh Ahlul Halli Wal Aqdi, serta Pemilihan Ketua Tanfidziyah PCNU Jombang masa khidmat 2024 – 2029 oleh peserta konferensi dan Pemilihan Tim Formatur.

    Ditambahkan, pelaksanaan Konfercab NU Jombang merujuk pada surat PBNU nomor 1677/PB.03/A.I.03.45/99/04/2024 tentang Persetujuan Pelaksanaan Konferensi Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Jombang.

    Dalam surat PBNU yang ditujukan kepada PWNU Jawa Timur dan PCNU Jombang tersebut, disampaikan agar pelaksanaan Konferensi Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Jombang berpedoman pada Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, serta Peraturan Perkumpulan Nahdlatul Ulama dan Peraturan PBNU.

    “PBNU dalam surat tersebut juga menjelaskan tentang kepesertaan konferensi cabang NU Jombang. Mengenai kepesertaan, PBNU mengingatkan agar kepesertaan Konferensi Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Jombang mengacu pada Peraturan Perkumpulan Nahdlatul Ulama Nomor 4 Tahun tentang Permusyawaratan, serta Surat Edaran Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Nomor 1616/PB.01/A.I.03.47/99/04/2024 tentang Pencabutan Kebijakan Penundaan Pelaksanaan Konferensi,” pungkasnya. [suf]

  • Harlah GP Ansor, Bupati Kediri Titipkan Pesan Khusus

    Harlah GP Ansor, Bupati Kediri Titipkan Pesan Khusus

    Kediri (beritajatim.com) – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana atau Mas Dhito menitipkan pesan khusus kepada Gerakan Pemuda (GP) Ansor. Pesan itu disampaikan saat Mas Dhito menghadiri Resepsi Hari Lahir (Harlah) GP Ansor ke-90 sekaligus Halal Bihalal di Pendopo Panjalu Jayati pada Jumat (3/5/2024).

    Pesan khusus tersebut yaitu, GP Ansor diharapkan dapat membentengi masyarakat dari paham radikalisme dan efek negatif dari pembangunan bandara.

    “Ansor punya dua hal yang bisa menjadi benteng Kabupaten Kediri. Pertama untuk membentengi radikalisme dan yang kedua benteng dari dampak negatif pembangunan bandara,” jelas bupati yang sering disapa Mas Dhito.

    Sebagaimana diketahui, GP Ansor Kabupaten Kediri usai menggelar Konferensi Cabang (Konfercab) dan terpilih Ketua GP Ansor Kabupaten Kediri masa khidmad 2024-2028, M. Kanzul Fikri.

    Bupati Harap GP Ansor Kabupaten Kediri Mampu Bentengi 2 Hal ini

    Dengan kepengurusan yang baru tersebut orang nomor satu di Kabupaten Kediri itu berharap kedepan GP Ansor bisa terus bersinergi dengan pemerintah daerah dalam berbagai hal.

    “Harapan dengan nahkoda yang baru ini, bisa menjadi ketua Ansor yang amanah, bisa merepresentasikan bagaimana dawuh para masyayikh yang nantinya dibutuhkan Pemkab untuk melangkah,” katanya.

    Dengan usia Ansor yang sudah menginjak 9 dekade tersebut, Gus Fikri mengatakan peran GP Ansor di tingkat kabupaten harus lebih menyentuh di berbagai lapisan masyarakat. Tak terkecuali membentingi masyarakat dari ancaman radikalisme.

    Menurut Gus Fikri, upaya yang dilakukan kedepan sebagai tindakan preventif untuk melawan radikalisme ini adalah dengan melakukan pendekatan terhadap kaum muda.

    Dimana menurutnya, di Kabupaten Kediri ini sudah terindikasi maraknya paham radikalisme. Sehingga, pihaknya mengajak seluruh anggotanya untuk selalu turun ke bawah melihat kondisi lapangan, utamanya di kalangan milenial dan Gen Z.

    “Menjadi GP Ansor yang berbaur khususnya kepada generasi muda punya peranan penting dalam membentengi baik milinel maupun generasi Gen Z dari gerakan radikalisme yang semakin masif,” tuturnya.

    Adapun dalam acara tersebut dihadiri Wakil Bupati Kediri yang juga Ketua Fatayat Kabupaten Kediri Dewi Mariya Ulfa, Kapolres Kediri, AKBP Bimo Ariyanto, Dandim 08/09 Letkol Inf Aris Setiawan.

    Hadir pula Ketua Tanfidziah Pengurus Cabang (PC) NU Kabupaten Kediri, KH. Muhammad Makmun, Ketua PC Muslimat Kabupaten Kediri, Hj. Mudawamah, serta Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah Jawa Timur, Iffatul Lathoif. [ADV PKP/nm]

  • Ayah-Anak Korban Kapal Terbalik di Mojokerto, Satu Tenggelam

    Ayah-Anak Korban Kapal Terbalik di Mojokerto, Satu Tenggelam

    Mojokerto (beritajatim.com) – Ayah dan anak menjadi korban kapal terbalik di Sungai Brantas, masuk lingkungan Pulo Kulon, Kelurahan Pulorejo, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto. Sang bapak selamat, sementara anaknya tenggelam dan ditemukan meninggal dunia.

    Korban tenggelam atas nama Gigik Siswanto (28) warga Dusun Banjar Melati, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto. Setelah ditemukan, jenazah korban dievakuasi ke ruang jenazah RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto.

    Sebelumnya korban bersama sang ayah, Mustakim (45), memancing di Sungai Brantas pada Jumat (3/5/2024). Sekitar pukul 02.00 WIB, perahu yang ditumpangi korban terbalik. Sang ayah bisa menyelamatkan diri, namun korban tenggelam.

    Agen Informasi Bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur, Achmad Kurniawan mengatakan, menurut keterangan korban selamat, keduanya mencari ikan dengan cara menyetrum pada, Jumat (3/5/2024) malam.

    “Keduanya berangkat ke lokasi setelah sholat Isya. Sekitar pukul 02.10 WIB, perahu akan mengarah ke tengah tiba-tiba goyang dan perahu terbalik. Korban terjatuh dan tenggelam, Pak Mustakim berusaha menolong anaknya yang tenggelam namun tidak kuat napasnya,” ujarnya, Sabtu (4/5/2024).

    Ia kemudian mencari bantuan dan pertolongan ke warga setempat. Sekira pukul 07.00 WIB, Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, FPRB Kabupaten Mojokerto, Tim Satlak PB Kota Mojokerto mendengar informasi langsung melakukan Operasi SAR.

    “Dibantu rekan-rekan pencari ikan dengan melakukan penyelaman di area korban tenggelam. Ada dua perahu karet dari BPBD Kabupaten Mojokerto dan PC NU Kota Mojokerto mencari korban, sekira pukul 08.55 WIB korban berhasil diketemukan. Korban dievakuasi ambulance PMI Kota Mojokerto,” jelasnya.

    Sementara itu, Kapolsek Prajurit Kulon, Kompol Maryoko mengatakan, korban tenggelam sudah berhasil ditemukan dan dievakuasi. “Informasi yang kami terima, habis Isya (Jumat) korban pamitan bersama sang ayah berangkat memancing menggunakan perahu,” ungkapnya.

    Masih kata Kapolsek, dari informasi di lokasi sekira pukul 02.00 WIB perahu yang ditumpangi korban terbalik. Satu korban selamat dan satu korban tenggelam. Proses pencarian korban dilakukan sejak Sabtu pagi pasca pihaknya mendapatkan informasi terkait tenggelamnya korban.

    “Setelah kami mendapatkan informasi, kami langsung ke TKP. Mulai dari Polsek, Polres, BPBD, rekan PMI serta relawan, alhamdulilah setelah kita melakukan kolaborasi upaya pencarian korban berhasil membuahkan hasil. Korban ditemukan sekira pukul 08.55 WIB,” katanya.

    Tubuh korban ditemukan tidak jauh dari lokasi awal perahu korban dikabarkan tenggelam. Jenazah korban dievakuasi ke ruang jenazah RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto menggunakan mobil ambulance milik PMI Kota Mojokerto untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut. [tin/beq]

  • Kemunculan Gus Iqdam, Dorong Pertumbuhan Ratusan UMKM di Blitar

    Kemunculan Gus Iqdam, Dorong Pertumbuhan Ratusan UMKM di Blitar

    Blitar (beritajatim.com) – Kemunculan Gus Iqdam ternyata membawa berkah untuk warga Blitar utamanya sisi barat. Viralnya kiai muda Nahdlatul Ulama (NU) tersebut ternyata mampu menumbuhkan ratusan UMKM di sekitar pondok Mamba’ul Hikam 2, Srengat.

    Banyaknya warga dari kuar kota yang berdatangan ke Ponpes Mamba’ul Hikam 2 untuk mengikuti pengajian Gus Iqdam ternyata membuka peluang warga sekitar membuka usaha. Hasilnya setelah 1 tahun berjalan, ratusan UMKM tumbuh di sekitar Ponpes Gus Iqdam.

    “Jumlah UMKM akhir tahun 2023 lalu adalah sebanyak 34.675 mayoritas di sektor makanan dan minuman, kalau di tahun 2022 sebanyak 31.800 UMKM,” kata Sri Wahyuni, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Blitar, Jumat (03/04/24).

    Analisis yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Blitar, dari 34.675 UMKM tersebut mayoritas tumbuh di sekitar Ponpes milik Gus Iqdam. Disana mayoritas usaha yang muncul dan tumbuh adalah makanan, minuman serta jasa.

    Sosok Gus Iqdam yang dikenal luas oleh masyarakat, tentu menjadi magnet tersendiri. Hal itu pun dimanfaatkan dengan baik oleh warga sekitar pondok pesantren untuk mendirikan usaha baik makanan, minuman hingga jasa ojek. “Kami di tahun ini memang banyak sekali pertumbuhan UMKM, dengan adanya pengajian Gus Iqdam itu pertumbuhan UMKM tinggi di wilayah Karanggayam,” imbuhnya.

    Tidak bisa dipungkiri, viral Gus Iqdam tentu menjadi pelecut untuk tumbuhnya UMKM di Bumi Penataran. Pemkab Blitar pun kini berupaya untuk memberikan pendampingan kepada UMKM tersebut agar tetap eksis.

    Total UMKM di Kabupaten Blitar sendiri mencapai 34.675 unit. Jumlah itu meningkat cukup tajam jika dibandingkan tahun 2022 lalu yang hanya berkisar 31.800 UMKM. “Paling banyak memang di sisi barat yang tumbuh dan berkembang, kami terus berupaya agar UMKM naik kelas dan kami berikan pendampingan,” tutupnya. (owi/kun)

  • Maju Cabup Blitar, Mak Rini Tunggu Petunjuk Kiai NU

    Maju Cabup Blitar, Mak Rini Tunggu Petunjuk Kiai NU

    Blitar (beritajatim.com) – Hingga kini, Petahana Rini Syarifah belum mengambil formulir pendaftaran calon Bupati Blitar di PKB. Mak Rini sapaan akrabnya mengaku masih menunggu petunjuk dari para kiai sepuh NU yang ada di Bumi Penataran.

    Sebagai tokoh politik yang tumbuh besar di lingkungan NU, sudah jadi barang pasti buat Mak Rini bakal terlebih dahulu meminta restu dan saran dari para kiai. Jika direstui dan diminta maka Mak Rini bakal maju kembali untuk melanjutkan program kerjanya dalam 5 tahun ke depan.

    “Kami pertimbangkan insyaallah dan belum ada perintah masih menunggu petunjuk dan arahan dari para kiai, karena saya dulu juga diperintah oleh Ketum dan Kiai,” kata Rini Syarifah, Bupati Blitar, Jumat (03/04/25).

    Bagi Mak Rini restu kiai menjadi modal mendasar untuk dirinya mencalonkan kembali. Hal itu didasarkan pada pengalamannya di Pilbup Blitar 2019 lalu.

    Pada saat ini Rini Syarifah diminta oleh para kiai NU di Blitar untuk maju sebagai Calon Bupati. Ketika itu, Rini Syarifah diminta untuk berpasangan dengan Rahmat Santoso.

    Dan benar saja, amanat dari para kiai ini yang membawa Mak Rini dan Makde Rahmat bisa menumbangkan petahana Rijanto yang berpasangan dengan Marhaenis Urip Widodo.

    Kini pengalaman itu nampaknya akan kembali diulangi oleh Mak Rini. Bupati perempuan itu bakal menunggu restu dari para kiai terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk maju sebagai calon petahana.

    “Itu masih kami petakan ya belum ada komunikasi yang mengarah ke sana, ” jawab Mak Rini saat ditanya siapa calon wakil yang akan mendampinginya di Pilbup Blitar 2024 mendatang.

    Disingung soal strategi dirinya untuk menang kembali, Mak Rini mengaku belum berpikiran lebih jauh. Saat ini dirinya masih fokus untuk mengerjakan tugas-tugas yang belum selesai.

    Meski saat ini menjabat seorang diri tanpa ditemani Wakil Bupati usai Rahmat Santoso mundur, Mak Rini bertekad untuk menyelesaikan PRnya. Ia ingin masa akhirnya jabatannya, masyarakat Kabupaten Blitar bisa merasakan program-program yang ia jalankan.

    Sementara saat ditanya apakah sudah ada Calon Wakil yang akan digandeng dalam Pilbup mendatang, Rini Syarifah mengaku belum ada komunikasi terkait hal itu. Sekali lagi menegaskan masih fokus bekerja dan menunggu arahan dari Kiai NU di Blitar.

    “Semua terbuka belum mengerucut ke siapa jadi pendaftaran dibuka dulu,” tutupnya.

    Sebagai petahana, nama Rini Syarifah tentu menjadi tokoh yang paling kuat saat ini untuk maju sebagai Calon Bupati Blitar. Masyarakat pun juga banyak yang menantikan keputusan apakah Rini Syarifah bakal maju kembali atau tidak. [owi/aje]