Organisasi: NU

  • Mohammad Farid Fad: Merabuk Civil Courage

    Mohammad Farid Fad: Merabuk Civil Courage

    Merabuk Civil Courage
    Oleh: Mohammad Farid Fad, MSi
    Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Walisongo
    SELEPAS riuh pengumuman resmi pemenang Pilkada 2024 oleh KPU, publik mulai menunggu kinerja dan menagih janji para pemenang kontestasi. Tak peduli apakah betul-betul memenangkan pertarungan melawan kontestan ataukah sekedar memusuhi kotak kosong. Terkhusus yang kalah, dalam kompetisi adalah hal yang lumrah.
    Di lain kesempatan, Presiden Prabowo mulai mempertimbangkan soal reformulasi mekanisme pemilihan, yakni mengembalikan skema pemilihan lewat DPRD. Selain terkait efisiensi untuk menekan pengeluaran anggaran, juga menimbang ongkos politiknya yang tinggi.
    Terlepas dari itu, yang harus disadari, data dari Freedom House menunjukkan bahwa indeks demokrasi Indonesia turun dari 62 (2019) menjadi 57 (2024). Dalam Pemilu, masyarakat kita dinilai hanya suka selebrasinya namun abai dengan rasionalitas demokrasi. Padahal gramatika demokrasi adalah otentisitas kehendak umum (volonte generale) yang dilandasi rasionalitas publik.
    Nilai demokrasi mengalami resesi akut sebab dimaknai hanya persoalan angka survey elektabilitas. Pencitraan bisa mudah dipoles oleh dengusan para pengendors. Endorsement public figure menjadi madu elektoral. Tak pelak indicator numerikal menjadi urgen. Jumlah follower menjadi penentu “harga” diri. Tak segan dana segar digelontorkan sebagai pemenuhan hajat mendulang citra.
    Suara Parau
    Ruang publik yang semestinya penuh riuh kontestasi ide dan nilai menjadi wacana omon-omon janji yang hampa makna. Hal ini diperparah dengan ketimpangan kekayaan yang hanya dipegang oleh segelintir orang telah menciptakan privilege dan dapat dipergunakan sebagai sumber daya politik. Mereka bisa saja cawe-cawe turut memengaruhi proses pembuatan kebijakan politik agar sejalan dengan kepentingannya (state capture).
    Rumusannya sederhana, asal oligarki politik berkehendak, soal eksekusi semua mudah diatur. Sebaliknya, bila tidak berkenan, segenting apapun pertimbangannya akan tersingkir dengan pasti.
    Suara-suara kritis semakin lama semakin parau. Ditimbun oleh isu-isu ad hoc yang diorkrestasi hingga siap berganti tema setiap saat. Kepekaan publik kian hari kian kebal rasa. Sensifitas kemanusiaan makin lama makin kebas.
    Sipil Berdaya
    Di antara kekuatan ekstra-parlemen yang bisa diharapkan ialah jejaring warga yang berdaya dengan menggalakkan civil courage. Hal ini bisa terjadi bila publik mulai bergerak meninggalkan kursi nyaman sebagai penonton demokrasi sembari mulai mengintervensi ruang publik dan menyatakan pendiriannya secara lugas dan otonom. Disinilah peran NU dan Muhammadiyah sebagai dinamo penggeraknya.
    Tentu civil society berdaya yang dimaksud disini bukanlah seperti System der Bedurfnisse (Hegel) serta bukan preferensi nilai milik Walzer ataupun konsep asosiasi bebas warga dalam ruang publik-nya Habermas.
    Bila meminjam logika Gramsci, bisa atau tidak terbentuknya masyarakat sipil yang berdaya sangat bergantung pada tersedianya ruang pertarungan ide atau gagasan.
    Oleh sebab itu, ekosistem ini dapat tumbuh subur bila ranah percakapan sehari-hari tak jauh dari komunikasi politik sebagai bagian dari partisipasi warga. Di ruang-ruang social inilah civil courage perlu dipupuk secara aktif dan progresif. Akibatnya, daya kritis dan kreatif masyarakat akan terbuka dengan sendirinya.
    Masyarakat yang terbaik (al-ijtima al-fadhil), menurut Al-Farabi, ialah masyarakat yang hidup bekerjasama dan saling membantu untuk mencapai kebahagiaan, baik dunia maupun akhirat. Partisipasi rakyat juga menjadi elemen penting dalam pemikirannya.
    Ia meyakini bahwa negara yang ideal (al-madinah al-fadhilah) bukan hanya institusi politik, tetapi juga ruang etis di mana individu dapat mengembangkan diri secara utuh, baik secara intelektual, moral, maupun spiritual demi kesejahteraan bersama. Menurutnya setiap individu memiliki peran sesuai kapasitasnya untuk berkontribusi dan bekerjasama dalam mewujudkan kebahagiaan kolektif.
    Sokongan Media
    Selain itu, salah satu instrumen demokrasi yang tak kalah penting adalah kekuatan media yang informatif dan independen. Jangan sampai media terpuruk seperti zaman Orde Baru yang mengerang dalam takut. Hanya menjadi perpanjangan tangan penguasa yang menjadikan informasi sebagai alat penggiringan opini publik.
    Media yang sewajarnya sebagai ruang publik yang obyektif, bila disandera oleh kepentingan-kepentingan tertentu, bisa-bisa kehilangan independensinya. Ruang publik bisa terkikis, kemudian lapuk.
    Perlu direnungkan bersama: berapa banyak durasi dan eksemplar info yang Anda konsumsi setiap hari? Bukankah sepatutnya berisi informasi-informasi kontemplatif yang sarat makna dan layak didiskusikan? Mengapa bersalin rupa menjadi kabar-kabar kriminal berlimpah yang hanya menimbulkan fobia dan menyajikan derita korban?
    Independensi
    Tak dipungkiri, info-info kriminalitas memang perlu dan bernilai berita, namun apa kedalaman fungsi, makna dan nilai guna info tersebut dalam peningkatan kualitas manusia ketika didialogkan ataupun diperdebatkan. Yang terjadi adalah the death of meaning.
    Memilih sikap netral, independen dan obyektif dalam menghadapi potensi tekanan politik merupakan sebuah kemewahan tersendiri bagi media belakangan ini. Jean Baudrillard dalam In the Shadow of the Silent Majorities (2007) menggambarkannya sebagai fenomena hiperrealitas, dunia kesemuan yang sengaja menyembunyikan atau mendistorsi citra realitas sesungguhnya.
    Tak keliru bila yang terjadi adalah menelurkan kesadaran semu (false consciousness) politik semata. Bila tidak segera diantisipasi, maka akan mengakibatkan pemutarbalikan semiotika dan semantika politik. Dimana setiap fragmen nilai-nilai luhur dalam politik menjadi lenyap tak berbekas, terjerembab dalam kedangkalan.
    Tentu hal ini perlu diingatkan sejak dini agar demokrasi kita tak hanya berhenti pada tataran prosedural, namun naik kelas menjadi demokrasi substansial. Disebabkan kehendak Tuhan (vox Dei) yang adiluhung tak bisa hanya ditera berdasar indikator numerikal belaka tanpa penghayatan rasionalitas publik. Wallahu a’lam bis shawab. (*)

  • Dr. Pepi Siti Paturohmah, S.S., M.Pd. – Halaman all

    Dr. Pepi Siti Paturohmah, S.S., M.Pd. – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Dr. Pepi Siti Paturohmah, S.S., M.Pd. merupakan Sekretaris Prodi Tadris Bahasa Inggris Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati, Bandung, Jawa Barat.

    Selain itu, ia juga merupakan dosen bahasa Inggris di UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

    Pepi Siti Paturohmah menempuh pendidikan di SMA Negeri Cicalengka.

    Usai lulus, ia melanjutkan pendidikan jenjang Sarjana di Universitas Padjadjaran.

    Wanita berusia 49 tahun ini berhasil menyelesaikan studi S2 di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) pada 2005.

    Di tahun 2024 ini, Pepi Siti Paturohmah bersama dua dosen UIN Sunan Gunung Djati Bandung lainnya lolos seleksi peserta program International Faculty Exchange Week (IFEX) di Universiti Utara Malaysia (UUM).

    Dengan minat penelitian di bidang Puisi, Sastra Inggris, dan Feminisme, ia terus aktif berkarya. Tak hanya di dunia akademik, ia juga membagikan kesehariannya sebagai dosen di Instagram.

    Namun, Dosen Tetap UIN Bandung itu meninggal dunia akibat kecelakaan di Ruas Jalan Tol Cipularang KM 86 B, tepatnya di wilayah Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Senin (23/12/2024) pagi.

    Kecelakaan maut ini melibatkan minibus Toyota Innova Zenix bernomor polisi B 1336 AKQ dan truk Hino bernomor polisi T 9331 BM.

    “Kejadian bermula sekitar pukul 06.00 WIB, saat minibus yang melaju dari arah Bandung menuju Jakarta, tiba-tiba menabrak bagian belakang truk Hino yang ada di depannya,” kata Kanit Laka Polres Purwakarta, Ipda Istiyaningrum Kemala Sari, kepada wartawan, Senin (23/12/2024).

    Setelah menerima laporan pada pukul 07.30 WIB, lanjut Arum, petugas langsung menuju lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengidentifikasi korban.

    Dalam kecelakaan ini, ia menyebutkan, satu orang penumpang dari minibus bernama Pepi Siti Paturamah dinyatakan meninggal dunia. 

    “Dua korban lainnya, yaitu pengemudi Ivan Sukma Prakasa (28 tahun) dan penumpang Dr. Hj. Ulfiah (55 tahun), mengalami luka-luka dan segera dilarikan ke Rumah Sakit Abdul Rajak Purwakarta untuk mendapatkan perawatan,” ujarnya.

    Dilihat Tribunjabar.id, minibus yang ditumpangi Pepi mengalami kerusakan signifikan di bagian depan, dengan kaca depan hancur lebur. Sedangkan, truk hanya mengalami kerusakan ringan di bagian belakang.

    Sementara itu, Ketua PCNU Kabupaten Purwakarta, Ahmad Sahroni, menjelaskan korban tewas mengalami pendarahan parah di bagian kepala, sedangkan korban luka berhasil selamat meski alami lupa di kepala. 

    “Berangkat dari bandung tujuan Bogor, di mobil tiga orang sopir, Professor Ulfi kemudian doktor Pepi yang almarhum yang meninggal.”

    “Kondisi korban selamat sudah sadar di lantai 5 tentunya pendarahan di kepala, yang meninggal pendarahan di otak lebih parah sehingga langsung meninggal, Doktor Pepi dosen UIN Bandung,” lanjutnya.

    Ahmad Sahroni menuturkan, korban tewas sudah dibawa pulang oleh pengurus NU ke rumah duka di Bandung, sementara korban luka masih dalam perawatan tim medis di RS Abdul Radjak Purwakarta. 

    Korban luka:

    1. Ivan Sukma Prakasa (Pengemudi Minibus) – 28 Tahun, Laki-laki, swasta, alamat Jalan  Murni I Nomor 22 RT 05/03 Kecamatan Ciateul Regol, Kota Bandung (luka ringan)

    2. Dr. Hj. Ulfiah (Penumpang Minibus) – 55 Tahun, perempuan, PNS, beralamat di Bukit Permata Cinunuk Nomor 35 B RT 07/16 Kelurahan Cinunuk Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung (luka ringan).

    (Tribunnews.com/Falza/Hasanudin Aco) (Tribunjabar.id/Rheina, Deanza Falevi)

  • Yenny Wahid Nilai Wacana MLB NU Ganggu Soliditas dan Memecah Belah

    Yenny Wahid Nilai Wacana MLB NU Ganggu Soliditas dan Memecah Belah

    Jakarta, Beritasatu.com – Putri kedua Gus Dur, Yenny Wahid menilai wacana Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama (MLB NU) hanya akan mengganggu soliditas dan dapat memecah belah NU. Untuk itu, Yenny Wahid secara tegas menolak wacara digelarnya MLB NU.

    “Saya tidak setuju dengan adanya wacana dan gerakan Muktamar Luar Biasa (MLB) Nahdlatul Ulama. Apa pun motif dan tujuan yang akan dicapai. Ini hanyalah sebuah hal yang hanya akan memecah belah NU,” kata Yenny Wahid dalam keterangannya, Senin (23/12/2024). 

    Menurut Yenny, berkembangnya wacana dan gerakan MLB NU hanya membuat gusar pengurus dan warga NU di level bawah. Gerakan ini, menurutnya, tidak mempertimbangkan persoalan nyata yang dihadapi warga NU.

    “Yang akan terjadi kasihan umat di bawah. Umat bingung melihat para elitenya bertengkar, bahkan mau saling menjatuhkan dan menjungkalkan. Kasihan pengurus ranting, pengurus cabang, dan warga NU yang di bawah,” tambah Yenny.

    Dia berharap, siapa pun yang mendalangi wacana dan gerakan MLB NU untuk tidak melaksanakan niat tersebut. 

    Ia mengatakan, apabila kelompok yang mendorong MLB NU melihat ada persoalan di tubuh NU, sebaiknya diselesaikan dengan duduk bersama untuk mencari jalan keluar atas persoalan tersebut.

  • Jatman PBNU Bantah Klaim Kubu MLB Didukung 32 PWNU se-Indonesia

    Jatman PBNU Bantah Klaim Kubu MLB Didukung 32 PWNU se-Indonesia

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pimpinan salah satu badan otonom PBNU, Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyah (JATMAN), Ali Masykur Musa menyebut tak ada satu pun pengurus wilayah maupun cabang NU di Indonesia yang menyetujui Muktamar Luar Biasa (MLB).

    Ia menyatakan tak ada satupun pengurus wilayah, pengurus cabang, hingga pengurus cabang istimewa NU yang sepakat akan gelaran MLB.

    “Secara legalitas struktural dari pusat sampai bawah, tidak ada satupun PW, PCI, PC yang menyetujui MLB NU,” kata Ali di Kantor PBNU, Jakarta, Senin (23/12).

    Ia menyebut narasi yang menyebutkan MLB mendapatkan dukungan dari 32 PWNU se-Indonesia merupakan klaim yang disampaikan pihak tak bertanggung jawab. Ali menyatakan yang terpenting dalam organisasi ialah membangun etika antar sesama.

    Ia menyebut salah satu contohnya ialah pergantian kepemimpinan yang dilakukan secara damai dan sesuai dengn prosedur organisasi.

    “Dan itu dilakukan melalui muktamar yang akan datang,” ucapnya.

    Wacana MLB NU tengah mengemuka belakangan. MLB rencananya akan digelar pada Januari 2025. Lokasi pelaksanaannya belum ditentukan. Namun diperkirakan berlangsung di Surabaya, Bangkalan atau Cirebon.

    Salah satu agenda yang telah dilakukan ialah forum Pra MLB NU yang digelar di Surabaya hingga Jombang pada 17-21 Desember 2024.

    Salah satu hasil usulan yang lahir pada forum itu ialah mendesak Sekjen PBNU Saifullah Yusuf alias Gus Ipul mundur dari jabatannya.

    Selain itu, forum Pra MLB juga menginventarisir tokoh-tokoh kiai calon anggota Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA) dan calon Ketua Umum PBNU baru, yang nantinya diusulkan pada forum MLB.

    Namun, mereka masih enggan menyebutkan nama-nama itu sekarang, demi etika dan marwah Jam’iyyah, serta sepenuhnya jadi domain pilihan usulan PWNU-PCNU se-Indonesia serta PCI NU secara tertutup dalam MLB nanti.

    “Sementara untuk calon Ketua Umum, ada beberapa nama dari internal PBNU saat ini, serta beberapa Ketua PWNU & Kader NU yang berkualitas secara keilmuan dan teruji dari pengalaman berorganisasinya, kecuali Ketua Umum saat ini,” kata Ketua Panitia Pelaksana Pra-MLB NU, Mas Maftuh melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (21/12).

    MLB juga mengklaim mereka didukung oleh 30 kiai NU sepuh dan 32 PWNU seluruh Indonesia.

    (mnf/DAL)

    [Gambas:Video CNN]

  • Yenny Wahid Tolak Wacana MLB NU yang Ingin Dongkel Gus Ipul

    Yenny Wahid Tolak Wacana MLB NU yang Ingin Dongkel Gus Ipul

    Bisnis.com, JAKARTA — Putri KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Yenny Wahid menganggap wacana Mukmatar Luar Biasa Nahdlatul Ulama (MLB NU) hanya akan memicu kegusaran warga Nahdliyin.

    Dia bahkan menyatakan tidak setuju dengan wacana Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama (MLB NU) yang digulirkan oleh segelintir orang.

    “Saya tidak setuju dengan adanya wacana dan gerakan Muktamar Luar Biasa (MLB) Nahdlatul Ulama. Apapun motif dan tujuan yang akan dicapai. Ini hanyalah sebuah hal yang hanya akan memecah belah NU,” kata Yenny dilansir dari Antara, Senin (23/12/2024).

    Menurut Yenny, berkembangnya wacana dan gerakan MLB NU hanya membuat gusar pengurus dan warga NU di level bawah. Gerakan ini, kata dia, tidak mempertimbangkan persoalan nyata yang dihadapi warga NU.

    “Yang akan terjadi kasihan umat di bawah. Umat bingung melihat para elitnya bertengkar, bahkan mau saling menjatuhkan dan menjungkalkan. Kasihan pengurus ranting, pengurus cabang, dan warga NU yang di bawah,” katanya.

    Yenny berharap siapapun yang mendalangi wacana dan gerakan MLB NU mengurungkan niatnya.

    Menurut dia, apabila kelompok yang mendorong MLB NU melihat ada persoalan di tubuh NU, sebaiknya diselesaikan dengan duduk bersama untuk mencari jalan keluar atas persoalan tersebut.

    “Saya berharap siapapun yang berada di belakang MLB marilah kita duduk bersama. Saya mungkin bukan orang yang punya kepentingan dalam hal ini, kecuali NU bersatu, NU utuh,” kata dia.

    Menurut Yenny, simbol tali jagad di dalam logo NU bukan tanpa makna. Ia mengisyaratkan adanya ikatan dan kesatuan yang harus dijaga di dalam organisasi.

    “Tali jagad ini harus menyatukan kita kembali. Dalam qonun asasi jelas sekali kita diminta untuk bersatu. Jadi saya mengimbau semua pihak, sudahilah gerakan dan wacana tentang MLB itu. Sudahi,” ujar Yenny.

    Ia khawatir kondisi semacam ini akan dimanfaatkan dan ditunggangi oleh kelompok lain, sehingga makin memperburuk kondisi NU.

    “Duduk bersama, kita selesaikan semua masalah internal NU. Jangan sampai kemudian malah NU disusupi kepentingan-kepentingan dari luar, apalagi kepentingan politik sempit. Tolong NU ini harus dijaga karomahnya, karomah para kiai. Semua pihak harus menahan diri agar NU tidak terpuruk lagi,” ujar dia.

  • PBNU Sindir Muktamar Luar Biasa Cuma Pakai Zoom: Kebohongan Belaka

    PBNU Sindir Muktamar Luar Biasa Cuma Pakai Zoom: Kebohongan Belaka

    Jakarta, CNN Indonesia

    Wakil Rais Aam PBNU Anwar Iskandar menilai wacana Muktamar Luar Biasa (MLB) Nahdlatul Ulama (NU) yang direstui oleh tokoh-tokoh sepuh NU sebagai kebohongan semata.

    “Kalau di media diisukan ada pelaksanaan MLB di Surabaya dan akan ditutup di Jombang, dan dihadiri oleh setiap PW [pengurus wilayah], kemudian Cabang, kemudian akan silaturahim kepada sesepuh, maka itu sebuah kebohongan belaka,” ungkap Anwar dalam keterangannya, Senin (23/12).

    Anwar juga mengatakan wacana MLB NU ini tidak memenuhi syarat sebagaimana AD/ART organisasi NU.

    Ia kemudian membeberkan kecacatan dalam penyelenggaraan MLB ini. Pertama, MLB tidak melibatkan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Kedua, MLB harus diikuti 50 persen lebih dari Pengurus Cabang NU (PCNU) atau Pengurus Wilayah NU (PWNU) di seluruh Indonesia.

    “Dan nyatanya 100 persen dari cabang dan PW seluruh Indonesia menyatakan menolak adanya Muktamar Luar Biasa,” kata dia.

    Sindir MLB cuma lewat zoom

    Anwar menyampaikan seluruh PC dan PWNU se-Jawa Tengah menyatakan menolak adanya MLB yang tidak sejalan dengan peraturan organisasi tersebut.

    Sementara itu, Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur) menilai, Muktamar Luar Biasa NU sebagai lelucon. Pasalnya, berdasarkan hasil penelusuran Gus Fahrur, sampai saat tak ditemukan satu pun cabang NU yang mendukung acara tersebut.

    “Ini organisasi besar. Ini organisasi mapan. Masak bikin acaranya melalui zoom, daring. Aneh,” kata Gus Fahrur.

    Gus Fahrur menduga tujuan dibalik wacana MLB ini sebagai pembentukan opini. Pada taraf selanjutnya, manuver ini bertujuan untuk mendegradasi atau membuat kesan bahwa kepemimpinan ketua umum PBNU saat ini, Yahya Cholil Staquf, tidak solid.

    MLB NU rencananya digelar pada Januari 2025. Lokasi pelaksanaannya belum ditentukan. Namun diperkirakan akan digelar di Surabaya, Bangkalan, atau Cirebon.

    Mereka telah menggelar forum Pra MLB NU yang digelar di Surabaya hingga Jombang pada 17-21 Desember 2024.

    Salah satu hasil usulan yang muncul dalam forum itu adalah desakan kepada Sekjen PBNU Saifullah Yusuf alias Gus Ipul untuk mundur dari posisinya.

    Presidium Penyelamat Organisasi (PO) dan Panitia MLB NU mengklaim telah mendapat dukungan dari 30 kiai sepuh serta 32 Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) se-Indonesia.

    (rzr/DAL)

    [Gambas:Video CNN]

  • Resmi, KH Achmad Chalwani dan KH Ali Masykur Musa Pimpin JATMAN 2024-2029

    Resmi, KH Achmad Chalwani dan KH Ali Masykur Musa Pimpin JATMAN 2024-2029

    loading…

    Kongres ke-13 JATMAN di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah memilih KH Achmad Chalwani dan Prof KH Ali Masykur Musa sebagai Rais dan Mudir Aali. Foto/Istimewa

    BOYOLALI – KH Achmad Chalwani dan Prof KH Ali Masykur Musa dipilih sebagai Rais dan Mudir ‘Aali JATMAN periode 2024-2029. Hal itu merupakan hasil Kongres ke-13 Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyah (JATMAN) di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah.

    Sebelum keduanya dipilih, dilakukan musyawarah dalam sidang Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA) oleh 9 ulama. Kemudian, disahkan dalam Sidang Pleno Kongres JATMAN ke-13.

    Setelah terpilih, Kiai Ali mengungkapkan pentingnya mencari wasilah . “Carilah wasilah. Apa wasilah itu? Yaitu guru kita, mursyid kita. Cara mencarinya harus bersungguh-sungguh agar kita menjadi muflihun atau orang-orang yang beruntung,” kata Kiai Ali.

    Dikutip dari laman nu.or.id, Kiai Ali menambahkan, jalan yang lurus tersebut tiada lain adalah dengan berthariqah. Menurutnya, thariqah adalah jalan yang bisa mengantarkan kita kepada keselamatan.

    “Ini yang kita cari, mari kita sebarluaskan. Karena ini thariqah sejati. Bahagia sejati tiada lain diperoleh melalui thariqah ini,” ujarnya.

    Pengasuh Pondok Pesantren Al-Maskuriyyah Pasulukan Thariqah Naqshabandiyah Khalidiyah Jakarta ini mengatakan, thariqah juga menjadi mata rantai dalam perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia. “Itu yang akan menjadi pegangan kita semua,” katanya.

    Sementara Kiai Chalwani menjelaskan sejarah singkat perjuangan thariqah di Indonesia. “Banyak sekali tokoh-tokoh bangsa ini yang mengamalkan thariqah. Moh Hatta, Pangeran Diponegoro, dan lainnya mereka ini para pengamal thariqah,” ujar Pengasuh Pesantren An-Nawawi Berjan Purworejo, Jawa Tengah itu.

    Diketahui, istilah Rais dan Mudir ‘Aali ini merupakan penyesuaian yang disepakati pada Kongres Ke-13 JATMAN yang mengubah istilah sebelumnya, Rais dan Mudir Aam.

    (zik)

  • Tak Setuju MLB NU, Yenny Wahid: Cukup Sekali Terjadi Kepada Gus Dur

    Tak Setuju MLB NU, Yenny Wahid: Cukup Sekali Terjadi Kepada Gus Dur

    Tak Setuju MLB NU, Yenny Wahid: Cukup Sekali Terjadi Kepada Gus Dur
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU),
    Yenny Wahid
    , menegaskan dirinya tak setuju terhadap pelaksanaan Musyawarah Luar Biasa (MLB) NU.
    Menurutnya, NU sudah cukup mengalaminya sekali pada era
    Gus Dur
    , ketika eks Ketua Umum PBNU itu nyaris digulingkan.
    Adapun, ketika itu, Gus Dur hampir dikudeta melalui Muktamar Cipasung pada 1994 yang disponsori rezim Orde Baru.
    “Cukup terjadi sekali pada Gus Dur. Jangan diulangi lagi. Masa nggak belajar juga sih?” kata Yenny selepas peringatan haul Gus Dur dan Riyanto di kantor GP Ansor, Jakarta, Minggu (22/12/2024) malam.
    Kegiatan Pra
    MLB NU
    sendiri sudah mulai berlangsung sejak 17 Desember lalu.
    Ia pun meminta bila ada persoalan di tubuh NU, maka para kiai sepuh perlu mengumpulkan para elite organisasi tersebut untuk duduk bersama-sama dan menyelesaikan persoalan yang ada.
    “Kalau ada aspirasi, ada masalah di NU, duduk bersama. Ayo minta kiai-kiai sepuh untuk mengumpulkan semua tokoh elite-elite NU,” kata 
    “Mau yang ada di NU, mau yang ada di banom (badan otonom), mau yang ada di politik, NU itu bukan organisasi politik. Kalau mau yang luar biasa-luar biasa itu tempatnya di organisasi politik. Jadi di NU nggak usah ada MLB-MLB-an. Itu posisi saya,” tegasnya.
    Ia menambahkan, jika terdapat MLB dan muncul kesan dualisme, maka yang akan menjadi korban adalah para pengurus di tingkat ranting, cabang, dan pengurus wilayah.
    “Bingung semua. Kalau melihat elitenya berantem kayak begini. Dan ini memberikan teladan yang tidak baik, memberikan contoh yang tidak baik, bahwa posisi di NU harus diperjuangkan sampai mati-matian sampai saling menjatuhkan, sampai harus melakukan upaya-upaya kudeta,” jelas putri Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu.
    Ia pun menegaskan bahwa upaya-upaya semacam ini jangan sampai terjadi lagi.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Yenny Wahid Sebut Wacana Muktamar Luar Biasa NU Upaya Pecah Belah

    Yenny Wahid Sebut Wacana Muktamar Luar Biasa NU Upaya Pecah Belah

    Jakarta, CNN Indonesia

    Putri Presiden ke-4 RI Abdurrachman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid, menolak wacana Muktamar Luar Biasa Nahldlatul Ulama (MLB NU). Ia menilai gerakan itu akan memecah-belah NU.

    “Saya tidak setuju dengan adanya wacana dan gerakan Muktamar Luar Biasa Nahldlatul Ulama. Apapun motif dan tujuan yang akan dicapai. Ini hanyalah sebuah hal yang hanya akan memecah belah NU,” kata Yenny di sela acara Haul ke-15 Gus Dur di Ciganjur, Jakarta, dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (22/12).

    Yenny menyatakan berkembangnya wacana MLB hanya membuat gusar pengurus dan warga NU. Menurutnya, gerakan ini tak mempertimbangkan persoalan nyata yang dihadapi warga NU.

    “Yang akan terjadi kasihan umat di bawah. Umat bingung melihat para elitenya bertengkar, bahkan mau saling menjatuhkan dan menjungkalkan,” ucapnya.

    Yenny pun berharap siapapun yang mendalangi gerakan MLB NU untuk mengurungkan niat.

    Ia menyatakan apabila kelompok yang mendorong MLB NU melihat ada persoalan di tubuh NU, sebaiknya diselesaikan dengan duduk bersama untuk mencari jalan keluar.

    Yenny pun khawatir kondisi ini justru dimanfaatkan dan ditunggangi oleh kelompok lain, sehingga makin memperburuk kondisi NU.

    “Jangan sampai kemudian malah NU disusupi kepentingan-kepentingan dari luar, apalagi kepentingan politik sempit. Tolong NU ini harus dijaga karomahnya, karomah para kiai. Semua pihak menahan diri agar NU tidak terpuruk lagi,” ujar dia.

    MLB NU rencananya digelar pada Januari 2025. Lokasi pelaksanaannya belum ditentukan. Namun diperkirakan akan digelar di Surabaya, Bangkalan, atau Cirebon.

    Salah satu agenda yang telah dilakukan ialah forum Pra MLB NU yang digelar di Surabaya hingga Jombang pada 17-21 Desember 2024.

    Salah satu hasil usulan yang muncul dalam forum itu adalah desakan kepada Sekjen PBNU Saifullah Yusuf alias Gus Ipul untuk mundur dari posisinya.

    Selain itu, forum Pra MLB juga telah menginventarisasi nama-nama tokoh kiai calon anggota Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA) dan calon Ketua Umum PBNU baru yang nantinya akan diusulkan dalam forum MLB.

    “Sementara untuk calon Ketua Umum, ada beberapa nama dari internal PBNU saat ini, serta beberapa Ketua PWNU & Kader NU yang berkualitas secara keilmuan dan teruji dari pengalaman berorganisasinya, kecuali Ketua Umum saat ini,” kata Ketua Panitia Pelaksana Pra-MLB NU, Mas Maftuh melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (21/12).

    (mnf/tsa)

    [Gambas:Video CNN]

  • Hasil Pra Muktamar Luar Biasa di Jombang: Kepemimpinan Yahya Cholil Staquf di PBNU Melenceng – Halaman all

    Hasil Pra Muktamar Luar Biasa di Jombang: Kepemimpinan Yahya Cholil Staquf di PBNU Melenceng – Halaman all

     

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Rangkaian Pra Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama (MLB NU) selesai digelar di Denanyar, Jombang, Jawa Timur menghasilkan sejumlah pesan moral untuk Jam’iyyah NU. 

    Untuk diketahui, pra MLB telah paripurna dilaksanakan Diawali FGD Evaluasi Kinerja 3 Tahun PBNU, silaturahmi bersama Masyayikh Jawa Timur dan diakhiri dengan konsolidasi perwakilan NU wilayah se-Indonesia di Denanyar, Jombang. 

    “Kinerja tiga tahun PBNU di bawah kepemimpinan mandataris muktamar ke-34 NU di Lampung, yakni KH Miftahul Akhyar (Rais Aam) dan KH Yahya Cholil Staquf (Ketua Umum), tidak dalam kondisi baik-baik saja dan tidak sehat, justru mewariskan, konflik berjami’yyah di daerah dan meluas,” kata pendiri Rabithah Melayu Banjar KH Sarbani Haira melalui keterangan diterima Tribunnews.com, Sabtu (21/12/2024).

    Forum Pra MLB NU juga menilai kinerja PBNU berada di luar garis yang ditentukan. Bahkan cenderung melenceng yang dikhawatirkan menyebabkan NU kehilangan jiwa atau dan jati diri. 

    “Model kepemimpinan PBNU bisa membunuh akar-akar keluhuran nilai, budaya, dan kearifan berbasis Islam Ahlussunnah wal Jam’ah dan berbasis pesantren,” ujar KH Jakfar Sodiq peserta Pra MLB NU asal Bangka Belitung

    Atas dasar itu, Pra MLB NU menghasilkan sembilan moral untuk menjaga marwah jamiyyah yakni.

    KH Tengku Rusli peserta Pra MLB NU asal Riau, menyampaikan poin pertama yakni para delegasi NU wilayah se-Indonesia telah sowan ke masyayikh Jawa Timur pada 19-20 Desember 2024. 

    Kesimpulan umum bahwa para masyayikh merestui gerakan MLB dengan syarat harus berlandaskan niat yang tulus untuk menjaga persatuan, kekompakan, ukhuwwah nahdliyyah dan memperbaiki organisasi. 

    “Dilakukan secara konstitusional (landasan Qonun Asasi, AD ART NU, dan Khittah NU), ber-Ahlaqul Karimah serta saling menghargai dan menghormati. Selalu berkonsultasi dan meminta nasehat kepada Sesepuh NU,” ucapnya.

    Kedua, lanjutnya, forum Pra MLB mengajak warga NU untuk saling menasihati terhadap para pemimpin, mengembalikan nilai-nilai utama.

    “Nilai-nilai itu yakni cinta, kasih sayang, rukun, bersatu dan keunggulan pribadi. Karena, nilai-nilai itu merupakan perintah, nasehat sekaligus wasiat dari muassis jamiyyah Nahdlatul Ulama,” ucapnya.

    Ketiga, kata dia, forum Pra MLB telah menginventarisir nama-nama calon anggota AHWA (Ahlul Halli wal Aqdi) dan ketua umum yang akan diusulkan dalam forum MLB.

    AHWA yang diusulkan adalah Masyayikh AHWA di Muktamar ke-34 NU di Lampung -minus Rois Am saat ini, ditambah beberapa Masyayikh yang memenuhi kriteria AHWA dalam ART NU, terutama ‘Allamah, berwibawa dan memiliki keagungan akhlak.

    “Untuk calon ketua umum, ada beberapa nama dari internal PBNU saat ini, minus ketua umum, beberapa Ketua PWNU dan Kader NU yang berkualitas secara keilmuan dan teruji dari pengalaman beroganisasinya,” katanya.

    Keempat, waktu pelaksanaan MLB NU diusulkan paling cepat bulan Januari 2025, bertepatan dengan Harlah NU berdasar kalender Hijriah maupun Masehi, dan selambat-lambatnya bulan Syawal 1446 H.

    “Ada lima daerah yang diusulkan menjadi tempat penyelenggaraan MLB NU, yakni Surabaya, Bangkalan, Jombang, Semarang, 
    Cirebon dan Daerah Istimewa Yogjakarta. Khusus Cirebon dan Semarang telah ada pesantren yang menyatakan siap ditempati dan berkenan menyediakan akomodasi dan konsumsi peserta, secara Sukarela,” ujarnya.

    Keenam, forum Pra MLB telah menyiapkan rumusan strategi dan metode dalam mengkonsolidasikan usulan MLB dari PWNU-PCNU se-Indonesia serta PCINU dengan prinsip “aman, nyaman, dan rahasia”, serta memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam ART NU, pasal 74, ayat (2). 

    “Sehingga PWNU-PCNU-PCINU tidak merasa khawatir bertindak secara organisatoris mengusulkan MLB NU,” ucapnya.

    Ketujuh, forum Pra MLB menyepakati akan mensosialisasikan hasil-hasil Pra MLB kepada Struktur PWNU-PCNU se-Indonesia dan PCI NU.

    “Serta melakukan langkah-langkah konsolidatif didaerah masing-masing dan meyakinkan kepada beliau-beliau agar segera mengusulkan dan mendesak penyelenggaraan MLB NU,” ujarnya.

    Kedelapan, forum Pra MLB memohon doa dan restu serta dukungan dari segenap masyayikh, sesepuh NU, tokoh-aktivis dan warga NU, serta simpatisan masyarakat Indonesia atas ikhtiar untuk menjaga Marwah dan Kepribadian Jamiyyah NU.

    “Tidak lain demi tegaknya kedaulatan agama, jam’iyyah dan bangsa. Disertai permohonan maaf; bila didalam proses berikhtiar tersebut menimbulkan ketidak-nyamanan,” katanya.

    Kesembilan, Pra MLB NU meminta Saefullah Yusuf atau Gus Ipul mundur dari jabatan Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). 

    Permintaan tersebut dilakukan agar Gus Ipul fokus menjadi Menteri Sosial. 

    “Terakhir, sebagai bentuk pesan moral meminta Saefullah Yusuf atau Gus Ipul, mundur dari jabatan sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjend) PBNU agar fokus menjadi Menteri Sosial sebagai komitmen profesionalitas, loyalitas kerja kabinet dan menjaga integritas Organisasi,” pungkasnya.

     

     

     

     

     

     

    Caption: Rangkaian Pra Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama (MLB NU) selesai digelar di Denanyar, Jombang, Jawa Timur menghasilkan sejumlah pesan moral untuk Jam’iyyah NU. / istimewa