Gus Yahya: Soal Jabatan Ini Bukan yang Terpenting, tetapi…
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyatakan komitmennya dalam menjaga tatanan organisasi PBNU.
Menurutnya, klaim yang pihak lain yang memberhentikannya dari posisi Ketum
PBNU
tidak memiliki dasar hukum.
“Kita semua bertekad untuk menjaga tatanan organisasi ini sekuat-kuatnya. Soal jabatan ini bukan yang terpenting, tetapi yang paling penting adalah tatanan organisasi. Mari kita laksanakan tatanan organisasi ini,” ujar
Gus Yahya
dalam konferensi pers di Kantor PBNU, Jakarta, Rabu (3/12/2025), dilansir dari
Kompas TV
.
Posisinya sebagai
Ketum PBNU
, kata Gus Yahya, hanya bisa diberhentikan lewat
Muktamar
Nahdlatul Ulama (NU).
Sedangkan rapat harian Syuriyah PBNU yang mengeluarkan pertimbangan untuk memberhentikannya tidak memiliki dasar hukum dan dilakukan sepihak.
“Posisi saya sebagai Ketua Umum Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dan Mandataris Muktamar ke-34 tahun 2021 di Lampung tetap tidak dapat diubah kecuali melalui Muktamar. Ini sangat jelas dan tanpa tafsir ganda di dalam sistem konstitusi dan regulasi NU,” ujar Gus Yahya.
Di samping itu, kabar akan diselenggarakannya rapat pleno PBNU juga tidaklah benar. Karena, rapat pleno bisa terlaksana jika dipimpin oleg Rais Aam dan Ketua Umum PBNU.
“Pleno itu hanya bisa diselenggarakan apabila dipimpin bersama-sama oleh Rais Aam dan Ketua Umum. Tidak bisa Rapat Pleno hanya diselenggarakan oleh Syuriyah saja,” ujar Gus Yahya.
Oleh karena itu, Gus Yahya menegaskan bahwa dirinya masih berstatus dan menjabat sebagai Ketum PBNU.
“Ini yang perlu saya tegaskan, saya dalam hal ini tidak punya kepentingan apapun selain mempertahankan tatanan organisasi yang ada,” ujar Gus Yahya.
Sebelumnya, Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar mengeklaim bahwa organisasi tersebut akan segera menggelar Muktamar dalam waktu dekat.
Muktamar akan digelar menyusul pemberhentian
Yahya Cholil Staquf
atau Gus Yahya dari jabatan Ketua Umum PBNU.
“Bahwa untuk memastikan berjalannya roda organisasi secara normal, makan akan dilaksanakan rapat pleno atau muktamar dalam waktu segera,” ujar Miftachul dalam siaran persnya, Sabtu (29/11/2025).
Miftachul sebagai Rais Aam PBNU menegaskan, Gus Yahya tidak lagi menjabat sebagai Ketua Umum PBNU sejak 26 November 2025 pukul 00.45 WIB.
Usai pemberhentian tersebut, ia menyebut bahwa Gus Yahya tidak lagi memiliki hak maupun kewenangan menggunakan atribut Ketum PBNU.
“Terhitung mulai tanggal 26 November 2025 pukul 00.45 WIB, KH Yahya Cholil Staquf tidak lagi berstatus sebagai Ketua Umum PBNU. Sejak saat itu, kepemimpinan PBNU sepenuhnya berada di tangan Rais Aam,” tegas Miftachul.
Ia pun kembali mengingatkan seluruh nahdliyin tentang nilai-nilai Khittah Nahdlatul Ulama (NU) dan mengedepankan kepentingan bersama.
“Semua pihak harus mengedepankan kepentingan bersama, menjaga akhlak yang mulia, dan menjunjung tinggi kejujuran dalam berpikir, bersikap, dan bertindak,” ujar Miftachul.
“Marilah kita bermunajat kepada Allah SWT agar diberikan jalan keluar terbaik dan paling maslahat bagi Jam’iyah Nahdlatul Ulama,” sambungnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Organisasi: NU
-
/data/photo/2025/12/03/693035174aaad.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Gus Yahya: Soal Jabatan Ini Bukan yang Terpenting, tetapi… Nasional 3 Desember 2025
-

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Desember 2025 Lengkap dengan Niatnya
Jakarta: Rasulullah SAW menganjurkan umat Muslim melakukan sejumlah amalan sunah, salah satunya Puasa Ayyamul Bidh. Ini merupakan puasa yang dikerjakan selama tiga hari sebulan pada tanggal yang telah ditentukan.
Ayyamul Bidh sendiri berasal dari dua kata, yakni ayyam dan Bidh. Ayyam merupakan bentuk jamak dari al-yaum, yang artinya hari, sedangkan Bidh berarti putih. Maka, Ayyamul Bidh berarti puasa putih.
Puasa ini tidak bisa dilakukan pada sembarang hari, karena sudah ditetapkan harus dikerjakan setiap tangga; 13, 14, dan 15 dalam kalender Hijriah. Waktu tersebut bertepatan dengan waktu saat bulan tampak paling terang.Melansir laman NU Online, Puasa Ayyamul Bidh hukumnya sunah muakkad, yaitu sebuah amalan yang sangat dianjurkan. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadir yang diriwayatkan Ibnu Abbas.
“Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw sering tidak makan (berpuasa) pada hari-hari yang malamnya cerah (ayyamul bidh) baik di rumah maupun dalam bepergian’.” (HR an-Nasa’i dengan sanad hasan).Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Desember 2025
Bagi umat Islam yang ingin mengerjakan puasa Ayyamul Bidh, berikut jadwalnya:
– Kamis, 4 Desember 2025 – 13 Jumadil Akhir 1447 H
– Jumat, 5 Desember 2025 – 14 Jumadil Akhir 1447 H
– Sabtu, 6 Desember 2025 – 15 Jumadil Akhir 1447 H
NIat Puasa Ayyamul Bidh
Nawaitu Shauma Ayyaamal Bidh Sunnatan Lillaahi Ta’ala.
Artinya: “Aku niat puasa Ayyamul Bidl (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta ala.”
Jakarta: Rasulullah SAW menganjurkan umat Muslim melakukan sejumlah amalan sunah, salah satunya Puasa Ayyamul Bidh. Ini merupakan puasa yang dikerjakan selama tiga hari sebulan pada tanggal yang telah ditentukan.
Ayyamul Bidh sendiri berasal dari dua kata, yakni ayyam dan Bidh. Ayyam merupakan bentuk jamak dari al-yaum, yang artinya hari, sedangkan Bidh berarti putih. Maka, Ayyamul Bidh berarti puasa putih.
Puasa ini tidak bisa dilakukan pada sembarang hari, karena sudah ditetapkan harus dikerjakan setiap tangga; 13, 14, dan 15 dalam kalender Hijriah. Waktu tersebut bertepatan dengan waktu saat bulan tampak paling terang.
Melansir laman NU Online, Puasa Ayyamul Bidh hukumnya sunah muakkad, yaitu sebuah amalan yang sangat dianjurkan. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadir yang diriwayatkan Ibnu Abbas.
“Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw sering tidak makan (berpuasa) pada hari-hari yang malamnya cerah (ayyamul bidh) baik di rumah maupun dalam bepergian’.” (HR an-Nasa’i dengan sanad hasan).
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Desember 2025
Bagi umat Islam yang ingin mengerjakan puasa Ayyamul Bidh, berikut jadwalnya:
– Kamis, 4 Desember 2025 – 13 Jumadil Akhir 1447 H
– Jumat, 5 Desember 2025 – 14 Jumadil Akhir 1447 H
– Sabtu, 6 Desember 2025 – 15 Jumadil Akhir 1447 H
NIat Puasa Ayyamul Bidh
Nawaitu Shauma Ayyaamal Bidh Sunnatan Lillaahi Ta’ala.
Artinya: “Aku niat puasa Ayyamul Bidl (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta ala.”
Cek Berita dan Artikel yang lain diGoogle News
(PRI)
-

Putra KH Maimoen Zubair: Umat Menunggu NU Kembali ke Jalan Perjuangan
Jember (beritajatim.com) – Muhammad Idroer Maimoen Zubair, putra almarhum ulama KH Maimoen Zubair dan Ketua Majelis Taman Surga Partai Persatuan Pembangunan, berharap konflik internal di tubuh Nahdlatul Ulama segera berakhir.
“Saya enggak mau berkomentar. Yang penting saya cinta Nahdlatul Ulama. Saya bukan siapa-siapa,” kata Gus Idroer, sapaan akrabnya, dalam acara silaturahmi ulama dan Majelis Taman Surga PPP, di Pondok Pesantren Darus Sholah, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Selasa (2/12/2025).
Namun sebagai bagian dari PPP, Idroer tetap mendoakan yang terbaik bagi NU. “Kami doakan, panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Taala, semoga cepat selesai apa terjadi di tubuh Nahdlatul Ulama,” katanya.
“Saya hanya bisa mendoakan semoga yang kita cintai Nahdlatul Ulama kembali kepada relnya, kepada khittahnya, kepada jalan perjuangannya, dan itu sangat dinanti-nanti umat. Nahdlatul Ulama yang memperjuangkan Islam, yang menaungi semua partai, menaungi siapapun umat Islam,” katanya.
PPP sendiri, menurut Idroer, juga tengah kembali ke garis perjuangan awal. “Ayo bareng-barenglah yang bersimpati dengan Indonesia, bersimpati dengan umat Islam, bersama-sama PPP berjuang dalam legislatif dan eksekutif secara konstitusional,” katanya.
Pengurus Besar NU tengah dirundung konflik internal. Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mencopot Saifullah Yusuf atau Gus Ipul dari jabatan Sekretaris Jenderal PBNU, sebagaimana dilansir kepada media massa 28 November 2925.
Sehari kemudian, giliran Yahya yang diberhentikan Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar. Akhyar mengambil alih kepemimpinan PBNU, setelah menggelar pertemuan dengan sejumlah pengurus PBNU di Kantor Pengurus Wilayah NU Jawa Timur, 29 November 2025. [wir]
-

PBNU Tegaskan Aliran Dana ke CSCV Sah dan Kredibel, Biayai Mandat Sekretariat R20
Jakarta (beritajatim.com) – Isu aliran dana Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kepada Center for Shared Civilizational Values (CSCV) kembali mencuat di tengah dinamika internal organisasi. Menanggapi upaya yang menggiring isu seolah-olah PBNU menyalurkan dana ke lembaga asing tidak kredibel, dokumen analisis resmi menegaskan bahwa seluruh aliran dana tersebut sah, memiliki dasar hukum yang jelas, dan ditujukan kepada mitra internasional yang terbukti produktif.
Salah satu dasar terpenting yang kerap diabaikan pihak penuduh adalah keberadaan Memorandum of Understanding (MoU) antara PBNU dan CSCV. Nota kesepahaman yang ditandatangani pada 20 Mei 2022 itu secara spesifik menunjuk CSCV sebagai Sekretariat Permanen G20 Religion Forum (R20).
Penunjukan resmi ini mencakup mandat operasional mulai dari perencanaan, penyusunan konsep, hingga pelaksanaan kegiatan internasional PBNU. Dengan demikian, aliran dana yang dipersoalkan merupakan konsekuensi langsung dari kerja sama resmi yang mengikat kedua pihak.
“Aliran dana itu bukan transaksi tersembunyi, melainkan bagian dari pembiayaan operasional untuk menjalankan mandat R20. CSCV, sebagai mitra yang ditunjuk, bertanggung jawab mengoordinasikan kerja-kerja strategis forum tersebut, termasuk diplomasi global, produksi konten, dan hubungan antarperadaban,” tegas Najib Azca, Wakil Sekretaris Jenderal PBNU, Selasa (2/12/2025).
Tuduhan bahwa CSCV adalah lembaga yang “abal-abal” juga dibantah melalui rekam jejak yang solid selama empat tahun terakhir. Sejak Juli 2021 hingga November 2025, CSCV tercatat menghasilkan lebih dari 64 output konkret yang terdokumentasi secara global.
Menurut Najib, output tersebut meliputi enam konferensi tingkat internasional, lima publikasi buku dan prosiding, tiga film dokumenter, berbagai situs web resmi, delapan kelompok kerja lintas negara, serta liputan media internasional dari The Wall Street Journal hingga The Economist.
Produktivitas tersebut turut didukung oleh kemitraan strategis yang berhasil dibangun CSCV untuk PBNU. Sejumlah universitas ternama dunia, seperti Princeton University, Sciences Po, dan Boston University, terlibat dalam berbagai program mereka. Dukungan juga datang dari jaringan politik global seperti Centrist Democrat International (CDI), serta tokoh-tokoh dan lembaga lintas agama, termasuk Muslim World League dan para pemimpin gereja internasional.
CSCV sendiri didirikan pada tahun 2021 oleh tokoh-tokoh senior NU dan secara resmi berafiliasi dengan PBNU. Kredibilitas lembaga ini mendapat pengakuan luas dari kalangan akademik dunia.
Robert Hefner, Profesor Boston University, menyebut kerja CSCV sebagai salah satu inovasi paling penting dalam etika lintas peradaban saat ini. Sementara analis internasional James M. Dorsey menilai kehadiran PBNU—yang difasilitasi melalui jaringan CSCV—sebagai penantang kuat dalam perdebatan global tentang masa depan Islam.
Analisis dokumen tersebut menegaskan bahwa kerja sama PBNU dan CSCV tidak hanya sah secara hukum, tetapi juga membawa dampak strategis yang signifikan bagi peran global PBNU di mata dunia.
“Dengan seluruh data yang ada, tuduhan mengenai penyaluran dana ke lembaga tidak jelas dinilai tidak berdasar dan mengabaikan konteks hukum maupun fakta produktivitas CSCV. Dokumen tersebut menegaskan bahwa kolaborasi PBNU–CSCV justru memperkuat posisi PBNU sebagai aktor utama dalam dialog antaragama dan peradaban di tingkat global,” tandas Najib. [beq]
-

Bupati Tuban Apresiasi Institusi Bebas Rokok: Rumah Sakit hingga Sekolah Masuk Daftar Terbaik
Tuban (beritajatim.com) – Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky memberikan penghargaan kepada institusi yang berhasil menerapkan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dan Kawasan Terbatas Rokok (KTbR) sebagai bentuk apresiasi atas komitmen lembaga dalam menjaga lingkungan yang lebih sehat.
Berdasarkan regulasi dari Pemerintah Kabupaten Tuban melalui Perda KTR Nomor 1 Tahun 2016 dan Perbup Nomor 55 Tahun 2018, yang kemudian diperkuat dengan SK Satgas KTR Tahun 2023. Satgas telah mulai melakukan monitoring dan evaluasi sejak tahun 2023 dan penilaian diterapkan pada 2024 di 20 kecamatan. Sedangkan, di tahun 2025 penilaian berlanjut pada tingkat OPD, fasilitas kesehatan, dan sekolah.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Tuban, drg. Roikan, M.H., menyampaikan apresiasi atas capaian para penerima penghargaan dan menilai urutan terbaik menjadi bukti adanya kompetisi positif antar lembaga dalam mendorong lingkungan yang lebih sehat.
“Kami berharap kebijakan ini terus berjalan secara konsisten dan penerapan KTR menjadi budaya bersama, bukan hanya untuk memenuhi penilaian. Namun menjaga lingkungan yang sehat, terutama di layanan kesehatan, instansi pemerintah, dan sekolah,” ujar drg. Roikan, Senin (01/12/2025).
Menurutnya, keberhasilan ini dapat menginspirasi lebih banyak institusi untuk meningkatkan kepatuhan terhadap KTR dan KTBR serta memperkuat kesadaran masyarakat tentang pentingnya ruang publik yang bebas asap rokok.
“Kami dari Dinas Kesehatan P2KB juga sudah menyediakan layanan UBM (Usaha Berhenti Merokok) di seluruh puskesmas dan rumah sakit di Kabupaten Tuban, untuk mendeteksi perokok lewat pelayanan CKG dan layanan konsultasi untuk masyarakat yang ingin berhenti merokok,” tambahnya.
Sebagai informasi, pada tingkat pelayanan kesehatan, penghargaan terbaik pertama diraih Rumah Sakit dr. R. Koesma Kabupaten Tuban, disusul RS NU Tuban.
Pada tingkat Organisasi Perangkat Daerah, penghargaan KTBR terbaik diberikan kepada Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tuban. Yang kedua, Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban. Dan yang ketiga, Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan Kabupaten Tuban.
Untuk jenjang sekolah menengah atas, penghargaan diberikan kepada SMAN 1 Tuban, diikuti SMAN 3 Tuban. Sementara itu, pada jenjang sekolah menengah pertama, SMPN 1 Tuban meraih posisi terbaik, disusul SMPN 3 Tuban dan SMPN 5 Tuban. [dya/kun]
-
Demi Persatuan NU, Saya Tunduk Pada Dawuh Kiai Sepuh
Liputan6.com, Jakarta – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menyambut seruan islah dari para kiai sepuh usai pertemuan Forum Masyayikh yang digelar di Pondok Pesantren Ploso, Kediri.
Pertemuan para kiai sepuh tersebut dinilai sebagai bentuk perhatian mendalam terhadap kondisi jam’iyah dan upaya menjaga keutuhan Nahdlatul Ulama (NU) di tengah dinamika yang berkembang.
“Perhatian para kiai sepuh merupakan peneguhan penting bagi PBNU untuk terus menempatkan persatuan dan keteduhan umat sebagai prioritas,” ujar Gus Yahya, sapaan akrab Yahya Cholil Staquf, dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Gus Yahya mengungkapkan rasa hormat dan terima kasih yang tulus kepada para masyayikh yang memberikan arahan demi menjaga integritas dan maruah organisasi.
Ia menegaskan menerima sepenuhnya seruan para kiai sepuh agar seluruh pihak menahan diri dan menghindari langkah atau pernyataan yang berpotensi menimbulkan perpecahan.
Sikap ketundukan tersebut, kata Gus Yahya, merupakan bentuk sam’an wa tha’atan atas bimbingan para masyayikh yang selama ini menjadi penopang utama perjalanan jam’iyah.
Ia pun mendorong semua pihak terkait untuk segera menindaklanjuti dawuh para kiai dengan mengupayakan islah atau rekonsiliasi.
“Upaya tersebut harus dilakukan dalam semangat ukhuwah, kedewasaan, dan tanggung jawab bersama sebagai pengemban amanat Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama,” kata dia.
Katib Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH Sarmidi Husna mengatakan, surat pencopotan Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) sebagai ketua umum PBNU sah, meskipun memang ada sedikit masalah, Kamis (27/11/2025).
-

Gus Yahya Klaim Masih Jabat Ketum PBNU, Meski Dimakzulkan Katib Syuriyah
Bisnis.com, JAKARTA – Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyatakan dirinya masih menjabat sebagai Ketua Umum PBNU, secara de jure dan de facto.
Dia mengatakan jabatan Ketum PBNU hanya dapat diganti melalui forum Muktamar atau Muktamar Luar Biasa, sehingga tidak bisa diberhentikan dengan mekanisme lain, sebagaimana tertuang dalam Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) NU.
“Secara de jure, berdasarkan AD/ART NU, saya tetap sebagai Ketua Umum PBNU dan tidak bisa diganti atau dimundurkan kecuali melalui forum Muktamar atau Muktamar Luar Biasa,” katanya, dilansir NU.or.id, dikutip Senin (1/12/2025).
Gus Yahya menjelaskan secara de facto, dirinya masih menjalankan sejumlah tugas sebagai Mandataris Muktamar Ke-34 NU di Lampung untuk masa khidmah 2021–2026/2027. Begitupun terhadap program serta pelayanan PBNU.
Dia masih mengupayakan penanganan dinamika konflik di tubuh PBNU melalui bimbingan para masyayikh serta melalui ikhtiar islah untuk menjaga persatuan organisasi
“Selain itu saya juga terus mengupayakan penanganan permasalahan dan turbulensi yang terjadi di tubuh organisasi PBNU saat ini, dengan bimbingan dan arahan para masyayikh, termasuk mengikhtiarkan islah demi persatuan jamaah dan jam’iyyah NU,” jelasnya.
Gus Yahya Diberhentikan sebagai Ketum PBNU
Katib Syuriyah Sarmidi Husna membenarkan surat yang memberhentikan Gus Yahya sebagai Ketua Umum PBNU.
Hal itu dia sampaikan saat konferensi pers di Hotel Sultan, Kamis (27/11/2025). Menurutnya, permasalahan mengenai tidak adanya stempel karena terdapat sejumlah masalah.
“Bahwa Surat Edaran PBNU Nomor 4785/PB.02/A.II.10.01/99/11/2025 yang ditandatangani oleh Wakil Rais Aam, KH. Afifuddin Muhajir dan Katib Syuriyah, KH. Tajul Mafakhir adalah benar,” kata Sarmidi.
Dia menegaskan Surat Edaran tersebut merupakan tindak lanjut dari Hasil Rapat Harian Syuriyah pada Kamis 20 November 2025. Surat ini menyatakan bahwa Gus Yahya harus mengundurkan diri dari Jabatan Ketua Umum PBNU dalam waktu 3 hari terhitung sejak diterimanya Keputusan Rapat Harian Syuriyah.
Kemudian, jika dalam waktu 3 hari tidak mengundurkan diri, Rapat Harian Syuriyah PBNU memutuskan memberhentikan KH. Yahya Cholil Staquf sebagai Jabatan Ketua Umum PBNU.
Sarmidi menyampaikan Gus Yahya tidak bisa menggunakan berbagai fasilitas PBNU. Saat ini, jabatan ketua umum diisi oleh Rais Aam selaku pimpinan tertinggi PBNU sampai nantinya ditetapkan Pj. Ketua Umum.
-

Gus Fahmi Berziarah ke Makam KH Hasyim Asyari di Tebuireng Jombang, Mengadu soal Gejolak PBNU
Jombang (beritajatim.com) – KH Fahmi Amrullah, yang akrab disapa Gus Fahmi, berziarah ke makam pendiri NU (Nahdlatul Ulama) Hadratus Syaikh KH Hasyim Asyari di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang.
Gus Fahmi, yang juga Ketua PCNU Jombang dan cucu dari pendiri Nahdlatul Ulama (NU) tersebut, memanjatkan doa dengan khusyuk di hadapan makam sang kakek. Dalam ziarahnya, Gus Fahmi mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kondisi internal PBNU yang tengah bergejolak.
“Saya sengaja datang ke makam Hadratus Syaikh karena melihat elit PBNU yang bergejolak. Jangan sampai NU itu rusak hanya karena kepentingan pribadi,” ujar Gus Fahmi dengan suara penuh kekhawatiran. Ia menegaskan bahwa ia ingin “mengadu kepada KH Hasyim Asyari” mengenai kondisi jamiyah yang didirikannya itu.
Gus Fahmi mengungkapkan bahwa meskipun konflik dalam tubuh NU sudah biasa terjadi, gejolak kali ini terasa lebih berat. “Masalah di NU itu sudah biasa, namun kali ini sangat berat karena tidak ada ujung dan pangkalnya,” tambahnya, Senin (1/12/2025).
Ia berharap agar permasalahan yang tengah berlangsung bisa segera diselesaikan, terutama dengan pendekatan musyawarah yang menjadi tradisi NU.
Pernyataan Gus Fahmi juga menyentil soal pemimpin NU. Ia berharap agar para pemimpin NU bisa menjadi contoh yang baik, terutama dalam menyelesaikan konflik. “Jangan sampai NU rusak hanya karena kepentingan pribadi, ego pribadi. Kalau ada masalah diselesaikan dengan musyawarah, itu tradisi NU,” tegasnya.
Terkait apakah sudah ada komunikasi antara dua tokoh penting dalam PBNU, KH Miftahul Ahyar dan KH Yahya Cholil Staquf, Gus Fahmi mengaku tidak mengikuti perkembangan lebih lanjut. Menurutnya, hal tersebut merupakan urusan PBNU, sementara tugas PCNU adalah menenangkan warga di bawah.
“Tugas kami di PCNU hanya menenangkan yang di bawah. Tapi ketenangan kami yang di bawah ini tergantung yang di atas,” ungkapnya.
Gus Fahmi berharap agar para petinggi NU mendengarkan keluhannya dan segera menemukan jalan tengah untuk meredakan ketegangan yang terjadi. [suf]

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5328182/original/018071300_1756200050-IMG_8482.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)