Organisasi: Muhammadiyah

  • Jadwal Imsak dan Buka Puasa Ramadan 1 Maret 2025 di Jakarta dan Bandung

    Jadwal Imsak dan Buka Puasa Ramadan 1 Maret 2025 di Jakarta dan Bandung

    Bisnis.com, JAKARTA – Muhammadiyah, sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, telah menetapkan bahwa awal puasa Ramadan 1446 Hijriah akan dimulai pada Sabtu, 1 Maret 2025.

    Penetapan ini berdasarkan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) yang telah dikeluarkan oleh Muhammadiyah sejak 1 Muharram 1446 Hijriah.

    Dari Maklumat Muhammadiyah, adapun tanggal penting awal bulan berdasarkan KGHT PP Muhammadiyah sebagai berikut:

    1 Ramadan 1446 H: Sabtu, 1 Maret 2025
    1 Syawal 1446 H (Hari Raya Idul Fitri): Senin, 31 Maret 2025
    1 Zulhijah 1446 H : Rabu, 28 Mei 2025
    9 Zulhijah 1446 H (Hari Arafah): Kamis, 5 Juni 2025
    10 Zulhijah 1446 H (Hari Raya Idul Adha): Jumat, 6 Juni 2025

    Bagi Anda yang menjalankan ibadah puasa mulai besok, Sabtu 1 Maret 2025 berikut jadwal Imsak dan buka puasa 1 Maret 2025 wilayah Jabodetabek

    Jakarta

    Imsak : 04.40

    Subuh: 04.50

    Magrib: 18.14

    Isya: 19.23

    Bandung

    Imsak : 04.36

    Subuh: 04.46

    Magrib: 18.14

    Isya: 19.20

  • Hasil Sidang Isbat Awal Ramadan 2025, Awal Puasa Muhammadiyah dengan Pemerintah Beda?

    Hasil Sidang Isbat Awal Ramadan 2025, Awal Puasa Muhammadiyah dengan Pemerintah Beda?

    Bisnis.com, JAKARTA – Awal Ramadan 2025 akan diputuskan usai sidang isbat yang digelar Kementerian Agama (Kemenag) malam ini, Jumat (28/2/2025). Akankah awal puasa 1446 H berbeda antara Muhammadiyah dengan pemerintah dan Nahdatul Ulama?

    Sidang isbat akan ada tiga rangkaian yang akan dilakukan. Pertama, pemaparan data posisi hilal berdasarkan perhitungan astronomi. Kedua, verifikasi hasil rukyatul hilal dari berbagai titik pemantauan di Indonesia. Ketiga, musyawarah dan pengambilan keputusan yang akan diumumkan kepada publik.

    Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah (Urais Binsyar) pada Ditjen Bimas Islam Kemenag Arsad Hidayat mengatakan, berdasarkan data hisab awal Ramadan 1446 H, ijtimak terjadi pada Jumat, 28 Februari 2025, sekitar pukul 07.44 WIB.

    Pada hari yang sama, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk antara 3° 5,91’ hingga 4° 40,96’, dengan sudut elongasi antara 4° 47,03’ hingga 6° 24,14’.

    “Dengan kriteria ini, secara astronomi, ada indikasi kuat bahwa hilal akan terlihat. Namun, keputusan akhirnya kita tunggu berdasarkan hasil sidang isbat yang akan diumumkan Menteri Agama,” sebut Arsad.

    Data hisab ini akan dikonfirmasi melalui proses pemantauan hilal atau rukyatul hilal. Kemenag bekerja sama dengan Kantor Wilayah Kemenag di berbagai daerah akan melakukan pemantauan hilal di berbagai titik di seluruh Indonesia.

    Hasil hisab dan rukyat akan dipaparkan pada sidang isbat yang dipimpin Menteri Agama. 

    Sementara itu, Muhamadiyah menetapkan awal puasa Ramadan jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Muhammadiyah, sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, telah menetapkan bahwa awal puasa Ramadan 1446 Hijriah akan dimulai besok.

    Penetapan ini berdasarkan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) yang telah dikeluarkan oleh Muhammadiyah sejak 1 Muharram 1446 Hijriah.

    Dari Maklumat Muhammadiyah, adapun tanggal penting awal bulan berdasarkan KGHT PP Muhammadiyah sebagai berikut:

    1 Ramadan 1446 H: Sabtu, 1 Maret 2025
    1 Syawal 1446 H (Hari Raya Idulfitri): Minggu, 30 Maret 2025
    1 Zulhijah 1446 H : Rabu, 28 Mei 2025
    9 Zulhijah 1446 H (Hari Arafah): Kamis, 5 Juni 2025
    10 Zulhijah 1446 H (Hari Raya Iduladha): Jumat, 6 Juni 2025

    Adapun Nahdatul Ulama (NU) biasanya mengawali puasa Ramadan sesuai dengan putusan pemerintah sesuai dengan hasil sidang isbat pada malam hari ini.

    Berikut ini jadwal Imsak dan salat 5 waktu selama Ramadan 2025: klik di sini

  • 7
                    
                        Soal Awal Puasa 2025, Menag: Semoga Muhammadiyah dan NU Sepakat
                        Megapolitan

    7 Soal Awal Puasa 2025, Menag: Semoga Muhammadiyah dan NU Sepakat Megapolitan

    Soal Awal Puasa 2025, Menag: Semoga Muhammadiyah dan NU Sepakat
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengungkapkan bahwa awal puasa Ramadhan 1446 Hijriah antara pemerintah dan Muhammadiyah berpotensi jatuh pada tanggal yang sama.
    Hal ini disampaikan Nasaruddin dalam keterangannya di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada Jumat (28/2/2025).
    “Karena pada waktu diperkirakan itu masih minus. Jadi minus derajatnya, dan saya harap dengan demikian teman-teman dari Muhammadiyah dan NU bisa sepakat di situ,” ujar Nasaruddin.
    Menurut Nasaruddin, kemungkinan besar awal Ramadhan tahun ini dapat disepakati bersama karena posisi hilal diprediksi berada pada ketinggian 2,5 hingga 4 derajat.
    “Ini mohon doanya supaya kita bisa berpuasa di awal sama, satu Ramadhan. Kemungkinan besarnya itu bisa sama karena kita berada pada posisi 2,5 derajat sampai 4 derajat,” jelasnya.
    Nasaruddin menekankan bahwa kesepakatan dalam penetapan Ramadhan dan Idul Fitri secara bersamaan akan memberikan dampak positif bagi pelaksanaan ibadah.
    “Insya Allah ini adalah negara paling plural di dunia, yang paling rukun di dunia. Jadi negara penuh berkah dan Ramadhan kali ini menambah keberkahan lagi,” tutupnya.
    Prediksi waktu awal puasa Ramadhan 2025 tersebut berbeda dengan yang telah ditetapkan Muhammadiyah, di mana 1 Ramadhan 1446 H jatuh pada 1 Maret 2025.
    Untuk menentukan awal puasa Ramadhan 2025, pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) akan melaksanakan
    sidang isbat
    pada 28 Februari 2025.
    Adapun kriteria yang akan digunakan Kemenag adalah kriteria yang ditetapkan oleh Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), yakni imkanur rukyat.
    Menurut metode ini, hilal dianggap memenuhi syarat apabila posisinya mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.
    Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika dari Pusat Riset Antariksa BRIN, Thomas Djamaluddin, menyebut bahwa hilal yang memenuhi kriteria MABIMS tersebut diprediksi hanya akan terlihat di Aceh.
    “Awal Ramadhan ini posisi hilal yang memenuhi kriteria itu hanya di wilayah Aceh, di wilayah lain belum memenuhi kriteria,” ucap Thomas, dikutip dari YouTube BRIN Indonesia, Selasa (25/2/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 10
                    
                        Awal Puasa dan Lebaran 2025, Kemungkinan Pemerintah dan Muhammadiyah Berbarengan
                        Megapolitan

    10 Awal Puasa dan Lebaran 2025, Kemungkinan Pemerintah dan Muhammadiyah Berbarengan Megapolitan

    Awal Puasa dan Lebaran 2025, Kemungkinan Pemerintah dan Muhammadiyah Berbarengan
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengatakan, kemungkinan
    awal puasa
    di bulan Ramadhan 1446 Hijriah yang ditetapkan pemerintah dan Muhammadiyah jatuh pada hari yang sama.
    “Ini mohon doanya supaya kita bisa berpuasa di awal sama satu Ramadhan. Kemungkinan besarnya itu bisa sama karena kita berada pada posisi 2,5 derajat sampai 4 derajat,” kata Nasaruddin di Masjid Istiqlal Jakarta, Jumat (28/2/2025).
    Dengan demikian, perayaan Idul Fitri oleh pemerintah dan Muhammadiyah juga dapat dilaksanakan secara bersamaan.
    “Karena pada waktu diperkirakan itu masih minus. Jadi minus derajatnya dan saya harap dengan demikian teman-teman dari Muhammadiyah dan NU bisa sepakat di situ,” ujar dia.
    Selama Ramadhan 2025, Nasaruddin menekankan bahwa kesepakatan dalam penetapan Ramadhan dan Idul Fitri secara bersamaan akan memberikan dampak positif bagi pelaksanaan ibadah.

    Insya Allah
    ini adalah negara paling plural di dunia, yang paling rukun di dunia. Jadi negara penuh berkah dan Ramadhan kali ini menambah keberkahan lagi,” kata dia.
    Sebagai informasi, BRIN memprediksi tanggal 1 Ramadhan 1446 H akan jatuh pada 2 Maret 2025 berdasarkan metode penentuan hisab dan rukyat.
    Prediksi waktu awal puasa Ramadhan 2025 tersebut berbeda dengan yang telah ditetapkan Muhammadiyah, di mana 1 Ramadhan 1446 H jatuh pada 1 Maret 2025.
    Untuk menentukan awal puasa Ramadhan 2025, pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) akan melaksanakan sidang isbat pada 28 Februari 2025.
    Kriteria yang akan digunakan Kemenag adalah kriteria yang ditetapkan oleh Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), yakni imkanur rukyat.
    Menurut metode ini, hilal dianggap memenuhi syarat apabila posisinya mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.
    Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika dari Pusat Riset Antariksa BRIN, Thomas Djamaluddin, menyebut bahwa hilal yang memenuhi kriteria MABIMS tersebut diprediksi hanya akan terlihat di Aceh.

    Awal Ramadhan
    ini posisi hilal yang memenuhi kriteria itu hanya di wilayah Aceh, di wilayah lain belum memenuhi kriteria,” ucap Thomas, dikutip dari YouTube BRIN Indonesia, Selasa (25/2/2025).
    (Penulis: Febryan Kevin Candra Kurniawan, Editor: Faieq Hidayat)
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Apa Itu Hilal, Penentu Awal Bulan dalam Kalender Hijriah? – Page 3

    Apa Itu Hilal, Penentu Awal Bulan dalam Kalender Hijriah? – Page 3

    Di Indonesia, perbedaan metode hisab dan rukyat dalam penentuan awal bulan Hijriah terlihat jelas antara Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Kedua organisasi Islam terbesar di Indonesia ini memiliki metode yang berbeda dalam menentukan awal bulan, yang berdampak pada perbedaan tanggal perayaan hari-hari besar Islam, seperti Ramadan dan Idul Fitri.

    NU cenderung lebih menekankan pada rukyat, meskipun juga mempertimbangkan hasil hisab. Sementara itu, Muhammadiyah lebih mengutamakan hisab dalam penentuan awal bulan. Perbedaan ini didasarkan pada pemahaman dan interpretasi masing-masing organisasi terhadap dalil-dalil agama dan kaidah-kaidah astronomi.

    Meskipun perbedaan ini terkadang memicu perdebatan, penting untuk diingat bahwa kedua metode tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk menentukan awal bulan Hijriah dengan akurat dan sesuai dengan syariat Islam. Toleransi dan saling pengertian antar umat Islam sangat penting dalam menghadapi perbedaan ini.

    Perbedaan penentuan awal bulan berdasarkan hilal ini juga menunjukkan kompleksitas dalam menggabungkan ilmu pengetahuan modern (astronomi) dengan ajaran agama. Perkembangan teknologi dan ilmu astronomi telah membantu meningkatkan akurasi hisab, namun rukyat tetap memiliki peran penting dalam konteks spiritual dan kultural.

  • 1
                    
                        Menag: Awal Ramadhan 2025, Kemungkinan Bisa Sama dengan Muhammadiyah
                        Nasional

    1 Menag: Awal Ramadhan 2025, Kemungkinan Bisa Sama dengan Muhammadiyah Nasional

    Menag: Awal Ramadhan 2025, Kemungkinan Bisa Sama dengan Muhammadiyah
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Agama (Menag)
    Nasaruddin Umar
    berharap agar keputusan awal Ramadhan 1446 Hijriyah atau 2025 dari pemerintah sama dengan Muhammadiyah.
    “Ini mohon doanya supaya kita bisa berpuasa di awal sama, 1 Ramadhan-nya,” ujar Nasaruddin saat konferensi pers di Masjid Istiqlal, Jumat (28/2/2025).
    Menag sekaligus Imam Besar Masjid Istiqlal tersebut memperkirakan tidak ada perbedaan awal Ramadan di Indonesia.
    “Kemungkinan besarnya itu bisa sama. Karena kita berada pada posisi (hilal) 2,5 derajat sampai 4 derajat. Apalagi Aceh sudah 4 derajat,” katanya.
    Nasaruddin juga memperkirakan adanya kesamaan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriyah atau 2025 Masehi antara pemerintah dan Muhammadiyah.
    “Insya Allah Idul Fitri juga diharapkan sama juga. Karena pada waktu diperkirakan nanti itu masih minus ya. Jadi minus derajatnya sehingga dengan demikian teman-teman dari Muhammadiyah dan yang lain itu bisa sepakat di situ,” ujarnya.
    Diketahui, Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar
    Sidang Isbat
    (penetapan) awal Ramadhan 1446 Hijriah atau tahun 2025, di Kantor Kemenag, Jakarta Pusat, pada hari ini, Jumat (28/2/2025).
    Sebelum pelaksanaan
    sidang isbat
    , Kemenag melakukan pemantauan hilal (rukyatulhilal) awal Ramadhan pada Jumat pagi.
    Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Abu Rokhmad menjelaskan pemantauan hilal dilakukan di 125 titik di seluruh Indonesia.
    Rukyatulhilal ini melibatkan para ahli Falak dari Kantor Wilayah Kemenag dan Kemenag Kabupaten/Kota, bekerja sama dengan Pengadilan Agama, organisasi masyarakat Islam, dan instansi terkait.
    “Pemantauan hilal awal Ramadhan akan dilakukan di 125 titik se-Indonesia pada 28 Februari mendatang,” ujar Abu Rokhmad dalam keterangannya, Kamis (20/2/2025).
    Abu Rokhmad mengatakan, hasil rukyat hilal dari berbagai daerah, beserta data hisab mengenai posisi hilal, akan dibahas dalam sidang isbat di Kantor Kemenag.
    Sementara itu,, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah resmi menetapkan 1 Ramadhan 1446 Hijriah bertepatan dengan 1 Maret 2025 Masehi.
    Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Sayuti, dalam konferensi pers menuturkan bahwa penerapan ini sesuai dengan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT).
    “Berdasarkan hasil hisab, maka Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan, 1 Ramadhan 1446 H jatuh pada hari Sabtu, 1 Maret 2025,” ucapnya dalam konferensi pers.
    Selain itu, PP Muhammadiyah juga mengumumkan hari raya Lebaran atau Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah yang bertepatan pada Senin, 31 Maret 2025.
    “Di wilayah Indonesia, 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada Senin, 31 Maret 2025,” kata Sayuti.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prabowo Siapkan Diskon Tiket Pesawat untuk Mudik Lebaran

    Prabowo Siapkan Diskon Tiket Pesawat untuk Mudik Lebaran

    Prabowo Siapkan Diskon Tiket Pesawat untuk Mudik Lebaran
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Presiden
    Prabowo Subianto
    menyatakan, pemerintah tengah menyiapkan diskon harga tiket pesawat selama dua minggu ke depan untuk persiapan
    mudik Lebaran
    .
    Hal ini dikatakannya dalam keterangan pers upaya pemerintah melancarkan bulan puasa Ramadhan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (28/2/2025).
    “Kita juga mempersiapkan penurunan harga tiket pesawat selama dua minggu yang akan datang,” kata Prabowo dalam keterangan pers, Rabu.
    Selain tiket pesawat, pemerintah pun berencana menurunkan tarif jalan tol di beberapa ruas utama saat liburan Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Nyepi.
    Menurut Prabowo, hal ini mengingat waktu liburan Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Nyepi sangat berdekatan.
    Kemudian, Prabowo memerintahkan Menteri Perhubungan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, dan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo untuk memantau situasi dan kondisi arus mudik.
    “Dan memastikan semua fasilitas transportasi dan pelayanan publik dapat berjalan lancar, aman, dan memudahkan arus mudik masyarakat,” ucap Prabowo.
    Lebih lanjut, Prabowo menjelaskan, pemerintah terus memantau perkembangan situasi produksi dan harga-harga pangan dalam beberapa pekan terakhir menjelang Ramadhan.
    Ia pun sudah menyampaikan instruksi kepada Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Perdagangan Budi Santoso, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, dan semua menteri terkait untuk memastikan ketersediaan bahan pokok dan mencegah adanya kenaikan lonjakan harga yang spekulatif.
    “Ini kita bekerja keras supaya seluruh rakyat, terutama rakyat yang paling memerlukan, dapat menjangkau harga bahan-bahan tersebut. Dan saya yakin dan percaya kita akan lakukan itu dan sudah lakukan itu,” kata Prabowo.
    Diketahui, Kementerian Agama akan menggelar sidang isbat pada Jumat petang hari ini untuk menetapkan masuknya bulan Ramadhan 1446 hijriah atau 2025 masehi.
    Sementara itu, Muhammadiyah telah menetapkan bahwa 1 Ramadhan 1446 Hijriah jatuh pada Sabtu (1/3/2025) besok.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menag: Kemungkinan Besar 1 Ramadan 2025 Jatuh pada 1 Maret 2025

    Menag: Kemungkinan Besar 1 Ramadan 2025 Jatuh pada 1 Maret 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Agama Nasarrudin Umar mengatakan ada kemungkinan besar awal puasa 1 Ramadan 1446 Hijriah akan jatuh pada Sabtu (1/3/2025), sama dengan yang sudah ditetapkan oleh Muhammadiyah. 

    Nasarrudin mengatakan meski belum melangsungkan sidang isbat di Kementerian Agama, dirinya memandang kemungkinan perbedaan awal Ramadan 1446 Hijriah tidak akan terjadi tahun ini. Hal ini berdasarkan analisis temuan hisab yang sementara sudah diterima oleh pihaknya. 

    “Ini mohon doanya supaya kita bisa berpuasa di awal sama (berbarengan) 1 Ramadannya, dan kemungkinan besarnya itu bisa sama karena kita berada pada posisi 2,5 derajat sampai 4 derajat,” kata Nasarrudin saat jumpa pers di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (28/2/2025). 

    Imam besar Masjid Istiqlal ini mengatakan posisi hisab di Aceh menunjukkan angka 4 derajat. Seperti diketahui, ketinggian hilal yang digunakan untuk menentukan awal puasa Ramadan di Indonesia adalah 3 derajat di atas ufuk. Ketinggian hilal 3 derajat tersebut telah disepakati lantaran kekuatan cahaya bulan di bawah 3 derajat masih kalah dengan cahaya mega (syafaq). 

    “Dan insyaallah 1 (Syawal) Idulfitri ini juga diharapkan sama juga, karena pada waktu diperkirakan itu masih minus ya, jadi minus derajatnya,” kata Nasarrudin. 

    Nasarrudin menilai ada kemungkinan muslim dari Nadhatul Ulama (NU) maupun Muhammadiyah akan mulai ibadah puasa Ramadan 2025 secara bersamaan. Begitu juga Idulfitri 1446 Hijriah juga berpotensi dirayakan secara bersamaan. 

    “Sehingga dengan demikian teman-teman dari Muhammadiyah dan NU itu bisa sepakat di sini,” tutur Nasarrudin. 

    Kemenag akan menggelar sidang isbat sore ini untuk menetapkan 1 Ramadan 1446 Hijriah. Sementara Muhammadiyah sudah menetapkan awal puasa jatuh pada 1 Maret 2025.

    Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengumumkan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1446 Hijriah berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

    “Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadan 1446 H jatuh pada hari Sabtu Pahing, 1 Maret 2025 М, kemudian 1 Syawal 1446 H jatuh pada hari Senin Pahing 31 Maret 2025 Masehi,” ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir di Yogyakarta, Rabu (12/2/2025).

  • Gulai Kambing, Takjil Hari Pertama Ramadhan 2025 di Masjid Gedhe Kauman

    Gulai Kambing, Takjil Hari Pertama Ramadhan 2025 di Masjid Gedhe Kauman

    Jakarta, Beritasatu.com – Masjid Gedhe Kauman siap menggelar salat tarawih perdana Ramadhan atau Ramadan 2025 yang akan digelar pada Jumat (28/2/2025) malam. Tidak hanya itu, pihak masjid juga sudah menyediakan takjil atau menu berbuka puasa, yaitu gulai kambing.

    Ketua Takmir Masjid Gedhe Kauman Azman Latif mengatakan, salah satu tradisi khas yang terus dilestarikan di Masjid Gedhe Kauman selama Ramadhan adalah takjil gulai kambing yang disediakan setiap Kamis. Namun, pada tahun ini, gulai kambing akan menjadi menu buka puasa pada hari pertama Ramadhan 2025.

    “Biasanya di sini sudah dikenal kalau Kamis pasti ada gulai kambing. Tahun ini tetap kita selenggarakan. Bahkan tidak hanya Kamis, besok (Sabtu, 29 Februari) sore hari pertama buka puasa Ramadhan juga ada,” ungkapnya.

    Azman menambahkan, pada pertengahan Ramadhan, pihak masjid juga akan mengadakan donor darah massal. “Suguhannya gulai kambing untuk menambah semangat jemaah,” ucapnya.

    Masjid Gedhe Kauman Bersiap

    Sebelumnya, Azman menuturkan, pihaknya telah menyiapkan sarana dan prasarana untuk kenyamanan jemaah menjelang salat tarawih perdana Ramadhan 2025 pada Jumat malam.

    “Kami sudah mempersiapkan masjid ini sejak lama, termasuk membersihkan karpet, ruangan, serta menyiapkan imam, penceramah subuh, takjil, hingga kegiatan menjelang salat tarawih,” ujarnya.

    Sesuai dengan metode hisab hakiki wujudul hilal, Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadhan 1446 H jatuh pada Sabtu (1/3/2025), lebih awal dibandingkan keputusan pemerintah yang masih menunggu sidang isbat.

    Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah mengumumkan awal Ramadhan 1446 H ditetapkan berdasarkan hisab hakiki wujudul hilal, metode yang menjadi pedoman organisasi ini dalam menentukan awal bulan hijriah.

    Pemerintah Masih Menunggu Sidang Isbat

    Sementara itu, pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) masih menunggu hasil sidang isbat yang digelar hari ini, Jumat (28/2/2025), untuk menentukan awal Ramadhan 2025 berdasarkan rukyatul hilal (pengamatan bulan).

    Meski terdapat perbedaan dalam penetapan awal Ramadhan 2025, hal ini sudah menjadi hal yang lumrah di Indonesia dan selalu dijalani dengan toleransi antarumat Islam.

  • Puasa Tanggal Berapa? Penetapan Awal Ramadhan 2025, Ini Perbedaan Jadwal Pemerintah dan Muhammadiyah

    Puasa Tanggal Berapa? Penetapan Awal Ramadhan 2025, Ini Perbedaan Jadwal Pemerintah dan Muhammadiyah

    PIKIRAN RAKTAT – Di Indonesia, penetapan awal puasa Ramadhan biasanya dilakukan pemerintah lewat Sidang Isbat.

    Namun, ada juga masyarakat yang mengikuti ketetapan ormas Islam, salah satunya Muhammadiyah.

    Berikut perbedaan jadwal pemerintah dan Muhammadiyah dalam penetapan awal puasa Ramadhan 2025 atau1446 Hijriah.

    Jadwal Penetapan Awal Puasa Muhammadiyah

    Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah sudah menetapkan 1 Ramadhan 1446 Hijriah jatuh hari Sabtu, 1 Maret 2025.

    Keputusan itu dibuat menurut metode hisab hakiki wujudul hilal, perhitungan astronomi guna memastikan bulan baru telah terbit di atas ufuk ketika matahari terbenam.

    Muhammadiyah telah dapat menetapkan awal puasa Ramadhan 2025 jauh sebelum hilal (bulan sabit) terlihat dengan metode ini.

    Masyarakat atau umat Islam yang mengikuti Muhammadiyah dapat mempersiapkan diri lebih awal.

    Selain penetapan awal puasa Ramadhan, Muhammadiyah juga sudah mengumumkan Idul Fitri atau 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh hari Senin, 31 Maret 2025.

    Jadwal Penetapan Awal Ramadhan Pemerintah

    Pemerintah lewat Kementerian Agama (Kemenag) belum menetapkan 1 Ramadhan dan baru akan menggelar Sidang Isbat hari ini Jumat, 28 Februari 2025.

    Sidang ini akan melibatkan berbagai pihak seperti ormas Islam, MUI, BMKG, ahli falak dan lembaga terkait lainnya.

    Hasil keputusan akan diumumkan malam harinya usai sidang. Jika hilal terlihat, pemerintah akan menetapkan 1 Ramadhan pada 1 Maret 2025 sama dengan keputusan Muhammadiyah.

    Perbedaan Metode Penetapan

    Meskipun Muhammadiyah dan pemerintah menggunakan pendekatan berbeda, keduanya bertujuan sama memberi kepastian pada umat Islam guna melaksanakan ibadah puasa.

    Perbedaan utama terletak pada metode yang digunakan, Muhammadiyah mengandalkan perhitungan astronomi (hisab), sementara pemerintah biasanya mengacu pengamatan hilal fisik (rukyatul hilal).

    Hal tersebut sering kali menyebabkan perbedaan penetapan awal puasa Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri di Indonesia.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News