Organisasi: Muhammadiyah

  • Rekor 4 Kali Tak Terkalahkan, SDUT Bumi Kartini Juara MilkLife Soccer Challenge Kudus 2025

    Rekor 4 Kali Tak Terkalahkan, SDUT Bumi Kartini Juara MilkLife Soccer Challenge Kudus 2025

    Liputan6.com, Jakarta – Tim sepak bola putri SDUT Bumi Kartini Jepara kembali mengamankan posisinya di puncak podium perebutan gelar juara MilkLife Soccer Challenge Kudus 2025. Kemenangan ke empat kalinya yang ditorehkan tim sepak bola KU 12 asal Jepara, saat mengalahkan tim SDIT Al Islam Kudus di partai final.

    Torehan gemilang tim Bumi Kartini Jepara ini, berkat tendangan Rara Zenita Fatin yang mampu menceploskan bola ke gawang tim SDIT Al Islam Kudus. Rara berhasil mengunci kemenangan timnya melalui gol balasan dari umpan silang Naura. Skor 4-2 terus bertahan hingga wasit Nur Yasin meniup peluit panjang, memastikan gelar juara bagi SDUT Bumi Pertiwi Jepara.

    Perebutan gelar juara bergengsi MilkLife Soccer Challenge – Kudus 2025 yang mempertemukan tim derby Muria ini, berlangsung kompetitif dan menegangkan pada Minggu (9/2/2025). Laga yang tersaji di Supersoccer Arena, Rendeng, Kudus, menyudahi kemenangan bagi tim Bumi Kartini Jepara dengan skor 3-2.

    Dengan hasil tersebut, maka tim SDUT Bumi Kartini sebagi juara pertama. Selanjutnya dibayangi oleh Tim SDIT Al Islam Kudus sebagai runner up.

    Sementara di KU 10, Tim SD Muhammadiyah Birrul Walidain sukses menjadi kampiun, usai mengalahkan SDIT Al Islam Kudus lewat adu penalti dengan skor 3-2.

    Dari pantauan Liputan6.com saat jalannya pertandingan di KU 12, tim SDUT Bumi Kartini Jepara terus membangun serangan ke jantung pertahanan SDIT Al Islam Kudus sejak kick off babak pertama. Menit ke-3, SDUT Bumi Kartini Jepara memperoleh peluang emas yang berhasil dikonversi jadi gol.

    Sepak pojok Rere Zenita Farza mengarah ke gawang hingga terkena badan Anindya Dewi Maharani dan berbuah poin pertama bagi SDUT Bumi Kartini Jepara. Meski kebobolan, SDIT Al Islam terus mencoba untuk menjebol gawang yang dijaga Queisha Sava Azzalfa.

    Pertandingan menegangkan itu pun kembali pecah, saat sontekan kaki Naura Hasna El Tsaqif di menit ke-6 mampu menembus penjagaan Aqila Rizki Beryl yang membuat SDUT Bumi Kartini Jepara unggul 2-0.

    Berusaha mengejar ketertinggalan, SDIT Al Islam Kudus membalas dengan gol yang tercipta dari tendangan jarak jauh Anindya di menit ke-9 yang membuat kedudukan berubah 2-1.

    Menutup babak pertama, Rara Zenita Fatin mampu menceploskan bola ke gawang usai memanfaatkan umpan apik dari saudari kembarnya Rere Zenita Farza sehingga skor sementara 3-1.

    Usai turun minum, pertandingan makin intens dengan serangan terbuka kedua tim. Tendangan Alesha Farzana Aznii Putri Aji di menit ke-20 dari sisi kanan gawang melesat masuk ke gawang menjadikan skor 3-2.

     

     

    Namun Rara akhirnya mampu mengunci kemenangan lewat gol balasan berkat umpan silang Naura. Skor 4-2 terus bertahan hingga wasit meniup peluit panjang bagi kemenangan SDUT Bumi Pertiwi Jepara.

    Bagi tim asuhan pelatih Noor Hadi, ini merupakan gelar keempat yang diraih di KU 12. Sepanjang MilkLife Soccer Challenge tahun 2024, Rara Zenita Fatin dan kawan-kawan sudah memboyong tiga piala berturut-turut.

    Rara mengaku senang dan bangga bisa meraih kemenangan kembali. Ia menilai bahwa kerjasama tim sudah bagus, namun harus lebih ditingkatkan lagi agar lebih kompak.

    “Terima kasih untuk pelatih yang melatih kami sampai juara, terima kasih teman-teman atas kerja kerasnya,” ucap Rara yang juga mendapat gelar Top Scorer dengan mengemas total 29 gol.

    Sedangkan di partai KU 10, SD Muhammadiyah Birrul Walidain menang dramatis lewat adu penalti 3-2 melawan SDIT Al Islam Kudus. Tim yang dipimpin oleh Keisha Athira Imawan itu mampu menunjukkan permainan cantik.

    Namun kokohnya pertahanan kedua tim, membuat mereka harus berbagi skor kacamata hingga babak akhir. Kemenangan ini jadi kebanggaan Keisha dan kawan-kawan setelah pada MilkLife Soccer Challenge – Kudus Seri 3 2024 lalu hanya menjadi runner-up.

    “Pertandingan tadi cukup menegangkan karena antara menang atau tidak. Tapi pelatih tadi bilang dalam sepak bola menang atau kalah itu biasa, yang penting sudah berusaha dan akhirnya kami percaya diri untuk menang,” ucap siswi kelas 4 itu.

    Sementara itu, Wakil Ketua Pelaksana MilkLife Soccer Challenge Welly Arisanto menilai bahwa animo peserta MilkLife Soccer Challenge – Kudus 2025 sangat menarik. Sebab Kabupaten Kudus sebagai sasaran inkubasi pengembangan ekosistem sepak bola putri usia dini, menunjukkan potensi yang meningkat.

    “Hal ini juga didukung dengan proses regenerasi pemain dan keseriusan sekolah untuk mengembangkan olahraga sepak bola putri,” ujar Welly.

    Welly melihat bahwa MilkLife Soccer Challenge Kudus yang diinisiasi Bakti Olahraga Djarum Foundation ini menarik dan seru pertandingannya. Tahun 2024 lalu, kompetisi serupa juga telah tiga kali dselenggarakan.

    “Dan saat ini, membuat pengalaman para peserta untuk bertanding makin bertambah, teknik bermain juga meningkat jauh. Jadi kami berharap potensi pesepakbola putri di Kudus semakin berkembang dan semakin banyak, terutama dengan bertambahnya jumlah sekolah yang berpartisipasi,” ucap Welly.

    Untuk diketahui, Milklife Soccer Challenge – Kudus 2025 diikuti 1.547 siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Dasar (SD). Total ada 142 tim, yang terdiri dari 100 tim bertanding di KU 12 dan 42 tim di KU 10.

    Tak hanya datang dari Kudus, para peserta berasal dari berbagai daerah sekitar seperti Demak, Rembang, Pati, dan Jepara.

  • Wamendikdasmen Bangga Unimuda Sorong Pecahkan Rekor Muri Senam Anak Indonesia Hebat

    Wamendikdasmen Bangga Unimuda Sorong Pecahkan Rekor Muri Senam Anak Indonesia Hebat

    Jakarta, Beritasatu.com – Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendasmen) Fajar Riza Ulhaq turut bangga dengan keberhasilan Universitas Pendidikan Muhammadiyah (Unimuda) Sorong yang berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) dalam kegiatan senam anak Indonesia hebat. 

    Kegiatan senam yang digelar di halaman gedung Prof Zamroni Unimuda Sorong ini melibatkan 2.961 peserta, yang terdiri dari siswa PAUD, TK, SD, SMP, SMA/sederajat, mahasiswa, guru, dosen, pejabat pemerintah, dan masyarakat umum.

    “Tentunya saya turut bangga. Terima kasih kepada rektor Unimuda Sorong telah menginisiasi acara senam anak Indonesia hebat ini. Kami mengharapkan kepada semua sekolah mulai membiasakan senam anak Indonesia hebat, paling tidak dalam satu minggu satu kali sesuai dengan waktu yang tersedia,” ujar Fajar Riza Ulhaq dalam sambutannya.

    Dia juga mengingatkan kepada guru yang hadir agar membiasakan memulai kegiatan termasuk senam sehat dengan lagu Indonesia Raya dan ditutupi dengan doa bersama. Menurut dia, hal tersebut merupakan implementasi dari gerakan pagi ceria dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti.

    “Kami mendapat amanah dari Pak Presiden Prabowo agar membiasakan olahraga dan budaya hidup sehat di sekolah-sekolah. Kegiatan ini bukan hanya mencatatkan rekor, tetapi juga menjadi langkah nyata dalam mendorong pola hidup sehat sejak dini serta membangun karakter anak Indonesia yang kuat, unggul, dan maju,” jelas Fajar.

    Sementara itu, rektor Unimuda Sorong, Rustamadji mengungkapkan rasa syukur dan bangga atas pencapaian ini. Menurut Rustamadji, senam anak Indonesia hebat merupakan bagian dari kampanye gaya hidup sehat dan penguatan karakter anak melalui gerakan fisik yang menyenangkan dan edukatif. 

    “Senam anak Indonesia hebat digelar dimana-mana, tetapi yang berhasil memecahkan rekor Muri ada di Unimida Sorong Provinsi Papua Barat Daya dengan peserta terbanyak di dunia. Terimakasih kepada semuanya yang sudah mendukung semuanya adalah calon mahasiswa Unimuda Sorong,” ujar Rustamadji.

  • Awal Puasa Ramadan 2025 Muhammadiyah dan Pemerintah Sama, Beda Tanggal Hari Raya Idul Fitri?

    Awal Puasa Ramadan 2025 Muhammadiyah dan Pemerintah Sama, Beda Tanggal Hari Raya Idul Fitri?

    TRIBUNJATIM.COM –  Kapan awal puasa Ramadan 2025 kini jadi perbincangan. 

    Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadan 1446 Hijriah jatuh pada tanggal 1 Maret 2025.

    Sementara Pemerintah RI belum menetapkan tanggal 1 Ramadan 1446 Hijriah atau awal puasa ramadan 2025. 

    Kementerian Agama (Kemenag) RI akan mengumumkan tanggal resmi awal puasa Ramadan 2025 setelah sidang isbat yang akan digelar pada 29 Syaban 1446 H atau tanggal 28 Februari 2025.

    Di samping itu, muncul prediksi awal puasa Ramadan 2025 Muhammadiyah dan Pemerintah akan jatuh di tanggal yang sama. 

    Awal Ramadan Muhammadiyah dan Pemerintah

    Organisasi Muhammadiyah telah menetapkan awal puasa Ramadan 2025 melalui Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT).

    Muhammadiyah menetapkan tanggal 1 Ramadan 1446 H pada Sabtu, 1 Maret 2025.

    Sementara itu, berdasarkan kalender Hijriah 1446 H yang diterbitkan oleh Kemenag pada 22 Oktober 2024, tanggal 1 Ramadan 1446 H juga jatuh pada 1 Maret 2025.

    Hal ini membuka peluang awal puasa Ramadan pemerintah dan Muhammadiyah dimulai secara bersamaan pada 1 Maret 2025 mendatang.

    Meski begitu, jadwal puasa di kalender Hijriah dari Kemenag hanya dapat menjadi acuan sementara.

    Sebab, pemerintah baru akan menetapkan tanggal 1 Ramadan 2025 secara resmi setelah menggelar sidang isbat.

    Bagaimana dengan Hari Raya Idul Fitri?

    Berdasarkan perhitungan Muhammadiyah, Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1446 H diperkirakan jatuh pada Minggu, 30 Maret 2025.

    Sementara itu, dalam kalender Hijriah terbitan Kemenag, tanggal 30 Maret 2025 adalah hari ke-30 puasa Ramadan.

    Menurut kalender 2025, Hari Raya Idul Fitri jatuh pada tanggal 31 Maret 2025.

    Namun, tanggal Hari Raya Idul Fitri akan dikonfirmasi kembali melalui sidang isbat pemerintah yang dilakukan menjelang akhir Ramadan mendatang.

    Jadwal Puasa Ramadan 2025:

    Berikut jadwal puasa 2025 jika 1 Ramadan 1446 Hijriah ditetapkan 1 Maret 2025 lengkap dengan kalender Masehi, berdasar kalender terbitan Kemenag.

    GRAFIS RAMADAN KAREEM – Kapan awal puasa Ramadan 2025? Berikut prediksi Muhammadiyah dan jadwal Sidang Isbat Pemerintah. (Freepik)

    1 Ramadan 1446 Hijriah = Sabtu, 1 Maret 2025

    2 Ramadan 1446 Hijriah = Minggu, 2 Maret 2025

    3 Ramadan 1446 Hijriah = Senin, 3 Maret 2025

    4 Ramadan 1446 Hijriah = Selasa, 4 Maret 2025

    5 Ramadan 1446 Hijriah = Rabu, 5 Maret 2025

    6 Ramadan 1446 Hijriah = Kamis, 6 Maret 2025

    7 Ramadan 1446 Hijriah = Jumat, 7 Maret 2025

    8 Ramadan 1446 Hijriah = Sabtu, 8 Maret 2025

    9 Ramadan 1446 Hijriah = Minggu, 9 Maret 2025

    10 Ramadan 1446 Hijriah = Senin, 10 Maret 2025

    11 Ramadan 1446 Hijriah = Selasa, 11 Maret 2025

    12 Ramadan 1446 Hijriah = Rabu, 12 Maret 2025

    13 Ramadan 1446 Hijriah = Kamis, 13 Maret 2025

    14 Ramadan 1446 Hijriah = Jumat, 14 Maret 2025

    15 Ramadan 1446 Hijriah = Sabtu, 15 Maret 2025

    16 Ramadan 1446 Hijriah = Minggu, 16 Maret 2025

    17 Ramadan 1446 Hijriah = Senin, 17 Maret 2025

    18 Ramadan 1446 Hijriah = Selasa, 18 Maret 2025

    19 Ramadan 1446 Hijriah = Rabu, 19 Maret 2025

    20 Ramadan 1446 Hijriah = Kamis, 20 Maret 2025

    21 Ramadan 1446 Hijriah = Jumat, 21 Maret 2025

    22 Ramadan 1446 Hijriah = Sabtu, 22 Maret 2025

    23 Ramadan 1446 Hijriah = Minggu, 23 Maret 2025

    24 Ramadan 1446 Hijriah = Senin, 24 Maret 2025

    25 Ramadan 1446 Hijriah = Selasa, 25 Maret 2025

    26 Ramadan 1446 Hijriah = Rabu, 26 Maret 2025

    27 Ramadan 1446 Hijriah = Kamis, 27 Maret 2025

    28 Ramadan 1446 Hijriah = Jumat, 28 Maret 2025

    29 Ramadan 1446 Hijriah = Sabtu, 29 Maret 2025

    30 Ramadan 1446 Hijriah = Minggu, 30 Maret 2025

    Dengan dasar tersebut di atas, maka bila nanti hari pertama puasa Bulan Ramadan 2025 dimulai Sabtu, 1 Maret 2025, maka Bulan Ramadan 2025 tinggal 19 hari lagi per tayangnya berita ini, Minggu (9/2/2025).

    Berita tentang Ramadan 2025 lainnya

  • Tragedi Lift Crane Jatuh di Proyek RS PKU Muhammadiyah Blora: 4 Orang Tewas – Halaman all

    Tragedi Lift Crane Jatuh di Proyek RS PKU Muhammadiyah Blora: 4 Orang Tewas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Jumlah korban meninggal dunia akibat kecelakaan kerja di proyek pembangunan Gedung Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Blora, Jawa Tengah, bertambah menjadi empat orang.

    Kecelakaan ini terjadi pada Sabtu (8/2/2025) pagi.

    Kasi Humas Polres Blora, AKP Gembong Widodo, mengonfirmasi sebelumnya terdapat tiga korban tewas, dan satu korban baru saja meninggal setelah mendapatkan perawatan medis.

    Korban yang meninggal adalah Tri Wiji, yang meninggal dunia pada pukul 14.15 WIB.

    Dari total 13 pekerja yang terlibat dalam kecelakaan ini, empat orang dinyatakan meninggal dunia, sementara sembilan lainnya mengalami luka-luka dan saat ini dirawat di RS PKU Muhammadiyah Blora.

    “Untuk update, korban ada sebanyak 13 orang, 4 diantaranya meninggal dunia dan 9 lainnya luka-luka dan saat ini dirawat di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Blora,” katanya, saat dikonfirmasi Tribunjateng.

    Kronologi Kecelakaan

    Kasat Reskrim Polres Blora, AKP Selamet, menjelaskan kecelakaan ini terjadi saat para pekerja menaiki lift ke lantai lima gedung yang sedang dibangun.

    Lift yang membawa 13 orang tersebut jatuh dari ketinggian sekitar 12 meter.

    Ia menambahkan, operator lift melakukan kesalahan saat mengoperasikan remote lift yang mengakibatkan kecelakaan tersebut.

    “Penyebab lift putus itu, dari informasi yang kami terima di lapangan, bahwa ada kerusakan mesin lift itu, karena cara penggunaan atau operasionalnya itu ada salah satu operator, yang memencet di remot itu, ada up dan down,” jelasnya.

    Selamet menyebut kejadian ini diduga bukan disebabkan oleh kelebihan muatan.

    “Kalau dari kapasitas yang tercantum di mesin itu 2 ton, jadi kalau dinaiki 13 orang, itu masih belum melebihi kapasitas muatan,” katanya.

    Seluruh korban kecelakaan adalah warga Blora, dan sebagian besar mengalami patah tulang akibat jatuh dari ketinggian.

    “Luka-luka kebanyakan patah ya, karena tekanan yang sangat luar biasa, jarak 12 meter dan jatuh. Posisi para korban itu berada di dalam kotak besi seperti lift itu, posisinya di luar bangunan,” tambahnya.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Mendikdasmen Pastikan Efisiensi Anggaran Rp 8 Triliun Tidak Sentuh Dana BOS dan PIP

    Mendikdasmen Pastikan Efisiensi Anggaran Rp 8 Triliun Tidak Sentuh Dana BOS dan PIP

    Mojokerto, Beritasatu.com – Efisiensi anggaran senilai Rp 8 triliun di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) disebut tidak memengaruhi anggaran pendidikan, seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Program Indonesia Pintar (PIP).

    Hal itu diungkapkan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti saat hadir dan meresmikan gedung di SMK Mutia, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

    “Sekolah tidak berpengaruh sehingga dana BOS dan itu tetap yang kami terima sesuai APBN 2025 dan tidak ada pengurangan,” kata Mendikdasmen Abdul Mu’ti, Minggu (9/2/2025).

    Ia menambahkan, justru efisiensi anggaran akan dilakukan di dalam kementerian dengan melaksanakan penyesuaian ketika rapat dan bepergian dinas luar kota.

    “Jadi untuk efisiensi kami sepenuhnya mengikuti kebijakan presiden. Yang akan kami sesuaikan adalah program perjalanan dinas, kemudian operasional di kantor, dan kegiatan yang mungkin yang berkaitan dengan rapat yang selama ini diselenggarakan di luar kementerian, sehingga nanti kita akan selenggarakan di kementerian,” ungkapnya.

    Abdul Mu’ti menjelaskan, perjalanan dinas akan menggunakan pesawat kelas ekonomi termasuk menteri. Bahkan, apabila menginap akan menggunakan gedung yang dikelola oleh Kemendikdasmen.

    “Nanti kita akan sesuaikan perjalanan dinas dan semuanya menggunakan pesawat kelas ekonomi termasuk menteri. Kemudian kita akan memaksimalkan fasilitas yang dimiliki kementerian di daerah. Jadi kalau saya ke daerah dan diperlukan menginap, saya usahakan menginapnya di tempat yang dikelola oleh UPT Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah di provinsi,” jelasnya.

    Sekretaris Umum PP Muhammadiyah ini melanjutkan, efisiensi anggaran ini akan menjadikan seluruh pegawai kementerian hidup sederhana dengan menggunakan pos anggaran yang ada.

    “Semua langkah dilakukan dalam rangka efisiensi anggaran dan juga membangun hidup sederhana di lingkungan kementerian,” pungkasnya.

  • Update Kecelakaan Kerja Gedung RS PKU Muhammadiyah Blora, Korban Tewas Bertambah

    Update Kecelakaan Kerja Gedung RS PKU Muhammadiyah Blora, Korban Tewas Bertambah

    TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Jumlah korban meninggal dunia akibat peristiwa kecelakaan kerja di proyek pembangunan Gedung Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Blora, bertambah satu orang.

    Total ada 13 pekerja proyek yang terlibat kecelakaan kerja yang terjadi Sabtu (8/2/2025) pagi.

    Kasi Humas Polres Blora, AKP Gembong Widodo, mengatakan jumlah korban meninggal dunia bertambah 1 orang.

    Sebelumnya jumlah korban meninggal dunia 3 orang. Jadi untuk sampai saat ini total korban meninggal dunia ada 4 orang.

    KECELAKAAN KERJA – Lokasi kejadian kecelakaan kerja pembangunan Gedung RS PKU Muhammadiyah Blora, Sabtu (8/2/2025). Ada belasan pekerja yang menjadi korban kecelakaan kerja itu.(Iqbal/Tribunjateng) (M iqbal)

    “Untuk 1 korban yang meninggal dunia atas nama Tri Wiji, meninggal pada pukul 14.15 WIB, setelah mendapat perawatan medis di RS PKU Muhammadiyah Blora,”

    “Untuk update, korban ada sebanyak 13 orang, 4 diantaranya meninggal dunia dan 9 lainnya luka-luka dan saat ini dirawat di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Blora,” katanya, saat dikonfirmasi Tribunjateng.

    Diberitakan sebelumnya, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Blora berhasil mengungkap kronologi penyebab kecelakaan kerja di proyek pembangunan Gedung Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Blora, Sabtu (8/2/2025) pagi.

    Kasat Reskrim Polres Blora, AKP Selamet, menyampaikan pihak kepolisian mendapatkan laporan pertama kali dari mandor proyek pembangunan pengembangan gedung baru lima lantai.

    “Kami dari jajaran Satreskrim Polres Blora menerima laporan dari salah satu mandor proyek pengembangan rumah sakit PKU Muhammadiyah yang terletak di Jalan Raya Blora-Cepu Kabupaten Blora, terkait adanya kecelakaan kerja,” katanya.

    Mendapatkan laporan itu, Satreskrim Polres Blora bersama tim gabungan, Polsek Jepon, Tim Inafis Polres Blora, langsung ke lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP.

    “Pada saat mendatangi TKP untuk para korban sudah dibawa ke Rumah Sakit PKU Muhammadiyah. Hasil informasi dari dokter jaga, diduga korbannya sebanyak 13 orang. Rinciannya 3 meninggal dunia, dan 10 orang meninggal dunia,” jelasnya.

    “Dan yang luka-luka sampai sekarang masih dirawat di RS PKU Muhammadiyah Blora,” imbuhnya.

    Menurut Selamet, berdasarkan hasil olah TKP, penyebab kecelakaan kerja tersebut bermula saat para pekerja menaiki lift ke lantai lima untuk memulai pekerjaan di gedung yang tengah dibangun.

    “Pada saat lift naik, sekitar kurang lebih 12 meter, tahu-tahu lift tersebut, jatuh terjun bebas. Akhirnya penumpang yang ada di dalam lift sebanyak 13 orang mengalami luka dan ada yang meninggal,” jelasnya.

    Selamet menyampaikan penyebab lift putus diduga karena adanya kerusakan mesin lift.

    “Penyebab lift putus itu, dari informasi yang kami terima di lapangan, bahwa ada kerusakan mesin lift itu.”

    “Karena cara penggunaan atau operasionalnya itu ada salah satu operator, yang memencet di remot itu, ada up dan down,” jelasnya.

    Selamet mengatakan, belasan korban itu merupakan kloter kedua yang naik menggunakan lift untuk bekerja.

    “Jadi pada saat kejadian itu adalah membawa pekerja trip yang kedua, trip yang pertama aman, trip yang kedua ini mengangkut 13 orang, dan saat di tengah ketinggian 12 meter, tahu-tahu lepas, jadi ada trouble di mesin lift itu,” terangnya.

    Menurut Selamet, kejadian itu diduga bukan karena kelebihan muatan lift. 

    “Kalau dari kapasitas yang tercantum di mesin itu 2 ton, jadi kalau dinaiki 13 orang, itu masih belum melebihi kapasitas muatan,” terangnya.

    Selamet menerangkan untuk seluruh korban merupakan warga Blora. Adapun untuk jenis luka yang dialami para korban, yakni mengalami patah tulang.

    “Luka-luka kebanyakan patah ya, karena tekanan yang sangat luar biasa, jarak 12 meter dan jatuh. Posisi para korban itu berada di dalam kotak besi seperti lift itu, posisinya di luar bangunan,” jelasnya.(Iqs)

  • 3 Orang Tewas, Lift Crane RS di Blora Jatuh dari Ketinggian 12 Meter

    3 Orang Tewas, Lift Crane RS di Blora Jatuh dari Ketinggian 12 Meter

    Blora

    Polisi tengah menyelidiki insiden lift crane yang jatuh di lokasi pembangunan Rumah Sakit (RS) Pembinaan Kesejahteraan Umat (PKU) Muhammadiyah, Blora, Jawa Tengah. Lift crane itu jatuh dari ketinggian 12 meter.

    “Pada saat lift naik kurang lebih 12 meter, tahu-tahu lift tersebut jatuh terjun bebas. Akhirnya penumpang yang ada di dalamnya sebanyak 13 orang mengalami luka. 3 meninggal, 10 luka-luka,” kata Kasat Reskrim Polres Blora AKP Selamet dilansir detikJateng, Sabtu (8/2/2025).

    Selamet mengatakan pihak kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian (TKP) di lokasi. Para pekerja diketahui hendak naik ke lantai lima sebelum peristiwa nahas itu terjadi. Namun, tali lift lalu putus di ketinggian 12 meter.

    “Pada saat mendatangi TKP, para korban sudah dibawa ke Rumah Sakit PKU Muhammadiyah,” jelasnya.

    Insiden itu terjadi pagi hari tadi sekitar pukul 07.30 WIB. Selain tiga orang meninggal dunia, 10 orang saat ini masih dirawat intensif.

    “Hasil informasi dari dokter jaga, yang diduga sebagai korban sebanyak 13 orang, 3 meninggal dunia dan 10 orang luka luka. Dan yang luka-luka sampai sekarang masih dirawat di (RS PKU) Muhammadiyah Blora,” ujar Selamet.

    Baca selengkapnya di sini

    (ygs/dhn)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Hindari Pejalan Kaki, Truk Boks Terguling di Ringroad Barat Sleman!

    Hindari Pejalan Kaki, Truk Boks Terguling di Ringroad Barat Sleman!

    TRIBUNJATENG.COM, SLEMAN – Sebuah truk boks terguling di Jalan Siliwangi (Ringroad Barat), tepatnya di Dusun Somodaran, Banyuraden, Gamping, Kabupaten Sleman, pada Sabtu (8/2/2025).

    Kecelakaan ini terjadi akibat sopir berusaha menghindari pejalan kaki yang menyeberang jalan.

    Kanit Gakkum Satlantas Polresta Sleman, AKP Sutarman, menjelaskan bahwa truk dengan nomor polisi AB 8726 ZN dikemudikan oleh KK (35), warga Yogyakarta.

    Truk melaju di jalur kanan dari arah utara ke selatan saat seorang pejalan kaki, DN (25), mahasiswa asal Grobogan, menyeberang dari arah barat ke timur.

    Pejalan kaki sempat berhenti di pembatas tengah sebelum melanjutkan menyeberang.

    Karena jarak yang sudah dekat, sopir truk berusaha menghindar dengan membanting setir ke kiri.

    Namun, bagian spion kanan masih mengenai pejalan kaki sebelum akhirnya truk terguling di jalur sepeda di sisi timur jalan.

    “Sesampainya di lokasi kejadian, pejalan kaki melanjutkan menyeberang. Truk mencoba menghindar, tetapi spion kanan tetap membentur pejalan kaki, lalu truk kehilangan kendali dan terguling di jalur sepeda,” ujar AKP Sutarman.

    DN mengalami luka sobek serta memar di kepala dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Queen Latifa, Gamping, untuk mendapatkan perawatan medis. Sementara itu, sopir truk juga mengalami luka ringan.

    Akibat kecelakaan ini, truk boks mengalami kerusakan cukup parah, terutama pada kaca depan dan bagian boks sebelah kiri yang penyok.

    Truk yang terguling sempat menutup sebagian ruas jalan, menyebabkan kemacetan sementara.

    Kerugian materi akibat insiden ini diperkirakan mencapai Rp 2 juta.

    Sopir truk yang mengalami luka ringan di tangan dan nyeri di pinggang mendapatkan perawatan jalan di RS PKU Muhammadiyah Gamping.

     
     

  • Video Kronologi Kecelakaan Kerja di Proyek RS PKU Muhammadiyah Blora

    Video Kronologi Kecelakaan Kerja di Proyek RS PKU Muhammadiyah Blora

    Berikut ini video kronologi kecelakaan kerja di proyek RS PKU Muhammadiyah Blora.

    TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Blora mengungkap kronologi penyebab kecelakaan kerja di proyek pembangunan Gedung Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Blora, Sabtu (8/2/2025) pagi.

    Kasat Reskrim Polres Blora, AKP Selamet, menyampaikan pihak kepolisian mendapatkan laporan pertama kali dari mandor proyek pembangunan pengembangan gedung baru lima lantai RS PKU Muhammadiyah Blora.

    “Kami dari jajaran Satreskrim Polres Blora menerima laporan dari salah satu mandor proyek pengembangan rumah sakit PKU Muhammadiyah yang terletak di Jalan Raya Blora-Cepu Kabupaten Blora, terkait adanya kecelakaan kerja,” katanya.

    Mendapatkan laporan itu, Satreskrim Polres Blora bersama tim gabungan, Polsek Jepon, Tim Inafis Polres Blora, langsung ke lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP.

    “Pada saat mendatangi TKP untuk para korban sudah dibawa ke Rumah Sakit PKU Muhammadiyah. Hasil informasi dari dokter jaga, diduga korbannya sebanyak 13 orang. Rinciannya 3 meninggal dunia, dan 10 orang luka-luka,” jelasnya.

    “Dan yang luka-luka sampai sekarang masih dirawat di RS PKU Muhammadiyah Blora,” imbuhnya.

    Menurut Selamet, berdasarkan hasil olah TKP, penyebab kecelakaan kerja tersebut bermula saat para pekerja menaiki lift ke lantai lima untuk memulai pekerjaan di gedung yang tengah dibangun.

    “Pada saat lift naik, sekitar kurang lebih 12 meter, tahu-tahu lift tersebut, jatuh terjun bebas. Akhirnya penumpang yang ada di dalam lift sebanyak 13 orang mengalami luka dan ada yang meninggal,” jelasnya.

    Selamet menyampaikan penyebab tali lift putus dan jatuh diduga karena adanya kerusakan mesin lift.

    “Penyebab lift putus itu, dari informasi yang kami terima di lapangan, bahwa ada kerusakan mesin lift itu.”

    “Karena cara penggunaan atau operasionalnya itu ada salah satu operator, yang memencet di remot itu, ada up dan down,” jelasnya.

    Selamet mengatakan, belasan korban itu merupakan kloter kedua yang naik menggunakan lift untuk bekerja.

    “Jadi pada saat kejadian itu adalah membawa pekerja trip yang kedua, trip yang pertama aman, trip yang kedua ini mengangkut 13 orang, dan saat di tengah ketinggian 12 meter, tahu-tahu lepas, jadi ada trouble di mesin lift itu,” terangnya.

    Menurut Selamet, kejadian itu diduga bukan karena kelebihan muatan lift. 

    “Kalau dari kapasitas yang tercantum di mesin itu 2 ton, jadi kalau dinaiki 13 orang, itu masih belum melebihi kapasitas muatan,” terangnya.

    Selamet menerangkan untuk seluruh korban merupakan warga Blora. Adapun untuk jenis luka yang dialami para korban, yakni mengalami patah tulang.

    “Luka-luka kebanyakan patah ya, karena tekanan yang sangat luar biasa, jarak 12 meter dan jatuh. Posisi para korban itu berada di dalam kotak besi seperti lift itu, posisinya di luar bangunan,” jelasnya.(Iqs)

  • Ketum PBNU Gus Yahya Sentil Banyak Pejabat Ngaku NU: Termasuk Natalius Pigai!

    Ketum PBNU Gus Yahya Sentil Banyak Pejabat Ngaku NU: Termasuk Natalius Pigai!

    GELORA.CO – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menyentil fenomena banyaknya tokoh pejabat yang mengaku bagian dari Nahdlatul Ulama (NU).

    Gus Yahya kecewa, sebab marwah NU seringkali dicatut untuk kepentingan politik tertentu.

    Yahya Staquf mengaku banyak tekanan yang dirasakan Nahdlatul Ulama dalam kontestasi politik karena digunakan pihak tertentu demi mendapatkan kekuasaan sebesar-besarnya. 

    Hal itu ia ucapkan saat menutup Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2025 di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis 6 Februari 2025 malam.

    “Selama ini kan NU dibayangkan sebagai kekuatan yang bertarung melawan kekuatan-kekuatan yang lain untuk mendapatkan kekuasaan sebesar-besarnya,” ujar Yahya.

    “Sampai kemarin itu orang yang ditanyakan, menteri yang NU itu berapa? Pak Prabowo saja nanya, ‘ternyata banyak juga orang NU yang jadi menteri’. Ini NU ini diimajinasikan sebagai kekuatan politik untuk merebut kekuasaan,” ungkapnya.

    Menurut Yahya, selama ini NU kerap digunakan banyak orang untuk mengambil kesempatan melakukan konsolidasi. Hal itulah yang diakui Yahya sangat menggangu karena statusnya sebagai Ketum PBNU.

    Dia membeberkan, orang-orang itu menyuruhnya untuk berkonsolidasi demi bisa maju sebagai capres atau cawapres.

    “Dan ini sejak awal seperti itu, sejak lama seperti itu. Sejak lama,” ucapnya.

    Yahya menambahkan, fenomena sejumlah tokoh yang mencatut nama Nahdlatul Ulama masih digunakan mendapat jabatan, entah itu menteri ataupun kepala daerah, pasti akan mengaku sebagai NU.

    “Yang enggak ngaku NU cuma karena enggak mungkin saja. Kayak kalau Sekjen Muhammadiyah ngaku NU, kan enggak mungkin. Jadi makanya dia enggak ngaku,” kata Yahya.

    Dalam penutupan itu, Yahya juga menyentil salah satu pejabat yang dulunya berkoar-koar NU. Ya, sosok itu adalah Menteri HAM Natalius Pigai yang notabenenya memeluk agama kristen.

    “Tapi yang lain yang masih mungkin ngaku NU, dia akan bilang NU. Wong Natalius Pigai saja bilang ‘saya NU’, celetuk Yahya Staquf disambut gelak gawa para kiai NU.