Organisasi: Muhammadiyah

  • 8
                    
                        Kemenag Gelar Sidang Isbat Awal Ramadhan 2025 Besok, Akankah Ada Perbedaan Awal Puasa?
                        Nasional

    8 Kemenag Gelar Sidang Isbat Awal Ramadhan 2025 Besok, Akankah Ada Perbedaan Awal Puasa? Nasional

    Kemenag Gelar Sidang Isbat Awal Ramadhan 2025 Besok, Akankah Ada Perbedaan Awal Puasa?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kementerian Agama (
    Kemenag
    ) akan menggelar
    Sidang Isbat
    (penetapan) awal
    Ramadhan
    1446 Hijriah atau tahun 2025, di Kantor Kemenag, Jakarta Pusat, pada Jumat (28/2/2025) besok.
    Apakah akan ada perbedaan awal
    puasa
    Ramadhan 2025?
    Sebelumnya, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah resmi menetapkan 1 Ramadhan 1446 Hijriah bertepatan dengan 1 Maret 2025 Masehi.
    Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Sayuti, dalam konferensi pers menuturkan bahwa penerapan ini sesuai dengan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT).
    “Berdasarkan hasil hisab, maka Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan, 1 Ramadhan 1446 H jatuh pada hari Sabtu, 1 Maret 2025,” ucapnya dalam konferensi pers.
    Selain itu, PP Muhammadiyah juga mengumumkan hari raya Lebaran atau Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah yang bertepatan pada Senin, 31 Maret 2025.
    “Di wilayah Indonesia, 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada Senin, 31 Maret 2025,” kata Sayuti.
    Sementara itu, pemerintah baru akan menentukan
    awal Ramadhan
    melalui
    sidang isbat
    pada 28 Februari 2025.
    Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Abu Rokhmad, menyampaikan bahwa sidang akan berlangsung di Auditorium H.M. Rasjidi, Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin No. 6, Jakarta Pusat.
    Sidang yang dijadwalkan akan dipimpin oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar ini akan menentukan awal bulan puasa bagi umat Islam di Indonesia.
    “Seperti tahun-tahun sebelumnya, sidang ini akan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan ormas Islam, MUI (Majelis Ulama Indonesia), BMKG, ahli falak, serta perwakilan dari DPR dan Mahkamah Agung,” ujar Abu Rokhmad, dikutip dari laman Kemenag.
    Rangkaian Sidang Isbat
    Abu Rokhmad menuturkan, ada tiga rangkaian yang akan dilakukan dalam sidang isbat.
    Pertama, pemaparan data posisi hilal berdasarkan perhitungan astronomi. Kedua, verifikasi hasil rukyatul hilal dari berbagai titik pemantauan di Indonesia.
    “Ketiga, musyawarah dan pengambilan keputusan yang akan diumumkan kepada publik,” ujarnya.
    Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah (Urais Binsyar) Ditjen Bimas Islam Kemenag, Arsad Hidayat, menambahkan bahwa berdasarkan data hisab awal Ramadhan 1446 H, ijtimak terjadi pada Jumat, 28 Februari 2025, sekitar pukul 07.44 WIB.
    Pada hari yang sama, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk antara 3° 5,91’ hingga 4° 40,96’, dengan sudut elongasi antara 4° 47,03’ hingga 6° 24,14’.
    “Dengan kriteria ini, secara astronomi, ada indikasi kuat bahwa hilal akan terlihat. Namun, keputusan akhirnya kita tunggu berdasarkan hasil sidang isbat yang akan diumumkan Menteri Agama,” kata Arsad.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Muhammadiyah luncurkan MentariMart untuk perkuat kemandirian ekonomi

    Muhammadiyah luncurkan MentariMart untuk perkuat kemandirian ekonomi

    Jakarta (ANTARA) – Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah meluncurkan MentariMart untuk memperkuat ekosistem ekonomi dan kemandirian organisasi keagamaan itu melalui bisnis ritel modern.

    Peluncuran MentariMart dilakukan dalam Rakornas Ekonomi Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Malang, Jawa Timur, Rabu (26/2), sebagaimana keterangan diterima di Jakarta, Kamis.

    Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dalam amanatnya saat peluncuran MentariMart secara simbolis, mengajak warga Muhammadiyah dan umat Islam secara umum maju secara ekonomi.

    “MentariMart bukan hanya bisnis ritel, tetapi juga wujud nyata Muhammadiyah dalam menggerakkan ekonomi berbasis kebersamaan atau gotong royong, inklusif, dan memberdayakan umat,” kata Haedar.

    Haedar mengatakan, masyarakat harus melangkah progresif jika ingin maju di bidang ekonomi. Ia juga menekankan bahwa Muhammadiyah merupakan gerakan berbasis ajaran Islam, sehingga cara pandang Islam harus tetap melandasi visi bisnis.

    Kerja sama, kata Haedar, juga teramat penting. Ia mencontohkan negara-negara seperti Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab, yang mampu membangun ekonomi negaranya dengan kerja sama dalam mengembangkan sumber daya yang dimiliki.

    Peluncuran MentariMart, ujar Haedar, merupakan bagian dari visi besar Muhammadiyah untuk membangun kemandirian ekonomi yang berkelanjutan.

    Sementara itu, Ketua Majelis Ekonomi Bisnis dan Pariwisata PP Muhammadiyah Arif Budimanta menjelaskan bahwa model bisnis MentariMart akan dikembangkan di berbagai wilayah dengan sistem kemitraan yang melibatkan warga Muhammadiyah.

    “Kami berharap MentariMart dapat menjadi solusi bagi warga Muhammadiyah dan masyarakat luas untuk mendapatkan kebutuhan sehari-hari dengan harga yang kompetitif, sekaligus memberikan dampak ekonomi bagi komunitas Muhammadiyah, baik dari sisi penyerapan tenaga kerja maupun penguatan jaringan bisnis internal,” ujar Arif.

    Peluncuran MentariMart, ujar Arif, menandai babak baru dalam penguatan ekonomi Muhammadiyah, yang mampu mendukung program sosial, pendidikan, dan kesehatan yang selama ini telah menjadi kekuatan Muhammadiyah.

    Dengan model yang inklusif dan berbasis komunitas, Arif mengatakan, MentariMart diharapkan dapat berkembang luas di berbagai daerah, membuka peluang usaha baru, serta memperkuat daya saing ekonomi umat.

    Ke depan, Muhammadiyah akan terus memperluas jaringan MentariMart dengan menggandeng berbagai mitra strategis, serta memastikan operasional bisnis ini berjalan dengan prinsip keadilan, keberlanjutan, dan kesejahteraan bagi masyarakat. Rakornas Ekonomi Muhammadiyah 2025 disebut menjadi momentum penting dalam merumuskan strategi penguatan ekonomi Muhammadiyah yang lebih mandiri dan berdaya saing.

    MentariMart merupakan toko ritel yang dimiliki dan dikelola oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, yang dalam operasionalnya bekerja sama dengan perusahaan ritel modern PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, pemilik jenama Alfamart.

    Dalam kemitraan ini, Alfamart akan berperan sebagai penyedia sistem, operasional, dan pengadaan barang kebutuhan toko (suplier), sementara Muhammadiyah akan mengelola bisnis secara mandiri dengan prinsip ekonomi syariah dan pemberdayaan umat.

    Pewarta: Indra Arief Pribadi
    Editor: Hanni Sofia
    Copyright © ANTARA 2025

  • Muhammadiyah gelar rakornas untuk konsolidasikan potensi ekonomi

    Muhammadiyah gelar rakornas untuk konsolidasikan potensi ekonomi

    Jakarta (ANTARA) – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) bidang Ekonomi pada 26-27 Februari 2025 di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Malang, Jawa Timur, untuk mengonsolidasikan seluruh potensi ekonomi organisasi keagamaan itu.

    Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nasir dalam amanatnya, dikutip dari keterangan, Kamis, mengajak warga Muhammadiyah dan umat Islam secara umum maju secara ekonomi.

    “Jika kita ingin maju di bidang ekonomi kita harus melangkah progresif karena Muhammadiyah adalah gerakan berbasis ajaran Islam, maka cara pandang Islam harus tetap melandasi visi bisnis,” ujarnya.

    Menurut Haedar, dengan risalah Islam Berkemajuan, warga Muhammadiyah perlu menjadi gerakan usaha yang memiliki nilai positif, konstruktif, dan progresif.

    Ia mengatakan strategi gerakan Muhammadiyah yang telah dirintis oleh pendiri KH Ahmad Dahlan adalah membuat sistem, yaitu mendirikan sekolah, panti asuhan, hingga universitas, dan lembaga-lembaga lainnya. Namun hal harus disertai dengan perubahan mentalitas dan cara pandang.

    “Jika ingin kuat dan besar, kita tidak bisa sendiri, kita harus bekerja sama. Contohnya negara Arab Saudi, Qatar, Emirates (UEA,-red), sekarang telah menjadi negara yang sangat maju dibandingkan tahun 1970-an lalu, karena berhasil membangun sumber daya negaranya dengan baik dan bekerja sama,” kata Haedar.

    Acara yang dihadiri ratusan utusan pengurus serta pelaksana amal usaha Muhammadiyah dari seluruh Indonesia ini menjadi momentum dalam mengonsolidasikan potensi ekonomi Muhammadiyah.

    Ketua Pelaksana Rakornas 2025, Khoirul Muttaqin, menjelaskan bahwa rakornas ini bertujuan untuk menjahit seluruh potensi ekonomi Muhammadiyah dengan melibatkan berbagai majelis yang bergerak di bidang ekonomi.

    “Rakornas kali ini bertujuan menjahit seluruh potensi ekonomi Muhammadiyah, sehingga kami mengundang langsung majelis lembaga yang terkait bidang ekonomi, di antaranya Majelis Ekonomi Bisnis dan Pariwisata, Majelis Pendidikan Tinggi, Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah, MPKU, Wakaf, Lazismu, BPRS, Badan Usaha Muhammadiyah, dan BTM. Semuanya akan bersinergi membangun ekosistem ekonomi Muhammadiyah,” kata dia.

    Sebagai tuan rumah, Rektor Universitas Muhammadiyah Malang, Prof. Dr. Nazaruddin Malik, menyampaikan bahwa rakornas tersebut diharapkan dapat mendorong kader dan pengurus Muhammadiyah di berbagai daerah untuk berpikir besar, tetapi tetap membumi.

    Menurutnya, membangun kekuatan ekonomi memerlukan upaya inovasi dan penemuan model-model baru dalam menggerakkan sektor ekonomi.

    “Saat itulah kita menemukan model dan cara baru dalam menggerakkan perekonomian, berani memulai dan membangun dari tidak ada apa-apa menjadi sesuatu yang berarti,” ujarnya.

    Ia menambahkan bahwa Muhammadiyah harus terus beradaptasi dengan perkembangan zaman agar dapat menjadi motor penggerak ekonomi umat yang lebih mandiri dan inklusif.

    Pewarta: Indra Arief Pribadi
    Editor: Hanni Sofia
    Copyright © ANTARA 2025

  • Link Live Streaming Sidang Isbat Kemenag Penentuan 1 Ramadan 1446 H

    Link Live Streaming Sidang Isbat Kemenag Penentuan 1 Ramadan 1446 H

    Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar Sidang Isbat untuk menetapkan awal Ramadan 1446 Hijriah pada Jumat, 28 Februari 2025.

    Adapun sidang dijadwalkan akan dipimpin oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar di Auditorium H.M. Rasjidi, Kementerian Agama, Jakarta Pusat.

    “Seperti tahun-tahun sebelumnya, sidang ini akan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan ormas Islam, MUI, BMKG, ahli falak, serta perwakilan dari DPR dan Mahkamah Agung,” ujar Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Abu Rokhmad di Jakarta, Senin (10/2), dikutip dari situs Kemenag.

    Kemudian nantinya dalam sidang tersebut akan dilakukan tiga rangkaian kegiataan, yang pertama pemaparan data posisi hilal berdasarkan perhitungan astronomi.

    Kedua, verifikasi hasil rukyatul hilal dari berbagai titik pemantauan di Indonesia. Kemudian yang ketiga musyawarah dan pengambilan keputusan yang akan diumumkan kepada publik.

    Pihaknya pun berharap puasa tahun ini akan dilangsungkan berbarengan dengan Muhammadiyah yakni pada 1 Maret 2025.

    Di sisi lain, Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah (Urais Binsyar) pada Ditjen Bimas Islam Kemenag, Arsad Hidayat, menambahkan, berdasarkan data hisab awal Ramadan 1446 H, ijtimak terjadi pada Jumat, 28 Februari 2025, sekitar pukul 07.44 WIB.

    Pada hari yang sama, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk antara 3° 5,91’ hingga 4° 40,96’, dengan sudut elongasi antara 4° 47,03’ hingga 6° 24,14’.

    “Dengan kriteria ini, secara astronomi, ada indikasi kuat bahwa hilal akan terlihat. Namun, keputusan akhirnya kita tunggu berdasarkan hasil sidang isbat yang akan diumumkan Menteri Agama,” sebut Arsad.

    Data hisab ini akan dikonfirmasi melalui proses pemantauan hilal atau rukyatul hilal. Kemenag bekerja sama dengan Kantor Wilayah Kemenag di berbagai daerah akan melakukan pemantauan hilal di berbagai titik di seluruh Indonesia.

    Hasil hisab dan rukyat akan dipaparkan pada sidang isbat yang dipimpin Menteri Agama.

    Link Live Streaming Sidang Isbat

    Sidang Isbat yang dilaksanakan oleh Kemenag dapat disaksikan dalam siaran live streaming yang diakses melalui situs resmi dan Youtube.

    Berikut link live streaming sidang isbat penentuan 1 Ramadan 1446 H:

    Link 1
    Link 2

  • Apa Itu Hilal dan Hisab? Dua Metode Penentuan Awal Ramadhan di Indonesia

    Apa Itu Hilal dan Hisab? Dua Metode Penentuan Awal Ramadhan di Indonesia

    Jakarta

    Dalam menentukan awal Ramadhan, selain menggunakan metode rukyatul hilal (pengamatan), dilakukan juga metode hisab (perhitungan). Semua sesuai kaidah ilmiah, namun apa perbedaan keduanya?

    Rukyatul hilal adalah melakukan pengamatan ketampakan hilal atau Bulan sabit saat Matahari terbenam menjelang awal bulan pada kalender Hijriah.

    Sedangkan hisab dapat diartikan dengan perhitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi Bulan dalam menentukan dimulainya awal bulan pada kalender Hijriah.

    Lalu, metode manakah yang lebih akurat? Rukyatul hilal atau hisab? Seperti pernah dijelaskan Prof Dr Thomas Djamaluddin, MSc, ahli astronomi dan astrofisika Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), kedudukan rukyat dan hisab setara, bisa saling menggantikan atau saling melengkapi.

    “Tanda-tanda awal bulan yang berupa hilal bisa dilihat dengan mata (rukyat) dan bisa juga dihitung (hisab) berdasarkan rumusan keteraturan fase-fase Bulan dan data-data rukyat sebelumnya tentang kemungkinan hilal bisa dirukyat,” jelasnya di akun Instagram @pussainsa_lapan saat membahas ‘Penentuan Ramadan dan Hari Raya Menurut Astronomi’ beberapa waktu silam.

    Disebutkan Prof Djamal, baik rukyatul hilal maupun hisab, sesungguhnya sifatnya menduga-duga. Jadi, tidak ada yang pasti dan masing-masing memiliki kekuatan serta kelemahan.

    “Rukyat pada prinsipnya kita melihat. Tapi pada kenyataannya (hilal) sangat tipis dan bisa jadi ada cahaya lain. Yakin tidak? Makanya perukyat itu akan disumpah yakin tidak yang dilihat hilal?” urainya.

    Demikian juga dengan metode hisab. Menurut angka perhitungannya memang akurat, tapi untuk menentukan apakah sudah masuk tanggal awal bulan baru atau belum, harus menggunakan kriteria.

    Bukan Penyebab Perbedaan

    Dalam penetapan awal bulan Ramadhan atau Idul Fitri di Indonesia kerap kali kita menemukan perbedaan. Prof. Djamal selalu mengingatkan bahwa hal ini bukan karena hisab dan rukyat, karena seperti sudah disebutkan, prinsip perhitungan antara hisab dan rukyat hilal, secara astronomi, adalah sesuatu yang saling melengkapi.

    “Secara umum, perbedaan itu banyak faktor. Tapi akar masalahnya karena perbedaan kriteria,” kata Prof Djamal.

    Idul Fitri pada 1998 menjadi contoh pembuktian ini. Bahwa, perbedaan yang terjadi di masyarakat Indonesia bukan karena hisab dan rukyat. Pada tahun itu, di Nahdlatul Ulama (NU) ada perbedaan sesama ahli rukyat ketika ketinggian bulan kurang dari satu derajat.

    Di Pengurus Besar (PB) NU ada yang menolak kesaksian itu karena bulan terlalu rendah. Tapi, di NU Jatim bisa diterima. Jadi, sesama ahli rukyat dalam memahami rukyat yang sama pun berbeda. Perbedaan itu memang terjadi karena persoalan mendefinisikan kriteria hilal.

    Sesama ahli hisab di Muhammadiyah dan Persis pun sama. Mereka berbeda penetapannya karena kriteria. Muhammadiyah mendasarkan pada asal sudah berwujud atau ketinggian di atas nol derajat sudah bisa masuk awal Ramadhan. Tapi, Persis, mendasarkan kriteria kemungkinan bisa dirukyat. Jadi, kalau belum terlihat, belum bisa dirukyat.

    Maka, pada 1998, di kalangan NU lebarannya pun ada perbedaan. Begitu juga dengan Muhammadiyah saat itu berlebaran 29 Januari dan Persis 30 Januari.

    Di sisi lain, kasus 1998 menjadi contoh nyata bahwa permasalahan perbedaan awal puasa dan Idul Fitri bukan karena hisab dan rukyat, tapi kriteria dan menjadi titik terang untuk menyatukan perbedaan tersebut.

    “Pemerintah mengupayakan ada satu sistem tunggal sehingga keterbukaan semua pihak bisa membuat satu kalender yang mapan: ada otoritas tunggal, kriteria tunggal, dan batas tanggal yang disepakati,” kata Prof Djamal.

    Menurutnya, kriteria pada dasarnya sesuatu yang berdasarkan ijtihad dan bisa diangkat untuk mempersatukan. Dia berharap kriteria yang baru akan membuka jalan untuk mencapai penetapan kriteria tunggal tersebut yang akan dijadikan rujukan semua pihak dan mempersatukan umat.

    (rns/rns)

  • KWI anugerahi tujuh Ketua Umum Organisasi Pemuda Lintas Iman

    KWI anugerahi tujuh Ketua Umum Organisasi Pemuda Lintas Iman

    Momentum seperti ini harus terus diciptakan dan digaungkan, serta diwujudnyatakan

    Jakarta (ANTARA) – Tujuh Ketua Umum Organisasi Pemuda Lintas Iman mendapat Penghargaan Anugerah Apresiasi Sehati Seperjalanan dari Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) karena dianggap memberikan contoh dalam membangun gerakan konkret lintas agama.

    “Momentum seperti ini harus terus diciptakan dan digaungkan, serta diwujudnyatakan melalui gerakan konkret dengan berkolaborasi dengan multipihak baik itu di tingkat nasional, maupun di tingkat akar rumput,” kata Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia (KOMHAK-KWI), Mgr. Christophorus Tri Harsono dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.

    Sementara itu Sekretaris Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan (HAK) KWI, Romo Aloysius Budi Purnomo menyebutkan para ketua umum organisasi lintas agama tersebut telah menjadi contoh yang istimewa.

    “Teman-teman muda ini menjadi contoh istimewa dalam permenungan saya, menjawab apa yang dianjurkan dalam pedoman untuk dialog dalam kebenaran dan kasih. Disebutkan pentingnya bersama orang-orang muda membangun gerakan konkret lintas agama,” katanya.

    Ketua Umum Pemuda Katolik, Stefanus Gusma juga turut mengucapkan terimakasih atas penghargaan tersebut dan berharap menjadi sebuah motivasi.

    “Penghargaan ini bisa menjadi tambahan motivasi kepada seluruh kader Pemuda Katolik se-Indonesia untuk terus merangkul semua pihak lintas iman dan lintas sektor untuk mewujudkan persatuan dan kedamaian di bumi Nusantara ini, ” ucapnya.

    Dia juga berharap anugerah ini menjadi langkah awal dan nyata bagi kami para generasi muda untuk merangkul semua pihak demi kesatuan bangsa.

    Penerima penghargaan tersebut adalah tujuh tokoh muda yang merupakan ketua umum dari organisasi pemuda lintas iman, antara lain: Ketua Umum GP Ansor Addin Jauharudin, Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dzulfikar Ahmad Tawalla, Ketua Umum Pemuda Katolik (PK) Stefanus Gusma, Ketua Umum Pemuda Kristen (GAMKI) Sahat MP Sinurat, Ketua Umum Pemuda Hindu (Peradah) I Gede Ariawan, Ketua Umum Pemuda Budha (Gemabudhi) Bambang Patijaya dan Ketua Umum Pemuda Konghucu (Gemaku) JS Kristan.

    Pemberian penghargaan tersebut sendiri dilaksanakan di Aula KWI Jakarta, Jalan Cikini 2, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa malam.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • KWI Beri Anugerah untuk GP Ansor dan Muhammadiyah

    KWI Beri Anugerah untuk GP Ansor dan Muhammadiyah

    KWI Beri Anugerah untuk GP Ansor dan Muhammadiyah
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Konferensi Waligereja Indonesia (
    KWI
    ) yang mencakup federasi para uskup di Indonesia memberikan anugerah apresiasi “Sehati Sejalan” pada Senin (25/2/2025) malam.
    Sekretaris Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan (HAK) KWI, Romo Aloysius Budi Purnomo, menuturkan bahwa anugerah apresiasi ini ditujukan untuk tujuh organisasi
    pemuda lintas agama
    .
    Rinciannya, untuk Ketua Umum GP Ansor, Addin Jauharudin; Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Dzulfikar Ahmad Tawalla;
    Ketua Umum Pemuda Katolik (PK), Stefanus Asat Gusma; Ketua Umum Pemuda Kristen (GAMKI), Sahat MP Sinurat;
    Ketua Umum Pemuda Hindu (Peradah), I Gede Ariawan; Ketua Umum Pemuda Buddha (Gemabudhi), Bambang Patijaya; dan Ketua Umum Pemuda Khonghucu (Gemaku), JS Kristan.
    “Teman-teman muda ini menjadi contoh istimewa dalam permenungan saya, menjawab apa yang dianjurkan dalam pedoman untuk dialog dalam kebenaran dan kasih. Disebutkan pentingnya bersama orang-orang muda membangun gerakan konkret lintas agama,” kata Romo di Kantor KWI, Jakarta Pusat, Senin.
    Untuk itu, KWI memberikan anugerah apresiasi kepada tujuh organisasi antarumat beragama sebagai langkah konkret membangun kebersamaan.
    “Mereka sangat menjawab anjuran itu, dan karena itu saya menganggap ini sebagai hal positif sehingga layak diberi apresiasi,” ucapnya.
    Ketua Umum GP Ansor, Addin Jauharudin, mengucapkan terima kasih atas apresiasi tersebut. GP Ansor menilai bahwa apresiasi ini sebagai momentum bernilai positif dalam membangun bangsa ke depan.
    “Tentu kami ucapkan terima kasih. Ini suatu momentum bagus karena tantangan bangsa semakin besar. Nilai-nilai kebaikan setiap agama perlu disatukan sebagai fondasi nasional,” kata Addin.
    Ia berharap ke depannya memperluas perjumpaan serta
    dialog antaragama
    untuk membangun ekonomi dan sumber daya manusia (SDM).
    “Untuk spektrum yang lebih luas, pembangunan ekonomi bersama, pelatihan SDM, jadi kelihatan agama itu dapat membangun bangsa secara komprehensif,” katanya.
    Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Dzulfikar Ahmad Tawalla, menambahkan bahwa dialog serta pertemuan antarumat beragama ini akan terus dilakukan ke depannya.
    “Setiap diri anak bangsa punya identitas, keimanan, kebangsaan, dan kemanusiaan. Melalui dialog lintas iman ini akan terus kita lakukan dan semangat ini akan disampaikan kepada kader-kader kami,” ucap Dzulfikar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kapan Awal Puasa 2025? Ini Perkiraan 1 Ramadhan Menurut NU dan Muhammadiyah

    Kapan Awal Puasa 2025? Ini Perkiraan 1 Ramadhan Menurut NU dan Muhammadiyah

    PIKIRAN RAKYAT – Tak terasa, dua hingga tiga hari lagi Umat Muslim di seluruh dunia akan menyambut datangnya bulan suci Ramadhan tahun 2025.

    Tanggal pasti 1 Ramadhan 2025 pun, mulai banyak dicari masyarakat, mengingat belum adanya penentuan atau sidang isbat yang dilakukan oleh pemerintah.

    Jika mengacu pada kalender Hijriah, 1 Ramadhan 2025 sendiri diperkirakan jatuh pada hari Sabtu, 1 Maret 2025. Namun, karena pemerintah belum menentukan awal Ramadhan selayaknya Muhammadiyah, sehingga tanggal tersebut belum bisa dijadikan patokan.

    Berikut perkiraan awal Puasa 2025 atau 1 Ramadhan 2025 bagi organisasi Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama atau pemerintah:

    1 Ramadhan versi Muhammadiyah

    Diketahui, Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadhan 2025 atau hari pertama puasa berdasarkan Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2025.

    Penetapan itu didasarkan pada metode hisab hakiki wujudul hilal, tidak mempertimbangkan pengamatan fisik hilal yang jatuh pada tanggal:

    1 Ramadhan 1446 H: Jumat, 28 Februari 2025
    1 Syawal 1446 H: Minggu, 30 Maret 2025

    1 Ramadhan versi Pemerintah atau NU

    Pemerintah dan Nahdlatul Ulama diketahui belum mengumumkan kapan hari pertama Ramadhan 2025 hingga hari ini.

    Hanya saja, jika berdasarkan kalender Islam (Hijriah) yang diterbitkan Kemenag (Kementerian Agama), diperkirakan ada perbedaan dengan Muhammadiyah dengan tanggal berikut:

    1 Ramadhan 1446 H: antara 28 Februari 2025 atau 1 Maret 2025

    Jadwal Sidang Isbat 1 Ramadhan 2025

    Dilansir Pikiran-rakyat.com dari laman Kemenag, Kementerian Agama (Kemenag) sendiri akan menggelar Sidang Isbat penetapan awal Ramadan 2025 atau 1446 Hijriah pada 28 Februari 2025.

    Sehingga bagi masyarakat yang ingin memastikan kapan awal Ramadhan 2025, dapat menyaksikannya langsung yang biasanya akan disiarkan melalui televisi. ***

     

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • PROMO Diskon Tiket Kereta Lebaran 2025, Download Aplikasi Resmi KAI, Ini Jadwal Pembeliannya

    PROMO Diskon Tiket Kereta Lebaran 2025, Download Aplikasi Resmi KAI, Ini Jadwal Pembeliannya

    TRIBUNJATIM.COM – Catat jadwal promo flash sale tiket kereta api untuk mudik Lebaran 2025. 

    Mudik menjadi salah satu tradisi saat Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran di Indonesia. 

    Kereta Api menjadi salah satu moda transpotasi favorit untuk mudik

    Untuk memfasilitasi mudik Lebaran 2025, PT Kereta Api Indonesia (Persero) memberikan promo menarik.

    Ada promo diskon flash sale tiket kereta Lebaran 2025. 

    Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo menyebutkan pihaknya telah menyediakan 2.000 tiket untuk promo itu. 

    Pembelian tiket romo flash sale ini akan berlangsung pada tanggal 18 Maret 2025 dipukul 12.00 WIB. 

    “Promo ini bisa dimanfaatkan oleh pelanggan kami dan siap-siap akan diberikan tiba-tiba tunggu saja pengumumannya,” ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa 925/2/2025).

    Adapun pembelian tiket kereta Lebaran sudah mulai dibuka sejak pekan yang lalu. 

    KAI sendiri telah menyediakan 4.591.410 tiket kereta api jarak jauh komersial yang bisa dibeli masyarakat untuk Lebaran 2025. 

    Ketersediaan tiket, kata Didiek, naik sebesar 6 persen jika dibandingkan dengan penjualan tiket Lebaran tahun lalu.

    Pihaknya pun mengimbau agar semua masyarakat bisa membeli tiket kereta di situs website remi KAI ataupun di aplikasi layanan penjualan tiket lainnya.

    “Namun khusus untuk mendapatkan promo Flash Sale hanya ada di aplikasi resmi kita,” pungkasnya.

    Awal Ramadan Muhammadiyah dan Pemerintah

    Organisasi Muhammadiyah telah menetapkan awal puasa Ramadan 2025 melalui Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT).

    Muhammadiyah menetapkan tanggal 1 Ramadan 1446 H pada Sabtu, 1 Maret 2025.

    Sementara itu, berdasarkan kalender Hijriah 1446 H yang diterbitkan oleh Kemenag pada 22 Oktober 2024, tanggal 1 Ramadan 1446 H juga jatuh pada 1 Maret 2025.

    Hal ini membuka peluang awal puasa Ramadan pemerintah dan Muhammadiyah dimulai secara bersamaan pada 1 Maret 2025 mendatang.

    Meski begitu, jadwal puasa di kalender Hijriah dari Kemenag hanya dapat menjadi acuan sementara.

    Sebab, pemerintah baru akan menetapkan tanggal 1 Ramadan 2025 secara resmi setelah menggelar sidang isbat.

    Bagaimana dengan Hari Raya Idul Fitri?

    HARI RAYA IDUL FITRI – Kapan Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2025? (Freepik.com)

    Berdasarkan perhitungan Muhammadiyah, Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1446 H diperkirakan jatuh pada Minggu, 30 Maret 2025.

    Sementara itu, dalam kalender Hijriah terbitan Kemenag, tanggal 30 Maret 2025 adalah hari ke-30 puasa Ramadan.

    Menurut kalender 2025, Hari Raya Idul Fitri jatuh pada tanggal 31 Maret 2025.

    Namun, tanggal Hari Raya Idul Fitri akan dikonfirmasi kembali melalui sidang isbat pemerintah yang dilakukan menjelang akhir Ramadan mendatang.

    Berita tentang Lebaran 2025 lainnya

  • Mengenang Kisah Cinta Gibran dan Selvi, Tetanggaan 200 Meter

    Mengenang Kisah Cinta Gibran dan Selvi, Tetanggaan 200 Meter

    Kisah Cinta Gibran dan Selvi, Tetanggaan 200 Meter

    TRIBUNJATENG.COM- Tak banyak orang tahu, Wakil Presiden Republik Indonesia Gibran Rakabuming Raka dan Selvi hidup bertetanggaan sebelum keduanya menikah.

    Jarak rumah mereka hanya sekitar 200 meter.

    Meski tetanggaan, mereka justru pertama bertemu di acara Pemilihan Putra Putri Solo 2009.

    Sebuah kontes kecantikan yang digelar di kota Solo rupanya menjadi awal pertemuan antara Gibran Rakabuming Raka dengan Selvi Ananda.

    Saat itu putra sulung Presiden Jokowi tersebut terpilih sebagai dewan juri.

    “Pertemuannya pertama kali si waktu saya, waktu itu ikut ajang pemilihan Puteri Puteri Solo , kebetulan Mas Gibran jadi salah satu juri di situ, nah itu awal pertemuannya pertama kali,” terang Selvi saat menjadi bintang tamu bersama keluarga Jokowi di acara Ini Talkshow, Senin (28/1/2019).

    Presenter Sule lantas menanyakan soal kesan Gibran saat pertamakali melihat Selvi.

    “Ya yaudah dimenangin aja,” jawab Gibran bercanda.

    Jawaban tersebut memancing tawa penonton di studio.

    Gibran yang awalnya bercanda lantas segera mengklarifikasi bahwa istrinya itu memang memiliki kriteria seorang Putri Solo yang pantas.

    “Enggak gitu. Dia memang memiliki kriteria yang pantas untuk menjadi Puteri Solo,” jawab Gibran.

    Namun ajang tersebut tidak langsung begitu saja menumbuhkan kisah cinta keduanya.
    Usai kontes tersebut, Gibran dan Selvi baru dipertemukan kembali satu tahun setelahnya.

    Selvi mengaku sempat tak bertemu lagi dengan Gibran, sampai akhirnya mereka bertemu lagi di Singapura setahun kemudian.

    “Setelah itu kita nggak ketemu lama, baru tahun berikutnya ketemu lagi, ada acara pariwisata di Singapura, kebetulan Mas Gibran waktu itu masih sekolah di Singapura kan terus kita ketemu lagi,” ungkap Selvi lebih lanjut.

    Pada 11 Juni 2015, Gibran menikahi Selvi Ananda.

    Pada 10 Maret 2016, Gibran dan Selvi dikaruniai seorang anak laki-laki yang dinamai Jan Ethes Srinarendra.

    Anak kedua mereka, La Lembah Manah lahir pada Jumat (15/11/2019) di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta pukul 15.46 WIB.

    (*)