Organisasi: Muhammadiyah

  • Pendapatan Digital Mediatama (DMMX) Terkoreksi 46% Kuartal III/2025

    Pendapatan Digital Mediatama (DMMX) Terkoreksi 46% Kuartal III/2025

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Digital Mediatama Maxima Tbk. (DMMX), perusahaan yang bergerak di bidang periklanan digital berbasis cloud, mengalami penurunan pendapatan kuartal III/2025. Meski demikian, perusahaan tetap berhasil mengubah rugi menjadi laba.

    Merujuk pada laporan keuangan perusahaan kuartal III/2025, dikutip Selasa (25/11/2025), DMMX mengantongi pendapatan Rp492 miliar atau turun sekitar 46,08% year-on-year (YoY). Adapun periode yang sama  tahun lalu, perusahaan mengantongi pendapatan Rp912 miliar.

    Pendapatan tersebut didapatkan dari trade marketing, penjualan produk digital, sewa pakai infrastruktur atau Infrastructure As A Service (IAAS), jasa pengelolaan, platform bursa iklan, grosir digital serta konten dan hiburan.

    Empat segmen pendapatan DMMX tumbuh negatif pada periode tersebut. DMMX menghapus bisnis grosir digital (Digital wholesale) yang pada kuartal III/2024 membukukan pendapatan Rp15,53 miliar.

    Sementara penurunan pendapatan paling besar terjadi pada segmen trade marketing yaitu Rp437,97 miliar atau turun 57,34% dibandingkan periode yang sama 2024.

    Meskipun trade marketing mengalami penurunan nilai yang sangat besar, segmen ini masih mendominasi pendapatan Grup pada tahun 2025 dengan kontribusi 66,25%. Namun, turun dari kontribusi kuartal III/2024 yang sebesar 83,72% pada 2024.

    Adapun secara total, Grup mencatat laba bersih sebesar Rp 28,48 miliar. Posisi tersebut berubah dari periode yang sama tahun lalu yang saat itu mencatat rugi bersih Rp47 miliar.

    Sementara dari sisi aset lancar DMMX mengalami kenaikan hingga Rp82 miliar. Tahun lalu, perusahaan itu memiliki aset sekitar Rp430 miliar, sementara pada 2025 memiliki sekitar Rp513 miliar. Aset tersebut didominasi oleh jumlah kas dan bank yang naik sekitar Rp22 miliar.

    Selain menyediakan menyediakan platform digital trade marketing dan infrastruktur iklan berbasis cloud, perusahaan ini juga mengembangkan bisnis usaha solusi lainnya seperti pemasangan pengembangan digital marketing dan digital cloud advertising e-commerce dan marketplace untuk UMKM di Indonesia.

    Sebelumnya, melalui SMMX, DMMX dan Muhammadiyah akan mengintegrasikan teknologi digital, kecerdasan buatan (AI), serta platform modern untuk mengelola dan memberdayakan berbagai unit usaha di bawah naungan Muhammadiyah.

    Fokus JV ini mencakup sektor perdagangan, industri, angkutan, jasa, hingga pengembangan aplikasi e-commerce, portal web, dan perangkat lunak yang mendukung operasional amal usaha Muhammadiyah.

    Direktur Utama DMMX, Budiasto Kusuma, mengatakan kerja sama ini merupakan peluang luar biasa untuk membuka potensi digital Muhammadiyah yang luas.

    “Ekosistem Muhammadiyah memiliki potensi yang sangat besar, dengan 60 juta anggota dan ribuan lembaga di seluruh Indonesia. Melalui PT Surya Mediatama Maxima (SMMX), kami akan menyediakan tulang punggung teknologi untuk mendorong efisiensi dan pertumbuhan ekonomi berbasis digital di dalam komunitas,” ujar Budiasto dalam keterangan resmi Rabu (3/9/2025).

    Mukhaer Pakkanna, Wakil Ketua Majelis Ekonomi dan Bisnis Pimpinan Pusat Muhammadiyah, menambahkan bahwa JV ini merupakan langkah strategis Muhammadiyah untuk memastikan transformasi digital tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga memberikan nilai tambah nyata bagi umat, terutama dalam layanan pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan sosial.

    Sementara itu, Direktur PT Surya Ahda Digital (SADIGI) Setiawan Budi Darsono menegaskan bahwa kemitraan dengan DMMX akan memperkuat visi Muhammadiyah sebagai organisasi modern dan adaptif.

    “Digitalisasi bukan lagi pilihan, melainkan keharusan untuk meningkatkan kesejahteraan umat dan mengoptimalkan pengelolaan aset,” katanya. (Muhammad Diva Farel Ramadhan)

  • Mendikdasmen dan Kapolri Sepakat Terapkan Restorative Justice

    Mendikdasmen dan Kapolri Sepakat Terapkan Restorative Justice

    Bisnis.com, SURABAYA – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) berkomitmen untuk menjamin perlindungan hukum bagi para guru yang terjerat permasalahan dengan siswa maupun wali siswa, yang berkaitan dengan masalah pengajaran dan pendisiplinan di sekolah.

    Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menjelaskan, pihaknya telah sepakat dan menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

    Penyelesaian masalah yang berkaitan dengan pendidikan dan kedisiplinan antara guru dengan murid maupun wali atau orang tua, sebut Mu’ti, akan ditempuh melalui jalan Restorative Justice (RJ), dan juga melibatkan aparat kepolisian.

    “Kami sudah ada MoU dengan Kapolri, di mana persoalan-persoalan yang menyangkut pendidikan, kedisiplinan di sekolah, diselesaikan dengan damai melalui Restorasi Justice, tidak melalui penyelesaian sebagaimana yang sekarang-sekarang ini. Kita lihat banyak guru yang harus berurusan dengan hukum,” ucap Mu’ti saat ditemui awak media usai upacara memperingati Hari Guru Nasional di Balai Kota Surabaya, Selasa (25/11/2025).

    Dirinya menegaskan kebijakan tersebut dijalankan pihaknya supaya para guru dapat melaksanakan tugasnya, yakni memberikan pengajaran kepada setiap siswa, tanpa dihantui rasa kekhawatiran yang berarti. Sehingga, mereka dapat dengan tenang mencetak generasi penerus bangsa yang berkualitas.

    “Kami ingin guru tenang di dalam mengajar, guru fokus untuk mendidik, sehingga dengan cara demikian mudah-mudahan guru dapat memberikan dedikasi dan dharma bakti yang terbaik, dalam rangka mencerdaskan bangsa,” beber Mu’ti. 

    Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah ini menjelaskan bahwa pada era digital dan dunia global, tugas guru akan semakin berat.

    Dia menyebutkan selain tantangan dalam mendidik dan memahami murid, guru juga dihadapkan dengan tantangan kehidupan yang semakin hedonis dan materialistis, di mana kebahagiaan dan penghargaan atas manusia dihargai sebatas kepemilikan dan kesenangan material. 

    Menurutnya, berbagai tantangan tersebut harus segera diakhiri dan dihadapi. Mu’ti menegaskan bahwa para guru harus tampil lebih percaya diri dan berwibawa di hadapan para muridnya.

    “Guru juga dihadapkan pada tantangan sosial, budaya, moral, politik, tuntutan masyarakat yang kian tinggi dan apresiasi yang rendah. Ada sebagian guru yang mengalami tekanan material, sosial, mental, dan berhadapan dengan aparatur penegak hukum,” ungkapnya. 

    Ia menyatakan para guru diperlukan perannya, baik di dalam dan di luar kelas sebagai sosok yang inspiratif, kreatif, menjadi teladan, dapat menjadi figur yang digugu dan ditiru, hingga menjadi orang tua, mentor, motivator, dan sahabat murid dalam suka dan duka.

    “Untuk tugas mulia itu idealnya guru memiliki stamina intelektual, sosial, moral yang prima, teguh, dan tegar di tengah berbagai tantangan dan permasalahan. Saya mengajak para guru untuk meluruskan niat, memperkuat motivasi dan meneguhkan jati diri,” jelasnya.

    Dirinya pun juga mengimbau kepada segenap masyarakat, termasuk wali atau orang tua murid agar menghargai jerih payah yang telah diupayakan oleh para guru dalam mendidik anak-anak bangsa. 

    “Jangan hanya menilai kinerja guru dan menghakimi mereka dari angka-angka belakang. Sejatinya tanggung jawab pendidikan yang pertama dan utama adalah orang tua dan keluarga. Berilah kesempatan para guru membantu mendidik anak-anak dengan cara yang terbaik, perbaiki komunikasi, kerjasama, dan saling menghargai,” tegas Mu’ti. 

    Untuk itu, Mu’ti menegaskan bahwa program RJ saat ini telah berlaku di segenap sekolah yang berada di seluruh penjuru negeri. Kemendikdasmen pun juga telah berkoordinasi dengan jajaran kepolisian untuk melakukan sosialisasi program tersebut.

    “Agar masyarakat semakin tahu bahwa persoalan-persoalan pendidikan ini janganlah selalu diselesaikan melalui ranah hukum. Mari kita selesaikan dengan cara yang damai, kita bangun kembali budaya saling percaya, kita menghormati semua jerih payah para guru agar anak-anak kita juga dapat belajar dengan sebaik-baiknya,” pungkasnya. 

  • Pemerintah Bakal Beri Beasiswa S1 untuk 150.000 Guru

    Pemerintah Bakal Beri Beasiswa S1 untuk 150.000 Guru

    Bisnis.com, SURABAYA – Pemerintah berencana untuk memberikan bantuan beasiswa kepada ratusan ribu guru untuk menempuh pendidikan pada jenjang S1 pada 2026. 

    Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menjelaskan bahwa bantuan biaya pendidikan sebesar Rp3 juta per semester tahun ini telah diberikan oleh pemerintah kepada belasan ribu guru, yang belum menempuh pendidikan D-4 ataupun S1 melalui program rekognisi pembelajaran.

    “Tahun 2025, pemerintah memberikan beasiswa sebesar Rp3 juta per semester bagi guru yang belum berpendidikan D-4 atau S-1 untuk melanjutkan studi S-1 melalui program rekognisi pembelajaran untuk 12.500 guru,” ungkap Mu’ti saat upacara memperingati Hari Guru Nasional di Balai Kota Surabaya, Selasa (25/11/2025).

    Abdul Mu’ti menegaskan kebijakan tersebut merupakan bagian dari langkah strategis pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam rangka meningkatkan kualifikasi, kompetensi, serta kesejahteraan para guru di seluruh penjuru negeri.

    Selain itu, pada tahun 2026 mendatang, Mu’ti menjelaskan bahwa Kemendikdasmen juga akan membuka kesempatan bagi ratusan ribu guru untuk melanjutkan studi lanjutan serta akan diberikan pula bantuan pembiayaan oleh pemerintah.

    “Tahun 2026, kesempatan melanjutkan studi dengan beasiswa dibuka untuk 150 ribu guru,” ungkap Mu’ti.

    Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah ini menjelaskan bahwa pada era digital dan dunia global, tugas guru akan semakin berat. Dia menyebut, guru dihadapkan dengan tantangan kehidupan yang semakin hedonis dan materialistis, di mana kebahagiaan dan penghargaan atas manusia dihargai sebatas kepemilikan dan kesenangan material. 

    Menurutnya, kondisi seperti itu harus segera diakhiri. Mu’ti menegaskan bahwa para guru harus tampil lebih percaya diri dan berwibawa di hadapan para murid.

    “Guru juga dihadapkan pada tantangan sosial, budaya, moral, politik, tuntutan masyarakat yang kian tinggi dan apresiasi yang rendah. Ada sebagian guru yang mengalami tekanan material, sosial, mental, dan berhadapan dengan aparatur penegak hukum,” ungkapnya. 

    Dirinya menyatakan, para guru diperlukan perannya oleh segenap siswa saat berada di dalam dan di luar kelas, hadir sebagai sosok yang inspiratif, kreatif, teladan, dan dapat menjadi figur yang digugu dan ditiru. Bahkan sebagai orang tua, mentor, motivator, dan sahabat bagi para murid dalam suka maupun duka.

    “Berilah kesempatan para guru membantu mendidik anak-anak dengan cara yang terbaik, perbaiki komunikasi, kerja sama dan saling menghargai,” pungkasnya.

  • Peringati Hari Guru, Abdul Mu’ti Janji Tingkatkan Kesejahteraan dan Jamin Perlindungan Hukum

    Peringati Hari Guru, Abdul Mu’ti Janji Tingkatkan Kesejahteraan dan Jamin Perlindungan Hukum

    Bisnis.com, SURABAYA — Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti menyatakan bahwa pihaknya saat ini tengah mempersiapkan sejumlah kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan hingga menjamin perlindungan hukum terhadap para guru.

    Mu’ti menjelaskan, pada 2026 mendatang pihaknya akan mengadakan berbagai jenis pelatihan untuk meningkatkan kemampuan pengajaran para guru. Pelatihan itu terdiri atas coding, bimbingan konseling (BK), pembelajaran mendalam, dan lain-lain.

    “Yang pertama tadi kami sampaikan untuk 2026, akan ada pelatihan untuk guru-guru yang selama ini sudah ikut pelatihan coding, pembelajaran mendalam, kepekaan, dan sebagainya. Kita lanjutkan lagi di masa depan,” ucap Mu’ti saat ditemui usai upacara memperingati Hari Guru Nasional di Balai Kota Surabaya, Selasa (25/11/2025).

    Selanjutnya, Mu’ti menyebut bahwa pemerintah tengah menyiapkan beasiswa pendidikan S-1 kepada untuk 150 ribu guru pada tahun 2026 mendatang. Adapun beasiswa tersebut adalah senilai Rp3 juta per bulan. Tak hanya itu, Kemendikdasmen juga akan meningkatkan bantuan intensif bagi guru honorer pada tahun depan.

    “Kemudian guru honorer yang tahun lalu mendapatkan tunjangan atau bantuan insentif dari kami Rp300 ribu. Mulai tahun depan, kita usahakan untuk dapat dinaikkan menjadi Rp400 ribu per bulan,” ungkapnya.

    Tak hanya itu, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah ini juga menegaskan bahwa Kemendikdasmen juga akan mempersiapkan perlindungan hukum bagi setiap guru, dengan menggandeng aparat kepolisian. 

    Penyelesaian masalah yang berkaitan dengan pendidikan dan kedisiplinan antara guru dengan murid maupun wali atau orang tua, sebut Mu’ti, akan ditempuh melalui jalan Restorative Justice (RJ).

    “Kami sudah ada MoU dengan Kapolri, di mana persoalan-persoalan yang menyangkut pendidikan, kedisiplinan di sekolah, diselesaikan dengan damai melalui Restorasi Justice, tidak melalui penyelesaian sebagaimana yang sekarang-sekarang ini, kita lihat banyak guru yang harus berurusan dengan hukum,” tegasnya.

    Dirinya menegaskan, kebijakan tersebut dijalankan supaya para guru dapat melaksanakan tugasnya, yakni memberikan pengajaran kepada setiap siswa, tanpa dihantui rasa kekhawatiran yang berlebihan. Sehingga, mereka dapat mencetak generasi penerus bangsa yang berkualitas.

    “Kami ingin guru tenang di dalam mengajar, guru fokus untuk mendidik, sehingga dengan cara demikian mudah-mudahan guru dapat memberikan dedikasi dan dharma bakti yang terbaik, dalam rangka mencerdaskan bangsa,” beber Mu’ti. 

    Dia juga menegaskan bahwa program RJ saat ini telah berlaku di segenap sekolah yang berada di seluruh penjuru negeri. Kemendikdasmen pun juga telah berkoordinasi dengan jajaran kepolisian untuk mensosialisasikan program tersebut.

    “Agar masyarakat semakin tahu bahwa persoalan-persoalan pendidikan ini janganlah selalu diselesaikan melalui ranah hukum. Mari kita selesaikan dengan cara yang damai, kita bangun kembali budaya saling percaya, kita menghormati semua jerih payah para guru agar anak-anak kita juga dapat belajar dengan sebaik-baiknya,” pungkasnya. 

  • Magang Kemnaker Batch III Dibuka, Simak Jadwal Lengkap Pendaftaran Peserta!

    Magang Kemnaker Batch III Dibuka, Simak Jadwal Lengkap Pendaftaran Peserta!

    Sebelummya diberitakan Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Afriansyah Noor, menegaskan bahwa Program Pemagangan Lulusan Perguruan Tinggi bukan sekadar kegiatan magang, melainkan investasi strategis untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul Indonesia.

    Ia mengatakan melalui program ini, para lulusan tidak hanya memperoleh keterampilan teknis, tetapi juga kemampuan beradaptasi, berkomunikasi, dan membangun etos kerja yang kuat sebagai bekal memasuki dunia kerja.

    “Program pemagangan adalah jembatan emas menuju dunia kerja yang sesungguhnya. Di sini, para lulusan bukan hanya belajar bekerja, tetapi membangun karakter dan kompetensi yang dibutuhkan industri,” kata Wamenaker Afriansyah Noor saat Sosialisasi Program Pemagangan Lulusan Perguruan Tinggi Batch-II di PP Muhammadiyah Jakarta, Selasa (4/11/2025).

    Wamenaker mengapresiasi kesiapan Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) yang memiliki 163 kampus di seluruh Indonesia, dengan total lulusan sekitar 30.000 orang per tahun.

    Para lulusan tersebut, jelasnya, dapat ditempatkan sebagai peserta pemagangan di berbagai unit amal usaha Muhammadiyah, seperti rumah sakit, klinik, rumah bersalin, serta layanan publik di kementerian, lembaga, pemerintah daerah, BUMN/BUMD, dan sektor lainnya.

    “Insya Allah, kolaborasi ini akan memberikan kontribusi baru yang berkualitas,” ujarnya.

  • Anwar Iskandar Terpilih jadi Ketum MUI, Ma’ruf Amin Jabat Ketua Dewan Pertimbangan

    Anwar Iskandar Terpilih jadi Ketum MUI, Ma’ruf Amin Jabat Ketua Dewan Pertimbangan

    Bisnis.com, JAKARTA — KH Anwar Iskandar kembali mengemban amanah sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Periode 2025-2030, setelah diputuskan dalam Musyawarah Nasional (Munas) XI MUI di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, Sabtu.

    Sidang Pleno ke-12 dipimpin Ketua SC Munas XI, KH Masduki Baidlowi. Pembacaan hasil rapat di tim formatur disampaikan oleh Buya Amirsyah Tambunan.

    KH Anwar Iskandar menjabat sebagai Ketua Umum MUI menggantikan KH Miftachul Akhyar pada 2023.

    Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amien Kediri, Jawa Timur ini terpilih melalui sistem musyawarah mufakat menggunakan sistem Ahlul Halli wal Aqdi atau sistem formatur. Sebanyak 19 orang menjadi formatur.

    Sementara itu, Munas XI menetapkan Wakil Ketua Umum, yaitu KH M Cholil Nafis, KH Marsudi Syuhud, dan Buya Anwar Abbas. Sedangkan Sekjen MUI periode 2025-2030 dijabat Buya Amirsyah Tambunan.

    Hal ini berdasarkan Peraturan Organisasi (PO) MUI Nomor:01/PO-MUI/VI/2025 tentang Pedoman Pemilihan Pengurus MUI.

    Pemilihan Ketua Umum MUI dan Penyusunan Pengurus Dewan Pimpinan dan Dewan Pertimbangan MUI dilaksanakan dengan tahapan pemilihan formatur, penetapan formatur, pemilihan ketua umum, penyusunan Dewan Pimpinan MUI, pemilihan Ketua Dewan Pertimbangan, dan penyusunan Dewan Pertimbangan.

    Jumlah formatur ditetapkan sebanyak 19 orang, terdiri atas tiga orang unsur Dewan Pimpinan MUI Pusat demisioner (Ketua Umum, Sekretaris Jenderal dan Bendahara Umum).

    Kemudian, satu orang dari unsur Dewan Pertimbangan, tujuh orang dari unsur Dewan Pimpinan MUI Provinsi, enam orang unsur pimpinan Ormas Islam yang terdiri atas NU dan Muhammadiyah sebagai unsur tetap, dan ormas lain secara proporsional/bergantian.

    Kemudian, satu orang unsur cendekiawan Muslim/Perguruan Tinggi Islam dan satu orang unsur Pondok Pesantren.

    Berikut Nama Tim Formatur:

    1. Ketua Dewan Pertimbangan MUI Periode 2020-2025, KH Ma’ruf Amin

    2. Ketua Umum MUI Periode 2020-2025, KH Anwar Iskandar

    3. Sekretaris Umum MUI Periode 2020-2025, Buya Amirsyah Tambunan

    4. Bendahara Umum MUI Periode 2020-2025, H Misbahul Ulum

    5. Perwakilan Ormas Islam: Rais Syuriah PBNU, KH Cholil Nafis

    6. Perwakilan Ormas Islam: Ketua PP Muhammadiyah, Buya Anwar Abbas

    7. Perwakilan Ormas Islam: Al Irsyad, H Faishol Nasar bin Nasr

    8. Perwakilan Ormas Islam: KAHMI, Syamsul Qomar

    9. Perwakilan Ormas Islam: Ketua Umum Wahdah Islamiyah, KH Zaitun Rasmin

    10. Perwakilan Ormas Islam: Ketua Umum GUPPI Prof Fasli Jalal

    11. Perwakilan Perguruan Tinggi Islam: Rektor UIN Mataram, Prof Masnun Tahir

    12. Perwakilan Pondok Pesantren: Pengasuh Pesantren Darul Uchwah, KH Marsudi Syuhud

    13. Perwakilan MUI Provinsi: Ketua Umum MPU Aceh, Tengku Abu Faisal Ali

    14. Perwakilan MUI Provinsi: Ketua Umum MUI Bengkulu, Prof Zulkarnain Dali

    15. Perwakilan MUI Provinsi: Ketua Umum MUI DKI Jakarta, KH Muhammad Faiz

    16. Perwakilan MUI Provinsi: Ketua Umum MUI Jawa Timur, KH Mutawakkil Alallah

    17. Perwakilan MUI Provinsi: Ketua Umum MUI Maluku Utara, KH Salman

    18. Perwakilan MUI Provinsi: Ketua Umum MUI Gorontalo, KH Zulkarnain Sulaiman

    19. Perwakilan MUI Provinsi: Sekretaris Umum MUI Kalimantan Utara H Alwani Saputra

  • Mendikdasmen ajak Muhammadiyah tingkatkan kontribusi untuk bangsa

    Mendikdasmen ajak Muhammadiyah tingkatkan kontribusi untuk bangsa

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mandikdasmen) Abdul Mu’ti mengajak Muhammadiyah yang tahun ini merayakan Milad ke-113 untuk meningkatkan kontribusi bagi Bangsa Indonesia.

    “Dengan semangat Milad, kita terus berkhidmat bersama pemerintah dan masyarakat untuk mewujudkan Indonesia yang lebih adil dan sejahtera,” katanya saat menjadi pembicara pada Milad ke-113 Muhammadiyah di Jakarta, Ahad.

    Mu’ti mengatakan, usia 113 tahun bukan hanya momentum perayaan, tetapi pengingat tentang kerja nyata persyarikatan.

    Dia mencontohkan aspek pertumbuhan organisasi, termasuk 31 Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) di berbagai negara. Adapun PCIM termuda berada di Timor Leste.

    Di Australia, Sekolah Muhammadiyah di Melbourne terus berkembang dan kini tengah dirintis Australia College di New South Wales.

    Sedangkan di dalam negeri, program perbaikan sekolah dan perluasan bantuan pendidikan pemerintah juga dirasakan lembaga pendidikan Muhammadiyah.

    Tahun ini, tercatat sebanyak 16.140 sekolah diperbaiki, termasuk 16 persen sekolah swasta yang sebagian merupakan sekolah Muhammadiyah. “Muhammadiyah tidak boleh berhenti berinovasi dan tidak boleh terjebak nostalgia,” ujar Mu’ti.

    Perayaan Milad Muhammadiyah tahun ini berlangsung di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Kramat Raya, Jakarta Pusat, yang dipadati peserta yang bahkan hingga menempati area trotoar.

    Karena itu, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DKI Jakarta mempertimbangkan untuk mengadakan Milad Muhammadiyah pada tahun depan di Gelora Bung Karno (GBK).

    “Jam 6 pagi sudah banyak yang datang. Kursi yang disiapkan dua ribu tidak mencukupi. Melihat jumlah yang hadir, GBK bisa menjadi pilihan untuk milad berikutnya,” kata Ketua Panitia Milad PWM DKI Jakarta, Prof Bunyamin.

    Ketua PWM DKI Jakarta, Akhmad Abubakar membuka kemungkinan kolaborasi dengan PWM wilayah sekitar agar pelaksanaan di GBK dapat terwujud.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mendikdasmen Umumkan Bahasa Indonesia Resmi Jadi Program Studi S1 di Universitas Al-Azhar Mesir

    Mendikdasmen Umumkan Bahasa Indonesia Resmi Jadi Program Studi S1 di Universitas Al-Azhar Mesir

    Kudus— Kabar bersejarah datang dari dunia pendidikan internasional. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Republik Indonesia, Abdul Mu’ti, mengumumkan bahwa Universitas Al-Azhar di Kairo, Mesir, untuk pertama kalinya resmi membuka Program Studi (Prodi) Sarjana (S1) Bahasa Indonesia.

    Pengumuman tersebut disampaikan dalam sambutannya pada acara Refleksi Milad ke-113 Muhammadiyah dan Milad ke-27 Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU) yang digelar di Crystal Building UMKU, Sabtu, 22 November.

    Abdul Mu’ti mengungkapkan bahwa program studi yang baru dibuka tersebut langsung mendapat respons luar biasa dari masyarakat Mesir. Sebanyak 350 mahasiswa Mesir tercatat mendaftar dan memilih jurusan Bahasa Indonesia sebagai fokus studi mereka. Menurutnya, fenomena ini menunjukkan bahwa bahasa Indonesia semakin mendapat pengakuan dan minat yang kuat di tingkat global.

    “Pertama kali program studi Bahasa Indonesia dibuka di Al-Azhar, langsung ada 350 mahasiswa warga negara Mesir yang mendaftar dan mengambil jurusan tersebut,” ujarnya.

    Ia menjelaskan bahwa pembukaan program studi Bahasa Indonesia di salah satu universitas Islam tertua dan paling bergengsi di dunia itu merupakan tonggak sejarah penting. Langkah tersebut memperkuat posisi bahasa Indonesia sebagai salah satu bahasa yang memiliki nilai strategis dan budaya yang semakin dikenal dunia internasional.

    Saat ini, kata Abdul Mu’ti, sudah terdapat 57 negara di dunia yang menyelenggarakan pengajaran Bahasa Indonesia bagi penutur asing, baik melalui program kursus maupun prodi formal di perguruan tinggi. Peningkatan minat dunia terhadap bahasa Indonesia, menurutnya, tidak terlepas dari kerja keras pemerintah Indonesia dan berbagai lembaga yang terus mendorong internasionalisasi bahasa nasional.

    Ia menegaskan bahwa keberhasilan masuknya Bahasa Indonesia ke dalam struktur akademik Universitas Al-Azhar merupakan hasil kerja sama panjang antara Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dan pemerintah Indonesia dalam memperjuangkan martabat bahasa nasional. Abdul Mu’ti kembali menegaskan cita-cita besar Indonesia untuk tahun 2045, yakni menjadikan bahasa Indonesia sebagai salah satu bahasa resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    “Kita memiliki cita-cita besar di tahun 2045, saat Indonesia genap 100 tahun merdeka, yaitu memperjuangkan agar Bahasa Indonesia menjadi salah satu bahasa resmi PBB,” tegasnya.

    Dalam pidatonya, Mendikdasmen juga menekankan pentingnya kedaulatan bahasa dan memperkenalkan slogan perjuangan bahasa Indonesia: “Bangga lahir dan mati dengan Bahasa Indonesia.” Baginya, identitas bahasa adalah bagian dari jati diri bangsa yang harus dijaga dan diperkokoh dari generasi ke generasi.

    Selain bicara soal bahasa, Abdul Mu’ti juga menyinggung pentingnya keseimbangan antara kemajuan material dan kesehatan spiritual dalam membangun bangsa yang berkelanjutan. Menurutnya, banyak negara maju di Barat yang mengalami kehampaan spiritual meskipun secara material tergolong makmur. Ia mencontohkan Jepang sebagai negara maju yang tetap menghadapi tantangan sosial dan masalah kepuasan hidup warganya, menunjukkan bahwa kesejahteraan tidak hanya diukur dari aspek ekonomi semata.

    “Banyak survei menunjukkan bahwa negara-negara yang dikenal sebagai welfare state memiliki masyarakat yang belum tentu bahagia,” ungkapnya.

    Ia juga menyoroti tren global terkait meningkatnya pencarian spiritual dan menurunnya jumlah penganut ateisme dan agnostik. Dalam pandangannya, perubahan ini menunjukkan bahwa nilai-nilai keagamaan kembali menjadi perhatian masyarakat dunia, bahkan di kawasan yang sebelumnya dikenal kurang religius.

    “Orang yang memiliki pegangan agama cenderung menjalani hidup lebih bahagia dibandingkan mereka yang tidak memiliki landasan spiritual,” ujarnya.

    Di penghujung pidatonya, Abdul Mu’ti menekankan pentingnya pendidikan nasional untuk membentuk generasi muda yang bukan hanya unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga kuat dalam moral, etika, dan spiritualitas.

    Menurutnya, pendidikan seharusnya mampu melahirkan generasi yang lebih baik dari masa kini dan masa lalu, serta mampu mengamalkan nilai-nilai kebajikan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an.

    Pembukaan Program Studi Bahasa Indonesia di Universitas Al-Azhar dinilainya bukan hanya sebuah prestasi, tetapi juga momentum penting dalam memperkuat diplomasi budaya Indonesia di dunia internasional. Dengan semakin dikenalnya bahasa Indonesia di kampus global sekelas Al-Azhar, langkah Indonesia menuju bahasa resmi PBB pada 2045 kini semakin dekat.

  • Reaksi Mendikdasmen Abdul Mu’ti soal Usulan Murid Dilarang Bawa HP ke Kelas

    Reaksi Mendikdasmen Abdul Mu’ti soal Usulan Murid Dilarang Bawa HP ke Kelas

    Liputan6.com, Jakarta Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI Abdul Mu’ti menanggapi usulan larangan pelajar SMA membawa ponsel ke dalam kelas. Menurutnya, usulan itu masih perlu dibahas secara komprehensif lintas kementerian.

    “Hingga kini belum ada pembahasan resmi di tingkat pemerintah pusat. Namun, sekarang sudah banyak sekolah yang melarang murid membawa HP, terutama di tingkat pendidikan dasar (SD). Namun untuk SMA, aturannya harus dibahas lintas kementerian,” ujarnya saat menghadiri Refleksi Milad ke-113 Muhammadiyah sekaligus Milad ke-27 Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU) di Crystal Building UMKU, Sabtu (22/11/2025).

    Mu’ti menilai fokus utama tidak hanya pada penggunaan HP di sekolah. Tetapi juga pada kebiasaan anak saat menggunakan perangkat tersebut di rumah. Karena, sebagian besar waktu anak justru dihabiskan di lingkungan keluarga, sehingga kontrol dan pendampingan orang tua menjadi sangat penting.

    “Hal lebih penting adalah kebiasaan penggunaan HP di rumah. Itu yang seringkali kurang diperhatikan orang tua,” ujarnya.

     

  • Sekolah tani mandiri wujudkan pertanian modern

    Sekolah tani mandiri wujudkan pertanian modern

    ANTARA – Muhammadiyah Tobacco Control Centre (MTCC) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) menggelar Sekolah Tani Mandiri di Temanggung, Jawa Tengah, Sabtu (22/11). Program ini dirancang untuk  mencetak petani-petani muda yang tangguh dan produktif dengan dukungan teknologi serta peluang ekonomi yang menjanjikan.
     
    (Firman Eko Handy/Chairul Fajri/Amita Putri Caesaria)

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.