Organisasi: Muhammadiyah

  • Kronologi Peserta Mapala Hilang di Gunung Joglo Bogor hingga Ditemukan Tewas

    Kronologi Peserta Mapala Hilang di Gunung Joglo Bogor hingga Ditemukan Tewas

    Bogor

    Pria MR (21), peserta diklat organisasi mahasiswa pencinta alam (Mapala) dari Universitas Muhammadiyah Prof.Dr.Hamka (Uhamka) sempat hilang di Gunung Joglo, Cisarua, Bogor, Jawa Barat. MR kemudian ditemukan meninggal dunia.

    Tim SAR gabungan menerima informasi hilangnya MR pada Jumat (31/1) pukul 15.00 WIB. MR sendiri diketahui hilang sejak hari Rabu (29/1) sekitar pukul 18.00 WIB.

    “Kronologi kejadian tim Imapala Uhamka sedang melakukan diksar (pendidikan dasar) yang berlokasi Puncak Gunung Joglo,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, M Adam Hamdani, Sabtu (1/2/2025).

    Kemudian salah satu senior yang bertugas sebagai sweeper melakukan pengecekan akhir. Ketika kembali ke titik berpisah, korban sudah tidak ditemukan.

    “Senior berpikir korban sudah turun ke bawah,” ungkapnya.

    Kemudian senior melakukan pengecekan ke bawah. Setelah dicek seluruh rombongan, korban tidak ditemukan. Sehingga korban dinyatakan hilang.

    Kemudian tim SAR gabungan melakukan pencarian hari pertama pada kemarin sore. Pencarian dilakukan hingga malam hari, namun belum membuahkan hasil.

    “Hari Kedua, pencarian dimulai hari Sabtu, 1 Februari 2025 pukul 08.00 WIB,” jelasnya.

    Korban kemudian pada sekitar pukul 09.41 WIB pagi tadi. Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di aliran curug.

    “Korban sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia ditemukan di aliran Curug Pariuk dalam keadaan telungkup,” tuturnya.

    Korban saat itu menurut Adam kemungkinan terjatuh dan tersesat. Disinyalir penyebabnya lantaran medan yang banyak jurang, serta cara yang ekstrem.

    “Kondisi medan yang banyak terdapat jurang dan lembah. Serta cuaca yang cukup ekstrim dapat menyebabkan korban kemungkinan jatuh atau tersesat dikarenakan jalur yang tertutupi kabut dan hujan,” katanya.

    (rdh/aik)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Mengenal Gunung Joglo Bogor, Lokasi Hilangnya Mahasiswa Uhamka Jakarta, Banyak Jurang dan Lembah – Halaman all

    Mengenal Gunung Joglo Bogor, Lokasi Hilangnya Mahasiswa Uhamka Jakarta, Banyak Jurang dan Lembah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.com – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof DR. Hamka (Uhamka) Jakarta, Mohamad Rohadi (21), ditemukan setelah hilang di Gunung Joglo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

    Rohadi ditemukan meninggal pada Sabtu (1/2/2025), setelah hilang sejak Rabu (29/1/2025) pukul 13.00 WIB.

    Saat ditemukan, jasad Rohadi tertelungkup di aliran Curug Pariuk.

    “Kami temukan Rohadi sekitar pukul 9.41 WIB dalam posisi telungkup,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana DaeraH (BPBD) Kabupaten Bogor, Adam Hamdani, Sabtu, dilansir TribunnewsBogor.com.

    Lantas, seperti apa medan Gunung Joglo?

    Gunung Joglo berada di Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.

    Gunung ini berada di kaki Gunung Gede Pangrango.

    Di kawasan Gunung Joglo, terdapat sejumlah spot berkemah, salah satunya adalah Bukit Joglo Saung Geulis.

    Meski demikian, medan di Gunung Joglo diketahui termasuk sulit.

    Adam mengungkapkan medan Gunung Joglo memiliki banyak jurang dan lembah.

    “Kalau dilihat, Gunung Joglo ini ada di kaki Gede Pangrango. Medannya itu banyak tebingan dan jurang,” ungkap Adam.

    Karena sulitnya medan di Gunung Joglo, pendakian menjadi berbahaya saat cuaca ekstrem.

    Rohadi sempat diduga kuat terperosok ke jurang karena saat kejadian, cuaca di Gunung Joglo hujan dan tertutup kabut.

    “Cuaca cukup ekstrem, bisa menyebabkan korban kemungkinan jatuh atau tersesat dikarenakan jalur yang tertutup kabut dan hujan,” jelas Adam.

    Kronologi Hilangnya Mohamad Rohadi

    MAPALA HILANG DITEMUKAN – Mapala Uhamka bernama Mohamad Rohadi (21) hilang di Gunung Joglo, Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor ditemukan meninggal dunia pada Sabtu (1/2/2025). Tewasnya Rohadi diduga akibat terperosok ke jurang. Sebelum ditemukan tewas, Rohadi sempat bersama rombongan untuk mengecek jalur pendakian pada Rabu (29/1/2025). (Dok. BPBD via Tribun Bogor)

    Sebelumnya, Mohamad Rohadi dilaporkan hilang sejak Rabu.

    Kejadian ini bermula saat Rohadi dan rekan-rekannya dari Mapala Uhamka, tengah melakukan pendidikan dasar di Gunung Joglo.

    Adam Hamdani mengatakan, Rohadi yang bertugas sebagai sweeper, berada di paling belakang rombongan.

    Saat kejadian, Rohadi yang mengecek jalur, tidak kembali ke titik akhir berkumpul.

    “Jadi dia ini sweeper dan posisinya itu terakhir. Saat itu, informasinya dia sedang mengecek jalur.”

    “Namun, tidak kembali lagi ke titik akhir mereka berkumpul,” jelas Adam.

    Setelahnya, rombongan Mapala Uhamka yang lain melanjutkan turun dari Gunung Joglo, dengan harapan Rohadi sudah tiba lebih dulu.

    Ternyata, Rohadi tidak ada di pos bawah. Sehingga, Mapala Uhamka memutuskan mencari korban selama dua hari.

    “Dua hari mereka (Mapala Uhamka) mencari sendiri. Mungkin nyerah atau gimana, akhirnya lapor. Laporan juga baru hari kemarin (Jumat, 31/1/2025)” ungkap Adam.

    Lantas, pada Sabtu pagi, Rohadi berhasil ditemukan, namun dalam kondisi meninggal.

    Saat ini, jasad korban telah dibawah ke rumah sakit untuk dilakukan autopsi.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Kondisi Rohadi Mapala Uhamka Saat Ditemukan di Gunung Joglo Bogor, Posisi Tubuhnya Telungkup

    (Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunnewsBogo.com/Rahmat Hidayat)

  • Begini Penyebab Mahasiswa Uhamka di Temukan Meninggal di Gunung Joglo

    Begini Penyebab Mahasiswa Uhamka di Temukan Meninggal di Gunung Joglo

    JABAR EKSPRES – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof, Buya Hamka ( UHAMKA ) Mohamad Rohadi, 21 tahun yang dinyatakan hilang di Gunung Joglo Kabupaten Bogor telah ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa.

    Sebelum meninggal Rohadi sedang mengikuti kegiatan Pecinta Alam Diklatsar yang diadakan oleh IMAPALA UHAMKA.

    BACA JUGA: Kisruh Dana PIP Universitas Bandung yang Berujung Penyelewengan!

    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Adam Hamdani mengatakan, korban dinyatakan hilang selama 4 hari sejak dilaporkan hilang pada 29 Januari 2024 di kawasan Gunung Joglo, Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua.

    ‘’Jadi korban ini sempat hilang selama 4 hari,’’ ujar Adam dalam keterangannya kepada wartawan, (1/02/2025).

    Menurutnya, penyebab korban mininggal masih dalam pendalaman, namun diduga kuat korban jatuh kejurang saat jalut pendakian tertutup kabut tebal.

    BACA JUGA: Tega, Dana Bansos Milik Mak Inong Berusia 90 Tahun Diembat!

    ‘’Di jalur pendakian terdapat jurang, ditambah waktu itu cuca sedang tidak bersahabat,’’ ujatr Adam.

    Korban terlepas dari rombongan dan tersesat dan kemungkinan terjatuh, hal ini dipertegas dengan kondisi korban ketika ditemukan dalam kondisi terlungkup dan barang bawaan ada di dekat kjenazah korban.

    Korban ditemukan dalam keadaan meninggal di dekat aliran Curug Pariuk, pada Sabtu, pukul 14.30 WIB (1/2/25).

    “Ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di aliran Curug Pariuk dalam keadaan telungkup,” ujarnya.

    BACA JUGA: Lagi Diklatsar Pecinta Alam di Gunung Joglo Bogor, Mahasiswa Uhamka Hilang!

    Saat ini korban telah di evakuasi oleh Tim Gabungan anggota Basarnas, BPBD, Damkar dan sejumlah relawan ke rumah duka.

    Sementara itu berdasarkan informasi yang dihimpun dari kalangan IMAPALA UHAMKA, waktu itu, Rohadi berada di barisan paling belakang, berdua dengan seorang senior yang bertugas sebagai swipper.

    Pada pukul 13.00 WIB , senior ingin melakukan make sure akhir dengan mengecek ke belakang sekali lagi dan Rohadi diminta untuk menunggu sebentar.

    BACA JUGA: Rahasia di Balik Air Mata

    Namun ketika senior kembali ke titik berpisah, Rohadi sudah tidak ada di jam 13.00 WIB. Senior berpikir Rohadi sudah turun duluan.

  • Dugaan Penyebab Ketua Mapala Uhamka Rohadi Tewas di Gunung Joglo: Terperosok ke Jurang – Halaman all

    Dugaan Penyebab Ketua Mapala Uhamka Rohadi Tewas di Gunung Joglo: Terperosok ke Jurang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor akhirnya menemukan ketua mahasiswa pecinta alam (mapala) dari Universitas Muhammadiyah Hamka (Uhamka), Mohamad Rohadi (21), setelah dinyatakan hilang selama empat hari di Gunung Joglo, Kabupaten Bogor, pada Sabtu (1/2/2025).

    Nahas, Rohadi ditemukan dalam kondisi tewas dalam keadaan tertelungkup di aliran Curug Pariuk.

    “Kami temukan Rohadi sekitar pukul 09.41 WIB dalam posisi telungkup,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Adam Hamdani, Sabtu pagi, dikutip dari Tribun Bogor.

    Adam mengatakan tewasnya Rohadi diduga akibat terperosok ke jurang setelah terpisah dari rombongannya.

    Dia menyebut bahwa medan di Gunung Joglo memang cukup ekstrem karena terdapat banyak jurang dan lembah.

    “Kondisi medan yang banyak terdapat jurang dan lembah, Serta cuaca yang cukup ekstrim dapat menyebabkan korban kemungkinan jatuh atau tersesat dikarenakan jalur yang tertutupi kabut dan hujan,” ujarnya.

    Kini jasad Rohadi telah dievakuasi oleh tim SAR gabungan untuk diberikan kepada pihak keluarga.

    Kronologi Tewasnya Rohadi, Sempat Cek Jalur Pendakian

    Ditemukannya jasad Rohadi berawal dari korban yang dinyatakan hilang sejak Rabu (29/1/2025) sekitar pukul 13.00 WIB.

    Adam mengatakan Rohadi dinyatakan hilang saat bersama dalam rombongan ketika acara pendidikan dasar (diksar) Mapala Uhamka di Gunung Joglo.

    Dia mengungkapkan korban berposisi sebagai sweeper dan berada di barisan terakhir rombongan.

    Pada momen tersebut, kata Adam, Rohadi tengah mengecek jalur pendakian.

    “Jadi dia ini sweeper dan posisinya itu terakhir. Saat itu informasinya dia sedang mengecek jalur. Namun, tidak kembali lagi ke titik akhir mereka berkumpul,” katanya.

    Adam mengungkapkan rombongan sempat memutuskan untuk lanjut ke pos turun Gunung Joglo.

    Namun, sesampainya rombongan di pos turun, ternyata Rohadi tidak kunjung kembali.

    Akhirnya rombongan memutuskan untuk mencari keberadaan Rohadi dalam dua hari berturut-turut.

    Hanya saja pencarian yang dilakukan berujung nihil dan membuat rombongan memutuskan untuk membuat laporan ke tim SAR.

    “Dua hari mereka mencari sendiri. Mungkin nyerah atau gimana akhirnya lapor. Laporan juga baru hari kemarin,” ujarnya.

    Sebagian artikel telah tayang di Tribun Bogor dengan judul “Kondisi Rohadi Mapala Uhamka Saat Ditemukan di Gunung Joglo Bogor, Posisi Tubuhnya Telungkup”

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Bogor/Rahmat Hidayat)

     

  • Pendaki Asal Imapala Uhamka Ditemukan Meninggal Dunia di Gunung Joglo Bogor

    Pendaki Asal Imapala Uhamka Ditemukan Meninggal Dunia di Gunung Joglo Bogor

    JABAR EKSPRES  – Tim SAR gabungan berhasil menemukan jasad pendaki Mohamad Rohadi (21), yang hilang saat melakukan pendakian di Gunung Joglo, Cisarua, Kabupaten Bogor. Rohadi, yang merupakan anggota Ikatan Mahasiswa Pecinta Alam (Imapala) Universitas Muhammadiyah Jakarta Selatan, ditemukan pada Sabtu (1/2) pukul 09.41 WIB.

    Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Adam Hamdi, menyatakan bahwa korban ditemukan dalam keadaan telungkup di aliran Curug Pariuk. “Kondisi medan yang berbukit, penuh jurang, dan cuaca ekstrem seperti kabut dan hujan, kemungkinan menyebabkan korban jatuh atau tersesat,” ujarnya.

    BACA JUGA: Seorang Pendaki Tersesat di Gunung Joglo Bogor, SAR Gabungan Lakukan Pencarian

    Adam menjelaskan bahwa awalnya, tim Imapala Uhamka sedang melakukan kegiatan pendidikan dasar (diksar) di Puncak Gunung Joglo pada Rabu (29/1) sekitar pukul 18.00 WIB. Setelah salah satu senior, Swiper Akbar, melakukan pengecekan, ia menyadari bahwa Rohadi sudah tidak ada. Senior tersebut mengira Rohadi telah turun ke bawah, namun setelah dicek, rombongan sudah lengkap kecuali Rohadi.

    Korban diketahui berasal dari KP. Pondok Randu, Kelurahan Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng, Kota Jakarta Barat, DKI Jakarta. Proses pencarian yang berlangsung selama dua hari akhirnya membuahkan hasil, meskipun Rohadi ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

    “Proses pencarian dilakukan selama dua hari, dan korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia,” tutup Adam.

  • KPK Bakal Analisa Laporan Abraham Samad terkait PSN PIK 2

    KPK Bakal Analisa Laporan Abraham Samad terkait PSN PIK 2

    loading…

    Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto mengatakan KPK bakal menganalisa laporan Abraham Samad terkait PSN PIK 2. Foto/SindoNews

    JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) menyatakan bakal menganalisa laporan eks Ketua Lembaga Antirasuah Abraham Samad. Diketahui, Abraham Samad melaporkan dugaan korupsi Proyek Strategis Nasional (PSN) pada kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2.

    “Selanjutnya akan dilakukan verifikasi dan analisa ada tidaknya unsur-unsur dugaan tindak pidana korupsi dan apakah itu menjadi kewenangan KPK,” kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto di Gedung Merah Putih KPK, Jumat (31/1/2025).

    KPK menurut Tessa, mengapresiasi adanya laporan dari masyarakat sipil. Menurutnya, adanya laporan tersebut merupakan kepercayaan publik kepada KPK. “KPK terbuka terhadap setiap laporan ataupun informasi yang disampaikan oleh masyarakat,” ujarnya.

    Sebelumnya, eks Ketua KPK Abraham Samad mendatangi Gedung Merah Putih KPK untuk menemui pimpinan Lembaga Antirasuah. Dalam kesempatan tersebut, Abraham Samad membawa laporan perihal dugaan korupsi di PSN PIK 2.

    “Kebetulan kita membawa laporannya juga yang sudah dibuat oleh teman-teman koalisi yaitu dugaan korupsi ya yang terjadi di proyek, proyeknya ya, saya katakan di proyek strategis nasional PIK 2,” kata Samad di Gedung Merah Putih KPK, Jumat (31/1/2025).

    Samad berharap, dengan adanya laporan ini KPK akan mendalami dugaan korupsi terkait penetapan PIK sebagai PSN. “Kita melihat di dalamnya bahwa kuat dugaan telah terjadi tindak pidana korupsi di dalam penetapannya sebagai proyek strategis nasional,” ujarnya.

    Samad menduga, dalam penetapa PIK 2 sebagai PSN terdapat praktik kongkalikong, suap, hingga gratifikasi. Samad mendesak KPK untuk memanggil Bos Agung Sedayu Group Aguan terkait hal tersebut.

    “Nama ini seolah-olah diciptakan mitos bahwa dia tidak tersentuh oleh hukum, oleh karena itu kita ingin mendorong KPK supaya orang ini segera diperiksa. Tidak boleh ada seseorang secara individu mengatur negara ini,” ucapnya.

    Beberapa aktivis yang menemani Abraham Samad ialah, mantan pimpinan M. Jasin, aktivis Said Didu, Ketua Riset dan Advokasi Publik LBHAP PP Muhammadiyah Gufroni, Ketua Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI) Julius Ibrani, dan Ketua Indonesia Memanggil (IM57+) Institute Lakso Anindito.

    (cip)

  • Muhammadiyah Ucapkan Selamat Harlah ke-102 NU

    Muhammadiyah Ucapkan Selamat Harlah ke-102 NU

    Jakarta (beritajatim.com) – Nahdlatul Ulama (NU) adalah organisasi Islam terbesar di Indonesia. Organisasi itu hari ini merayakan hari lahir (harlah) ke-102 tepat tanggal 31 Januari 1926-31 Januari 2025.

    Dinas Instansi dan organisasi dalam dan luar negeri sama mengucapkan selamat. Termasuk dari orgasasi Islam saudara tuanya, Muhammadiyah.

    Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof.Haedar Nashir mengatakan, peran dan kontribusi nyata NU dalam perjuangan kemerdekaan dan membangun Indonesia pasca kemerdekaan, tidak bisa dinafikan.

    “NU dengan semangat kebersamaan telah merawat keutuhan NKRI dari segala rintangan, sehingga Indonesia tetap terjaga sebagai negara dan bangsa yang majemuk (Bhineka Tunggal Ika),” ujar Haedar dikutip dari keterangan resmi PP Muhammadiyah, Jumat (31/1/2025).

    Haedar menyebutkan, NU dengan spirit ajaran Ahlussunah Waljama’ah (Aswaja) senantiasa mengembangkan toleransi beragama dan berbangsa sehingga umat beragama dan bangsa Indonesia mampu hidup rukun dan damai dalam keragaman.

    “NU mampu merawat kebudayaan umat dan bangsa sehingga keberadaannya membumi di Nusantara,” imbuh Haedar.

    Melalui pondok pesantren sebagai basis penting gerakan pendidikan, NU telah melahirkan generasi bangsa yang cinta tanah air serta menumbuhkan jalinan ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah insaniyah.

    Haedar juga menilai bahwa kehadiran NU dengan peran dan kontribusi yang konstruktif tersebut sangat relevan dengan tema Harlah yang diangkat pada tahun ini yaitu “Bekerja Bersama Umat untuk Indonesia Maslahat”.

    “Semoga Allah melimpahkan berkah-Nya bagi kelangsungan kehadiran dan peran berkesinambungan NU dalam menebar Islam yang rahmatan lil-‘alamin di Indonesia dan ranah global,” tutup Haedar.

    Rangkaian acara Harlah NU 2025 sebagai berikut.

    1. Kick Off Harlah Ke-102 NU

    Rangkaian Harlah ke-102 NU diawali dengan acara pembukaan bertajuk “Kick Off” pada 16 Januari 2025 lalu. Acara digelar di Lobi Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Salemba, Jakarta Pusat.

    PBNU pada saat tu melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan sejumlah instansi. Universitas Gadjah Mada (UGM) menjadi salah satu institusi yang sudah terkonfirmasi akan mengikuti penandatanganan ini.

    2. Kongres Pendidikan NU

    Acara selanjutnya adalah Kongres Pendidikan NU berlangsung pada 22-23 Januari 2025 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan. Kongres ini dikelola oleh tiga lembaga yang berfokus pada pendidikan di bawah naungan PBNU, yaitu Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU), Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU), dan Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (LP Ma’arif NU).

    3. Kongres Keluarga Maslahat NU

    Rangkaian berikutnya adalah Kongres Keluarga Maslahat NU yang akan diadakan selama dua hari, mulai hari ini 31 Januari hingga 1 Februari 2025. Acara ini bertempat di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan.

    4. Resepsi Harlah Ke-102 NU

    Resepsi ini menjadi puncak acara Harlah ke-102 NU akan diadakan pada 5 Februari 2025. Acara ini mengundang sejumlah tokoh penting negara.

    5. Munas-Konbes NU

    Sebagai penutup rangkaian Harlah ke-102 NU, akan diadakan Musyawarah Nasional (Munas) dan Konferensi Besar (Konbes) PBNU. Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, pada 6 dan 7 Februari 2025.

    Puncak peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-102 Nahdlatul Ulama (NU), yang dikenal sebagai acara resepsi, akan diselenggarakan pada 5 Februari 2025 di Istora Senayan, Jakarta. Acara ini menjadi momentum penting dalam rangkaian perayaan Harlah NU tahun ini.

    Resepsi tersebut akan dihadiri oleh petinggi negara, termasuk Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka. Jajaran Menteri Kabinet Merah Putih juga turut diundang. [but]

  • Pakar Hukum UMM Beri Masukan DPR Soal Pembahasan RUU KUHAP

    Pakar Hukum UMM Beri Masukan DPR Soal Pembahasan RUU KUHAP

    Malang (beritajatim.com) – Para pakar hukum dan akademisi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengkaji tentang pentingnya penyesuaian dan keselarasan regulasi hukum kejaksaan dengan KUHP agar tercipta sistem peradilan yang lebih efektif dan berkeadilan.

    Dekan Fakultas Hukum UMM Prof Tongat mengatakan rencana pembahasan RUU Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) yang kini dilakukan oleh Komisi III DPR RI harus mendetailkan distribusi kewenangan lembaga hukum dalam menangani perkara tindak pidana. Tujuannya, mengantisipasi ada tumpang tindih kewenangan antar lembaga hukum.

    “Distribusi kewenangan masing-masing lembaga hukum harus diperjelas supaya tidak menimbulkan tumpang tindih kewenangan. KUHAP itu kan sebagai induk penegakan hukum, sehingga menjadi rujukan terhadap semua aturan tentang penegakan hukum, baik itu kepolisian, kejaksaan, kehakiman,” ujar Tongat, Kamis, (30/1/2025).

    Tongat menyatakan keberadaan RUU KUHAP harus memperjelas porsi dan masing-masing posisi lembaga hukum. Seperti terkait dengan pelaporan tindak pidana yang selama ini menjadi kewenangan kepolisian, jika juga diberikan kepada kejaksaan berpotensi menimbulkan ketidakjelasan atau samar.

    Tongat juga mengkritik tentang restorative justice dan urgensinya sebagai penyelesaian perkara pidana dalam perspektif RUU Kejaksaan dan RUU KUHAP. Dia menyebut perlunya sinkronisasi antar lembaga penegak hukum, sehingga penerapan restorative justice bisa berjalan lebih konsisten.

    “Kemunculan ide gagasan Restorative Justice itu maka saya pikir lebih dini dilakukan lebih baik. Kalau lebih dini dilakukan artinya harus dilakukan di tingkat kepolisian. Karena kepolisian adalah start mekanisme peradilan pidana. Jadi semakin dini semakin baik untuk menghindari dampak negatif yang mungkin timbul akibat proses peradilan pidana,” ujar Tongat.

    Menurutnya perlua ada aturan yang jelas pendelegasian ke lembaga penegak hukum yang dinilai paling strategis untuk melaksanakan restoratif justice. Tujuannya untuk menghindari berbagai dampak negatif yang mungkin timbul akibat proses peradilan pidana.

    Sementara itu, Ketua Forum Dekan Fakultas Hukum PTM, Assoc. Prof. Dr. Faisal, S.H., M.Hum., menyoroti urgensi sinkronisasi antara RUU Kejaksaan dan KUHP guna memastikan efisiensi serta kejelasan dalam proses hukum di Indonesia. Menurutnya perubahan regulasi harus memperhatikan prinsip-prinsip keadilan dan kepastian hukum.

    “Penyesuaian regulasi kejaksaan dan KUHP adalah suatu keharusan untuk memastikan bahwa sistem peradilan pidana kita berjalan dengan lebih efisien dan selaras dengan kebutuhan hukum yang berkembang,” ujar Faisal.

    Ketua Majelis Hukum dan HAM PP Muhammadiyah Trisno Raharjo, menjelaskan mengenai kebijakan hukum pidana dalam pelaksanaan tugas kejaksaan. Menurutnya, dalam menjalankan tugasnya, kejaksaan harus berpegang pada prinsip keadilan dan proporsionalitas agar tidak terjadi penyalahgunaan wewenang.

    “Tugas kejaksaan dalam penegakan hukum harus selalu didasarkan pada asas legalitas serta menjunjung tinggi hak asasi manusia,” ujar Trisno. (luc/ian)

  • Kemendikdasmen Ubah Istilah Zonasi jadi Domisili, Simak 4 Jalur SPMB 2025

    Kemendikdasmen Ubah Istilah Zonasi jadi Domisili, Simak 4 Jalur SPMB 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) membeberkan ada empat jalur penerimaan siswa dalam Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025. Keempat jalur itu terdiri dari jalur domisili, prestasi, afirmasi, dan mutasi.

    Mendikdasmen Abdul Mu’ti menerangkan perubahan yang ada dalam jalur penerimaan itu adalah penggantian dari jalur zonasi menjadi jalur domisili.

    “Kenapa kami ganti nama itu [zonasi], karena selama ini muncul pemahaman yang kurang tepat, dianggap penerimaan itu hanya zonasi, jadi kami sampaikan bahwa jalur penerimaan murid baru itu ada empat,” katanya kepada wartawan di Jakarta, Kamis (30/1/2025).

    Mu’ti menambahkan, untuk penerimaan murid baru di Sekolah Dasar (SD) sama sekali tidak mengalami perubahan. Berbeda dengan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan tingkat lainnya akan ada perubahan persentase di setiap jalur masuk.

    “Kalau ada yang berpendapat bahwa ini masih seperti yang dulu, saya kira tidak sepenuhnya sama dengan yang dulu, karena itu kami ganti namanya dan ada memang hal-hal yang baru menyambut kebijakan ini, termasuk dalam hal bagaimana cara menghitung persentase itu,” jelasnya.

    Lebih jauh, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini merincikan ada hal baru dalam jalur prestasi. 

    Sebelumnya, jalur ini hanya terdiri dari akademik dan non-akademik seperti olahraga dan seni. Nantinya, lanjut dia, jalur non-akademik ini akan bertambah jalur kepemimpinan.

    “Jadi mereka yang aktif sebagai pengurus OSIS, pengurus misalnya pramuka atau yang lain-lain itu nanti menjadi pertimbangan melalui jalur prestasi itu,” tuturnya.

    Dilanjutkan Mu’ti, persentase penerimaan murid baru melalui jalur afirmasi akan bertambah. Jalur ini dikhususkan untuk penyandang disabilitas dan masyarakat yang berasal dari keluarga kurang mampu.

    Sementara itu, untuk jalur mutasi Mu’ti hanya menjelaskan jalur ini adalah kuota karena tugas orang tua dan termasuk untuk para guru yang mengajar di sekolah tertentu.

    Adapun nantinya penjelasan lebih teknis seputar empat jalur penerimaan ini akan disampaikan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah tentang Sistem Penerimaan Murid Baru di tahun 2025. Peraturan itu kini tengah disempurnakan melalui uji publik.

    “Kami sampaikan bahwa uji publik atau konsultasi publik ini adalah bagian dari upaya kami memenuhi undang-undang tentang penyusunan suatu peraturan yang menyangkut hajat hidup masyarakat yang salah satu tahapannya selain kajian dan juga masukan-masukan dari berbagai pihak, serta kajian atas penelitian-penelitian mengenai pelaksanaan program yang sudah berjalan juga draft ini perlu mendapatkan masukan dari berbagai kalangan,” pungkasnya.

  • PT BPR Syariah Dharma Kuwera Gelar Raker Pro Growth Pro Leading

    PT BPR Syariah Dharma Kuwera Gelar Raker Pro Growth Pro Leading

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG — Awal tahun 2025 segenap karyawan & pengurus PT. Bank Perekonomian Rakyat Syariah Dharma Kuwera (BPRS Dhaku) Klaten mengikuti rangkaian kerja yang diawali dengan rapat rapat kerja internal.

    Puncak agenda diselenggarakan di Semarang berupa Kick Off Meeting RBB 2025. Selanjutnya, kunjungan kreatif ke Nissin Biskuit dan Dusun Semilir Ungaran Jawa Tengah.

    Kick off meeting bertema ”Pro Growth Pro Leading” yang diselenggarakan di Hotel ibis Semarang pada Ahad, 26 Januari 2025 tersebut diikuti segenap Karyawan, Pimpinan, Pengurus dan Pemegang Saham.

    Menurut Dede Haris Sumarno, Direktur Utama Dana Pensiun Syariah Muhammadiyah yang menjadi Pemegang Saham Pengendali (PSP) di BPRS Dharma Kuwera, kegiatan ini sangat penting untuk menumbuhkan semangat dalam membesarkan BPRS Dharma Kuwera.

    Menurut Dede, tidak hanya kerja keras, kerja cerdas untuk memajukan BPRS tapi juga di perlukan Disiplin yang tinggi dalam segala aspek dan dilengkapi dengan doa dan tawakkal kepada Allah SWT.

    Dirut BPRS Dharma Kuwera, Jatmiko, mengucapkan syukur, pada tahun 2024 ini, meski baru saja pulih dari pandemi Covid 19, semua Pos Keuangan mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan sehingga secara keseluruhan Bank tetap membukukan laba dan menjaga rasio rasio keuangan di tingkat yang sehat (peringkat 1).

    Tantangan 2025 ini cukup luar biasa di tengah kondisi persaingan Cina & USA negara raksasa kekuatan ekonomi dunia, Perang Rusia & Ukraina yang belum juga berakhir serta banyaknya negara maju yang mengalami kontraksi ke arah resesi.

    Jatmiko menyampaikan untuk bisa mencapai bahkan melompati target RBB 2025 di tengah kondisi sekarang di perlukan ”Energi” the power of Change dan ini dibutuhkan komitmen dari setiap insan.

    Wira Sumbaga, salah satu pemegang saham BPRS Dharma Kuwera juga pemilik beberapa perusahaan diantaranya ”Batik Paradise” ikut memberikan motivasi dalam kegiatan tersebut. Menurut Wira, untuk meningkatkan profit diperlukan service excelent.

    Sementara itu, Muslich Wahid Mahdi, selaku Dewan Pengawas Syariah mengingatkan bahwa BPRS bisa terus maju mecapai kesejahteraan yang barokah tidak boleh lepas dari nilai nilai keislaman dan keimanan (ekonomi yang maslahah)

    Di penghujung Kick Off, Suin Lestari, Direktur yang membawahi kepatuhan, menyampaikan berbagai program pelatihan untuk meningkatkan kualitas SDM di BPRS Dharma Kuwera. (*)