Organisasi: NU

  • Gus Ubaid Kagum: Amalan Apa yang Dimiliki Pak Sonhaji Penjual Es Teh?

    Gus Ubaid Kagum: Amalan Apa yang Dimiliki Pak Sonhaji Penjual Es Teh?

    Surabaya (beritajatim.com) – Baru-baru ini dunia maya dihebohkan dengan sosok Pak Sonhaji, penjual es teh asongan yang mendadak dapat simpati masyarakat lantaran viralnya potongan video pengajian Gus Miftah yang mengumpat Pak Sonhaji.

    Bahkan, sekelas artis pun rela datang ke Magelang karena iba memberi tali kasih hingga ada yang mau mengumrahkan Pak Sonhaji dan keluarganya.

    “Fenomena ini sangat tepat menjadi refleksi kita sebagai ummat manusia, yang tentu dalam kehidupan fana ini sudah disiapkan semua takdirnya. Dan, ini bagi saya menarik melihat sosok Pak Sonhaji, si penjual es teh asongan tersebut,” kata tokoh muda NU, Ubaidillah Amin (Gus Ubaid).

    Menurut Gus Ubaid yang juga pengasuh Ponpes Annuriyah Kaliwining Jember ini, sudah sepatutnya sebagai umat Islam kembali meyakini bahwa Allah SWT Maha Segalanya, dan mudah bagi Allah untuk mengubah nasib seseorang.

    Sebagaimana firman-Nya, ‘Wa may yattaqillaha yaj al-lahu makhraja. Wa yarzuq-hu min aisu la yahtasib, wa may yatawakkal alallahi fa huwa hasbuh, innallaha baligu amrih, qad ja alallahu likulli syai in qadra. Artinya: “Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. Dan, memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan, barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)-Nya, sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.”

    “Jika kita berbicara kekurangan Gus Miftah sebagai pendakwah, tentunya beliau sebagai manusia diciptakan sama seperti kita penuh dengan kekurangan, mungkin kita menganggap ceplas ceplosnya (apa adanya) Gus Miftah dalam berdakwah dirasa kurang bagus secara logika adat ketimuran dan orang muslim,” ujarnya.

    Namun, Gus Miftah juga sudah meminta maaf kepada Pak Sonhaji dan masyarakat Indonesia secara terbuka (karena beliau juga sebagai utusan khusus Presiden Prabowo), karena perkataannya yang salah.

    “Justru menurut pendapat saya, ceplas ceplosnya Gus Miftah dalam memberikan ceramah agama itu sudah merupakan kehendak dan ketetapan Allah SWT, dengan ceplas ceplosnya Gus Miftah dalam pengajiannya justru mengangkat derajat seorang hamba Allah bernama Sonhaji penjual es teh,” tuturnya.

    “Secara pribadi, saya sedang coba dalami dari viralnya kasus ini justru sosok seorang Pak Sonhaji. Apa amalan ibadah dari seorang penjual es teh Pak Sonhaji. Mungkin dia tidak pernah berpikir akan seterkenal ini dan mengubah nasib keluarganya,” imbuhnya.

    Banyak tokoh masyarakat yang iba kepadanya, mulai dari Partai Gerindra yang memberikan modal usaha, Gus Miftah yang membelikan rumah baru untuk dia dan keluarganya. “Beberapa artis memberikan bantuan santunan uang, memberangkatkan umroh, dan lain sebagainya. Amaliyah Pak Sonhaji menurut saya mampu menggetarkan dan membuka pintu langit, itu yang harus kita pelajari dari viralnya ceramah Gus Miftah dan penjual es teh Pak Sonhaji,” pungkasnya. [tok/beq]

  • Sosok Usman Ali Salman, Tokoh yang Tertawa Paling Keras saat Gus Miftah Hina Penjual Es Teh

    Sosok Usman Ali Salman, Tokoh yang Tertawa Paling Keras saat Gus Miftah Hina Penjual Es Teh

    GELORA.CO – Menjadi orang yang tertawa paling keras saat Gus Miftah menghina penjual es teh, Sunhaji. Sosok pria berjas hitam ini mendapat kecaman dari pengguna media sosial.

    Momen Miftah menghina Sunhaji terjadi saat acara pengajian di lapangan drh Soepardi, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada Rabu 20 November 2024.

    Dalam video yang beredar di media sosial, Miftah tampak melontarkan kata-kata kasar kepada Sunhaji yang sedang berjualan es teh.

    Ucapan Miftah tersebut diikuti gelak tawa para tokoh agama yang duduk di atas panggung. Salah satu tokoh agama yang tertawa paling keras adalah Usman Ali Salman.

    Usman Ali saat itu duduk di kanan Miftah. Saking kerasnya, suara tawa Usman Ali sampai terdengar di pengeras suara yang dipegang utusan presiden itu.

    Informasi dihimpun dari berbagai sumber Kamis, 5 Desember 2024, Usman Ali Salman merupakan pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) API Al-Huda, Dusun Nepak, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

    Pria kelahiran Dusun Gedongan, Gondosari, 5 Juli 1975 itu merupakan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) di wilayah Magelang, Jawa Tengah.

    Usman tercatat pernah mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren API Tegalrejo Magelang selama 13 tahun.

    Dalam pantauan VIVA, ulasan Google Maps Ponpes API Al-Huda milik Usman Ali dibanjiri rating bintang satu. Bahkan, tidak sedikit orangtua santri yang mengaku memiliki pengalaman buruk saat menitipkan anak-anaknya di ponpes tersebut.

    “Anak saya gak betah. tpi rapot sekolah gak mau di serahin. jadi di sekolah yg baru harus ulang lagi. gak profosional,” tulis salah satu wali santri.

    “Orang tua yg mau mondokin di sini. Tolong tanya dulu sama yg pernah. Dari pada kecewa. Dan kasihan pada anak mu. Cari pondok lain aja sih,” ungkap wali santri yang lain.

    “Untuk guru dan tata usahanya sangat kurang dalam melayani orangtua yg sedang memerlukan berkas penting jam 11 sudah tutup. ada ibu guru atau tu yg di sapa dengan mengucap salam tidak.menjawab dan judes,” ucap wali santri.

  • Minim Bukti, Kasus Pembunuhan Riyas Nuraini Sulit Terungkap

    Minim Bukti, Kasus Pembunuhan Riyas Nuraini Sulit Terungkap

    Liputan6.com, Lampung – Ditreskrimum Polda Lampung belum berhasil mengungkap kasus dugaan pembunuhan yang menimpa Riyas Nuraini, kader Fatayat NU Lampung yang ditemukan tewas terbungkus karung di tengah kebun jagung di Kecamatan Labuhan Ratu, Kabupaten Lampung Timur, pada Juli 2024 lalu.

    Sebanyak 62 saksi telah dimintai keterangan oleh polisi, dalam proses penyelidikan guna mengungkap kasus dugaan pembunuhan itu supaya terang benderang. 

    Kesulitan itu dialami polisi mulai dari alat bukti yang kurang serta belum ada petunjuk yang mengarah kepada terduga pelaku pembunuhan. 

    “Memang kami sampaikan, bahwa kami mengalami kendala dalam hal minimnya bukti-bukti ataupun petunjuk-petunjuk yang bisa kami dapatkan terkait dengan kejadian itu,” kata Direktur Ditreskrimum Polda Lampung, Kombes Pol. Pahala Simanjuntak, usai bertemu massa aksi damai dari ratusan kader Fatayat NU di mapolda setempat, Rabu (4/12/2024).

    Dia menyampaikan, sudah membawa sampel DNA korban untuk diperiksa di laboratorium forensik Mabes Polri. Namun demikian, belum ada petunjuk yang mengarah kepada terduga pelaku.

    “Kita juga sudah membawa sampel yang ditemukan di tempat kejadian ke laboratorium forensik untuk dilakukan pemeriksaan DNA-nya kemudian dari hasil-hasil yang sudah didapatkan oleh penyidik itu terus kami lakukan kajian secara mendalam untuk mengarah kepada siapa kira-kira yang melakukan kejahatan,” jelas dia.

    Kemudian, kesulitan lain yang dialami polisi adalah dengan tidak adanya rekaman kamera pengawas (CCTV) yang merekam korban saat melintas menuju lokasi pertama kali ditemukan.

    “Kami juga sudah menelusuri terkait dengan CCTV yang ada di sekitar lokasi, itu juga kita sudah mencari namun memang karena lokasi ditemukannya itu di kebun jagung, itu tidak ada CCTV yang bisa mengarah kepada pada saat si korban melintas atau pada saat si korban dibawa ke sana, yang jelas kalau kita melihat dari hasil olah TKP bahwa kejadian itu tidak di satu tempat, dalam artian bukanlah kejadian itu dilakukan di lokasi ditemukan,” ungkapnya.

    Dia mengaku, masih mencari lokasi dibunuhnya korban. Menurutnya, kebun jagung setempat bukanlah TKP Riyas dibunuh. 

    “Sampai sekarang kita terus lakukan pendalaman di mana sebenarnya kejadian ini atau dilakukan eksekusi kepada si korban, ini yang masih terus kita lakukan pendalaman,” imbuhnya.

    Dia meminta, baik keluarga korban maupun kader Fatayat NU yang memiliki informasi bahkan bukti sekecil apa pun, bisa menyampaikannya kepada polisi untuk dijadikan sebagai bahan petunjuk penyelidikan. 

    “Terkait informasi apa pun yang kita dapatkan kita akan dalami, mudah-mudahan, mohon doanya ini juga bisa nanti segera mempunyai titik terang. Apalagi tadi sudah dibantu dengan doa yang luar biasa dari sahabat fatayat mudah-mudahan itu menjadi pintu awal nanti untuk bisa membuat terang kejadian yang terjadi. Proses penyelidikan ini dilakukan dengan hati-hati agar tidak salah sasaran,” dia memungkasi.

  • NU Care-LAZISNU – Prudential Syariah gelar literasi keuangan untuk santri

    NU Care-LAZISNU – Prudential Syariah gelar literasi keuangan untuk santri

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    NU Care-LAZISNU – Prudential Syariah gelar literasi keuangan untuk santri
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 04 Desember 2024 – 18:56 WIB

    Elshinta.com – NU Care-LAZISNU PBNU bekerja sama dengan PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) menggelar kegiatan Literasi Keuangan Syariah dan kewirausahaan bagi para santri, di Pondok Pesantren Fajar Dunia Cileungsi, Kabupaten Bogor dan Pondok Pesantren Nurul Huda, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, pada 20-22 November 2024.

    Kegiatan yang mengusung semangat dalam memperkuat pemahaman santri tentang pengelolaan keuangan ini juga turut bekerja sama dengan Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) atau Asosiasi Pondok Pesantren PBNU dan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), dan diikuti oleh 500 santri.

    Wakil Direktur Fundraising NU Care-LAZISNU PBNU, Anik Rifqoh menerangkan kegiatan ini menjadi bagian dari kolaborasi berbagai pihak untuk membekali para santri tentang pentingnya pengelolaan keuangan dan kewirausahaan.

    “Ini bagian dari program kolaborasi kami di LAZISNU dengan Prudential Syariah dan juga lembaga, badan otonom, serta pesantren NU. Tujuannya untuk membekali santri-santri dengan pengetahuan penting di dunia keuangan syariah juga kewirausahaan,” jelas Anik di kantor NU Care-LAZISNU PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (3/12/2024).

    Perwakilan dari Prudential Syariah, Nurofiq Jahuri mengungkapkan edukasi dan literasi keuangan perlu ditanamkan sejak dini agar saat dewasa bisa dengan bijak mengelola keuangan.

    “Edukasi dan literasi untuk santri ini penting ditanamkan sejak dini, untuk memahami keuangan syariah serta bagaimana cara mengelola keuangan dengan bijak. Harapan kami, dengan adanya literasi ini, santri bisa memahami pentingnya keuangan syariah,” ucap Nurofiq.

    Pengurus RMI PBNU, Ahmad Shofie Azzaki menyampaikan harapannya dengan adanya kegiatan Literasi Keuangan Syariah bagi para santri.

    “Kami berharap santri di seluruh Indonesia terus meningkatkan pemahaman mereka agar merdeka secara ekonomi, agar dapat memberikan kontribusi penting bagi bangsa,” harapnya.

    Pada kegiatan tersebut, perwakilan dari IPNU, M Ghulam Dhofir Mansur menjelaskan materi tentang kewirausahaan kepada para santri.

    “Bahwa penting bagi para santri membangun jiwa wirausaha sebagai bekal hidup mandiri. IPNU pun punya program Lekas (Lembaga Ekonomi Kreatif Santri dan Pelajar), yang menjadi wadah untuk membina santri yang ingin belajar dan mengeksplorasi dunia usaha. Kami ingin mereka bisa menyalurkan ide-ide kreatif tentang wirausaha melalui wadah ini,” terang Ketua Bidang Organisasi Pimpinan Pusat IPNU ini.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Fatayat NU Lampung Gelar Aksi Damai Tuntut Polda Lampung Segera Ungkap Pembunuhan Riyas Nuraini

    Fatayat NU Lampung Gelar Aksi Damai Tuntut Polda Lampung Segera Ungkap Pembunuhan Riyas Nuraini

    Liputan6.com, Lampung – Ratusan kader Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Lampung menuntut keadilan Riyas Nuraini yang ditemukan meninggal dunia di tengah kebun jagung di Kecamatan Labuhan Ratu, Kabupaten Lampung Timur, Lampung pada Juli 2024 lalu. 

    Dengan mengenakan seragam hijau dan hijab putih, mereka memenuhi ruangan Gedung Serba Guna (GSG) Presisi mapolda setempat, Rabu (4/12/2024) sekira pukul 16.00 WIB.

    Mereka meminta Polda Lampung segera mengungkap dan meringkus pelaku yang diduga membunuh kadernya, Riyas Nuraini dengan begitu keji.

    Ketua Fatayat NU Lampung, Wirdayati mengatakan bahwa pihaknya datang ke Mapolda setempat untuk meminta keadilan hukum bagi almarhumah Riyas yang sedang ditangani oleh Ditreskrimum Polda Lampung. 

    “Kami Fatayat NU hanya bisa melakukan upaya-upaya pendampingan wabil khusus untuk putri korban. Kemudian, kami hanya bisa berdoa bersama mengetuk pintu langit dan mengetuk pintu keadilan, karena ini kebiasaan kami, aksi damai pada sore hari ini bisa memberikan kekuatan bapak polisi untuk mengungkap kasus pembunuhan ini,” kata Wirdayati.

    Dia menyampaikan, mereka datang ke mapolda setempat dengan ketulusan hati para ratusan kader dari berbagai kader Fatayat NU di Lampung. 

    “Karena ini dari doa hati yang tulus para kader untuk mengungkap kasus ini, kami datang dengan biaya sendiri, yang hadir ini hanya 200 sampai 300, di sini. Sebetulnya, masih banyak lagi kader yang ingin datang untuk doa bersama,” ungkapnya.

    Selain doa bersama, para kader juga ingin mengetahui perkembangan penanganan kasus dugaan tindak pidana pembunuhan itu.

    “Sebenarnya sampai di mana proses kasus ini, dari ditemukan meninggal dan sampai lima bulan ini juga belum terungkap. Hari ini dengan berbagai upaya, semoga Polda Lampung, serius mengungkap kasus ini, menggunakan teknologi yang canggih dimiliki Polda Lampung,” pintanya.

    Terpisah, Ditreskrimum Polda Lampung, Kombes Pol. Pahala Simanjuntak mengatakan bahwa pihaknya belum mendapatkan petunjuk mengarah terhadap terduga pelaku pembunuhan yang menimpa Riyas.

    “Kapan pastinya, karena sampai sekarang pelakunya kita belum tahu siapa, tentu saya tidak bisa menjawab kepastiannya,” kata Pahala. 

    Meski demikian, Ditreskrimum Polda Lampung memastikan akan terus berupaya mengungkap kasus itu secara terang benderang. 

    “Kita terus melakukan upaya, menggali informasi sekecil apa pun dan juga saya meminta kepada masyarakat dan sahabat Fatayat apabila ada informasi sekecil apapun tolong diinformasikan. Supaya nanti kita jadikan sebagai bahan untuk melakukan pendalaman terkait dengan kasus ini,” ungkapnya. 

  • Awas! Bandit Curanmor di Surabaya Bisa Bobol Parkir Berkarcis

    Awas! Bandit Curanmor di Surabaya Bisa Bobol Parkir Berkarcis

    Surabaya (beritajatim.com) – Di Kota Surabaya, Bandit Curanmor bisa membobol parkiran berkarcis di RSI Ahmad Yani. Kejadian pencurian itu terjadi pada Minggu (24/11/2024) dan sudah dilaporkan ke Polsek Wonokromo.

    Marchel Febyo Putra korban dari aksi pencurian itu mengatakan, dari rekaman CCTV pelaku beraksi seorang diri. Memakai baju hitam-hitam ia berjalan kaki sendirian memasuki area parkir berkarcis RSI Ahmad Yani. Setelah masuk, bandit curanmor gang tidak diketahui identitasnya itu sempat hendak mencuri sepeda motor Honda Scoopy merah yang terparkir.

    “Kerekam CCTV mau mencuri sepeda motor lain. Tapi tidak bisa. Lalu dia mencoba sepeda motor saya terus bisa. Karena motor saya juga tidak dikunci setir,” kata Marchel saat dikonfirmasi Beritajatim.com, Rabu (04/12/2024).

    Marchel menceritakan pelaku yang mencuri sepeda motor Honda Beat sempat melepas plat nomor L 2389 CAG miliknya dan diganti dengan nomor lain. Ia lantas berjalan ke petugas parkir dan menyerahkan karcis untuk discan. Setelah discan palang portal terbuka dan pencuri kembali lagi ke motor Marchel yang sudah ditempeli plat palsu lalu kabur.

    “Malingnya beraksi sendirian pakai baju hitam-hitam. Dia sempat mengganti plat nomor saya dan naruh helm saya di sekitar lokasi,” tutur Marchel.

    Atas kejadian itu, Marchel melapor ke Polsek Wonokromo. Ia kecewa karena walaupun sudah parkir bertiket di RSI Wonokromo, sepeda motornya tetap hilang. Sampai saat ini, Marchel telah dihubungi oleh pihak pengelola parkir 2 kali untuk ganti rugi. Namun, Marchel menolak karena angka ganti rugi yang ditawarkan jauh dari harga sepeda motornya.

    “Dihubungi 2 kali. Awalnya ganti rugi Rp 3 juta lalu yang kedua Rp 5 juta. Saya tolak karena harga sepeda motor saya Rp 18 juta,” pungkas Marchel.

    Diketahui sebelumnya, Parkiran berkarcis dari Rumah Sakit Islam (RSI) Jalan Ahmad Yani 2-4 Surabaya dibobol maling, Minggu (24/11/2024). Alhasil, sepeda motor Honda Beat L 2389 CAG milik Marchel Febyo Putra warga Jalan Bulak Cumpat 2 amblas.

    Diwawancarai Beritajatim.com, Marchel mengatakan ia datang ke RSI Ahmad Yani pada Sabtu (23/11/2024) malam untuk menunggu adiknya yang sedang sakit. Saat itu, ia menaruh sepeda motornya di halaman parkir Ponpes Putri NU dalam kondisi tidak dikunci stir karena ia percaya bahwa parkiran berkarcis itu aman.

    “Parkirannya kan bertiket mas. Jadi ya saya percaya aman. Kan kalau keluar harus pakai karcis,” kata Marchel saat dihubungi Beritajatim.com, Rabu (04/12/2024).

    Ia lantas meninggalkan motornya dan menjaga adiknya yang sedang sakit di RSI Ahmad Yani. Ia baru mengetahui motornya hilang pada Minggu (24/11/2024) pagi. Ketika ia mendapati motornya hilang, ia masih berpikir jika sepeda motornya dipindahkan petugas. Ia pun kembali mencari dan menyisir barisan sepeda motor yang berjejer. Hingga berselang beberapa saat, Marchel gagal menemukan sepeda motornya.

    “Saya langsung tanya petugas parkir dan satpam RSI Ahmad Yani Surabaya. Trus saya juga nemu helm saya. Saya mikirnya berarti hilang motor saya,” tutur Marchel. (ang/kun)

  • Dana Hibah Tiga Ormas, Anggota Dewan Ini Laporkan ke BK DPRD Sidoarjo

    Dana Hibah Tiga Ormas, Anggota Dewan Ini Laporkan ke BK DPRD Sidoarjo

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Tim Badan Kehormatan (BK) DPRD Sidoarjo menerima laporan dugaan penyimpangan prosedural penghapusan dana hibah bagi tiga Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) di Sidoarjo.

    Laporan itu, berisi dugaan penyimpangan penghapusan dana hibah yang sebelumnya dalam pembahasan Badan Anggaran (Banggar) diperuntukkan tiga Ormas keagamaan. Yakni PC Muslimat, PC Fatayat Kabupaten Sidoarjo dan PD Aisyiyah.

    Berdasarkan data ketiga ormas itu, masing-masing menerima dana hibah sebesar Rp 6 miliar untuk PC Muslimat NU, Rp 4 miliar untuk PD Aisyiyah serta Rp 4 miliar untuk PC Fatayat NU Sidoarjo. Anggaran bakal dicairkan pada APBD Tahun 2025 mendatang.

    “Kami melaporkan penghapusan dana hibah untuk sejumlah ormas itu, karena kami menduga penghapusannya salah prosedural. Apalagi dihapus lima menit menjelang Rapat Paripurna di DPRD Sidoarjo pada Sabtu (30/11/2024),” ujar pelapor Usman usai menyerahkan dokumen dugaan kesalahan prosedur dan mekanisme dalam proses persetujuan RAPBD Tahun 2025 ke BK DPRD Sidoarjo, Rabu (4/12/2024).

    Laporan perkara pertama di BK DPRD Sidoarjo itu, disampaikan anggota Fraksi PKB DPRD Kabupaten Sidoarjo, Usman. Sedangkan saat menyampaikan laporan itu, diterima langsung Ketua BK DPRD Sidoarjo, Emir Firdaus.

    “Informasinya dana hibah yang dihapus dimasukkan dalam program Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Sidoarjo Tahun anggaran 2025. Hal ini, tentu kami menduga juga menyalahi prosedur karena belum ada rapat Banggar pergeseran maupun penghapusan anggaran itu,” ungkap mantan Ketua DPRD Sidoarjo periode 2019 – 2024 tersebut.

    Bagi Usman, dugaan kesalahan prosedur dan mekanisme rapat pimpinan dengan fraksi itu karena untuk membahas penghapusan hibah. Hal itu tidak sesuai PP Nomor 12 Tahun 2018 dan Tatib DPRD. “Karena fraksi bukan alat kelengkapan dewan. Kita punya Banggar, kenapa mengajak fraksi dalam penghapusan anggaran itu,” paparnya.

    Ketua BK DPRD Sidoarjo, Emir Firdaus mengaku telah menerima berkas laporan Usman. Namun belum mempelajari secara detail isi laporan yang dimasukkan pelapor dalam amplop coklat itu.

    “Berkas laporan anggota ini nanti baru akan dibuka bersama 4 anggota BK lain, untuk dikaji bersama-sama. Kami upayakan dalam waktu 2 sampai 3 hari ke depan akan menggelar rapat bersama anggota BK lainnya untuk menyikapi laporan ini,” tegas Ketua DPD PAN Sidoarjo yang juga anggota Banggar DPRD Sidoarjo ini.

    Emir menandaskan dalam laporan itu poin utamanya adalah soal dugaan penghapusan dana hibah bagi tiga Ormas yakni PC Muslimat, PC Fatayat dan PD Aisyiyah Sidoarjo.
    “Dalam laporan ini, ada tiga Ormas yang dihapus beberapa menit sebelum rapat Paripurna persetujuan APBD 2025 kemarin,” urainya.

    Selain itu, lanjut Emir soal poin mekanisme dalam proses persetujuan APBD, yang diduga tidak melibatkan Banggar DPRD Sidoarjo dalam penghapusan hibah Ormas diduga menyalahi prosedur. Bahkan, dirinya sebagai anggota Banggar DPRD tidak tahu menahu soal penghapusan dana hibah itu.

    “Padahal alokasi dana hibah itu sudah dicantumkan dalam KUA-PPAS dan plafon anggaran Tahun 2025. Dugaan kami, karena diduga Banggar belum bersepakat dengan penghapusan hibah itu, pimpinan lalu menarik seluruh fraksi untuk dimintai persetujuan,” ungkapnya.

    Sementara anggota Banggar dari Fraksi PAN DPRD Sidoarjo, Bangun Winarso, membenarkan dana hibah itu sudah masuk KUA-PPAS. Bangun merinci dana hibah itu untuk PC Muslimat Rp 6 miliar, PD Aisyiah Rp 4 miliar dan PC Fatayat sebesar Rp 4 miliar.

    “Saat itu, Tim Anggaran Pemkab Sidoarjo tidak mau memasukkan dana hibah itu ke dalam APBD. Kecuali kalau dana itu untuk biaya kegiatan. Sebenarnya, kami (DPRD Sidoarjo) tidak pernah menolak pemberian hibah, justru Tim Anggaran Pemkab Sidoarjo yang menolak setelah dapat masukan dari pihak lain,” ungkapnya.

    Bangun menegaskan jika penghapusan itu anggarannya bakal digunakan untuk kegiatan OPD Pemkab Sidoarjo. “Kalau konstruksinya seperti itu akan menyulitkan SIPD (Sistem Informasi Pemerintah Daerah). Bahkan penggeseran dana hibah itu nanti bisa merepotkan OPD yang menerima pergeseran anggaran itu,” terang Bangun. (isa/kun)

  • Sosok KH Usman Ali, Pria yang Ikut Tertawa Terbahak-bahak saat Gus Miftah Hina Pedagang Es Teh

    Sosok KH Usman Ali, Pria yang Ikut Tertawa Terbahak-bahak saat Gus Miftah Hina Pedagang Es Teh

    TRIBUNJATIM.COM – Sosok KH Usman Ali, pria yang ikut tertawa terbahak-bahak saat Gus Miftah menghina pedagang es teh.

    Momen itu menjadi viral, sebab KH Usman Ali ikut tersorot ketika Utusan Khusus Presiden, Gus Miftah sedang mengatai penjual es teh.

    Diketahui, video pengajian di Lapangan Soepardji, Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada 20 November 2024 menjadi viral.

    Pada video itu juga terlihat KH Usman Ali terlihat ikut tertawa terbahak-bahak ketika Miftah Maulana melontarkan guyonan yang dinilai tidak pantas oleh warganet.

    “Es tehmu seh okeh ra? (Es teh mu masih banyak?) Masih? Yo kono didol goblok (Ya sana dijual bodoh),” ucap Miftah Maulana.

    Selain KH Usman Ali, beberapa tokoh agama yang berada di atas panggung itu juga ikut tertawa.

    Lantas, siapakah sosok KH Usman Ali?

    Dilansir dari maarifnujateng.or.id, KH Usman Ali merupakan pendiri pondok pesantren (Ponpes) Al-Huda di Dusun Nepak, Desa Bulurejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang. 

    KH Usman Ali lahir di Dusun Gedongan, Gondosari, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, pada 5 Juli 1975.

    Ia juga dikenal sebagai salah satu tokoh Nahdlatul Ulama (NU) di Magelang.

    KH Usman Ali menamatkan pendidikan formalnya hingga setara MTs, kemudian melanjutkan di Ponpes API Tegalrejo, Magelang, selama 13 tahun.

    Saat mendirikan Ponpes Al-Huda pertama kali, KH Usman Ali mengawalinya dengan empat santri yang merupakan tetangganya sendiri.

    Hingga akhirnya, KH Usman Ali pun membesarkan ponpesnya dengan mendirikan TPA Al-Huda untuk anak-anak usia dini hingga remaja.

    Seiring berjalannya waktu, Ponpes Al-Huda pun semakin besar dengan bertambahnya tingkatan pendidikan.

    Hingga kini, Ponpes Al-Huda sudah memiliki 700 santri.

    Video Viral

    Dalam video yang beredar, Miftah Maulana yang duduk di atas panggung sebagai pendakwah tersita perhatiannya kepada pedagang es teh di tengah-tengah jamaah.

    Mulanya, Miftah Maulana bertanya lebih dulu apakah es teh tersebut masih ada. Kemudian diikuti dengan kalimat yang kurang pantas.

     Sebuah video menayangkan Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah mengolok-ngolok pedagang es teh bernama Sunhaji di Magelang, Jawa Tengah, beredar viral di media sosial.
    “Es tehmu seh okeh ra? (Es teh mu masih banyak?) Masih? Yo kono didol goblok (Ya sana dijual bodoh),” ucap Miftah Maulana.

    Ucapan itu pun langsung disahuti oleh gelak tawa oleh para hadirin yang datang.

    Miftah Maulana kemudian langsung melanjutkan guyonan tersebut.

    “Dolen disek, nko lak durung payu, wes, takdir (Jual dulu, kalau belum laku, sudah, takdir)” ucapnya lagi.

    Belakangan diketahui bahwa Sunhaji mulanya bekerja sebagai pemotong kayu.

    Tetapi, dia pernah mengalami kecelakaan yang membuatnya patah tulang.

    Akhirnya, demi menghidupi keluarga, Sunhaji pun beralih menjadi pedagang es teh.

    Saat ini, Sunhaji merupakan tulang punggung dari istri dan kedua anaknya yang masih duduk di bangku SD dan SMP. 

    Ia juga masih  tinggal di rumah mertuanya di Magelang.

    Klarifikasi Pihak Miftah Maulana

    Yusuf Chudlori, sahabat Miftah Maulana, menanggapi soal viralnya video pedagang es teh diolok-olok tersebut.

    Ia pribadi ada tepat di sebelah Gus Miftah ketika video tersebut diambil.

    “Saat itu saya ada di samping beliau. Itu hanya guyonan biasa, bagian dari komunikasi Gus Miftah dengan jamaahnya,” kata Gus Yusuf saat dihubungi awak media, Selasa (3/12/2024).

    “Jangan langsung dihakimi tanpa melihat konteksnya secara utuh,” jelasnya.

     Ia menambahkan, Gus Miftah dikenal sering melarisi dagangan jamaah yang hadir di majelisnya. 

    “Beliau sering membantu pedagang kecil, bahkan dengan cara yang tidak terekam kamera. Jadi, harap bijak menilai,” tambahnya

  • Parkiran Berkarcis RSI Ahmad Yani Surabaya Dibobol Maling, Curi Motor Keluarga Pasien

    Parkiran Berkarcis RSI Ahmad Yani Surabaya Dibobol Maling, Curi Motor Keluarga Pasien

    Surabaya (beritajatim.com) – Parkiran berkarcis dari Rumah Sakit Islam (RSI) Jalan Ahmad Yani 2-4 Surabaya dibobol maling, Minggu (24/11/2024). Alhasil, sepeda motor Honda Beat L 2389 CAG milik Marchel Febyo Putra warga Jalan Bulak Cumpat 2 amblas.

    Diwawancarai beritajatim.com, Marchel mengatakan ia datang ke RSI Ahmad Yani pada Sabtu (23/11/2024) malam untuk menunggu adiknya yang sedang sakit. Saat itu, ia menaruh sepeda motornya di halaman parkir Ponpes Putri NU dalam kondisi tidak dikunci stir karena ia percaya bahwa parkiran berkarcis itu aman.

    “Parkirannya kan bertiket lalu juga ada portalnya Jadi ya saya percaya aman. Kan kalau keluar harus pakai karcis,” kata Marchel saat dihubungi Beritajatim.com, Rabu (4/12/2024).

    Ia lantas meninggalkan motornya dan menjaga adiknya yang sedang sakit di RSI Ahmad Yani. Ia baru mengetahui motornya hilang pada Minggu (24/11/2024) pagi. Ketika ia mendapati motornya hilang, ia masih berpikir jika sepeda motornya dipindahkan petugas.

    Ia pun kembali mencari dan menyisir barisan sepeda motor yang berjejer. Hingga berselang beberapa saat, Marchel gagal menemukan sepeda motornya.

    “Saya langsung tanya petugas parkir dan satpam RSI Ahmad Yani Surabaya. Trus saya juga nemu helm saya. Saya mikirnya berarti hilang motor saya,” tutur Marchel.

    Setelah kehilangan, Marchel lantas melapor ke Polsek Wonokromo. Laporannya diterima dengan bukti lapor nomor TBL-B/409/XI/2024/SPKT/Polsek Wonokromo/Polrestabes Surabaya/Polda Jatim. I

    a mengaku dihubungi dua kali oleh pihak pengelola parkir untuk mendapat ganti rugi. Pertama kali ia mengaku ditawari uang sebesar Rp 3 juta lalu yang kedua Rp 5 juta.

    Tawaran itu ditolak oleh Marchel karena jauh dari harga sepeda motornya. Sementara itu, Kapolsek Wonokromo Kompol Heggy Renata belum memberikan tanggapan atas peristiwa ini. [ang/suf]

  • Profil Ischak-Kholid Paslon Unggul Quick Count Atas Bima-Mujab dalam Pilkada Kabupaten Tegal 2024

    Profil Ischak-Kholid Paslon Unggul Quick Count Atas Bima-Mujab dalam Pilkada Kabupaten Tegal 2024

    Profil Ischak-Kholid Paslon Unggul Quick Count Atas Bima-Mujab dalam Pilkada Kabupaten Tegal 2024

    TRIBUNJATENG.COM- Pilkada Kabupaten Tegal 2024 diikuti dua pasangan calon yakni nomor urut 01, Bima Eka Sakti dan Muhammad Syaeful Mujab, serta nomor urut 02, Ischak Maulana Rohman dan Ahmad Kholid. 

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, Ischak-Kholid memperoleh suara 67.87 persen dari 99.57 persen data suara yang sudah diunggah KPU.

    Sedangkan paslon 01 Bima Eka Sakti dan Muhammad Syaeful Mujab perolehan suara sementara sebesar 32 persen. 

    Hasil ini tentunya akan membantu menaikkan elektabilitas Ischak Maulana dan Ahmad Kholid dalam Pilkada Kabupaten Tegal 2024.

    Pasangan ini diusung 6 parpol, yaitu: PKB, Gerindra, Golkar, PKS, PPP, dan PAN. 

    Mereka juga mendapat dukungan NasDem, Hanura, Demokrat, Gelora, Ummat, dan PSI.

    Profil Ischak-Kholid

    Ischak Maulana Rohman adalah Wakil Bendahara DPC PKB Kabupaten Tegal periode 2021-2025. 

    Sedangkan tandemnya, Ahmad Kholid, sempat menjabat sebagai Wakil Ketua DPC Gerindra Kabupaten Tegal.

    Berikut ini profil singkat Ischak Maulana Rohman dan Ahmad Kholid yang maju Pilkada Kabupaten Tegal 2024.

    Ischak Maulana Rohman

    Ischak Maulana Rohman lahir di Tegal, Jawa Tengah pada 29 Desember 1993. 

    Sosok yang akrab dipanggil Mas Kaji Ischak ini memiliki latar belakang pendidikan lulusan D-3 Akademi Pelayaran Niaga Indonesia, Semarang pada 2015 dan S-1 hukum di Universitas Pancasakti Tegal.

    Ischak juga aktif dalam organisasi seperti, lembaga ekonomi PC RMI NU kabupaten Tegal pada 2016-2021, ketua yayasan Banas Mandiri Group pada 2017-2024, sekretaris perekat alumni STMN ADB pada 2021-2024, wakil bendahara PC GP Ansor Kabupaten Tegal pada 2019-2024, pembina Ansor Tani Muda pada 2020. 

    Ia juga tercatat sebagai ketua yayasan Ar-Rasyid Ibnu Farhan pada 2020-2024, wakil bendahara DPC PKB Kabupaten Tegal pada 2021-2025, ketua DKC Garda Bangsa Kabupaten Tegal pada 2022-2027, dan ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Kabupaten Tegal pada 2024-2029.

    Ahmad Kholid

    Ahmad Kholid lahir pada 12 April 1970 di Tegal, Jawa Tengah. 

    Ia memiliki latar belakang pendidikan terakhir yaitu Sekolah Menengah Atas di SMA Bhakti Praja 01 Adiwerna pada 1988. 

    Ahmad Kholid berprofesi sebagai wiraswasta dan aktif dalam organisasi politik. Pada 2008-2024 ia menjabat wakil ketua DPC Gerindra Kabupaten Tegal. 

    Selain itu, ia juga tercatat pernah menjadi ketua Pelajar Islam Indonesia pada 1985-1988, dan anggota Hiswana Migas pada 2022-2024.