Organisasi: Muhammadiyah

  • Rencana Indonesia Evakuasi Warga Gaza, Terkait Proposal Kontroversial Trump? – Halaman all

    Rencana Indonesia Evakuasi Warga Gaza, Terkait Proposal Kontroversial Trump? – Halaman all

    Indonesia berencana mengevakuasi warga Gaza untuk tujuan kemanusiaan, namun terkait dengan usulan kontroversial Trump.

    Evakuasi bersifat sementara dan dengan persetujuan semua pihak.

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Rencana Indonesia untuk mengevakuasi warga Gaza menuai perhatian dan pertanyaan mengenai keterkaitannya dengan usulan kontroversial Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mendorong pemindahan warga Palestina ke negara lain.

    Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, sebelumnya menyatakan kesiapan Indonesia untuk membantu warga Gaza yang menjadi korban konflik, terutama bagi mereka yang membutuhkan perawatan medis dan perlindungan sementara.

    Namun, langkah ini menimbulkan kekhawatiran terkait apakah itu akan sejalan dengan rencana kontroversial Trump.

    Kritikan Terhadap Rencana Evakuasi

    Pakar hubungan internasional, Radityo Dharmaputra dari Universitas Airlangga, menyebutkan bahwa pernyataan Prabowo dapat memberikan sinyal yang salah tentang posisi Indonesia terkait Palestina.

    Menurutnya, rencana evakuasi ini bisa memberi kesan bahwa Indonesia mendukung ide Trump yang mengusulkan pemindahan warga Palestina dari Gaza ke negara lain.

    Radityo mengatakan, “Ini bisa dianggap sebagai legitimasi terhadap usulan Trump. Jika ini diartikan sebagai langkah pemindahan permanen, bisa menimbulkan implikasi politik yang jauh lebih besar.”

    Pernyataan Prabowo dan Komitmen Indonesia

    Presiden Prabowo menegaskan bahwa evakuasi yang direncanakan Indonesia bersifat sementara dan khusus bagi warga Gaza yang membutuhkan bantuan, seperti korban luka atau anak-anak yatim.

     “Kami siap menampung mereka yang membutuhkan perawatan medis, tetapi ini hanya bersifat sementara. Mereka akan kembali ke Gaza saat kondisi di sana membaik,” ujar Prabowo.

    Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono, juga menjelaskan bahwa evakuasi ini masih dalam tahap konsultasi dengan pemerintah Palestina dan negara-negara di kawasan Timur Tengah.

    “Rencana ini hanya akan dilaksanakan setelah ada persetujuan dari semua pihak terkait, termasuk rakyat Palestina,” ungkap Sugiono dalam wawancara yang diterima Tribunnews pada Jumat (11/4/2025).

    Konsultasi dan Persetujuan Semua Pihak

    Sugiono menekankan bahwa proses evakuasi ini harus mendapat persetujuan dari rakyat Palestina dan negara-negara kawasan.

    “Jika ada yang tidak setuju, rencana ini bisa dibatalkan,” jelas Sugiono. Menurutnya, evakuasi hanya akan dilakukan secara sukarela dan tidak akan memaksa siapa pun.

    Usulan Trump untuk Relokasi Warga Gaza

    Sementara itu, Presiden AS Donald Trump pada bulan Februari lalu mengusulkan untuk memindahkan warga Gaza yang mengungsi akibat invasi Israel ke negara lain, seperti Mesir atau Yordania.

    Trump berpendapat bahwa Gaza adalah daerah yang tidak layak huni, dan relokasi akan memberi kesempatan bagi warga Palestina untuk hidup lebih baik.

    “Saya merasa sangat berbeda tentang Gaza daripada banyak orang. Saya pikir mereka harus mendapatkan sebidang tanah yang bagus, segar, dan indah,” kata Trump saat bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Ruang Oval pada 4 Februari lalu.

    Trump juga menyatakan bahwa ia yakin negara-negara seperti Mesir atau Yordania akan menerima warga Gaza untuk dijadikan tempat tinggal sementara.

    “Jika kita dapat menemukan tanah yang tepat dan membangun tempat-tempat yang sangat bagus, itu akan jauh lebih baik daripada kembali ke Gaza,” tambah Trump.

    Pro dan Kontra Rencana Evakuasi

    Rencana evakuasi ini menuai beragam reaksi di Indonesia. Muhammadiyah, organisasi terbesar kedua di Indonesia, menyatakan dukungannya asalkan evakuasi ini bersifat sementara.

    Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Syafiq Mughni, mengatakan, “Kalau itu sifatnya sementara untuk kepentingan treatment dan perawatan kesehatan, tentunya bagus.”

    Namun, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengingatkan bahwa Indonesia harus berhati-hati agar tidak terjebak dalam agenda negara-negara besar, terutama dalam hal pemindahan warga Gaza.

    “Indonesia jangan sampai tertipu oleh manuver Israel yang ingin mengosongkan Gaza,” tegas Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas.

    Dukungan dan Saran dari DPR

    Di sisi lain, anggota DPR juga memberikan respons positif terhadap rencana ini, dengan syarat Indonesia dapat menyediakan fasilitas yang memadai bagi warga Gaza.

    Wakil Ketua Komisi I DPR, Dave Akbarshah Laksono, mengingatkan pemerintah untuk mempersiapkan fasilitas pendidikan dan pelatihan kerja bagi warga Gaza yang dievakuasi.

    “Hal-hal tersebut adalah bagian kecil dari yang harus disiapkan oleh pemerintah sebagai tuan rumah,” ujar Dave.

    Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia Tandjung, menyambut baik rencana evakuasi ini sebagai bentuk empati dan kepedulian Indonesia terhadap rakyat Palestina.

    “Rencana yang disampaikan Pak Prabowo adalah bentuk kepedulian dan empati pemerintah mewakili rakyat Indonesia,” kata Doli.

    Komitmen Indonesia Terhadap Palestina

    Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus mengedepankan prinsip-prinsip kemanusiaan dalam setiap langkah yang diambil.

    Sebagai negara yang konsisten mendukung kemerdekaan Palestina, Indonesia memastikan bahwa setiap keputusan terkait rencana evakuasi warga Gaza akan melibatkan konsultasi dan persetujuan semua pihak terkait, termasuk rakyat Palestina dan negara-negara kawasan.

    “Semua langkah ini harus dilakukan dengan kesepakatan bersama dan berdasarkan prinsip kemanusiaan,” pungkas Sugiono.

  • Evakuasi Warga Gaza ke RI Harus Disetujui Rakyat Palestina – Halaman all

    Evakuasi Warga Gaza ke RI Harus Disetujui Rakyat Palestina – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono, mengungkapkan bahwa rencana evakuasi warga Gaza ke Indonesia hanya akan dilakukan setelah ada persetujuan dari rakyat Palestina, pemerintah Palestina, dan negara-negara kawasan.

    Sugiono menjelaskan bahwa hasil konsultasi dengan pemerintah Palestina dan sejumlah kepala negara akan menjadi pertimbangan utama untuk mengambil keputusan final terkait rencana tersebut.

    “Perlu saya jelaskan ini masih konsultasi, beliau (Presiden Prabowo) konsultasi dengan pemimpin-pemimpin di kawasan, hasil konsultasi itulah yang kemudian menjadi pertimbangan untuk keputusan terakhirnya seperti apa,” ujar Sugiono dalam video wawancara yang diterima Tribunnews, Jumat (11/4/2025).

    Sugiono menekankan, jika ada pihak yang tidak sepakat dengan rencana evakuasi, maka keputusan ini bisa dibatalkan. Semua pihak harus sepakat, termasuk rakyat Palestina dan negara-negara Timur Tengah.

    “Jadi harus semuanya sepakat, semuanya setuju. Kalau ada yang tidak sepakat, kalau ada yang tidak setuju berarti no deal,” jelasnya.

    Proses evakuasi ini dirancang sebagai langkah kemanusiaan, bukan sebagai upaya relokasi permanen. Sugiono menegaskan, evakuasi ini akan dilakukan secara sukarela dan atas persetujuan rakyat Palestina.

    “Semua ini dilakukan harus dengan sukarela dan harus dengan persetujuan semua pihak yang ada di Palestina,” pungkasnya.

    Presiden Prabowo Subianto sebelumnya menyatakan kesiapan Indonesia untuk menampung warga Gaza yang menjadi korban luka dan anak-anak yatim piatu, serta warga yang ingin dievakuasi ke Indonesia.

    Namun, Prabowo juga menegaskan bahwa langkah ini hanya bersifat sementara, dan warga Gaza yang sehat akan kembali ke tanah air mereka setelah keadaan di Gaza membaik.

    Evakuasi Sifatnya Sementara

    Sugiono menambahkan bahwa pemerintah Indonesia tidak berencana untuk merelokasi warga Gaza secara permanen. Evakuasi ini semata-mata untuk membantu rakyat Gaza yang membutuhkan perawatan medis dan pengobatan.

    “Kami sudah menyampaikan bahwa Indonesia tidak setuju dengan upaya relokasi paksa warga Gaza dalam bentuk apapun. Semua ini dilakukan dengan sukarela dan dengan persetujuan dari semua pihak yang ada di Palestina,” ujar Sugiono.

    Pemerintah Indonesia, melalui Menlu Sugiono, juga menjelaskan bahwa evakuasi ini berkaitan dengan upaya kemanusiaan, untuk membantu anak-anak yatim piatu, warga sipil yang terluka, dan mereka yang membutuhkan perlindungan sementara.

    “Kita siap jika dibutuhkan untuk menampung korban-korban luka, anak yatim, anak-anak pelajar untuk dirawat di Indonesia. Namun, pada saatnya mereka juga harus kembali ke Gaza,” jelas Sugiono.

    Pro dan Kontra Rencana Evakuasi

    Rencana evakuasi ini mendapat dukungan dari berbagai kalangan, namun juga menimbulkan kontroversi.

    Muhammadiyah menyatakan dukungannya, dengan catatan bahwa evakuasi ini hanya bersifat sementara dan akan segera dikembalikan setelah warga Gaza sembuh dan kondisi di Gaza lebih aman.

    “Kalau itu sifatnya sementara untuk kepentingan treatment, perawatan kesehatan, pendidikan pelajar dan mahasiswa untuk waktu yang terbatas tentunya bagus,” kata Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Syafiq Mughni.

    Namun, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mempertanyakan niat Indonesia untuk mengevakuasi warga Gaza, dengan alasan bahwa hal tersebut bisa dimanfaatkan oleh Israel dan Amerika Serikat untuk mengosongkan wilayah Gaza.

    “Indonesia jangan sampai tertipu oleh manuver Israel yang ingin mengosongkan Gaza,” tegas Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas.

    Dukungan dan Saran DPR

    Wakil Ketua Komisi I DPR, Dave Akbarshah Laksono, juga mengingatkan pemerintah untuk menyiapkan fasilitas yang memadai bagi warga Gaza yang dievakuasi, termasuk fasilitas pendidikan untuk anak-anak dan pelatihan kerja bagi yang dewasa.

    Dia juga meminta pemerintah untuk memastikan bahwa waktu tinggal warga Gaza di Indonesia jelas.

    “Hal-hal tersebut adalah bagian kecil dari yang harus disiapkan oleh pemerintah sebagai tuan rumah,” ujar Dave.

    Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia Tandjung, menyambut baik rencana evakuasi tersebut, yang dianggap sebagai bentuk empati dan kepedulian pemerintah Indonesia terhadap rakyat Palestina.

    “Rencana yang disampaikan Pak Prabowo adalah bentuk kepedulian dan empati pemerintah mewakili rakyat Indonesia,” kata Doli.

    Konsultasi dan Persetujuan Semua Pihak

    Sugiono menyatakan bahwa langkah-langkah evakuasi saat ini sedang didiskusikan dengan negara-negara kawasan dan pemerintah Palestina untuk memastikan bahwa tindakan ini tidak melanggar hukum internasional dan selaras dengan kepentingan rakyat Palestina.

    “Kita masih berkonsultasi, nanti setelah konsultasi kita lihat apakah mereka oke atau tidak,” ungkap Sugiono.

    Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk tetap mengedepankan kepentingan rakyat Palestina dan menghormati prinsip-prinsip kemanusiaan dalam setiap langkah yang diambil.

  • Anggota DPD: Hortikultura berpeluang dikembangkan di Alahan Panjang

    Anggota DPD: Hortikultura berpeluang dikembangkan di Alahan Panjang

    Solok (ANTARA) – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Sumatera Barat Irman Gusman menyebut saat ini tanaman hortikultura memiliki peluang yang sangat besar untuk dikembangkan di Nagari (Desa) Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok.

    “Kita melihat saat ini Alahan Panjang memiliki lahan yang subur dan berpeluang besar untuk mengembangkan berbagai jenis tanaman hortikultura,” kata Irman saat mengunjungi ladang kentang Kelompok Tani Sang Surya Pondok Pesantren M Natsir, di Alahan Panjang, Jumat.

    Oleh karena itu, ia mengajak kelompok tani di daerah setempat untuk mampu melihat peluang yang ada serta mengelola manajemen kelompok tani dengan baik.

    “Jika kepengurusannya jelas, manajemen terkelola dengan baik. Insya Allah ke depan kelompok tani ini juga akan maju dan berkembang, dan mampu meningkatkan perekonomian anggotanya,” kata dia.

    Ia juga mengatakan bahwa kelompok tani bisa mengajukan permohonan bantuan sesuai dengan kebutuhan proposal yang diajukan.

    Selain terkenal sebagai penghasil bawang merah terbesar di Sumatera Barat, Alahan Panjang juga menghasilkan berbagai jenis tanaman hortikultura seperti cabai, kentang, kubis, wortel, tomat, dan masih banyak lagi tanaman lainnya yang mampu meningkatkan perekonomian petani setempat.

    Sementara itu, Pembina Kelompok Tani Sang Surya Pondok Pesantren M Natsir Darman mengapresiasi kehadiran anggota DPD RI Irman Gusman dalam rangka melihat perkembangan ladang anggota kelompok tani tersebut.

    Ia berharap kehadiran Irman tersebut dapat memberikan semangat baru bagi anggota Kelompok Tani Sang Surya yang merupakan para pembina asrama pondok pesantren.

    Darman yang juga merupakan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Solok tersebut menjelaskan anggota Kelompok Tani Sang Surya merupakan perkumpulan dari para pembina pondok pesantren dan jamaah Masjid Nurul Iman di daerah setempat.

    Terbentuknya Kelompok Tani Sang Surya ini berawal dari inisiatif para Pembina Pondok Pesantren M Natsir dan jamaah untuk meningkatkan kemandirian ekonomi bagi pembina asrama maupun jamaah masjid.

    “Alhamdulillah, kelompok tani ini juga bekerja sama dengan Muhammadiyah sebagai pemberi modal dalam mengelola lahan kelompok tani,” kata dia.

    Ia juga mengatakan saat ini Kelompok Tani Sang Surya tersebut telah memanen kentang sekitar 1,2 ton yang ditanam di lahan seluas 1,5 hektare.

    Pewarta: Rahmatul Laila
    Editor: Bambang Sutopo Hadi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Mobil Travel Tabrak Tiang dan Pagar Rumah di Jombang, Diduga Sopir Mengantuk

    Mobil Travel Tabrak Tiang dan Pagar Rumah di Jombang, Diduga Sopir Mengantuk

    Jombang (beritajatim.com) – Sebuah mobil travel Daihatsu Luxio bernomor polisi AG-1460-HD menabrak tiang telepon, pagar kafe, dan pagar rumah warga di Jalan Raya Palrejo, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, Jumat (11/4/2025) dini hari.

    Kecelakaan terjadi saat mobil yang dikemudikan Calik Giyar Tomas (25), warga Desa Masaran, Kecamatan Munjungan, Kabupaten Trenggalek, melaju dari arah Trenggalek menuju Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Di dalam kendaraan tersebut terdapat tujuh orang penumpang.

    Menurut keterangan sopir, kecelakaan bermula saat dirinya melihat sosok seperti orang menyeberang jalan. Ia kemudian spontan membanting setir ke kiri. Namun, ternyata tidak ada orang di jalan tersebut, dan mobil justru menabrak tiang telepon, bagian depan kafe, serta pagar rumah warga.

    Akibat kecelakaan ini, satu penumpang bernama Sukarmi mengalami luka ringan dan telah dibawa ke PKU Muhammadiyah Mojoagung untuk mendapatkan perawatan. Sementara bagian depan mobil mengalami kerusakan cukup parah.

    Kanit Penegakan Hukum (Gakkum) Satlantas Polres Jombang, Ipda Siswanto, membenarkan kejadian tersebut. Ia menduga kecelakaan terjadi akibat sopir kurang konsentrasi atau mengantuk saat mengemudi.

    “Diduga sopir mengantuk atau kurang konsentrasi, sehingga hilang kendali dan menabrak pagar kafe, tiang telepon, serta pagar rumah warga,” jelasnya.

    Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara untuk menyelidiki lebih lanjut insiden tersebut. [suf]

  • 1
                    
                        Rencana Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia, Muhammadiyah: Hanya Hitungan Bulan, Harus Dikembalikan Lagi
                        Nasional

    1 Rencana Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia, Muhammadiyah: Hanya Hitungan Bulan, Harus Dikembalikan Lagi Nasional

    Rencana Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia, Muhammadiyah: Hanya Hitungan Bulan, Harus Dikembalikan Lagi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Syafiq Mughni mendukung rencana Presiden RI Prabowo Subianto untuk evakuasi warga Gaza, Palestina, ke Indonesia.
    Menurut Syafiq, evakuasi warga Gaza yang direncanakan Prabowo itu tidak bersifat permanen seperti relokasi.
    “Kalau itu sifatnya sementara untuk kepentingan
    treatment
    , perawatan kesehatan, pendidikan pelajar dan mahasiswa untuk waktu yang terbatas tentunya bagus,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (10/4/2025).
    Syafiq mengatakan, warga Gaza yang dievakuasi ke Indonesia juga tidak akan banyak. Sebab, yang dipilih hanyalah warga yang terluka.
    Meski dievakuasi, Syafiq mengingatkan agar warga Gaza dikembalikan lagi ke Palestina jika sudah selesai pengobatan.
    “Kalau untuk pengobatan kan jumlahnya tidak banyak dan waktunya dalam hitungan bulanan. Harus secepatnya dikembalikan,” katanya.
    Selain evakuasi untuk pengobatan, Syafiq juga mendukung apabila Indonesia memberikan pendidikan untuk warga Gaza seperti yang telah dilakukan Muhammadiyah.
    “Untuk studi juga demikian. Sementara ini Muhammadiyah sudah memberikan beasiswa kepada pelajar-pelajar Palestina,” ucapnya.
    Adapun, Presiden Prabowo berencana mengevakuasi warga Gaza, yang terluka akibat serangan brutal yang dilakukan Israel di wilayah tersebut.
    Mereka akan dibawa ke Indonesia untuk mendapatkan perawatan medis.
    Prabowo akan mengutus Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono untuk mengonsultasikan hal ini dengan pemerintah Palestina dan negara-negara Timur Tengah.
    “Kami juga siap menerima korban-korban yang luka-luka, dan nanti segera kirim Menlu untuk diskusi dengan pemerintah Palestina, dengan pihak daerah tersebut bagaimana pelaksanaannya untuk kami siap evakuasi mereka yang luka-luka,” kata Prabowo di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (9/4/2025).
    Kepala Negara menyatakan, siapa pun warga Palestina yang terluka boleh mendapatkan pengobatan di Indonesia.
    Termasuk, anak-anak yatim piatu dan warga yang terkena trauma akibat penyerangan.
    “Kami siap akan kirim pesawat-pesawat untuk angkut mereka. Kita perkirakan mungkin jumlahnya 1.000 untuk gelombang pertama,” ucap Prabowo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Haedar Nashir: Seluruh Kampus Muhammadiyah Dilarang Beri Gelar Profesor Kehormatan

    Haedar Nashir: Seluruh Kampus Muhammadiyah Dilarang Beri Gelar Profesor Kehormatan

    Bisnis.com, JAKARTA — Pimpinan Pusat Muhammadiyah melarang Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) memberikan gelar profesor kehormatan kepada siapapun.

    Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan alasan pelarangan itu karena profesor adalah gelar akademis yang melekat dengan profesi dan institusi.

    “Pesan kami dari PP Muhammadiyah, PTMA jangan ikut-ikutan kasih gelar profesor kehormatan,” kata Haedar dilansir dari Antara, Kamis (10/4/2025).

    Haedar memaparkan bahwa pihaknya harus melarang pemberian gelar kehormatan untuk menjaga marwah dan kekuatan perguruan tinggi yang di bawah Muhammadiyah. 

    Dia menyebut hingga saat ini seluruh PTMA telah memiliki 431 profesor setelah dikukuhkan Jebul Suroso sebagai guru besar.

    “Dengan bertambahnya guru besar, harus berdampak signifikan bagi kualitas keunggulan dan peran strategis perguruan tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah,” katanya.

    Hingga saat ini, sudah ada 20 PTMA yang memiliki fakultas kedokteran, 14 PTMA di antaranya terakreditasi unggul karena perguruan tinggi di luar Jawa masih diperbolehkan memiliki fakultas kedokteran tanpa harus terakreditasi unggul.

    “Taruhlah nanti sampai 20 yang akreditasinya unggul. Nah, keunggulan standar dari institusi harus berbanding lurus dengan keunggulan kualitatif dalam peningkatan catur dharma perguruan tinggi sekaligus peran dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan bangsa untuk membangun peradaban,” katanya.

    Menurut dia, hal itu disebabkan bukan hanya PTMA, perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia pun dalam hal mencapai world university rankings atau peringkat universitas dunia masih jauh.

    Bahkan, ujarnya, hingga saat ini belum ada perguruan tinggi di Indonesia yang masuk dalam daftar 200 peringkat universitas dunia.

    “Universitas Indonesia itu di (peringkat) 206, selebihnya ada yang 400, 300, 500, dan di bawah 1.000, PTMA di 1.200-an. Malaysia ada tiga yang masuk 200 rangking dunia, Universiti Malaya di 65, kemudian Universiti Putra Malaysia di 158, dan Universiti Kebangsaan Malaysia di 159, Singapura jelas masuk,” katanya

  • Soal Wacana Evakuasi 1.000 Warga Gaza ke Indonesia, Pengamat: Gegabah
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        10 April 2025

    Soal Wacana Evakuasi 1.000 Warga Gaza ke Indonesia, Pengamat: Gegabah Yogyakarta 10 April 2025

    Soal Wacana Evakuasi 1.000 Warga Gaza ke Indonesia, Pengamat: Gegabah
    Tim Redaksi

    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Wacana Presiden
    Prabowo Subianto
    untuk mengevakuasi 1.000 warga Gaza ke Indonesia mendapatkan kritikan dari pakar Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
    Pakar Hubungan Internasional UMY Ratih Herningtyas menyebutkan, wacana evakuasi 1.000 warga Gaza ke Indonesia tidak tepat.
    Pasalnya, konflik Gaza Palestina dengan Israel ini merupakan konflik kedaulatan.
    Negara dinyatakan berdaulat jika memiliki wilayah dan juga penduduk.
    “Kalau kemudian 1.000 warga itu dari Gaza diungsikan keluar dari wilayah yang kemudian disebut berdaulat itu, potensinya akan kemudian mengatakan bahwa wilayah itu kehilangan penduduknya,” jelas Ratih saat dihubungi, Kamis (10/4/2025).
    Menurut dia, kondisi terkini, sebagian wilayah Palestina sudah dikuasai oleh Israel, dengan wacana mengungsikan 1.000 warga ini justru akan mempermudah Israel untuk menyatakan Gaza adalah wilayahnya.
    “Itu kan seolah-olah seperti memudahkan Israel untuk kemudian menganeksasi dan menyatakan itu menjadi wilayah Israel,” katanya.
    Ratih juga mempertanyakan apabila wacana ini dilakukan, apakah 1.000 warga Gaza itu bisa kembali ke Gaza ke depannya.
    “Siapa yang bisa menjamin mereka untuk kembali ke sana (Gaza),” katanya lagi.
    Seharusnya lanjut Ratih, Pemerintah Indonesia lebih fokus kepada mekanisme penyelesaian konflik.
    Menurutnya, apa yang dilakukan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi beberapa tahun belakangan sudah tepat. Yakni berupaya menyelesaikan konflik dengan berbagai jalur seperti bilateral, melalui organisasi internasional, hingga ke Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
    “Kalau mau
    ngomongin
    tentang kemanusiaan, kan lebih baik melakukan upaya untuk segera mendorong gencatan senjata, memudahkan untuk mobilisasi bantuan-bantuan kemanusiaan, ini kan bantuan kemanusiaan aja kan dihambat,” beber dia.
    “Jadi kalau menurut saya, aspek diplomasi yang dilakukan Bu Menlu itu harus dilanjutkan, bahkan diintensifkan daripada dengan ide mengungsikan itu,” lanjut Ratih.
    Ditambah lanjut dia Indonesia memiliki pengalaman tidak menyenangkan saat mengurus pengungsi.
    Misalnya, saat menerima kedatangan pengungsi Rohingya yang justru berkonflik dengan warga Indonesia.
    “Kita juga punya masalah banyak ketika menangani itu. Lah, kok ini malah punya ide untuk mengungsikan dari Gaza, yang kita tahu orang Indonesia itu kan sensitif ya dengan Palestina. Tapi kan tidak perlu dengan ide yang begitu,” jelasnya.
    Ditambah imbuhnya, Indonesia dari aspek ekonomi bakal menjadi sorotan publik internasional karena menampung 1.000 warga Gaza.
    “Kondisi ekonomi kita untuk menopang kehidupan seribu orang yang bakalan menjadi sorotan publik internasional. Apakah kita punya kemampuan untuk itu, jadi menurut saya ini agak gegabah,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • UMP Jadi Tuan Rumah Munas Forum Rektor PTMA, Prof. Dr. Jebul Suroso Terpilih Sebagai Sekretaris

    UMP Jadi Tuan Rumah Munas Forum Rektor PTMA, Prof. Dr. Jebul Suroso Terpilih Sebagai Sekretaris

    TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO – Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) menjadi tuan rumah penyelenggaraan Musyawarah Nasional Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) se-Indonesia pada Rabu (9/4/2025) malam.

    Pertemuan yang digelar di ASTON Purwokerto Hotel & Convention Center tersebut dihadiri oleh Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Prof. Dr. Fauzan, M.Pd. dan para rektor dari PTMA seluruh Indonesia.

    Dalam musyawarah ini, juga dilakukan pemilihan kepengurusan baru untuk periode mendatang. Terpilih sebagai Ketua Forum Rektor PTMA periode berikutnya adalah Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Prof. Dr. Ma’mun Murod Al-Barbasy, M.Si., dan Sekretaris dijabat oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Prof. Dr. Jebul Suroso, S.Kep.Ns., M.Kes.

    “Kami berterima kasih atas kepercayaan para rektor PTMA se-Indonesia. Kami akan menjalankan amanah ini dengan baik untuk membantu kerja-kerja PP Muhammadiyah serta Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah dalam mempercepat kemajuan PTMA di seluruh Indonesia,” ujar Prof. Dr. Jebul Suroso usai terpilih sebagai Sekretaris Forum Rektor PTMA.

    Ketua Forum Rektor PTMA sebelumnya, Prof. Dr. Ir. Gunawan Budianto, M.P. IPM., ASEAN.Eng, yang juga merupakan Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), menyampaikan harapannya agar kepengurusan yang baru mampu melanjutkan berbagai capaian dan mengatasi tantangan pendidikan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah di masa depan.

    Forum Rektor PTMA dibentuk melalui serangkaian pertemuan sejak September 2023, diawali di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta hingga mendapat persetujuan Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah melalui Surat Keputusan Nomor 0306/KEP/I.3/D/2023.

    Forum ini bertujuan untuk mendukung kerja-kerja strategis PP Muhammadiyah, terutama dalam merespons berbagai isu nasional dan pendidikan tinggi.(*)

  • Petinggi MUI dari NU dan Muhammadiyah Tolak Rencana Prabowo Evakuasi 1.000 Rakyat Gaza ke RI

    Petinggi MUI dari NU dan Muhammadiyah Tolak Rencana Prabowo Evakuasi 1.000 Rakyat Gaza ke RI

    GELORA.CO – Dua petinggi Majelis Ulama Indonesia (MUI) secara tegas menyatakan penolakan terhadap rencana Presiden Prabowo Subianto yang hendak mengevakuasi 1.000 warga Gaza Palestina ke Indonesia. Mereka menilai langkah tersebut berpotensi menjadi bagian dari strategi Israel dan Amerika Serikat untuk mengosongkan wilayah Gaza dan melanggengkan pendudukan.

    Wakil Ketua Umum (Waketum) MUI, Anwar Abbas, mempertanyakan urgensi Indonesia dalam menjalankan rencana tersebut, yang dinilai selaras dengan kepentingan Israel dan proposal relokasi yang sempat disuarakan oleh Presiden AS, Donald Trump.

    “Pertanyaannya, untuk apa Indonesia ikut-ikutan mendukung rencana Israel dan Amerika? Bukankah mereka sudah menyampaikan keinginannya untuk mengosongkan Gaza?” kata Buya Anwar dalam keterangan tertulisnya kepada inilah.com, Rabu (9/4/2025).

    Ketua PP Muhammadiyah bidang ekonomi itu memperingatkan bahwa jika rencana ini terlaksana, Israel akan lebih leluasa menempatkan warganya di wilayah Gaza, yang dalam jangka panjang berpotensi menjadi bagian dari proyek Israel Raya.

    “Yerusalem dulu milik Palestina, sekarang sudah diduduki dan dijadikan ibu kota Israel. Kita tidak boleh mengulangi kesalahan yang sama,” ujarnya.

    Buya Anwar juga mengingatkan bahwa kelima negara yang dikunjungi Presiden Prabowo—Uni Emirat Arab, Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania—memiliki sejarah hubungan diplomatik atau ekonomi dengan Israel. Ia menyarankan agar bantuan untuk rakyat Gaza tetap diberikan, tetapi tidak dalam bentuk evakuasi massal.

    “Jika ingin membantu pengobatan dan perawatan korban, lakukanlah di Gaza, bukan di luar negeri. Kita bangsa yang sudah kenyang dijajah 350 tahun. Kita tahu betul bahwa penjajah punya seribu satu tipu daya,” tambahnya.

    Senada dengan Buya Anwar, Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhwah, KH Cholil Nafis, juga menyatakan penolakannya. Ia menilai bahwa akar permasalahan bukan terletak pada kondisi warga Gaza, melainkan pada agresi militer Israel yang terus melanggar hukum internasional.

    “Masalahnya bukan warga Gaza, tapi Israel yang menyerang dan tak patuh perjanjian. Maka yang harus dihentikan adalah agresi Israel, bukan mengevakuasi rakyat Palestina dari negerinya sendiri,” kata Cholil Nafis melalui akun media sosial resminya yang sudah diizinkan dikutip inilah.com, Kamis (10/4).

    Rais Syuriah PBNU itu menekankan pentingnya upaya perdamaian dan pengobatan korban di lokasi terdekat, bukan dengan memindahkan mereka ke tempat yang jauh seperti Indonesia.

    “Apa ada jaminan mereka bisa kembali ke Gaza? Bukankah banyak warga Palestina di luar sana yang sampai sekarang tak bisa pulang? Ini justru bisa memuluskan Israel untuk menduduki lebih banyak tanah Palestina,” ujarnya.

    KH Cholil juga mengingatkan bahwa semakin banyak wilayah Palestina yang hilang karena penjajahan. Oleh karena itu, ia mengimbau agar simpati dan bantuan kepada Palestina dilakukan dengan cara yang tidak memperkuat skema pendudukan.

    “Sebagai muslim dan manusia, kita tentu simpati dan empati kepada warga Palestina. Tapi caranya bukan dengan menjauhkan mereka dari tanah kelahiran mereka,” pungkasnya. (*)

  • Avanza Sambar Motor usai Tabrak Bus di Bantul DIY: Tak Ada Korban Jiwa, 6 Orang Luka

    Avanza Sambar Motor usai Tabrak Bus di Bantul DIY: Tak Ada Korban Jiwa, 6 Orang Luka

    Yogyakarta (beritajatim.com) – Kecelakaan beruntun melibatkan empat kendaraan terjadi di Jalan Samas, tepatnya di depan SMK Negeri 1 Bambanglipuro, Dusun Kanutan, Sumbermulyo, Kabupaten Bantul pada Rabu (9/4/2024) sekitar pukul 14.45 WIB. Peristiwa ini menyebabkan enam orang mengalami luka-luka dan sejumlah kendaraan rusak parah.

    Empat kendaraan yang terlibat dalam insiden ini adalah Toyota Avanza AB-1854-JM, Bus Hino H-7014-OA, Honda City AB-1596-IB, dan sepeda motor Honda Grand AB-3987-YK. Menurut laporan dari Unit Gakkum Satlantas, kecelakaan bermula saat Avanza yang dikemudikan Muhammad Umar (61), warga Bengkulu, melaju dari arah selatan dan mencoba mendahului kendaraan di depannya dengan mengambil jalur kanan.

    Nahas, dari arah berlawanan datang Bus Hino yang dikemudikan Sunardi (46), warga Kendal. Tabrakan tak terhindarkan. Benturan antara sisi kanan Avanza dan bus membuat Avanza oleng dan menyerempet Honda City yang berusaha menghindar. Akhirnya, Avanza meluncur ke sisi timur jalan dan menabrak sepeda motor Honda Grand yang dikendarai Katijan (65) dan membonceng Sarinah (86), warga Bantul.

    Korban Luka

    Pengemudi Toyota Avanza, Muhammad Umar mengalami luka lecet di kaki dan dada sesak. Dua penumpangnya, Ngatiningsih (58) mengalami patah tulang rusuk, dan Siti Muqsitu (14) mengalami cedera leher dan luka lecet. Ketiganya dilarikan ke RS PKU Muhammadiyah Bantul dan RS Elizabeth untuk perawatan intensif.

    “Sementara itu, pengendara motor, Katijan mengalami luka di kepala dan robek di bagian dahi, sedangkan Sarinah mengalami cedera kepala. Mereka juga dirawat di RS PKU Muhammadiyah Bantul,” ujar Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana

    Pengemudi bus dan mobil Honda City tidak mengalami luka, namun kendaraannya mengalami kerusakan. Bus Hino mengalami pecah ban belakang dan lecet di pintu depan, sedangkan Honda City mengalami ringsek di body depan sebelah kiri.

    Kerusakan Kendaraan

    Toyota Avanza ringsek parah di bagian depan, samping kanan, dan belakang. Kaca depan dan belakang pecah, serta ban depan kanan rusak.

    Bus Hino mengalami pecah ban belakang kanan dan lecet di pintu depan.

    Honda City mengalami kerusakan pada spion kiri dan body depan.

    Motor Honda Grand rusak pada bagian stang dan lampu depan.

    Polisi telah meminta keterangan dari dua saksi mata dan masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan. [aje]