Organisasi: NU

  • Ada yang Ngomong Jokowi Langgar Konstitusi, Tidak Ada Semua Itu

    Ada yang Ngomong Jokowi Langgar Konstitusi, Tidak Ada Semua Itu

    Jakarta

    Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Panjaitan, menyebut ada yang menyebut Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), telah melanggar konstitusi. Luhut lantas membantah tudingan itu.

    Hal itu disampaikannya dalam acara ‘Humanitarian Islam dan Pendekatan Agama Terhadap Perdamaian di Timur Tengah’ di kantor PBNU Jakarta Pusat, Jumat (22/11/2024). Mulanya, Luhut menyampaikan bahwa NU (Nahdlatul Ulama) jangan mudah terbawa informasi tak jelas di media sosial (medsos).

    “NU harus bisa solid dan NU jangan cepat terbawa dengan sosmed, berita sosmed. Saya sedih kadang-kadang melihat, kan saya di dalam pemerintahan. Saya lihat semua,” kata Luhut yang juga

    Dia lalu mengungkit terkait Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid, atau Gus Dur yang pernah dituding melanggar konstitusi. Luhut mengatakan Gus Dur tidak melanggar konstitusi.

    “Makanya dengan talk show saya sama Pak Mahfud, kita harus luruskan soal Gus Dur. Gus Dur itu tidak pernah melanggar konstitusi. Tidak ada korupsi, yang ada adalah masalah politik. Siapa yang menikmatinya?” ujarnya.

    Luhut juga mengatakan ada pula yang mengatakan Presiden Jokowi melanggar konstitusi. Dia menepis tudingan tersebut dengan tegas.

    “Jadi sama juga dengan Pak Jokowi, ada yang ngomong melanggar konstitusi. Saya di dalam, saya saksi hidup. Tidak ada yang dilanggar semua itu. Ya mungkin ada kurang di sana-sini, tentu tidak ada yang sempurna,” sebutnya.

    (rdh/knv)

  • Tokoh NU Sebut Pendukung Pram Pernah Hina Anies Kadrun dan Firaun

    Tokoh NU Sebut Pendukung Pram Pernah Hina Anies Kadrun dan Firaun

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendukung pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno. 

    Merespon hal itu, Tokoh NU Umar Hasibuan atau disapa Gus Umar memberikan komentar menohok.

    “Apa pendapat kalian ges dengan terang-terangannya @aniesbaswedan mendukung paslon cagub DKI Pramono dan Rano?,” kata Gus Umar dalam akun X, Jumat, (22/11/2024).

    Kader PKB ini mengaku kecewa dengan langkah Anies dalam memberikan dukungannya kepada pihak yang pernah menghinanya sebagai kadrun, Firaun, dan lain-lain 

    “Sebagai pendukung Anies di pilpres, saya sedih sikap Anies yang gabung dengan pendukung pramono yang dulu hina dia sebagai kadrun, firaun, dll. Dulu kita melawan yang menghina, dia sekarang malah gabung,” tandasnya. 

    Sebelumnya, Anies mendeklarasikan dukungannya untuk calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno di Lapangan Blok S, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (21/11/2024).

    Anies mengaku bersyukur kampanye Pramono-Rano berjalan lancar hingga hari ini. 

    Dia berharap paslon nomor urut 3 itu dapat melanjutkan program DKI Jakarta yang telah berlangsung selama ini.

    “Mudah-mudahan keberlanjutan program program di Jakarta akan bisa berjalan dengan baik dibawah kepemimpinannya Mas Pram besok,” kata Anies. (selfi/fajar) 

  • Terlibat Uji Coba Makan Siang Bergizi, Grab Tawarkan Menu MBG Seharga Rp2,9 Juta?

    Terlibat Uji Coba Makan Siang Bergizi, Grab Tawarkan Menu MBG Seharga Rp2,9 Juta?

    Bisnis.com, JAKARTA – Grab Indonesia terlibat dalam program Makan Siang Bergizi (MBG). Raksasa Ride Hailing asal Singapura itu memiliki paket bernama Menu MBG.   

    Dalam sebuah foto yang diterima Bisnis, terlihat salah satu paket yang ditawarkan Grab dalam program MBG. Paket tersebut bernama Menu MBG Kelas 1-6 dengan harga Rp2.925.000. 

    Bisnis mencoba mengonfirmasi mengenai detail paket MBG tersebut. Hingga berita ini diturunkan Grab tak kunjung memberi jawaban, 

    Sebelumnya, Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi mengatakan sebagai perusahaan teknologi, Grab selalu berupaya untuk menawarkan proses yang lebih mudah dan transparan, termasuk dalam Program Makan Siang Bergizi (MBG).  

    Dengan memanfaatkan teknologi menyeluruh dari ekosistem Grab dan OVO, pihak sekolah dapat melakukan pemantauan sejak dari pemesanan, serah terima makanan, hingga kontrol budget.

    Tangkapan layar paket MBGPerbesar

    “Sementara di sisi lain, kami juga berupaya menjaga standar keamanan dan kebersihan dengan menerapkan proses kontrol kualitas melalui aplikasi serta sidak ke Mitra Merchant UMKM yang menjadi sub dapur umum program Makan Bergizi Gratis,” kata Neneng dikutip, Kamis (21/11/2024). 

    Sementara itu Lina Hanifah pemilik Catering Barokah, salah satu sub dapur umum yang merupakan Mitra Merchant Grab dan berlokasi di sekitar wilayah SD Muhammadiyah 1 Wonopeti turut merasakan dampak dari program ini. 

    Dia menuturkan bahwa Catering Barokah saat ini telah menggunakan aplikasi, sehingga perlu lebih ketat dari sisi standar kebersihan saat masak. 

    Saat awal bergabung dengan ekosistem MBG Grab, dirinya mendapat pelatihan dasar, seperti memisahkan antara tempat persiapan bahan, tempat memasak, dan tempat penyajian makanan. 

    Kemudian pembekalan dasar standar dapur dan peralatan tambahan seperti hairnet untuk karyawan, masker, sarung tangan, dan celemek. Sampai dengan quality check saat memasak dan juga saat kirim makanan, semua terjaga dan terdokumentasi dalam foto dan dimasukan ke dalam aplikasi.

    “Alhamdulillah pendapatan saya naik hampir 10 kali lipat selama hampir tiga bulan bergabung dalam program Makan Bergizi Gratis ini. Sekarang, saya bisa memberdayakan beberapa warga sekitar karena pesanan yang bertambah,” kata Lina. 

    Grab Indonesia dan OVO menerapkan dua metode dalam program uji coba Makan Bergizi Gratis. Pertama, menggunakan kotak makan stainless steel dengan porsi makanan yang telah ditentukan. Kedua, metode prasmanan dimana para siswa/i membawa alat makan mandiri dan akan disajikan oleh guru sesuai takaran saji. 

    Setelah makan, murid-murid diajarkan untuk membersihkan alat makan yang telah digunakan, sebelum dijemput kembali oleh Mitra Pengemudi dan dikembalikan ke Mitra UMKM. 

    Dalam pelaksanaan uji coba ini, perusahaan berupaya untuk menerapkan praktik berkelanjutan dan memperhatikan unsur ramah lingkungan sehingga dapat memitigasi risiko sampah alat makan. 

    Dalam melaksanakan program uji coba ini, Grab dan OVO menggandeng PP Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), CORE Indonesia, GSI Lab, dan Yayasan Lembaga Peningkatan Kesehatan Gizi Indonesia (YLPKGI).

  • Pentingnya Pemahaman Fikih Sosial di Era Medsos guna Menghindari Kesalahan Pemahaman Beragama

    Pentingnya Pemahaman Fikih Sosial di Era Medsos guna Menghindari Kesalahan Pemahaman Beragama

    Liputan6.com, Garut – Banyaknya informasi yang salah kaprah mengenai pemahaman beragama di media sosial (Medsos), menuntun cendekiawan muda Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Gus Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir, aktif mengkampanyekan fikih sosial di era medsos.

    “Selama ini fikih kita itu fikih ibadah, ada orang yang alim secara ritual, tetapi secara sosial bermasalah. Seakan akan semakin dia alim, semakin beragama, semakin jauh dari masyarakat,” ujarnya saat ngaji bareng Gus Nadir ‘Memahami Peran Medsos dan Fiqih Sosial di Era Digital, di Pesantren Fauzan, Garut, Rabu (20/11/2024)

    Menurutnya, ajaran islam yang dibawa Rasulullah Muhammad SAW penuh kasih sayang dan perhatian kepada sesama, sehingga dibutuhkan pemahaman keagamaan yang menyeluruh terutama di era medsos saat ini. “Belajar agama itu untuk membersihkan hati kita, orang mau membersihkan hati, karena dia mengakui ada yang kotor di hatinya, sehingga perlu dibersihkan. Kalau sudah merasa suci tidak usah dibersihkan,” ujar dia.

    Saat ini ujar dia, medsos kerap dijadikan menjadi sumber utama informasi bagi masyarakat, tanpa penjelasan yang lengkap dan benar sesuai dengan ajaran agama.”Masyarakat harus bijak, harus cerdas. Misalnya soal boikot (produk) ini menjadi fenomena yang luar biasa,” kata dia.

    Ia mencontohkan bagaimana emosi masyarakat Indonesia kerap tersulut persoalan perang Palestina dan Israel di wilayah Gaza, yang akhirnya menyebar menjadi isu ekonomi akibat banyaknya produk yang diboikot. “Jangan sampai emosi kita itu menimbulkan kemadaratan, merespons masalah dengan masalah baru, rekan-rekan kita banyak yang di-PHK, tokonya tutup, jangan-jangan terjadi perang dagang dibalut dengan boikot,” kata dia.

    Efeknya dari tidak lengkapnya yang disampaikan, ada perusahaan menutup sekian gerai dan memPHK ribuan karyawan, sehingga berdampak pada penurunan kesejahnteraan warga di Indonesia yang bekerja di perusahaan itu.

    “Saya bukan tidak setuju dengan boikot, tapi harus boikot yang cerdas sehingga tidak ada efek merugikan bagi saudara-saudara kita,” terang Gus Nadir.

    Tidak hanya itu, ketika MUI bilang harus boikot, jelas Gus Nadir, akhirnya timbul persoalan baru yang berkembang di masyarakat seiring timbulnya persoalan sosial seperti pengangguran dan kemiskinan baru, akibat persoalan yang tidak jelas itu.

    “Apa hukumnya orang yang ikut-ikutan boikot yang efeknya banyak orang yang kena PHK, kita ikut dosa tidak? Ini fenomena sosial dan kita harus hati-hati,” jelasnya.

    Untuk itu, Gus Nadir meminta semua pihak menahan diri dan tidak terbawa informasi yang tidak jelas sebelum hadirnya verifikasi seluruh produk yang diboikot itu produk zionis Israel, termasuk perusahaan yang membuka  bisnisnya di Israel.

    “Jangan sampai salah sasaran boikot karena MUI tidak mengeluarkan daftar list perusahaannya, lalu siapa yang mensuplai data list perusahaan itu?,” tandas dia.

    Melihat fenomena itu, Gus Nadir meminta masyarakat lebih bijak dan jangan menjadikan informasi di medsos, sebagai pijakan utama dalam menentukan sebuah keputusan. “Seakan-akan disebut benar kalau sharenya banyak, sementara kita diajarkan di pondok tidak seperti itu, harus tabayun (konfirmasi), kekuatan dalil,” ujar salah satu guru besar Fakultas Hukum, Universitas Melbourne, Australian itu.

    Kemudian, untuk mengingatkan masyarakat, tercatat dalam beberapa tahun terakhir, sosok muda NU itu, getol mengkampanyekan pentingnya pemahaman fikih sosial dalam menerapkan ajaran islam yang penuh kasih sayang.

    “Saya tidak bisa menyelesaikan masalah dengan saya sendiri, saya datang tidak dengan jawaban, tetapi saya mengajak ayo kita pikirkan (solusi dalam menyelsaikan persoalan sosial),” ujar dia.

  • Dibantu ATR/BPN, PWNU Jatim Ingin Tertib Administrasi Aset

    Dibantu ATR/BPN, PWNU Jatim Ingin Tertib Administrasi Aset

    Jakarta

    Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur ingin melakukan penertiban administrasi atas aset yang dimiliki. Ketua PWNU Jatim, KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin mengatakan upaya itu terbantu lewat kerja sama dengan Kementerian Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).

    Gus Kikin mengakui, masih banyak aset milik NU seperti tanah wakaf hingga tanah milik yang belum memiliki sertifikat. Menurutnya, proses sertifikasi aset-aset milik NU akan ditingkatkan.

    “Karena di lingkungan Nahdlatul Ulama itu ya, kita sendiri merupakan suatu organsiasi yang sifatnya perkumpulan, jadi dulunya juga engga begitu tertib dalam beradministrasi,” kata Gus Kikin di Kantor PWNU Jatim, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (21/11/2024).

    “Kita menyadari memang banyak permasalahan tanah ini, sertipfikat tanah, tanah wakaf non produktif, tanah wakaf produktif. NU sudah lama sekali ini ada permasalahan sertifikat-sertifikat tanah, utamanya tanah-tanah yang diperuntukan untuk tempat-tempat ibadah,” ucapnya.

    Dia mengatakan, kerja sama dengan Kementerian ATR/BPN akan membantu meningkatkan upaya PWNU Jatim untuk tertib administrasi.

    “Ini hari yang baik ini dalam rangka penandatanganan MoU dan juga perjanjian kerja sama antara PWNU Jawa Timur yang kita menaungi 45 cabang Nahdlatul Ulama di Jawa Timur. Mudah-mudahan ini menjadikan suatu tertib administasi bagi lingkungan Nahdlatul Ulama,” jelasnya.

    “Muhammadiyah juga sama, sudah ada MoU juga. Semua, ini semua, rakyat semua ini. Ini kebetulan karena kita di sini saja, jadinya NU, datang ke sini. Tapi semua akan kita permudah. Termasuk aset gereja juga. Kalau gereja biasanya lebih tertib malah biasanya,” kata Nusron.

    (dek/dek)

  • JATIM TERPOPULER: Mobil Pengiring Pengantin Kebakaran  – Kapolri Minta Usut Kasus Carok di Sampang

    JATIM TERPOPULER: Mobil Pengiring Pengantin Kebakaran – Kapolri Minta Usut Kasus Carok di Sampang

    TRIBUNJATIM.COM – Simak berita Jatim terpopuler yang mendapatkan sorotan pada Rabu 20 November 2024.

    Mulai dari mobil Lexus kebakaran saat antar pengantin.

    Hingga Kapolri minta kasus carok diusut tuntas.

    Simak berita terpopuler selengkapnya.

    1, Bus Sugeng Rahayu tabrak pemotor

    Seorang pengendara sepeda motor bernama Raditya Christama Putra (36), asal Jalan Kampar Timur, Kecamatan Taman, Kota Madiun, meninggal dunia usai bertabrakan dengan Bus Sugeng Rahayu, Selasa pagi (19/11/2024).

    Kecelakaan tersebut terjadi di Jalan Raya Nasional Ngawi-Maospati, masuk Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi. Kedua kendaraan rusak parah usai terlibat adu banteng.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Ngawi Iptu Parsidi menuturkan, sepeda motor korban nopol S 5460 OAL, melaju dari arah selatan ke utara.

    Sedangkan Bus Sugeng Rahayu nopol W 7156 UP, dikemudikan Sugiyanto (49), warga Desa Mojowono, Kecamatan, Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, berjalan dari arah sebaliknya.

    tangkapan layar video amatir warga kecelakaan yang melibatkan pengendara sepeda motor dengan bus sugeng rahayu, di Jalan Raya Nasional Ngawi-Maospati, masuk Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Selasa pagi (19/11/2024).

    “Pengemudi Bus Sugeng Rahayu bermaksud mendahului truk roda 6 yang ada di depannya. Karena kurang hati hati, dan jarak sudah dekat, sehingga terjadi tabrak antara sepeda motor dan Bus Sugeng Rahayu,” tuturnya.

    Dengan kejadian tersebut, polisi selanjutnya mengamankan kedua kendaraan guna penyelidikan lebih lanjut,

    “Korban wafat saat dilakukan perawatan di RSUD dr Soeroto Kabupaten Ngawi. Saat ini kami menggali keterangan dari saksi,” pungkasnya.

    2. Kapolri minta usut tuntas kasus carok di Sampang

    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebutkan sudah ada tiga orang tersangka pembacokan terhadap pendukung sekaligus saksi dari Paslon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 2 Slamet-Mahfudz di Desa Ketapang Laok, Ketapang, Sampang, yang berhasil ditangkap. 

    Mereka berhasil ditangkap anggota gabungan dari Ditreskrimum Polda Jatim dan Satreskrim Polres Sampang, selama bergulirnya penyelidikan hingga Selasa (19/11/2024).

    Mereka diantaranya berinisial FS, IDI dan DUR. 

    Mantan Kapolda Banten itu, telah menginstruksikan kepada Polres Sampang dan Polda Jatim untuk mengusut kasus penganiayaan pembacokan ”carok’ terhadap korban beberapa hari lalu. 

    “Saya cek tadi terakhir ada menambahkan 3 orang yang sudah diamankan oleh Polres Sampang dan sudah dipegang oleh Polda Jatim. Akan terus melaksanakan pengembangan sampai dengan tuntas,” ujarnya di Mapolda Jatim, pada Selasa (19/11/2024). 

    Listyo berharap kepada seluruh jajaran Polda dan polres untuk mempersiapkan pola pengamanan sesuai dengan dinamika situasi keamanan di masing-masing daerah.

    Termasuk kepada masyarakat Indonesia khusus Jatim, ia juga berharap agar senantiasa bijaksana dan bisa menjaga diri menjaga diri untuk tidak terlibat dalam aktivitas yang merugikan secara hukum. 

    “Tentunya saya dalam hal ini mengharapkan tempat pesan kepada seluruh Polda dan saudara-saudara semua untuk bisa menjaga diri,” katanya. 

    Apalagi, proses pemungutan suara Pilkada Serentak sebentar lagi akan berlangsung, tinggal menghitung hari. 

    Sehingga, ia juga berharap adanya kejadian di Sampang tidak berdampak secara domino di wilayah lain. 

    Karena, Listyo kembali menegaskan, sosok para paslon yang berkontestasi dalam pilkada ini tak ubahnya teman, sahabat, dan keluarga yang hidup berdampingan di tengah masyarakat. 

    “Peristiwa yang tidak terulang lagi karena yang bertanding yang berhadapan yang menjadi pasangan calon ini adalah sebenarnya bagian dari teman-teman kita pada saudara-saudara kita sahabat-sahabat kita,” ungkapnya. 

    Oleh karena itu, Listyo berharap agar masyarakat senantiasa menjaga dan turut terlibat dalam pelaksanaan Pillada Serentak 2024 secara bijaksana dan konstruktif. 

    “Maka kita dukung dengan pelaksanaan Pemilu yang yang baik pemilu yang konstruktif sehingga nanti terpilih calon pemimpin khususnya di tingkat daerah yang bisa menjalankan apa yang menjadi amanat rakyat kepada pimpinan,” pungkasnya. 

    3. Mobil rombongan keluarga pengantin kebakaran

    Sebuah mobil Lexus dengan Nopol F 1701 UR terbakar di depan kantor MWC NU atau sebelah timur Kantor KUA Kecamatan Tamanan, pada Selasa (19/11/2024) siang.

    Menurut Kepala KUA Tamanan, Mukti Ali, kendaraan tersebut merupakan milik rombongan keluarga pengantin dari Desa Sukosari, Kecamatan Tamanan.

    Diketahui keluarga pengantin itu sedang menunggu proses pernikahan di KUA. Sementara kendaraannya diparkir di sebelah timur, atau halaman Kantor MWC NU Tamanan.

    Nahas, saat sopir hendak menghidupkan kendaraan. Di bagian kap mesin mobil tiba-tiba meletus. Mengeluarkan api.

    “Bawa manten ke KUA. Pemeriksaan nikah Rafa’. Setelah selesai mau pulang, distater langsung meletus,” jelasnya pada Tribun Jatim.

    Ia menerangkan, bahwa tak ada keluarga yang berada di dalam mobil saat kejadian.

    Karena keluarga sedang berada di KUA, mengikuti prosesi pernikahan. Hanya sopir saja, yang berhasil menyelamatkan diri.

    “Sekarang sudah padam, sudah ada pemadam kebakaran,” urainya.

    Paijo, salah seorang saksi mata mengatakan, berkat gerak cepat tim Damkar dan masyarakat api tak sampai menjalar ke belakang. Hanya bagian kap mesin mobil dan Cabin depan mobil yang terbakar.

    “Mungkin korsleting, kalau kerugian belum tahu,” pungkasnya.

  • KH Mas Mansur, Pahlawan Nasional dari Muhammadiyah yang karib KH Wahab

    KH Mas Mansur, Pahlawan Nasional dari Muhammadiyah yang karib KH Wahab

    Surabaya (ANTARA) – Organisasi Muhammadiyah, yang kini memasuki ulang tahun (milad) ke-112 sejak didirikan di Yogyakarta pada 18 November 1912, memiliki hubungan erat dengan sosok KH Mas Mansur.

    KH Mas Mansur, sosok Pahlawan Nasional Indonesia adalah pendiri Muhammadiyah Cabang Surabaya pada 17 April 1921, sembilan tahun setelah organisasi tersebut berdiri di Yogyakarta.

    KH Mas Mansur lahir pada 25 Juni 1896 di Kampung Sawahan, Surabaya, dan wafat pada usia 50 tahun pada 25 April 1946. KH Mas Mansur adalah putra KH Mas Ahmad Marzoeki, seorang imam Masjid Ampel, dan Hj Raudhah Sagipoddin dari keluarga pesantren di Sidoresmo, Surabaya.

    Ketertarikan KH Mas Mansur terhadap metode dakwah KH Ahmad Dahlan menjadi salah satu alasan utama ulama kharismatik itu bergabung dengan Muhammadiyah.

    Ketertarikan tokoh besar itu diungkap dalam buku “KH Mas Mansur Sapu Kawat Jawa Timur”, yang awalnya merupakan skripsi karya DR H. Syaifullah, M.Ag.,.

    Buku yang mengupas perjalanan hidup KH Mas Mansur, mulai dari masa mudanya hingga perannya sebagai tokoh nasional, itu kemudian diterbitkan lewat suntingan naskah oleh PW Muhammadiyah Jatim, H. Nadjib Hamid.

    Dalam bedah buku “KH Mas Mansur Sapu Kawat Jawa Timur” di Surabaya (27/10), diceritakan masa muda KH Mas Mansur diisi dengan pendidikan di Pesantren Syaikhona Cholil, Bangkalan, Madura, di mana ia bertemu KH Wahab Hasbullah, salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU).

    Setelah dua tahun mondok di Bangkalan, KH Mas Mansur berangkat ke Mekkah pada usia 12 tahun bersama KH Wahab Hasbullah. Kedua kawan akrab itu agaknya mewarisi “keakraban” KHM Hasyim Asy’ari (pendiri NU) dan KH Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah) yang juga sama-sama pernah mondok di pesantren Bangkalan.

    Keberadaan keduanya untuk belajar itu juga menandai “pertemuan” KHM Hasyim Asy’ari dan KH Ahmad Dahlan di Mekkah. Ada sebuah tugu/prasasti yang menandai pertemuan kedua tokoh dari dua organisasi besar di Indonesia itu.

    Di Mekkah, KH Mas Mansur menyaksikan gejolak Perang Dunia I, yang membuat KH Wahab Hasbullah kembali ke Indonesia, sementara KH Mas Mansur melanjutkan studi ke Universitas Al-Azhar, Mesir, selama empat tahun. Di Mesir, ia terpengaruh oleh pemikiran modernisme Islam dari Syeikh Rasyid Ridha, murid modernis Muhammad Abduh.

    Sepulangnya ke Indonesia pada 1915 saat berusia 19 tahun, KH Mas Mansur tidak ke Surabaya lebih dulu melainkan langsung menuju Yogyakarta untuk bertemu KH Ahmad Dahlan.

    Dalam pertemuan itu, ia terkesan dengan metode “tafsir langsung action” KH Ahmad Dahlan, seperti penafsiran QS Al-Maun yang diwujudkan dalam aksi nyata berupa pendirian PKU Muhammadiyah (sosial), rumah sakit pendidikan (kesehatan), dan aksi kemasyarakatan atau kegiatan sosial lainnya.

    Sapu kawat Jawa Timur

    Pada 1921, enam tahun setelah kembali ke Indonesia, KH Mas Mansur meminta KH Ahmad Dahlan datang ke Surabaya dan menginap di tempat tinggalnya.

    Dalam kesempatan itu, KH Mas Mansur menyatakan bergabung dengan Muhammadiyah dan ditunjuk sebagai Ketua Muhammadiyah Cabang Surabaya pada 17 April 1921. KH Ahmad Dahlan menggambarkan KH Mas Mansur sebagai “sapu kawat Jawa Timur,” yang melambangkan kemampuan KH Mas Mansur menyelesaikan berbagai persoalan, dari a sampai z.

    Dari kepemimpinan di Surabaya, KH Mas Mansur terus naik ke posisi strategis di Muhammadiyah, dari PWM Jatim hingga PP Muhammadiyah, termasuk mengusulkan pembentukan Majelis Tarjih pada 1927 dan lebih mengimplementasikan “gaya” KH Ahmad Dahlan..

    Di tingkat pusat, KH Mas Mansur berperan dalam mengembangkan metode dakwah yang lebih modern dan terorganisasi.

    KH Mas Mansur tidak hanya dikenal sebagai ulama, tetapi juga sebagai aktivis pergerakan nasional. Ketika belajar di Yogyakarta, ia juga mengajar dan tinggal di kompleks rumah guru Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah, yang bersebelahan dengan rumah Bung Karno. KH Mas Mansur sempat menjadi saksi sekaligus penghulu dalam pernikahan Bung Karno dengan Fatmawati.

    Di Surabaya, ia aktif berdiskusi dengan tokoh pergerakan seperti HOS Tjokroaminoto. Pada 1937-1943, KH Mas Mansur bersama Ki Bagus Hadikusumo menjadi anggota PPKI dan pada tahun 1943 di BPUPKI, yang merupakan langkah awal dalam pembentukan negara Indonesia.

    “KH Mas Mansur memang merupakan sosok yang lengkap, beliau merupakan agamawan, pendidik, politik/orator, dan jurnalis/redaktur,” kata Dr. H. Syaifullah MAg, penulis buku “KH Mas Mansur Sapu Kawat Jawa Timur”.

    KH Mas Mansur dikenal sebagai “4 serangkai “ dalam MIAI (Majelis Islam Ala Indonesia) yakni Wahono/ketua, KH Wahab Hasbullah, KH Ahmad Dahlan Achyat, dan KH Mas Mansur,” dan PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat), bersama tokoh-tokoh nasional seperti Bung Karno, Bung Hatta, dan Ki Hajar Dewantara.

    KH Mas Mansur wafat pada 25 April 1946 dalam usia yang relatif muda akibat perlakuan buruk dari pihak NICA. KH Mas Mansur dipenjara dua kali karena dianggap berkolaborasi dengan Jepang, meskipun kontribusinya terhadap perjuangan kemerdekaan tidak diragukan.

    Penyiksaan di penjara, termasuk suntikan zat kimia berbahaya, mengakibatkan kerusakan saraf yang pada akhirnya merenggut nyawanya. “Saat keponakannya membesuk di penjara pun diancam macam-macam, namun dimaklumi karena faktor syaraf itu,” kata Syaifullah.

    Editor: Primayanti
    Copyright © ANTARA 2024

  • Pengacara Diduga Mabuk sampai Tidur di Kantor Polisi, Dalih Tunggu Pelayanan Buka Mau Lapor Dianiaya

    Pengacara Diduga Mabuk sampai Tidur di Kantor Polisi, Dalih Tunggu Pelayanan Buka Mau Lapor Dianiaya

    TRIBUNJATIM.COM – Foto seorang pengacara tidur di kantor polisi viral beredar di media sosial.

    Disebutkan jika pengacara tersebut tertidur diduga usai mabuk di tempat hiburan malam.

    Tak ayal foto itupun menjadi perbincangan hangat di media sosial.

    Belakangan terungkap oknum pengacara tersebut berisinial M alias La Muru.

    Ia diketahui tidur di Kantor Polres Pulau Taliabu, Maluku Utara.

    Diketahui, La Muru merupakan Ketua Lembaga Bantuan Hukum Keadilan Pulau Taliabu.

    La Muru dikabarkan tertidur di kantor polisi sejak Sabtu (16/11/2024) dini hari.

    Diduga ia tertidur karena mabuk di tempat hiburan malam di Bobong.

    Informasi yang diperoleh Tribun Ternate, La Muru sempat cekcok dengan seorang warga.

    Sampai terjadi perkelahian di tempat hiburan malam tersebut.

    La Muru pun memberikan klarifikasinya melalui pesan di WhatsApp Group (WAG) Informasi Taliabu.

    Ia mengatakan bahwa berita yang tersebar di media sosial tak sesuai fakta.

    La Muru membenarkan sempat datang ke Polres Pulau Taliabu sekira pukul 04.44 WIT.

    Ia datang untuk melapor bahwa dirinya menjadi korban penganiayaan.

    Pengacara berinisial M tertidur di Kantor Polres Pulau Taliabu, Maluku Utara (TribunTernate.com/Istimewa)

    Namun ketika datang, belum ada pelayanan lantaran petugas belum ada di kantor.

    “Maka saya dibuatkan pengantar visum oleh anggota penjagaan. Kemudian saya pergi visum dan kembali.”

    “Karena komandan jaga (kanit) masih tidur dan belum bangun, saya menunggu sampai mereka bangun.”

    “Dan jam 06.00 WIT, barulah dibuatkan LP, karena saya menunggu buat laporan polisi,” ungkap La Muru.

    Sementara itu, sosok Usman tukang gali keliling di Kota Cimahi, Jawa Barat, viral di media sosial.

    Sosoknya viral setelah bertemu dengan seorang polisi di Cimahi, Bripka Rizky Hikmat Setiawan.

    Momen pertemuan mereka dibagikan melalui akun Instagram @bangrizky_goww.

    Melansir Tribun Jabar, dalam video yang diunggah, Bripka Rizky mengaku tidak sengaja bertemu dengan Usman saat patroli.

    Ia pun memanggil Usman dan mengajaknya untuk makan siang.

    Mulanya, pria berusia 70 tahun tersebut menolak ajakan Bripka Rizky.

    Hingga akhirnya Usman pun mengiyakan permintaan dari polisi tersebut.

    Sesampainya di tempat makan, Usman tampak begitu menikmati dan lahap dengan makanan yang dipesan oleh Bripka Rizky.

    Tiap hari Usman keliling jadi tukang gali, sudah seminggu tak ada kerjaan (Instagram/bangrizky_gowww)

    Ia pun mulai bercerita kisah hidupnya saat ditanya oleh Bripka Rizky.

    Usman sebenarnya hanya merantau ke Cimahi, ia mengaku berasal dari Majalengka, Jawa Barat. 

    “Aslinya Majalengka di sini nyari pekerjaan tinggal di belakang taman mutiara,” kata Usman, Jumat (15/11/2024).

    Ia merantau ke Cimahi sejak tahun 1991, sementara istri dan anaknya tetap tinggal di Majalengka.

    “Istri di Majalengka, di sini (Cimahi) sendirian,” lanjutnya.

    Sebelum berkeliling menjual jasa gali, Usman mengatakan, dirinya juga sempat mangkal.

    “Mangkal di Cimindi, cari pekerjaan,” katanya.

    Ketika mangkal, ia menunggu orang yang memintanya untuk melakukan pekerjaan.

    Ia juga terlihat membawa alat-alatnya, salah satunya cangkul.

    “Nyuruh biasanya apa?” tanya Bripka Rizky.

     “Yang nyuruh kadang-kadang ada, kadang-kadang enggak. Biasanya nyuruh ada galian septic tank,” kata Usman menerangkan.

    Sudah seminggu, pria yang berusia 70 tahun tersebut mengaku belum ada yang memakai jasanya.

    Bahkan untuk makan pun, ia terpaksa meminjam dulu pada temannya.

    Bripka Rizky pun memberi makanan dan sembako untuk persediaan Usman. 

    Ia juga memberikan uang yang disembunyikan nominalnya.

    “Ini untuk Abah makan malem dan ada sembako tuh, tah ieu aya artos kangge Abah, sing manfaat (ini ada uang untuk abah, semoga bermanfaat),” kata Bripka Rizky.

    Usman lantas sangat berterima kasih kepada Bripka Rizky yang telah membantunya. 

    Kisah Usman inipun viral dan telah ditonton 171 ribu dan dibanjiri komentar netizen.

    @fil***: sedih ya allah,ninggal bapak pas bade suapan pertama eta tangan na gemeter,rupina jiga nu teu acan tuang ti pagi panginten ya allah,yuswa tos 70 tapi alhamdulilah masih jagjag keneh k tinggal na,cing sehat nya bapak

    @ade***: Paaakk dari pas masih tinggal di bandung teh suka penasaran yg bawa itu kerja apa.. baru tau sekarang dan ya Allah sedih pak hatur nuhun pakpol udah ketemu udah bantuin. Sehat terus pak

    @mis***: Pak Usman sehat2 ya semoga Allah memberikan rezeky yang Tidak disangka2 aamiin , bang @bangrizky_goww semoga Allah membalas kebaikan Abang aamiin

    @ron***: Karunya bet ngahuleung panjang kitu pak SEMANGAT PEJUANG KELUARGA

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • Satpol PP Gagalkan Peredaran Puluhan Miras di Pulau Bawean Gresik

    Satpol PP Gagalkan Peredaran Puluhan Miras di Pulau Bawean Gresik

    Gresik (beritajatim.com)- Puluhan minuman keras (miras) jenis Arak Bali yang siap edar digagalkan petugas Satpol PP Gresik. Miras yang dikirim oleh sebuah jasa perusahaan pengiriman itu, diketahui dari pengaduan masyarakat melalui pelabuhan laut.

    Kepala Dinas Satpol PP AH.Sinaga mengatakan, usai mendapat informasi dari masyarakat pihaknya mengirim tim bersama Kasi Trantib Kecamatan Sangkapura meluncur ke lokasi.

    “Setelah dilakukan penyelidikan anggota kami mendapati barang bukti 5 kardus miras dari Bali. Serta tambahan 2 kardus yang dibawa kurir atas nama Mahfud dengan mengendarai motor Honda Beat W 4888 JU,” katanya, Minggu (17/11/2024).

    Lebih lanjut Sinaga menuturkan, sebelum beredar di masyarakat. Anggotanya juga menelusuri siapa yang mengirim miras asal Bali itu.

    “Pengirimnya atas nama Manik Balishop dengan nama penerima Tutik Dhani asal Desa Sungai Teluk, Kecamatan Sangkapura,” tuturnya.

    Sinaga menambahkan, langkah selanjutnya dengan adanya temuan puluhan miras ini dilakukan pengamanan barang bukti serta melakukan penyitaan melalui saksi baik pihak perusahaan jasa pengiriman barang maupun dari pihak Kecamatan Sangkapura.

    “Kami juga melayangkan surat panggilan untuk penerima barang agar hadir di kantor Kecamatan Sangkapura untuk menjelaskan adanya pengiriman miras dari Bali,” imbuhnya.

    Pengurus MWC NU Sangkapura KH.Mashudi mengapresiasi langkah Satpol PP yang menggagalkan peredaran miras di Pulau Bawean.

    “Miras adalah salah satu minuman alkohol yang membuat seseorang lupa diri atau lupa segalanya. Ini bisa merusak generasi muda,” ujarnya.

    Adanya miras masuk ke Pulau Bawean menjadi warning bagi pemerintah daerah. Pasalnya, beberapa hari lalu pulau yang kental dengan religiusnya ini juga mengalami gawat narkoba. Usai anggota kepolisian setempat mengamankan tiga pengedar narkoba jenis sabu. [dny/aje]

  • Ahok Sebut Anies Tak Pernah Masuk Bursa PDIP untuk Pilgub, Gus Umar: Pramono Langsung Dibuat Kesal

    Ahok Sebut Anies Tak Pernah Masuk Bursa PDIP untuk Pilgub, Gus Umar: Pramono Langsung Dibuat Kesal

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakankan bahwa mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak pernah masuk bursa calon gubernur Jakarta dari PDI-P.

    Ketua DPP PDI-P ini mengklaim, partainya tidak pernah membahas kemungkinan Anies dicalonkan sebagai calon gubernur Jakarta pada Pilkada Jakarta 2024.

    “Enggak pernah dibawa dalam rapat DPP bahwa seorang Anies akan dicalonkan, nggak pernah. Namanya enggak pernah dibahas,” ujar Ahok pada Jumat (15/11/2024) lalu.

    Menanggapi pernyataan itu, tokoh NU, Umar Syahadat Hasibuan atau Gus Umar, mengkritik pernyataan Ahok karena dinilai merusak upaya pasangan Pramono-Rano merangkul pendukung Anies.

    “Cagub @pramonoanung langsung kesel baca ini. Sudah capek dia kemarin nemuin Anies malah dirusak sama ahok,” tulis Gus Umar melalui akun media sosial X, dikutip Minggu (17/11/2024).

    Menurut Gus Umar, pendukung Pramono sudah lelah membranding pertemuan Pramono dan Anies, tetapi langsung gosong gara-gara pernyataan Ahok.

    “Padahal ya pendukung pramono kemarin sudah capek branding pertemuan pramono dan anies. Semua langsung gosong karena ahok. Anak Abah lgsg ngegas habis ini,” ulasnya.

    Warganet pun ramai menyampaikan pandangan. Banyak yang ikut kesal dengan pernyataan Ahok.

    “Ahok bukan nya ga jelas ya, kutu loncat juga sebelas dua belas sama RK. Masih ada aja yg mau dengerin mulut nya dia? kalau ga salah di tempo di bahas kok, busuk nya Ahok ini pun ketahuan,” balas warganet.

    “Aslinya pdip emang ga ada mikir utk kemajuan rakyat jakarta, maunya cuma kepentingan partai dan golongan mereka,” kritik lainnya. (sam/fajar)