Organisasi: NU

  • Dukung Usulan Presiden Prabowo Kepala Daerah Dipilih DPRD, KKMP: Stop Pemborosan Uang Rakyat!

    Dukung Usulan Presiden Prabowo Kepala Daerah Dipilih DPRD, KKMP: Stop Pemborosan Uang Rakyat!

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Koalisi Kawal Merah Putih (KKMP) mendukung penuh usulan Presiden Prabowo agar Kepala Daerah dipilih oleh DPRD. 

    “Usulan dari Presiden Prabowo Subianto tentunya sangat relevan dengan kondisi saat ini karena Pilkada langsung sangat berdampak buruk timbulnya potensi konflik horisontal di masyarakat,” ujar Ramadhani Isa salah satu Presidium KKMP yang juga Kornas Poros Muda NU, Jumat (13/12/2024).

    Bayangkan, kata dia, karena berbeda pilihan terjadinya tawuran antar warga, intimidasi, teror dan sejenisnya. KKMP mendukung penuh usulan Presiden Prabowo dan akan menjadi garda terdepan dalam mengawal Kabinet Merah Putih.

    “KKMP sangat prihatin dengan kondisi pasca Pilkada saat ini. Pilkada telah menghamburkan uang rakyat puluhan triliun rupiah tapi apa yang kita lihat? Munculnya kerusakan Demokrasi dan masyarakat terpolarisasi menjadi faksi-faksi politik,” tambah Ramadhani.

    Joko Priyoski, Ketua Umum Kaukus Muda Anti Korupsi (Kamaksi), salah satu Presidium KKMP menambahkan, munculnya fenomena kemenangan kotak kosong di Bangka dan Pangkal Pinang sebagai sinyalemen adanya kejenuhan masyarakat karena kuaalitas elit politik di daerah dianggap minim hingga munculnya calon tunggal. Belum lagi ratusan gugatan Pilkada di Mahkamah Konstitusi (MK).

    “Kita bisa bayangkan, andaikan terjadi Pemungutasn Suara Ulang (PSU) berapa banyak lagi uang rakyat yang harus dihamburkan? Rakyat sudah semakin jenuh atas kondisi ini lebih baik anggaran triliun rupiah tersebut dipakai untuk kemakmuran rakyat Indonesia,” imbuhnya.

  • Momen kader Fatayat NU komplain dipanggil ibu-ibu oleh Wapres

    Momen kader Fatayat NU komplain dipanggil ibu-ibu oleh Wapres

    Jakarta (ANTARA) – Acara pembukaan Konferensi Besar Fatayat Nahdlatul Ulama di Jakarta, Jumat, dipenuhi gelak tawa saat Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mendapat komplain dari kader organisasi tersebut karena menyapa dengan sebutan ibu-ibu.

    Sejak awal memberikan sambutan, Wapres Gibran sudah menyapa para kader dengan sebutan ibu-ibu Fatayat NU.

    “Ibu Ketua Umum Fatayat NU beserta jajarannya. Para tokoh agama, kiai, ibu nyai yang hadir. Selamat pagi semua ibu-ibu,” sapa Gibran di Jakarta, Jumat.

    Sapaan ibu itu dikeluhkan para kader Fatayat NU yang menghendaki Wapres menyapa kader dengan sebutan sahabat.

    “Pagi sahabat. Sahabat,” kata Wapres seraya tersenyum.

    Para kader pun meminta Wapres mengulangi sapaan kepada mereka. “Ya sudah, selamat pagi para sahabat,” ujar Wapres disambut tawa kader.

    Gibran menyampaikan salam hangat Presiden RI Prabowo Subianto kepada para kader dan berterima kasih kepada Fatayat NU yang sejak awal sampai titik saat ini masih membersamai Presiden Prabowo dan dirinya.

    Wapres lalu kembali lupa menyapa kader Fatayat NU dengan sebutan sahabat.

    “Terima kasih sekali untuk ibu-ibu, sahabat-sahabat Fatayat NU. Terakhir kita ketemu pada saat kampanye kemarin,” ujar Gibran​​​​​​​

    Wapres lalu bertanya siapa kader Fatayat yang hadir di lokasi yang berasal dari daerah paling jauh.

    Dalam acara itu hadir perwakilan kader Fatayat NU dari berbagai daerah, termasuk Merauke, Papua, hingga Manokwari. Ada pula kader dari luar negeri yang mengikuti acara secara daring, dari Turki dan Mesir.

    “Ini dedikasinya ibu-ibu (luar biasa),” ujar Gibran.

    Karena dirasa terus mengulangi sapaan ibu-ibu, para kader kembali melayangkan komplain kepada Wapres Gibran dan meminta disapa dengan sebutan sahabat.

    “Haduh salah terus ya. Sahabat. Sahabat-sahabat Fatayat NU,” ujar Wapres Gibran.

    Pada kesempatan itu Wapres menyatakan wanita merupakan tiang negara yang memiliki peran penting dalam kehidupan.

    Gibran mengatakan perempuan yang ada di Kabinet Merah Putih berjumlah 16 orang, di antaranya menjabat sebagai menteri, wakil menteri hingga Utusan Khusus Presiden.

    Wapres menyampaikan pemerintah terus berupaya memberikan perlindungan dan memperkuat peran perempuan dalam pembangunan nasional, baik melalui peningkatan kualitas hidup maupun penambahan gizi anak, ibu hamil dan menyusui.

    Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2024

  • Ingin Tingkatkan Perlindungan dan Partisipasi Perempuan, Wapres: Wanita Tiang Negara

    Ingin Tingkatkan Perlindungan dan Partisipasi Perempuan, Wapres: Wanita Tiang Negara

    Ingin Tingkatkan Perlindungan dan Partisipasi Perempuan, Wapres: Wanita Tiang Negara
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Wakil Presiden
    Gibran
    Rakabuming Raka menegaskan, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berkomitmen untuk meningkatkan perlindungan dan partisipasi perempuan dalam berbagai sektor.
    Sebab, pemerintah menyadari peran penting keterlibatan kaum perempuan dalam proses pembangunan bangsa dan negara ke depan.
    “Sahabat-sahabat
    fatayat NU
    . Wanita itu adalah tiang negara. Bapak Presiden kita memiliki visi untuk meningkatkan perlindungan dan partisipasi perempuan dalam berbagai sektor,” ujar Gibran saat membuka Konferensi Besar Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) 2024, Jumat (13/12/2024).
    Menurut Gibran, komitmen untuk meningkatkan perlindungan dan partisipasi itu ditunjukkan dengan menempatkan banyak perempuan di Kabinet Merah Putih.
    Dia mencontohkan posisi Menteri Keuangan, Menteri Komunikasi dan Digital, Menteri Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan dan Anak, hingga Menteri Pariwisata dan Menteri PAN-RB yang seluruhnya di isi oleh perempuan.
    “Jumlah perempuan yang ada di Kabinet Merah Putih itu ada 16. Ada menteri, ada wakil menteri, ada utusan khusus, dan beliau-beliau ini menempati posisi yang sangat strategis sekali,” kata Gibran.
    “Ini semuanya posisi-posisi yang sangat strategis sekali, dan di situ ada perempuan-perempuan hebat kita,” sambungnya.
    Meski begitu, Gibran menekankan bahwa pemerintah tepat memerlukan bantuan semua pihak, termasuk organisasi seperti
    Fatayat NU
    untuk memaksimalkan upaya peningkatan perlindungan dan partisipasi perempuan.
    “Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Pemerintah membutuhkan peran dan kontribusi seluruh komponen bangsa. Sehingga saya sangat mengapresiasi berbagai upaya yang telah dilakukan oleh fatayat NU,” kata Gibran.
    Dia pun berpesan agar konferensi yang digelar Fatayat NU bisa membahas berbagai hal-hal strategis, salah satunya mengenai kasus kekerasan terhadap perempuan.
    “Saya titip mohon Fatayat NU bisa jadi shelter yang nyaman untuk melindungi perempuan dari kekerasan fisik mental dan seksual yang kadang lambat ditangani karena tidak ada laporan,” pungkasnya Gibran.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Perempuan Bangsa Harus Bermanfaat bagi Masyarakat

    Perempuan Bangsa Harus Bermanfaat bagi Masyarakat

    loading…

    Dewan Pengurus Wilayah Perempuan Bangsa Daerah Khusus Jakarta menggelar pelatihan kader loyalis Perempuan Bangsa di Jakarta. Foto/istimewa

    JAKARTA – Sebanyak 300 peserta mengikuti Pelatihan Kader Loyalis Perempuan Bangsa yang diselenggarakan Dewan Pengurus Wilayah Perempuan Bangsa Daerah Khusus Jakarta (DPW PB DKJ). Kegiatan pelatihan tersebut digelar di Gelanggang Remaja, Cengkareng, Jakarta Barat.

    Kegiatan tersebut dihadiri Ketua DPP PB Nihayatul Wafiroh serta Sekjen DPP PB Nur Nadlifah. Termasuk anggota DPRD DKI Tri Waluyo atau akrab disapa Bang TW sebagai narasumber, Kamis, 12 Desember 2024.

    Dalam pemaparannya, Bang TW menggarisbawahi salah satu misi PKB dan Perempuan Bangsa adalah penguatan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja).

    “Dalam mabda’ siyasi partai dikemukakan bahwa ideologi PKB itu hampir serupa dengan Nahdlatul Ulama. Visi-misi dan garis perjuangannya pun demikian. PKB di aspek politiknya, NU di sosialnya,” ucapnya, Jumat (13/12/2024). .

    Terkait Perempuan Bangsa Jakarta, Bang TW juga berkomitmen akan ikut mengawal serius, baik secara organisasi, politik di kedewanan, hingga peran sertanya di publik secara luas. “Perempuan Bangsa harus menjadi garda depan solusi bangsa,” ujarnya.

    Melalui pelatihan ini, Bang TW ikut mengajak para perempuan untuk melakukan peran yang lebih baik untuk NKRI.Terlebih saat ini, kiprah emansipasi wanita sudah berkembang pesat dalam berbagai bidang pembangunan, seperti ekonomi, sosial, politik, pendidikan, dan keagamaan.

    Ketua DPW PB DKJ Puti Hasni mengatakan, Perempuan Bangsa Jakarta yang dipimpinnya harus melakukan penguatan struktur dan internal organisasi agar eksistensinya membawa manfaat secara nyata bagi masyarakat. “Perempuan Bangsa adalah sayap perempuan PKB. Kami ada harus bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa,” ujarnya.

    Puti mengungkapkan pelatihan kader loyalis m erupakan nomenklatur baru di Perempuan Bangsa, dan merujuk model kaderisasi yang ada di struktur DPP PKB. “Saya ingin para perempuan yang tergabung di Perempuan Bangsa harus loyal, militan, dan solid untuk memenangkan PKB,” ucpanya.

    Sementara itu, dipandu langsung Ketua DPP PB Nihayatul Wafiroh, para peserta pelatihan mengucapkan sumpah janji dan berikrar menjadi anggota Perempuan Bangsa.

    “Jadi kader Perempuan Bangsa niatnya harus dunia dan akhirat. Jangan dunia saja. Niat dunia dapatnya hanya dunia, sementara niat akhirat, maka dapatnya dunia dan akhirat. Jadi kader Perempuan Bangsa jangan hanya berniat ingin dapat uang. Lebih dari itu harus niat jadi kader untuk bermanfaat lebih luas,” ujar Nadlifah.

    (cip)

  • Di Konbes Fatayat NU, Wapres Gibran: Wanita Itu Tiang Negara

    Di Konbes Fatayat NU, Wapres Gibran: Wanita Itu Tiang Negara

    loading…

    Wapres Gibran Rakabuming Raka menegaskan wanita merupakan tiang negara. Foto/SINDOnews/binti mufarida

    JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menegaskan wanita merupakan tiang negara. Penegasan ini diungkapkan Wapres Gibran saat memberikan arahan pada Konferensi Besar (Konbes) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) 2024.

    “Wanita itu adalah tiang negara,” ujar Wapres Gibran dalam sambutannya di Aryaduta, Jakarta, Jumat (13/12/2024).

    Bahkan, kata Gibran, kehebatan para perempuan Indonesia itu membuat Presiden Prabowo Subianto menempatkan sebanyak 16 perempuan hebat untuk mengisi Kabinet Merah Putih baik di posisi menteri, wakil menteri, hingga utusan khusus.

    “Bapak presiden kita memiliki visi untuk meningkatkan perlindungan dan partisipasi perempuan dalam berbagai sektor. Jumlah perempuan yang ada di kabinet Merah Putih itu ada 16. Ada menteri, ada wakil menteri, ada utusan khusus,” kata Gibran.

    “Dan beliau-beliau ini menempati posisi yang sangat strategis sekali Menteri Keuangan, Menteri Komdigi, Menteri Perlindungan, Pemberdayaan Perempuan dan Anak, ada lagi Menteri Pariwisata, Menteri PANRB ini semuanya posisi-posisi yang sangat strategis sekali dan di situ ada perempuan-perempuan hebat kita,” jelasnya.

    Selain itu, kata Gibran, perempuan juga memiliki peran besar kehidupan keluarga. Menurut Gibran kesehatan keluarga ujung tombaknya ada di para perempuan. Bahkan dari pendidikan anak, hingga pengelolaan keuangan. “Belanjanya di sini saja Pak, beli ini sekarang Pak mumpung ada diskon. Nah itu perempuan penentunya,” tegasnya.

    Bahkan, kata Wapres Gibran, kehidupan baru ada di tangan perempuan karena yang mengandung dan melahirkan. “Pemerintah terus berupaya memberikan perlindungan bagi perempuan serta memperkuat peran perempuan dalam pembangunan nasional baik melalui peningkatan kualitas hidup serta pemberian tambahan gizi untuk anak ibu hamil dan menyusui,” pungkasnya.

    (cip)

  • Masyumi Mati Namun Kadernya Abadi

    Masyumi Mati Namun Kadernya Abadi

    JAKARTA – Pada awal masa kemerdekaan Indonesia, kita tahu sempat ada Partai Islam yang punya kekuatan politik besar yakni Masyumi (Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia). Partai itu didirikan hari ini hingga 7 November 74 tahun lalu. Meski hari ini partai Masyumi telah bubar, tapi gagasannya masih hidup, “kadernya” masih ada. 

    Masyumi dulunya merupakan himpunan berbagai organisasi Islam yang ada di berbagai daerah di Indonesia saat masa penjajahan Jepang. Diantaranya Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Perti, PSII dan lain sebagainya. Mereka diizinkan menghidupkan kembali Islam A’la Indonesia (MIAI) oleh Balatentara Djepang pada 4 September 1942. 

    Lalu setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, pada 3 November 1945 lewat Maklumat Pemerintah No. X, pemerintah menganjurkan untuk membentuk partai-partai politik. Maka partai-partai politik pun lahir dan salah satunya Masyumi.

    Masyumi didirikan oleh beberapa tokoh Islam seperti Agus Salim, Abdul Kahar Muzakhar, Soekiman Wirosandjojo, Ki Bagus Hadikusumo, Muhammad Natsir dan lainnya. Menurut Anggaran Dasar Masyumi yang disahkan oleh KUII pada tahun 1945, mereka mempunya tujuan untuk menegakan kedaulatan negara Republik Indonesia dan agama Islam dan melaksanakan Cita-cita Islam dalam urusan kenegaraan.

    Dalam keanggotaannya, Masyumi punya dua macam, yakni perseorangan dan anggota inti (organisasi). Anggota perseorangan minimum berumur 18 tahun atau sudah kawin. Ia yang terdaftar kader perseorangan tidak boleh merangkap keanggotaan partai lain. Sementara Anggota Perseorangan mempunyai hak suara, sedangan anggota organisasi (anggota istimewa) punya hak untuk memberi saran atau nasihat. Ide dualisme anggota ini merupakan strategi mereka untuk memperbanyak kader.

    Jatuh bangun Masyumi

    Menurut Aris Sumanto dan Zulkarnain dalam tulisannya “Perkembangan Politik Partai Masyumi Pasca Pemilu 1955” yang dimuat Jurnal Risalah Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Yogyakarta (2016), dari awal berdirinya Masyumi, partai ini sudah menunjukan jatuh bangun. 

    Pada kurun waktu 1945-1949 misalnya, anggota partai Masyumi sudah berhasil duduk di pemerintahan. Sayangnya, baru saja mendapat posisi di pemerintahan, bibit perpecahan sudah terjadi. Salah satu kadernya Amir Sjarifuddin membentuk Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII). Peristiwa ini lantas menimbulkan keretakan dalam kalangan Masyumi walaupun dampak dari keluarnya itu tidak begitu besar. 

    Berdirinya PSII kembali disebabkan karena kekecewaan sebagian politisinya di Partai Masyumi yang tidak mendapatkan peran dan kedudukan kurang strategis seperti Wondoamiseno dan Arundji Kartawinata. Partai Masyumi akhirnya bersedia ikut dalam kabinet, meskipun sebelumnya menolak kebijakan Amir.

    Lalu pada periode 1950-1955 partai Masyumi juga menunjukan dinamika naik turun. Pada tahun 1952 saat kabinet dipimpin Wilopo, muncul ketegangan dengan keluarnya NU dalam Masyumi. Keluarnya NU ditandai dengan terpilihnya KH Fakih Usman (unsur Muhamadiyah dalam NU) menjadi Menteri Agama dalam kabinet Wiloppo.

    Perpolitikan terus berlanjut. Masyumi yang sudah ditinggal PSII dan NU terus maju hingga pemilihan umum 1955. Hasilnya, Masyumi menjadi partai pemenang suara terbanyak kedua setelah PNI.

    Akhirnya dibubarkan

    Intrik politik Masyumi pasca pemilu 1955 mulai semakin meruncing. Pada tahun 1957 misalnya ketika presiden hendak menyatukan keempat partai pemeinang pemilu, Masyumi, NU menolak dan menentang keterlibatan PKI, Karena di beberapa kabinet sebelumnya terjadi perdebatan dengan PKI seperti misalah Tanjung Morawa. 

    Penolakan itu berbuntut panjang. Tokoh Masyumi seperti  Natsir, dan Sjarifuddin Prawiranegara pergi ke Sumatera Barat memproklamirkan PRRI (Pemberontak Revolusio Republik Indoesia) pada 15 Februari 1958. 

    Akibat aksi pemberontakan itu pemerintah mengambil jalan tegas untuk menghentikannya. Padang dan kota-kota lain di Sumatera Barat di bom angkatan perang pemerintah, demikian juga Manado dan beberapa kota Sulawesi. Kekuatan PRRI akhirnya padam. 

    Sementara itu, menurut M. Dzulfikriddin dalam bukunya Mohammad Natsir dalam Sejarah Politik Indonesia: Peran dan Jasa Mohammad Natsir dalam Dua Orde Indonesia (2010) setelah pemberontakan, Masyumi dikucilkan. Anggota partai ini tak diajak dalam DPR-GR yang dibentuk Sukarno.

    Kunjungan Soekarno di Kongres Masyumi tahun 1954 (Commons Wikimedia)

    Masih menurut Mohammad Roem mengatakan, Sukarno ingin Masyumi mengutuk anggotanya yang ikut PRRI. Masyumi menolak. Karena itu, Sukarno lantas berpikir untuk membubarkan Masyumi. Partai Sosialis Indonesia, yang menyalahkan dan mengutuk Soemitro Djojohadikusumo serta memecatnya dari keanggotaan PSI, tetap dibubarkan Sukarno.

    Lebih lanjut, menurut M. Dzulfikriddin, pada 17 Agustus 1960, Masyumi menerima surat dari Direktur Kabinet Presiden, menyampaikan Keputusan Presiden Nomor 200/1960. Prawoto Mangkusasmito selaku Ketua PP Masyumi segera bermusyawarah untuk mengambil tindakan. Pada 13 September 1960, PP Masyumi menyatakan bahwa Partai Masyumi dibubarkan. Pernyataan itu dilakukan kurang dari sebulan sejak Keppres Nomor 200/1960 dikeluarkan.

    Jadi, Masyumi membubarkan diri setelah Keppres dikeluarkan pemerintah. Menurut Delmus Puneri Salim dalam bukunya The Transnational and the Local in the Politics of Islam: The Case of West Sumatra Indonesia (2015), pemimpin Masyumi, Syafruddin dan Natsir dipenjara setelah dituding terlibat PRRI dan DI/TII.

    Kadernya abadi

    Meskipun secara bentuk Masyumi telah tiada, namun secara ide mereka masih ada. Apabila dirunut kader ideologisnya tetap hidup. Salah satunya adalah tokoh Islam keturunan Arab, Abu Bakar Ba’asyir. Pria yang biasa juga dipanggil Ustaz Abu itu merupakan pemimpin Majelis Mujahidin Indonesia serta salah seorang pendiri Pondok Pesantren Islam Al Mu’min. 

    Ia merupakan sosok yang menolak ikrar setia kepada NKRI dan Pancasila. Menurutnya selain hukum Al-Quran dan hadits adalah thaghut. Ba’asyir punya teman sejawat yang paling berpengaruh, namanya Adbullah Sungkar, pengurus al-Irsyad Solo. Bersama Sungkar, mereka membuat radio dakwah di Surakarta. 

    Tahun 1970, Sungkar dan Ba’asyir direkrut M. Natsir yang merupakan Ketua Masyumi. Mereka direkrut menjadi pimpinan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Cabang Solo. DDII berperang besar menyebarkan ideologi salafi jihadi ke Indonesia.

    Satu lagi orang yang punya warisan dari Masyumi adalah Politisi Yusril Ihza Mahendra. Yusril adalah salah seorang yang mendirikan Partai Bulan Bintang (PBB). Partai yang digagas oleh 22 Ormas Islam itu disebut-sebut sebagai pewaris Partai Masyumi. 

    Seperti dijelaskan pada laman partaibulanbintang.or.id, PBB didukung oleh Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII). Seperti diketahui DDII merupakan ormas yang didirikan oleh mantan Ketua Umum Partai Masyumi, M. Natsir. 

    Yusril adalah orang yang sangat mengidolakan M. Natsir. Tak ayal Yusril bahkan sering disebut sebagai murid terbaik M.Natsir selain tokoh Islam Noercholis Madjid. Bahkan Yusril kerap disebut sebagai Natsir muda.

  • Wapres Gibran ingin Fatayat NU jadi tempat berlindung nyaman perempuan

    Wapres Gibran ingin Fatayat NU jadi tempat berlindung nyaman perempuan

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Presiden Gibran Rakabuming meminta organisasi Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) untuk dapat menjadi tempat berlindung yang nyaman bagi perempuan.

    Hal itu disampaikan Gibran dalam sambutannya pada acara pembukaan Konferensi Besar Fatayat NU 2024, di Jakarta, Jumat.

    “Terima kasih sahabat-sahabat Fatayat NU, saya titip, mohon Fatayat NU juga dapat menjadi shelter yang nyaman untuk melindungi perempuan dari kekerasan fisik, mental dan seksual yang kadang terlambat tertangani karena tidak adanya laporan,” ujar Wapres Gibran.

    Wapres meminta bantuan Fatayat NU untuk membantu pemerintah dalam melakukan pencegahan dan deteksi dini kekerasan terhadap perempuan.

    Dia berharap Konferensi Besar Fatayat NU dapat menghasilkan gagasan dan inovasi strategis.

    Pada kesempatan itu Wapres juga menyatakan bahwa perempuan merupakan tiang negara. Dia mengatakan pemerintahan Kabinet Merah Putih memiliki visi untuk meningkatkan perlindungan dan partisipasi perempuan dalam berbagai sektor.

    Ketua Umum Pengurus Pusat Fatayat NU Margaret Aliyatul Maimunah mengatakan Konferensi Besar Fatayat NU diselenggarakan 13-15 Desember 2024.

    Menurut Margaret, dalam konferensi itu, Fatayat NU akan mendiskusikan tiga hal, yakni pertama penguatan kaderisasi Fatayat NU, di mana organisasi akan melahirkan strategi penguatan kaderisasi melalui penetapan buku kaderisasi.

    Kedua, Fatayat NU menyadari belakangan banyak berita kekerasan terhadap perempuan dan anak, oleh karena itu organisasi akan melakukan penguatan fungsi organisasi dalam mendampingi perempuan dan anak yang mengalami kekerasan.

    Ketiga, sebagai organisasi keagamaan, Fatayat NU juga akan membahas beberapa penguatan lembaga Fatayat serta meluncurkan gerakan bersama majelis taklim yang diberi nama Fatimah Zahra.

    Turut hadir dalam acara tersebut Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.

    Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2024

  • Wapres Gibran Hadiri Konferensi Besar Fatayat NU

    Wapres Gibran Hadiri Konferensi Besar Fatayat NU

    loading…

    Wapres Gibran Rakabuming Raka menghadiri Konferensi Besar (Konbes) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU). Foto/SINDOnews

    JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menghadiri Konferensi Besar (Konbes) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) yang diselenggarakan di Aryaduta hari ini. Acara ini menjadi momentum penting bagi Fatayat NU untuk memperkuat peran strategis perempuan dalam pembangunan bangsa.

    Dari pantauan di lokasi, Jumat (13/12/2024), Wapres Gibran tiba di Aryaduta sekitar pukul 08.00 WIB. Wapres Gibran juga akan memberikan arahannya untuk para anggota Fatayat NU dalam berkiprah di Indonesia.

    Apalagi, selama ini Fatayat NU sebagai organisasi yang konsisten memberdayakan perempuan Indonesia. Fatayat NU juga telah menjadi ruang bagi perempuan untuk berkembang, berkarya, dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.

    Menurut informasi, Konbes Fatayat NU bukan sekadar ajang berkumpul, tetapi juga menjadi forum strategis untuk merumuskan langkah besar dalam menjawab tantangan zaman. Organisasi ini berkomitmen membuka lebih banyak peluang bagi perempuan Indonesia untuk menjadi pemimpin, inovator, dan pelopor perubahan.

    Fatayat NU merupakan organisasi ini hadir sebagai wadah yang mempersatukan kekuatan perempuan untuk membangun bangsa. Acara ini juga dihadiri oleh berbagai tokoh perempuan dari berbagai daerah, yang turut berdiskusi dan berbagi gagasan tentang peran perempuan dalam pembangunan nasional.

    Fatayat NU berharap melalui Konbes ini, semangat pemberdayaan perempuan dapat terus terjaga dan menjadi inspirasi bagi generasi mendatang. Bersama, mereka berkomitmen untuk mewujudkan masyarakat yang lebih baik dan sejahtera.

    (cip)

  • Gerak Cepat GP Ansor Bantu Korban Bencana Alam di Banten dan Jawa Barat

    Gerak Cepat GP Ansor Bantu Korban Bencana Alam di Banten dan Jawa Barat

    Jakarta, Beritasatu.com – GP Ansor bergerak cepat memberikan bantuan kepada korban bencana alam yang terjadi di wilayah Banten dan Jawa Barat. Curah hujan tinggi yang melanda sejumlah wilayah di Banten dan Jawa Barat sejak Desember 2024 menyebabkan bencana alam, mulai banjir, tanah longsor, dan pergerakan tanah.

    Kabupaten Pandeglang, Cianjur, dan Sukabumi menjadi daerah paling terdampak, dengan ribuan rumah terendam dan kebutuhan darurat yang semakin mendesak. Namun, di balik tragedi ini, semangat solidaritas dan kerja sama muncul sebagai cahaya harapan, terutama dari GP Ansor dan Banser yang langsung terjun membantu penanganan bencana.

    Pada Kabupaten Pandeglang, banjir akibat luapan Sungai Cilemer melanda Desa Suryaneneretan dan Desa Idaman di Kecamatan Patia. Sebanyak 270 rumah terendam, dengan ketinggian air mencapai dada orang dewasa.

    Banjir ini telah melanda kawasan tersebut selama lebih dari seminggu, menyebabkan kesulitan bagi penduduk yang tinggal di dua desa tersebut.

    Desa Suryaneneretan terdapat sekitar 150 rumah terendam. Sementara itu, Desa Idaman mengalami dampak serupa dengan 120 rumah terendam. Warga setempat kini bergantung pada bantuan yang diberikan oleh berbagai lembaga, termasuk GP Ansor dan Banser.

    Bencana serupa juga melanda Kabupaten Cianjur dan Sukabumi. Di Cianjur, seperti Agrabinta, Sindangbarang, dan Tanggeung terkena dampak longsor dan pergerakan tanah. Kemudian, Sukabumi juga terjadi bencana alam yang melanda Kecamatan Pabuaran, Sagaranten, dan Ciemas. Cuaca ekstrem sejak 2 Desember 2024 menjadi pemicu utama terjadinya bencana ini.

    Ketua Umum GP Ansor Addin Jauharudin terjun ke lokasi bencana alam di Pandeglang menyatakan, pihaknya mengerahkan banser tanggap bencana (Bagana) untuk membantu proses evakuasi dan distribusi bantuan.

    “Kami berkomitmen hadir di masyarakat yang terdampak bencana untuk memberikan bantuan, serta bersama-sama menghadapi bencana ini,” ungkap Ketua Umum GP Ansor Addin Jauharudin dalam rilis yang diterima Beritasatu.com, Kamis (12/12/2024).

    Untuk memaksimalkan distribusi bantuan, GP Ansor telah mendirikan beberapa posko di lokasi-lokasi terdampak. Posko NU Peduli di Pandeglang, Posko Utama GP Ansor di Cianjur, dan Posko Relawan di Sukabumi menjadi pusat distribusi bantuan yang sangat dibutuhkan.

    Kebutuhan mendesak yang terus meningkat meliputi makanan siap saji, sembako, perlengkapan bayi, selimut, pakaian, serta alat kebersihan.

    Bagana dengan dukungan relawan dari berbagai pihak, terus bekerja keras untuk membantu evakuasi di lokasi terisolasi akibat bencana.

    “Semua relawan bekerja keras memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi, terutama di posko-posko utama yang terus beroperasi,” ujarnya.

    Bencana ini mengingatkan kita semua akan pentingnya toleransi sosial dan kerja sama dalam menghadapi situasi darurat. GP Ansor dan Banser terus berupaya meringankan beban masyarakat yang terdampak dan memastikan bantuan sampai ke tangan yang membutuhkan dengan cepat dan tepat.

    Keterlibatan aktif mereka menjadi bukti nyata bahwa kerja bersama dapat membawa harapan bagi yang membutuhkan di tengah bencana.

    GP Ansor, bekerja sama dengan RMS dan BNPB, telah berhasil menyalurkan dua kontainer berisi kebutuhan pokok dan ratusan paket bantuan darurat. Bantuan tersebut mencakup:

    300 paket sembako
    300 paket makanan siap saji
    300 lembar selimut
    300 unit matras dan kasur lipat
    900 paket pakaian untuk anak-anak, remaja, dan dewasa
    75 paket perlengkapan dan makanan bayi
    300 lembar terpal

  • Gus Miftah Mundur dari Utusan Khusus Presiden, Gus Fahrur PBNU: Dipertahankan Saja!

    Gus Miftah Mundur dari Utusan Khusus Presiden, Gus Fahrur PBNU: Dipertahankan Saja!

    GELORA.CO – Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Keagamaan, KH Ahmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur berharap, Miftah Maulana Habiburrahman (Gus Miftah) tetap dipertahankan sebagai Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto di bidang Kerukunan Umat Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

    Hal tersebut sekaligus menjawab pernyataan dari Permadi Arya (Abu Janda), mengusulkan pengganti dari Gus Miftah sebagai utusan Presiden, sebaiknya dari umat kristiani.

    “Saya kurang sependapat, pengganti Gus Miftah sebaiknya tetap dari kalangan NU, ormas Islam moderat terbesar di dunia yang dikenal tolerans,” ujar Gus Fahrur kepada Disway.id, Selasa, 11 Desember 2024.

    “(NU) diterima oleh semua kelompok ummat beragama dan mampu menjadi perekat semua golongan yang ada di Indonesia, atau malah dipertimbangkan agar Gus Miftah dipertahankan saja,” sambungnya.

    Tak berhenti di situ, Gus Fahrur juga memberkan alasan mengapa Miftah masih layak dipertimbangkan kembali menjadi utusan Khusus Presiden.

    Namun, keputusan tersebut tetap berada di tangan Presiden.

    “Itu hak presiden jika dianggap masih layak dipertahankan, karena dia sudah Secara ksatria minta maaf, toh kekhilafan yang dilakukan sebetulnya tidak fatal dan saya curiga ada pihak yg menggoreng secara luar biasa,” jelasnya.

    Gus Fahrur menilai bahwa setiap individu memiliki kekhilafan.

    Dia juga menyinggung tokoh-tokoh lain yang sering dikecam oleh netizen, namun masih tetap bertahan di jabatannya.

    “Setiap orang bisa khilaf, banyak tokoh lain yang di bully netizen juga tetap bertahan di jabatan mereka,” imbuhnya.

    Gus Miftah Hina Penjual Es Teh

    Baru-baru ini Gus Miftah menjadi sorotan publik usai menghina penjual es teh bernama Sunhaji dalam acara Magelang Bersholawat.

    Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, Gus Miftah terlihat diduga menghina penjual es teh dengan kata kasar.

    Dalam video yang beredar, Gus Miftah dalam acara Magelang Bersholawat tengah memberikan kajian tampak mengerjai (prank) penjual minuman  (es teh) yang tengah menjajakan dagangannya.

    Alih-alih membeli atau memborong dagangan, utusan khusus presiden itu justru melemparkan kata kasar kepada pedagang.

    “Es tehmu sih ekeh (masih banyak) nggak? Ya sana jual gobl*k,” ujar Gus Miftah sambil tertawa.

    “Jual dulu, nanti kalau belum laku ya udah, takdir,” imbuhnya.

    Penjual es teh itu yang mendengarnya hanya terdiam. Sedangkan, pendakwah asal Sleman itu berkata sambil tertawa.

    Aksinya itu kemudian memicu kemarahan warganet lantaran dianggap telah mengolok-ngolok hingga mempermalukan penjual es teh tersebut.