Organisasi: Muhammadiyah

  • Kapan Lebaran Idulfitri 2025 Pemerintah, NU dan Muhammadiyah? Cek Jadwalnya di Sini

    Kapan Lebaran Idulfitri 2025 Pemerintah, NU dan Muhammadiyah? Cek Jadwalnya di Sini

    Jakarta: Bulan Ramadan 2025 sudah memasuki hari-hari terakhir. Setelah menjalani puasa selama hampir satu bulan, umat Islam akan merayakan lebaran Idulfitri 2025 yang jatuh pada 1 Syawal.
     
    Memasuki penghujung bulan Ramadan ini banyak yang mencari tahu kapan lebaran Idulfitri 2025 apakah pemerintah, NU dan Muhammadiyah merayakan lebaran bersamaan? Untuk mengetahuinya simak penjelasan dan jadwal lengkapnya di sini.
    Kapan Lebaran Idulfitiri 2025

    Hari raya Idulfitri jatuh setiap 1 Syawal. Penetapan 1 Syawal ini dilakukan bisa dengan dua metode.
     
    Metode pertama adalah hisab. Metode ini digunakan oleh Muhammadiyah untuk menentukan awal bulan Hijriah, termasuk awal Ramadan dan 1 Syawal.

    Lalu metode kedua adalah rukyatul hilal adalah kegiatan merukyah atau mengamati hilal (bulan sabit pada fase awal bulan baru) secara langsung. Metode ini umumnya digunakan oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama dan Nahdlatul Ulama (NU), yakni dengan mata telanjang dan bantuan teleskop.
    Jadwal Lebaran Idulfitri 2024 Versi Pemerintah
     
    Menteri Agama Nasaruddin Umar memprediksi Hari Raya Idul Fitri 1446 H jatuh pada 31 Maret 2025. “Lebaran kita diprediksi tanggal 31 Maret 2025” ” ungkap Nasaruddin.

    Namun, untuk kepastian masih menunggu hasil sidang isbat penetapan 1 Syawal 1446 Hijriah/ 2025 masehi yang digelar Kemenag. Sidang isbat dijadwalkan digelar pada 29 Maret 2025.
     

    Jadwal Lebaran Idulfitri 2025 Versi NU
     
    Nahdlatul Ulama belum merilis kapan 1 Syawal 6H. Dalam menetapkan lebaran Idulfitri 2025. NU sama dengan pemerintah menggunakan metode rukyatul hilal dalam penetapan 1 Syawal.
     
    Jadwal Lebaran Idulfitri 2025 Versi Muhammadiyah
     
    Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadan 1446 H jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Lalu untuk lebaran Idulfitri 1 Syawal jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.
     

    Jakarta: Bulan Ramadan 2025 sudah memasuki hari-hari terakhir. Setelah menjalani puasa selama hampir satu bulan, umat Islam akan merayakan lebaran Idulfitri 2025 yang jatuh pada 1 Syawal.
     
    Memasuki penghujung bulan Ramadan ini banyak yang mencari tahu kapan lebaran Idulfitri 2025 apakah pemerintah, NU dan Muhammadiyah merayakan lebaran bersamaan? Untuk mengetahuinya simak penjelasan dan jadwal lengkapnya di sini.
    Kapan Lebaran Idulfitiri 2025

    Hari raya Idulfitri jatuh setiap 1 Syawal. Penetapan 1 Syawal ini dilakukan bisa dengan dua metode.
     
    Metode pertama adalah hisab. Metode ini digunakan oleh Muhammadiyah untuk menentukan awal bulan Hijriah, termasuk awal Ramadan dan 1 Syawal.
     
    Lalu metode kedua adalah rukyatul hilal adalah kegiatan merukyah atau mengamati hilal (bulan sabit pada fase awal bulan baru) secara langsung. Metode ini umumnya digunakan oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama dan Nahdlatul Ulama (NU), yakni dengan mata telanjang dan bantuan teleskop.

    Jadwal Lebaran Idulfitri 2024 Versi Pemerintah

     
    Menteri Agama Nasaruddin Umar memprediksi Hari Raya Idul Fitri 1446 H jatuh pada 31 Maret 2025. “Lebaran kita diprediksi tanggal 31 Maret 2025” ” ungkap Nasaruddin.
     
    Namun, untuk kepastian masih menunggu hasil sidang isbat penetapan 1 Syawal 1446 Hijriah/ 2025 masehi yang digelar Kemenag. Sidang isbat dijadwalkan digelar pada 29 Maret 2025.
     

    Jadwal Lebaran Idulfitri 2025 Versi NU

     
    Nahdlatul Ulama belum merilis kapan 1 Syawal 6H. Dalam menetapkan lebaran Idulfitri 2025. NU sama dengan pemerintah menggunakan metode rukyatul hilal dalam penetapan 1 Syawal.
     

    Jadwal Lebaran Idulfitri 2025 Versi Muhammadiyah

     
    Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadan 1446 H jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Lalu untuk lebaran Idulfitri 1 Syawal jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.
     

    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (RUL)

  • Top 3 News: DPR Resmi Sahkan RUU TNI di Tengah Penolakan – Page 3

    Top 3 News: DPR Resmi Sahkan RUU TNI di Tengah Penolakan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI resmi mengesahkan Revisi Undang-Undang (RUU) Nomor 34 Tahun 2004 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI) menjadi undang-undang atau UU TNI. Itulah top 3 news hari ini.

    Rapat paripurna pengesahan digelar pada Kamis 20 Maret 2025, dipimpin oleh Ketua DPR Puan Maharani dan didampingi Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco, Adies Kadir dan Saan Mustopa.

    Awalnya, Puan mempersilakan pimpinan Komisi I DPR RI Utut Adianto menyampaikan laporannya terkait pembahasan tingkat 1 RUU TNI. Selanjutnya ia menanyakan persetujuan anggota terkait RUU tersebut menjadi UU.

    Sementara itu, tanggal pelaksanaan Idulfitri 1446 H selalu menjadi sorotan utama bagi umat Islam di Indonesia. Tahun ini, perbedaan metode penetapan antara Muhammadiyah dan pemerintah kembali menjadi perhatian publik.

    Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah resmi menetapkan Lebaran Idul Fitri 1 Syawal 1446 H jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. Pengumuman ini sudah disampaikan beberapa waktu lalu saat Muhammadiyah menetapkan awal Ramadhan 1446 H.

    Menurut Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, M Sayuti, keputusan ini berdasarkan metode hisab hakiki wujudul hilal. Sementara pemerintah menggabungkan metode hisab dan rukyatul hilal.

    Berita terpopuler lainnya di kanal News Liputan6.com adalah terkait Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum juga menahan advokat PDIP, Donny Tri Istiqomah (DTI) yang telah ditetapkan sebagai tersangka bersamaan dengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam kasus dugaan suap Pergantian Antarwaktu (PAW) mantan caleg PDIP, Harun Masiku (HM).

    Padahal Hasto telah ditahan KPK sejak beberapa waktu lalu. Bahkan, Sekjen PDIP itu telah diseret ke meja hijau untuk menjalani persidangan.

    Terkait hal ini, Juru Bicara (Jubir) KPK, Tessa Mahardika Sugiarto mengatakan, pihaknya belum menahan DTI karena masih dalam proses penyidikan berbarengan dengan Harun Masiku yang saat ini masih dalam perburuan.

    Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com sepanjang Kamis 20 Maret 2025:

    Rapat Kerja Kementerian Pertahanan dan Komisi I DPR membahas RUU TNI di hotel mewah menuai protes. Tak cuma menuai kritik soal efisiensi, draft usulan RUU TNI juga dinilai berbahaya karena tidak senapas dengan penghapusan dwifungsi militer.

  • Kapolri :Safari Ramadhan momentum perkuat silaturahim dengan ulama

    Kapolri :Safari Ramadhan momentum perkuat silaturahim dengan ulama

    Jakarta (ANTARA) – Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengatakan Safari Ramadhan merupakan momentum untuk mempererat silaturahim dengan para ulama dan tokoh masyarakat sehingga hubungan sesama manusia semakin baik serta keimanan semakin meningkat.

    “Momen ini diharapkan tidak hanya mempererat silaturahmi tetapi juga meningkatkan keimanan,” kata Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.

    Ia menyampaikan hal tersebut saat melakukan Safari Ramadhan di Surabaya Jawa Timur dengan agenda bertemu sejumlah ulama dan tokoh masyarakat Jawa Timur.

    “Kegiatan ini semakin mempererat silaturahmi jajaran Polri dengan para tokoh ulama dan elemen masyarakat,” katanya.

    Kedatangan Kapolri disambut oleh hadroh polisi santri dan kegiatan dilanjutkan dengan buka puasa bersama 24 tokoh ulama.

    Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo bertemu langsung dengan tokoh ulama seperti Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar, Ketua MUl Pusat Anwar Iskandar, Ketua MUI Jatim Mutawakkil Alallah.

    Kemudian Ketua PWNU Jatim KH Abdul Hakim Mahfuds (Gus Kikin), Ketua PW Muhammadiyah Jatim Sukadiono, Ketua FKUB Jatim Hamid Syarif,

    Pengasuh Ponpes Lisboyo Kedisi/Rais Suriyah PWNU Jatim Anwar Mansur, Ponpes Sidogiri Pasuruan Kyai Fuad Nur Hasan, pengasuh Ponpes Amanatul Ummah Pacet KH Asep Saifuddin Chalim hingga pengurus Masjid Sunan Ampel Surabaya Gus Ahmad Zarduq bin KH Ubaidillah.

    “Kami berharap momen silaturahmi meningkatkan keimanan kita dalam menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadan dan menyambut hari kemenangan Idul Fitri 1446 H,” kata Jenderal Sigit.

    Selain bertemu para ulama dan tokoh masyarakat, Kapolri juga memberikan santunan kepada 40 anak yatim dari Yayasan Bani Yaqub Surabaya yang hadir.

    Menurut Jenderal Sigit bantuan sosial ini sebagai wujud kepedulian terutama di bulan Ramadhan.

    Menurut dia berbagai bantuan sosial dan bingkisan ini sebagai wujud peduli dan saling membantu, terutama dalam rangka bulan suci Ramadhan.

    “Kami berharap semua ini menjadi ladang amal ibadah bagi kita semua,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Triono Subagyo
    Copyright © ANTARA 2025

  • Syarat dan Waktu Bonus Hari Raya 2025 untuk Driver Gojek, Grab, dan Maxim

    Syarat dan Waktu Bonus Hari Raya 2025 untuk Driver Gojek, Grab, dan Maxim

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah mengimbau perusahaan layanan angkutan berbasis online seperti Gojek, Grab, dan Maxim, untuk memberikan Bonus Hari Raya (BHR) kepada ojek online, taksi online, dan kurir.

    Imbauan itu disampaikan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli melalui Surat Edaran No.M/3/HK.04.00/III/2025 tentang Pemberian Bonus Hari Raya Keagamaan Tahun 2025 Bagi Pengemudi dan Kurir pada Layanan Angkutan Berbasis Aplikasi.

    “Bonus hari raya keagamaan diberikan oleh perusahaan aplikasi kepada seluruh pengemudi dan kurir online yang terdaftar secara resmi pada perusahaan aplikasi,” tulis Yassierli dalam surat edaran.

    Jadwal pencairan BHR Driver Ojol

    Jika merujuk aturan pemerintah, perusahaan aplikasi diminta memberikan bonus hari raya paling lambat 7 hari sebelum hari raya Idulfitri 2025. 

    Hari Raya Idul Fitri 2025 diperkirakan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025, berdasarkan prediksi pemerintah melalui Kementerian Agama dan organisasi Islam seperti Muhammadiyah.

    Jika mengacu pada jadwal ini, maka BHR driver ojol akan cair paling lambat tanggal 24 Maret 2025.

    Terkait besaran nominal BHR sendiri adalah sebesar 20 persen dari pendapatan bersih bulanan selama 12 bulan terakhir.

    Simulasi perhitungan BHR Driver OJol

    Bila merujuk pada Surat Edaran, ojol dan kurir yang produktif dan berkinerja baik mendapat bonus secara proposional sesuai kinerja dalam bentuk uang tunai dengan rumus sebagai berikut:

    BHR= 20% x rata-rata penghasilan bersih bulanan selama 12 bulan terakhir

    Pendapatan masing-masing ojol dan kurir bervariasi tiap bulannya. Ketua Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) Lily Pujiati, rata-rata pendapatan bersih yang diterima driver ojol per bulan sekitar Rp3 juta.

    “[Pendapatan bersih bulanan sekitar] Rp3 jutaan,” kata Lily kepada Bisnis, Rabu (12/3/2025).

    Berdasarkan pendapatan rata-rata yang disampaikan SPAI, maka bonus yang diterima sebagai berikut:

    BHR= 20% x Rp3.000.000 = Rp600.000

    Berikut adalah syarat mendapatkan bonus hari raya (BHR) di Gojek, Grab, dan Maxim:

    Gojek

    • Mitra terdaftar dan aktif

    • Menyelesaikan order dalam periode tertentu

    • Memiliki konsistensi dan kinerja baik dalam menyelesaikan trip

    • Tidak memiliki pelanggaran terhadap Tata Tertib Gojek (TarTibJek)

    Grab

    • Mitra aktif dan berkinerja baik

    • Aktif menerima dan menyelesaikan order dalam periode tertentu

    • Memiliki tingkat pemenuhan order yang konsisten

    • Tidak memiliki pelanggaran serius terhadap kebijakan platform

    • Memiliki tingkat kepuasan pelanggan yang baik

    Maxim

    • Pengemudi aktif dalam menjalankan orderan secara reguler

    • Memiliki rating tinggi dan ulasan positif dari pengguna

    • Tidak memiliki pelanggaran atau keluhan dari pelanggan

    • Telah menjadi mitra dengan perusahaan lebih dari satu tahun

  • Muhammadiyah Tetapkan Lebaran 2025 Jatuh pada 31 Maret, Bagaimana dengan Pemerintah? – Page 3

    Muhammadiyah Tetapkan Lebaran 2025 Jatuh pada 31 Maret, Bagaimana dengan Pemerintah? – Page 3

    Muhammadiyah konsisten menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal untuk menentukan awal bulan Hijriah, termasuk Idul Fitri. Metode ini didasarkan pada perhitungan astronomis yang akurat.

    Berdasarkan perhitungan hisab, ijtimak jelang Syawal 1446 H terjadi pada 29 Maret 2025, pukul 17:59:51 WIB. Karena posisi hilal belum terlihat di atas ufuk, maka bulan Ramadhan disempurnakan menjadi 30 hari.

    Dengan demikian, 1 Syawal 1446 H atau Idul Fitri ditetapkan pada 31 Maret 2025. Keputusan ini tertuang dalam Maklumat Nomor 1/MLWI.OFF12025 yang diumumkan pada 12 Februari 2025.

  • Posisi Hilal Masih di Bawah Ufuk, Puasa Kemungkinan Genap 30 Hari

    Posisi Hilal Masih di Bawah Ufuk, Puasa Kemungkinan Genap 30 Hari

    Posisi Hilal Masih di Bawah Ufuk, Puasa Kemungkinan Genap 30 Hari
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Islam Kementerian Agama (
    Kemenag
    ), Abu Rokhmad mengatakan,
    puasa
    Ramadhan tahun ini kemungkinan akan berlangsung genap selama 30 hari.
    Sebab, Abu menyebut, dari hasil pemantauan posisi
    hilal
    masih berada di bawah ufuk dengan kisaran antara minus 3 derajat sampai minus 1 derajat.
    “Kalau menurut hadis nabi, kalau tidak bisa melihat hilal, maka puasanya disempurnakan menjadi 30 hari,” ujar Abu Rokhmad saat ditemui di Kantor Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (19/3/2025).
    Abu mengatakan, pemantauan hilal penetapan Idul Fitri tahun dilakukan di 33 titik, lebih sedikit dibandingkan penetapan awal Ramadhan di 125 titik.
    “Nanti, sebelum
    sidang Isbat
    ada seminar-seminar dulu. Setelah maghrib baru kemudian kami melakukan sidang Isbat, pada saat itu juga kami tetap melakukan rukyatul hilal di 33 titik,” katanya.
    Namun, Abu meminta masyarakat untuk menunggu penetapan Idul Fitri 2025 yang akan disampaikan dalam sidang Isbat.
    Menurut dia, Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar yang akan menyampaikan hasil pemantauan hilal yang dilakukan di 33 titik dalam konferensi pers.
    “Tapi keputusan resmi nanti akan diumumkan oleh Pak Menteri Agama pada saat
    sidang isbat
    yang akan datang,” ujar Abu.
    Lebih lanjut, Abu mengatakan, ada potensi Lebaran tahun ini berbarengan dengan Muhammadiyah yang telah menetapkan Idul Fitri 2025 jatuh pada 31 Maret 2025.
    “Ya Insya Allah kita berharap besok pada saat Idul Fitri itu, Insya Allah kita akan kompak seluruh ormas Islam. Saya kira sama lah, di awal Ramadhan juga kita mengawali secara bersama-sama,” katanya.
    Sebelumnya diberitakan, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan waktu Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada tanggal 31 Maret 2025.
    “Di wilayah Indonesia, 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada Senin, 31 Maret 2025,” kata Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Sayuti pada Rabu 12 Februari 2025.
    PP Muhammadiyah juga turut menetapkan perhitungan Hari Raya Idul Adha 10 Zulhijjah 1445 Hijriah.
    “1 Zulhijjah 1446 H jatuh pada hari Rabu Kliwon, 28 Mei 2025. Karenanya, Hari Arofah jatuh pada hari Kamis Pon, 5 Juni 2025, dan Idul Adha 1446 H jatuh pada Jumat Wage, 6 Juni 2025,” ujar Sayuti.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Safari Ramadan, Kapolri Silaturahmi dengan Tokoh Ulama di Jateng

    Safari Ramadan, Kapolri Silaturahmi dengan Tokoh Ulama di Jateng

    Semarang

    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan Safari Ramadan di wilayah Jawa Tengah. Kapolri memanfaatkan momen ini untuk menjalin silaturahmi dengan tokoh ulama di Jateng.

    Agenda Safari Ramadan ini digelar di Mapolda Jateng, Rabu (19/3/2025). Kapolri tiba pukul 17.30 WIB dan disambut tokoh ulama.

    Turut hadir dalam acara tersebut Gubernur Jateng Ahmad Luthfi, Kapolda Jateng Irjen Ribut Hari Wibowo, Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Deddy Suryadi, hingga Rois Aam PBNU KH Muhammad Anwar Iskandar, serta pejabat Forkopimda lainnya.

    Foto: Kapolri melaksanakan Safari Ramadan di Jateng. (Dok. Polri)

    Adapun tokoh ormas yang hadir di antaranya Ketua MUI/Baznas Jateng KH Dr Ahmad Darodji, Ketua PWNU Jateng KH Abdul Ghafar Rozin, Ketua PW Muhammadiyah Jateng Dr Tafsir, dan Ketua LDII Jateng, Dr Singgih Tri Sulistiyono.

    Kemudian tokoh ulama yang hadir selain KH Anwar Iskandar yakni KH Dzikron Abdullah, KH Muhyidin, KH Rosehan, KH Ubaidilah Shodaqoh, FKUB-NU KH Multazam Achmad, Ketua Ansor Dr Sidqon Prabowo dan Ketua Pemuda Muhammadiyah Abdul Ghofar Ismail.

    Safari Ramadan ini juga mengundang 100 anak yatim. Kapolri juga secara simbolik memberikan santunan kepada anak yatim.

    Foto: Kapolri melaksanakan Safari Ramadan di Jateng. (Dok. Polri)

    “Saya berharap kegiatan ini dapat menjadi momentum untuk terus mempererat tali silaturahmi antara Polri, TNI dengan masyarakat serta meningkatkan keimanan kita dalam menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadan dan menyambut hari kemenangan Idul Fitri 1446 H,” ujar Jenderal Sigit.

    (idn/hri)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Soal Potensi Lebaran 2025 Bareng Muhammadiyah, Menag: Insya Allah Sama

    Soal Potensi Lebaran 2025 Bareng Muhammadiyah, Menag: Insya Allah Sama

    Soal Potensi Lebaran 2025 Bareng Muhammadiyah, Menag: Insya Allah Sama
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Agama (
    Menag
    )
    Nasaruddin Umar
    menanggapi soal potensi hari raya Idul Fitri 2025 berbarengan antara pemerintah dan
    Muhammadiyah
    , yakni pada 31 Maret 2025.
    Diketahui, Pemerintah baru akan menggelar
    sidang Isbat
    penetapan 1 Syawal 1446 Hijriah pada Sabtu, 29 Maret 2025, di Kantor Kementerian Agama (Kemenag), Jakarta.
    “Insya Allah sama (Idul Fitri 2025 antara pemerintah dan Muhammadiyah),” kata Nasaruddin saat ditemui di Kantor Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (19/3/2025).
    Sementara itu, Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kemenag, Abu Rokhmad juga menyampaikan kemungkinan adanya potensi penetapan
    Lebaran
    yang sama dengan Muhammadiyah.
    “Ya Insya Allah kita berharap besok pada saat Idul Fitri itu, Insya Allah kita akan kompak seluruh ormas Islam. Saya kira sama lah, kita berharap di awal Ramadhan juga kita mengawali secara bersama-sama,” ujarnya.
    Namun, Abu tetap meminta masyarakat untuk menunggu keputusan penetapan Idul Fitri yang akan disampaikan dalam sidang Isbat.
    “Tapi keputusan resmi nanti akan diumumkan oleh Pak Menteri Agama pada saat
    sidang isbat
    yang akan datang,” kata Abu.
    Sebelumnya diberitakan, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan waktu Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah.
    Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Sayuti menyebut, Hari Raya Idul Fitri jatuh pada tanggal 31 Maret 2025.
    “Di wilayah Indonesia, 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada Senin, 31 Maret 2025,” kata Sayuti pada Rabu, 12 Februari 2025.
    PP Muhammadiyah juga turut menetapkan perhitungan Hari Raya Idul Adha 10 Zulhijjah 1445 Hijriah.
    “1 Zulhijjah 1446 H jatuh pada hari Rabu Kliwon, 28 Mei 2025. Karenanya, Hari Arofah jatuh pada hari Kamis Pon, 5 Juni 2025, dan Idul Adha 1446 H jatuh pada Jumat Wage, 6 Juni 2025,” ujar Sayuti.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kapan Malam Lailatul Qadar? Ini Doa dan Amalan yang Dianjurkan

    Kapan Malam Lailatul Qadar? Ini Doa dan Amalan yang Dianjurkan

    JABAR EKSPRES – Malam Lailatul Qadar adalah malam yang sangat dinantikan umat Islam di bulan Ramadhan.

    Malam ini memiliki keistimewaan luar biasa, bahkan lebih utama dari seribu bulan.

    Beribadah pada malam ini memberikan pahala yang sangat besar, di mana amal ibadah yang dilakukan seolah-olah dilakukan selama 83,3 tahun.

    Oleh karena itu, banyak umat Islam yang berusaha semaksimal mungkin untuk meraih keutamaan malam ini. Lantas, kapan tepatnya Malam Lailatul Qadar?

    Apa saja doa dan amalan yang dianjurkan untuk menghidupkan malam penuh kemuliaan ini? Berikut penjelasannya.

    Tanggal Berapa Malam Lailatul Qadar?

    Malam Lailatul Qadar tidak memiliki tanggal pasti setiap tahunnya. Namun, para ulama sepakat bahwa malam ini terjadi pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan, khususnya pada malam-malam ganjil.

    Berdasarkan perkiraan, Lailatul Qadar bisa jatuh pada malam ke-21, ke-23, ke-25, ke-27, atau ke-29 Ramadhan.

    Untuk tahun 2024, berikut adalah perkiraan tanggal Lailatul Qadar menurut kalender Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU):

    Kalender Muhammadiyah: 31 Maret 2024, 2 April 2024, 4 April 2024, 6 April 2024, 8 April 2024.

    Kalender NU: 1 April 2024, 3 April 2024, 5 April 2024, 7 April 2024, 9 April 2024.

    Meskipun tanggal pastinya tidak bisa dipastikan, umat Islam dianjurkan untuk lebih fokus beribadah pada 10 malam terakhir Ramadhan untuk meraih kemuliaan Lailatul Qadar.

    BACA JUGA: Masih Ada Kesempatan Penukaran Uang Baru di PINTAR BI untuk THR Lebaran, Ini Jadwal dan Cara Daftarnya

    BACA JUGA: Ambil Saldo DANA Gratis Langsung Cairk ke Akun E Wallet hingga Rp250.000

    Amalan yang Dianjurkan di Malam Lailatul Qadar

    Malam Lailatul Qadar adalah malam yang penuh berkah, dan Allah SWT menjanjikan ganjaran besar bagi siapa saja yang menghidupkan malam ini dengan amalan-amalan yang baik.

    Berikut beberapa amalan yang dianjurkan untuk dilakukan di 10 malam terakhir Ramadhan, termasuk malam Lailatul Qadar:

    1.Shalat Berjamaah

    Shalat berjamaah, baik di masjid, mushola, maupun di rumah bersama keluarga, sangat dianjurkan.

    Selain itu, jangan lewatkan shalat rawatib qabliyah dan badiyah, serta shalat tarawih berjamaah.

    2.Iktikaf di Masjid

    Iktikaf adalah salah satu amalan yang sangat dianjurkan di 10 malam terakhir Ramadhan.

  • Pesantren Mengelola Tambang, Begini Respons Solidaritas Santri Indonesia

    Pesantren Mengelola Tambang, Begini Respons Solidaritas Santri Indonesia

    Mengutip merdeka.com, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan akan meminta petunjuk Presiden Prabowo Subianto mengenai izin pesantren untuk mengelola tambang. 

    Langkah ini sebagai perluasan dari izin pengelolaan yang sebelumnya diberikan kepada organisasi kemasyarakatan keagamaan.

    “Kita untuk pengelolaan tambang kepada organisasi kemasyarakatan keagamaan. Sampai ke pesantren? Belum sampai ke sana, tetapi nanti kita minta arahan petunjuk dari Bapak Presiden Prabowo,” kata Bahlil saat ditemui usai kegiatannya di Pondok Pesantren Miftahul Huda, Manonjaya, Tasikmalaya, Jawa Barat dikutip dari Antara, Sabtu (15/3).

    Bahlil sempat menyinggung urgensi pemberian izin pengelolaan tambang kepada ormas keagamaan. Bahlil mengatakan ulama memiliki peran penting saat masa prakemerdekaan melalui fatwa jihadnya. 

    Namun, setelah Indonesia merdeka, sumber daya alam hanya dikelola segelintir orang. Atas dasar itu, agar tidak hanya dimiliki konglomerat, Bahlil atas izin Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Ke-7 RI Joko Widodo mengemukakan wacana izin pengelolaan sumber daya alam kepada ormas keagamaan.

    Rapat Paripurna DPR RI Ke-13 Masa Persidangan II Tahun Sidang 2024–2025, Selasa (18/2), telah menyetujui Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara (Minerba) menjadi undang-undang.

    “Ini supaya ada keadilan, NU (Nahdlatul Ulama) kemarin sudah kami kasih, NU kita sudah tanda tangan IUP-nya (izin usaha pertambangan). Muhammadiyah juga akan kami berikan sebelum bulan Maret ini berakhir,” ucap Menteri ESDM.